Startup

Startup Edutech Habiskerja Buka Program 1000 Beasiswa untuk Dongkrak Kemampuan Digital

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 19 Maret 2024


Startup edutech Habiskerja telah mengumumkan pembukaan program 1000 beasiswa untuk mahasiswa dan fresh graduate. Para peserta yang terpilih akan mendapatkan kesempatan untuk mendapat mentoring langsung dari para ahli di berbagai bidang digital dari perusahaan ternama di Indonesia.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital di era yang semakin berkembang dan untuk meningkatkan inklusivitas keterampilan digital di kalangan mahasiswa. Habiskerja memiliki visi untuk mendukung transformasi digital di Indonesia, tidak hanya membantu pencari kerja memulai karir digital, tetapi juga membantu pekerja kantoran, fresh graduate, dan mahasiswa untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui pekerjaan paruh waktu.

Startup ini menawarkan peningkatan kemampuan dengan metode pembelajaran berbasis video dan juga rutin mengadakan sesi berbagi pengalaman setiap bulannya kepada anggota mereka.

Meningkatnya permintaan akan keterampilan digital dipicu oleh pandemi Covid-19 yang telah mengubah pola aktivitas masyarakat dan mendorong digitalisasi di berbagai sektor. Founder dan CEO Habiskerja.com, Haitsam Shiddiq Siregar, mengatakan bahwa saat ini adalah zaman GIG Economy di mana keterampilan digital sangat diminati oleh berbagai kalangan dan menjadi salah satu keterampilan yang prospektif di masa depan.

Habiskerja.com hadir untuk membantu individu yang ingin memulai karir di bidang digital dalam mengatasi kesulitan awal. Menurut Muhammad Darun, seorang Konsultan & Mentor Pemasaran Digital di Habiskerja.com, banyak individu yang tertarik untuk beralih ke dunia digital tetapi masih kebingungan dari mana memulainya. Dengan adanya Habiskerja, diharapkan dapat memberikan bimbingan dan materi yang terstruktur dari para ahli di bidangnya.


Disadur dari: liputan6.com

Selengkapnya
Startup Edutech Habiskerja Buka Program 1000 Beasiswa untuk Dongkrak Kemampuan Digital

Startup

Startup Edutech PHK 120 Karyawan Usai Sukses Galang Rp 6,8 T

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 19 Maret 2024


Pemangkasan karyawan terus berlanjut di kalangan startup dengan MasterClass, platform pendidikan daring, yang dilaporkan telah melakukan PHK terhadap 20% karyawan. Menurut CEO MasterClass, David Rogier, langkah ini diambil untuk menyesuaikan diri dengan kondisi makro yang memburuk dan mencapai kemandirian lebih cepat. Meskipun sekitar 120 orang di hampir seluruh tim terdampak PHK, tidak ada eksekutif C-suite yang terpengaruh, kata juru bicara MasterClass yang dikonfirmasi oleh TechCrunch.

Rogier menegaskan bahwa misi perusahaan untuk memungkinkan siapapun belajar dari yang terbaik tetap tidak berubah. Langkah sulit yang diambil diharapkan akan memperkuat posisi perusahaan, baik secara finansial maupun strategis, kata Rogier. Perusahaan akan menawarkan paket pesangon berupa 11 minggu gaji pokok kepada seluruh karyawan, dengan tambahan 1 minggu untuk setiap tahun yang dihabiskan di MasterClass.

MasterClass telah berkomitmen untuk menyediakan jaminan kesehatan karyawan sampai akhir tahun, serta memberikan layanan kesehatan mental dan bantuan kerja selama 3 bulan ke depan. Perangkat kantor, seperti laptop, juga bisa disimpan untuk penggunaan pribadi. Meskipun demikian, perusahaan tidak akan membekukan rekrutmen. Ketika ditanya lebih lanjut tentang penyebab PHK, juru bicara menunjuk pada pernyataan Rogier di Twitter dan LinkedIn.

Sebelumnya, MasterClass telah mengejutkan dengan menyediakan konten pendidikan jarak jauh yang aspirasional dari selebritas seperti Serena Williams dan Issa Rae. Mereka juga menawarkan konten berbayar bergaya dokumenter. MasterClass telah mengumpulkan lebih dari US$460 juta dalam pendanaan dari investor seperti IVP, NEA, dan Owl Ventures. Mereka menawarkan biaya berlangganan tahunan sebesar US$180 bagi pengguna untuk mengakses perpustakaan konten. Model berlangganan ini telah menjadi sumber pendapatan utama bagi MasterClass, mencakup sekitar 80% pendapatannya pada tahun 2018, dan kini menjadi 100%.



Disadur dari: cnbcindonesia.com

Selengkapnya
Startup Edutech PHK 120 Karyawan Usai Sukses Galang Rp 6,8 T

Startup

Startup MySkill Karya Alumni ITB Raih Pendanaan East Venture

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 19 Maret 2024


Startup teknologi pendidikan (edutech) lokal, MySkill, telah berhasil mendapatkan pendanaan awal dari East Venture, perusahaan modal ventura terkemuka di Asia Tenggara. Menurut Co-Founder dan CEO MySkill, Angga Fauzan, pendanaan tersebut akan mempercepat upaya mereka dalam mendukung pencari kerja di Indonesia untuk mencapai karir yang diimpikan.

Meskipun tidak diungkapkan nilai pastinya, Angga menyatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk memperluas ekspansi dan mengembangkan produk yang mereka tawarkan. MySkill saat ini sedang mengembangkan tiga jenis pembelajaran utama, yaitu mentoring privat, bootcamp interaktif, dan video e-learning on-demand.

Angga menjelaskan bahwa kombinasi dari ketiga solusi tersebut diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih efektif, membantu para pengguna untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan impian mereka.

MySkill didirikan pada pertengahan tahun 2021 oleh Angga dan Erahmat, Co-Founder & Chief Business Officer. Mereka menyadari akan adanya kesenjangan keterampilan antara dunia akademik dan kebutuhan industri, yang menyebabkan kesulitan bagi banyak orang dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai.

Startup ini mendemokratisasi peningkatan keterampilan dan pencarian pekerjaan untuk lebih dari 70 juta tenaga kerja muda di Indonesia. Hingga saat ini, MySkill telah berhasil menarik lebih dari 700.000 pengguna dalam waktu kurang dari satu tahun sejak beroperasi.

Principal East Ventures, Devina Halim, menyatakan bahwa pihaknya sangat bersemangat untuk mendukung MySkill sebagai bagian dari portofolionya. Mereka yakin bahwa MySkill dapat menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan kesiapan tenaga kerja Indonesia dalam memasuki dunia kerja.

Perlu dicatat bahwa MySkill didirikan oleh Angga dan Erahmat, yang telah memiliki pengalaman dalam dunia pendidikan dan bisnis selama lebih dari enam tahun. Angga telah berkecimpung di organisasi komunitas pendidikan di ITB dan memiliki pengalaman di bidang pemasaran di berbagai startup, sementara Erahmat sedang menyelesaikan studi PhD-nya di Korea Selatan setelah menyelesaikan S1 di ITB.
 

Disadur dari: republika.co.id

Selengkapnya
Startup MySkill Karya Alumni ITB Raih Pendanaan East Venture

Startup

Banyak Startup PHK Karyawan, Kini Bertambah Jadi 10, Inilah Daftarnya

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 19 Maret 2024


 

Startup di seluruh dunia sedang mengalami masa sulit atau disebut sebagai tech winter, terlihat dari jumlah kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mencapai 508 kasus, memengaruhi 87.457 karyawan. Salah satu startup yang melakukan PHK terbaru adalah Arete IR, startup cybersecurity yang akan mem PHK 90 karyawan atau 25% dari total karyawan mereka. Di Indonesia, 10 startup telah melakukan PHK sejak awal tahun ini, di antaranya:

  1. TaniHub Pada awal Maret 2022, TaniHub menghentikan seluruh layanan bisnis ke konsumen (B2C), termasuk menghentikan operasional gudang di Bandung dan Bali. Keputusan ini diambil untuk mempertajam fokus pada pertumbuhan segmen bisnis ke bisnis (B2B), yang menyebabkan PHK bagi sejumlah karyawan.

  2. SiCepat Sama seperti TaniHub, SiCepat mengumumkan PHK terhadap ratusan karyawan di berbagai departemen yang tidak memenuhi standar penilaian perusahaan. Jumlah karyawan yang terkena dampak tersebut kurang dari 1% dari total karyawan.

  3. LinkAja PT. Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja melakukan reorganisasi yang berdampak pada PHK sejumlah karyawan, dengan jumlah yang direorganisasi kurang dari 200 orang.

  4. Zenius Startup edukasi teknologi Zenius mengumumkan PHK kepada 25% karyawan mereka, disebabkan oleh dampak kondisi makroekonomi saat ini.

  5. JD.ID Startup e-commerce JD.ID mengakui adanya PHK sebagai bagian dari program restrukturisasi perusahaan, terkait dengan dampak penyebaran virus Corona di China yang memengaruhi bisnis online dan offline.

  6. Mobile Premier League Startup gim dan turnamen asal India Mobile Premier League menutup operasionalnya di Indonesia, yang berdampak pada PHK terhadap 10% karyawan atau sebanyak 100 orang.

  7. LINE Startup telekomunikasi LINE mengakui adanya PHK terhadap karyawan, tetapi jumlahnya tidak mencapai 80 karyawan seperti yang diberitakan. LINE sedang berfokus kembali pada bisnis teknologi keuangan di Indonesia.

  8. Beres.Id Startup asal Malaysia Koadim mengumumkan penutupan seluruh operasi layanannya, dengan alasan pandemi Covid-19. Semua entitas bisnis di Singapura dan Filipina juga akan ditutup.

  9. Pahamify Startup edutech Pahamify mengonfirmasi PHK kepada sejumlah karyawan sebagai bagian dari adaptasi terhadap kondisi makroekonomi yang sedang terjadi.

  10. Mamikos Startup penyedia layanan pencarian dan sewa kos hunian sementara, Mamikos, mengkonfirmasi adanya PHK kepada karyawan karena adanya restrukturisasi yang dipertimbangkan berdasarkan kondisi pasar dan ekonomi.

Terdapat variasi dalam alasan dan dampak PHK yang dilakukan oleh masing-masing startup, yang mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh industri startup di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.


Disadur dari: teknologi.bisnis.com

Selengkapnya
Banyak Startup PHK Karyawan, Kini Bertambah Jadi 10, Inilah Daftarnya

Startup

Startup Edutech Ini Kerja Sama dengan Kemendikbud untuk Selenggarakan Kampus Merdeka

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 19 Maret 2024


PT. Greatedu Global Mahardika (Greatedu) memperluas portofolionya dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang ramah teknologi dengan berkolaborasi bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

CEO PT Greatedu Global Mahardika (Greatedu), Ade Irma Setya Negara, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan salah satu target perusahaan pada tahun 2022. Greatedu telah men-submit 2 aktivitas, yaitu data analyst dan UI/UX, dalam kerja sama ini.

Salah satu inisiatif dalam kolaborasi ini adalah program Kampus Merdeka, yang menawarkan Studi Independen Bersertifikat. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri di luar kelas, namun tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan. Mahasiswa akan memperoleh pembelajaran yang relevan dan sertifikasi sesuai dengan kebutuhan industri, serta kesempatan untuk membangun jaringan profesional.

Irma menekankan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan mahasiswa pengalaman praktis dan koneksi dengan dunia industri, sehingga mereka dapat lebih siap untuk memasuki pasar kerja. Pelaksanaan kolaborasi ini bersama Kemendikbud berlangsung selama 5 bulan.

Ke depan, link dan match antara dunia pendidikan dan industri masih menjadi tantangan, tetapi melalui program seperti ini, mahasiswa dapat lebih siap dan berpeluang lebih besar dalam dunia kerja.


Disadur dari: tribunnews.com

Selengkapnya
Startup Edutech Ini Kerja Sama dengan Kemendikbud untuk Selenggarakan Kampus Merdeka

Startup

Zenius PHK Karyawan Lagi, Apa yang Terjadi Sebenarnya?

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 19 Maret 2024


Startup Edutech Zenius kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pada bulan Mei 2022, sebanyak 25% karyawan atau lebih dari 200 orang di PHK. Alasan utama PHK pertama adalah dampak dari kondisi ekonomi makro saat itu. Sebagai respons, Zenius merasa perlu mengkonsolidasikan dan menyinergikan proses bisnis untuk memastikan kelangsungan. Salah satu implikasi dari strategi ini adalah perubahan peran di beberapa fungsi bisnis, sejalan dengan optimalisasi dan efisiensi proses.

Pada PHK kedua, fokus Zenius adalah pada pengalaman pembelajaran hibrid melalui jaringan New Primagama untuk melengkapi bisnis online mereka. Dengan penekanan baru ini, Zenius berencana mengurangi pengeluaran di beberapa area.

CEO Rohan Morgan menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan selama pandemi Covid-19, sambil tetap memelihara visi mereka untuk membentuk masyarakat Indonesia yang cerdas, cerah, dan dinamis. Meskipun jumlah karyawan yang terkena PHK kali ini tidak diungkapkan, Zenius memberikan saran kepada tim konten untuk melamar posisi Tentor di cabang Primagama. Zenius menegaskan bahwa pesangon akan diberikan sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku di Indonesia.


Disadur dari sumber teknologi.bisnis.com

Selengkapnya
Zenius PHK Karyawan Lagi, Apa yang Terjadi Sebenarnya?
page 1 of 4 Next Last »