Sistem dan Permodelan Ekonomi

Dinamika Sistem (System Dynamics)

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 04 Maret 2022


Dinamika Sistem (Bahasa InggrisSystem dynamics) adalah suatu metode pemodelan yang diperkenalkan oleh Jay Forrester pada tahun 1950-an dan dikembangkan di Massachusetts Institute of Technology Amerika. Sesuai dengan namanya, penggunaan metode ini erat berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang tendensi-tendensi dinamik sistem-sistem yang kompleks, yaitu pola-pola tingkah laku yang dibangkitkan oleh sistem itu dengan bertambahnya waktu. Asumsi utama dalam paradigma dinamika sistem adalah bahwa tendensi-tendensi dinamik yang persistent (terjadi terus menerus) pada setiap sistem yang kompleks bersumber dari struktur kausal yang membentuk sistem itu. Oleh karena itulah model-model dinamika sistem diklasifikasikan ke dalam model matematik kausal (theory-like).

Prinsip-prinsip

Metodologi dinamika sistem pada dasarnya menggunakan hubungan-hubungan sebab-akibat (causal) dalam menyusun model suatu sistem yang kompleks, sebagai dasar dalam mengenali dan memahami tingkah laku dinamis sistem tersebut. Dengan perkataan lain, penggunaan metodologi dinamika sistem lebih ditekankan kepada tujuan-tujuan peningkatan pengertian kita tentang bagaimana tingkah laku sistem muncul dari strukturnya. Persoalan yang dapat dengan tepat dimodelkan menggunakan metodologi dinamika sistem adalah masalah yang:

  • mempunyai sifat dinamis (berubah terhadap waktu); dan
  • struktur fenomenanya mengandung paling sedikit satu struktur umpan- balik (feedback structure).

Menurut Sterman (1981) prinsip-prinsip untuk membuat model dinamik dengan ciri-ciri seperti yang diuraikan di atas adalah sebagai berikut:

  1. keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi harus dibedakan di dalam model;
  2. adanya struktur stok dan aliran dalam kehidupan nyata harus dapat direpresentasikan di dalam model;
  3. aliran-aliran yang berbeda secara konseptual, di dalam model harus dibedakan;
  4. hanya informasi yang benar-benar tersedia bagi aktor-aktor di dalam sistem yang harus digunakan dalam pemodelan keputusannya;
  5. struktur kaidah pembuatan keputusan di dalam model haruslah sesuai (cocok) dengan praktik-praktik manajerial; dan
  6. model haruslah robust dalam kondisi-kondisi ekstrem.

Mengenai robust-nya sebuah model, menurut Sterman sejumlah pengujian tertentu perlu dilakukan terhadap sehingga pada gilirannya akan meningkatkan keyakinan pengguna terhadap kemampuan model di dalam mengungkapkan sistem yang diwakilinya. Keyakinan ini menjadi dasar bagi kesahihan model. Bila kesahihan model telah dapat dicapai, simulasi selanjutnya dapat digunakan untuk merancang kebijakan-kebijakan yang efektif.

Struktur dan Hubungan Dalam Model

Suatu model dinamika sistem dibentuk karena adanya hubungan sebab-akibat (causal) yang memengaruhi struktur di dalamnya baik secara langsung antar dua struktur, maupun akibat dari berbagai hubungan yang terjadi pada sejumlah struktur, hingga membentuk umpan-balik (causal loop). Struktur umpan-balik ini merupakan blok pembentuk model yang diungkapkan melalui lingkaran-lingkaran hubungan sebab-akibat dari variabel-variabel yang melingkar secara tertutup.

Ada 2 (dua) macam hubungan kausal, yaitu

  1. hubungan sebab-akibat positif; dan
  2. hubungan sebab-akibat negatif.

Ada 2 (dua) macam umpan-balik, yaitu:

  1. umpan-balik positif (growth); dan
  2. umpan –balik negatif (goal seeking).

Dalam merepresentasikan aktivitas dalam suatu lingkar umpan-balik, digunakan dua jenis variabel utama yang disebut sebagai stok dan aliran (level and rate atau dikenal juga dengan sebutan stock and flow). Stok menyatakan kondisi sistem pada setiap saat. Dalam kerekayasaan (engineering) stok sistem lebih dikenal sebagai state variable system. Stok merupakan akumulasi di dalam sistem. Persamaan suatu variabel rate merupakan suatu struktur kebijaksanaan yang menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu keputusan dibuat berdasarkan kepada informasi yang tersedia di dalam sistem. Aliran adalah satu-satunya variabel dalam model yang dapat memengaruhi stok.

Melengkapi variabel stok dan aliran, dalam memodelkan dinamika sistem dikenal juga variable lain auxilary, konstanta (constant) dan tundaan (delay). Auxilary merupakan variabel yang bisa berubah seiring dengan waktu, perubahannya dapat disebabkan atas hubungan-hubungan sebab-akibat yang terjadi antara variabel dalam model ataupun akibat variabel dari luar secara independen. Konstanta merupakan variabel dengan nilai tetap yang tidak berubah sepanjang waktu. Sedangkan tundaan adalah variabel waktu pada perilaku perubahan yang tidak serta-merta (tertunda) atas proses yang terjadi dalam hubungan-hubungan antar struktur hingga memengaruhi perilaku model.

Penggunaan

Pada mulanya Forrester menerapkan metodologi dinamika sistem untuk memecahkan persoalan-persoalan yang terdapat dalam industri (perusahaan). Model-model dinamika sistem pertama kali ditujukan kepada permasalahan manajemen yang umum seperti fluktuasi inventori, ketidakstabilan tenaga kerja, dan penurunan pangsa pasar suatu perusahaan (lihat Forrester 1961). Perkembangannya terus meningkat semenjak pemanfaatannya dalam persoalan sistem-sistem sosial yang sangat beragam, yang dilakukan dan dimanfaatkan oleh pemegang kebijakan.

Pemanfaatan Perangkat Lunak

Pembuatan model dinamika sistem umumnya dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak yang memang dirancang khusus. Perangkat lunak tersebut seperti Powersim, Vensim, Stella, dan Dynamo. Dengan perangkat lunak tersebut model dibuat secara grafis dengan simbol-simbol atas variabel dan hubungannya. Namun tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak yang dapat mengolah operasi matematis jenis spreadsheetseperti Microsoft Excel atau Lotus juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pembuatan model dinamika sistem.

Perkembangan Dinamika Sistem di Indonesia

Di Indonesia, salah satu lembaga pendidikan yang mengajarkan dinamika sistem adalah Institut Teknologi Bandung (ITB). Di ITB dinamika sistem diberikan melalui Mata Kuliah Pemodelan pada Program Magister Studi Pembangunan (S2). Selain itu ITB juga membuka peluang untuk mempelajari dinamika sistem melalui jalur kursus. Pada bidang cabang ilmu transportasi, dinamika sistem diberikan melalui mata kuliah Pemodelan Transportasi Laut pada jurusan Transportasi Laut (S1), Sistem Informasi(S1, S2, S3) pada pemodelan dan simulasi sejak 2006, dan Teknik Sistem dan Industri yang ada di lembaga pendidikan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan pada mata kuliah Dynamic System and Modeling di jurusan Sistem Informasi Bisnis (SIB) Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) sejak 2021.

Khusus untuk Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), sejak 2020, Departemen Studi Sistem Informasi telah memiliki Professor Pemodelan Sistem Dinamik bernama Prof. Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D., yang dikukuhkan pada 14 April 2021.

Selain itu terdapat lembaga swasta yang mengajarkan dan mempopulerkan dinamika sistem yaitu System Dynamics Center (SDC), SDC bekerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia untuk mengembangkan dan mempopulerkan pemodelan dinamika sistem dengan tujuan membangun indonesia dengan skenario terbaik.

 

Sumber Artikel: Wikipedia.org

Selengkapnya
Dinamika Sistem (System Dynamics)

Sistem dan Permodelan Ekonomi

Intervensionisme Ekonomi

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 04 Maret 2022


Intervensionisme ekonomi (kadang disebut intervensionisme negara) adalah perspektif kebijakan ekonomiyang mendukung intervensi pemerintah dalam proses pasar untuk memperbaiki kegagalan pasar dan mengutamakan kesejahteraan masyarakatIntervensi ekonomi adalah tindakan yang diambil pemerintah atau lembaga internasional dalam ekonomi pasar untuk memengaruhi ekonomi di luar tugas utamanya; tugas utama pemerintah adalah mencegah penipuan, melaksanakan kontrak, dan menyediakan barang publik. Intervensi ekonomi memiliki berbagai tujuan politik dan ekonomi, misalnya mengutamakan pertumbuhan ekonomi, menambah lapangan pekerjaan, menaikkan upah, menaikkan atau menurunkan harga, mendorong kesetaraan pendapatan, meningkatkan laba, atau menangani kegagalan pasar.

Kata intervensi secara filosofis bermakna bahwa negara dan ekonomi pada dasarnya terpisah dengan satu sama lain. Karena itu, istilah ini mengacu pada ekonomi pasar kapitalis yang dicampuri oleh pemerintah lewat peraturan, kebijakan ekonomi, atau subsidi (badan usaha milik negara yang beroperasi di pasar tidak tergolong sebagai intervensi). Kata "intervensi" biasanya digunakan oleh pendukung laissez-faire dan pasar bebas.

Ekonomi pasar kapitalis yang sering diintervensi oleh pemerintah disebut ekonomi campuran.

 

Sumber Artikel: Wikipedia.org

Selengkapnya
Intervensionisme Ekonomi

Sistem dan Permodelan Ekonomi

Pasar Bebas

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 04 Maret 2022


Pasar bebas (bahasa Inggrisfree market) adalah kondisi pasar ideal, di mana seluruh kegiatan perekonomian sepenuhnya berada pada dinamika permintaan dan penawaran pasar yang akan mempengaruhi keputusan ekonomi dan pergerakan setiap individu yang berhubungan dengan uangbarang, dan jasa secara sukarela. Pasar bebas diadvokasikan oleh pengusul ekonomi liberalisme. Dalam sistem yang murni (laissez faire), peran pemerintah dalam perekonomian sangat minim bahkan tidak ada. Di dalam sistem ekonomi tersebut, perusahaan dan properti adalah milik perorangan atau entitas di sektor swasta.

Prinsip-Prinsip

Menurut ahli ekonomi Friedrich Naumann Stiftung dan Dr. Rainer Adam, prinsip "ekonomi pasar" yakni prinsip yang bertujuan untuk membentuk sitem perekonomian atas dasar aturan konstitusional yang berlandaskan prinsip pasar. Namun lanjut Adam, konstitusi yang dimaksud itu ditujukan sebagai "penghambat" sampai derajat tertentu terhadap kebebasan para pelaku pasar.

Dalam praktiknya menurut Rainer Adam, tidak pernah ada suatu pasar yang benar-benar bebas mutlak. Hal ini dikarenakan adanya aturan-aturan atau regulasi yang dibuat oleh negara, yang tujuannya adalah memaksa pasar untuk tunduk pada regulasi tersebut. Berbagai aturan regulasi yang membatasi pasar itu ada dalam berbagai tingkatan aturan, cukaiundang-undangpajak, dan sebagainya.

Sementara itu, menurut Samuel Siahaan berpendapat inti dari ekonomi pasar adalah terjadinya desentralisasi keputusan, berkaitan dengan "apa", "berapa banyak", dan "bagaimana cara produksinya". Dengan adanya pasar, individu diberikan kebebasan untuk mengambil keputusan. Artinya proses dalam pasar hanya dapat terjadi dalam suatu struktur pengambilan keputusan yang bersifat desentralisasi. Selain itu, ini artinya bahwa mekanisme ekonomi pasar mengharuskan terdapat cukup banyak individu yang independen, baik dari sisi produsen maupun dari sisi konsumen.

Samuel juga menambahkan, mekanisme pasar mensyaratkan bahwa pasar harus tidak dapat diprediksi aksi dan reaksi masing-masing pelaku pasar. Menurutnya, ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa kekeliruan perencanaan salah satu individu tidak terakumulasi. Jika perencanaan terakumulasi pada satu individu saja, maka yang terjadi adalah berhentinya kegiatan pasar.

Aliran Ordo-Liberal

Menurut Rainer Adam, perkembangan dalam pemikiran dalam prinsip pasar bebas salah satunya ialah aliran ordo-liberal. Dalam pemikiran ordo-liberal, suatu pasar tidak harus mencapai titik ekuilibrium atau persaingan yang sempurna, tetapi dalam beberapa waktu ada kekuatan-kekuatan ekonomi dominan yang memaksakan aturan monopolistik terhadap kekuatan ekonomi yang lebih lemah, terutama konsumen.

Menurut Rainer Adam, umumnya para pemikir ekonomi liberal menginginkan pasar bebas, dalam arti pasar bebas yang benar-benar bebas dan "tidak terganggu", hal inilah yang kemudian membedakan aliran ordo-liberal dengan pemikiran liberal lainnnya terkait pasar. Prinsip ekonomi pasar yang digagas oleh para pemikir liberal biasanyamenolak peran negara dalam sistem pasar, namun sebaliknya bagi kelompok ordo-liberal, peran negara diperlukan.

Sumber Artikel: Wikipedia.org

Selengkapnya
Pasar Bebas

Sistem dan Permodelan Ekonomi

Ekonomi Terencana

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 04 Maret 2022


Ekonomi terencana adalah sistem ekonomi yang mengatur investasi dan alokasi modal sesuai dengan rencana-rencana ekonomi dan produksi yang telah dicanangkan. Ekonomi terencana dapat didasarkan pada perencanaan ekonomi yang tersentralisasi, terdesentralisasi, atau bersifat partisipatif.Sementara itu, ekonomi komando adalah ekonomi yang direncanakan di Uni Soviet dan Blok Timur - istilah ini menggarisbawahi peranan pemerintah pusat dalam mengalokasikan sumber daya di dalam suatu sistem ekonomi.

Ekonomi terencana sering kali dikaitkan dengan sosialisme, dan dalam sejarah didukung dan diimplementasikan oleh negara sosialis Marxis-Leninis. Ekonomi terencana berlawanan dengan ekonomi tak terencana, seperti ekonomi pasar.

Meskipun kebanyakan ekonomi-ekonomi pada saat ini menggunakan ekonomi campuran berbasis pasar (yang hanya sebagian yang terencana), ekonomi terencana secara penuh seperti di Uni Soviet masih dijalankan di KubaKorea Utara dan Laos.

Ekonomi terencana dalam fiksi

Novel 1888 Looking Backward karya Edward Bellamy menggambarkan sebuah ekonomi terencana fiksi di Amerika Serikat pada sekitar tahun 2000 yang telah menjadi sebuah utopia sosialis.

Negara Dunia di dalam novel Brave New World karya Aldous Huxley dan Airstrip One di dalam novel Nineteen Eighty Four karya George Orwell adalah contoh ekonomi komando.

Ekonomi terencana juga digambarkan di dalam novel We karya Yevgeny Zamyatin, yang terinspirasi dari novel Orwell. Seperti Nineteen Eighty Four, kisah distopia Anthem karya Ayn Rand juga merupakan sebuah penggambaran artistik dari ekonomi komando yang terinspirasi dari We. Perbedaannya adalah karya tersebut memakai ekonomi terencana yang primitif, sementara ekonomi terencana di novel We atau Brave New World menggunakan teknologi maju.

 

Sumber Artikel: Wikipedia.org

Selengkapnya
Ekonomi Terencana

Sistem dan Permodelan Ekonomi

Marxisme

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 04 Maret 2022


Marxisme adalah sebuah paham yang berdasar pada pandangan-pandangan Karl Marx. Awalnya Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik. Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis. Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya pada kehidupan sosial.

Latar belakang

Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern. Teori ini tertuang dalam buku Manifesto Komunis yang dibuat oleh Marx dan Friedrich Engels. Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar.Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis. Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh. Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya. Untuk menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme perlu diganti dengan paham komunisme. Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan. Inilah dasar dari marxisme.

Pengaruh Marxisme

Karl Marx.

Salah satu alasan mengapa Marxisme merupakan sistem pemikiran yang amat kaya adalah bahwa Marxisme memadukan tiga tradisi intelektual yang masi telah sangat berkembang saat itu, yaitu filsafat Jerman, teori politikPrancis, dan ilmu ekonomi Inggris. Marxisme tidak bisa begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafat setelahnya. Itulah sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak mungkin mengabaikannya.

Tradisi Hegel

Dalam mengemukakan teori ini, Marx sangat dipengaruhi oleh Hegel. Bahkan sampai saat ini pun kalangan Marxis masih menggunakan terminologi Hegel. Ada baiknya jika di sini disebutkan satu persatu ide Hegelianisme yang juga menjadi isi penting dari Marxisme:

  • Pertama, realitas bukanlah suatu keadaan tertentu, melainkan sebuah proses sejarah yang terus berlangsung.
  • Kedua, karena realitas merupakan suatu proses sejarah yang terus berlangsung, kunci untuk memahami realitas adalah memahami hakikat perubahan sejarah.
  • Ketiga, perubahan sejarah tidak bersifat acak, melainkan mengikuti suatu hukum yang dapat ditemukan.
  • Keempat, hukum perubahan itu adalah dialektika, yakni pola gerakan triadik yang terus berulang antara tesis, antitesis, dan sintesis.
  • Kelima, yang membuat hukum ini terus bekerja adalah alienasi-yang menjamin bahwa urutan keadaan itu pada akhirnya akan dibawa menuju sebuah akhir akibat kontradiksi-kontradiksi dalam dirinya.
  • Keenam, proses itu berjalan di luar kendali manusia, bergerak karena hukum-hukum internalnya sendiri, sementara manusia hanya terbawa arus bersama dengannya.
  • Ketujuh, proses itu akan terus berlangsung sampai tercapai suatu situasi, di mana semua kontradiksi internal sudah terselesaikan.
  • Kedelapan, ketika situasi tanpa konflik ini tercapai, manusia tidak lagi terbawa arus oleh kekuatan-kekuatan yang bekerja di luar kendali mereka.Akan tetapi, untuk pertama kalinya manusia akan mampu menentukan jalan hidup mereka sendiri dan tentunya mereka sendiri akan menjadi penentu perubahan.
  • Kesembilan, pada saat inilah untuk pertama kalinya manusia dimungkinkan untuk memperolah kebebasannya dan pemenuhan diri.
  • Kesepuluh, bentuk masyarakat yang memungkinkan kebebasan dan pemenuhan diri itu bukanlah masyarakat yang terpecah-pecah atas individu-individu yang berdiri sendiri seperti dibayangkan oleh orang liberal. Akan tetapi, merupakan sebuah masyarakat organik, di mana individu-individu terserap ke dalam suatu totalitas yang lebih besar, sehingga lebih mungkin memberi pemenuhan daripada kehidupan mereka yang terpisah-pisah.

Dari kesepuluh kesamaan tersebut, kuantitas materiil yang semakin kompleks bisa berubah menjadi suatu kualitas baru.

Ilmu ekonomi sebagai dasar

Menurut Karl Marx, hal paling mendasar yang harus dilakukan manusia agar dapat terus hidup adalah mendapatkan sarana untuk tetap bertahan hidup. Apapun yang bisa menghasilkan pangan, sandang, dan papan bagi mereka, serta untuk memenuhi kebutuhan dasar. Tidak ada yang bisa menghindar dari tugas memproduksi hal-hal itu. Namun, ketika cara-cara produksi berkembang dari tahap primitif, segera muncul kebutuhan agar tiap individu dapat melakukan spesialisasi, karena menemukan bahwa mereka akan lebih makmur dengan cara itu. Lalu, orang menjadi bergantung satu dengan yang lain. Produksi sarana hidup kini menjadi aktivitas sosial, bukan lagi aktivitas individu.

Dalam saling ketergantungan ini (masyarakat), setiap orang ditentukan hubungannya dengan sarana produksi. "Apa yang kulakukan seorang diri untuk penghidupanku menentukan sebagian besar hal pokok dalam cara hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap masyarakat secara keseluruhan.Hubungan ini juga menentukan siapa saja yang punya kepentingan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja yang bertentangan dengan kepentinganku.

Dengan cara pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial ekonomi, yang juga mengakibatkan timbulnya konflik di antara kelas-kelas itu.

 

Sumber Artikel: Wikipedia.org

Selengkapnya
Marxisme

Sistem dan Permodelan Ekonomi

Corak Produksi

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 04 Maret 2022


Dalam tulisan Karl Marx dan teori Marxis tentang materialisme sejarahcorak produksi (Bahasa Jerman:Produktionsweise, artinya "cara memproduksi") adalah kombinasi spesifik dari yang berikut:

  • Kekuatan produktif: termasuk kekuatan kerja manusia dan alat produksi (misalnya alat, mesin produktif, bangunan komersial dan industri, infrastruktur lainnya, pengetahuan teknis, material, tanaman, hewan, dan tanah yang dapat dieksploitasi).
  • Relasi produksi sosial dan teknis: termasuk relasi properti, kekuasaan, dan kontrol yang mengatur aset produktif masyarakat (sering dikodifikasi dalam hukum), relasi dan bentuk kerja kooperatif dari asosiasi, relasi antara orang-orang dan objek-objek pekerjaan mereka, serta relasi antara kelas-kelas sosial.

Marx menganggap kemampuan produktif dan partisipasi dalam hubungan sosial sebagai dua karakteristik esensial manusia dan bahwa modalitas khusus dari hubungan-hubungan ini dalam produksi kapitalis secara inheren bertentangan dengan peningkatan pengembangan kapasitas produktif manusia.

Pendahulu dari konsep ini adalah konsep corak subsisten dari Adam Smith, yang menggambarkan perkembangan tipe masyarakat berdasarkan cara anggota masyarakat tersebut menyediakan kebutuhan dasar mereka.

 

Sumber Artikel: Wikipedia.org

Selengkapnya
Corak Produksi
page 1 of 2 Next Last »