Teknik Industri

Memahami Net Present Value (NPV): Mengevaluasi Arus Kas dari Waktu ke Waktu

Dipublikasikan oleh Muhammad Reynaldo Saputra pada 17 Februari 2025


Nilai sekarang bersih (NPV) atau nilai sekarang bersih (NPW) berlaku untuk serangkaian arus kas yang terjadi pada waktu yang berbeda. Nilai sekarang dari arus kas tergantung pada interval waktu antara saat ini dan arus kas tersebut. Hal ini juga tergantung pada tingkat diskonto efektif tahunan. NPV memperhitungkan nilai waktu dari uang. Ini memberikan metode untuk mengevaluasi dan membandingkan proyek modal atau produk keuangan dengan arus kas yang tersebar dari waktu ke waktu, seperti dalam pinjaman, investasi, pembayaran dari kontrak asuransi ditambah banyak aplikasi lainnya.

Nilai waktu dari uang menyatakan bahwa waktu mempengaruhi nilai arus kas. Sebagai contoh, pemberi pinjaman dapat menawarkan 99 sen untuk janji menerima $1.00 sebulan dari sekarang, tetapi janji untuk menerima dolar yang sama 20 tahun di masa depan akan bernilai jauh lebih rendah hari ini untuk orang yang sama (pemberi pinjaman), bahkan jika pengembalian dalam kedua kasus sama-sama pasti. Penurunan nilai saat ini dari arus kas masa depan didasarkan pada tingkat pengembalian yang dipilih (atau tingkat diskonto). Misalnya, jika terdapat rangkaian waktu arus kas yang identik, arus kas saat ini adalah yang paling bernilai, dengan setiap arus kas masa depan menjadi kurang bernilai dibandingkan arus kas sebelumnya. Arus kas saat ini lebih berharga daripada arus kas identik di masa depan karena arus kas saat ini dapat diinvestasikan dengan segera dan mulai menghasilkan keuntungan, sedangkan arus kas di masa depan tidak.

NPV ditentukan dengan menghitung biaya (arus kas negatif) dan manfaat (arus kas positif) untuk setiap periode investasi. Setelah arus kas untuk setiap periode dihitung, nilai sekarang (PV) dari masing-masing periode diperoleh dengan mendiskontokan nilai masa depan (lihat Rumus) pada tingkat pengembalian periodik (tingkat pengembalian yang ditentukan oleh pasar). NPV adalah jumlah dari semua arus kas masa depan yang didiskontokan.

Karena kesederhanaannya, NPV adalah alat yang berguna untuk menentukan apakah sebuah proyek atau investasi akan menghasilkan laba bersih atau rugi. NPV positif menghasilkan keuntungan, sedangkan NPV negatif menghasilkan kerugian. NPV mengukur kelebihan atau kekurangan arus kas, dalam istilah nilai sekarang, di atas biaya dana. Dalam situasi teoritis penganggaran modal tanpa batas, perusahaan harus mengejar setiap investasi dengan NPV positif. Namun, secara praktis, keterbatasan modal perusahaan membatasi investasi pada proyek-proyek dengan NPV tertinggi yang arus kas biayanya, atau investasi tunai awal, tidak melebihi modal perusahaan. NPV adalah alat utama dalam analisis arus kas yang didiskontokan (discounted cash flow/DCF) dan merupakan metode standar untuk menggunakan nilai waktu dari uang untuk menilai proyek-proyek jangka panjang. Metode ini digunakan secara luas di seluruh bidang ekonomi, analisis keuangan, dan akuntansi keuangan.

Dalam kasus ketika semua arus kas masa depan positif, atau masuk (seperti pembayaran pokok dan kupon obligasi), satu-satunya arus kas keluar adalah harga pembelian, NPV hanyalah PV arus kas masa depan dikurangi harga pembelian (yang merupakan PV-nya sendiri). NPV dapat digambarkan sebagai "jumlah selisih" antara jumlah arus kas masuk yang didiskontokan dan arus kas keluar. Ini membandingkan nilai sekarang dari uang hari ini dengan nilai sekarang dari uang di masa depan, dengan mempertimbangkan inflasi dan pengembalian.

NPV dari urutan arus kas menggunakan arus kas dan tingkat diskonto atau kurva diskonto sebagai input dan menghasilkan nilai sekarang, yang merupakan harga wajar saat ini. Proses sebaliknya dalam analisis arus kas diskonto (DCF) mengambil urutan arus kas dan harga sebagai input dan sebagai output tingkat diskonto, atau tingkat pengembalian internal (IRR) yang akan menghasilkan harga yang diberikan sebagai NPV. Tingkat ini, yang disebut imbal hasil, digunakan secara luas dalam perdagangan obligasi.

Formula

Setiap arus kas masuk/keluar didiskontokan kembali ke nilai sekarang (PV). Kemudian semuanya dijumlahkan sehingga NPV adalah jumlah semua suku:
{\displaystyle PV={\frac {R_{t}}{(1+i)^{t}}}}

dimana:

  • {\displaystyle t} adalah waktu arus kas
  • {\displaystyle i} adalah tingkat diskonto, yaitu tingkat pengembalian yang dapat diperoleh per unit waktu atas investasi dengan risiko serupa
  • {\displaystyle R_{t}} adalah arus kas bersih yaitu arus kas masuk – arus kas keluar, pada waktu t. Untuk tujuan pendidikan, {\displaystyle R_{0}}biasanya ditempatkan di sebelah kiri jumlah untuk menekankan perannya sebagai (minus) investasi.
  • {\displaystyle 1/(1+i)^{t}}adalah faktor diskon, juga dikenal sebagai faktor nilai sekarang.

Hasil rumus ini dikalikan dengan Arus Kas Masuk Bersih Tahunan dan dikurangi dengan Pengeluaran Kas Awal nilai sekarang, namun dalam hal arus kas tidak sama besarnya, maka rumus sebelumnya akan digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari setiap arus kas secara terpisah. Arus kas apa pun dalam 12 bulan tidak akan didiskontokan untuk tujuan NPV, namun investasi awal yang biasa dilakukan pada tahun pertama R0 diringkas sebagai arus kas negatif.

NPV juga dapat dianggap sebagai perbedaan antara manfaat dan biaya yang didiskon dari waktu ke waktu. Dengan demikian, NPV juga dapat ditulis sebagai:

{\displaystyle NPV=PV(B)-PV(C)}

dimana:

  • {\displaystyle B} adalah manfaat atau arus kas masuk
  • {\displaystyle C} adalah biaya atau arus kas keluar

Diketahui (periode, arus kas masuk, arus kas keluar) yang ditunjukkan oleh ({\displaystyle t}{\displaystyle B_{t}}{\displaystyle C_{t}}) dimana {\displaystyle N} adalah jumlah total periode, nilai sekarang bersih {\displaystyle \mathrm {NPV} } diberikan oleh:

{\displaystyle \mathrm {NPV} (i,N)=\sum _{t=0}^{N}{\frac {B_{t}}{(1+i)^{t}}}-\sum _{t=0}^{N}{\frac {C_{t}}{(1+i)^{t}}}}

dimana:

  • {\displaystyle B_{t}} adalah manfaat atau arus kas masuk pada saat itu {\displaystyle t}.
  • {\displaystyle C_{t}} adalah biaya atau arus kas keluar pada saat itu {\displaystyle t}.

NPV dapat ditulis ulang menggunakan arus kas bersih {\displaystyle (R_{t})} pada setiap periode waktu sebagai:

{\displaystyle \mathrm {NPV} (i,N)=\sum _{t=0}^{N}{\frac {R_{t}}{(1+i)^{t}}}}

Berdasarkan konvensi, periode awal terjadi pada waktu 𝑡=0, yang mana arus kas pada periode berikutnya kemudian didiskontokan dari {\displaystyle t=1,2,3...} dan seterusnya. Selain itu, seluruh arus kas masa depan selama suatu periode diasumsikan terjadi pada akhir setiap periode. Untuk arus kas konstan 𝑅, nilai sekarang bersih NPV adalah deret geometri berhingga dan diberikan oleh:

{\displaystyle \mathrm {NPV} (i,N,R)=R\left({\frac {1-\left({\frac {1}{1+i}}\right)^{N+1}}{1-\left({\frac {1}{1+i}}\right)}}\right),\quad i\neq 0}

Pencantuman suku 𝑅0 penting dalam rumus di atas. Proyek modal pada umumnya melibatkan arus kas negatif 𝑅0 yang besar (investasi awal) dengan arus kas masa depan yang positif (laba atas investasi). Penilaian utamanya adalah apakah, untuk tingkat diskonto tertentu, NPVnya positif (menguntungkan) atau negatif (menguntungkan). IRR adalah tingkat diskonto dimana NPVnya tepat 0.

Tingkat diskonto

Biaya modal rata-rata tertimbang suatu perusahaan (setelah pajak) sering digunakan, namun banyak orang berpendapat bahwa menggunakan tingkat diskonto yang lebih tinggi adalah hal yang tepat untuk menyesuaikan risiko, biaya peluang, atau faktor lainnya. Tingkat diskonto variabel dengan tingkat suku bunga lebih tinggi yang diterapkan pada arus kas yang terjadi lebih jauh sepanjang rentang waktu dapat digunakan untuk mencerminkan premi kurva imbal hasil untuk utang jangka panjang.

Pendekatan lain dalam memilih faktor tingkat diskonto adalah dengan menentukan tingkat pengembalian modal yang dibutuhkan untuk proyek jika diinvestasikan dalam usaha alternatif. Jika, misalnya, modal yang dibutuhkan untuk Proyek A dapat menghasilkan 5% di tempat lain, gunakan tingkat diskonto ini dalam penghitungan NPV agar perbandingan langsung dapat dilakukan antara Proyek A dan alternatifnya. Terkait dengan konsep ini adalah dengan menggunakan tingkat reinvestasi perusahaan. Tingkat investasi ulang dapat didefinisikan sebagai tingkat pengembalian rata-rata investasi perusahaan. Ketika menganalisis proyek dalam lingkungan dengan modal terbatas, mungkin tepat untuk menggunakan tingkat reinvestasi daripada biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan sebagai faktor diskon. Hal ini mencerminkan biaya peluang investasi, bukan biaya modal yang mungkin lebih rendah.

NPV yang dihitung menggunakan tingkat diskonto variabel (jika diketahui selama durasi investasi) mungkin lebih mencerminkan situasi dibandingkan yang dihitung dari tingkat diskonto konstan untuk seluruh durasi investasi. Lihat artikel tutorial yang ditulis oleh Samuel Baker untuk hubungan lebih rinci antara NPV dan tingkat diskonto.

Penggunaan dalam pengambilan keputusan

NPV adalah indikator seberapa besar nilai investasi atau proyek yang ditambahkan ke perusahaan. Pada proyek tertentu, jika 𝑅𝑡 bernilai positif, proyek tersebut berada dalam status arus kas masuk positif pada waktu t. Jika 𝑅𝑡 bernilai negatif, proyek tersebut berada dalam status arus kas keluar yang didiskontokan pada waktu t. Proyek yang memiliki risiko yang tepat dengan NPV positif dapat diterima. Hal ini tidak berarti bahwa proyek tersebut harus dijalankan karena NPV pada biaya modal mungkin tidak memperhitungkan biaya peluang, yaitu perbandingan dengan investasi lain yang tersedia. Dalam teori keuangan, jika ada pilihan antara dua alternatif yang saling terpisah, maka yang menghasilkan NPV yang lebih tinggi harus dipilih. Nilai bersih sekarang yang positif menunjukkan bahwa proyeksi pendapatan yang dihasilkan oleh suatu proyek atau investasi (dalam dolar saat ini) melebihi biaya yang diantisipasi (juga dalam dolar saat ini). Konsep ini adalah dasar dari Aturan Nilai Sekarang Bersih, yang menyatakan bahwa satu-satunya investasi yang harus dilakukan adalah investasi dengan NPV positif.
 

Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Memahami Net Present Value (NPV):  Mengevaluasi Arus Kas dari Waktu ke Waktu

Pendidikan Vokasi

Pendidikan Vokasi

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 17 Februari 2025


Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program

pendidikan Diploma (diploma 1diploma 2diploma 3 dan diploma 4) yang setara dengan program pendidikan akademik. Pendidikan diploma 4 setara pendidikan sastra 1 dengan Lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar vokasi.

Satuan pendidikan penyelenggara

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Pendidikan Vokasi

Teknik Mesin

Evolusi dan Aplikasi Turbin Gas: Dari Hero's Engine ke Honeywell AGT1500 pada Tank M1A1 Abrams

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 17 Februari 2025


Turbin gas

Turbin gas itu adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari arus gas pembakaran. Dia memiliki kompresor naik ke-atas dipasangkan dengan turbin turun ke-bawah, dan sebuah bilik pembakaran di-tengahnya.

Penggantian mesin turbin gas Honeywell AGT1500 pada tank M1A1 Abrams.

Energi ditambahkan di arus gas di pembakar, di mana udara dicampur dengan bahan bakar dan dinyalakan. Pembakaran meningkatkan suhu, kecepatan dan volume dari aliran gas. Kemudian diarahkan melalui sebuah penyebar (nozzle) melalui baling-baling turbin, memutar turbin dan mentenagai kompresor.

Energi diambil dari bentuk tenaga shaft, udara terkompresi dan dorongan, dalam segala kombinasi, dan digunakan untuk mentenagai pesawat terbang, kereta, kapal, generator, dan bahkan tank.

Sejarah

  • 150: Hero's Engine (aeolipile) - tampaknya Pahlawan mesin uap itu dianggap tidak lebih dari satu mainan, dan dengan demikian potensi penuh tidak menyadari selama berabad-abad.
  • 1500: The "Chimney Jack" digambar oleh Leonardo da Vinci yang memutar pemanggangan. Udara panas dari api naik melalui serangkaian penggemar yang menghubungkan dan memutar pemanggangan.
  • 1551: Jawad al-Din menemukan sebuah uap turbin, yang ia gunakan untuk kekuasaan diri-rotating meludah.
  • 1629: Jets uap turbin yang dirotasi kemudian diputar digerakkan mesin pabrik stamping memungkinkan untuk dikembangkan oleh Giovanni Branca.
  • 1678: Ferdinand Verbiest membangun sebuah model kereta uap mengandalkan jet kekuasaan.
  • 1791: Sebuah paten diberikan kepada John Barber, seorang Inggris, untuk pertama turbin gas sejati. Penemuannya itu sebagian besar elemen hadir dalam turbin gas modern. Turbin ini dirancang untuk menyalakan sebuah yg tdk mempunyai kuda kereta.
  • 1872: Sebuah turbin gas mesin ini dirancang oleh Dr Franz Stolze, tapi mesin tidak pernah berlari di bawah kekuasaan sendiri.
  • 1894: Sir Charles Parsons dipatenkan ide mendorong sebuah kapal dengan turbin uap, dan membangun sebuah demonstrasi kapal (yang Turbinia ). Prinsip ini masih propulsi dari beberapa digunakan.
  • 1895: Tiga 4-ton 100 kW Parsons aliran radial generator dipasang di Cambridge Power Station, dan digunakan untuk daya listrik pertama skema penerangan jalan di kota.
  • 1903: A Norwegia, Ægidius Elling, mampu membangun turbin gas pertama yang mampu menghasilkan kekuatan yang lebih dibandingkan yang dibutuhkan untuk menjalankan komponen-nya sendiri, yang dianggap sebagai pencapaian pada masa ketika pengetahuan tentang aerodinamis terbatas . Menggunakan kompresor rotary dan turbin itu dihasilkan 11 hp (besar-besaran untuk hari-hari). Karyanya ini kemudian digunakan oleh Sir Frank Whittle.
  • 1913: Nikola Tesla paten yang Tesla turbin berdasar pada Batas lapisan efek.
  • 1914: Aplikasi untuk mesin turbin gas yang diajukan oleh Charles Curtis.
  • 1918: Salah satu produsen turbin gas terkemuka hari ini, General Electric, mulai divisi mereka turbin gas.
  • 1920: teori praktis aliran gas melalui saluran ini dikembangkan menjadi lebih formal (dan berlaku untuk turbin) teori aliran gas lalu airfoils oleh Dr A. A. Griffith.
  • 1930: Sir Frank Whittle dipatenkan desain untuk turbin gas untuk jet. Karyanya pada tenaga penggerak gas mengandalkan kerja dari semua orang yang sebelumnya bekerja di bidang yang sama dan dia telah sendiri menyatakan bahwa penemuannya akan sulit untuk mencapai tanpa Ægidius Elling karya. Pertama yang berhasil menggunakan mesin-nya pada April 1937.
  • 1934: Raúl Pateras de Pescara dipatenkan pada free-piston mesin sebagai gas generator turbin gas.
  • 1936: Hans von Ohain dan Max Hahn di Jerman mengembangkan desain mesin dipatenkan sendiri pada saat yang sama bahwa Sir Frank Whittle adalah mengembangkan desain di Inggris.

Photo of the Metrovick Gatric first marine gas-turbine. It was installed in the Royal Navy's Motor Gun Boat MGB 2009 in 1947

 

Teori operasi

Turbin gas dijelaskan secara termodinamika oleh Siklus Brayton, di mana udara dikompresi secara isentropic, pembakaran terjadi pada tekanan konstan, dan ekspansi terjadi di turbin secara isentropik kembali ke tekanan awal.

Dalam praktiknya, gesekan dan turbulensi menyebabkan:

  1. Isentropik non-kompresi: untuk suatu tekanan secara keseluruhan rasio, suhu pengiriman kompresor lebih tinggi dari ideal.
  2. Ekspansi non-isentropic: walaupun penurunan suhu turbin yang diperlukan untuk menggerakkan kompresor tidak terpengaruh, tekanan terkait rasio lebih besar, yang mengurangi ekspansi yang tersedia untuk menyediakan kerja yang bermanfaat.
  3. Tekanan kerugian dalam asupan udara, combustor dan knalpot: mengurangi ekspansi yang tersedia untuk menyediakan kerja yang bermanfaat.

Seperti semua siklus mesin panas, suhu pembakaran yang lebih tinggi berarti lebih besar efisiensinya. Faktor pembatas adalah kemampuan baja, nikel, keramik, atau materi lain yang membentuk mesin untuk menahan panas dan tekanan. Berbagai metode dibutuhkan untuk menjaga temperatur. Kebanyakan turbin juga mencoba untuk memulihkan knalpot panas (heat recovery), yang merupakan energi terbuang. Recuperator adalah heat exchanger yang menangkap panas knalpot dan memindahkan panasnya ke udara terkompresi yang menuju pembakaran. Gabungan siklus desain memanfaatkan panas terbuang ke sistem. Dan gabungan panas dan daya (co-generation) menggunakan panas terbuang untuk produksi panas.

Pendahuluan

Gas-turbine engine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran internal. Di dalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar roda turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.

Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine Engine)

Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:

  • Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
  • Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan udara kemudian di bakar.
  • Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel.
  • Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:

  • Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure losses) di ruang bakar.
  • Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
  • Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
  • Adanya mechanical loss, dsb.

Klasifikasi Turbin Gas

Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan lainnya. Menurut siklusnya turbin gas terdiri dari:

  • Turbin gas siklus tertutup (Close cycle)
  • Turbin gas siklus terbuka (Open cycle)

Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja. Pada turbin gas siklus terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke udara atmosfer, sedangkan untuk siklus tertutup akhir ekspansi fluida kerjanya didinginkan untuk kembali ke dalam proses awal.

Dalam industri turbin gas umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu:

Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)

Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang menghasilkan energi listrik untuk keperluan proses di industri.

Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)

Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi dan turbin bertekanan rendah, di mana turbin gas ini digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah seperti kompresor pada unit proses.

Siklus-Siklus Turbin Gas

Tiga siklus turbin gas yang dikenal secara umum yaitu:

Siklus Ericson

Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (reversible isotermic) dan dua proses isobarik dapat balik (reversible isobaric). Proses perpindahan panas pada proses isobarik berlangsung di dalam komponen siklus internal (regenerator), di mana effisiensi termalnya adalah: hth = 1 – T1/Th, di mana T1 = temperatur buang dan Th = temperatur panas.

Siklus Stirling

Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (isotermal reversible) dengan volume tetap (isokhorik). Efisiensi termalnya sama dengan efisiensi termal pada siklus Ericson.

Siklus Brayton

Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin turbine atau manufacturer dalam analisis untuk performance upgrading. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan. Pada siklus Bryton tiap-tiap keadaan proses dapat dianalisis secara berikut:

Proses 1 ke 2 (kompresi isentropik). Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor: Wc = ma (h2 – h1). Proses 2 ke 3, pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan. Jumlah kalor yang dihasilkan: Qa = (ma + mf) (h3 – h2). Proses 3 ke 4, ekspansi isentropik di dalam turbin. Daya yang dibutuhkan turbin: WT = (ma + mf) (h3 – h4). Proses 4 ke 1, pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara. Jumlah kalor yang dilepas: QR = (ma + mf) (h4 – h1)

Perkembangan Gas Turbin

Disain pertama turbin gas dibuat oleh John Wilkins seorang Inggris pada tahun 1791. Sistem tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu atau minyak, kompresornya digerakkan oleh turbin dengan perantaraan rantai roda gigi. Pada tahun 1872, Dr. F. Stolze merancang sistem turbin gas yang menggunakan kompresor aksial bertingkat ganda yang digerakkan langsung oleh turbin reaksi tingkat ganda. Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H. Holzworth, dibuat suatu sistem turbin gas yang mencoba menggunakan proses pembakaran pada volume konstan. Tetapi usaha tersebut dihentikan karena terbentur pada masalah konstruksi ruang bakar dan tekanan gas pembakaran yang berubah sesuai beban. Tahun 1904, “Societe des Turbomoteurs” di Paris membuat suatu sistem turbin gas yang konstruksinya berdasarkan disain Armengaud dan Lemate yang menggunakan bahan bakar cair. Temperatur gas pembakaran yang masuk sekitar 450 C dengan tekanan 45 atm dan kompresornya langsung digerakkan oleh turbin.

Selanjutnya, pada tahun 1935 sistem turbin gas mengalami perkembangan yang pesat di mana diperoleh efisiensi sebesar kurang lebih 15%. Pesawat pancar gas yang pertama diselesaikan oleh “British Thomson Houston Co” pada tahun 1937 sesuai dengan konsepsi Frank Whittle (tahun 1930).

Komponen Turbin Gas

Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section, compressor section, combustion section, turbine section, dan exhaust section. Sedangkan komponen pendukung turbin gas adalah starting equipment, lube-oil system, cooling system, dan beberapa komponen pendukung lainnya. Berikut ini penjelasan tentang komponen utama turbn gas:

Air Inlet Section.

Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:

  • Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk di mana di dalamnya terdapat peralatan pembersih udara.
  • Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel yang terbawa bersama udara masuk.
  • Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
  • Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam inlet house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam kompresor aksial.
  • Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat memasuki ruang kompresor.
  • Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan

Compressor Section.

Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow compressor terdiri dari dua bagian yaitu:

  • Compressor Rotor Assembly. Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar pada porosnya. Rotor ini memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun dari wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di sekeliling sumbu rotor.
  • Compressor Stator. Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:
  • Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
  • Forward Compressor Casing, bagian casing yang di dalamnya terdapat empat stage kompresor blade.
  • Aft Casing, bagian casing yang di dalamnya terdapat compressor blade tingkat 5- 10.
  • Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai tempat keluarnya udara yang telah dikompresi.

Combustion Section.

Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas. Komponen-komponen itu adalah:

  • Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran antara udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
  • Combustion Liners, terdapat di dalam combustion chamber yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.
  • Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam combustion liner.
  • Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
  • Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
  • Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion chamber.
  • Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses pembakaran terjadi.

Turbin Section.

Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan. Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai berikut:

  • Turbin Rotor Case
  • First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first stage turbine wheel.
  • First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik dari aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa putaran rotor.
  • Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas panas ke second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk memisahkan kedua turbin wheel.
  • Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang masih cukup besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan putar rotor yang lebih besar.

Exhaust Section.

Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari beberapa bagian yaitu: (1) Exhaust Frame Assembly, dan (2)Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke atmosfer melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfer gas panas sisa tersebut diukur dengan exhaust thermocouple di mana hasil pengukuran ini digunakan juga untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.

Komponen penunjang turbin gas

Adapun beberapa komponen penunjang dalam sistem turbin gas adalah sebagai berikut:

Starting Equipment.

Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja. Jenis-jenis starting equipment yang digunakan di unit-unit turbin gas pada umumnya adalah:

  • Diesel Engine, (PG –9001A/B)
  • Induction Motor, (PG-9001C/H dan KGT 4X01, 4X02 dan 4X03)
  • Gas Expansion Turbine (Starting Turbine)

Coupling dan Accessory Gear.

Berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari poros yang bergerak ke poros yang akan digerakkan. Ada tiga jenis coupling yang digunakan, yaitu:

  • Jaw Cluth, menghubungkan starting turbine dengan accessory gear dan HP turbin rotor.
  • Accessory Gear Coupling, menghubungkan accessory gear dengan HP turbin rotor.
  • Load Coupling, menghubungkan LP turbin rotor dengan kompressor beban.

Fuel System.

Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan sebagai bahan bakar harus bebas dari cairan kondensat dan partikel-partikel padat. Untuk mendapatkan kondisi tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi dengan knock out drum yang berfungsi untuk memisahkan cairan-cairan yang masih terdapat pada fuel gas.

Lube Oil System.

Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu pada setiap komponen sistem turbin gas. Lube oil disirkulasikan pada bagian-bagian utama turbin gas dan trush bearing juga untuk accessory gear dan yang lainnya. Lube oil system terdiri dari:

  • Oil Tank (Lube Oil Reservoir)
  • Oil Quantity
  • Pompa
  • Filter System
  • Valving System
  • Piping System
  • Instrumen untuk oil

Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk mensuplai lube oil guna keperluan lubrikasi, yaitu:

  • Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang digerakkan oleh HP shaft pada gear box yang mengatur tekanan discharge lube oil.
  • Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang digerakkan oleh tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari main pump turun.
  • Emergency Lube Oil Pump, merupakan pompa yang beroperasi jika kedua pompa diatas tidak mampu menyediakan lube oil.

Cooling System.

Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing. Komponen-komponen utama dari cooling system adalah:

  • Off base Water Cooling Unit
  • Lube Oil Cooler
  • Main Cooling Water Pump
  • Temperatur Regulation Valve
  • Auxilary Water Pump
  • Low Cooling Water Pressure Swich

Maintenance Turbin Gas

Maintenance adalah perawatan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan terlalu cepat terhadap semua peralatan di pabrik, baik yang sedang beroperasi maupun yang berfungsi sebagai suku cadang. Kerusakan yang timbul biasanya terjadi karena keausan dan ketuaan akibat pengoperasian yang terus-menerus, dan juga akibat langkah pengoperasian yang salah. Maintenance pada turbine gas selalu tergantung dari faktor-faktor perasional dengan kondisi yang berbeda disetiap wilayah, karena operasional turbine gas sangat tergantung dari kondisi daerah operasional. Semua pabrik pembuat turbine gas telah menetapkan suatu ketetapan yang aman dalam pengoperasian sehingga turbine selalu dalambatas kondisi aman dan tepat waktu untuk melakukan maintenance. Secara umum maintenance dapat dibagi dalam beberapa bagian, diantaranya adalah:

Preventive Maintenance.

Suatu kegiatan perawatan yang direncanakan baik itu secara rutin maupun periodik, karena apabila perawatan dilakukan tepat pada waktunya akan mengurangi down time dari peralatan. Preventive maintenance dibagi menjadi:

  • Running Maintenance. Suatu kegiatan perawatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk memperbaiki equipment yang rusak saja dalam satu unit. Unit produksi tetap melakukan kegiatan.
  • Turning Around Maintenance. Perawatan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan pengoperasiannya.

Repair Maintenance.

Perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak kritis, atau disebut juga peralatan-peralatan yang tidak mengganggu jalannya operasi.

Predictive Maintenance.

Kegiatan monitor, menguji, dan mengukur peralatan-peralatan yang beroperasi dengan menentukan perubahan yang terjadi pada bagian utama, apakah peralatan tersebut berjalan dengan normal atau tidak.

Corrective Maintenance.

Perawatan yang dilakukan dengan memperbaiki perubahan kecil yang terjadi dalam disain, serta menambahkan komponen-komponen yang sesuai dan juga menambahkan material-material yang cocok.

Break Down Maintenance.

Kegiatan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kelainan pada peralatan sehingga tidak dapat berfungsi seperti biasanya.

Modification Maintenance.

Pekerjaan yang berhubungan dengan disain suatu peralatan atau unit. Modifikasi bertujuan menambah kehandalan peralatan atau menambah tingkat produksi dan kualitas pekerjaan.

Shut Down Maintenance.

Kegiatan perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan pengoperasiannya.

Sumber: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Evolusi dan Aplikasi Turbin Gas: Dari Hero's Engine ke Honeywell AGT1500 pada Tank M1A1 Abrams

Pendidikan Vokasi

Diploma

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 17 Februari 2025


Diploma (dari bahasa Yunani Kuno δίπλωµα díplōma, artinya "gulungan kertas") adalah sertifikat atau akta yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan seperti kolese atau universitas, yang berisi pernyataan bahwa penerimanya telah berhasil menyelesaikan program studi tertentu,[1] atau (di Amerika Serikat) berisi keterangan mengenai penganugerahan suatu gelar akademik kepada penerimanya.[2] Di beberapa negara, seperti Britania Raya dan Australia, kata diploma juga berarti penghargaan akademik (misalnya diploma perguruan tinggi dan diploma pascasarjana). Dalam sejarah, diploma juga berarti piagam atau dokumen resmi,[1] sehingga memunculkan istilah diplomatik,[3] diplomat[4] dan diplomasi[5] melalui Codex Iuris Gentium Diplomaticus.[3]

Diploma (sebagai pengakuan tertulis atas suatu kualifikasi) dapat pula disebut testamur, kata bahasa Latin yang berarti "kami bersaksi" atau "kami nyatakan" (testari), diambil dari kata pertama isi diploma;[6] istilah ini digunakan di Australia sebagai sebutan untuk dokumen yang berisi pengakuan atas penganugerahan suatu gelar akademik.[7][8][9] Selain itu, secara sederhana diploma dapat pula disebut sertifikat gelar akademik atau sertifikat kelulusan, atau disebut perkamen.[10] Sertifikat bagi seorang penerima Nobel juga disebut diploma.

Dalam beberapa konteks kesejarahan, istilah diploma juga digunakan sebagai sebutan untuk dokumen-dokumen yang ditandatangani oleh seorang raja yang berisi pengakuan anugerah hak milik atau hak guna atas sebidang tanah beserta syarat-syaratnya (lihat Piagam-piagam Anglo-Saxon dan Diplomatika).

Diploma kulit domba dari Kolese Ciudad de México, 1948 (dalam bahasa Latin)

 

 

Diploma di Indonesia[sunting | sunting sumber]

Di Indonesia, diploma adalah jenjang pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi di Indonesia pada umumnya terdapat di perguruan tinggi politeknik dan akademi, meskipun juga terdapat di berbagai perguruan tinggi umum seperti Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi. Pendidikan Tinggi Politeknik di Indonesia pertama kali didirikan pada era tahun 1970-an dan dewasa ini sudah sampai pada titik kemajuan di mana lulusannya telah disetarakan dengan lulusan Pendidikan Tinggi Teknik lain yang ada di Universitas, Institut, maupun Sekolah Tinggi di Indonesia.

Program Diploma I diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin atau memecahkan masalah yang sudah akrab sifat-sifat maupun kontekstualnya di bawah bimbingan.

Program Diploma II diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang bersifat rutin, atau memecahkan masalah yang sudah akrab sifat-sifat maupun kontekstualnya secara mandiri, baik dalam bentuk pelaksanaan maupun tanggungjawab pekerjaannya.

Program Diploma III diarahkan pada lulusan yang menguasai kemampuan dalam bidang kerja yang bersifat rutin maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun kontekstualnya, secara mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggungjawab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar ketrampilan manajerial yang dimilikinya. Dahulu jenjang Diploma III ini dikenal dengan sebutan Sarjana Muda.

Program Diploma IV diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks, dengan dasar kemampuan profesional tertentu, termasuk keterampilan merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggungjawab mandiri pada tingkat tertentu, memiliki ketrampilan manajerial, serta mampu mengikuti perkembangan, pengetahuan, dan teknologi di dalam bidang keahliannva.

Sebutan profesional Ahli Pratama bagi lulusan Program Diploma I, Ahli Muda bagi lulusan Program Diploma II, Ahli Madya bagi lulusan Program Diploma III dan Sarjana Sains Terapan bagi lulusan Program Diploma IV ditempatkan di belakang nama pemilik hak atas penggunaan sebutan yang bersangkutan.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Diploma

Perindustrian

Memahami Bisnis Traveloka: Inovasi dan Layanan

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 17 Februari 2025


Trinusa Travelindo, yang dikenal sebagai Traveloka, adalah sebuah perusahaan teknologi Indonesia yang berspesialisasi dalam layanan perjalanan dan tiket. Berkantor pusat di Jakarta, perusahaan ini mengoperasikan situs web yang populer dan melayani enam negara. Didirikan pada tahun 2012 sebagai mesin pencari perjalanan, Traveloka telah memperluas penawarannya dengan memasukkan tiket atraksi, aktivitas, penyewaan transportasi, dan voucher restoran. Selain itu, Traveloka juga menyediakan layanan keuangan seperti kredit dan asuransi. Dengan valuasi sekitar $3 miliar pada tahun 2022, Traveloka diklasifikasikan sebagai perusahaan unicorn dan sering disamakan dengan Expedia untuk berbagai layanannya.

Sejarah

  • Awal Mula Traveloka, Perusahaan Unicorn dari Indonesia

Pada awal tahun 2012, tiga insinyur perangkat lunak Indonesia yang saat itu bekerja di Silicon Valley memiliki ide untuk mendirikan sebuah perusahaan travel online. Ferry Unardi, Albert, dan Derianto Kusuma (jeda 5 detik) mengalami kesulitan saat melakukan perjalanan di Indonesia, sehingga mereka memutuskan untuk membangun sebuah situs web untuk memudahkan logistik perjalanan di negara ini.

Traveloka secara resmi diluncurkan pada bulan September 2012 sebagai situs metasearch untuk penerbangan di Indonesia. Dalam waktu singkat, perusahaan ini berhasil menarik investasi awal dan bertransisi menjadi biro perjalanan online yang lengkap. Mereka menawarkan berbagai metode pembayaran (jeda 3 detik) dan menerapkan layanan pelanggan 24 jam dalam beberapa bahasa.

  • Ekspansi Traveloka ke Pasar Regional

Setelah meraih kesuksesan di Indonesia, Traveloka mulai berekspansi ke negara-negara tetangga di Asia Tenggara pada tahun 2015. Mereka membuka kantor regional di Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. (Jeda 4 detik) Layanan Traveloka terus berkembang, mulai dari pemesanan hotel, tiket kereta api, hingga paket liburan yang lengkap.

Pada tahun 2017, Traveloka mendapatkan pendanaan sebesar $350 juta dari investor global, menjadikannya perusahaan unicorn dengan valuasi lebih dari $1 miliar. Pendanaan ini digunakan untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan dan memperluas jangkauan bisnis.

  • Inovasi dan Strategi Selama Pandemi

Ketika pandemi COVID-19 melanda pada tahun 2020, bisnis travel Traveloka sempat terpukul. Namun, perusahaan dengan cepat beradaptasi dengan meluncurkan fitur-fitur baru seperti (jeda 3 detik) "Beli Sekarang, Bayar Nanti" untuk menawarkan fleksibilitas dalam pemesanan. Selain itu, mereka juga memperluas layanan mereka ke pengalaman online seperti kelas memasak virtual.

Dalam upaya memulihkan arus kas, Traveloka mengadakan flash sale online dan menawarkan paket tes COVID-19 yang terintegrasi. Strategi-strategi inovatif ini membantu Traveloka bertahan dari krisis dan kembali meraih keuntungan pada akhir 2020.

Saat ini, Traveloka telah bangkit kembali dan terus memperluas jaringan hotelnya, termasuk kemitraan dengan jaringan hotel Accor di 13 negara pada April 2022. Dengan valuasi baru-baru ini sebesar $3 miliar, Traveloka mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri perjalanan online di Asia Tenggara.

Website Traveloka

Traveloka adalah platform online serbaguna yang melayani berbagai kebutuhan, mulai dari perjalanan hingga layanan lokal dan solusi keuangan. Dengan antarmuka yang mudah digunakan dan tersedia dalam berbagai bahasa, Traveloka telah mengumpulkan lebih dari 100 juta unduhan dan memiliki sekitar 40 juta pengguna aktif bulanan. Menawarkan berbagai produk dan layanan yang komprehensif, Traveloka memfasilitasi pemesanan yang mudah untuk penerbangan, akomodasi, transportasi, dan banyak lagi.

Situs web ini menampilkan daftar dari lebih dari 150 maskapai penerbangan dan jutaan hotel, vila, dan penginapan di 100 negara. Selain itu, Traveloka juga menyediakan penawaran gaya hidup seperti tiket atraksi, aktivitas, penyewaan mobil, dan voucher restoran. Dukungan pelanggan tersedia sepanjang waktu dalam bahasa lokal, memastikan pengalaman yang lancar bagi pengguna di seluruh dunia.

Dalam hal layanan keuangan, Traveloka menyediakan pilihan manajemen kekayaan, asuransi, pembiayaan, dan kredit. Selain itu, Traveloka juga menawarkan fitur unik seperti Buy Now Stay Later untuk pemesanan akomodasi dan LIVEstyle untuk live streaming. Dengan beragam penawaran dan fitur inovatifnya, Traveloka terus mendefinisikan ulang lanskap perjalanan dan layanan online.


Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Memahami Bisnis Traveloka: Inovasi dan Layanan

Perindustrian

PT. OVO: Perjalanan Menjadi Unicorn FinTech Pertama di Indonesia

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 17 Februari 2025


OVO, platform pembayaran digital di bawah PT Visionet Internasional, berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Diluncurkan pada tahun 2017 dengan otorisasi dari Bank Indonesia, OVO dengan cepat menjadi terkenal dan mengamankan posisinya sebagai layanan pembayaran digital terdepan di Indonesia pada tahun 2019. Didukung oleh Grab dan investor lokal, OVO mencetak sejarah di tahun 2019 dengan menjadi unicorn teknologi finansial pertama di Indonesia.

Sejarah

OVO, yang lahir dari Grup Lippo, mendapatkan persetujuan regulator sebagai entitas fintech di seluruh Indonesia pada bulan September 2017, dengan mendapatkan lisensi uang elektronik dari Bank Indonesia. Dioperasikan di bawah PT Visionet International, perusahaan layanan keuangan digital milik Grup Lippo, OVO memperkenalkan dompet digitalnya pada September 2017. Tokyo Century Corporation melakukan investasi penting sebesar US$116 juta pada bulan Desember 2017, dengan mengakuisisi 20% saham perusahaan. OVO memperluas penawaran keuangannya pada tahun 2018, menarik investasi dari Grab.

Tokopedia, raksasa e-commerce Indonesia, bergabung dengan jajaran investor pada bulan Maret 2019, meningkatkan valuasi OVO menjadi US$2,9 miliar. Pada bulan Oktober 2019, OVO meraih status unicorn, menjadi unicorn teknologi finansial pertama di Indonesia dan unicorn kelima di Indonesia secara keseluruhan. Pergantian kepemimpinan terjadi pada tahun 2019, dengan Karaniya Dharmasaputra ditunjuk sebagai presiden direktur.

Grab meningkatkan kepemilikan sahamnya di OVO menjadi 79,5% pada tahun 2021, dan kemudian mencapai 90% kepemilikan setelah mengakuisisi saham dari Tokopedia dan Lippo Group pada Oktober 2021. Dyak NK Makhijani mengambil peran sebagai Presiden Komisaris di PT Visionet Internasional pada Agustus 2022, menandai kepemilikan dominan Grab atas OVO.

Produk dan layanan

OVO, yang terutama berfokus pada pembayaran digital dengan lisensi uang elektroniknya, muncul sebagai dompet digital terkemuka di Indonesia untuk transaksi online dan offline, berdasarkan laporan tahun 2021 oleh Kadence International.

Selain bisnis intinya, OVO merambah ke bidang jasa keuangan, menawarkan fasilitas pinjaman melalui Taralite, sebuah perusahaan pinjaman P2P yang diakuisisi pada tahun 2019. OVO juga menyediakan produk investasi dan asuransi melalui kolaborasi dengan mitra di bawah OVO | Investasikan dan OVO | Proteksi masing-masing.

Berkolaborasi dengan pemain kunci seperti Adira Finance, Bank BRI, Manulife Aset Manajemen Indonesia, dan Prudential Indonesia, OVO memperluas rangkaian layanan keuangannya untuk memenuhi beragam kebutuhan konsumen.

 

Disadur dari: en.wikipedia.org 

Selengkapnya
PT. OVO: Perjalanan Menjadi Unicorn FinTech Pertama di Indonesia
« First Previous page 769 of 1.090 Next Last »