UB Ciptakan Alat Bertenaga Surya untuk Tingkatkan Produktivitas Bawang

Dipublikasikan oleh Wanda Adiati, S.E.

05 Maret 2022, 15.31

Growth Lamp Tenaga Surya Universitas Brawijaya (UB) mampu meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah pada malam hari.

Bawang merah menjadi salah satu komoditas penting bagi masyarakat Indonesia.

Karena tingginya kebutuhan masyarakat terhadap bawang merah, petani di beberapa daerah banyak yang membudidayakannya.

Beberapa daerah penghasil bawang merah cukup besar di Indonesia seperti di Brebes, Garut, Demak, Malang dan Solok, Sumatera Barat.

Namun begitu, ada saatnya ketersediaan bawang merah dalam negeri tidak dapat memenuhi kebutuhan hingga harus mendatangkan bawang merah dari luar negeri.

Badan Pusat Statistik di tahun 2020 merilis data bahwa impor bawang merah Indonesia mencapai US$ 1,36. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 148,9 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 545 ribu. Hal ini tentunya menimbulkan keresahan petani bawang akan harga yang beredar di pasaran.
 

Growth Lamp Tenaga Surya

Salah satu permasalahan bawang terletak ada pada masa pertumbuhannya. Padahal pertumbuhan bawang menjadi nilai yang bisa membantu meningkatkan produktivitas.

Membantu menjembatani permasalahan ini, UB Tech, salah satu unit inovasi Universitas Brawijaya (UB) merilis growth lamp tenaga surya.

Menurut Direktur UB-Tech Eka Maulana, alat ini mampu meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah pada malam hari.

Growth Lamp tenaga surya merupakan lampu pertumbuhan tanaman yang merupakan sistem pencahayaan buatan dihasilkan sumber lampu LED dari energi listrik.

Bisa Diterapkan di Beberapa Jenis Sayuran

Energi listrik pada alat ini dihasilkan oleh panel surya untuk diterapkan pada jenis tanaman berhari panjang (Long Day Plant).

Selain pada tanaman bawang, lampu ini juga dapat digunakan pada tanaman bawang putih, kentang, wortel, maupun jenis tanaman buah lainnya.

"Alat ini dapat digunakan di malam hari. Jadi produktivitasnya bisa terus berjalan, dan dapat digunakan 3 - 4 jam setelah matahari terbenam," jelas Eka Maulana seperti dikutip dari laman resmi Universitas Brawijaya, Rabu (26/1/2022).
 

Sudah Diaplikasikan di Daerah Boyolali

Dosen Fakultas Teknik ini menerangkan, lampu bertenaga surya ini telah digunakan oleh Kelompok Tani Argoayungtani, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Sebanyak 4 unit growth lamp telah dipasang di ketinggian 1564 meter di atas permukaan laut untuk membantu petani meningkatkan hasil dan kualitas bawang merah.

"Daerah ini membutuhkan sinar matahari tambahan waktu tambahan saat tidak ada sinar matahari di malam hari," ungkap Eka.

Inovasi dari Universitas Brawijaya ini juga mendapat apresiasi dari Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian pada saat mengunjungi lokasi kelompok tani Argoayungtani.


Sumber Artikel: kompas.com