Industri Tekstil dan Produk Tekstil

Bangkit dari Pandemi, Sembilan Industri TPT Ekspansi Senilai Rp10,5 Triliun

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 01 Maret 2024


Industri benih dan produk benih (TPT) masih berjuang untuk pulih dari tekanan dampak pandemi COVID-19. Sesuai Peta Jalan Making Indonesia 4.0, industri TPT menjadi salah satu sektor kunci pembangunan karena memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian.

“Sebagai sektor produksi dan ekspor yang kuat, Kementerian Perindustrian akan berupaya semaksimal mungkin menjaga produktivitas industri TPT,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Provinsi Bandung, Kamis (23/12). dan APD. produksi,” ujarnya.
Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Energi mencatat kontribusi industri TPT terhadap PDB sektor manufaktur pada triwulan III tahun 2021 sebesar 6,08%. Sementara itu, laju pertumbuhan industri TPT membaik menjadi 4,27% (q-o-q) menjadi 0,48% pada triwulan II tahun 2021.

“Bahkan ekspor TPT pada Januari-Oktober 2021 meningkat 19% menjadi Rp10,52 miliar, sedangkan nilai investasinya meningkat 12% menjadi Rp 5,6 triliun,” jelasnya.

Oleh karena itu Menperin menyampaikan terima kasih kepada sembilan perusahaan TPT yang sedang berkembang dengan nilai investasi tinggi yakni Rp 2 triliun di Pulau Jawa dan Rp 8,5 triliun di Provinsi Riau. Perluasan ini mewakili visi positif para pelaku industri TPT untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi yang memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

“Hal ini menunjukkan bahwa industri TPT bukanlah industri yang mengalami matahari terbenam, namun sudah menjadi industri yang sedang terbit. Ia berkata: "Melihat sisi positif dan negatifnya, saya sangat yakin bahwa industri tekstil dalam negeri akan terus tumbuh dan berkembang pesat."

Kementerian Perindustrian meyakini investasi pada industri TPT Indonesia akan terus meningkat di masa depan. Realisasi investasinya adalah industri manufaktur tekstil, real estate, manufaktur tekstil, serta industri sandang. Hal ini sesuai dengan tingkat substitusi impor sebesar 35% pada tahun 2022 yang diusung oleh Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Energi.

“Perkembangan industri yang berasal dari produksi baru ini akan memudahkan pencarian bahan baku industri tekstil. Menteri Perdagangan, Perindustrian dan Energi menyampaikan: “Saya sangat berharap hari ini menjadi kebangkitan TPT nasional.”

9 melakukan investasi pada perusahaan TPT, khususnya PT. Dhanar Mas Peduli, PT. Embee Plumbon Tekstil, PT. Kewalam Indonesia, PT. Fan Brothers Tbk, PT. Angana Kurnia Putra, PT. Sipatex Putri Lestari, PT. Bandung Djaja Textile, PT. Sinar Para Taruna Textile me PT. Wilayah Asia Pasifik. “Kami berharap perusahaan-perusahaan ini dapat terus melanjutkan dan meningkatkan kinerjanya hingga menjadi pemain tekstil global,” imbuhnya.

Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Energi akan memastikan Pemerintah melakukan mitigasi dampak pandemi COVID-19 dan meningkatkan kinerja industri tekstil.

Jenis kebijakan ini dilakukan melalui program seperti pemberian insentif keuangan melalui kredit pajak dan pengecualian untuk meningkatkan rantai pasokan dan mendukung sektor usaha kecil dan menengah, penciptaan, pengembangan keseimbangan produk dan verifikasi industri kemampuan. dari pusat sumber daya.

Tujuan selanjutnya adalah pemberlakuan tindakan pengendalian impor dan pemulihan perdagangan terhadap industri TPT sebagai upaya perlindungan pasar dalam negeri melalui penerbitan arahan impor, pengenaan bea masuk yang terlalu mahal (BMAD) dan tindakan pengamanan bea masuk. . (BMTP) atau alat pelindung diri.

Selanjutnya penerapan Industri 4.0 pada sektor tekstil dan sandang melalui program perbaikan mesin dan peralatan, pembuatan beacon Industri 4.0, peningkatan aliran sumber daya melalui Departemen Industri Tekstil Indonesia (ISTIH) dan pengenalan produk tekstil. pengemasan di kawasan industri. .

“Kami juga mencanangkan kebijakan IOMKI, harga gas yang kompetitif untuk mendorong penerapan ekonomi sirkular dan berkelanjutan di industri tekstil serta meningkatkan kemampuan SDM,” kata Agus. Selain itu juga akan menyempurnakan program P3DN, mendorong cepatnya implementasi perjanjian dagang FTA, dan menghapus nilai tukar minimum 40 jam bagi PLN.

“Kami mengusulkan penurunan tarif PPH korporasi dan insentif BMDTP bahan baku menjadi 22% untuk FY2020 dan 2021, menjadi 20% mulai FY2022 dan menyediakan BMDTP untuk bahan baku impor,” ujarnya.

Menteri Perdagangan, Perindustrian dan Energi sangat yakin bahwa program dan kebijakan tersebut akan efektif dalam meningkatkan investasi, kinerja dan produktivitas industri TPT. “Kami berharap upaya yang kami lakukan dapat mencapai cita-cita kami demi kerajaan sandang nasional dan Indonesia tangguh,” tutupnya.

Disadur dari: https://kemenperin.go.id/artikel/23035/Bangkit-dari-Pandemi

Selengkapnya
Bangkit dari Pandemi, Sembilan Industri TPT Ekspansi Senilai Rp10,5 Triliun

Industri Tekstil dan Produk Tekstil

Jaga Produktivitas Industri Tekstil, Kemenperin Beri Layanan Berbasis Solusi

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 01 Maret 2024


Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencari dukungan berupa pelayanan industri melalui Biro Koordinasi Pelayanan Industri (BSKJI). Tindakan spesifik ini menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi aktor-aktor internasional, terutama selama pemulihan ekonomi.

Dukungan tersebut salah satunya berupa solusi unik bagi industri tekstil dan produk (TPT) dari Balai Besar Tekstil (BBT), unit operasional BSKJI di Bandung. BBT menyediakan Industrial Facilities and Solutions Center (ISSC) yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing industri TPT tanah air di kancah internasional.. berbagai wilayah di Indonesia,” ujarnya. Direktur Industri BSKJI Doddy Rahadi berkunjung ke Jakarta pada Kamis (3/2).

Doddy mengatakan pemerintah fokus pada banyak isu dan undang-undang dalam upaya pengembangan industri nasional, antara lain penguatan industri hijau, penerapan Teknologi Industri 4.0 melalui proyek INDI 4.0, dan pengembangan industri yang efisien dalam upaya penerapan industri hijau. . ekonomi . , produk industri Komponen Tingkat Bersertifikat (TKDN), yang bertujuan untuk menggantikan 35% impor pada tahun 2022.

“Untuk mempercepat penyampaian kebijakan dan peraturan perundang-undangan kepada industri TPT, maka: ISSC akan bertindak sebagai clearing house bagi TPT industri dan mendukung self-assessment,” tuturnya.

Berbagai layanan yang diberikan ISSC antara lain informasi mengenai struktur kejahatan, dukungan self-assessment TKDN dan INDI 4.0, informasi standar kualitas produk dan prosedur pengujian sektor tekstil serta pembicaraan mengenai undang-undang industri hijau. .

“Selanjutnya ISSC juga menjadi pusat yang memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi industri TPT selain membantu industri bersiap memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah,” tambahnya.

Salah satu permasalahan yang dihadapi industri tekstil adalah permasalahan permintaan energi, khususnya kenaikan biaya energi dasar. Dalam konteks ini, ISSC menawarkan program audit penghematan energi kepada perusahaan sebagai cara untuk mengukur efisiensi energi proses produksi di industri tekstil. Proyek ini menawarkan solusi hemat biaya karena memungkinkan perusahaan menentukan beban energi yang dibawa oleh setiap mesin dan menerima rekomendasi strategi yang efektif. “Ini akan sangat mendukung implementasi inisiatif industri hijau,” kata Doddy.

Selain itu, untuk memperkuat daya saing industri TPT perlu adanya jaminan mutu produksi dan penerapan standar mutu produk berdasarkan SNI. Melalui lembaga sertifikasi produk TEXPA, Pusat Kain memperluas cakupan sertifikasi produk dengan mencakup kain lapis SNI 08-7035-2004, SNI 8914-2020 tekstil – masker berbahan kain.

Selanjutnya SNI 8913-2020 Kain untuk baju bedah, celemek kerja dan pakaian medis, SNI 8443-2017 Kain - Bahan penyerap suara nirgic berbahan baku SNI20285, SNI20285, SNI20285, SNI20285 5 56 - 20 20 Kain- Mussen , SNI 8213-2016 Menjahit Kain. Beberapa SNI tersebut mendukung kebijakan substitusi impor dan industri kriminal di sektor barang konsumsi.

Sementara itu, di sektor UKM, upaya penerapan standar mutu benih tradisional antara lain dilakukan melalui kerja sama dengan BSN dan pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, penggunaan SNI didasarkan pada SNI 7617:2013/Amd.1:2014 Tekstil - Persyaratan pewarna azo, kadar formaldehida dan kadar pelarut dalam tekstil, Amandemen 1 untuk menjamin keamanan dan kesehatan produk.

“Dengan penerapan SNI, usaha kecil dan menengah dapat meningkatkan nilai tambah produknya di pasar internasional karena yakin tidak ada bahan berbahaya bagi penggunanya,” kata Doddy.

Disadur dari: https://kemenperin.go.id/artikel/23119/Jaga-Produktivitas-Industri-Tekstil,-Kemenperin-Beri-Layanan-Berbasis-Solusi

Selengkapnya
Jaga Produktivitas Industri Tekstil, Kemenperin Beri Layanan Berbasis Solusi

Industri Tekstil dan Produk Tekstil

Kemenperin: Restrukturisasi Sritex Bawa Sinyal Positif Industri Tekstil Tanah Air

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 01 Maret 2024


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) telah ditinjau pemerintah setelah berhasil melakukan restrukturisasi dengan pinjaman dan persetujuan. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi Sritex yang telah meningkatkan kesadaran industri TPT, terutama di tengah pandemi yang berdampak besar pada dunia usaha. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan struktur baru dan keberhasilan kesepakatan Sritex menjadi angin segar bagi industri TPT dalam negeri.

“Terima kasih atas keberhasilan restrukturisasi Sritex. Ini menjadi angin segar bagi industri TPT dalam negeri,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam keterangan resmi, Jumat (11/2/2022). Lebih lanjut Menteri Perindustrian menyampaikan Sritex merupakan salah satu perusahaan tekstil terbesar yang didirikan dari hilir. “Dengan pasokan tekstil terbesar dan terintegrasi di Indonesia, keberhasilan PT Sritex dalam menjawab tantangan restrukturisasi ini menunjukkan kepercayaan para pemangku kepentingan global terhadap kemampuan industri tekstil Indonesia.” kata Agus. Itu sebabnya Kementerian Keuangan, Perindustrian, dan Energi sangat antusias dengan desakan Sritex untuk tetap mempertahankan manajemen meski dalam masa restrukturisasi. Menurut Menteri Agus, hasil dari keberhasilan Sritex berdamai dengan para krediturnya lebih menguntungkan. "Dengan selesainya reformasi, industri tekstil akan disebut sebagai industri fajar dan bukan industri matahari terbenam. Dia berbicara lagi. Di sisi lain, menurut Agus Gumiwang, keberhasilan Sritex menumbuhkan harapan bagi sektor terkait pekerjaan. “Sebagai sektor yang berorientasi ekspor dan lapangan kerja, kami berharap industri tekstil dalam negeri akan terus tumbuh”; kata Agus..

Disadur dari: https://money.kompas.com/read/2022/02/11/202700526/kemenperin--restrukturisasi-sritex-bawa-sinyal-positif-industri-tekstil-tanah

Selengkapnya
Kemenperin: Restrukturisasi Sritex Bawa Sinyal Positif Industri Tekstil Tanah Air

Industri Tekstil dan Produk Tekstil

Apa Perbedaan Tekstil, Garmen, dan Konveksi?

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 01 Maret 2024


JAKARTA, KOMPAS.com - Kata tekstur, pakaian, dan gerakan pasti sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Namun ketiga istilah ini saling tumpang tindih.

Walaupun mempunyai arti yang berbeda, namun banyak orang yang mengatakan bahwa ketiga hal ini mempunyai arti yang sama. Lalu apa perbedaan antara kain, kain, dan kain?

Dikutip dari laman Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kain pakaian, kain adalah pakaian jadi. Tekstil merupakan kata yang dipinjam dari bahasa Inggris yang berarti menenun.

Dirangkum Apparelsearch, tekstil adalah proses pembuatan benang dan kain dari bahan baku tekstil. Kain-kain ini diubah menjadi pakaian dan produk lainnya.

Bahan berserat yang digunakan dalam tekstil dapat berasal dari serat stapel, serat stapel, serat alam, atau serat sintetik.

Secara sederhana, menenun mengacu pada pembuatan kain dan benang, dan proses ini memiliki banyak aspek.

Namun pada dasarnya ada tiga sektor industri tekstil: produksi serat (fiber mill), produksi kapas (cotton manufacturing) dan produksi kain (fabric mill).

Banyak perusahaan tekstil beroperasi di satu wilayah. Namun tidak lazim bagi perusahaan perbenihan, apalagi perusahaan besar, untuk melakukan ketiga langkah tersebut secara bersamaan, yaitu industri perbenihan yang terintegrasi dari atas hingga bawah.

Dressing adalah proses yang lebih terspesialisasi. Industri TPT mempunyai peluang untuk meningkatkan nilai jual produk TPT.

Pakaian jadi merupakan industri penting karena melibatkan produksi massal pakaian jadi dan produk tekstil jadi lainnya. Pakaian dan pakaian juga saling berhubungan.

Pakaian jadi berfokus pada produksi pakaian jadi, sedangkan tekstil melibatkan proses pembuatan pakaian dari serat hingga menjadi pakaian jadi (perbedaan antara kain dan kain).

Seperti halnya sandang, sandang dikelola melalui sistem manajemen dan pengendalian yang efisien serta dilengkapi dengan peralatan produksi yang presisi dan modern.

Pabrik garmen adalah sebuah pabrik garmen atau pabrik tekstil yang memproduksi berbagai macam pakaian dan pakaian untuk dijual kembali, sehingga hanya ada sedikit pekerja yang membuat pakaian tersebut. 

Inilah perbedaan antara pakaian dan olahraga. Konveksi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pakaian seragam, namun volume produksi dan jumlah karyawannya lebih sedikit dibandingkan pakaian. Karena skala konveksi kecil, biasanya diperoleh oleh perorangan dan mulai bekerja ketika pesanan diterima (perbedaan antara pakaian dan konveksi).

Disadur dari: https://money.kompas.com/read/2021/06/12/081241226/apa-perbedaan-tekstil-garmen-dan-konveksi?page=all

Selengkapnya
Apa Perbedaan Tekstil, Garmen, dan Konveksi?

Industri Tekstil dan Produk Tekstil

Industri Tekstil di Indonesia

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 01 Maret 2024


Industri tekstil Indonesia adalah industri yang menguntungkan dan berkembang. Industri tekstil akan terus menjadi industri penting di masa depan karena industri ini lebih padat karya dibandingkan industri lainnya. Industri tekstil modern merupakan industri modal dan jasa. Investasi yang diperlukan meliputi mesin, peralatan pabrik dan lahan yang luas. Sebagian besar industri tekstil baru dikuasai oleh investor besar, termasuk asing. Sebab, memerlukan modal yang besar. Industri TPT dikenal sebagai industri padat karya yang mampu menyerap 0,82 tenaga kerja untuk setiap satu juta rupee investasi. Diperkirakan 1,5 juta pekerja di Indonesia, atau sekitar 20% dari total angkatan kerja negara, terlibat dalam sektor industri ini. Beberapa kawasan industri tekstil terdapat di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat dan Kawasan Ekonomi Khusus.

Ada banyak jenis industri yang membentuk struktur industri TPT Indonesia dari atas hingga bawah. Industri pakaian jadi mulai berkembang pada pertengahan tahun 1970-an ketika produsen tekstil dalam negeri sudah mampu menyediakan serat jadi untuk pengolahan pakaian. Pada tahun 1970-an, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk merangsang sektor industri dalam negeri untuk menggantikan barang impor. Perlindungan fleksibel dan portofolio kredit ditawarkan untuk merangsang investor di sektor bisnis ini. Namun, jumlah investasi tidak sebanding dengan jumlah produksi, dan produsen kurang memperhatikan kualitas produknya..

Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_tekstil_di_Indonesia

Selengkapnya
Industri Tekstil di Indonesia

Industri Tekstil dan Produk Tekstil

Prestasi Cemerlang: Industri Tekstil dan Pakaian Raih Pertumbuhan Tertinggi Menurut Kemenperin

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 01 Maret 2024


JAKARTA - Industri tekstil dan pakaian jadi menjadi sektor industri pengolahan dengan laju pertumbuhan tertinggi pada triwulan III tahun 2019 yaitu sebesar 15,08%. Kinerja tersebut melampaui pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02% pada periode yang sama.

Sesuai dengan “Pembuatan Roadmap Menuju Indonesia 4.0, industri tekstil dan pakaian jadi merupakan salah satu dari lima sektor manufaktur yang paling siap memasuki Era Industri 4.0”. industri Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta. , disalin dari siaran resmi.

Menteri Perindustrian Agus menyampaikan, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sangat kompetitif dan berdaya saing di kancah internasional. strukturnya akan dipasang dari atas ke bawah.

"Kinerja industri TPT yang mengesankan ini sejalan dengan kuatnya permintaan di pasar domestik, terbukti dengan meningkatnya aktivitas pabrik TPT, khususnya di wilayah barat. Jawa' .
\ n Agus mengatakan pihaknya berupaya keras mendorong impor produk TPT. Pasalnya, industri perbenihan, seperti halnya pertanian, merupakan industri padat karya. Oleh karena itu, kami mengambil beberapa langkah strategis, seperti memperluas pasar dan menata ulang mesin dan peralatan,” ujarnya. Misalnya, kami akan mendorong ketersediaan bahan baku dan elektronik, ujarnya. Selain itu, Pemerintah memberlakukan kebijakan proteksionisme.

Undang-undang tersebut akan diterapkan dengan mengenakan pajak atas produk benih yang diimpor. Tujuannya adalah untuk melindungi industri dalam negeri. Bertindak sebagai pertahanan yang kuat terhadap impor produk TPT.

Menurut data awal dari Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), industri garmen mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 15,29%. Saat ini, Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Energi menargetkan ekspor TPT Tanah Air mencapai $15 miliar sepanjang tahun 2019.

Beberapa sektor manufaktur lain yang akan mengalami pertumbuhan sektor dengan pertumbuhan tercepat pada triwulan III tahun 2019 adalah industri makanan dan minuman. Meningkat sebesar 8,33%. Hal ini didukung oleh peningkatan produksi CPO yang diimbangi dengan peningkatan konsumsi CPO dalam negeri untuk memenuhi persyaratan kebijakan B20.

Selain itu, industri kertas, produk kertas, percetakan dan tulisan meningkat sebesar 6,94%. . Kuatnya permintaan ekspor tercermin pada peningkatan ekspor. Selain itu, permintaan eksternal yang mencerminkan peningkatan ekspor, meningkat sebesar 6,93% pada industri barang.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) juga akan tumbuh di Indonesia di tengah ketegangan perdagangan antara dua negara terbesar di dunia. perekonomian, Amerika Serikat dan Tiongkok. . Ada peluang untuk menghidupkan kembali industri benih dalam negeri setelah berakhirnya undang-undang proteksionis.

Undang-undang tersebut akan diterapkan dengan mengenakan tarif impor pada produk benih impor. Tujuannya adalah untuk melindungi industri negara dengan memberikan pertahanan yang kuat terhadap impor produk TPT.

"Menteri Perdagangan telah menandatangani UU Pertahanan. “Undang-undang ini akan melindungi banyak sektor industri TPT,” kata Menteri Perindustrian (Menferrin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (31 Oktober). Menteri Perindustrian Agus berharap penandatanganan undang-undang ini terus mendorong pertumbuhan industri TPT. . Hal ini merupakan salah satu komponen utama peta jalan Making Indonesia 4.0. Undang-undang ini mulai berlaku setelah diundangkan oleh Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi, katanya.

Kementerian Pertahanan juga berperan dalam memastikan penerapan langkah-langkah keamanan yang efektif. Dalam hal ini, Kementerian Pertahanan akan bertugas melakukan pemeriksaan masuknya TPT impor, khususnya TPT yang terdaftar untuk dilindungi.

Menteri Perindustrian meyakini industri TPT akan terus tumbuh. di dalam, Anda akan mendapat kontribusi besar bahkan setelah perlindungan. Hukum akan ditegakkan. Munib.

Disadur dari: : https://kemenperin.go.id/artikel/21230/Kemenperin:-Industri-Tekstil-dan-Pakaian-Tumbuh-Paling-Tinggi 

 

Selengkapnya
Prestasi Cemerlang: Industri Tekstil dan Pakaian Raih Pertumbuhan Tertinggi Menurut Kemenperin
page 1 of 2 Next Last »