Ekonomi

BI: Rupiah Digital Bisa Jadi Opsi Bertransaksi di Metaverse

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa kajian mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC) sengaja dilaksanakan agar masyarakat mempunyai opsi lain selain kripto untuk membeli aset virtual di metaverse, dilansir dari CNN Indonesia, Nusa Dua.

"Akhir-akhir ini berkembang metaverse, beli metaverse menggunakan apa, bisa tidak menggunakan uang yang dipunya saat ini, tidak bisa. Untuk membeli harus menggunakan kripto," ujar Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) Ryan Rizaldy di Bali, Selasa(12/7).

Dia menjelaskan bahwa perkembangan digital tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, BI harus mengantisipasi dengan menciptakan mata uang yang dapat dipergunakan untuk membeli metaverse.

"Kalau memang tidak bisa dihindari di masa depan, itu sesuatu yang menjadi keniscayaan. Pertanyaannya adalah bertransaksi memakai apa, kita pikirkan CBDC dapat menjadi solusi," ungkap Ryan.

Walapun seperti itu, dia belum dapat menjelaskan lebih lanjut tentang skema CBDC. Namun yang pasti, BI akan merilis buku panduan (white paper) sebelum akhir 2022.

"Untuk desain? Masih kita explore," ungkapnya.

Sementara, dia menjelaskan bahwa terdapat 100 bank sentral yang melaksanakan kajian tentang CBDC. Bank sentral itu berlokasi di negara maju dan negara berkembang, mencakup Indonesia.

"Tahapan panjang kita akan memulai dengan eksperimentasi, kita akan diskusi dengan semua stakeholder BI dan kita akan diskusi dengan terbuka," ungkap Ryan.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Doni P Joewono menyampaikan bahwa buku panduan CBDC akan berisi beberapa hal, seperti desain atau konsep digital rupiah.

"Berbagai bank sentral berhati-hati dan terus mempelajari kemungkinan dampak dari CBDC itu, termasuk Indonesia. BI terus mendalami CBDC dan akhir tahun ini berada di tahap untuk mengeluarkan white paper pengembangan digital rupiah," ungkap Doni.

Dia menjelaskan bahwa ada 6 tujuan dalam menerbitkan rupiah digital. Pertama, menyediakan alat pembayaran digital yang bebas risiko. Kedua, memitigasi risiko non sovereign digital currency. Ketiga, memperluas efisiensi serta tahapan sistem pembayaran termasuk cross border. Keempat, memperluas dan mempercepat inklusi keuangan. Kelima, menyediakan instrumen kebijakan moneter baru. Keenam, memfasilitasi distribusi subsidi fiskal.


Disadur dari sumber cnnindonesia.com

Selengkapnya
BI: Rupiah Digital Bisa Jadi Opsi Bertransaksi di Metaverse

Ekonomi

Ikuti Jejak AC Milan dan Barcelona, Kini Persib Luncurkan Fan Token Kripto

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


Persib, salah satu klub sepakbola profesional di Indonesia akhirnya masuk lebih dalam ke industri aset kripto. Menjadi klub sepakbola pertama di Indonesia, Persib meluncurkan Fan Token aset kripto mengikuti jejak AC Milan hingga Barcelona, dilansir dari investor.id, JAKARTA.

Klub bola asal Bandung yang mempunyai basis komunitas digital paling besar di Asia ini, menjalin kemitraan strategis dengan platform fans engagement yang berbasis teknologi blockchain, socios.com. Kemitraan ini Persib akan meluncurkan Fan Token ke seluruh pendukungnya atau lebih dikenal dengan Bobotoh yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan di dunia.

Teddy Tjahjono selaku Direktur PT. PERSIB Bandung Bermartabat, mengungkapkan bahwa Persib merupakan klub sepakbola profesional yang sangat terbuka dan tentunya sangat mendukung berbagai inovasi dan teknologi terbaru. Bersama Socios.com, bisa menawarkan peluang baru untuk semua basis pendukung Persib, Bobotoh di Indonesia ataupun di seluruh dunia untuk terlibat lebih dalam dan lebih dekat.

“Persib Fan Token akan jadi suatu media dan instrumen yang efektif untuk kita, dikarenakan bisa menjangkau banyak basis pendukung digital global kita yang angkanya lebih dari dua puluh juta, menjadi lebih dekat dengan klub kebanggaannya,” ungkap Teddy.

Persib bergabung dengan bermacam-macam organisasi olahraga global yang telah bergabung di dalam platform Socios.com, yakni Manchester City, FC Barcelona, AC Milan, dan sebagainya.

Fan Token kripto seperti yang akan diluncurkan Persib, nantinya akan memiliki berbagai keuntungan bagi para pemegang. Socios.com menyampaikan bahwa memungkinkan para pemegang Fan Token Persib dapat terlibat dalam mempengaruhi keputusan klub yang diambil dari suara pendukung mengenai bermacam-macam hal, mulai dari desain jersey, pemilihan nomor punggung dan lagu ketika klub merayakan kemenangan.

Socios.com akan memberikan pula gambaran lebih banyak rewards kepada para pendukung klub kesayangannya, dengan jumlah 17.000 pendukung akan memperoleh akses menonton langsung dan menikmati pengalaman unik di pertandingan selama tahun 2022 ini.

“Kita senang memasuki market yang baru, di mana ada hasrat besar bagi sepakbola tingkat domestik serta cinta bagi permainan yang global. Sambutan yang sangat hangat dari kita untuk Persib. Kita berharap bisa ciptakan pengalaman luar biasa dan peluang baru untuk seluruh Bobotoh agar lebih dekat dengan klub kebanggaannya,” ungkap CEO Chiliz & Socios.com, Alexandre Dreyfus.

Pemegang Fan Token juga memiliki peluang menerima berbagai hadiah dalam bentuk digital rewards yang unik, termasuk digital asset, dan merchandise, jersey yang dikenakan oleh pemain ketika bertanding, selama memenuhi syarat untuk bisa mengakses diskon eksklusif yang ditawarkan sponsor klub, dan penawaran serta insentif khusus lainnya dari berbagai mitra kerja sama.

Socios.com pula akan meningkatkan gamification dalam aplikasi serta meluncurkan bermacam-macam mobile game dengan tema olahraga khusus untuk para pemegang Fan Token.

Sebelumnya, Persib diketahui sudah memasuki ranah blockchain dan NFT dengan menjalin kemitraan dengan Liberty Gaming Guild (LGG). LGG adalah platform Play to Earn (P2E) atau GameFi (game berbasis blockchain + Non-Fungible Token/NFT) yang diintegrasikan ke dalam sistem game.


Disadur dari sumber investor.id

Selengkapnya
Ikuti Jejak AC Milan dan Barcelona, Kini Persib Luncurkan Fan Token Kripto

Ekonomi

BI Segera Terbitkan Rupiah Digital, Simak Konsep dan Tahapannya!

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


BI mengatakan, rupiah digital akan diterbitkan secara wholesale alias grosir, yang distribusinya dilaksanakan melalui lembaga jasa keuangan seperti perbankan.

Bank Indonesia (BI) tengah mengembangkan mata uang digital bank sentral (CBDC) yang disebut rupiah digital. Penerbitan rupiah digital nantinya akan dilaksanakan secara wholesale atau grosir, yang distribusinya dilaksanakan melalui lembaga jasa keuangan seperti perbankan.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, ada 3 aspek yang dipersiapkan dalam penerbitan CBDC ini. Pertama, konseptual desain dari rupiah digital. Tahap ini disebut sedang dalam finalisasi.  Dalam aspek pertama ini, rupiah digital akan diterbitkan sebagai satu-satunya mata uang digital yang sah sebagai alat pembayaran dan didistribusikan secara wholesale.

Perry menjelaskan, penerbitan CDBC secara wholesale, maksudnya distribusinya dilaksanakan melalui pelaku jasa keuangan, layaknya perbankan atau jasa pembayaran lainnya.

"Layaknya perbankan yang sekarang, masing-masing bank memiliki rekening di BI lalu dengan rekening tersebut bila bank membutuhkan uang kertas rupiah mereka pergi ke BI untuk mengambilnya, apabila lebih disetorkan kembali, rupiah digitalpun seperti itu," ungkap Perry saat konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juli, Kamis(21/7).

Lembaga jasa keuangan besar ini nanti diberikan perizinan untuk menggunakannya sebagai alat pembayaran dalam beraneka transaksi ritel. Dari para wholesaler ini, CBDC lalu akan didistribusikan melalui bank atau perusahaan jasa pembayaran yang lebih kecil guna menunjang transaksi ritel.

BI-pun akan membentuk khazanah atau penyimpanan  rupiah digital sebagaimana yang telah ada untuk uang konvensional. Perbedaannya, menurut Perry,  khazanahnya akan berbentuk digital yang dilengkapi dengan fitur keamanan.

Kedua, integrasi CBDC dengan infrastruktur sistem pembayaran dan pasar keuangan. Nantinya, rupiah digital ini akan disambungkan dengan infrastruktur pembayaran lain seperti BI-Fast, RTGS, GPN dan sebagainya.

Ketiga, pilihan teknologi. Perry tak menyebutkan jenis teknologi apa yang nanti akan diadopsi BI untuk rupiah digital. Terdapat beberapa pilihan, termasuk teknologi blockchain.

"Di dalam Bank for International Settlement (BIS) saat ini sedang dikembangkan beberapa pilihan teknologi yang dapat dipilih, termasuk yang sedang dikembangkan sejumlah bank sentral dunia lainnya," ungkap Perry.

BI dalam keterangannya sebelumnya mengatakan akan menerbitkan white paper CBDC ini di akhir tahun. Sesudah itu, BI akan menerbitkan consultated paper pada awal tahun depan. BI belum memberikan jadwal pasti kapan rupiah digital ini akan uji coba dan resmi diluncurkan.


Disadur dari sumber katadata.co.id

Selengkapnya
BI Segera Terbitkan Rupiah Digital, Simak Konsep dan Tahapannya!

Ekonomi

Marketplace NFT OpenSea PHK 20% Pegawai, Inilah Imbas Badai Kripto

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022


OpenSea sebagai marketplace non-fungible token (NFT) terbesar di dunia mengurangi sekitar 20% pegawainya. Aksi ini akan menambah daftar serangkaian pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda industri kripto disebabkan harga aset digital yang semakin merosot, dilansir dari Bisnis.com, JAKARTA.

CEO OpenSea Devin Finzer mengumumkan bahwa PHK pada sebuah cuitan di Twitter hari Kamis (14/7/2022) dan memperingatkan penurunan yang berkelanjutan di tengah jatuhnya harga kripto serta ketidakstabilan ekonomi yang lebih luas, dikutip dari Bloomberg, Jumat(15/7/2022).

Menurut LinkedIn, OpenSea mempunyai 769 pegawai. PHK ini akan menghilangkan lebih dari 150 pekerjaan.

OpenSea bergabung dengan perusahaan kripto lain yang mengumumkan PHK besar-besaran, termasuk  Gemini Trust, Coinbase Global, Crypto.com dan BlockFi.

PHK adalah suatu pukulan besar untuk OpenSea, yang nilainya lebih dari US$13,3 milyar pada Januari 2022 selama puncak ledakan modal ventura di industri kripto.

Didasarkan dari pelacak data blockchain DappRadar, OpenSea merupakan pasar NFT paling atas dilihat dari volume perdagangan, sudah menjalankan penjualan lebih dari US$31 milyar sepanjang waktu berdirinya.

Namun permintaan untuk NFT sudah menurun tajam selama pelemahan pasar kripto terbaru. OpenSea mengalami penurunan penjualan sampai setengahnya selama sebulan terakhir, dengan harga rata-rata NFT di pasarnya turun hampir 40 persen.

Terlebih lagi koleksi NFT blue-chip, mencakup Bored Ape Yacht Club dan CryptoPunks, sudah merasakan dinginnya apa yang disebut crypto winter.  

Menurut Finzer, OpenSea memiliki rencana untuk memberikan pesangon dan cakupan perawatan kesehatan sampai tahun 2023 dan mempercepat pembagian saham perusahaan untuk pegawai yang diberhentikan.

 

Disadur dari sumber market.bisnis.com

Selengkapnya
Marketplace NFT OpenSea PHK 20% Pegawai, Inilah Imbas Badai Kripto

Ekonomi

Inteligensi bisnis

Dipublikasikan oleh Admin pada 28 Februari 2022


Inteligensi Bisnis (IB) adalah sekumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis. Teknologi IB dapat menangani data yang tak terstruktur dalam jumlah yang sangat besar untuk membantu mengidentifikasi, mengembangkan, dan selain itu membuat kesempatan strategi bisnis yang baru. Tujuan dari IB yaitu untuk memudahkan interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi kesempatan yang baru dan mengimplementasikan suatu strategi yang efektif berdasarkan wawasan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan stabilitas jangka panjang.[1]

Teknologi IB menyediakan riwayat, pandangan sekarang dan prediksi dari operasi bisnis. Fungsi-fungsi umum dari teknologi inteligensi bisnis adalah pelaporanpemrosesan analisis daringanalitispenggalian datapenggalian prosespemrosesan kejadian kompleksmanajemen performansi bisnispengukuranpenggalian teksanalitis prediktif dan analitis preskriptif.

IB dapat digunakan untuk mendukung sejumlah besar keputusan bisnis mulai dari operasi sampai strategis. Keputusan operasi termasuk penempatan dan harga produk. Keputusan strategis termasuk prioritas, tujuan dan arah pada tingkat yang lebih luas. Pada semua kasus, IB lebih efektif bila digabungkan dengan data yang didapat dari pasar tempat perusahaan beroperasi (data eksternal) dengan data dari sumber internal bisnis perusahaan seperti data operasi dan finansial (data internal). Bila digabungkan, data eksternal dan internal bisa menyediakan gambaran yang lebih lengkap, yang efeknya, menciptakan "inteligensi" yang tidak dapat diturunkan dari kumpulan data tunggal manapun.[2]

Komponen

Inteligensi Bisnis dibangun dari sejumlah komponen termasuk:

  • Alokasi dan agregasi multidimensi
  • Denormalisasi, penandaan dan standardisasi
  • Pelaporan seketika dengan peringatan analitis
  • Sebuah metode antarmuka terhadap sumber data tak terstruktur
  • Perkiraan konsolidasi grup, anggaran dan perpindahan (pegawai)
  • Inferensi statistik dan simulasi probabilitas
  • Optimisasi kunci indikasi performansi
  • Pengontrolan versi dan manajemen proses
  • Manajemen item terbuka

Sejarah

Istilah "Inteligensi Bisnis" awalnya ditemukan oleh Richar Millar Devens dalam "Cyclopedia of Commercial and Business Anecdotes" pada tahun 1865. Devens menggunakan istilah tersebut untuk menjelaskan bagaimana seorang bankir, Sir Henry Furnese, mendapatkan profit dengan memainkan informasi tentang lingkungannya, sebelum kompetitornya. "Sepanjang Holandia, Flanders, Prancis, dan Jerman, dia memelihara rentetan inteligensi bisnis yang komplet dan sempurna. Berita-berita dari banyak pertempuran pertama kali diterima olehnya, dan jatuhnya Namur menambah keuntungannya, berkat penerimaan paling awal dari berita." (Devens, (1865), p. 210). Kemampuan untuk mengumpulkan dan bereaksi berdasarkan informasi yang diterima, suatu kemampuan yang Furnese sangat handal, sampai sekarang masih menjadi jantung dari IB.[3]

Dalam artikel tahun 1958, peneliti dari IBM Hans Peter Luhn menggunakan istilah inteligensi bisnis. Dia menggunakan definisi kamus Webster tentang inteligensi: "kemampuan untuk memahami hubungan mendalam dari fakta yang ada dengan suatu cara sebagai panduan aksi terhadap tujuan yang diinginkan." [4]

Inteligensi bisnis seperti yang dipahami sekarang dikatakan telah berkembang dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang mulai dari tahun 1960-an dan berkembang sepanjang pertengahan 1980-an. SPK berasal dari model dibantu-komputer yang dibuat untuk membantu dalam pembuatan keputusan dan perencanaan. Dari SPK, gudang dataSistem Informasi EksekutifOLAP dan inteligensi bisnis muncul menjadi fokus pada akhir 80-an.

Pada tahun 1988, konsorsium Itali-Belanda-Prancis-Inggris melaksanakan pertemuan internasional tentang Analisis Data Ragamcara di Roma.[5] Tujuan utamanya yaitu untuk mereduksi beragam dimensi menjadi satu atau dua (dengan mendeteksi pola pada data) yang dapat dipresentasikan pada pembuat-keputusan manusia.

Pada tahun 1989, Howard Dresner (kemudian sebagai analis Gartner Group) mengajukan "inteligensi bisnis" sebagai istilah umum untuk menjelaskan "konsep dan metode untuk meningkatkan pembuatan keputusan bisnis dengan menggunakan sistem bantu berdasar-fakta.[6] Baru pada akhir 1990-an penggunaan ini menyebar luas.[7]

Gudang Data (Data Warehouse)

Seringkali aplikasi IB menggunakan data yang dikumpulkan dari suatu gudang data (GD) atau dari pasar data, dan konsep dari IB dan GD terkadang digabungkan sebagai "IB/GD" (atau "BI/DW") [8][9] atau "IBGD". Suatu gudang data mengandung salinan dari data analitis yang memfalisitasi pendukungan keputusan. Namun, tidak semua layanan gudang data untuk inteligensi bisnis, tidak juga semua aplikasi inteligensi bisnis membutuhkan sebuah gudang data.

Untuk membedakan antara konsep dari inteligensi bisnis dan gudang data, Forrester Research mendefinisikan inteligensi bisnis dengan satu atau dua cara:

  1. Menggunakan definisi luas: "Inteligensi Bisnis adalah suatu kumpulan metodologi, proses, arsitektur, dan teknologi yang mengubah data mentah menjadi informasi yang bermakna dan berguna digunakan untuk mendapatkan strategi yang lebih efektif dan taktis, dan wawasan operasional dan pengambilan-keputusan." [10] Di bawah definisi ini, inteligensi bisnis juga mengikutkan teknologi seperti integrasi data, kualitas data, penggudangan data, manajemen data-master, analitis konten dan teks, dan banyak lainnya yang terkadang pasar menyatukannya ke segmen "Manajemen Informasi"". Oleh karena itu, Forrester mengacu pada persiapan data dan penggunaan data sebagai dua bagian yang terpisah tetapi pada segmen yang berkaitan dekat dari susunan arsitektur inteligensi-bisnis.
  2. Forrester mendefinisikan pasar inteligensi-bisnis yang lebih kecil sebagai, "... mengacu hanya pada lapisan paling atas dari susunan arsitektural IB seperti pelaporan, analitis dan dasbor." [11]

Perbandingan dengan inteligensi kompetitif

Walaupun istilah inteligensi bisnis terkadang sinonim untuk inteligensi kompetitif (karena keduanya mendukung pembuatan keputusan), IB menggunakan teknologi, proses, dan aplikasi untuk menganalisis data terstruktur dan proses bisnis yang umumnya internal; sementara inteligensi kompetitif mengumpulkan, menganalisis dan menyebarluaskan informasi dengan fokus topik pada pesaing perusahaan. Jika dipahami secara luas, inteligensi bisnis bisa mengikutkan bagian dari inteligensi kompetitif.[12]

Jenis elemen dalam inteligensi bisnis

  • Data dari lingkungan bisnis: Bisnis harus berurusan dengan data terstruktur dan tidak terstruktur dari banyak sumber, termasuk data besar. Data perlu diintegrasikan dan diorganisasikan sehingga dapat dianalisis dan digunakan oleh pembuat keputusan manusia.
  • Infrastruktur intelijen bisnis: Landasan dasar yang mendasari BI adalah kuat

sistem basis data yang menangkap semua data yang relevan untuk mengoperasikan bisnis. Data dapat disimpan dalam database transaksional atau digabungkan dan diintegrasikan ke dalam gudang data perusahaan, serangkaian mart data yang saling terkait, atau platform analitik.

  • Perangkat analisis bisnis: Seperangkat alat perangkat lunak digunakan untuk menganalisis data dan menghasilkan laporan, merespons pertanyaan yang diajukan manajer, dan melacak kemajuan bisnis dengan menggunakan indikator kinerja utama.
  • Pengguna dan metode manajerial: perangkat keras dan lunak BI hanya sepintar manusia yang menggunakannya. Manajer memaksakan urutan pada analisis data dengan menggunakan berbagai metode manajerial yang menentukan tujuan bisnis strategis dan menentukan bagaimana kemajuan akan diukur. Ini termasuk manajemen kinerja bisnis dan pendekatan balanced scorecard yang berfokus pada indikator kinerja utama, dengan perhatian khusus kepada pesaing.
  • Platform pengiriman — MIS, DSS, ESS: Hasil dari BI dan analitik disampaikan kepada manajer dan karyawan dalam berbagai cara, tergantung pada apa yang perlu mereka ketahui untuk melakukan pekerjaan mereka. MIS, sistem pendukung pengambilan keputusan (DSS), dan sistem dukungan eksekutif (ESS), memberikan informasi dan pengetahuan kepada orang dan tingkat yang berbeda di perusahaan — karyawan operasional, manajer menengah, dan eksekutif senior. Di masa lalu, sistem ini tidak dapat dengan mudah berbagi data dan dioperasikan sebagai sistem independen. Saat ini, intelijen bisnis dan alat analisis dapat mengintegrasikan semua informasi ini dan membawanya ke desktop manajer atau platform seluler.
  • Interaksi antar pengguna: Pelaku bisnis sering belajar lebih cepat dari representasi visual data daripada dari laporan kering dengan kolom dan baris informasi. Suite perangkat lunak analitik bisnis saat ini dilengkapi alat visualisasi data, seperti grafik kaya, bagan, dasbor, dan peta. Mereka juga dapat mengirimkan laporan tentang ponsel dan tablet serta di portal web perusahaan. Perangkat lunak BA menambahkan kemampuan untuk memposting informasi di Twitter, Facebook, atau media sosial internal untuk mendukung pengambilan keputusan dalam pengaturan grup online daripada dalam pertemuan facetoface.

Perbandingan dengan analitis bisnis

Inteligensi bisnis dan analitis bisnis terkadang digunakan bergantian, tetapi ada definisi alternatif.[13] Salah satu definisi membedakan keduanya, menyatakan bahwa istilah inteligensi bisnis mengacu pada mengoleksi data bisnis untuk menemukan informasi terutama lewat mengajukan pertanyaan, laporan, dan proses analitis daring. Analitis bisnis, di sisi lain, menggunakan alat statistik dan kuantitatif untuk pemodelan yang prediktif dan bisa dijelaskan.[14]

Dalam definisi alternatif, Thomas Davenport, profesor manajemen dan teknologi informasi di Babson College berargumen bahwa inteligensi bisnis seharusnya dibagi menjadi queryingpelaporanPemrosesan analitis daring (Online analytical processing - OLAP), sebuah alat "peringatan", dan analitis bisnis. Dalam definisi ini, analitis bisnis adalah bagian dari IB yang berfokus pada statistik, prediksi, dan optimisasi, bukan melaporkan fungsionalitas. [15]

Aplikasi dalam sebuah perusahaan

Inteligensi bisnis bisa diterapkan untuk tujuan bisnis berikut, dengan tujuan untuk mendapatkan nilai bisnis.[butuh rujukan]

  1. Perkiraan - program yang membuat hierarki dari metrik performansi (lihat juga Model Referensi Metrik) dan pengukuran yang menginformasikan pimpinan bisnis tentang progres kearah tujuan bisnis (manajemen proses bisnis).
  2. Analitis - program yang membuat proses kuantitatif supaya sebuah bisnis mencapai keputusan yang optimal dan melakukan penemuan pengetahuan bisnis. Biasanya mengikutkan: penggalian datapenggalian prosesanalisis statistikanalitis prediksipemodelan prediksipemodelan proses bisnissilsilah datapemrosesan kejadian kompleks dan analitis preskriptif.
  3. Pelaporan/pelaporan perusahaan - program yang membangun infrastruktur untuk laporan strategis untuk melayani manajemen strategis dari suatu bisnis, bukan pelaporan operasional. Seringkali mengikutkan visualisasi datasistem informasi eksekutif dan OLAP.
  4. Kolaborasi/platform kolaborasi - program yang membuat wilayah yang berbeda (baik dalam dan luar bisnis) bekerja sama lewat berbagi data dan pertukaran data elektronik.
  5. Manajemen pengetahuan - program yang membuat data perusahaan diarahkan oleh strategi dan praktik untuk mengidentifikasi, membuat, merepresentasikan, menyalurkan, dan mengadopsi wawasan dan pengalaman yang benar-benar berpengetahuan bisnis. Manajemen pengetahuan mengarah ke manajemen pembelajaran dan penyesuaian peraturan.

Sebagai tambahan dari yang di atas, inteligensi bisnis bisa menyediakan pendekatan pro-aktif, seperti fungsi peringatan yang secara langsung mengingatkan pengguna jika suatu kondisi tertentu tercapai. Sebagai contohnya, jika suatu metrik bisnis melampaui batas yang telah ditentukan, metrik tersebut akan diwarnai dalam laporan standar, dan ahli analis bisnis diperingatkan lewat email atau layanan pengawasan lainnya. Proses ini membutuhkan pengaturan data, yang seharusnya ditangani oleh ahlinya.[butuh rujukan]

Prioritas proyek

Akan sangat sulit untuk menyediakan kasus bisnis yang positif untuk inisiatif inteligensi bisnis, dan terkadang proyek tersebut harus diprioritaskan lewat inisiatif strategis. Proyek IB bisa mendapatkan prioritas tinggi dalam organisasi jika manajer mempertimbangkan hal-hal berikut:

  • Seperti yang dijelaskan oleh Kimball [16] manajer IB harus menentukan keuntungan yang jelas seperti mengeliminasi biaya dari memproduksi laporan terdahulu.
  • Akses data untuk seluruh organisasi harus dipaksa.[17] Dengan cara ini bahkan keuntungan kecil, seperti hematnya waktu beberapa menit, membuat perbedaan jika dikalikan dengan jumlah pekerja dalam seluruh organisasi.
  • Seperti yang dijelaskan oleh Ross, Weil dan Roberson untuk Arsitektur Perusahaan,[18] manajer harus mempertimbangkan untuk membiarkan proyek BI diarahkan oleh inisiatif bisnis lainnya dengan kasus bisnis yang lebih bagus. Untuk mendukung pendekatan ini, organisasi harus memiliki arsitektur bisnis yang dapat menentukan proyek bisnis yang sesuai.
  • Menggunakan suatu metodologi yang terstruktur dan kuantitatif untuk menciptakan prioritas yang dapat dipertahankan sejajar dengan kebutuhan sebenarnya dari organisasi, seperti matriks keputusan berbobot.[19]

Faktor sukses dari implementasi

Menurut Kimball dkk., ada tiga wilayah kritis yang mana organisasi harus miliki sebelum mulai melakukan proyek IB:[20]

  1. Tingkat komitmen dan dukungan proyek dari senior manajemen
  2. Tingkat kebutuhan bisnis untuk menciptakan sebuah implementasi IB
  3. Jumlah dan kualitas dari data bisnis yang ada.

Dukungan bisnis

Komitmen dan dukungan dari senior manajemen menurut Kimball dkk., adalah kriteria yang paling penting dalam penilaian.[21] Hal ini dikarenakan memiliki manajemen yang mendukung kuat membantu melewati permasalahan yang dihadapi dalam proyek. Namun, seperti yang Kimball dkk. katakan: "Bahkan rancangan sistem GD/IB yang paling elegan pun tidak dapat mengatasi minimnya dukungan [manajemen] bisnis".[22]

Sangatlah penting bahwa personil yang berpartisipasi dalam proyek memiliki visi dan ide tentang keuntungan dan kerugian dari implementasi sistem IB. Dukungan bisnis yang baik harus memiliki pengaruh kuat dalam organisasi dan harus berhubungan baik dalam organisasi. Ideal bila pendukung bisnis menuntut tetapi juga harus mampu bersikap realistik dan suportif jika implementasi menghadapi keterlambatan atau kekurangan. Sokongan manajemen juga harus mampu mengasumsikan akuntabilitas dan bertanggung jawab terhadap kegagalan dan kemunduran dari proyek. Dukungan dari berbagai anggota manajemen memastikan proyek tidak gagal jika salah seorang keluar dari grup utama. Namun, banyaknya manajer yang bekerja sama dalam proyek bisa juga berarti akan adanya kepentingan berbeda yang mencoba menarik proyek ke arah yang berbeda, seperti jika suatu departemen menginginkan pengaruh penggunaan yang lebih kuat pada sisinya. Masalah ini bisa diatasi dengan analisis yang spesifik dari awal terhadap wilayah bisnis yang menguntungkan implementasi kesemuanya. Semua pemegang saham dalam proyek harus berpartisipasi dalam analisis dengan tujuan supaya mereka merasakan kepemilikan dari proyek dan untuk menemukan kesamaan.

Permasalahan manajemen yang lain yang harus dihadapi sebelum memulai implementasi yaitu jika pendukung bisnis terlalu agresif. Jika individu manajemen terbawa oleh kemungkinan-kemungkinan penggunaan IB dan mulai menginginkan implementasi GD atau IB untuk memasukan beberapa kumpulan data yang berbeda yang pada tahap perencanaan awal tidak diikutkan. Namun, karena implementasi tambahan dari data tambahan bisa menambah jumlah waktu dari rencana semula, akan lebih bijak untuk memastikan orang dari manajemen sadar dari aksi mereka.

Kebutuhan bisnis

Karena keterkaitan yang dekat dengan senior manajemen, hal penting yang harus diperhatikan sebelum proyek dimulai adalah apakah ada kebutuhan bisnis dan apakah jelas keuntungan bisnis dengan melakukan implementasi.[23] Kebutuhan dan keuntungan dari implementasi terkadang diarahkan oleh kompetisi dan keinginan untuk mendapatkan keuntungan di pasar. Alasan lain untuk pendekatan berbasis-bisnis untuk implementasi IB adalah akuisisi organisasi lain untuk memperbesar organisasi awal terkadang menguntungkan untuk mengimplementasikan GD atau IB dengan tujuan untuk membuat pengawasan yang lebih.

Perusahaan yang mengimplementasikan IB biasanya organisasi yang besar dan multinasional dengan cabang yang beragam.[24] Solusi IB yang dirancang baik menyediakan pandangan konsolidasi dari kunci data bisnis yang tidak ada di tempat lainnya di dalam organisasi, memberikan manajemen visibilitas dan kontrol terhadap pengukuran yang sebelumnya tidak ada.

Jumlah dan kualitas dari data yang ada[sunting | sunting sumber]

Tanpa data yang cukup, atau dengan kualitas data yang kecil, setiap implementasi IB akan gagal: tidak penting seberapa bagus dukungan manajemen atau motivasi berbasis-bisnis. Sebelum implementasi sebaiknya dilakukan pemrofilan data terlebih dahulu. Analisis ini mengidentifikasi "isi, konsistensi dan struktur [...]" [23] dari data. Hal ini sebaiknya dilakukan seawal mungkin dalam proses dan jika analis memperlihatkan bahwa datanya kurang, tangguhkan proyek untuk sementara sambil departemen IT memikirkan bagaimana mengumpulkan data secara benar.

Saat merencanakan untuk kebutuhan-kebutuhan data bisnis dan inteligensi bisnis, selalu disarankan untuk mempertimbangkan skenario tertentu yang berlaku untuk organisasi tertentu, dan kemudian memilih fitur-fitur inteligensi bisnis yang cocok untuk skenario tersebut.

Terkadang, skenario berkembang di sekitar proses-proses bisnis yang berbeda, tiap-tiapnya dibangun dari satu atau lebih sumber data. Sumber-sumber tersebut digunakan oleh fitur-fitur yang menggambarkan data tersebut sebagai informasi untuk pengetahuan pekerja, yang selanjutnya beraksi terhadap informasi tersebut. Kebutuhan bisnis dari organisasi untuk setiap proses bisnis yang diadopsi bergantung pada langkah-langkah penting dari inteligensi bisnis. Langkah-langkah penting dari inteligensi bisnis ini mengikutkan, tetapi tidak terbatas pada, hal-hal berikut:

  1. Langsung ke sumber data untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan
  2. Mengubah data bisnis menjadi informasi dan berikan secara tepat
  3. Query dan analisis data
  4. Beraksi terhadap data yang terkumpulkan

Aspek kualitas dalam inteligensi bisnis harus mencakup semua proses dari sumber data sampai pelaporan akhir. Pada setiap langkah, gerbang kualitas-nya berbeda:

  1. Sumber data:
    • Standardisasi data: agar data dapat dibandingkan (unit yang sama, pola yang sama, dsb.)
    • Manajemen Master Data: referensial yang unik
  2. Penyimpanan data operasional:
    • Pembersihan data: mendeteksi dan mengoreksi data yang salah
    • Pemrofilan data: memeriksa nilai yang salah atau kosong
  3. Gudang data:
    • Kelengkapan: memeriksa apakah semua data telah dimuat
    • Integritas referensial: unik dan referensial terhadap semua sumber
    • Konsistensi antara sumber: memeriksa data konsolidasi terhadap sumber
  4. Pelaporan:
    • indikator keunikan: hanya satu kamus indikator yang dibagikan
    • Akurasi formula: formula pelaporan lokal harus dihindari atau diperiksa

Aspek pengguna[sunting | sunting sumber]

Beberapa pertimbangan harus dibuat dengan tujuan supaya sukses mengintegrasikan penggunaan dari sistem inteligensi bisnis dalam sebuah perusahaan. Pada akhirnya sistem IB harus diterima dan digunakan oleh pengguna supaya bernilai bagi perusahaan.[25] [26] Jika usabilitas dari sistem sangat buruk, para pengguna bisa frustasi dan menghabiskan banyak waktu memahami bagaimana cara menggunakan sistem atau mungkin tidak benar-benar bisa menggunakan sistem. Jika sistem tidak memberikan nilai tambah bagi misi pengguna, mereka tidak menggunakannya.[26]

Untuk meningkatkan penerimaan pengguna terhadap suatu sistem IB, disarankan untuk mengkonsultasikan pengguna bisnis pada tahap awal siklus GD/IB, sebagai contohnya pada fase pengumpulan kebutuhan.[25] Hal ini bisa menyediakan wawasan terhadap proses bisnis dan apa yang pengguna butuhkan dari sistem IB. Ada beberapa metode untuk mengumpulkan informasi ini, seperti kuesioner dan sesi wawancara.

Saat mengumpulkan kebutuhan dari pengguna bisnis, departemen IT lokal juga harus diikutkan untuk menentukan sampai mana kemungkinan memenuhi kebutuhan bisnis berdasarkan data yang ada.[25]

Menggunakan pendekatan berpusat pada pengguna selama tahap perancangan dan pengembangan bisa meningkatkan kesempatan adopsi bagi pengguna sistem IB.[26]

Selain berfokus pada pengalaman user yang diberikan oleh aplikasi IB, juga memungkinkan memotivasi pengguna menggunakan sistem dengan menambahkan elemen kompetisi. Kimball [25] menyarankan mengimplementasikan suatu fungsi pada portal situs IB di mana laporan tentang penggunaan sistem bisa ditemukan. Dengan melakukan hal tersebut, manajer bisa melihat bagaimana departemennya bekerja dan membandingkan dirinya dengan yang lainnya dan hal ini bisa memacu mereka untuk mendorong staf mereka menggunakan sistem IB lebih sering.

Dalam sebuah artikel tahun 2007, H. J. Watson memberikan sebuah contoh bagaimana elemen kompetitif dapat berguna sebagai sebuah insentif.[27] Watson menjelaskan bagaimana suatu pusat panggilan mengimplementasikan dasbor performansi untuk semua agen panggilan, dengan bonus insentif perbulan dikaitkan dengan metrik performansi. Juga, agen dapat membandingkan performansi mereka dengan anggota tim lainnya. Implementasi dari tipe pengukuran performansi ini dan kompetensi secara signifikan meningkatkan performansi agen.

Kesempatan sukses untuk IB dapat ditingkatkan dengan mengikutkan senior manajemen untuk membantu membuat IB sebagai bagian dari kultur organisasi, dan dengan menyediakan pengguna dengan alat-alat yang berguna, pelatihan, dan dukungan.[27] Pelatihan mendorong lebih banyak orang menggunakan aplikasi IB.[25]

Menyediakan bantuan pengguna sangat diperlukan untuk menjaga sistem IB dan menyelesaikan permasalahan pengguna.[26] Dukungan pengguna dapat diikutkan dengan berbagai cara, sebagai contohnya dengan membuat sebuah situs. Situs tersebut harus memiliki isi yang bagus dan alat untuk mencari informasi yang diperlukan. Lebih lanjut, dukungan helpdesk bisa digunakan. Help desk bisa dijalankan oleh pengguna ahli atau tim proyek GD/IB.[25]

Portal IB

Sebuah portal Inteligensi Bisnis (portal IB) adalah akses antarmuka utama untuk aplikasi gudang data (GD) dan Inteligensi Bisnis (IB). Portal IB adalah impresi pertama bagi pengguna dari sistem GD/IB. Biasanya berbentuk aplikasi peramban, di mana pengguna memiliki akses ke semua layanan sistem GD/IB, laporan dan fungsi analitis lainnya. Portal IB harus diimplementasikan supaya mudah digunakan bagi pengguna aplikasi GD/IB untuk melakukan panggilan terhadap fungsionalitas dari aplikasi.[28]

Fungsi utama dari portal IB adalah untuk menyediakan sebuah sistem navigasi dari aplikasi GD/IB. Hal ini berarti portal harus diimplementasikan supaya pengguna memiliki akses terhadap semua fungsi dari aplikasi GD/IB.

Cara paling umum untuk merancang portal adalah dengan menyesuaikannya dengan proses bisnis dari organisasi di mana aplikasi GD/IB dirancang, dengan cara tersebut portal dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunannya.[29]

Portal IB harus mudah digunakan dan dipahami, dan jika bisa memiliki tampilan yang sama dengan aplikasi lainnya atau isi situs dari aplikasi organisasi GD/IB yang dirancang (konsistensi).

Berikut ini adalah daftar fitur yang diperlukan bagi portal web secara umum dan portal IB secara khusus:

Terpakai

Pengguna harus dengan mudah menemukan apa yang mereka butuhkan dalam alat IB.

Kaya isi

Portal tidak hanya alat pencetakan laporan, ia harus berisi fungsi lebih seperti saran, bantuan, informasi pendukung dan dokumentasi.

Bersih

Portal harus dirancang supaya mudah dipahami dan tidak terlalu kompleks sehingga membingungkan pengguna

Terbaru

Portal harus diperbarui secara teratur.

Interaktif

Portal harus diimplementasikan supaya mudah bagi pengguna menggunakan fungsinya dan mendorong mereka menggunakan portal. Skalabilitas dan kostumisasi membuat pengguna dapat menyesuaikan portal sesuai kebutuhan mereka.

Berorientasi nilai

Sangat penting bahwa pengguna merasakan bahwa aplikasi GD/IB memiliki sumber nilai yang patut dipakai.

Pangsa pasar

Ada sejumlah vendor inteligensi bisnis, terkadang dikategorikan menjadi vendor independen "murni" dan gabungan "megavendor" yang memasuki pasar lewat tren baru [30] akuisisi dalam industri IB.[31]

Beberapa perusahaan yang mengadopsi perangkat lunak IB memutuskan untuk memilih dari penawaran produk yang terpisah (tapi yang terbaik) dibandingkan membeli satu solusi yang terintegrasi secara komprehensif (layanan penuh).[32]

Spesifik-industri

Pertimbangan khusus untuk sistem inteligensi bisnis harus dilakukan pada sektor-sektor tertentu seperti regulasi bank pemerintahan. Informasi yang dikumpulkan oleh institusi bank dan dianalisis dengan perangkat lunak IB harus dilindungi dari grup atau individu tertentu, dan tersedia penuh untuk grup atau individu lainnya. Oleh karena itu solusi IB harus sensitif terhadap kebutuhan tersebut dan cukup fleksibel untuk beradaptasi terhadap regulasi baru dan perubahan terhadap hukum yang ada.

Data semi-terstruktur dan tak terstruktur

Bisnis menciptakan sejumlah besar informasi berharga dalam bentuk surel, memo, catatan dari pusat panggilan, berita, grup pengguna, percakapan, laporan, halaman situs, presentasi, berkas gambar, berkas video, dan berita dan materi pemasaran. Menurut Merrill Lynch, lebih dari 85% dari informasi bisnis ada dalam bentuk tersebut. Tipe informasi seperti ini disebut data semi terstruktur atau tak terstruktur. Bagaimanapun juga, organisasi sering kali hanya menggunakan dokumen-dokumen itu sekali saja.[33]

Manajemen dari data semi terstruktur dikenal sebagai masalah utama yang tak terpecahkan dalam industri teknologi informasi.[34] Menurut proyeksi dari Gartner (2003), pegawai kantor menghabiskan 30 sampai 40 persen waktunya mencari, menemukan dan menilai data tak terstruktur. IB menggunakan data semi struktur dan tak terstruktur, tetapi yang pertama lebih mudah dicari, dan yang terakhir berisi informasi yang sangat besar dibutuhkan untuk analisis dan pembuatan keputusan.[34][35] Karena kesulitan pada pencarian, penemuan dan penilaian yang baik dari data semi terstruktur dan tak terstruktur, organisasi mungkin tidak menggunakan informasi yang luas tersebut, yang bisa mempengaruhi keputusan tertentu, pekerjaan atau proyek. Hal ini akhirnya mengarah pada buruknya informasi pembuatan keputusan.[33]

Oleh karena itu, saat merancang solusi GD/IB, masalah tertentu yang berhubungan dengan data semi terstruktur dan tak terstruktur haruslah ditangani sebagaimana halnya dengan data terstruktur.[35]

Data tak terstruktur terhadap data semi-terstruktur

Data tak terstruktur dan semi terstruktur memiliki makna yang berbeda bergantung pada konteksnya. Pada konteks sistem database relasional, data tak terstruktur tidak dapat disimpan dalam susunan kolom dan baris yang terprediksi. Salah satu tipe dari data tak terstruktur biasanya disimpan dalam BLOB (binary large object), tipe data penampung-semua yang ada di hampir semua sistem manajemen database relasional. Data tak terstruktur juga bisa mengacu pada pola kolom berulang yang tidak teratur atau acak yang beragam disetiap baris dalam berkas atau dokumen.

Kebanyakan tipe data seperti itu, seperti surel, berkas teks, presentasi, berkas gambar, dan berkas video memenuhi standar yang memberikan kemungkinan adanya metadata. Metadata bisa mengikutkan informasi seperti penulis dan waktu dibuat, dan itu bisa disimpan dalam database relasional. Oleh karena itu, akan lebih akurat berbicara tentang hal ini sebagai dokumen atau data semi-terstruktur,[34] tetapi tampaknya belum ada konsensus tertentu yang telah tercapai.

Data tak terstruktur juga bisa menjadi pengetahuan yang pengguna bisnis miliki tentang tren bisnis di masa depan. Peramalan bisnis secara alami menyesuaikan dengan sistem IB karena pengguna bisnis berpikir tentang bisnis mereka dalam makna keseluruhan. Menangkap pengetahuan bisnis yang mungkin hanya ada dalam pikiran pengguna bisnis menyediakan nilai data paling penting untuk sebuah solusi IB yang komplet.

Masalah dengan data semi-terstruktur atau tak-terstruktur

Ada beberapa tantangan dalam mengembangkan IB dengan data semi-terstruktur. Menurut Inmon dan Nesavich,[36] beberapa diantaranya yaitu:

  1. Secara fisik mengakses data tekstual tak-terstruktur - data tak terstruktur disimpan dalam berbagai format.
  2. Terminologi - Di antara peneliti dan analis, ada kebutuhan untuk mengembangkan termilogi yang standar.
  3. Volume data - Sebagaimana yang dinyatakan sebelumnya, sampai 85% dari semua data yang ada adalah semi-terstruktur. Gabungkan hal tersebut dengan kebutuhan untuk analisis semantik dan kata-per-kata.
  4. Pencarian dari data tekstual tak-terstruktur - Pencarian sederhana pada beberapa data, misalnya apel, menghasilkan tautan yang memiliki acuan terhadap istilah yang dicari.[36] Sebagai contoh: "suatu pencarian dilakukan untuk istilah tindak pidana. Dalam pencarian sederhana, istilah tindak pidana digunakan, dan di mana pun ada suatu acuan ke kata tindak pidana, sampai pada dokumen tak terstruktur. Tapi pencarian yang sederhana adalah kasar. Ia tidak menemukan referensi ke kriminal, aksi pembakaran, pembunuhan, penggelapan, kematian karena tabrakan, dan lainnya, walaupun jenis kejahatan ini adalah tipe dari tindak pidana."

Penggunaan metadata

Untuk menangani masalah pencarian dan penilaian dari data, sangat diperlukan untuk mengetahui tentang isinya. Hal ini bisa dilakukan dengan menambahkan konteks lewat penggunaan metadata.[33] Banyak sistem telah menggunakan metadata (misalnya, nama berkas, penulis, ukuran, dll), tetapi yang lebih berguna tentu metadata tentang apa yang ada dalam isi—misalnya, kesimpulan, topik, orang atau perusahaan yang disebutkan. Dua teknologi dirancang untuk menghasilkan metadata tentang yaitu kategorisasi otomatis dan ekstraksi informasi.

Masa depan

Tulisan Gartner tahun 2009 memprediksikan [37] perkembangan berikut dalam pasar inteligensi bisnis:

  • Karena kurangnya informasi, proses, dan perangkat, selama 2012, lebih dari 35 persen dari top 5000 perusahaan global secara regular gagal membuat keputusan yang berwawasan tentang perubahan signifikan dalam pasar dan bisnis mereka.
  • Pada 2012, unit-unit bisnis akan mengontrol paling kurang 40 persen dari anggaran total untuk inteligensi bisnis.
  • Pada 2012, sepertiga dari aplikasi analitis yang digunakan untuk proses bisnis akan diberikan dalam bentuk aplikasi butiran-kasar mashup.

Laporan khusus Information Management tahun 2009 memprediksi tren teratas dari IB: "komputasi hijaujasa jaringan sosialvisualisasi dataIB seluleranalitis prediktifaplikasi kompositkomputasi awan dan multi-sentuh.".[38] Penelitian yang dilakukan tahun 2014 mengindikasikan bahwa karyawan lebih mungkin memiliki akses ke, dan lebih mungkin lagi terlibat dengan, perangkat IB berbasis-awan daripada perangkat tradisional.[39]

Tren IB lainya termasuk hal-hal berikut:

  • Produk SOA-IB pihak ketiga yang menangani masalah ETL yang besar.
  • Perusahaan menerapkan pemrosesan dalam memory, pemrosesan 64-bit, dan pra-paket aplikasi IB analitis.
  • Aplikasi operasional memiliki komponen IB, dengan peningkatan pada waktu respon, skala, dan konkurensi.
  • Analitis IB yang tepat atau mendekati seketika adalah ekpektasi dasar.
  • Perangkat lunak sumber-berbuka IB menggantikan penawaran dari vendor.

Jalur penelitian yang lain mengikutkan pengkajian gabungan dari IB dan data tak pasti.[40][41] Dalam konteks ini, data yang digunakan tidak diasumsikan harus tepat, akurat dan komplet. Melainkan, data dianggap tidak pasti dan karenanya ketidakpastian ini disebarkan ke hasil yang dikeluarkan oleh IB.

Menurut kajian dari Aberdeen Group, ada peningkatan ketertarikan dalam IB Software-as-a-Service (SaaS - Perangkat lunak sebagai jasa) selama beberapa tahun terakhir, dengan dua kali lipat organisasi menggunakan pendekatan ini setahun lalu - 15% pada tahun 2009 dibandingkan 7% pada tahun 2008.

Sebuah artikel oleh Chris Kanaracus menunjukan pertumbuhan data yang sama dari firma penelitian IDC, yang memprediksi pasar IB SaaS akan tumbuh 22 persen setiap tahun sampai 2013 berkat meningkatnya kecanggihan produk, anggaran IT yang ketat, dan faktor lainnya.[42]

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Inteligensi bisnis

Ekonomi

Akuntansi

Dipublikasikan oleh Admin pada 28 Februari 2022


Secara umum, pengertian akuntansi adalah suatu proses mencatat, meringkas, mengklasifikasikan, mengolah, dan menyajikan data transaksi, serta berbagai aktivitas yang berhubungan dengan keuangan, sehingga informasi tersebut dapat digunakan oleh seseorang yang ahli di bidangnya dan menjadi bahan untuk mengambil suatu keputusan.

Akuntansi modern

Prinsip inti akuntansi keuangan modern ada pada sistem pembukuan berpasangan. Sistem ini meliputi pembuatan paling tidak dua masukan untuk setiap transaksi: satu debit pada suatu akun, dan satu kredit terkait pada akun lain. Istilah Debit dan Kredit yang melekat di ilmu Akuntansi memiliki arti, yakni Debit merupakan sisi sebelah kiri dan Kredit merupakan sisi sebalah kanan. Jumlah keseluruhan debit harus selalu sama dengan jumlah keseluruhan kredit. Cara ini akan memudahkan pemeriksaan jika terjadi kesalahan. Cara ini diketahui pertama kali digunakan pada abad pertengahan di Eropa, walaupun ada pula yang berpendapat bahwa cara ini sudah digunakan sejak zaman Yunani kuno.

Kritik mengatakan bahwa standar praktik akuntansi tidak banyak berubah sejak dulu. Reformasi akuntansi dalam berbagai bentuk selalu terjadi pada tiap generasi untuk mempertahankan relevansi pembukuan dengan aset kapital atau kapasitas produksi. Walaupun demikian, hal ini tidak mengubah prinsip-prinsip dasar akuntansi, yang memang diharapkan tidak bergantung pada pengaruh ekonomi seperti itu.

Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.

Berikut adalah Pengertian Akuntansi menurut para ahli :

a.   Akuntansi Menurut Donald E. Kieso, et.al

Donald E. Kieso adalah seorang profesor akuntansi yang terkenal di Amerika. Dia sudah menulis banyak buku akuntansi sepanjang masa karirnya.Menurutnya, “Akuntansi sendiri terdiri dari 3 macam kegiatan yang mendasar yaitu, pencatatan mengidentifikasi, serta pengkomunikasian kegiatan ekonomi sebuah organisasi kepada semua pihak yang memiliki kepentingan. Perusahaan mengidentifikasi kegiatan ekonomi sesuai dengan kegiatan usaha yang terjadi, dan kemudian mencatat semua peristiwa tersebut untuk menyediakan catatan kegiatan keuangan. Pencatatan dilaksanakan secara terperinci pada setiap peristiwa, dan juga dalam satuan mata uang yang sama. Akhirnya akan mengkomunikasikan kumpulan informasi tersebut kepada seluruh pihak yang memiliki kepentingan dalam bentuk laporan akuntansi.” (2016)

b.      Keputusan Mentri Keuangan RI (NO. 476 KMK. 01 1991)[sunting | sunting sumber]

Akuntansi adalah suatu proses pengumpulan, pencatatan, penganalisaan, peringkasan, pengklasifikasian dan pelaporan transaksi keuangan dari suatu kesatuan ekonomi untuk menyediakan informasi keuangan bagi para pemakai laporan yang berguna untuk pengambilan keputusan.

c.       American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)[sunting | sunting sumber]

Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Dalam artian, akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan dan menyusun ikhtisar kejadian atas transaksi keuangan yang selanjutnya disajikan dalam laporan keuangan.

d.      Financial Accounting Standards Board (FASB) (2017)

Definisi akuntansi menurut Financial Accounting Standards Board (FASB) (2017) merupakan kegiatan jasa yang berfungsi menyediakan suatu informasi kuantitatif yang kemudian digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi.

e.      ABP Statement No. 4 dalam Smith Skousen (1995 : 3)

Mendefinisikan Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa yang fadalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat dalam pengambilan keputusan ekonomis dalam memberikan keputusan pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai tindakan alternatif.

Sejarah

Lukisan Luca Pacioli

Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.

Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan pada tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane." ("Sayalah pembaharu dan penghidup kembali dari salinan kuno yang dicetak di sini, di London pada 14 Agustus 1543: dikumpulkan, dipublikasikan, dibuat, dan diangkat oleh seorang Hugh Oldcastle, Scholemaster, yang mana, muncul pada risalahnya, yang kemudian mengajarkan Aritmetika, dan buku ini di paroki Saint Ollaves di Marko Lane.") John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice".

Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris yang telah memiiki Chartered Accountant pada abad ke 19.

Laporan akuntansi

Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita di dalam mengelola keuangan.[1] Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.[2]

  • Laporan Posisi Keuangan, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aset, hutang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena laporan disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut.
  • Laporan Laba Rugi Komprehensif, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahui laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
  • Laporan Perubahan Ekuitas, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
  • Laporan Arus Kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa mendatang.

Catatan atas laporan keuangan, merupakan daftar rincian secara jelas yang ada di dalam laporan keuangan yang berfungsi sebagai penjelasan mengenai rincian sebuah akun dalam laporan keuangan secara detail

Pengakuan transaksi

Pengakuan suatu transaksi dalam akuntansi terbagi atas dua basis, yaitu basis aktual dan basis kas. Pengakuan transaksi berbasis akrual adalah pengakuan suatu transaksi pada saat terjadinya suatu transaksi, walaupun uang belum diterima. Sedangkan pengakuan transaksi berbasis kas adalah transaksi dicatat pada saat pembayaran diterima.[3]

Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi adalah serangkaian langkah yang digunakan oleh departemen akuntansi untuk mendokumentasikan dan melaporkan transaksi keuangan perusahaan.[4]

Perusahaan jasa

Untuk membuat Laporan Keuangan, khususnya perusahaan jasa terdapat delapan langkah, yang dikenal dengan Siklus Akuntansi. kedelapan langkah tersebut adalah:[5]

  1. Transaksi keuangan
  2. Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi
  3. Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2
  4. Membuat Buku Besar dan Neraca Saldo
  5. Membuat Jurnal Penyesuaian dan Kertas Kerja ( Work Sheet )
  6. Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Laporan Perubahan Modal
  7. Membuat Jurnal Penutup
  8. Membuat Neraca Saldo setelah penutupan

Perusahaan dagang

Untuk perusahaan dagang, sebenarnya juga hampir sama tetapi ada tambahan lain. Terdapat 12 langkah-langkah yang terbagi dalam 3 tahap utama tersebut adalah:[6]

  • Tahap Pencatatan, yakni mengidentifikasi transaksi jurnal:
  1. Transaksi (Transaksi Internal dan Transaksi Eksternal)
  2. Pengumpulan Bukti Transaksi
  3. Mencatat ke dalam Jurnal Umum, Jurnal Khusus dan ke dalam Buku Besar Pembantu
  4. Merekapitulasi pada Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
  5. Posting ke Buku Besar
  • Tahap Pengikhtisaran
  1. Membentuk Neraca Saldo
  2. Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian
  3. Membentuk Kertas Kerja (Worksheet) dalam bentuk Neraca Lajur
  • Tahap Pelaporan Keuangan
  1. Menyusun Laporan Keuangan
    1. Laporan Laba Rugi
    2. Laporan Perubahan Modal
    3. Laporan Neraca
    4. Laporan Arus Kas
  1. Menyusun Ayat Jurnal Penutup
  2. Membentuk Neraca Saldo setelah Penutupan
  3. Menyusun Ayat Jurnal Pembalik

Kualifikasi dan regulasi di bidang akuntansi[sunting | sunting sumber]

Persyaratan untuk dapat masuk dalam profesi akuntansi berbeda di setiap negara.

Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, akuntan yang berpraktik disebut Certified Public Accountant (CPA), Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Management Accountant (CMA). Perbedaan jenis sertifikasi adalah dalam hal jenis-jenis jasa yang ditawarkan, walaupun mungkin saja satu orang memiliki lebih dari satu sertifikat. Sebagai tambahan, banyak pekerjaan akuntansi dikerjakan oleh seseorang tanpa memiliki sertifikasi namun di bawah pengawasan seorang akuntan bersertifikat.

Sertifikasi CPA dikeluarkan di negara bagian tempat kedudukan yang bersangkutan berupa izin untuk menawarkan jasa auditing kepada publik, walaupun kebanyakan kantor akuntan juga menawakan jasa akuntansi, perpajakan, bantuan litigasi dan konsultansi keuangan lainnya. Persyaratan untuk mendapat sertifikat CPA bervariasi di antara negara bagian, namun ujian Uniform Certified Public Accountant diharuskan di setiap negara bagian. Ujian ini dibuat dan diperiksa oleh American Institute of Certified Public Accountants.

Sertifikasi CIA dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), yang diberikan kepada kandidat yang lulus dalam empat bagian ujian. CIA kebanyakan memberikan jasanya kepada pemberi kerja langsung bukan kepada publik.

Sertifikasi CMA diberikan oleh Institute of Management Accountants (IMA), yang diberikan kepada kandidat yang dinyatakan lulus dalam empat bagian ujian dan memenuhi pengalaman praktik tertentu berdasarakan ketentuan IMA. CMA kebanyakan memberikan jasanya kepada pemberi kerja langsung bukan kepada publik. CMA juga bisa menawarkan jasanya kepada publik, namun dengan lingkup yang lebih kecil dibanding CPA.

Biro Statistik Tenaga Kerja (Bureau of Labor Statistics) dari Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (United States Department of Labor) memperkirakan ada sekitar satu juta[7] orang yang bekerja sebagai akuntan dan auditor di Amerika Serikat.

Persemakmuran Inggris

Di InggrisKanadaAustralia beberapa negara persemakmuran Inggris, ekuivalen Certified Public Accountant (CPA) di antaranya Chartered Accountant (CA - di Inggris, Persemakmuran Inggris dan beberapa bekas negara bagian Inggris lainnya), Chartered Certified Accountant (ACCA - Inggris), International Accountant (AIA - Inggris), Certified Public Accountant (CPA - Irlandia dan Hong Kong), Certified General Accountant (CGA - Kanada), dan Certified Practising Accountant (CPA - Australia).

Kanada

Di Kanada, ada tiga lembaga yang menangani akuntansi: the Canadian Institute of Chartered Accountants (CA), the Certified General Accountants Association of Canada (CGA), dan the Society of Management Accountants of Canada (CMA). CA dan CGA dibentuk berdasarkan Undang-undang Parlemen berturut-turut pada tahun 1902 dan 1913 sedangkan CMA didirikan dalam tahun 1920.

Program CA difokuskan menjadi akuntan publik dan kandidat harus memiliki pengalaman auditing dari kantor akuntan publik; program CGA memberikan kebebasan bagi kandidatnya untuk memilih karier di bidanga keuangan; program CMA memfokuskan diri pada akuntansi manajemen. Ketiganya mengharuskan setiap kandidat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan dan pengalaman praktik sebelum memperoleh sertifikasi.

Kantor akuntan the Big Four

Kantor akuntan the Big Four merupakan kantor akuntan internasional terbesar di dunia yang terdiri dari:[8]

Kalau ditelusuri, sejarah keempat kantor akuntan terbesar tersebut berasal dari Eropa, yang sampai saat ini terbentuk dari serangkaian panjang penggabungan usaha. PricewaterhouseCoopers dan Deloitte didirikan di Inggris. Ernst & Young didirikan oleh seorang akuntan dari Skotlandia. KPMG merupakan produk gabungan dari dua kantor besar dari Belgia dan Belanda. Namun, karena pengaruh ekonomi Amerika Serikat yang sangat dominan, kantor-kantor cabang the Big Four yang berlokasi di Amerika Serikat selalu berhasil memperoleh penghasilan yang lebih besar dibanding dengan gabungan kantor-kantor cabangnya seluruh dunia.

Sebelum terjadinya skandal Enron dan beberapa skandal akuntansi lainnya, ada lima kantor akuntan terbesar yang dinamakan the Big Five. Sejak pemisahan bisnis jasa atestasi Arthur Andersen, di Amerika Serikat sebagian besar bergabung dengan KPMG sedangkan di luar Amerika bergabung dengan Deloitte & Touche, Arthur Andersen keluar dari kelompok itu. Sebelumnya, pengelompokan kantor akuntan terbesar ini juga dikenal sebagai the Big Six dan the Big Eight.

Bidang Ilmu Akuntansi

Jika memandang dari sudut fungsi atau kegunaannya, akuntansi merupakan aktivitas jasa yang menyediakan informasi penting untuk penilaian jalannya perusahaan.Sehingga memungkinkan pimpinan perusahaan atau pihak-pihak diluar perusahaan membuat pertimbangan-pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat.Jika memandang dari sudut kegiatannya, akuntansi merupakan suatu proses yang meliputi identifikasi atau penentuan, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomis. Berikut adalah uraian bidang ilmu akuntansi.

A. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

Bidang ini berkaitan dengan akuntansi suatu unit ekonomi secara keseluruhan. Akuntansi keuangan berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan.

B.  Akuntansi Pemeriksaan (Auditing) 

Dalam pemeriksaan akuntansi (auditing), dilaksanakan kegiatan pemeriksaan terhadap hasil pencatatan dan laporan dalam keuangan. Bidang ini berhubungan dengan audit yang secara bebas dilakukan pada laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan. 

C. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) 

Akuntansi biaya merupakan bidang akuntansi yang mencatat dan menghitung serta menganalisis sebuah data biaya pada suatu perusahaan industri dalam usaha menentukan besarnya harga pokok produksi suatu barang atau produk.

D. Akuntansi Manajemen (Management Accounting) 

Akuntansi manajemen adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam menjalankan usahanya.  Banyak hal yang terdapat dalam akuntansi biaya yang data-datanya dimanfaatkan oleh akuntansi manajemen.

E. Akuntansi Perpajakan 

Akuntansi perpajakan adalah akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan penentuan objek pajak yang menjadi beban perusahaan serta perhitungannya untuk kepentingan penyusunan laporan pajak.

F. Budgeting 

Macam-macam akuntansi selanjutnya adalah bidang akuntansi yang menyusun anggaran baik pendapatan maupun biaya. Anggaran merupakan pedoman bagi perusahaan, perorangan atau pemerintah dalam melakukan kegiatan finansialnya di masa yang akan datang

G. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting) 

Akuntansi pemerintahan merupakan bidang akuntansi keuangan yang diterapkan di lembaga pemerintahan. Akuntansi pemerintahan ini bertujuan untuk menyajikan sebuah laporan keuangan, pengendalian dan pengawasan keuangan negara.

H. Sistem Akuntansi (Accounting System)

Berikutnya adalah sistem akuntansi. Sistem akuntansi merupakan bidang akuntansi yang melaksanakan kegiatan dengan merancang cara melakukan pencatatan akuntansi agar aman, efektif dan efisien. Mulai dari organisir dokumen sampai menyusun prosedur pencatatannya.

I. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting) 

Akuntansi anggaran adalah akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi, serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan (anggaran) dalam suatu periode tertentu.

J. Akuntansi Perbankan

Secara umum dapat diketahui bahwa akuntansi  perbankan adalah proses akuntansi bank yang juga meliputi pencatatan, pengklasifikasian, penganalisaan, penafsiran data keuangan bank yang dilakukan secara sistematis guna  memenuhi kebutuhan pihak yang berkepentingan baik internal maupun eksternal.

Auditing

Jenis-jenis akuntansi

Penggunaan komputer dalam akuntansi

Standar akuntansi

Agensi

Badan standar akuntansi

Badan standar auditing[sunting | sunting sumber]

Konsep Kesatuan Usaha dalam Akuntansi

Konsep kesatuan usaha  menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan ataubadan usaha ekonomi yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dankedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalamperusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandangakuntansi.

Konsep ini mempersonifikasi badan usaha sehingga badan usaha dapatmelakukan perbuatan hukum dan ekonomik atas nama badan tersebut dan bukan atasnama pemilik

Konsep kesatuan usaha adalah informasi keuangan perusahaan yang hanya menginformasikan masalah keuangan perusahaan itu sendiri sesuai dengan standar akuntansi. Keuangan perusahaan terpisah dari pemilik, keuangan karyawan, dan dari keuangan para direksi. Dengan demikian, perusahaan dianggap sebagai badan atau organisasi yang berdiri sendiri.

Selengkapnya
Akuntansi
page 1 of 2 Next Last »