Pendidikan
Dipublikasikan oleh Admin pada 24 April 2022
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus medukung terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang PUPR yang kompeten, profesional, berdaya saing tinggi, dan siap kerja. Untuk mewujudkannya, Politeknik Pekerjaan Umum (PU) di Kota Semarang, Jawa Tengah, secara resmi membuka pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2022/2023 yang dimulai pada 23 Mei - 26 Juni 2022.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan keberadaan Politeknik PU merupakan komitmen pemerintah untuk mendukung peningkatan dan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul melalui penyediaan infrastruktur pendidikan.
“Keunikan dari Politeknik PU adalah adanya program belajar spesial, dimana para siswa akan lebih banyak belajar di lapangan dibanding di kelas. Selain magang kerja selama satu semester, mahasiswa juga dibekali porsi praktek yang lebih besar daripada teori. Serta sertifikasi kompetensi sebagai pendamping ijazah. Sehingga nanti lulusannya mampu langsung bekerja. Alatnya yang digunakan sesuai dengan yang dipakai Kementerian PUPR," ucap Menteri Basuki.
PMB dibuka untuk seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) tanpa terkecuali dengan kuota 225 Mahasiswa dan Mahasiswi (75 Mahasiswa/program studi). Seluruh mahasiswa akan memenuhi tiga program studi (prodi) yang meliputi, Diploma 3 (D3) Teknologi Konstruksi Bangunan Air, D3 Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan, dan D3 Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung.
Para peserta PMB harus merupakan lulusan tahun 2021 atau 2022 dari SMA/MA (IPA) atau SMK Kejuruan tertentu. Peserta dapat memilih maksimal 2 prodi pada pengisian formulir pendaftaran dan mengunggah berkas administrasi di www.pmb.politeknikpu.ac.id.
Untuk tahapan seleksi akan dilakukan melalui tiga rangkaian, dimulai dari Seleksi Administratif, kemudian dilanjutkan Ujian Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) secara online, dan terakhir validasi data administrasi bagi yang dinyatakan lulus.
Kemudian untuk pengumuman peserta yang lulus tahap awal pada 6 Juli 2022, dilanjutkan Ujian SKD pada 20 Juli 2022, dan Pengumuman Kelulusan dan Validasi PMB Gelombang I pada 28 Juli – 3 Agustus 2022 serta Pengumuman Kelulusan dan Validasi PMB Gelombang II pada 5 Agustus – 10 Agustus 2022.
Seluruh proses pendaftaran dan pengunggahan berkas administrasi dilakukan secara online. Untuk info lebih lanjut mengenai persyaratan berkas administrasi dan berkas lainnya dapat dilihat melalui website www.pmb.politeknikpu.ac.id atau nomor Whatsapp di 081225517276.
Politeknik PU merupakan perguruan tinggi negeri (PTN) rintisan baru di bawah Kementerian PUPR yang dibuka sejak tahun 2019. Politeknik PU merupakan salah satu bentuk terobosan Kementerian PUPR untuk memenuhi kebutuhan dunia industri terhadap tenaga konstruksi terampil, dalam menghadapi tantangan global maupun tantangan nasional bidang Pekerjaan Umum serta mendukung pengembangan SDM yang merupakan salah satu dari lima program prioritas pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin.
Keunggulan Politeknik PU dibandingkan politeknik lain di antaranya, lulusan akan mendapatkan sertifikasi kompetensi level terampil, kompetensi lulusan sesuai kebutuhan di lapangan, OJT dan kerja praktik, workshop dan laboratorium (peralatan sesuai yang digunakan di lapangan). Kemudian terdapat keunggulan dalam hal kurikulum mata kuliah khusus yang tidak diajarkan di politeknik lain dan keterlibatan industri konstruksi (BUMN) secara langsung sebagai pembimbing tugas akhir, serta tugas akhir wajib menggunakan studi kasus dan data pelaksanaan proyek infrastruktur PUPR.
Biaya kuliah di Politeknik PU cukup terjangkau, yaitu berupa Uang Kuliah Tunggal sebesar 6 juta Rupiah tiap semester. Dengan biaya tersebut, mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan dengan memanfaatkan fasilitas kampus yg lengkap dan modern.
Sumber: pu.go.id
Pendidikan
Dipublikasikan oleh Admin pada 28 Februari 2022
KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai persoalan di seluruh aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, maupun pendidikan. Khusus di sektor pendidikan, pemerintah sempat menghentikan pembelajaran tatap muka sejak Maret 2020. Pembelajaran baru dilaksanakan kembali pada sepertiga akhir tahun 2021 dengan pembatasan.
Hal tersebut menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan di dunia pendidikan, baik dari pemerintah, murid, maupun guru, tak terkecuali Kepala Sekolah SMA Trimurti Surabaya Syarif Andri. Syarif mengatakan, ketika pemerintah memutuskan pembelajaran dilaksanakan dari rumah, pihaknya khawatir akan terjadi learning loss secara masif, bahkan dapat menyebabkan terjadinya generation gap. Menjawab kekhawatiran itu, SMA Trimurti Surabaya melaksanakan pembelajaran daring selama awal pandemi.
“Kami berusaha memanfaatkan fasilitas sekolah yang sudah ada, apa adanya, sementara, sambil terus mempersiapkan pelatihan kilat guru dan pengadaan kilat fasilitas sekolah,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (18/2/2022). Syarif mengatakan, saat itu pihaknya sudah memiliki aplikasi ujian daring dan akses internet sekolah.
Namun, pihaknya masih belum bisa menggunakan beberapa teknologi lain secara maksimal, seperti aplikasi learning management system (LMS) dan aplikasi video conference (VC). Selama dua minggu pertama pembelajaran dari rumah, para guru melaksanakan penugasan mandiri melalui aplikasi ujian daring yang dipandu wali kelas lewat aplikasi WhatsApp.
Guru dan tenaga pendukung sekolah juga berjibaku untuk berlatih, menyiapkan, dan mengenalkan aplikasi LMS dan VC digunakan sekolah kepada siswa. Setelah dua minggu berlalu, pembelajaran kemudian diorganisasikan melalui LMS dengan didukung aplikasi VC dan ujian daring.
Namun, Syarif menilai, meski berhasil menggunakan aplikasi pendukung untuk melaksanakan pembelajaran daring, hal ini belum menjamin proses belajar berjalan dengan baik, dan learning loss dapat dihindari.
“Dalam proses pembelajaran ditemukan bahwa keterlibatan siswa cukup rendah dan banyak aktivitas belajar yang terlewatkan,” terangnya. Pasalnya, kata dia, siswa yang belajar di rumah jauh dari pantauan guru. Begitu pula dengan orangtua siswa, mereka tidak selalu bisa memantau karena bekerja atau ada aktivitas lain.
“Belum lagi ditambah beberapa siswa yang memiliki kesulitan akses internet dan/atau peralatan pembelajaran daring,” keluhnya. Selain itu, lanjut Syarif, para guru mengungkapkan mereka kesulitan mengontrol belajar siswa karena hanya dapat berkomunikasi secara daring.
Para guru juga kesulitan mendapatkan bahan ajar lengkap pada materi tertentu yang dapat ditempatkan di LMS.
Para orangtua, kata Syarif, mengeluhkan kondisi belajar daring tersebut. Orangtua menyebutkan, anaknya tidak mendapatkan pembelajaran yang cukup, sehingga tingkat kepuasan mereka terhadap sekolah menurun.
Blended learning Syarif mengatakan, untuk menjawab persoalan hambatan belajar yang pelik, pihaknya mengevaluasi diri.
“Hasilnya, kami menemukan, permasalahan utamanya sebenarnya ada dalam pola pikir kami dalam melaksanakan pembelajaran daring. Kami masih memakai pola pikir pembelajaran tatap muka normal dalam pembelajaran daring,” katanya.
Dia menilai, pihaknya masih menganggap guru adalah kontrol utama pembelajaran dan orangtua atau keluarga di rumah hanya sebagai pemantau. “Kami masih menganggap pembelajaran sebagai proses transfer materi sebanyak-banyaknya. Kami juga masih menggunakan teknik pengajaran tatap muka saat pertemuan daring,” katanya.
Oleh karenanya, kata dia, pihaknya memerlukan perubahan pola pikir dan merancang pembelajaran tiga blended learning plus yang efektif untuk memaksimalkan proses pembelajaran daring atau hibrida.
“Kami lantas melakukan tatap muka terbatas bagi siswa yang kesulitan akses internet dan/atau peralatan pembelajaran daring,” katanya. Syarif menjelaskan, konsep blended learning plus pertama yang dikembangkan sekolahnya adalah membangun sinergi antara sekolah, siswa, dan rumah.
Lewat sistem ini, proses pelaporan kehadiran dan capaian belajar siswa dilakukan secara rutin. Setiap guru juga melakukan pendataan presensi dan hasil penugasan kecil untuk mengukur capaian belajar siswa dalam proses pembelajaran tersebut. Hasil pendataan ini dikumpulkan dan direkapitulasi wali kelas untuk dilaporkan ke orangtua melalui grup aplikasi percakapan daring.
“Hal ini dilakukan setiap hari, sehingga orangtua dapat melihat perubahan capaian pembelajaran siswa,” ungkapnya. Bila ditemukan ketidakaktifan atau kesulitan belajar, lanjut Syarif, wali kelas langsung melakukan konfirmasi ke orangtua untuk dicarikan solusi.
Kemudian, konsep blended learning plus kedua adalah membangun pembelajaran yang esensial. Guru melakukan pemetaan materi pembelajaran yang esensial dan sampingan untuk siswa. Proses pembelajaran diutamakan untuk penguasaan materi esensial dan materi sampingan yang digunakan sebagai pengayaan bagi siswa. Selanjutnya, konsep blended learning plus ketiga adalah membangun pembelajaran yang relevan, kaya, dan menarik.