Transportasi

Pelayanan Transportasi di Era Digital yang Menjadi Tantangan Pemerintah Saat Ini

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Semenjak layanan angkutan online (daring) beroperasi, sampai saat ini pemerintah di banyak negara bingung mengaturnya, termasuk di Indonesia. Padahal, bayangkan jika layanan itu nanti berkembang sehingga bisa merancang itenary perjalanan dan aktivitas kita sehari-hari. 

Sebut saja mereka para agregator, bersaing melayani pesanan kita melalui smart phone. Tugas kita hanya memilih yang paling kompetitif dan efisien, termasuk mengakomodasi perjalanan ke luar negeri lengkap dengan perpindahan antarmoda. Itu ditambah aktifitas di sela perjalanan yang dapat sekalian dipesan jika telah pasti.

ACES (autonomous, connected, electrified, sharing) adalah ciri pengembangan layanan mobilitas di masa revolusi industi 4.0, dan bila sajiannya mencakup pula layanan non transportasi, ini masuk kategori society 5.0.

Pengembangan layanan transportasi 4.0 lagi berpacu di banyak negara. Uji coba marak dilaksanakan. Di Indonesia saja kita telah mulai melaksanakan desk study sembari bersiap melaksanakan piloting di rencana ibu kota negara (IKN) yang ingin dirancang sebagai kota pintar.
Layanan transportasi 4.0 pada umumnya ditandai dengan digitalisasi dan otomatisasi dalam sajian layanan menggunakan teknologi canggih, seperti internet of things (IoT), artificial intelligence, cloud computing, big data. 3D printing & 5G.

Gagasan untuk 'mengintegrasikan' sistem lalu lintas dan jalan melalui intelligent vehicle highway system (TVHS) telah dimulai di Amerika Serikat (AS) sejak pemberlakuan undang-undang federal lntermodal Surface Transporracion Efficiency Act of 1991 saat era Perang Dingin berlangsung dan dana riset berlimpah. Anehnya, di negara itu sampai sekarang ini belum terlihat perubahan besar dan implementasi yang berarti walaupun upaya riset masih terus dilaksanakan.

Sementara itu, awal tahun 2020, Presiden Joko Widodo mencanangkan cita-cita bahwa kendaraan yang akan beroperasi di ibu kota baru kelak hanya kendaraan listrik otonom (KLO). Diperkirakan, beberapa dekade dari sekarang Indonesia akan menghadapi implementasi besar-besaran dari konsep mobility as a service (MaaS).
Layanan berbasis konsep itu akan memadukan bermacam-macam moda angkutan umum secara digital dengan tujuan agar warga kota tidak lagi bergantung pada angkutan pribadi karena rantai layanan Maas yang nyaman dan lebih murah. Disebabkan kemajuan teknologi IT bergerak sangatlah cepat, niat menerapkan MaaS dan kendaraan otonom masa depan tak bisa dijalankan sembarangan. Butuh test bed untuk memastikan keamanan penggunaan kendaraan otonom di area perkotaan yang lebih luas dengan beragam kondisi lapangan. Balitbang Kementerian Perhubungan bersama ITB sekarang ini sedang mengkaji pula ekosistem driverless guna persiapan implementasi KLO di IKN.

Selain ekosistem uji coba, implementasi KLO membutuhkan industrial dan regulatory sandboxing secara khusus, semacam kemudahan atau kelonggaran bereksperimen guna membuktikan konsep dan nilai tambah. Hal paling mendasar, disebabkan eksperimen KLO akan menyentuh banyak lintas subsektor, seperti telekomunikasi, keamanan siber, teknologi finansial, serta kerahasiaan data pribadi, kebutuhan akan hadirnya badan koordinasi khusus yang bisa memastikan kelancaran uji coba itu akan menjadi suatu keniscayaan.

Sampai sekarang ini, lembaga semacam itu belum terbentuk. Aturan sandboxing pendukungnya juga belum ada. Tetapi, tim penelitian sampai sekarang ini telah menyiapkan roadmap implementasi KLO.
Di tahun 2021, semisal tim telah merencanakan fitur infrastruktur, merumuskan pula kebijakan dan bentuk badan regulasi KLO. Lalu di tahun 2022, penetapan lokasi uji, ragam dukungan R&D untuk mencapai autonomous vehicle SAE level 3, serta perluasan cakupan 4G & 5G.

Di tahun 2023, diproyeksikan uji coba KLO autonomous vehicle SAE level 3. merumuskan kebijakan R&D guna mencapai autonomous vehicle SAE level 4 dan pengujian network 4G & 5G.
Di tahun 2024 akan dilaksanakan pengujian KLO autonomous vehicle SAE level 4, survei kepuasan konsumen KLO, dan perancangan kebijakan R&D guna mencapai autonomous vehicle SAE level 5. Lalu, di tahun 2025, dilaksanakan uji coba KLO level 4 serta piloting KLO level 5 pada lingkungan terbatas di rencana IKN.


Disadur dari sumber research.lppm.itb.ac.id

Selengkapnya
Pelayanan Transportasi di Era Digital yang Menjadi Tantangan Pemerintah Saat Ini

Keinsinyuran

Elon Musk Kirim Insinyur Perbaiki Jaringan di Tonga

Dipublikasikan oleh Muhammad Reynaldo Saputra pada 18 Februari 2025


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala SpaceX Elon Musk telah mengirim tim insinyur Starlink ke Pasifik Selatan untuk membantu membuat Tonga kembali online. Hal itu dilakukan setelah letusan gunung memutuskan satu-satunya kabel yang menghubungkan negara pulau itu ke internet

Sampai saat ini, masih berlangsung perbaikan kabel bawah laut dan masyarakat masih tidak bisa menghubungi sanak saudara yang tinggal di luar negeri. Selama periode ini, sejumlah politisi telah membuat panggilan publik yang menanyakan kepastian Musk dapat membantu untuk memulihkan koneksi internet Tonga.

Hal tersebut memicu cuitan dari Musk yang meminta orang-orang Tonga untuk memberi tahu pihaknya jika SpaceX mengirim bantuan melalui terminal Starlink. Setelah itu, beberapa insinyur Starlink berangkat ke negara tetangga Tonga, Fiji, untuk mulai bekerja membangun stasiun bumi Starlink Gateway.

Kabar tentang bantuan Musk datang dari Jaksa Agung Fiji Aiyaz Sayed Khaiyum yang mengunggah cuitan pada pekan ini bahwa SpaceX tengah bekerja untuk menghubungi kembali warga Tonga ke dunia. 

“Tim dari SpaceX sekarang berada di Fiji membangun stasiun Starlink Gateway untuk menghubungkan kembali Tonga. Ini sebuah inisiatif yang bagus Elon Musk,” kata Khaiyum.

Dikutip Digital Trends, Kamis (10/2/2022), layanan internet Starlink SpaceX diluncurkan tahun lalu dan menggunakan konstelasi satelit yang berkembang dengan tujuan akhir menyediakan konektivitas ke tempat mana pun di Bumi. Stasiun bumi merupakan bagian penting dari pengaturan Starlink sementara pengguna hanya perlu memasang antena untuk menghubungkan perangkat ke internet.

Perbaikan kabel yang membentang 500 mil di bawah Pasifik ke Fiji, masih berlangsung setelah terhambat oleh cuaca buruk awal pekan ini. Sejak letusan yang menyebabkan tsunami, merobohkan rumah, dan menewaskan tiga orang, pemerintah Tonga berhasil memulihkan beberapa koneksi telepon bagi mereka yang tinggal di pulau utama. 

Namun, Starlink dapat membantu menghadirkan konektivitas internet bagi warga Tonga yang menunggu terhubung dengan sanak keluarga yang tinggal di luar pulau.

Sumber: tekno.republika.co.id

Selengkapnya
Elon Musk Kirim Insinyur Perbaiki Jaringan di Tonga

Keinsinyuran

Program Profesi Insinyur UMS Jalani Penilaian Akreditasi

Dipublikasikan oleh Muhammad Reynaldo Saputra pada 18 Februari 2025


REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Program Profesi Insinyur (PPI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjalani Asesmen Lapangan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) secara daring melalui Zoom Meeting. Tim asessor yang bertugas kali ini yaitu Herman Parung dari Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Subagyo dari Universitas Gajah Mada (UGM).

Penilaian akreditasi program profesi tersebut dilakukan selama dua hari yakni Jumat-Sabtu (18-19/6) yang terpusat di Gedung Induk Siti Walidah UMS, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Program Profesi Insinyur merupakan bagian dari Fakultas Teknik UMS yang bertujuan untuk mendidik lulusan Sarjana Teknik menjadi insinyur yang profesional.

Dalam sambutannya, Rektor UMS, Sofyan Anif, mengatakan, UMS memiliki 61 program studi, salah satunya Program Profesi Insinyur (PPI). Hal yang menjadi latar belakang hadirnya program ini sebagai penunjang kompetensi mahasiswa dalam keahlian tertentu.

"Perlunya tambahan skill dari mahasiswa setelah lulus dari S-1 (sarjana), sehingga ada nilai tambah ketika masuk dalam dunia kerja," ujar Sofyan Anif seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (19/6).

Dalam kesempatan itu, Rektor menjelaskan, Fakultas Teknik memiliki berbagai dosen lulusan luar negeri yang berkompeten. Berbagai sarana dan prasarana selalu diperbaiki untuk menunjang kualitas program ini. Selain itu, Fakultas Teknik menjadi fakultas yang paling aktif dalam penulisan jurnal ilmiah terindeks Scopus.

"UMS menjadi tolak ukur dalam penyelenggaraan program profesi baik dari Perguruan Tinggi Muhammadiyan maupun Perguruan Tinggi Negeri," tegas Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan UMS tersebut.

Sementara itu, Dahlan Rais, selaku Badan Pembina Harian juga menyampaikan dukungan penuh dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas UMS baik secara kelembagaan, maupun personal.

Sumber: www.republika.co.id

Selengkapnya
Program Profesi Insinyur UMS Jalani Penilaian Akreditasi

Teknologi

Teknologi Hidroponik Komersial Berbasis Internet of Things (IoT) Bisa Jadi Solusi

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Meningkatnya jumlah populasi manusia menyebabkan permintaan pangan yang makin besar, namun luas lahan pertanian makin kecil sebab perubahan fungsi lahan pertanian menjadi permukiman. Salah satu jalan keluar yang bisa dilakukan guna mengatasi masalah ini yaitu pertanian dengan teknologi hidroponik. Hidroponik merupakan budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk tanaman. Teknologi ini cocok dijalankan pada lahan pertanian sempit. Tanaman yang biasa dibudidayakan menggunakan teknologi ini adalah paprika, tomat, selada, paprika, tomat, melon, bayam, pakcoy dan kangkung.

Menurut konsep pembangunan pertanian, peningkatan keuntungan dari usaha pertanian harus dijalankan. Salah satu usaha guna meningkatkan keuntungan dari teknologi hidroponik yaitu dengan meningkatkan produksi pada tanaman hidroponik. Maka dari itu, tim peneliti diantaranya yaitu Dr. Nina Siti Aminah, Maman Budiman, Ph.D dan Ant. Ardath Kristi, S.T. dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta 2 orang mahasiswanya (Efraim Partogi dan Prianka Anggara) merancang purwarupa sistem instrumentasi pemantauan parameter-parameter fisis teknologi hidroponik berbasis sistem Internet of Things (IoT) guna mengetahui parameter fisis yang paling mempengaruhi proses produksi sehingga harus bisa dikendalikan. Tim peneliti membuat pula model pertumbuhan menggunakan machine learning (ML) sehingga bisa dipergunakan untuk memprediksi hasil produksi.

Lokasi penelitian dilaksanakan pada hidroponik komersial ”Blessing Farm” yang lokasinya di Jl. Intan Permata No.a20, Ciwaruga, Kec. Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40559. Tanaman yang menjadi bahan penelitian yaitu pakcoy (Brassica rapa subsp. Chinensis) dan kangkung (Ipomoea aquatica). Sistem hidroponik yang dipergunakan yaitu sistem Nutrient Film Technique atau NFT. Pada  sistem ini aliran air dibuat dangkal atau tipis, sehingga tak merendam akar sepenuhnya. Tujuannya yaitu guna memperoleh nutrisi, air, dan oksigen secara bersamaan agar lebih menghemat tenaga kerja dan waktu. Instalansi NFT dibuat agak miring sekitar 5-10 derajat guna menghindari menggenangnya air dan mempermudah pergerakan sirkulasi air nutrisi. Sistem kerja NFT cukup mudah, air nutrisi dipompa ke bak tanam untuk membasahi akar kemudian kembali lagi ke tangki nutrisi dan disirkulasi kembali ke bak tanam.

Sistem instrumentasi greenhouse hidroponik menggunakan berbagai sensor dan komponen, yakni sensor intensitas cahaya, sensor temperatur udara, sensor kelembapan udara, sensor total dissolved solid (TDS), dan sensor temperatur larutan. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan didesain tujug buah node sensor temperatur, kelembapan dan cahaya yang terhubung dengan mikrokontroler ESP8266, dan satu buah node sensor TDS dan temperatur larutan yang terhubung dengan mikrokontroler ESP32. Diagram sistem instrumentasi greenhouse hidroponik ditunjukkan pada Gambar 1. Terdapat modul wi-fi pada masing-masing mikrokontroler. Wi-fi menghubungkan seluruh node sensor ke server (Raspeberry pi). Disini data dari masing-masing node sensor diolah, ditampilkan dengan menggunakan Grafana, dan disimpan pada basis data menggunakan InfluxDB. Tampilan dan realisasi sistem instrumentasi greenhouse hidroponik ditunjukkan pada Gambar 2 dan Gambar 3. Ukuran greenhouse hidroponik yang diteliti merupakan 1514 m2 dengan tinggi rak tanaman 1,3 m. Terdapat filter pada atap sehingga intensitas cahaya yang masuk tak sama dengan intensitas cahaya yang keluar. Sistem nutrisi menggunakan satu tangki nutrisi untuk produksi keseluruhan tanaman.

Program ML yang digunakan yaitu algoritma random forest regression, linear regression, dan polynomial regression. Program dimulai dengan proses pengambilan data dari suatu basis data. Data ini disebut datasets, data tersebut kemudian dibagi dan dipergunakan sejumlah 80% untuk keperluan training dan 20% keperluan testing.


Disadur dari sumber research.lppm.itb.ac.id

Selengkapnya
Teknologi Hidroponik Komersial Berbasis Internet of Things (IoT) Bisa Jadi Solusi

Teknologi

Efektifitas Kinerja Teknologi Nano Bisa Digunakan dalam Produk Sehari-hari

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Teknologi nano merupakan teknologi berbasis material dalam rentang ukuran nanometer (10^-9 m) dimana dalam ukuran tersebut, karakteristik atau sifat-sifat dari material bisa berubah sehingga peluang pemanfaatan material ini semakin bermacam-macam. Pemanfaatan material nano bisa pula untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku sebab efektifitas kinerja material nano akan meningkat dibandingkan dengan material yang ukurannya lebih besar. Teknologi nano sudah banyak diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari walau mungkin belum disadari oleh orang-orang yang menggunakan teknologi tersebut. Contoh pengaplikasian teknologi nano yaitu Blu-Ray Disc dimana di permukaannya ada pola grating berukuran sekitar 200 nm. Selain itu beraneka komponen penyusun komputer serta smartphone yang telah umum dimanfaatkan oleh masyarakat juga banyak yang sudah mempergunakan prosesor yang sudah menyematkan nanoteknologi dengan ukuran penyusun komponen sangat kecil bahkan di bawah 10 nm. Dan di bidang kesehatan juga sudah banyak dikembangkan suplemen dan kosmetik yang sudah memanfaatkan nanoteknologi guna meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari produk.

Pengembangan teknologi nano mempunyai manfaat yang luas dan bisa memberikan dampak yang besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Maka dari itu, pusat penelitian nanosains dan nanoteknologi (PPNN) sudah didirikan di ITB semenjak tahun 2015 untuk menjawab tantangan dalam perkembangan nanosains dan nanoteknologi khususnya di Indonesia. Selain melakukan kegiatan penelitian mutakhir dan diseminasi keilmuan, PPNN ITB juga mempunyai kegiatan dalam hilirisasi produk yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Salah satu produk yang dirilis PPNN ITB bekerjasama dengan PT. Rumah Inovasi Natura (RIN) dan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB di awal tahun 2022 ini merupakan produk sabun cair pensuci najis dengan komposisi utama yakni kaolin (20persen) yang dimana salah satu kelompok mineral dalam tanah liat, jadi bisa digunakan untuk mensucikan najis, serta nanoemulsi vitamin E yang bisa lebih efektif dalam menyehatkan dan melembutkan kulit. Produk ini adalah pengaplikasian dari hasil penelitian di PPNN ITB dalam formulasi sabun cair yang unggul dengan optimasi agen pensuspensi yang kompatibel, aman, dan ekonomis guna memberikan hasil akhir produk sabun cair dengan kandungan kaolin dan nanoemulsi vitamin E yang homogen dan stabil dengan tekstur yang nyaman dipergunakan dan harga yang terjangkau.

Produk sabun cair pensuci najis ini sudah melewati serangkaian pengujian di laboratorium guna menguji sifat fisikokimia dan performa dari produk. Nanoemulsi vitamin E sudah terbukti bisa terbentuk dengan baik dengan ukuran dibawah 100 nm berdasarkan hasil pengujian menggunakan Transmission Electron Microscopy (TEM). Uji antimikroba juga sudah dilaksanakan menggunakan bakteri pathogen yaitu Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa dimana zona hambat bisa terbentuk dengan penggunaan produk sabun. Uji iritasi sudah dijalankan dimana berdasarkan nilai Indeks Iritasi Primer (IIP) yang didapatkan yakni sejumlah 0,28 bisa diketahui bahwa sabun cair ini mempunyai kategori iritasi sangat ringan atau negligible. Uji stabilitas produk juga sudah dilakukan dalam kurun waktu lima bulan dimana formula produk sabun stabil pada suhu ruang selama lima bulan tersebut.

Produk sabun pensuci najis adalah salah satu solusi praktis dan inovatif berbasis teknologi nano yang bisa dipergunakan oleh bermacam kalangan masyarakat yang tuntutan pekerjaannya memang banyak berinteraksi dengan barang-barang yang berpotensi terkena najis contohnya pekerja di rumah sakit hewan, petshop, petcare, rumah pemotongan hewan, restoran, pasar, supermarket, pelatihan hewan, dan lain-lain. Kami tak perlu repot dan khawatir nila terkontaminasi atau bersentuhan dengan benda-benda yang bersifat najis sebab dengan produk sabun cair pensuci najis ini bisa segera dibersihkan walau di dalam ruangan tanpa harus mencari-cari tanah.


Disadur dari sumber research.lppm.itb.ac.id

Selengkapnya
Efektifitas Kinerja Teknologi Nano Bisa Digunakan dalam Produk Sehari-hari

kesehatan

Pentingnya Peranan Apoteker dalam Penanganan Kesehatan Mental Pasien

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Corona Virus Disease 2019 (covid-19) menginjak periode 1,5 tahun lebih semenjak pertama kali ditemukan di Wuhan, China bulan Desember 2019 dan sudah dinyatakan oleh WHO sebagai pandemi global pada Maret 2020 dan Pemerintah Indonesia menetapkan sebagai bencana nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 (covid19.go.id, 2021).

Data terbaru dari WHO pada 6 September 2021, ada 220.563.227 jumlah kasus terkonfirmasi dan 4.565.483 di seluruh dunia. Tak dapat dipungkiri bahwa penyakit Covid-19 dampaknya sangatlah luar biasa di seluruh sektor kehidupan, meliputi aspek sosial, transportasi, ekonomi, pendidikan,  industri farmasi, industri manufaktur dan kesehatan. Yang tak kalah mengagetkan yaitu isu gangguan mental dan psikososial selama pandemik Covid-19 muncul menjadi trend di masyarakat. Angka kejadian kasus gangguan mental ditemukan lebih tinggi ketika pandemik dibandingkan sebelum pandemik.

Pandemik Covid-19 adalah stressor yang luar biasa untuk setiap orang termasuk pasien positif covid-19, pendamping keluarga pasien, orang yang sehat dan juga tenaga Kesehatan. Munculnya kecemasan dan kepanikan yang timbul bisa memicu gejala gangguan mental layaknya depresi dan kecemasan.  

Menurut WHO, gangguan mental merupakan sebuah kondisi sehat utuh dengan mampu menyadari pikiran, perasa dan perilaku sehingga bisa produktif dan kolaboratif secara sosial dan ekonomi. Beberapa hal penyebab covid-19 menjadi stressor yakni pertama, berkaitan dengan kebijakan lockdown ataupun karantina yang mengharuskan tinggal dirumah (stay at home),  bekerja dari rumah (work from home), sekolah dari rumah (school from home) dan jaga jarak serta social (social and physical distancing). Kedua yaitu stigma tenaga kesehatan yang belum seluruhnya diterima oleh masyarakat sebab tenaga Kesehatan dianggap mentransmisikan virus Covid-19.

Ketiga, munculnya cyberbullying terhadap pasien Covid-19 maupun yang telah masuk tahap pemulihan dari hasil swab negatif. Keempat merupakan isu paranoid dari masyarakat dengan ketakutan berlebih terhadap Covid-19, takut tertular, takut mengetahui hasil tes Covid-19, tidak ingin bertemu orang luar, tidak ingin keluar rumah, dan menimbun bahan pokok makanan. Kelima yaitu munculnya perasaan bersalah karena tak bisa optimal mengurus anggota keluarga yang terinfeksi Covid-19 dan akhirnya meninggal. Kelima hal tersebut menyebabkan adanya keterbatasan saat beraktivitas, melakukan program kerja, dan bisnis sehingga konsekuensinya yaitu cemas, frustasi, stress, bosan dan depresi. Fokus semua pihak terhadap transmisi global Covid-19 bisa mengalihkan perhatian publik dari gangguan mental yang ditimbulkan.

Untuk mendukung keberhasilan terapi dari pasien yang menderita gangguan mental, butuh adanya kolaborasi dan sinergisme peran dari berbagai pihak, yaitu professional kesehatan seperti dokter, apoteker, keluarga pasien dan lingkungan sekitar pasien dengan menggunakan model perawatan kolaboratif.

Selama lebih dari 40 tahun, apoteker klinis sudah berkontribusi pada model perawatan ini baik sebagai edukator, konselor maupun sebagai penyedia obat. Obat adalah modalitas pengobatan utama dalam manajemen terapi pada gangguan mental. Maka dari itu apoteker berada pada posisi yang sangat proporsional guna meningkatkan layanan kesehatan dengan dari aspek promotive, preventif maupun kuratif. Walaupun penderita telah ditangani dengan pemberian obat, nyatanya masih banyak kasus ketidak berhasilan terapi. Yang melatarbelakanginya yaitu ketidakpatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat sebab pasien menggunakan obat-obatan dalam jangka panjang minimal 6 bulan dan beberapa diantaranya terjadi efek samping obat.


Disadur dari sumber research.lppm.itb.ac.id

Selengkapnya
Pentingnya Peranan Apoteker dalam Penanganan Kesehatan Mental Pasien
« First Previous page 689 of 1.072 Next Last »