Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi

Laporan Arus Kas

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 17 Februari 2025


Laporan arus kas (Inggriscash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Dalam arti sempit laporan arus kas artinya sebuah laporan keuangan yang menyajikan arus kas masuk dan kas keluar dari sebuah perusahaan. Laporan arus kas juga menyediakan informasi yang berguna tentang pola pinjaman perusahaan, pembayaran kembali, investasi oleh pemilik dan deviden. Laporan arus kas merupakan laporan yang wajib dibuat oleh perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan tahun 1994 (PSAK No.2).

Tujuan

Tujuan dari laporan arus kas ini adalah untuk memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi. Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Di samping itu, laporan arus kas juga menyajikan laporan historis. Informasi historis yang diberikan mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan kas berdasarkan aktivitas operasional, akitivitas pendanaan dan aktivitas investasi selama satu periode akuntansi.

Menurut PSAK No.2 , Kas terdiri dari atas saldo kas, rekening giro, aset setara kas, dan investasi yang sangat mudah diuangkan tanpa mengalami risiko perubahan harga yang signifikan. Contohnya: cash on hand and banktreasury billscommercial papermoney market fund, dan lainnya. Sedangkan, setara kas adalah aktiva yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek bukan untuk dimaksudkan ke dalam investasi atau tujuan lain.

Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan penjelasan tentang alasan perubahan tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber penerimaan kas dan untuk apa penggunaannya. Laporan arus kas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan yang setara dengan kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Jadi, dengan demikian komponen utama laporan arus kas adalah sumber-sumber penerimaan kas dan penggunaan-penggunaan kas.

Ruang lingkup

Ruang lingkup dari laporan arus kas adalah suatu kegiatan menyusun laporan arus kas sesuai dengan kaidah dan persyaratan tertentu yang kemudian menyajikan laporan tersebut sebagai bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Ruang lingkup penyusunan laporan arus kas ini berlaku bagi seluruh satuan organisasiatau perusahaan yang disebutkan didalam peraturan perundang-undangan, termasuk di dalamnya organisasi dalam lingkungan pemerintah pusat maupun daerah. Namun, ada juga beberapa perusahaan negara atau daerah yang tidak wajib menyusun laporan arus kas, dimana perusahaan tersebut harus diatur tersendiri dalam standar akuntasi keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Manfaat informasi arus kas

  • Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas pada masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya.
  • Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggung jawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan.
  • Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).

Kegiatan laporan arus kas

Aktivitas operasi

Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional selama satu periode akuntasi. Jumlah arus kas yang timbul dari aktivitas operasi adalah indikator utama untuk menentukan apakah operasi entitas telah menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar deviden, dan melakukan investasi baru tanpa bantuan sumber pendanaan dari luar. Contoh dari kas aktivitas operasi yaitu pembayaran dan pendapatan piutang, pembayaran gaji, pengeluaran operasional, dan lain sebagainya. Laporan kas dari aktivitas operasi terdiri dari kegiatan atau operasi utama pada sebuah perusahaan yang secara langsung berimbas pada kas.

Aktivitas investasi

Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset non tetap keuangan lainya. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari kegiatan investasi adalah penting karena arus kas tersebut mempersentasikan sejauh mana pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang diintesikan untuk menghasilkan penghasilan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas dari aktivitas investasi ialah penerimaan dari penjualan aset tetapaset tak berwujud, dan aset jangka panjang lainya. Selain itu, pembayaran kas juga untuk memperoleh aset tetap, aset tak berwujud, dan aset lainnya.

Akitivitas pembiayaan

Aktivitas pembiayaan adalah aktivitas penerimaan kas yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka panjang, piutang jangka panjang, dan utang pemerintah sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah penting karena berguna untuk memprediksi kliam atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas. Contoh arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan ialah penerimaan kas dari penerbitan saham, pembayaran kas kepada pemilik untuk memperoleh atau menebus saham entitas, penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang lain, pelunasan pinjaman, pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.

Metode penyajian

Terdapat dua bentuk metode penyajian laporan arus kas:

Metode langsung

Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap. Setelahnya baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.

Metode tidak langsung

Metode tidak langsung artinya ialah arus kas dari operasional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusunan, kenaikan harta lancar dan utang lancar serta laba atau rugi karena pelepasan investasi. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dalam metode tidak langsung ini net income disesuaikan dengan menghilangkan pengaruh transaksi yang masih belum direalisir dari arus kas masuk dan keluar seperti utang dan piutang. Selain itu juga menghilangkan pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan dari operasi yang dihentikan, dan laba rugi pembatalan utang (transaksi pembiayaan).

Arus kas mata uang asing

Arus kas yang timbul dari transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional entitas dengan mengalikan jumlah valuta asing tersebut dengan kurs antara mata uang fungsional dengan valuta asing pada tanggal transaksi arus kas. Arus kas yang timbul dari aktivitas entitas pelaporan di luar negeri harus dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan akibat perubahan kurs mata uang asing tidak akan mempengaruhi arus kas.

Catatan kaki

  1. ^ Laporan keuangan pada hakikatnya mencatat informasi yang sudah terjadi. tidak mencatat informasi yang akan terjadi atau masa depan. Sehingga informasinya bukan prediksi kendatipun dari laporan historis kita bisa melaukan prediksi dalam keadaan situasi normal
  2. ^ Pernyataan Standar Akuntansi

 

Sumber Artikel : google.com

Selengkapnya
Laporan Arus Kas

Information Engineering

Pengolahan data

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 17 Februari 2025


Pengolahan data adalah pengumpulan dan manipulasi data untuk menghasilkan informasi yang berarti. Pemrosesan data adalah suatu bentuk pemrosesan informasi, yaitu modifikasi (pengolahan) informasi dengan cara apa pun yang dapat dideteksi oleh pengamat.

Istilah "Pemrosesan Data", atau "DP" juga telah digunakan untuk merujuk ke departemen dalam organisasi yang bertanggung jawab atas pengoperasian program pemrosesan data.

Fungsi pemrosesan data

Pemrosesan data dapat melibatkan berbagai proses, termasuk:

  • Validasi – Memastikan bahwa data yang diberikan benar dan relevan.
  • Sorting – "mengatur item dalam beberapa urutan dan/atau dalam set yang berbeda."
  • Peringkasan (statistik) atau (otomatis) – mengurangi data terperinci ke poin utamanya.
  • Agregasi – menggabungkan beberapa bagian data.
  • Analisis – "pengumpulan, pengorganisasian, analisis, interpretasi, dan penyajian data."
  • Pelaporan – daftar detail atau ringkasan data atau informasi yang dihitung.
  • Klasifikasi – pemisahan data ke dalam berbagai kategori.

Sejarah

Sejarah Biro Sensus Amerika Serikat menggambarkan evolusi pengolahan data dari manual melalui prosedur elektronik.

Pemrosesan data manual

Meskipun penggunaan istilah pemrosesan data secara luas baru dimulai pada tahun 1950-an, fungsi pemrosesan data telah dilakukan secara manual selama ribuan tahun. Misalnya, pembukuan melibatkan fungsi-fungsi seperti memposting transaksi dan menghasilkan laporan seperti neraca dan laporan arus kas. Metode yang sepenuhnya manual ditambah dengan aplikasi kalkulator mekanik atau elektronik. Seseorang yang tugasnya melakukan perhitungan secara manual atau menggunakan kalkulator disebut "komputer".

Jadwal Sensus Amerika Serikat tahun 1890 adalah yang pertama mengumpulkan data berdasarkan individu daripada rumah tangga. Sejumlah pertanyaan dapat dijawab dengan memberi tanda centang pada kotak yang sesuai pada formulir. Dari tahun 1850 hingga 1880 Biro Sensus menggunakan "sistem penghitungan, yang karena semakin banyaknya kombinasi klasifikasi yang diperlukan, menjadi semakin kompleks. Hanya sejumlah kombinasi yang dapat dicatat dalam satu penghitungan, sehingga perlu untuk menangani jadwal 5 atau 6 kali, untuk penghitungan independen sebanyak. "Butuh waktu lebih dari 7 tahun untuk mempublikasikan hasil sensus 1880" menggunakan metode pemrosesan manual.

Pemrosesan data otomatis

Istilah pemrosesan data otomatis diterapkan pada operasi yang dilakukan dengan menggunakan peralatan perekam unit, seperti penerapan peralatan kartu berlubang oleh Herman Hollerith untuk Sensus Amerika Serikat tahun 1890. "Dengan menggunakan peralatan punchcard Hollerith, Kantor Sensus mampu menyelesaikan tabulasi sebagian besar data sensus 1890 dalam 2 hingga 3 tahun, dibandingkan dengan 7 hingga 8 tahun untuk sensus 1880. Diperkirakan bahwa menggunakan sistem Hollerith menghemat sekitar $5 juta dalam pemrosesan biaya" pada tahun 1890 dolar meskipun ada dua kali lebih banyak pertanyaan seperti pada tahun 1880.

Pemrosesan data elektronik

Pemrosesan data terkomputerisasi, atau Pemrosesan data elektronik mewakili perkembangan selanjutnya, dengan komputer yang digunakan sebagai pengganti beberapa peralatan independen. Biro Sensus pertama kali menggunakan komputer elektronik secara terbatas untuk Sensus Amerika Serikat 1950, menggunakan sistem UNIVAC I, disampaikan pada tahun 1952.

Perkembangan lainnya

Istilah pemrosesan data sebagian besar telah dimasukkan ke dalam istilah teknologi informasi (TI) yang lebih umum. Istilah "pemrosesan data" yang lebih lama menunjukkan teknologi yang lebih tua. Misalnya, pada tahun 1996 Asosiasi Pengelola Pemrosesan Data (DPMA) berubah nama menjadi Asosiasi Profesional Teknologi Informasi." Meskipun demikian, istilah-istilah tersebut kurang lebih sama.

Aplikasi

Pemrosesan data komersial

Pemrosesan data komersial melibatkan sejumlah besar data input, operasi komputasi yang relatif sedikit, dan volume output yang besar. Misalnya, perusahaan asuransi perlu menyimpan catatan tentang puluhan atau ratusan ribu polis, tagihan cetak dan pos, serta penerimaan dan pembayaran pos.

Analisis data

Dalam sains dan teknik, istilah pemrosesan data dan sistem informasi dianggap terlalu luas, dan istilah pemrosesan data biasanya digunakan untuk tahap awal yang diikuti dengan analisis data pada tahap kedua dari penanganan data secara keseluruhan.

Analisis data menggunakan algoritme khusus dan perhitungan statistik yang jarang diamati dalam lingkungan bisnis umum yang khas. Untuk analisis data, suite perangkat lunak seperti SPSS atau SAS, atau perangkat lunak gratis seperti DAP, gretl atau PSPP sering digunakan.

 

Sumber Artikel: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Pengolahan data

Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi

Laporan Keuangan

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 17 Februari 2025


Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan dari suatu perusahaanpada suatu periode akuntansi. Keberadaan laporan keuangan dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan khususnya dalam bidang keuangan. Susunan laporan keuangan terbagi menjadi laporan posisi keuanganlaporan laba rugilaporan arus kas dan laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan adalah salah satu bentuk dari pelaporan keuangan. Laporan keuangan dapat memberikan informasi mengenai kinerja keuangan tiap bulan, semester, tahun atau beberapa tahun.

Penyusunan laporan keuangan harus disesuaikan dengan peraturan dan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Isi laporan keuangan harus memberikan pandangan yang sama kepada pembacanya. Laporan keuangan juga harus memuat deskripsi mengenai transaksi keuangan yang benar-benar terjadi.

Pemakai laporan keuangan terdiri atas pihak internal maupun pihak eksternal. Laporan keuangan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan laba maupun organisasi nirlaba. Pihak yang memakai laporan keuangan antara lain pihak manajemen keuangan, calon investorakuntankrediturwirausahawan, karyawan, pemerintah dan publik. Masing-masing memiliki kebutuhan informasi yang berbeda terhadap laporan keuangan. Pihak-pihak ini memanfaatkan informasi yang ada di dalam laporan untuk menentukan suatu pengambilan keputusan dalam hal keuangan.

Tujuan

Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas. Informasi ini bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaandisamping pihak manajemen perusahaan.

Para pemakai laporan akan menggunakan laporan keuangan untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambil. Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan menilai keuangan sebuah entitas. Seandainya nilai uang tidak stabil, maka hal ini akan dijelaskan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila dilaporkan tidak saja aspek-aspek kuantitatif, tetapi mencakup penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasakan perlu. Dan informasi ini harus faktual dan dapat diukur secara objektif.

Asumsi dasar

Laporan keuangan disusun atas dua asumsi dasar, yaitu asumsi kelangsungan usaha dan asumsi akrual. Pada asumsi kelangsungan usaha, diasumsikan bahwa perusahaan akan terus beroperasi sehingga entitas keuangan tidak mungkin menghilang. Oleh karenanya, penyusunan laporan keuangan dilakukan dengan nilai yang wajar. Sementara itu, asumsi akrual merupakan sebuah asumsi bahwa pencatatan akuntansi dilakukan ketika transaksi telah terjadi. Posisi keuangan yang meliputi aset dan liabiltas tidak ditentukan oleh selesainya penerimaan atau pengeluaran. Asumsi akrual mengutamakan status hukum dari aset dan liabilitas setelah transaksi terjadi tanpa perlu menunggu status pembayaran dan penerimaannya.

Karakteristik

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki oleh laporan keuangan yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Dapat dipahami berarti bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pembacanya dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna. Laporan keuangan dianggap relevan jika informasi yang disajikan didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna. Keandalan berarti bahwa informasi dalam laporan keuangan bersifat bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material. Sedangkan dapat diperbandingkan berarti bahwa informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.

Isi

Berdasarkan Ikatan Akuntan Indonesia, laporan keuangan meliputi laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Laporan posisi keuangan

Laporan posisi keuangan berfungsi untuk memberi informasi terkait posisi dan informasi keuangan sebuah entitas pada akhir periode waktu akuntansi. Laporan posisi keuangan digunakan untuk menentukan langkah terkait finansial pada periode selanjutnya. Dalam laporan posisi keuangan dimasukkan informasi mengenai aktiva dan pasiva. Aktiva hanya terdiri dari aset. Sedangkan pasiva terdiri dari liabilitas (kewajiban) dan ekuitas (modal). Aset merupakan segala sesuatu yang menjadi milik perusahaan. Sedangkan pasiva adalah segala sesuatu yang digunakan oleh perusahaan agar aset dapat dibiayai.

Laporan posisi keuangan disebut juga sebagai neraca. Penentuan posisi keuangan berkaitan langsung dengan aset, liabilitas, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah pendapatan dan beban

Laporan laba rugi

Laporan laba rugi berisi informasi mengenai laba dan rugi dalam keuangan yang menunjukkan kinerja sebuah entitas.  Hasil dari laporan laba rugi hanya ada dua yaitu memperoleh laba atau memperoleh rugi. Laporan laba rugi berisi tentang pendapatan, harga perolehan dan biaya. Isinya juga dapat berupa penjualan, harga barang atau jasa, dan biaya. Laba diperoleh ketika selisih antara pendapatan dikurangi dengan harga perolehan dan biaya bernilai positif. Sementara rugi diperoleh keitka selisih antara pendapatan dikurangi dengan harga perolehan dan biaya bernilai negatif.

Terdapat dua format yang dapat digunakan untuk menyusun laporan laba rugi yaitu sebagai berikut.

  • Single-step, dengan cara menjumlahkan pendapatan dari atas ke bawah menjadi satu kelompok kemudian dikurangi dengan total biaya beban dalam periode yang ditentukan.
  • Multi-step, dengan cara memisahkan pendapatan menjadi dua kategori yaitu pendapatan operasional dan non-operasional.

Laporan perubahan modal

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menampilkan perubahan jumlah modal dari awal periode pemodalan hingga akhir periode pemodalan. Selain perubahan jumlah, laporan perubahan modal juga menyebutkan penyebab terjadinya perubahan modal. Perubahan modal dihitung dengan menyertakan informasi mengenai akun modal, prive, dan laba bersih.

Laporan perubahan modal bertujuan untuk menginformasikan perubahan yang terjadi terhadap aktiva bersih sebuah entitas. Selain itu, juga untuk menginformasikan rangkuman dari investasi yang dihasilkan dalam satu periode. Laporan ini merupakan salah satu dokumen konfidensial sehingga tidak semua orang memiliki akses.

Laporan arus kas

Laporan arus kas berisi rincian sumber pemasukan dan pengeluaran kas sesuai dengan kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan. Informasi mengenai kinerja perusahaan dalam periode waktu tertentu disajikan di dalam laporan arus kas. Selain itu, laporan arus kas juga dapat dijadikan sebagai alat analisis terhadap kesesuaian investasi dan pembiayaan dalam rencana keuangan perusahaan. Dalam perusahaan publik, laporan arus kas disebut sebagai laporan sumber dan penggunaan kas.

Laporan arus kas dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • aktivitas operasi yang berisi laporan arus kas mengenai kegiatan operasional,
  • aktivitas investasi yang berisi laporan arus kas terhadap kegiatan berkaitan dengan aktiva tetap,
  • aktivitas pendaan yang berisi laporan arus kas terhadap kegiatan perubahan permodalan.

Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan merupakan catatan tambahan yang diberikan sebagai informasi tambahan dan penjelas terhadap isi laporan keuangan. Angka-angka akuntansi yang disajikan di dalam laporan keuangan tidak selalu memberikan informasi secara jelas. Informasi yang disajikan cenderung kuantitatif dan tidak memberikan penjelasan yang cukup secara kualitatif. Posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan tidak dapat secara jelas disampaikan melalui angka-angka pada laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan digunakan untuk melengkapi kekurangan informasi kuantitatif tersebut. Informasi di dalam catatan atas laporan keuangan antara lain dasar penyusunan laporan, kebijakan akuntansi, dan standar akuntansi keuangan.

Catatan atas laporan keuangan juga memuat segala transaksi operasi, investasi dan pendanaan yang tidak menimbulkan pendapatan dan pengeluaran kas. Selain itu, catatan atas laporan keuangan juga memasukkan transaksi yang tidak dimasukkan ke dalam laporan arus kas meskipun kedudukannya setara dengan kas. Catatan atas laporan keuangan umumnya digunakan oleh perusahaan besar dengan bentuk catatan kaki. Tujuan dari catatan atas laporan keuangan adalah untuk memudahkan pembaca dalam memahami laporan keuangan. 

Penyusunan

Laporan keuangan ditulis dengan identifikasi berupa judul, nama organisasi atau perusahaan, jenis laporan dan tanggal serta periode laporan. Penyajian data pada laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas harus dalam satu periode waktu tertentu. Sedangkan penyajian laporan posisi keuangan memberikan keterangan tanggal tertentu. Pembaca harus mudah memahami isi laporan keuangan. Tata letak tulisan, kosakatagaya bahasa dan keterangan tambahan mendapatkan perhatian utama selama penulisan laporan keuangan. Laporan keuangan disusun secara rutin dalam jangka waktu tertentu. Masa penyusunan yang umum adalah pada akhir tahun.

Penyusunan laporan keuangan memerlukan alat bantu berupa neraca lajur. Isi neraca lajur adalah lajur-lajur yang meliputi neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca setelah penyesuaian, laba rugi dan neraca. Tiap lajur ini tersusun atas debit dan kredit.

Analisis

Laporan keuangan selalu memerlukan kegiatan analisis secara objektif. Analisis laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan peralatan dan teknik tertentu. Laporan keuangan yang dianalisis memiliki tujuan umum sebagai alat dalam analisis bisnis. Analisis laporan keuangan bertujuan untuk memperkirakan kinerja keuangan yang akan terjadi di masa depan.

Pihak yang mengadakan analisis laporan keuangan adalah para pengambil keputusan keuangan. Laporan keuangan dalam hal ini hanya menyajikan informasi mengenai kinerja keuangan di masa lalu sehingga menimbulkan kekurangan terhadap informasi yang dibutuhkan. Pengadaan analisis laporan keuangan menjadi penting bagi para pengambil keputusan untuk membentuk perkiraan-perkiraan yang tepat yang akan terjadi di masa depan.

Analisis horizontal

Analisis horizontal merupakan perbandingan kinerja keuangan antar tahun. Perbandingannya dapat dilakukan minimal antara tahun sebelumnya dengan tahun berikutnya. Analisis horizontal juga dapat membandingkan kinerja keuangan melebihi dua tahun.

Analisis vertikal

Analisis vertikal membandingkan posisi keuangan dari tiap aset, liabilitas, dan ekuitas keuangan di dalam laporan keuangan. Dalam laporan posisi keuangan, tiap bagian dari ketiganya dibandingkan melalui persentase masing-masing terhadap jumlah keseluruhannya. Pembandingan dengan persentase ini juga berlaku pada laporan laba rugi dan laporan perubahan modal.

Analisis rasio

Analisis rasio dalam laporan keuangan digunakan untuk mengetahui kelayakan suatu entitas dengan membandingkannya dengan akun-akun yang ada dalam hal keuangan. Laporan keuangan yang menggunakan analisis rasio utamanya ditujukan kepada investor dan kreditur. Analisis rasio berguna bagi investor dan kreditur untuk memberikan keputusan dalam memberikan investasi dan pinjaman terhadap suatu entitas.

Pemakai

Manajemen perusahaan

Laporan keuangan disajikan oleh perusahaan melalui akuntansi manajemen. Penyajiannya hanya untuk pihak internal perusahaan. Pihak internal ini bekerja di dalam perusahaan khususnya dalam bidang manajemen keuanganmanajemen produksi, dan manajemen pemasaran. Data dan informasi keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan digunakan oleh pihak manajemen perusahaan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan di masa depan.

Organisasi sektor publik

Organisasi sektor publik memiliki kewajiban untuk membuat laporan keuangan untuk sektor publik. Laporan keuangan ini bersifat formal. Kewajiban pembuatan laporan keuangan ini disertai dengan pembuatan laporan kinerja yang berkaitan dengan keuangan maupun non-keuangan. Pembuatan laporan keuangan pada organisasi sektor publik dapat merupakan hasil adaptasi dari laporan keuangan sektor swasta. Persyaratan isi laporan ialah memuat sifat dan karakteristik keuangan sektor publik. Batasan yang diberikan terhadap laporan keuangan organisasi sektor publik adalah memasukkan pertimbangan politik dan sosial. Keduanya termasuk dalam jenis pertimbangan non-moneter.

Usaha mikro kecil menengah

Usaha mikro kecil menengah menggunakan laporan keuangan untuk memperoleh pendanaan dari bank.Adanya laporan keuangan membuat suatu usaha mikro kecil menengah mempunyai kejelasan dan tanggung jawab dalam hal keuangan. Isi laporan keuangan untuk usaha mikro kecil menengah paling sedikit meliputi neraca, laporan laba rugi pada periode tertentu dan catatan atas laporan keuangan.

Pribadi

Laporan keuangan pribadi dibutuhkan bagi seseorang untuk pengajuan utang maupun bantuan finansial lainnya. Pada umumnya, laporan keuangan pribadi terdiri dari formulir tunggal yang memuat catatan tentang aset dan tanggungan pribadi. Selain itu juga dapat memuat laporan arus kas. Adapun bentuk formulirnya ditentukan oleh institusi yang menyediakan piutang atau bantuan finansial terkait.

Prinsip pelaporan

Pengguna laporan keuangan umumnya menggunakan harga perolehan sebagai acuan dalam pelaporan. Harga perolehan menunjukkan sejarah pemakaian biaya. Sifat penyusunan laporan keuangan dengan catatan pembiayaan di masa lalu bersifat historis sehingga lebih andal dibandingkan dengan prinsip akuntansi lainnya. Dalam laporan keuangannya disertakan laporan aktiva dan liabilitas. Objektivitas dari prinsip biaya historis ditinjau dari harga perolehan yang tetap sama dari pelapor keuangan manapun pada pembelian aktiva yang sama.

Laporan keuangan perusahaan umumnya dilaporkan dalam dua jenis laporan. Perbedaan keduanya adalah pada tujuan pelaporan. Perusahaan umumnya menyediakan laporan keuangan untuk pembayaran pajak dan untuk pelaporan kepada para pemegang saham. Dalam pelaporan digunakan metode penyusutan dan metode garis lurus. Pada pelaporan pajak, perusahaan memberikan laporan keuangan dengan metode penyusutan yang dipercepat. Sementara pada pemegang saham, laporan keuangan diberikan dengan metode garis lurus sehingga diperoleh beban penyusutan yang lebih sedikit.

Audit

Audit laporan keuangan merupakan kegiatan menyesuaikan bukti-bukti pernyataan keuangan yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lain dengan kriteria keuangan yang telah ditetapkan. Auditor laporan keuangan merupakan sebuah tim atau perseorangan yang memiliki keahlian dalam mengadakan audit. Selain itu, auditor juga memahami standar audit yang telah ditetapkan. Audit menemukan kesesuaian bukti laporan keuangan dengan cara membandingkannya dengan standar akuntansi keuangan. Hasil audit kemudian dilaporkan kepada para pemakai laporan keuangan.  Dalam audit laporan keuangan terbentuk hubungan terbalik antara risiko audit dan bukti audit. Bukti audit yang diperlukan semakin banyak ketika tingkat risiko audit semakin rendah. 

Kegunaan

Alat komunikasi bisnis

Penyusunan laporan keuangan merupakan salah satu kegiatan akhir dalam siklus kegiatan akuntansi. Sebagai bagian akhir dari akuntansi, laporan keuangan memberikan informasi mengenai kinerja keuangan dan hasil operasi dari perusahaan. Informasi ini dimanfaatkan bersama oleh pihak-pihak di dalam maupun di luar perusahaan. Kedua jenis pihak ini mengadakan komunikasi bisnis menggunakan laporan keuangan. Karenanya, laporan keuangan dianggap sebagai salah satu bahasabisnis.

Menentukan efektivitas modal

Efektivitas modal dapat diketahui dari laporan keuangan. Isi laporan keuangan yang dapat memberitahukan efektivitas modal adalah laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi. Kedua jenis laporan ini dianalisis dengan memperhatikan beberapa jenis ukuran antara lain likuiditas dan rentabilitas. Efektivitas modal dapat diketahui dari hasil analisisnya ditambah dengan informasi mengenai sumber modal.

Pembukuan pajak

Pembuatan laporan keuangan khususnya laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi merupakan bagian akhir dari pembukuan pajak. Keberadaan laporan keuangan membuat pembukuan menjadi lebih teratur. Data informasi dan keuangan yang dimasukkan di dalam laporan keuangan meliputi aset, liabilitas, pendapatan, biaya, jumlah harga perolehan serta penyerahan barang dan jasa selama satu periode pajak tertentu.

Pembedaan

Haruslah dibedakan antara pengertian pelaporan keuangan dan laporan keuangan. Pelaporan keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modalorganisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk Prinsip Akuntansi Berterima Umum. Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara pernyataan dan laporan.

Acuan

Penyusunan dan penyajian laporan keuangan dilakukan oleh seluruh perusahaan di dunia yang ditujukan bagi para pemakai eksternal. Perbedaan karakteristik antara laporan keuangan di suatu negara dengan negara lain hanya berkaitan dengan kebutuhan sosial, ekonomi dan hukum. Kebutuhan ini yang kemudian membuat perbedaan atas kebijakan atau ketentuan akuntansi terhadap penulisan laporan keuangan di masing-masing negara di dunia. Sementara itu, tujuan penulisan laporan keuangan pada dasarnya sama di seluruh negara di dunia.

Standar Pelaporan Keuangan Internasional

Standar Pelaporan Keuangan Internasional merupakan salah satu standar akuntansi keuangan di dunia, Standar ini diterbitkan oleh Badan Standar Akuntansi Internasional yang berpusat di LondonInggris. Tujuan pembuatan standar ini untuk menjadi standar akuntansi keuangan yang dapat berlaku di seluruh negara di dunia khususnya perusahaan publik.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Dewan Standar Akuntansi Keuangan merupakan dewan yang dibentuk oleh pemerintah Amerika Serikat untuk menyusun standar akuntansi keuangan. Produk hukum yang dihasilkan oleh dewan ini ialah prinsip akuntansi berterima umum. Standar akuntansi keuangan yang dibuat oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan mulai kurang dipercaya sejak munculnya skandal akuntansi yang meibatkan perusahaan-perusahaan besar. Skandal ini disebabkan oleh adanya kekurangan dalam peraturan yang berkaitan dengan hubungan antara pelaporan keuangan dan standar akuntansi keuangan.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Laporan Keuangan

Information Engineering

Desain Basisdata

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 17 Februari 2025


Desain basisdata adalah organisasi data menurut model database. Perancang menentukan data apa yang harus disimpan dan bagaimana elemen data saling berhubungan. Dengan informasi ini, mereka dapat mulai menyesuaikan data dengan model database. Sistem manajemen basis data mengelola data yang sesuai.

Desain basis data melibatkan pengklasifikasian data dan pengidentifikasian hubungan timbal balik. Representasi teoritis dari data ini disebut ontologi. Ontologi adalah teori di balik desain database.

Menentukan data yang akan disimpan

Dalam sebagian besar kasus, orang yang melakukan desain database adalah orang dengan keahlian di bidang desain database, bukan keahlian dalam domain dari mana data yang akan disimpan diambil mis. informasi keuangan, informasi biologis, dll. Oleh karena itu, data yang akan disimpan dalam database harus ditentukan melalui kerja sama dengan orang yang memang memiliki keahlian dalam domain tersebut, dan siapa yang mengetahui data apa yang harus disimpan dalam sistem.

Proses ini adalah salah satu yang umumnya dianggap sebagai bagian dari analisis kebutuhan, dan membutuhkan keterampilan dari desainer database untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dari mereka yang memiliki pengetahuan domain. Ini karena mereka yang memiliki pengetahuan domain yang diperlukan seringkali tidak dapat mengungkapkan dengan jelas apa persyaratan sistem mereka untuk database karena mereka tidak terbiasa berpikir dalam hal elemen data diskrit yang harus disimpan. Data yang akan disimpan dapat ditentukan dengan Spesifikasi Kebutuhan.

Menentukan hubungan data

Setelah perancang basis data mengetahui data yang akan disimpan di dalam basis data, mereka kemudian harus menentukan di mana ketergantungan berada di dalam data. Terkadang ketika data diubah, Anda dapat mengubah data lain yang tidak terlihat. Misalnya, dalam daftar nama dan alamat, dengan asumsi situasi di mana beberapa orang dapat memiliki alamat yang sama, tetapi satu orang tidak dapat memiliki lebih dari satu alamat, alamat tergantung pada nama. Ketika diberikan nama dan daftar alamat dapat ditentukan secara unik; namun, kebalikannya tidak berlaku - ketika diberi alamat dan daftar, nama tidak dapat ditentukan secara unik karena banyak orang dapat tinggal di sebuah alamat. Karena sebuah alamat ditentukan oleh sebuah nama, sebuah alamat dianggap bergantung pada sebuah nama.

(CATATAN: Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa model relasional disebut demikian karena menyatakan hubungan antara elemen data di dalamnya. Ini tidak benar. Model relasional dinamakan demikian karena didasarkan pada struktur matematika yang dikenal sebagai hubungan.)

Menyusun data secara logis

Setelah hubungan dan ketergantungan di antara berbagai bagian informasi telah ditentukan, dimungkinkan untuk mengatur data ke dalam struktur logis yang kemudian dapat dipetakan ke dalam objek penyimpanan yang didukung oleh sistem manajemen basis data. Dalam kasus database relasional, objek penyimpanan adalah tabel yang menyimpan data dalam baris dan kolom. Dalam database Object, objek penyimpanan berhubungan langsung dengan objek yang digunakan oleh bahasa pemrograman berorientasi objek yang digunakan untuk menulis aplikasi yang akan mengelola dan mengakses data. Hubungan dapat didefinisikan sebagai atribut dari kelas objek yang terlibat atau sebagai metode yang beroperasi pada kelas objek.

Cara pemetaan ini umumnya dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap kumpulan data terkait yang bergantung pada satu objek, apakah nyata atau abstrak, ditempatkan dalam sebuah tabel. Hubungan antara objek-objek dependen ini kemudian disimpan sebagai link antara berbagai objek.

Setiap tabel dapat mewakili implementasi dari objek logis atau hubungan yang menggabungkan satu atau lebih instance dari satu atau lebih objek logis. Hubungan antar tabel kemudian dapat disimpan sebagai tautan yang menghubungkan tabel anak dengan orang tua. Karena hubungan logis yang kompleks itu sendiri adalah tabel, mereka mungkin akan memiliki tautan ke lebih dari satu induk.

Diagram ER (model hubungan entitas)

Contoh diagram Entity-relationship

Desain database juga menyertakan diagram ER (entity-relationship model). Diagram ER adalah diagram yang membantu merancang database dengan cara yang efisien.

Atribut dalam diagram ER biasanya dimodelkan sebagai oval dengan nama atribut, dihubungkan dengan entitas atau relasi yang memuat atribut tersebut.

Model ER umumnya digunakan dalam desain sistem informasi; misalnya, mereka digunakan untuk menggambarkan kebutuhan informasi dan/atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database selama fase desain struktur konseptual.[3]

Saran proses desain untuk Microsoft Access

Tentukan tujuan database - Ini membantu mempersiapkan langkah-langkah selanjutnya.

Temukan dan atur informasi yang diperlukan - Kumpulkan semua jenis informasi untuk dicatat dalam database, seperti nama produk dan nomor pesanan.

Bagi informasi ke dalam tabel - Bagi item informasi menjadi entitas atau subjek utama, seperti Produk atau Pesanan. setiap mata pelajaran kemudian menjadi sebuah tabel.

Ubah item informasi menjadi kolom - Putuskan informasi apa yang perlu disimpan di setiap tabel. Setiap item menjadi bidang, dan ditampilkan sebagai kolom dalam tabel. Misalnya, tabel Karyawan mungkin menyertakan bidang seperti Nama Belakang dan Tanggal Sewa.

Tentukan kunci utama - Pilih kunci utama setiap tabel. Kunci utama adalah kolom, atau kumpulan kolom, yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap baris secara unik. Contohnya mungkin ID Produk atau ID Pesanan.

Mengatur hubungan tabel - Lihat setiap tabel dan putuskan bagaimana data dalam satu tabel terkait dengan data di tabel lain. Tambahkan bidang ke tabel atau buat tabel baru untuk memperjelas hubungan, jika perlu.

Perbaiki desain - Analisis desain untuk kesalahan. Buat tabel dan tambahkan beberapa catatan data sampel. Periksa apakah hasil datang dari tabel seperti yang diharapkan. Lakukan penyesuaian pada desain, sesuai kebutuhan.

Terapkan aturan normalisasi - Terapkan aturan normalisasi data untuk melihat apakah tabel terstruktur dengan benar. Buat penyesuaian pada tabel, sesuai kebutuhan.

Normalisasi

Di bidang desain basis data relasional, normalisasi adalah cara sistematis untuk memastikan bahwa struktur basis data cocok untuk kueri tujuan umum dan bebas dari karakteristik tertentu yang tidak diinginkan—anomali penyisipan, pembaruan, dan penghapusan yang dapat menyebabkan hilangnya integritas data.

Bagian standar dari panduan desain database adalah bahwa desainer harus membuat desain yang sepenuhnya dinormalisasi; denormalisasi selektif selanjutnya dapat dilakukan, tetapi hanya untuk alasan kinerja. Trade-off adalah ruang penyimpanan vs kinerja. Semakin dinormalisasi desainnya, semakin sedikit redundansi data yang ada (dan oleh karena itu, dibutuhkan lebih sedikit ruang untuk disimpan), namun, pola pengambilan data umum sekarang mungkin memerlukan penggabungan, penggabungan, dan pengurutan yang kompleks untuk terjadi - yang memakan lebih banyak data membaca, dan menghitung siklus. Beberapa disiplin pemodelan, seperti pendekatan pemodelan dimensi untuk desain gudang data, secara eksplisit merekomendasikan desain yang tidak dinormalisasi, yaitu desain yang sebagian besar tidak mematuhi 3NF. Normalisasi terdiri dari bentuk normal yaitu 1NF,2NF,3NF,BOYCE-CODD NF (3.5NF),4NF dan 5NF

Database dokumen mengambil pendekatan yang berbeda. Sebuah dokumen yang disimpan dalam database seperti itu, biasanya akan berisi lebih dari satu unit data yang dinormalisasi dan seringkali juga hubungan antar unit. Jika semua unit data dan hubungan yang bersangkutan sering diambil bersama-sama, maka pendekatan ini mengoptimalkan jumlah pengambilan. Ini juga menyederhanakan bagaimana data direplikasi, karena sekarang ada unit data yang dapat diidentifikasi dengan jelas yang konsistensinya mandiri. Pertimbangan lain adalah bahwa membaca dan menulis satu dokumen dalam database tersebut akan memerlukan satu transaksi - yang dapat menjadi pertimbangan penting dalam arsitektur Microservices. Dalam situasi seperti itu, seringkali, sebagian dokumen diambil dari layanan lain melalui API dan disimpan secara lokal untuk alasan efisiensi. Jika unit data akan dibagi di seluruh layanan, maka membaca (atau menulis) untuk mendukung konsumen layanan mungkin memerlukan lebih dari satu panggilan layanan, dan ini dapat mengakibatkan pengelolaan beberapa transaksi, yang mungkin tidak disukai.

Skema konseptual

Desain fisik

Desain fisik database menentukan konfigurasi fisik database pada media penyimpanan. Ini termasuk spesifikasi rinci elemen data, tipe data, opsi pengindeksan dan parameter lain yang berada dalam kamus data DBMS. Ini adalah desain rinci dari sebuah sistem yang mencakup modul & spesifikasi hardware & software database dari sistem. Beberapa aspek yang dibahas pada lapisan fisik:

  • Keamanan - pengguna akhir, serta keamanan administratif.
  • Replikasi - bagian data apa yang disalin ke database lain, dan seberapa sering. Apakah ada banyak master, atau satu?
  • Ketersediaan tinggi - apakah konfigurasi aktif-pasif, atau aktif-aktif, topologi, skema koordinasi, target keandalan, dll semua harus ditentukan.
  • Partisi - jika database didistribusikan, maka untuk satu entitas, bagaimana data didistribusikan di antara semua partisi database, dan bagaimana kegagalan partisi diperhitungkan.
  • Skema pencadangan dan pemulihan.

Pada tingkat aplikasi, aspek lain dari desain fisik dapat mencakup kebutuhan untuk mendefinisikan prosedur tersimpan, atau tampilan kueri yang terwujud, kubus OLAP, dll.

 

Sumber Artikel: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Desain Basisdata

Manajemen Pemasaran

Inteligensi bisnis(IB)

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 17 Februari 2025


Inteligensi Bisnis (IB) adalah sekumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis. Teknologi IB dapat menangani data yang tak terstruktur dalam jumlah yang sangat besar untuk membantu mengidentifikasi, mengembangkan, dan selain itu membuat kesempatan strategi bisnis yang baru. Tujuan dari IB yaitu untuk memudahkan interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi kesempatan yang baru dan mengimplementasikan suatu strategi yang efektif berdasarkan wawasan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan stabilitas jangka panjang.

Teknologi IB menyediakan riwayat, pandangan sekarang dan prediksi dari operasi bisnis. Fungsi-fungsi umum dari teknologi inteligensi bisnis adalah pelaporan, pemrosesan analisis daring, analitis, penggalian data, penggalian proses, pemrosesan kejadian kompleks, manajemen performansi bisnis, pengukuran, penggalian teks, analitis prediktif dan analitis preskriptif.

IB dapat digunakan untuk mendukung sejumlah besar keputusan bisnis mulai dari operasi sampai strategis. Keputusan operasi termasuk penempatan dan harga produk. Keputusan strategis termasuk prioritas, tujuan dan arah pada tingkat yang lebih luas. Pada semua kasus, IB lebih efektif bila digabungkan dengan data yang didapat dari pasar tempat perusahaan beroperasi (data eksternal) dengan data dari sumber internal bisnis perusahaan seperti data operasi dan finansial (data internal). Bila digabungkan, data eksternal dan internal bisa menyediakan gambaran yang lebih lengkap, yang efeknya, menciptakan "inteligensi" yang tidak dapat diturunkan dari kumpulan data tunggal manapun.

Komponen

Inteligensi Bisnis dibangun dari sejumlah komponen termasuk:

  • Alokasi dan agregasi multidimensi
  • Denormalisasi, penandaan dan standardisasi
  • Pelaporan seketika dengan peringatan analitis
  • Sebuah metode antarmuka terhadap sumber data tak terstruktur
  • Perkiraan konsolidasi grup, anggaran dan perpindahan (pegawai)
  • Inferensi statistik dan simulasi probabilitas
  • Optimisasi kunci indikasi performansi
  • Pengontrolan versi dan manajemen proses
  • Manajemen item terbuka

Sejarah

Istilah "Inteligensi Bisnis" awalnya ditemukan oleh Richar Millar Devens dalam "Cyclopedia of Commercial and Business Anecdotes" pada tahun 1865. Devens menggunakan istilah tersebut untuk menjelaskan bagaimana seorang bankir, Sir Henry Furnese, mendapatkan profit dengan memainkan informasi tentang lingkungannya, sebelum kompetitornya. "Sepanjang Holandia, Flanders, Prancis, dan Jerman, dia memelihara rentetan inteligensi bisnis yang komplet dan sempurna. Berita-berita dari banyak pertempuran pertama kali diterima olehnya, dan jatuhnya Namur menambah keuntungannya, berkat penerimaan paling awal dari berita." (Devens, (1865), p. 210). Kemampuan untuk mengumpulkan dan bereaksi berdasarkan informasi yang diterima, suatu kemampuan yang Furnese sangat handal, sampai sekarang masih menjadi jantung dari IB.

Dalam artikel tahun 1958, peneliti dari IBM Hans Peter Luhn menggunakan istilah inteligensi bisnis. Dia menggunakan definisi kamus Webster tentang inteligensi: "kemampuan untuk memahami hubungan mendalam dari fakta yang ada dengan suatu cara sebagai panduan aksi terhadap tujuan yang diinginkan." 

Inteligensi bisnis seperti yang dipahami sekarang dikatakan telah berkembang dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang mulai dari tahun 1960-an dan berkembang sepanjang pertengahan 1980-an. SPK berasal dari model dibantu-komputer yang dibuat untuk membantu dalam pembuatan keputusan dan perencanaan. Dari SPK, gudang data, Sistem Informasi Eksekutif, OLAP dan inteligensi bisnis muncul menjadi fokus pada akhir 80-an.

Pada tahun 1988, konsorsium Itali-Belanda-Prancis-Inggris melaksanakan pertemuan internasional tentang Analisis Data Ragamcara di Roma. Tujuan utamanya yaitu untuk mereduksi beragam dimensi menjadi satu atau dua (dengan mendeteksi pola pada data) yang dapat dipresentasikan pada pembuat-keputusan manusia.

Pada tahun 1989, Howard Dresner (kemudian sebagai analis Gartner Group) mengajukan "inteligensi bisnis" sebagai istilah umum untuk menjelaskan "konsep dan metode untuk meningkatkan pembuatan keputusan bisnis dengan menggunakan sistem bantu berdasar-fakta. Baru pada akhir 1990-an penggunaan ini menyebar luas.

Gudang Data (Data Warehouse)

Seringkali aplikasi IB menggunakan data yang dikumpulkan dari suatu gudang data (GD) atau dari pasar data, dan konsep dari IB dan GD terkadang digabungkan sebagai "IB/GD" (atau "BI/DW")  atau "IBGD". Suatu gudang data mengandung salinan dari data analitis yang memfalisitasi pendukungan keputusan. Namun, tidak semua layanan gudang data untuk inteligensi bisnis, tidak juga semua aplikasi inteligensi bisnis membutuhkan sebuah gudang data.

Untuk membedakan antara konsep dari inteligensi bisnis dan gudang data, Forrester Research mendefinisikan inteligensi bisnis dengan satu atau dua cara:

  1. Menggunakan definisi luas: "Inteligensi Bisnis adalah suatu kumpulan metodologi, proses, arsitektur, dan teknologi yang mengubah data mentah menjadi informasi yang bermakna dan berguna digunakan untuk mendapatkan strategi yang lebih efektif dan taktis, dan wawasan operasional dan pengambilan-keputusan."  Di bawah definisi ini, inteligensi bisnis juga mengikutkan teknologi seperti integrasi data, kualitas data, penggudangan data, manajemen data-master, analitis konten dan teks, dan banyak lainnya yang terkadang pasar menyatukannya ke segmen "Manajemen Informasi"". Oleh karena itu, Forrester mengacu pada persiapan data dan penggunaan data sebagai dua bagian yang terpisah tetapi pada segmen yang berkaitan dekat dari susunan arsitektur inteligensi-bisnis.
  2. Forrester mendefinisikan pasar inteligensi-bisnis yang lebih kecil sebagai, "... mengacu hanya pada lapisan paling atas dari susunan arsitektural IB seperti pelaporan, analitis dan dasbor." 

Perbandingan dengan inteligensi kompetitif

Walaupun istilah inteligensi bisnis terkadang sinonim untuk inteligensi kompetitif (karena keduanya mendukung pembuatan keputusan), IB menggunakan teknologi, proses, dan aplikasi untuk menganalisis data terstruktur dan proses bisnis yang umumnya internal; sementara inteligensi kompetitif mengumpulkan, menganalisis dan menyebarluaskan informasi dengan fokus topik pada pesaing perusahaan. Jika dipahami secara luas, inteligensi bisnis bisa mengikutkan bagian dari inteligensi kompetitif.

Jenis elemen dalam inteligensi bisnis

  • Data dari lingkungan bisnis: Bisnis harus berurusan dengan data terstruktur dan tidak terstruktur dari banyak sumber, termasuk data besar. Data perlu diintegrasikan dan diorganisasikan sehingga dapat dianalisis dan digunakan oleh pembuat keputusan manusia.
  • Infrastruktur intelijen bisnis: Landasan dasar yang mendasari BI adalah kuat

sistem basis data yang menangkap semua data yang relevan untuk mengoperasikan bisnis. Data dapat disimpan dalam database transaksional atau digabungkan dan diintegrasikan ke dalam gudang data perusahaan, serangkaian mart data yang saling terkait, atau platform analitik.

  • Perangkat analisis bisnis: Seperangkat alat perangkat lunak digunakan untuk menganalisis data dan menghasilkan laporan, merespons pertanyaan yang diajukan manajer, dan melacak kemajuan bisnis dengan menggunakan indikator kinerja utama.
  • Pengguna dan metode manajerial: perangkat keras dan lunak BI hanya sepintar manusia yang menggunakannya. Manajer memaksakan urutan pada analisis data dengan menggunakan berbagai metode manajerial yang menentukan tujuan bisnis strategis dan menentukan bagaimana kemajuan akan diukur. Ini termasuk manajemen kinerja bisnis dan pendekatan balanced scorecard yang berfokus pada indikator kinerja utama, dengan perhatian khusus kepada pesaing.
  • Platform pengiriman — MIS, DSS, ESS: Hasil dari BI dan analitik disampaikan kepada manajer dan karyawan dalam berbagai cara, tergantung pada apa yang perlu mereka ketahui untuk melakukan pekerjaan mereka. MIS, sistem pendukung pengambilan keputusan (DSS), dan sistem dukungan eksekutif (ESS), memberikan informasi dan pengetahuan kepada orang dan tingkat yang berbeda di perusahaan — karyawan operasional, manajer menengah, dan eksekutif senior. Di masa lalu, sistem ini tidak dapat dengan mudah berbagi data dan dioperasikan sebagai sistem independen. Saat ini, intelijen bisnis dan alat analisis dapat mengintegrasikan semua informasi ini dan membawanya ke desktop manajer atau platform seluler.
  • Interaksi antar pengguna: Pelaku bisnis sering belajar lebih cepat dari representasi visual data daripada dari laporan kering dengan kolom dan baris informasi. Suite perangkat lunak analitik bisnis saat ini dilengkapi alat visualisasi data, seperti grafik kaya, bagan, dasbor, dan peta. Mereka juga dapat mengirimkan laporan tentang ponsel dan tablet serta di portal web perusahaan. Perangkat lunak BA menambahkan kemampuan untuk memposting informasi di Twitter, Facebook, atau media sosial internal untuk mendukung pengambilan keputusan dalam pengaturan grup online daripada dalam pertemuan facetoface.

Perbandingan dengan analitis bisnis

Inteligensi bisnis dan analitis bisnis terkadang digunakan bergantian, tetapi ada definisi alternatif. Salah satu definisi membedakan keduanya, menyatakan bahwa istilah inteligensi bisnis mengacu pada mengoleksi data bisnis untuk menemukan informasi terutama lewat mengajukan pertanyaan, laporan, dan proses analitis daring. Analitis bisnis, di sisi lain, menggunakan alat statistik dan kuantitatif untuk pemodelan yang prediktif dan bisa dijelaskan.

Dalam definisi alternatif, Thomas Davenport, profesor manajemen dan teknologi informasi di Babson College berargumen bahwa inteligensi bisnis seharusnya dibagi menjadi querying, pelaporan, Pemrosesan analitis daring (Online analytical processing - OLAP), sebuah alat "peringatan", dan analitis bisnis. Dalam definisi ini, analitis bisnis adalah bagian dari IB yang berfokus pada statistik, prediksi, dan optimisasi, bukan melaporkan fungsionalitas. 

Aplikasi dalam sebuah perusahaan

Inteligensi bisnis bisa diterapkan untuk tujuan bisnis berikut, dengan tujuan untuk mendapatkan nilai bisnis.

  1. Perkiraan - program yang membuat hierarki dari metrik performansi (lihat juga Model Referensi Metrik) dan pengukuran yang menginformasikan pimpinan bisnis tentang progres kearah tujuan bisnis (manajemen proses bisnis).
  2. Analitis - program yang membuat proses kuantitatif supaya sebuah bisnis mencapai keputusan yang optimal dan melakukan penemuan pengetahuan bisnis. Biasanya mengikutkan: penggalian data, penggalian proses, analisis statistik, analitis prediksi, pemodelan prediksi, pemodelan proses bisnis, silsilah data, pemrosesan kejadian kompleks dan analitis preskriptif.
  3. Pelaporan/pelaporan perusahaan - program yang membangun infrastruktur untuk laporan strategis untuk melayani manajemen strategis dari suatu bisnis, bukan pelaporan operasional. Seringkali mengikutkan visualisasi data, sistem informasi eksekutif dan OLAP.
  4. Kolaborasi/platform kolaborasi - program yang membuat wilayah yang berbeda (baik dalam dan luar bisnis) bekerja sama lewat berbagi data dan pertukaran data elektronik.
  5. Manajemen pengetahuan - program yang membuat data perusahaan diarahkan oleh strategi dan praktik untuk mengidentifikasi, membuat, merepresentasikan, menyalurkan, dan mengadopsi wawasan dan pengalaman yang benar-benar berpengetahuan bisnis. Manajemen pengetahuan mengarah ke manajemen pembelajaran dan penyesuaian peraturan.

Sebagai tambahan dari yang di atas, inteligensi bisnis bisa menyediakan pendekatan pro-aktif, seperti fungsi peringatan yang secara langsung mengingatkan pengguna jika suatu kondisi tertentu tercapai. Sebagai contohnya, jika suatu metrik bisnis melampaui batas yang telah ditentukan, metrik tersebut akan diwarnai dalam laporan standar, dan ahli analis bisnis diperingatkan lewat email atau layanan pengawasan lainnya. Proses ini membutuhkan pengaturan data, yang seharusnya ditangani oleh ahlinya.

Prioritas proyek

Akan sangat sulit untuk menyediakan kasus bisnis yang positif untuk inisiatif inteligensi bisnis, dan terkadang proyek tersebut harus diprioritaskan lewat inisiatif strategis. Proyek IB bisa mendapatkan prioritas tinggi dalam organisasi jika manajer mempertimbangkan hal-hal berikut:

  • Seperti yang dijelaskan oleh Kimball  manajer IB harus menentukan keuntungan yang jelas seperti mengeliminasi biaya dari memproduksi laporan terdahulu.
  • Akses data untuk seluruh organisasi harus dipaksa. Dengan cara ini bahkan keuntungan kecil, seperti hematnya waktu beberapa menit, membuat perbedaan jika dikalikan dengan jumlah pekerja dalam seluruh organisasi.
  • Seperti yang dijelaskan oleh Ross, Weil dan Roberson untuk Arsitektur Perusahaan, manajer harus mempertimbangkan untuk membiarkan proyek BI diarahkan oleh inisiatif bisnis lainnya dengan kasus bisnis yang lebih bagus. Untuk mendukung pendekatan ini, organisasi harus memiliki arsitektur bisnis yang dapat menentukan proyek bisnis yang sesuai.
  • Menggunakan suatu metodologi yang terstruktur dan kuantitatif untuk menciptakan prioritas yang dapat dipertahankan sejajar dengan kebutuhan sebenarnya dari organisasi, seperti matriks keputusan berbobot.

Faktor sukses dari implementasi

Menurut Kimball dkk., ada tiga wilayah kritis yang mana organisasi harus miliki sebelum mulai melakukan proyek IB:

  1. Tingkat komitmen dan dukungan proyek dari senior manajemen
  2. Tingkat kebutuhan bisnis untuk menciptakan sebuah implementasi IB
  3. Jumlah dan kualitas dari data bisnis yang ada.

Dukungan bisnis

Komitmen dan dukungan dari senior manajemen menurut Kimball dkk., adalah kriteria yang paling penting dalam penilaian.[21] Hal ini dikarenakan memiliki manajemen yang mendukung kuat membantu melewati permasalahan yang dihadapi dalam proyek. Namun, seperti yang Kimball dkk. katakan: "Bahkan rancangan sistem GD/IB yang paling elegan pun tidak dapat mengatasi minimnya dukungan [manajemen] bisnis".

Sangatlah penting bahwa personil yang berpartisipasi dalam proyek memiliki visi dan ide tentang keuntungan dan kerugian dari implementasi sistem IB. Dukungan bisnis yang baik harus memiliki pengaruh kuat dalam organisasi dan harus berhubungan baik dalam organisasi. Ideal bila pendukung bisnis menuntut tetapi juga harus mampu bersikap realistik dan suportif jika implementasi menghadapi keterlambatan atau kekurangan. Sokongan manajemen juga harus mampu mengasumsikan akuntabilitas dan bertanggung jawab terhadap kegagalan dan kemunduran dari proyek. Dukungan dari berbagai anggota manajemen memastikan proyek tidak gagal jika salah seorang keluar dari grup utama. Namun, banyaknya manajer yang bekerja sama dalam proyek bisa juga berarti akan adanya kepentingan berbeda yang mencoba menarik proyek ke arah yang berbeda, seperti jika suatu departemen menginginkan pengaruh penggunaan yang lebih kuat pada sisinya. Masalah ini bisa diatasi dengan analisis yang spesifik dari awal terhadap wilayah bisnis yang menguntungkan implementasi kesemuanya. Semua pemegang saham dalam proyek harus berpartisipasi dalam analisis dengan tujuan supaya mereka merasakan kepemilikan dari proyek dan untuk menemukan kesamaan.

Permasalahan manajemen yang lain yang harus dihadapi sebelum memulai implementasi yaitu jika pendukung bisnis terlalu agresif. Jika individu manajemen terbawa oleh kemungkinan-kemungkinan penggunaan IB dan mulai menginginkan implementasi GD atau IB untuk memasukan beberapa kumpulan data yang berbeda yang pada tahap perencanaan awal tidak diikutkan. Namun, karena implementasi tambahan dari data tambahan bisa menambah jumlah waktu dari rencana semula, akan lebih bijak untuk memastikan orang dari manajemen sadar dari aksi mereka.

Kebutuhan bisnis

Karena keterkaitan yang dekat dengan senior manajemen, hal penting yang harus diperhatikan sebelum proyek dimulai adalah apakah ada kebutuhan bisnis dan apakah jelas keuntungan bisnis dengan melakukan implementasi. Kebutuhan dan keuntungan dari implementasi terkadang diarahkan oleh kompetisi dan keinginan untuk mendapatkan keuntungan di pasar. Alasan lain untuk pendekatan berbasis-bisnis untuk implementasi IB adalah akuisisi organisasi lain untuk memperbesar organisasi awal terkadang menguntungkan untuk mengimplementasikan GD atau IB dengan tujuan untuk membuat pengawasan yang lebih.

Perusahaan yang mengimplementasikan IB biasanya organisasi yang besar dan multinasional dengan cabang yang beragam. Solusi IB yang dirancang baik menyediakan pandangan konsolidasi dari kunci data bisnis yang tidak ada di tempat lainnya di dalam organisasi, memberikan manajemen visibilitas dan kontrol terhadap pengukuran yang sebelumnya tidak ada.

Jumlah dan kualitas dari data yang ada

Tanpa data yang cukup, atau dengan kualitas data yang kecil, setiap implementasi IB akan gagal: tidak penting seberapa bagus dukungan manajemen atau motivasi berbasis-bisnis. Sebelum implementasi sebaiknya dilakukan pemrofilan data terlebih dahulu. Analisis ini mengidentifikasi "isi, konsistensi dan struktur [...]"  dari data. Hal ini sebaiknya dilakukan seawal mungkin dalam proses dan jika analis memperlihatkan bahwa datanya kurang, tangguhkan proyek untuk sementara sambil departemen IT memikirkan bagaimana mengumpulkan data secara benar.

Saat merencanakan untuk kebutuhan-kebutuhan data bisnis dan inteligensi bisnis, selalu disarankan untuk mempertimbangkan skenario tertentu yang berlaku untuk organisasi tertentu, dan kemudian memilih fitur-fitur inteligensi bisnis yang cocok untuk skenario tersebut.

Terkadang, skenario berkembang di sekitar proses-proses bisnis yang berbeda, tiap-tiapnya dibangun dari satu atau lebih sumber data. Sumber-sumber tersebut digunakan oleh fitur-fitur yang menggambarkan data tersebut sebagai informasi untuk pengetahuan pekerja, yang selanjutnya beraksi terhadap informasi tersebut. Kebutuhan bisnis dari organisasi untuk setiap proses bisnis yang diadopsi bergantung pada langkah-langkah penting dari inteligensi bisnis. Langkah-langkah penting dari inteligensi bisnis ini mengikutkan, tetapi tidak terbatas pada, hal-hal berikut:

  1. Langsung ke sumber data untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan
  2. Mengubah data bisnis menjadi informasi dan berikan secara tepat
  3. Query dan analisis data
  4. Beraksi terhadap data yang terkumpulkan

Aspek kualitas dalam inteligensi bisnis harus mencakup semua proses dari sumber data sampai pelaporan akhir. Pada setiap langkah, gerbang kualitas-nya berbeda:

  1. Sumber data:
    • Standardisasi data: agar data dapat dibandingkan (unit yang sama, pola yang sama, dsb.)
    • Manajemen Master Data: referensial yang unik
  2. Penyimpanan data operasional:
    • Pembersihan data: mendeteksi dan mengoreksi data yang salah
    • Pemrofilan data: memeriksa nilai yang salah atau kosong
  3. Gudang data:
    • Kelengkapan: memeriksa apakah semua data telah dimuat
    • Integritas referensial: unik dan referensial terhadap semua sumber
    • Konsistensi antara sumber: memeriksa data konsolidasi terhadap sumber
  4. Pelaporan:
    • indikator keunikan: hanya satu kamus indikator yang dibagikan
    • Akurasi formula: formula pelaporan lokal harus dihindari atau diperiksa

Aspek pengguna

Beberapa pertimbangan harus dibuat dengan tujuan supaya sukses mengintegrasikan penggunaan dari sistem inteligensi bisnis dalam sebuah perusahaan. Pada akhirnya sistem IB harus diterima dan digunakan oleh pengguna supaya bernilai bagi perusahaan.Jika usabilitas dari sistem sangat buruk, para pengguna bisa frustasi dan menghabiskan banyak waktu memahami bagaimana cara menggunakan sistem atau mungkin tidak benar-benar bisa menggunakan sistem. Jika sistem tidak memberikan nilai tambah bagi misi pengguna, mereka tidak menggunakannya.

Untuk meningkatkan penerimaan pengguna terhadap suatu sistem IB, disarankan untuk mengkonsultasikan pengguna bisnis pada tahap awal siklus GD/IB, sebagai contohnya pada fase pengumpulan kebutuhan. Hal ini bisa menyediakan wawasan terhadap proses bisnis dan apa yang pengguna butuhkan dari sistem IB. Ada beberapa metode untuk mengumpulkan informasi ini, seperti kuesioner dan sesi wawancara.

Saat mengumpulkan kebutuhan dari pengguna bisnis, departemen IT lokal juga harus diikutkan untuk menentukan sampai mana kemungkinan memenuhi kebutuhan bisnis berdasarkan data yang ada.

Menggunakan pendekatan berpusat pada pengguna selama tahap perancangan dan pengembangan bisa meningkatkan kesempatan adopsi bagi pengguna sistem IB.

Selain berfokus pada pengalaman user yang diberikan oleh aplikasi IB, juga memungkinkan memotivasi pengguna menggunakan sistem dengan menambahkan elemen kompetisi. Kimball  menyarankan mengimplementasikan suatu fungsi pada portal situs IB di mana laporan tentang penggunaan sistem bisa ditemukan. Dengan melakukan hal tersebut, manajer bisa melihat bagaimana departemennya bekerja dan membandingkan dirinya dengan yang lainnya dan hal ini bisa memacu mereka untuk mendorong staf mereka menggunakan sistem IB lebih sering.

Dalam sebuah artikel tahun 2007, H. J. Watson memberikan sebuah contoh bagaimana elemen kompetitif dapat berguna sebagai sebuah insentif. Watson menjelaskan bagaimana suatu pusat panggilan mengimplementasikan dasbor performansi untuk semua agen panggilan, dengan bonus insentif perbulan dikaitkan dengan metrik performansi. Juga, agen dapat membandingkan performansi mereka dengan anggota tim lainnya. Implementasi dari tipe pengukuran performansi ini dan kompetensi secara signifikan meningkatkan performansi agen.

Kesempatan sukses untuk IB dapat ditingkatkan dengan mengikutkan senior manajemen untuk membantu membuat IB sebagai bagian dari kultur organisasi, dan dengan menyediakan pengguna dengan alat-alat yang berguna, pelatihan, dan dukungan. Pelatihan mendorong lebih banyak orang menggunakan aplikasi IB.

Menyediakan bantuan pengguna sangat diperlukan untuk menjaga sistem IB dan menyelesaikan permasalahan pengguna. Dukungan pengguna dapat diikutkan dengan berbagai cara, sebagai contohnya dengan membuat sebuah situs. Situs tersebut harus memiliki isi yang bagus dan alat untuk mencari informasi yang diperlukan. Lebih lanjut, dukungan helpdesk bisa digunakan. Help desk bisa dijalankan oleh pengguna ahli atau tim proyek GD/IB.

Portal IB

Sebuah portal Inteligensi Bisnis (portal IB) adalah akses antarmuka utama untuk aplikasi gudang data (GD) dan Inteligensi Bisnis (IB). Portal IB adalah impresi pertama bagi pengguna dari sistem GD/IB. Biasanya berbentuk aplikasi peramban, di mana pengguna memiliki akses ke semua layanan sistem GD/IB, laporan dan fungsi analitis lainnya. Portal IB harus diimplementasikan supaya mudah digunakan bagi pengguna aplikasi GD/IB untuk melakukan panggilan terhadap fungsionalitas dari aplikasi.

Fungsi utama dari portal IB adalah untuk menyediakan sebuah sistem navigasi dari aplikasi GD/IB. Hal ini berarti portal harus diimplementasikan supaya pengguna memiliki akses terhadap semua fungsi dari aplikasi GD/IB.

Cara paling umum untuk merancang portal adalah dengan menyesuaikannya dengan proses bisnis dari organisasi di mana aplikasi GD/IB dirancang, dengan cara tersebut portal dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunannya.

Portal IB harus mudah digunakan dan dipahami, dan jika bisa memiliki tampilan yang sama dengan aplikasi lainnya atau isi situs dari aplikasi organisasi GD/IB yang dirancang (konsistensi).

Berikut ini adalah daftar fitur yang diperlukan bagi portal web secara umum dan portal IB secara khusus:

Terpakai

Pengguna harus dengan mudah menemukan apa yang mereka butuhkan dalam alat IB.

Kaya isi

Portal tidak hanya alat pencetakan laporan, ia harus berisi fungsi lebih seperti saran, bantuan, informasi pendukung dan dokumentasi.

Bersih

Portal harus dirancang supaya mudah dipahami dan tidak terlalu kompleks sehingga membingungkan pengguna

Terbaru

Portal harus diperbarui secara teratur.

Interaktif

Portal harus diimplementasikan supaya mudah bagi pengguna menggunakan fungsinya dan mendorong mereka menggunakan portal. Skalabilitas dan kostumisasi membuat pengguna dapat menyesuaikan portal sesuai kebutuhan mereka.

Berorientasi nilai

Sangat penting bahwa pengguna merasakan bahwa aplikasi GD/IB memiliki sumber nilai yang patut dipakai.

Pangsa pasar

Ada sejumlah vendor inteligensi bisnis, terkadang dikategorikan menjadi vendor independen "murni" dan gabungan "megavendor" yang memasuki pasar lewat tren baru  akuisisi dalam industri IB.

Beberapa perusahaan yang mengadopsi perangkat lunak IB memutuskan untuk memilih dari penawaran produk yang terpisah (tapi yang terbaik) dibandingkan membeli satu solusi yang terintegrasi secara komprehensif (layanan penuh).

Spesifik-industri

Pertimbangan khusus untuk sistem inteligensi bisnis harus dilakukan pada sektor-sektor tertentu seperti regulasi bank pemerintahan. Informasi yang dikumpulkan oleh institusi bank dan dianalisis dengan perangkat lunak IB harus dilindungi dari grup atau individu tertentu, dan tersedia penuh untuk grup atau individu lainnya. Oleh karena itu solusi IB harus sensitif terhadap kebutuhan tersebut dan cukup fleksibel untuk beradaptasi terhadap regulasi baru dan perubahan terhadap hukum yang ada.

Data semi-terstruktur dan tak terstruktur

Bisnis menciptakan sejumlah besar informasi berharga dalam bentuk surel, memo, catatan dari pusat panggilan, berita, grup pengguna, percakapan, laporan, halaman situs, presentasi, berkas gambar, berkas video, dan berita dan materi pemasaran. Menurut Merrill Lynch, lebih dari 85% dari informasi bisnis ada dalam bentuk tersebut. Tipe informasi seperti ini disebut data semi terstruktur atau tak terstruktur. Bagaimanapun juga, organisasi sering kali hanya menggunakan dokumen-dokumen itu sekali saja.

Manajemen dari data semi terstruktur dikenal sebagai masalah utama yang tak terpecahkan dalam industri teknologi informasi.[Menurut proyeksi dari Gartner (2003), pegawai kantor menghabiskan 30 sampai 40 persen waktunya mencari, menemukan dan menilai data tak terstruktur. IB menggunakan data semi struktur dan tak terstruktur, tetapi yang pertama lebih mudah dicari, dan yang terakhir berisi informasi yang sangat besar dibutuhkan untuk analisis dan pembuatan keputusan. Karena kesulitan pada pencarian, penemuan dan penilaian yang baik dari data semi terstruktur dan tak terstruktur, organisasi mungkin tidak menggunakan informasi yang luas tersebut, yang bisa mempengaruhi keputusan tertentu, pekerjaan atau proyek. Hal ini akhirnya mengarah pada buruknya informasi pembuatan keputusan.

Oleh karena itu, saat merancang solusi GD/IB, masalah tertentu yang berhubungan dengan data semi terstruktur dan tak terstruktur haruslah ditangani sebagaimana halnya dengan data terstruktur.

Data tak terstruktur terhadap data semi-terstruktur

Data tak terstruktur dan semi terstruktur memiliki makna yang berbeda bergantung pada konteksnya. Pada konteks sistem database relasional, data tak terstruktur tidak dapat disimpan dalam susunan kolom dan baris yang terprediksi. Salah satu tipe dari data tak terstruktur biasanya disimpan dalam BLOB (binary large object), tipe data penampung-semua yang ada di hampir semua sistem manajemen database relasional. Data tak terstruktur juga bisa mengacu pada pola kolom berulang yang tidak teratur atau acak yang beragam disetiap baris dalam berkas atau dokumen.

Kebanyakan tipe data seperti itu, seperti surel, berkas teks, presentasi, berkas gambar, dan berkas video memenuhi standar yang memberikan kemungkinan adanya metadata. Metadata bisa mengikutkan informasi seperti penulis dan waktu dibuat, dan itu bisa disimpan dalam database relasional. Oleh karena itu, akan lebih akurat berbicara tentang hal ini sebagai dokumen atau data semi-terstruktur, tetapi tampaknya belum ada konsensus tertentu yang telah tercapai.

Data tak terstruktur juga bisa menjadi pengetahuan yang pengguna bisnis miliki tentang tren bisnis di masa depan. Peramalan bisnis secara alami menyesuaikan dengan sistem IB karena pengguna bisnis berpikir tentang bisnis mereka dalam makna keseluruhan. Menangkap pengetahuan bisnis yang mungkin hanya ada dalam pikiran pengguna bisnis menyediakan nilai data paling penting untuk sebuah solusi IB yang komplet.

Masalah dengan data semi-terstruktur atau tak-terstruktur

Ada beberapa tantangan dalam mengembangkan IB dengan data semi-terstruktur. Menurut Inmon dan Nesavich, beberapa diantaranya yaitu:

  1. Secara fisik mengakses data tekstual tak-terstruktur - data tak terstruktur disimpan dalam berbagai format.
  2. Terminologi - Di antara peneliti dan analis, ada kebutuhan untuk mengembangkan termilogi yang standar.
  3. Volume data - Sebagaimana yang dinyatakan sebelumnya, sampai 85% dari semua data yang ada adalah semi-terstruktur. Gabungkan hal tersebut dengan kebutuhan untuk analisis semantik dan kata-per-kata.
  4. Pencarian dari data tekstual tak-terstruktur - Pencarian sederhana pada beberapa data, misalnya apel, menghasilkan tautan yang memiliki acuan terhadap istilah yang dicari. Sebagai contoh: "suatu pencarian dilakukan untuk istilah tindak pidana. Dalam pencarian sederhana, istilah tindak pidana digunakan, dan di mana pun ada suatu acuan ke kata tindak pidana, sampai pada dokumen tak terstruktur. Tapi pencarian yang sederhana adalah kasar. Ia tidak menemukan referensi ke kriminal, aksi pembakaran, pembunuhan, penggelapan, kematian karena tabrakan, dan lainnya, walaupun jenis kejahatan ini adalah tipe dari tindak pidana."

Penggunaan metadata

Untuk menangani masalah pencarian dan penilaian dari data, sangat diperlukan untuk mengetahui tentang isinya. Hal ini bisa dilakukan dengan menambahkan konteks lewat penggunaan metadata. Banyak sistem telah menggunakan metadata (misalnya, nama berkas, penulis, ukuran, dll), tetapi yang lebih berguna tentu metadata tentang apa yang ada dalam isi—misalnya, kesimpulan, topik, orang atau perusahaan yang disebutkan. Dua teknologi dirancang untuk menghasilkan metadata tentang yaitu kategorisasi otomatis dan ekstraksi informasi.

Masa depan

Tulisan Gartner tahun 2009 memprediksikan  perkembangan berikut dalam pasar inteligensi bisnis:

  • Karena kurangnya informasi, proses, dan perangkat, selama 2012, lebih dari 35 persen dari top 5000 perusahaan global secara regular gagal membuat keputusan yang berwawasan tentang perubahan signifikan dalam pasar dan bisnis mereka.
  • Pada 2012, unit-unit bisnis akan mengontrol paling kurang 40 persen dari anggaran total untuk inteligensi bisnis.
  • Pada 2012, sepertiga dari aplikasi analitis yang digunakan untuk proses bisnis akan diberikan dalam bentuk aplikasi butiran-kasar mashup.

Laporan khusus Information Management tahun 2009 memprediksi tren teratas dari IB: "komputasi hijau, jasa jaringan sosial, visualisasi data, IB seluler, analitis prediktif, aplikasi komposit, komputasi awan dan multi-sentuh.". Penelitian yang dilakukan tahun 2014 mengindikasikan bahwa karyawan lebih mungkin memiliki akses ke, dan lebih mungkin lagi terlibat dengan, perangkat IB berbasis-awan daripada perangkat tradisional.

Tren IB lainya termasuk hal-hal berikut:

  • Produk SOA-IB pihak ketiga yang menangani masalah ETL yang besar.
  • Perusahaan menerapkan pemrosesan dalam memory, pemrosesan 64-bit, dan pra-paket aplikasi IB analitis.
  • Aplikasi operasional memiliki komponen IB, dengan peningkatan pada waktu respon, skala, dan konkurensi.
  • Analitis IB yang tepat atau mendekati seketika adalah ekpektasi dasar.
  • Perangkat lunak sumber-berbuka IB menggantikan penawaran dari vendor.

Jalur penelitian yang lain mengikutkan pengkajian gabungan dari IB dan data tak pasti. Dalam konteks ini, data yang digunakan tidak diasumsikan harus tepat, akurat dan komplet. Melainkan, data dianggap tidak pasti dan karenanya ketidakpastian ini disebarkan ke hasil yang dikeluarkan oleh IB.

Menurut kajian dari Aberdeen Group, ada peningkatan ketertarikan dalam IB Software-as-a-Service (SaaS - Perangkat lunak sebagai jasa) selama beberapa tahun terakhir, dengan dua kali lipat organisasi menggunakan pendekatan ini setahun lalu - 15% pada tahun 2009 dibandingkan 7% pada tahun 2008.

Sebuah artikel oleh Chris Kanaracus menunjukan pertumbuhan data yang sama dari firma penelitian IDC, yang memprediksi pasar IB SaaS akan tumbuh 22 persen setiap tahun sampai 2013 berkat meningkatnya kecanggihan produk, anggaran IT yang ketat, dan faktor lainnya.

 

Sumber: Wikipedia

Selengkapnya
Inteligensi bisnis(IB)

Information Engineering

Sistem Manajemen Informasi

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 17 Februari 2025


Sistem informasi manajemen atau management information system (MIS) adalah sistem informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan, dan untuk koordinasi, kontrol, analisis, dan visualisasi informasi dalam suatu organisasi. Studi tentang sistem informasi manajemen melibatkan orang, proses dan teknologi dalam konteks organisasi.

Dalam pengaturan perusahaan, tujuan akhir dari penggunaan sistem informasi manajemen adalah untuk meningkatkan nilai dan keuntungan bisnis.

Sejarah

Meskipun dapat diperdebatkan bahwa sejarah sistem informasi manajemen sudah ada sejak perusahaan menggunakan buku besar untuk melacak akuntansi, sejarah modern MIS dapat dibagi menjadi lima era yang awalnya diidentifikasi oleh Kenneth C. Laudon dan Jane Laudon dalam mani mereka. buku ajar Sistem Informasi Manajemen.

  • Era Pertama – Komputer mainframe dan komputer mini
  • Era Kedua – Komputer pribadi
  • Era Ketiga – Jaringan klien/server
  • Era Keempat – Komputasi perusahaan
  • Era Kelima – Komputasi awan

Era pertama (komputer mainframe dan komputer mini) diperintah oleh IBM dan komputer mainframe mereka yang menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak. Komputer-komputer ini sering menempati seluruh ruangan dan membutuhkan tim untuk menjalankannya. Sebagai teknologi maju, komputer ini mampu menangani kapasitas yang lebih besar dan karena itu mengurangi biaya mereka. Komputer mini yang lebih kecil dan lebih terjangkau memungkinkan bisnis yang lebih besar untuk menjalankan pusat komputasi mereka sendiri di rumah / di tempat / di tempat.

Era kedua (komputer pribadi) dimulai pada tahun 1965 ketika mikroprosesor mulai bersaing dengan mainframe dan komputer mini dan mempercepat proses desentralisasi daya komputasi dari pusat data besar ke kantor yang lebih kecil. Pada akhir 1970-an, teknologi komputer mini memberi jalan kepada komputer pribadi dan komputer yang relatif murah menjadi komoditas pasar massal, memungkinkan bisnis untuk memberikan akses kepada karyawan mereka ke daya komputasi yang sepuluh tahun sebelumnya akan menelan biaya puluhan ribu dolar. Proliferasi komputer ini menciptakan pasar yang siap untuk interkoneksi jaringan dan mempopulerkan Internet. (Mikroprosesor pertama — perangkat empat bit yang ditujukan untuk kalkulator yang dapat diprogram — diperkenalkan pada tahun 1971, dan sistem berbasis mikroprosesor tidak tersedia selama beberapa tahun. MITS Altair 8800 adalah sistem berbasis mikroprosesor pertama yang umum dikenal, diikuti dengan cermat oleh Apple I dan II. Dapat diperdebatkan bahwa sistem berbasis mikroprosesor tidak membuat terobosan signifikan dalam penggunaan komputer mini sampai tahun 1979, ketika VisiCalc mendorong rekor penjualan Apple II yang dijalankannya. IBM PC yang diperkenalkan pada tahun 1981 lebih luas cocok untuk bisnis, tetapi keterbatasannya membatasi kemampuannya untuk menantang sistem komputer mini hingga mungkin akhir 1980-an hingga awal 1990-an.)

Era ketiga (jaringan klien/server) muncul ketika kompleksitas teknologi meningkat, biaya menurun, dan pengguna akhir (sekarang karyawan biasa) membutuhkan sistem untuk berbagi informasi dengan karyawan lain dalam suatu perusahaan. Komputer di jaringan umum berbagi informasi di server. Hal ini memungkinkan ribuan bahkan jutaan orang mengakses data secara bersamaan di jaringan yang disebut sebagai Intranet.

Era keempat (komputasi perusahaan) yang dimungkinkan oleh jaringan berkecepatan tinggi, mengkonsolidasikan aplikasi perangkat lunak khusus departemen asli ke dalam platform perangkat lunak terintegrasi yang disebut sebagai perangkat lunak perusahaan. Platform baru ini mengikat semua aspek perusahaan bisnis bersama-sama menawarkan akses informasi yang kaya yang mencakup struktur manajemen yang lengkap.

Teknologi

Istilah sistem informasi manajemen (SIM), sistem manajemen informasi (IMS), sistem informasi (IS), perencanaan sumber daya perusahaan (ERP), ilmu komputer, teknik komputer listrik, dan manajemen teknologi informasi (TI) sering membingungkan. MIS adalah bagian hierarki dari sistem informasi. MIS lebih berfokus pada organisasi yang mempersempit pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan nilai bisnis. Ilmu komputer lebih berfokus pada perangkat lunak dengan aplikasi yang dapat digunakan dalam MIS.[9] Teknik komputer listrik berfokus pada produk terutama berurusan dengan arsitektur perangkat keras di belakang sistem komputer. Perangkat lunak ERP adalah bagian dari MIS dan manajemen TI mengacu pada manajemen teknis departemen TI yang mungkin mencakup MIS.

Karir di MIS berfokus pada pemahaman dan memproyeksikan penggunaan praktis dari sistem informasi manajemen. Ini mempelajari interaksi, organisasi dan proses antara teknologi, orang dan informasi untuk memecahkan masalah.

Pengelolaan

Sementara sistem informasi manajemen dapat digunakan oleh setiap dan setiap tingkat manajemen, keputusan sistem mana yang akan diterapkan umumnya jatuh pada chief information officer (CIO) dan chief technology officer (CTO). Petugas ini umumnya bertanggung jawab atas strategi teknologi keseluruhan organisasi termasuk mengevaluasi bagaimana teknologi baru dapat membantu organisasi mereka. Mereka bertindak sebagai pengambil keputusan dalam proses implementasi SIM baru.

Setelah keputusan dibuat, direktur TI, termasuk direktur MIS, bertanggung jawab atas implementasi teknis sistem. Mereka juga bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan yang mempengaruhi MIS (baik kebijakan spesifik baru yang diturunkan oleh CIO atau CTO atau kebijakan yang menyelaraskan sistem baru dengan kebijakan TI organisasi secara keseluruhan). Mereka juga berperan untuk memastikan ketersediaan data dan layanan jaringan serta keamanan data yang terlibat dengan mengkoordinasikan kegiatan TI.

Setelah implementasi, pengguna yang ditugaskan akan memiliki akses yang sesuai ke informasi yang relevan. Penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang memasukkan data ke dalam SIM harus berada di level manajemen. Merupakan praktik umum untuk memasukkan input ke MIS oleh karyawan non-manajerial meskipun mereka jarang memiliki akses ke laporan dan platform pendukung keputusan yang ditawarkan oleh sistem ini.

Jenis

Berikut ini adalah jenis sistem informasi yang digunakan untuk membuat laporan, mengekstrak data, dan membantu dalam proses pengambilan keputusan manajer tingkat menengah dan operasional.

  • Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah aplikasi program komputer yang digunakan oleh manajemen menengah dan atas untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk mendukung pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Sebuah DSS digunakan sebagian besar untuk masalah keputusan semi-terstruktur dan tidak terstruktur.
  • Sistem informasi eksekutif (EIS) adalah alat pelaporan yang menyediakan akses cepat ke laporan ringkasan yang berasal dari semua tingkat dan departemen perusahaan seperti akuntansi, sumber daya manusia, dan operasi.
  • Sistem informasi pemasaran adalah Sistem Informasi manajemen yang dirancang khusus untuk mengelola aspek pemasaran bisnis.
  • Sistem informasi akuntansi berfokus pada fungsi akuntansi.
  • Sistem manajemen sumber daya manusia digunakan untuk aspek personalia.
  • Sistem otomatisasi kantor (OAS) mendukung komunikasi dan produktivitas di perusahaan dengan mengotomatiskan alur kerja dan menghilangkan kemacetan. OAS dapat diterapkan pada setiap dan semua tingkat manajemen.
  • Sistem Manajemen Informasi Sekolah (SIMS) mencakup administrasi sekolah, sering kali termasuk materi pengajaran dan pembelajaran.
  • Perangkat lunak perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) memfasilitasi aliran informasi antara semua fungsi bisnis di dalam batas-batas organisasi dan mengelola koneksi ke pemangku kepentingan luar.
  • Basis data lokal, dapat berupa alat kecil yang disederhanakan untuk manajer dan dianggap sebagai versi tingkat dasar atau dasar dari MIS.

Keuntungan dan kerugian

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan MIS:

  • Meningkatkan efisiensi operasional organisasi, menambah nilai produk yang ada, melahirkan inovasi dan pengembangan produk baru, dan membantu manajer membuat keputusan yang lebih baik.
  • Perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka karena adanya laporan pendapatan, catatan kinerja karyawan, dll. Mengidentifikasi aspek-aspek ini dapat membantu perusahaan meningkatkan proses bisnis dan operasinya.
  • Ketersediaan data pelanggan dan umpan balik dapat membantu perusahaan untuk menyelaraskan proses bisnisnya sesuai dengan kebutuhan pelanggannya. Pengelolaan data pelanggan yang efektif dapat membantu perusahaan untuk melakukan kegiatan pemasaran dan promosi secara langsung.
  • MIS dapat membantu perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif.
  • Laporan MIS dapat membantu pengambilan keputusan serta mengurangi waktu henti untuk item yang dapat ditindaklanjuti.

Beberapa kelemahan sistem MIS:

  • Pengambilan dan penyebaran tergantung pada perangkat keras dan perangkat lunak teknologi.
  • Potensi informasi yang tidak akurat.

Aplikasi perusahaan

Sistem perusahaan—juga dikenal sebagai sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP)—menyediakan modul perangkat lunak terintegrasi dan database terpadu yang digunakan personel untuk merencanakan, mengelola, dan mengontrol proses bisnis inti di berbagai lokasi. Modul sistem ERP dapat mencakup keuangan, akuntansi, pemasaran, sumber daya manusia, produksi, manajemen inventaris, dan distribusi.

Sistem manajemen rantai pasokan (SCM) memungkinkan manajemen rantai pasokan yang lebih efisien dengan mengintegrasikan tautan dalam rantai pasokan. Ini mungkin termasuk pemasok, produsen, grosir, pengecer, dan pelanggan akhir.

Sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) membantu bisnis mengelola hubungan dengan pelanggan potensial dan saat ini serta mitra bisnis di seluruh pemasaran, penjualan, dan layanan.

Sistem manajemen pengetahuan (KMS) membantu organisasi memfasilitasi pengumpulan, pencatatan, pengorganisasian, pengambilan, dan penyebaran pengetahuan. Ini mungkin termasuk dokumen, catatan akuntansi, prosedur, praktik, dan keterampilan yang tidak tercatat. Manajemen pengetahuan (KM) sebagai suatu sistem mencakup proses penciptaan dan perolehan pengetahuan dari proses internal dan dunia eksternal. Pengetahuan yang terkumpul dimasukkan ke dalam kebijakan dan prosedur organisasi, dan kemudian disebarluaskan kepada para pemangku kepentingan.

 

Sumber Artikel: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Sistem Manajemen Informasi
« First Previous page 841 of 1.176 Next Last »