Perhubungan
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Hari ini 105 tahun lalu, tepatnya 13 Januari 1917, sebuah kecelakaan kereta terjadi di Stasiun Ciurea Rumania.
Bukan sekadar kecelakaan kereta biasa, peristiwa ini merenggut sekitar seribu korban jiwa.
Melansir Rail Technology, peristiwa itu terjadi saat situasi Perang Dunia I.
Penumpang di dalam kereta itu terdiri dari tentara perang yang terluka dan pengungsi yang melarikan diri dari serangan Jerman.
Saat itu, Rumania terlibat dalam PD I pada bulan Agustus 1916, memihak aliansi Prancis-Anglo-Rusia.
Beberapa bulan setelah pertempuran sengit, Jerman menduduki Kota Bukares. Hal ini menyebabkan banyak orang ingin menyelamatkan diri ke wilayah yang lebih aman.
Kronologis Kejadian
Dikutip dari Radio Romania International, sejarawan perkeretaapian Rumania Dorin Stanescu menjelaskan, kereta itu kelebihan muatan dan penuh sesak dengan orang-orang yang ingin mengamankan diri.
Penumpang tidak hanya memenuhi bagian dalam kereta, namun juga hingga bagian atap.
"Sangat banyak orang memilih untuk naik kereta dengan segala cara, menggunakan atap gerbong. Jadi dari satu stasiun kereta ke stasiun berikutnya, kereta itu semakin lama semakin ramai," ujar Dorin.
Dia menyebut, jumlah penumpang saat itu lebih dari 5.000 orang. Sementara, kapasitas kereta hanya 1.000 penumpang saja.
Muatan berlebih itu tentu dapat dipahami tidak sebanding dengan kemampuan teknis yang dimiliki oleh kereta.
Saat menuruni sebuah lembah di dekat Stasiun Ciurea, kereta ini melaju dalam kecepatan tinggi.
Mekanis mencoba mengaktifkan sistem rem, ternyata terjadi gangguan. Sistem tidak dapat difungsikan akubat terlalu banyaknya penumpang.
Alhasil, rangkaian gerbong-gerbong itu tergelincir, keluar dari rel, dan menabrak gerbong lainnya.
Kecelakaan terjadi pada tengah malam dalam kondisi dingin dan hujan salju lebat. Stasiun Ciurea pun penuh dengan gerbong yang berantakan.
Terlihat api menyala dan keberadaan tangki yang memuat minyak cair dalam rangksian itu membuat api semakin menyala.
Kebakaran yang terjadi pada akhirnya menyebabkan ledakan yang menggetarkan area di sekitar kejadian.
Korban Jiwa mencapai 1.000 Orang
Banyak orang yang terlempar ke salju, tetapi lebih banyak lagi orang yang meninggal karena terjepit di antara gerbong.
Beberapa yang lain tewas saat ledakan terjadi.
Selain memakan korban hingga angka 1.000 jiwa, peristiwa itu membuat kurang lebih 1.000 lokomotif dan 25.000 gerbong kereta di Rumania menepi.
Pasalnya, kecelakaan yang terjadi di Stasiun Ciurea ini memblokir jalur-jalur kereta. Sementara itu, pengangkatan gerbong kereta tidak bisa dilakukan dengan mudah.
Kecelakaan kereta ini menjadi salah satu yang terburuk di sepanjang sejarah perkeretaapian dunia.
Masyarakat Rumania mengenal peristiwa bersejarah ini sebagai Romania Catastrophe.
Sumber Artikel: kompas.com
Keuangan
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Sejalan dengan percepatan pemulihan ekonomi, pendapatan negara catatkan kinerja positif, yang utamanya didorong oleh tumbuhnya penerimaan perpajakan, penerimaan kepabeanan dan cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Penerimaan kepabeanan dan cukai awal tahun ini telah capai Rp24,9 triliun atau tumbuh 99,4%.
“Bea masuk kita tumbuh 44%, cukai tumbuh 97,9% dan bahkan bea keluar tumbuhnya 225,8%.” Jelas Menkeu.
Pada acara Konferensi Pers APBN KiTa (23/02), Menkeu menguraikan bea masuk tumbuh didorong oleh kinerja impor nasional, terutama kebutuhan bahan baku industri termasuk otomotif. Untuk cukai pertumbuhannya dipengaruhi oleh implementasi kebijakan pelunasan cukai dan pengawasan dibidang cukai, serta kebijakan pembukaan daerah tujuan wisata. Sedangkan bea keluar tumbuh didorong oleh tingginya harga produk kelapa sawit dan peningkatan ekspor tembaga.
“Insentif fiskal tetap kita berikan dan untuk bea dan cukai diberikan Rp674 miliar, terutama tetap didominasi untuk bidang kesehatan, insentif di bidang alat-alat PCR, obat-obat anti-virus, oksigen, masih mencapai Rp84 miliar, ini pada saat kita mengantisipasi lonjakan Omicron dimana kita menjaga keselamatan masyarakat, juga dalam impor sebesar Rp590 miliar dalam bentuk impor vaksin.” terangnya lagi kepada media.
Di bulan Januari PNBP juga menunjukkan kenaikan yang sangat tinggi. PNBP berkontribusi Rp22 triliun terhadap penerimaan atau telah mencapai 6,6% dari target. Menkeu kembali menjabarkan PNBP dalam bentuk SDA Migas mengalami lonjakan 281,8% atau mencapai Rp8,8 triliun.
“PNBP di bidang SDA, sumber daya alam non-migas, kita juga lihat kenaikannya 26,9% terutama didukung oleh harga dari sumber daya alam non-migas seperti nikel dan juga tembaga, emas dan perak. Demikian juga dengan SDA dari sisi kehutanan perikanan dan panas bumi, yang semuanya juga menunjukkan adanya pemulihan, saya rasa ini merupakan sesuatu yang sangat bagus.” ujar Menkeu.
Sumber Artikel: kemenkeu.go.id
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Israel, Yordania dan Uni Emirat Arab (UEA) akan menandatangani kesepakatan untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Yordania. Situs berita Axios di Amerika Serikat (AS) melaporkan, kesepakatan itu diperkirakan akan ditandatangani pada Senin pekan depan di Dubai, di hadapan Utusan Khusus Presiden AS untuk Iklim, John Kerry.
"Ini adalah proyek kerja sama regional terbesar yang pernah dilakukan antara Israel dan negara tetangganya," ujar laporan Axios.
Seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (17/11), kesepakatan tersebut menyerukan agar panel surya yang didanai UEA menyediakan energi terutama ke Israel, yang akan membangun pabrik desalinasi di pantai Mediterania untuk menyediakan air ke Yordania. Kesepakatan tersebut menyerukan agar pembangkit listrik tenaga surya beroperasi pada 2026 dan menghasilkan 2 persen energi Israel 2030.
Israel membayar total 180 juta dolar AS per tahun untuk pemerintah Yordania dan perusahaan UEA. Perjanjian itu akan ditandatangani oleh Menteri Energi Israel Karine Elharrar, Menteri Air Yordania Raed Abu Al-Saud dan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed.
"Kesepakatan itu akan meningkatkan kepentingan strategis hubungan antara Israel dan Yordania, yang telah meningkat secara signifikan sejak Naftali Bennett menggantikan Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri Israel. Kesepakatan itu juga harus meringankan krisis air Yordania," kata laporan Axios.
Kesepakatan tersebut merupakan hasil negosiasi melalui beberapa panggilan telepon dari Kerry ke Raja Yordania Abdullah II dan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid. Ketiganya melakukan pembicaraan rahasia dan menjadi lebih serius pada September. Kemudian rancangan kesepakatan telah matang pada akhir Oktober.
Kesepakatan itu awalnya akan ditandatangani dua minggu lalu selama konferensi iklim COP26 di Glasgow. Axios mengutip pejabat Israel yang tidak mau disebutkan namanya yang mengatakan, Raja Abdullah siap untuk bergerak maju, tetapi Bennett meminta untuk menunda penandatanganan karena khawatir akan menimbulkan kritik politik domestik.
Israel membutuhkan energi terbarukan tetapi tidak memiliki lahan untuk panel surya skala. Sementara, Yordania membutuhkan air tetapi hanya dapat membangun pabrik desalinasi di bagian selatan negara yang terpencil, sedangkan garis pantai Israel lebih dekat ke pusat populasi besar Yordania. Panel tenaga surya akan dibangun oleh Masdar, sebuah perusahaan energi alternatif milik pemerintah UEA.
Kesepakatan panel surya itu juga dilatarbelakangi oleh Kesepakatan Abraham. Tahun lalu, UEA telah menormalkan hubungan dengan Israel melalui Kesepakatan Abraham, yang diinisiasi oleh Amerika Serikat. Penandatanganan kesepakatan normalisasi dilakukan di Gedung Putih dan disaksikan oleh mantan Presiden Donald Trump.
Sumber Artikel: republika.co.id
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Uni Eropa menyusun rencana untuk melabelkan proyek-proyek gas alam dan energi nuklir sebagai investasi 'hijau'. Langkah ini diambil setelah perdebatan selama satu tahun terakhir mengenai apakah proyek-proyek tersebut benar-benar ramah iklim.
"Dengan mempertimbangkan saran ilmiah dan kemajuan teknologi saat ini serta penolakan dari berbagai negara angggota, Komisi mempertimbangkan peran gas alam dan nuklir sebagai sarana untuk transisi ke masa depan dengan basis energi terbarukan," kata Komisi Eropa dalam pernyataannya, Ahad (2/1).
Diperkirakan Komisi Eropa akan menetapkan peraturan tersebut pada bulan ini. Mereka akan memutuskan proyek-proyek gas dan nuklir mana saja yang masuk ke 'taksonomi finansial berkelanjutan' Uni Eropa.
Agar dapat masuk kategori sebagai investasi hijau maka aktivitas-aktivitas ekonomi harus sesuai dengan kriteria lingkungan. Langkah membatasi proyek-proyek apa saja yang masuk investasi hijau ini bertujuan menarik lebih banyak investasi swasta.
Selain itu untuk menghentikan apa yang disebut 'greenwashing' pratik perusahaan-perusahaan atau investor melebih-lebihkan kredensial ramah lingkungan pada proyek-proyek mereka. Brussels juga telah menerapkan sistem ini pada beberapa pembiayaan Uni Eropa artinya peraturan ini dapat memutuskan proyek apa yang dapat menggunakan dana publik.
Komisi Eropa akan melabelkan pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai investasi hijau. Bila proyek itu memiliki rencana, dana, dan lokasi untuk membuang limbah radioaktif. Agar mendapatkan label hijau maka pembangkit listrik tenaga nuklir harus mendapatkan izin pembangunan sebelum 2045.
Investasi pembangkit listrik tenaga gas alam juga dapat dikategorikan hijau bila emisi yang dikeluarkan di bawah 270g CO2e/kWh. lebih rendah dari tenaga bahan bakar fosil. Selain itu juga dapat izin membangun sebelum 31 Desember 2030 dan beralih ke gas dengan karbon rendah sebelum akhir 2035.
Pembangkit listrik tenaga nuklir dan gas akan dilabelkan sebagai investasi hijau bila terdapat aktivitas 'transisi'. Artinya tidak sepenuhnya berkelanjutan tapi emisi industrinya lebih rendah dari rata-rata dan tidak mengunci aset-aset yang menimbulkan polusi.
Sumber dari Komisi Eropa mengatakan demi membantu negara anggota yang memiliki berbagai latar belakang energi melakukan transisi 'dalam kondisi tertentu, solusinya dapat masuk akal tidak terlihat 'hijau' pada pandang pertama'. Investasi gas alam dan nuklir akan menghadapi 'kondisi yang ketat'.
Negara-negara Uni Eropa dan kelompok pakar akan meneliti rencana Komisi Eropa yang dapat diubah sebelum dipublikasikan pada Januari. Ketika dipublikasikan Parlemen Eropa atau mayoritas negara-negara Uni Eropa dapat memvetonya.
Rencana itu tertahan di lobi-lobi pemerintah selama satu tahun lebih. Negara anggota Uni Eropa berdebat mengenai proyek apa saja yang dapat dikategorikan investasi hijau.
Emisi yang diproduksi pembangkit listrik gas alam hanya setengah dari batu bara. Tapi infrastruktur gas juga berkaitan dengan kebocoran metana yang berpotensi memanaskan bumi.
Penasehat-penasehat Uni Eropa sudah merekomendasikan untuk tidak memasukan pembangkit listrik tenaga gas sebagai investasi hijau kecuali emisi di bawah 100g CO2e/kWh. Para ilmuwan mengatakan hal ini perlu dilakukan untuk menghindari dampak perubahan iklim yang menghancurkan.
Emisi CO2 Pembangkit listrik tenaga nuklir sangat rendah tapi tahun lalu Komisi Eropa mencari saran para ahli. Apakah pembangkit tenaga listrik nuklir dapat dikategorikan investasi hijau mengingat potensi yang ditimbulkan limbah radioaktif.
Sumber Artikel: republika.co.id
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arifin Tasrif menyatakan keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) mampu menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
"Ini energinya untuk kesehatan masyarakat dan pengelolaan lingkungan," katanya saat meninjau proyek PLTSa Putri Cempo Solo, Selasa (25/1/2022).
Arifin Tasrif mengatakan saat ini proyek PLTSa yang sedang dalam proses pembangunan ada di Solo dan Surabaya. Selain itu, dikatakannya, menyusul kota-kota lain di Indonesia.
"Ini (Solo) baru yang kedua. Rencananya kan ada 12, Cempo ini yang kedua. Pertama di Benowo, Surabaya. Untuk teknologinya juga lain, di sini teknologinya gasifying (gasifikasi), sedangkan di Benowo insenerator, dibakar. Kalau ini disekam," katanya.
Disinggung mengenai proyek serupa di kota lain yang perkembangannya paling mendekati Solo dan Surabaya, dikatakannya, di DKI Jakarta. "Masih banyak harus mengejar. Makanya kami datangi satu-satu," katanya.
Terkait dengan proses pengembangan PLTSa sendiri, dikatakannya, sejauh ini belum ada hambatan berarti. "Saya rasa belum lihat ada kendala. Saya dapat laporan karena keterlambatan, karena COVID-19, peralatan terlambat, tenaga kerja nggak bisa kerja, kemudian juga ngangkut alat butuh 2 - 3 bulan," katanya.
Sementara itu, pihaknya berharap perlunya inisiatif pemerintah daerah untuk bersama-sama mengembangkan PLTSa tersebut. "Karena daerah yang merasakan lingkungan, kesehatan masyarakat. Inisiatif ini yang dibutuhkan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan perjanjian jual beli listrik antara PLN dengan pemerintah sebesar 5 MW. "Tapi bangunnya 8 MW karena ada 3 MW untuk internal konsumsi. Kami lihat pembangunannya berjalan baik sekali. Ini sebenarnya lesson learn-nya rukun agawe santosa, kolaborasi," kata Darmawan Prasodjo.
Sumber Artikel: republika.co.id
Ketenagakerjaan
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Anwar Sanusi menilai transformasi status dari Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar menjadi Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar sangat layak.
Menurut Sekjen Anwar, kelayakan transformasi tersebut di antaranya karena melihat kebutuhan peningkatan SDM kompeten untuk wilayah Indonesia Timur.
"Kami melihat dari banyak hal pun Makassar ini sudah cukup untuk mengemban mandat yang lebih besar yang ada pada kondisi saat ini," ucap Sekjen Anwar pada kunjungannya ke Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Makassar, Selasa, 22 Februari 2022.
Hingga kini terdapat enam BBPVP di seluruh Indonesia, yaitu berada di Medan, Serang, Bekasi, Bandung, Semarang, dan Makassar.
"Walaupun Makassar ini bungsu, jangan berkecil hati. Bungsu hanya kebetulan saja lahirnya terakhir. Meskipun bungsu, tidak berarti kalah dari aspek kualitas. Nah, Anda harus membuktikan kualitasnya bahwa dalam banyak hal tidak ketinggalan dengan yang lain. Harus seperti itu," ucap Sekjen Anwar.
Diharapkan BBPVP Makassar cepat berbenah agar mampu mengejar ketertinggalan dari balai besar di daerah-daerah lain.
"Saya sangat berharap, mudah-mudahan BLK Makasar yang sudah menjadi Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Makassar ini akan semakin maju, berkembang, dan jaya," kata Sekjen Anwar.
Sumber Artikel: msn.com