Enterprise Resource Planning

Apa yang dimaksud Dengan Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 28 Maret 2022


ERP (Enterprise Resource Planning) adalah suatu model sistem informasi yang memungkinkan organisasi untuk meng-otomasi dan meng-integrasikan proses-proses bisnis utamanya. ERP memecah kebuntuan berbagai hambatan fungsional tradisional dalam organisasi dengan cara mem-fasilitasi sharing/berbagai data, berbagai aliran informasi, dan mengenalkan/menyalurkan praktik-praktik bisnis yang umum diantara semua pengguna dalam organisasi. Implementasi sistem ERP bisa menjadi suatu upaya yang masif yang dapat memakan waktu hingga beberapa tahun. Karena kompleksitas dan ukuran sistem ERP, hanya sebagian kecil organisasi bersedia atau mampu menerapkan berbagai resource fisik dan finansial dan mengambil risiko untu mengembangkan suatu sistem ERP sendiri (in-house). Karena itu, pada dasarnya semua sistem ERP adalah produk komersial. Produk yang dianggap dan diakui sebagai pemimpin di pasar adalah SAP, Oracle, Baan, J.D. Edwards & Co., dan PeopleSoft Inc.
Paket-paket ERP dijual ke berbagai organisasi klien dalam bentuk modul-modul yang mendukung berbagai proses standar. Beberapa modul ERP yang umum antara lain:

  • Asset Managament (Manajemen aset)
  • Financial Accounting (Fico atau keuangan)
  • Human Resources (SDM)
  • Industry-Spesific Solutions
  • Plant Maintenance
  • Production Planning (Perencanaan produksi)
  • Quality Management (Manajemen mutu)
  • Sales and Distribution (Penjualan dan distribusi)
  • Inventory Management (Manajemen persediaan)

Salah satu masalah dengan berbagai modul yang telah menjadi standar adalah bahwa modul-modul tersebut mungkin tidak selalu cocok dengan kebutuhan organisasi dengan tepat. Contohnya, salah satu pabrik tekstil di Indonesia meng-implementasikan paket ERP hanya untuk menemukan bahwa berbagai modifikasi yang ekstensif, yang tak-diharapkan, dan mahal harus diterapkan pada sistem.
ERP tidak akan membolehkan user untuk memberikan dua harga yang berbeda ke dua pakaian yang sama. Pabrik itu menerapkan satu jenis harga yang sama untuk pasar domestik, tetapi harga yang berbeda (empat kali lebih tinggi) untuk produk-produk yang di-ekspor. Sayangnya, sistem ERP yang khusus semacam itu tidak menyediakan cara untuk memberikan dua harga ke item yang sama sambil tetap mempertahankan jumlah inventori yang akurat.
Organisasi-organisasi yang berharap meng-implementasikan ERP dengan sukses akan perlu untuk memodifikasi proses bisnis mereka supaya cocok dengan ERP, atau memodifikasi ERP supaya sesuai dengan bisnis mereka, atau, yang lebih mungkin lagi, memodifikasi keduanya. Seringkali, aplikasi-aplikasi software tambahan perlu dikoneksikan ke ERP untuk menangani fungsi-fungsi bisnis yang unik, terutama beberapa jenis tugas (proses bisnis) khusus terhadap industri tertentu. Aplikasi-aplikasi semacam ini, biasanya disebut dengan ‘bolt-ons’, tidak selalu di-desain untuk terkoneksi/berkomunikasi dengan paket-paket ERP. Proses untuk membuatnya cocok secara menyeluruh bisa sangat kompleks dan terkadang bisa gagal, yang berakibat kerugian yang besar bagi organisasi. Paket-paket ERP sangatlah mahal, tetapi penghematan dalam bentuk efisiensi haruslah sangat signifikan. Manajemen organisasi harus melatih kepedulian yang besar dalam memutuskan, jika ada, ERP yang terbaik buat mereka.

Sumber Artikel: binus.ac.id

Selengkapnya
Apa yang dimaksud Dengan Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)

Enterprise Resource Planning

Tren 2022, Perkuat Bisnis dengan Software Manajemen Berbasis AI

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 28 Maret 2022


Melihat kenaikan tren percepatan adopsi digitalisasi bisnis sebesar 70 persen, sebagaimana dilansir IDC Futurescape, HashMicro hadir dengan inovasi teranyar di 2022 ini. Perusahaan tersebut baru saja merilis versi terbaru dari produk solusi manajemen bisnis ERP-nya yang telah didukung oleh teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). 

Gabungan dari kedua teknologi ini nantinya dapat  memudahkan pengambilan keputusan bisnis dengan pertimbangan risiko bertingkat, auto-upsell produk, otomatisasi pekerjaan, dan masih banyak lagi. 

Inovasi ini merupakan terobosan baru. Pasalnya, hingga saat ini, di Indonesia belum dijumpai provider sistem otomasi bisnis yang terintegrasi dengan AI.

"Hadirnya fitur ini di dalam sebuah sistem ERP diharapkan, dapat memberikan industri pilihan perangkat pendukung digitalisasi yang lebih canggih guna menghasilkan profitabilitas yang berkelanjutan," kata Business Development Director HashMicro, Lusiana Lu dalam rilisnya yang diterima Republika.co.id, Senin (31/1/2022)

Dia memaparkan, sebagaimana diteliti oleh CTI Group, software AI-ERP ini juga berpotensi meningkatkan produktivitas perusahaan sebesar 40 persen di tahun 2035. Serta, memberikan Nilai Tambah Bruto (GVA) di 16 industri sebesar USD 14 triliun. 

“Dengan potensi pendapatan yang fantastis, maka kita tetapkan tahun 2022 menjadi tahun di mana kita menggiatkan digitalisasi berbasis AI,” ujarnya.

Lusiana melanjutkan, AI merevolusi peran dari sistem ERP yang sudah ada. Jika sistem ERP fokus pada otomatisasi proses bisnis dan analisis data, serta sentralisasi bisnis, fitur AI dapat melengkapi itu semua dengan saran optimasi bisnis melalui beragam informasi bisnis berupa forecasting, historical data, auto-action dan potensi optimasi efisiensi.

“Masalah utama perusahaan yang kami temui adalah minimnya sumber daya untuk melakukan analisis bisnis jangka panjang. Karena itulah kami hadir dengan solusi AI ini," ujarnya. 

"Pertama, kita fokus untuk mengeliminasi hambatan berupa proses administrasi dan kalkulasi data yang kompleks. Lalu, AI akan bertindak sebagai asisten virtual yang membantu pengambilan keputusan dan menginformasikan potensi risiko,” katanya lagi. 

Integrasi dua teknologi ini akan berpengaruh tidak hanya pada produktivitas, tapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan bisnis beradaptasi terhadap pasar yang fluktuatif. Serta, memberikan sumber daya lebih dari segi waktu dan materi untuk fokus pada pertumbuhan bisnis. 

Menanggapi meningkatnya adopsi teknologi di industri belakangan ini, Lusiana juga yakin, ke depannya potensi-potensi bisnis serta angka-angka prediksi yang menggiurkan dapat terwujud. “Berlawanan dengan kepercayaan masyarakat umum, perusahaan-perusahaan di Indonesia sebetulnya sangat terbuka dalam investasi teknologi," katanya. 

Hal ini, terutama terjadi pada perusahaan keluarga yang dikelola oleh generasi kedua dan ketiganya. Selain lebih akrab dengan teknologi, para pegiat usaha generasi saat ini sangat menyadari pentingnya penerapan teknologi.

Dalam jangka pendek, HashMicro berorientasi untuk memastikan bahwa Sistem ERP berbasis AI ini dapat dijangkau dengan mudah oleh para pegiat bisnis. Sementara untuk jangka panjang, Lusiana dan tim sedang dalam tahap riset dan pengembangan untuk meluncurkan lebih banyak fitur cerdas lainnya untuk mendukung smart business.

“Indonesia memang sedang fokus mematangkan revolusi industri 4.0. Kita bergerak di sana mendukung pemerintah, namun juga fokus menyiapkan industri 5.0,” ucap Lusiana.

Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Tren 2022, Perkuat Bisnis dengan Software Manajemen Berbasis AI

Enterprise Resource Planning

Kawasan Industri Jababeka Perkuat Digitalisasi

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 28 Maret 2022


Kawasan Industri Jababeka memperkuat digitalisasi dengan menerapkan enterprise resource planning (ERP). Sistem yang mengintegrasikan proses bisnis tersebut diterapkan dengan menggandeng PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS). 

Perjanjian kerja sama ditandatangani antara Global Sukses Solusi dengan anak usaha PT Jababeka Tbk, yaitu PT Jababeka Infrastruktur. Direktur Utama Global Sukses Solusi Sony Rachmadi Purnomo mengatakan, lewat nota kesepahaman tersebut, kedua belah pihak sepakat memfokuskan penerapan transformasi digital secara terintegrasi di wilayah Kawasan Industri Jababeka.

"Dengan menggandeng Jababeka selaku pengelola kawasan, kami berharap dapat memberikan manfaat dan performa yang lebih baik bagi ribuan tenant di Kawasan Industri Jababeka,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (28/9).

Menurut dia, kerja sama ini juga merupakan langkah awal dari perusahaan untuk membantu industri di Indonesia, khususnya di Kawasan Industri Jababeka. Hal ini dilakukan agar industri di Indonesia lebih siap bersaing pada era digital dan industri 4.0. 

"Selain itu, kami optimistis kolaborasi dapat memberikan peluang strategis bagi kedua belah pihak dalam menyasar pasar domestik maupun mancanegara,” ucapnya.

Direktur Utama PT Jababeka Infrastruktur Tjahjadi Rahardja mengatakan, pihaknya memang sedang menyiapkan Kawasan Industri Jababeka  untuk menyongsong era industri 4.0. Jababeka memilih RUN System karena merupakan produk anak bangsa dan berbasis di  Indonesia, sehingga dapat memberikan dukungan yang lebih baik.

"Proses digitalisasi di dunia sudah tidak bisa dihindari. Agar dapat bersaing, banyak hal yang diperlukan salah satu solusinya adalah menerapkan sistem ERP yang ditawarkan oleh RUN System," ucapnya. Ia optimistis kolaborasi ini dapat memberikan peluang strategis bagi kedua belah pihak dalam menyasar pasar domestik maupun mancanegara. 

PT Jababeka Tbk merupakan pengembang kota mandiri di Indonesia. Adapun PT Jababeka Infrastruktur adalah salah satu anak perusahaan yang memiliki inti bisnis mengembangkan kawasan industri yang didukung dan ditingkatkan dengan infrastruktur dan jasa manajemen kota. 

Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Kawasan Industri Jababeka Perkuat Digitalisasi

Enterprise Resource Planning

Cara perusahaan teknologi Run System menerapkan ERP untuk multi industri

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 28 Maret 2022


PT Global Sukses Solusi (RUN System) adalah perusahaan software as a service yang menyediakan solusi advanced Enterprise Resource Planning (ERP) untuk perusahaan dari berbagai bidang mulai dari manufaktur, perdagangan, hingga jasa.

Software ERP RUN System memungkinkan perusahaan mengontrol dan mengatur kegiatan operasional dengan cepat dan mudah. Teknologi ini bisa diaplikasikan di berbagai industri mulai dari manufaktur, perdagangan, hingga jasa.

Presiden Direktur RUN System, Sony Rachmadi Purnomo, mengatakan, sebagai perusahaan yang bergerak di sektor B2B dengan beragam bisnis sektor yang ada, pihaknya selalu memastikan terlebih dahulu nature business dari masing-masing sektor. Setelah itu, pihaknya menyesuaikan dengan proses dalam ERP RUN System yang cocok dengan kebutuhan perusahaan. 

"Sebagai contoh salah satu klien kami, Perhutani, memiliki kebijakan terkait aset biologis yang mungkin tidak ada di sektor lain selain kehutanan, sehingga kami perlu untuk menyesuaikan kembali kebutuhan dan solusinya berdasarkan kebijakan/nature masing-masing sektor," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/6).

Sony melanjutkan, RUN System memberikan kemudahan bagi para pengguna sistem ERP sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing pengguna, sehingga bentuk manfaat yang dirasakan oleh setiap pengguna akan berbeda. 

Menurutnya, solusi yang umumnya dibutuhkan para pengguna RUN System adalah digitalisasi proses bisnis, real time monitoring, dan pencatatan transaksi proses bisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir, yang ke depannya juga dapat dimanfaatkan untuk mendorong efisiensi dalam penyusunan bahan audit.

"Salah satu contoh manfaat yang dirasakan oleh pengguna kami adalah efisiensi kerja perusahaan dan mengurangi manhour yang terbuang. Satu di antara sekian pengguna kami yang selama 30 tahun selalu menyelesaikan tutup buku tahunan di atas jam 1 malam, berhasil menyelesaikan pembukuan tersebut di jam 8 malam setelah menggunakan solusi RUN System," terangnya.

Sejauh ini, Sony menuturkan, baru-baru ini ada sejumlah perusahaan BUMN yang menggunakan jasa Run System. Seperti Perum Perhutani yang memiliki hak pengelolaan hutan negara seluas 2,4 juta hektar dan memiliki 57 unit kerja yang tersebar di Pulau Jawa dan Madura sehingga membutuhkan sistem yang dapat mendigitalisasi proses bisnis sehingga dapat membuat bisnis proses lebih efisien, dapat dimonitoring langsung secara realtime sehingga proses evaluasi dan controlling dari manajemen dapat dilakukan secara efektif untuk pengambilan keputusan bisnis setiap saat. 

Ia menuturkan, dari sisi proses bisnis keuangan, masih banyak proses manual sehingga untuk rekonsiliasi data antar unit membutuhkan waktu karena beberapa proses dilakukan berulang dan tanpa sistem. 

"Dari sisi proses SDM, Perhutani belum mempunyai sistem end-to-end yang mendigitalisasi proses end-to-end SDM, di mana sebelumnya sudah ada beberapa aplikasi namun tidak terintegrasi sehingga secara controlling dan approval menjadi kendala bagi pihak manajemen," ucapnya.

Dengan jumlah satuan kerja yang banyak, RUN System memberikan solusi bagi Perhutani untuk dapat mengefisiensi dan mengintegrasikan bisnis proses dari hulu ke hilir dan di setiap unit kerja; Change management dan tersebarnya unit kerja merupakan tantangan terbesar untuk dapat mewujudkan. 

RUN System memberikan Solusi dengan Modul Financial dan cost control untuk Perhutani sehingga proses bisnis keuangan yang ada menjadi lebih efisien dengan digitalisasi end-to-end untuk laporan keuangan dan rekonsiliasi data menjadi single platform yang otomatis dan dapat dikontrol setiap proses. 

Solusi Modul Human Resource menjadi jawaban untuk kebutuhan Sistem SDM end-to-end yang terintegrasi secara satu sistem dan memberikan kemudahan bagi para karyawan dengan Fitur Employee Self Service untuk dapat melakukan kegiatan personalia secara web based seperti absensi, cuti dan lembur hingga melihat payslip karyawan.

"Implementasi RUN System di sektor pertanian diharapkan dapat memberikan efisiensi cost operasional dan Cost HCM sebesar 2% dari sebelum menggunakan RUN System," tuturnya.

Selain Perhutani, PT Waskita Karya Tbk dan PT Kawasan Industri Medan (Persero) juga menggunakan jasa Run System. Waskita misalnya menggunakan jasa Run System untuk membuat modul learning management system untuk vendor. 

Partnership and Strategic Portfolio Manager, RUN System, Badlin Isnan Bahrun, menambahkan ada banyak opsi dan cara bagi RUN System dalam memilih partner kerjasama dan kolaborasi, terutama untuk mengoptimalkan bisnis RUN System. 

Hal itu bisa melalui partisipasi aktif di program inkubator, event atau pameran-pameran bisnis terkait. Selain itu, juga dapat melalui relasi perusahaan, pimpinan, dan existing partner-partner yang sudah melakukan kerjasama dengan kami. 

"Setelah itu kami melakukan analisa dan koordinasi dengan departemen terkait untuk mendeskripsikan cost-benefitnya dengan mempertimbangkan 3 faktor utama yakni teknis, komersialisasi, dan potensi bisnisnya," terangnya.

Menurutnya, setelah dilakukan analisa, maka ditentukan dan diperlukan diskusi lanjutan untuk pembahasan hingga sampai tahap surat perjanjian kerjasama.

Lebih lanjut, Badlin menjabarkan bahwa pada kuartal ini pihaknya mengoptimalkan 3 jenis partner, yaitu Distribution Partner, Application Partner dan Implementation Partner. "Para partner kami mencakup beberapa sektor seperti kawasan-kawasan industri strategis di beberapa daerah di Indonesia, kemudian digital industri, lembaga keuangan hingga asuransi," tuturnya. 

Selain membutuhkan banyak pihak, pihaknya juga melakukan kolaborasi serta kerjasama untuk peningkatan proses bisnis RUN System. Melalui Distribution Partner kami, baik yang sudah ada maupun yang masih berlangsung, dalam hal ini untuk meningkatkan segmentasi dan ekspansi market RUN System.

Sumber Artikel: industri.kontan.co.id

Selengkapnya
Cara perusahaan teknologi Run System menerapkan ERP untuk multi industri

Enterprise Resource Planning

Perencanaan sumber daya perusahaan

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 28 Maret 2022


Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.

Sejarah

ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) yang ber-evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice, dan akuntansi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas, dan sumber daya manusia.

Karakter Sistem

ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.

  • Modul ERP
    • Secara modular, software ERP biasanya terbagi atas modul utama yakni Operasi serta modul pendukung yakni Finansial dan akuntasi serta Sumber Daya Manusia
  • Modul Operasi
    • General Logistics, Sales and Distribution, Materials Management, Logistics Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production Planning and Control, Project System, Environment Management
  • Modul Finansial dan Akuntansi
    • General Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment Management, Treasury, Enterprise Controlling,
  • Modul Sumber Daya Manusia
    • Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management, Organizational Management, Travel Management

Keuntungan penggunaan ERP

Mengapa kita perlu ERP? karena ERP memiliki berbagai manfaat bagi perusahaan, seperti:

  • Integrasi data keuangan
    • Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
  • Standardisasi Proses Operasi
    • Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
  • Standardisasi Data dan Informasi
    • Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda.
  • Keuntungan yang bisa diukur
    • Penurunan inventori
    • Penurunan tenaga kerja secara total
    • Peningkatan service level
    • Peningkatan kontrol keuangan
    • Penurunan waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi

Memilih ERP

Latar Belakang

  • Investasi ERP sangat mahal dan pilihan ERP yang salah bisa menjadi mimpi buruk.
  • ERP yang berhasil digunakan oleh sebuah perusahaan tidak menjadi jaminan berhasil di perusahaan yang lain.
  • Perencanaan harus dilakukan untuk menyeleksi ERP yg tepat.
  • Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrem, evaluasi pilihan ERP menghasilkan rekomendasi untuk tidak membeli ERP, tetapi memperbaiki Business Process yang ada.
  • Tidak ada ‘keajaiban’ dalam ERP software. Keuntungan yang didapat dari ERP adalah hasil dari persiapan dan implementasi yang efektif.
  • Tidak ada software atau sistem informasi yang bisa menutupi business strategy yang cacat dan business process yang ‘parah’.

Secara singkat, tidak semua ERP sama kemampuannya dan memilih ERP tidaklah mudah (paling tidak, tidaklah sederhana), dan memilih ERP yang salah akan menjadi bencana yang mahal

Suksesor Penerapan

  • Syarat sukses memilih ERP Pengetahuan dan Pengalaman
    • Pengetahuan adalah pengetahuan tentang bagaimana cara sebuah proses seharusnya dilakukan, jika segala sesuatunya berjalan lancar
    • Pengalaman adalah pemahaman terhadap kenyataan tentang bagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengan kemungkinan
    • Pengalaman tanpa pengetahuan bisa menyebabkan terulangnya atau terakumulasinya kesalahan dan kekeliruan karena tidak dibekali dengan pemahaman yg cukup. Kesalahan ini muncul atau terjadi karena ERP adalah sebuah best practice dari standar bisnis. Seharusnya pengetahuan pada fungsi-fungsi yang tersedia dalam aplikasi cukup tinggi sehingga tidak menerapkan (implementation) dengan cara yang keliru. Kesalaahan dalam implementasi akan menjadi masalah serius bagi usaha peningkatan kinerja usaha.

Pemilihan Metodologi

  • Metodologi yang berkaitan dengn ERP an munculnya permasalahan
    • Pengetahuan tanpa pengalaman menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa diimplementasikan
    • Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP
    • Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused dan simple
    • Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga penandatanganan order pembelian ERP
    • Berikut ini adalah akivitas yang sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari proses pemilihan software ERP: analisis strategi bisnis, analisis sumber daya manusia, analisis infrastruktur dan analisis software

Analisis Strategi Usaha

  • Bagaimana level kompetisi di pasar dan apa harapan dari customers?
  • Adakah keuntungan kompetitif yang ingin dicapai?
  • Apa strategi bisnis perusahaan dan objectives yang ingin dicapai?
  • Bagaimana proses bisnis yang sekarang berjalan vs proses bisnis yang diinginkan?
  • Adakah proses bisnis yang harus diperbaiki?
  • Apa dan bagaimana prioritas bisnis yang ada dan adakah rencana kerja yang disusun untuk mencapai objektif dan prioritas tersebut?
  • Target bisnis seperti apa yang harus dicapai dan kapan?

Analisis Sumber Daya Manusia

  • Bagaimana komitment top management terhadap usaha untuk implementasi ERP?
  • Siapa yang akan mengimplementasikan ERP dan siapa yg akan menggunakannya?
  • Bagaimana komitmen dari tim implementasi?
  • Apa yang diharapkan para calon user terhadap ERP?
  • Adakah ERP champion yang menghubungkan top management dengan tim?
  • Adakah konsultan dari luar yang disiapkan untuk membantu proses persiapan?

Analisis Infrastruktur

  • Bagaimanakah kelengkapan infrastruktur yang sudah ada (overall networks, permanent office systems, communication system dan auxiliary system)
  • Seberapa besar budget untuk infrastruktur?
  • Apa infrastruktur yang harus disiapkan?
  • Analisis Perangkat Lunak
  • Apakah perangkat lunak tersebut cukup fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kondisi perusahaan?
  • Apakah ada dukungan layanan dari penyedia, tidak hanya secara teknis tetapi juga untuk kebutuhan pengembangan sistem di kemudian hari
  • Seberapa banyak waktu untuk implementasi yang tersedia
  • Apakah perangkat lunak memiliki fungsi yang bisa meningkatkan proses bisnis perusahaan

Penerapan ERP

  • Berikut ini adalah ringkasan poin-poin yg bisa digunakan sebagai pedoman pada saat implementasi ERP:
    • ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh oleh adanya ERP harus terlibat dan memberikan dukungan
    • ERP ada untuk mendukung fungsi bisnis dan meningkatkan produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan implementasi ERP adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan
    • Pelajari kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP, jangan berusaha membuat sendiri praktik implementasi ERP. Ada metodologi tertentu untuk implementasi ERP yang lebih terjamin keberhasilannya

Gagalnya ERP

  • Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
  • Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik
  • Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya
  • Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru
  • Kurangnya edukasi dalam tahap implementasi akan memberikan kesulitan bagi user yang justru akan memperlambat proses Bisnis perusahaan.

Tanda-tanda kegagalan ERP

  • Kegagalan ERP biasanya ditandai oleh adanya hal-hal sebagai berikut:
  • Kurangnya komitmen top management
  • Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisis strategi bisnis)
  • Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan)
  • Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal)
  • Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan
  • Kesalahan penghitungan waktu implementasi
  • Tidak cocoknya software dgn business process
  • Kurangnya training dan pembelajaran
  • Cacatnya project design & management
  • Kurangnya komunikasi
  • Saran penghematan yang menyesatkan

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Perencanaan sumber daya perusahaan
page 1 of 1