Pertanian
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah variasi dan variabilitas kehidupan di Bumi. Keanekaragaman hayati biasanya merupakan ukuran variasi pada tingkat genetik, spesies, dan ekosistem. Biodiversitas daratan (terestrial) biasanya lebih besar di sekitar khatulistiwa, akibat iklim yang hangat dan produktivitas primer (aliran energi) yang tinggi. Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara merata di Bumi, dan paling bervariasi di daerah tropis. Meskipun ekosistem hutan tropis hanya mencakup 10 persen dari permukaan Bumi, tetapi ekosistem ini memiliki sekitar 90 persen spesies yang ada di dunia. Keanekaragaman hayati laut biasanya tertinggi di sepanjang pantai Samudra Pasifik bagian barat, tempat suhu permukaan laut paling tinggi, dan di pita lintang tengah di semua lautan. Keanekaragaman spesies juga dipengaruhi gradien lintang. Keanekaragaman hayati umumnya cenderung mengelompok di titik panas, dan telah meningkat seiring waktu, tetapi kemungkinan akan melambat di masa depan.
Perubahan lingkungan yang cepat biasanya menyebabkan kepunahan massal. Lebih dari 99,9 persen dari semua spesies yang pernah hidup di Bumi, yang berjumlah lebih dari lima miliar spesies, diperkirakan telah punah. Perkiraan jumlah spesies Bumi saat ini berkisar antara 10 juta hingga 14 juta; sekitar 1,2 juta spesies telah dicatat, tetapi lebih dari 86 persen di antaranya belum dideskripsikan. Pada Mei 2016, para ilmuwan melaporkan bahwa diperkirakan ada 1 triliun spesies yang berada di Bumi saat ini, dan hanya seperseribu dari satu persen yang telah dideskripsikan. Jumlah total pasangan basa DNA di Bumi diperkirakan 5,0 x 1037 dengan berat 50 miliar ton. Sebagai perbandingan, total massa biosfer diperkirakan sebanyak 4 TtC (triliun ton karbon). Pada Juli 2016, para ilmuwan mengidentifikasi satu set yang terdiri atas 355 gen dari leluhur universal terakhir (LUCA) dari semua organisme yang hidup di Bumi.
Usia Bumi diperkirakan sekitar 4,54 miliar tahun. Bukti yang tak terbantahkan tentang awal kehidupan di Bumi paling tidak berasal dari 3,5 miliar tahun yang lalu,yaitu selama era Eoarkean setelah kerak geologis mulai mengeras, setelah sebelumnya meleleh pada eon Hadean. Ada fosil tikar mikrob yang ditemukan di batupasir berumur 3,48 miliar tahun di Australia Barat. Bukti fisik awal lain dari zat biogenik adalah grafit pada batuan metasedimentari berumur 3,7 miliar tahun yang ditemukan di Greenland Barat. Pada tahun 2015, "sisa-sisa kehidupan biotik" ditemukan di batuan berumur 4,1 miliar tahun di Australia bagian barat. Menurut salah satu peneliti, "Jika kehidupan muncul relatif cepat di Bumi .. maka ia bisa menjadi hal yang umum di alam semesta."
Sejak kehidupan dimulai di Bumi, lima kepunahan massal besar dan beberapa peristiwa kecil telah menurunkan keanekaragaman hayati secara besar dan mendadak. Eon Fanerozoikum (540 juta tahun terakhir) ditandai dengan pertumbuhan keanekaragaman hayati yang cepat melalui letusan Kambrium, sebuah periode ketika mayoritas filum organisme multiseluler pertama kali muncul. Selama 400 juta tahun berikutnya terjadi beberapa kali kepunahan massal, yaitu hilangnya keanekaragaman hayati secara besar-besaran. Pada periode Karbon, hancurnya hutan hujan menyebabkan hilangnya kehidupan tumbuhan dan hewan. Peristiwa kepunahan Perm–Trias yang berlangsung 251 juta tahun lalu merupakan kepunahan terburuk; organisme vertebrata memerlukan waktu 30 juta tahun untuk kembali pulih dari peristiwa ini. Kepunahan terakhir, yaitu peristiwa kepunahan Kapur–Paleogen yang terjadi 65 juta tahun lalu, lebih menarik perhatian dibandingkan peristiwa kepunahan lainnya karena mengakibatkan kepunahan dinosaurus non-avian.
Sejak munculnya manusia, pengurangan keanekaragaman hayati dan hilangnya keanekaragaman genetik terus berlangsung. Peristiwa ini dinamakan kepunahan Holosen, yaitu pengurangan yang terutama diakibatkan oleh manusia, terutama penghancuran habitat. Sebaliknya, keanekaragaman hayati memberi pengaruh positif terhadap kesehatan manusia melalui berbagai cara, walaupun beberapa dampak negatifnya sedang dipelajari.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan periode tahun 2011–2020 sebagai Dekade Keanekaragaman Hayati PBB, dan periode 2021–2030 sebagai Dekade Restorasi Ekosistem PBB. Menurut Laporan Penilaian Global tentang Keanekaragaman Hayati dan Layanan Ekosistem pada tahun 2019 oleh IPBES, 25% spesies tumbuhan dan hewan terancam punah akibat aktivitas manusia.
Etimologi
Definisi
Istilah "keanekaragaman hayati" paling banyak dipakai untuk menggantikan istilah yang sudah lebih dahulu didefinisikan dengan jelas, yaitu keanekaragaman spesies dan kekayaan spesies. Ahli biologi sering kali mendefinisikan keanekaragaman hayati sebagai "keseluruhan gen, spesies, dan ekosistem di suatu wilayah". Keuntungan dari definisi ini yaitu menggambarkan sebagian besar keadaan dan menyajikan pandangan terpadu tentang jenis keanekaragaman hayati tradisional yang telah diidentifikasi sebelumnya:
Definisi eksplisit yang konsisten dengan interpretasi ini pertama kali dituliskan dalam makalah Bruce A. Wilcox yang ditugaskan oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam (IUCN) dalam Konferensi Taman Nasional Dunia 1982. Definisi Wilcox yaitu "Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman bentuk kehidupan ... pada semua tingkat sistem biologis (yaitu, molekuler, organisme, populasi, spesies, dan ekosistem) ...". Pada tahun 1984, Wilcox kembali mendefisikan keanekaragaman hayati secara genetis sebagai keanekaragaman alel, gen, dan organisme, yang mempelajari proses seperti mutasi dan transfer gen yang mendorong terjadinya evolusi.
Konferensi Tingkat Tinggi Bumi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1992 mendefinisikan "keanekaragaman hayati" sebagai "variabilitas di antara organisme hidup dari semua sumber, termasuk, antara lain, ekosistem darat, ekosistem laut dan perairan lainnya, serta kompleks ekologis di tempat mereka menjadi bagiannya: termasuk keanekaragaman dalam spesies, di antara spesies, dan ekosistem".Definisi ini digunakan dalam Konvensi Keanekaragaman Hayati PBB. Sementara itu, definisi Gaston dan Spicer dalam buku mereka "Biodiversity: an Introduction" adalah "variasi kehidupan di semua tingkatan organisasi biologis".
Distribusi
Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara merata. Sifatnya sangat beragam di seluruh penjuru Bumi, serta di dalam kawasan tertentu. Beberapa faktor memengaruhi keanekaragaman semua makhluk hidup (biota), misalnya suhu, curah hujan, ketinggian, tanah, geografi, dan keberadaan spesies lain. Studi tentang distribusi spasial organisme, spesies, dan ekosistem, adalah ilmu biogeografi.
Tingkat keanekaragaman secara konsisten lebih tinggi di daerah tropis dan di beberapa wilayah lokal lainnya, seperti Wilayah Tanjung Floristik, dan umumnya lebih rendah di wilayah kutub. Hutan hujan yang sejak lama memiliki iklim basah, seperti Taman Nasional Yasuní di Ekuador, memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.
Keanekaragaman hayati darat diperkirakan 25 kali lebih besar dibandingkan keanekaragaman hayati lautan. Metode baru yang digunakan pada tahun 2011, memperkirakan keseluruhan jumlah spesies di Bumi sebesar 8,7 juta, dengan 2,1 juta di antaranya diperkirakan hidup di lautan. Namun, perkiraan ini tampaknya kurang mewakili keanekaragaman mikroorganisme.
Secara umum, keanekaragaman hayati semakin meningkat dari daerah kutub ke daerah tropis. Dengan demikian, lokasi yang garis lintangnya lebih rendah memiliki lebih banyak spesies dibandingkan daerah yang garis lintangnya lebih tinggi. Hal ini sering disebut sebagai gradien lintang dalam keanekaragaman spesies. Beberapa faktor ekologis mungkin berkontribusi pada gradien ini, tetapi faktor utamanya adalah suhu rata-rata yang di ekuator yang tinggi dibandingkan dengan kutub.
Meskipun keanekaragaman hayati darat semakin menurun dari garis khatulistiwa ke kutub, beberapa penelitian menyimpulkan bahwa sifat ini tidak diverifikasi dalam ekosistem perairan, terutama dalam ekosistem laut. Distribusi parasit secara latitudinal tampaknya tidak mengikuti aturan ini.
Pada tahun 2016, hipotesis alternatif ("keanekaragaman hayati fraktal") diusulkan untuk menjelaskan gradien lintang keanekaragaman hayati Dalam studi ini, ukuran kumpulan spesies dan sifat fraktal ekosistem digabungkan untuk memperjelas beberapa pola umum gradien ini. Hipotesis ini mempertimbangkan suhu, kelembaban, dan produksi primer bersih (NPP) sebagai variabel utama ceruk ekosistem dan sebagai poros dari hipervolume ekologis. Dengan cara ini, dimungkinkan untuk membangun hipervolume fraktal, yang dimensi fraktalnya naik menjadi tiga, yang bergerak ke arah khatulistiwa.
Titik panas keanekaragaman hayati adalah wilayah dengan spesies endemik tingkat tinggi yang telah mengalami pengrusakan habitat yang luar biasa. Istilah titik panas (hotspot) diperkenalkan pada tahun 1988 oleh Norman Myers. Meskipun titik panas tersebar di seluruh dunia, kebanyakan di antaranya merupakan kawasan hutan dan sebagian besar terletak di daerah tropis.
Hutan Atlantik Brasil dianggap sebagai salah satu titik panas, yang berisi sekitar 20.000 spesies tumbuhan, 1.350 vertebrata, dan jutaan serangga, sekitar setengahnya tidak ditemukan di tempat lain. Pulau Madagaskar dan India juga sangat terkenal. Kolombia dicirikan oleh keanekaragaman hayati yang tinggi, dengan tingkat spesies tertinggi berdasarkan satuan luas di seluruh dunia dan memiliki jumlah endemik terbesar (spesies yang secara alami tidak ditemukan di tempat lain) di negara mana pun. Sekitar 10% dari spesies organisme di Bumi dapat ditemukan di Kolombia, termasuk lebih dari 1.900 spesies burung, lebih banyak daripada di Eropa dan Amerika Utara, Kolombia memiliki 10% spesies mamalia dunia, 14% spesies amfibi, dan 18% dari spesies burung di dunia. Hutan kering Madagaskar dan hutan hujan dataran rendah memiliki rasio endemisme yang tinggi. Karena pulau ini terpisah dari daratan Afrika 66 juta tahun yang lalu, banyak spesies dan ekosistemnya yang berevolusi secara mandiri. Dengan 17.000 pulau, Indonesia memiliki luas 1.354.555 mil persegi (1.904.560 km2) dan memiliki 10% dari tumbuhan berbunga di dunia, 12% dari [[mamalia, serta 17% dari reptil, amfibi, dan burung Banyak daerah dengan keanekaragaman hayati dan/atau endemisme yang tinggi muncul dari habitat khusus yang memerlukan adaptasi yang tidak biasa, misalnya, lingkungan pegunungan Alpen di pegunungan tinggi, atau rawa gambut Eropa Utara. Sulit untuk mengukur perbedaan keanekaragaman hayati secara akurat. Bias seleksi di antara para peneliti dapat menimbulkan penelitian empiris yang bias untuk perkiraan modern mengenai keanekaragaman hayati.
Evolusi
Keanekaragaman hayati merupakan hasil dari evolusi selama 3,5 miliar tahun. Asal-usul kehidupan belum dipastikan oleh sains, tetapi beberapa bukti menunjukkan bahwa kehidupan mungkin telah ada hanya beberapa ratus juta tahun setelah Bumi terbentuk. Hingga sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu, semua kehidupan terdiri dari mikroorganisme, yaitu arkea, bakteri, serta protozoa dan protista bersel tunggal.
Sejarah keanekaragaman hayati pada Eon Fanerozoikum (540 juta tahun terakhir), dimulai dengan pertumbuhan yang cepat melalui letusan Kambrium, yaitu periode ketika hampir setiap filum organisme multiseluler pertama kali muncul. Selama kurang lebih 400 juta tahun berikutnya, keanekaragaman invertebrata menunjukkan sedikit peningkatan tren secara keseluruhan, sementara keanekaragaman vertebrata menunjukkan tren peningkatan eksponensial secara keseluruhan. Peningkatan dramatis dalam keanekaragaman ini juga diikuti dengan hilangnya keanekaragaman besar secara berkala yang digolongkan sebagai peristiwa kepunahan massal. Kerugian yang signifikan terjadi ketika hutan hujan mengalami kerusakan pada periode Karbon. Kepunahan yang terburuk adalah peristiwa kepunahan Perm-Trias, 251 juta tahun yang lalu. Organisme vertebrata membutuhkan waktu 30 juta tahun untuk kembali pulih dari peristiwa ini.
Catatan fosil menunjukkan bahwa beberapa juta tahun terakhir memiliki keanekaragaman hayati terbesar sepanjang sejarah. Namun, tidak semua ilmuwan mendukung pandangan ini, karena ada ketidakpastian mengenai seberapa kuat rekaman fosil tersebut mengalami bias akibat ketersediaan dan pelestarian fosil yang lebih besar pada periode geologi baru-baru ini. Beberapa ilmuwan percaya bahwa dengan melakukan koreksi atas pengambilan sampel artefak, keanekaragaman hayati modern mungkin tidak jauh berbeda dari keanekaragaman hayati 300 juta tahun yang lalu, sedangkan peneliti lain menganggap catatan fosil telah cukup mencerminkan diversifikasi kehidupan. Perkiraan keanekaragaman spesies makroskopis global saat ini berkisar dari 2 juta hingga 100 juta, dengan perkiraan terbaik sekitar 9 juta, sebagian besar di antaranya merupakan artropoda. Keragaman tampaknya terus meningkat tanpa adanya seleksi alam.
Keberadaan daya dukung global, yang membatasi jumlah kehidupan yang dapat hidup sekaligus pada satu waktu, masih diperdebatkan. Timbul pula pertanyaan seperti apakah batas tersebut juga akan membatasi jumlah spesies. Catatan kehidupan di laut menunjukkan pola pertumbuhan logistik, sementara kehidupan di darat (serangga, tanaman, dan tetrapoda) menunjukkan peningkatan keanekaragaman yang eksponensial. Seperti yang dinyatakan dalam sebuah penelitian bahwa, "Tetrapoda belum menginvasi 64 persen area yang berpotensi layak huni dan bisa jadi bahwa tanpa pengaruh manusia, keanekaragaman hayati dan taksonomi tetrapoda akan terus meningkat secara eksponensial sampai mengisi sebagian besar atau semua area ekologis yang ada." Selain itu, keanekaragaman juga terlihat terus meningkat dari waktu ke waktu, terutama setelah kepunahan massal.
Di sisi lain, perubahan selama Eon Fanerozoikum berkorelasi jauh lebih baik dengan model hiperbolik (model yang banyak digunakan dalam biologi populasi, demografi dan sosiologi makro, serta keanekaragaman hayati fosil) dibandingkan dengan model eksponensial dan logistik. Model logistik menyiratkan bahwa perubahan dalam keanekaragaman dipandu oleh umpan balik positif tingkat pertama (lebih banyak leluhur, lebih banyak keturunan) dan/atau umpan balik negatif yang timbul dari keterbatasan sumber daya. Model hiperbolik menyiratkan umpan balik positif tingkat kedua. Perbedaan dalam kekuatan umpan balik tingkat kedua akibat intensitas persaingan antarspesies mungkin menjelaskan rediversifikasi Ammonoidea yang lebih cepat dibandingkan dengan Bivalvia setelah kepunahan Permian akhir. Model hiperbolik pertumbuhan populasi dunia muncul dari umpan balik positif tingkat kedua antara ukuran populasi dan laju pertumbuhan teknologi. Karakter hiperbolik dari pertumbuhan keanekaragaman hayati dapat juga dijelaskan dengan umpan balik antara keragaman dan kompleksitas struktur komunitas. Kesamaan antara kurva keanekaragaman hayati dan populasi manusia mungkin berasal dari fakta bahwa keduanya berasal dari campur tangan tren hiperbolik dengan dinamika siklus dan stokastik.
Namun, sebagian besar ahli biologi sepakat bahwa periode sejak kemunculan manusia adalah bagian dari kepunahan massal baru, yang disebut peristiwa kepunahan Holosen, yang terutama disebabkan oleh dampak yang ditimbulkan manusia terhadap lingkungan. Tingkat kepunahan saat ini dipandang cukup untuk menghilangkan sebagian besar spesies di planet Bumi dalam 100 tahun.
Spesies baru ditemukan secara rutin (rata-rata antara 5–10.000 spesies baru setiap tahun, kebanyakan merupakan serangga) dan banyak di antara mereka yang belum diklasifikasikan (diperkirakan bahwa hampir 90% dari semua artropoda belum diklasifikasikan). Sebagian besar keanekaragaman terestrial ditemukan di hutan tropis dan secara umum, wilayah daratan memiliki lebih banyak spesies dibandingkan lautan; sekitar 8,7 juta spesies mungkin ada di Bumi dan sekitar 2,1 juta di antaranya hidup di lautan.
Manfaat untuk manusia
"Jasa ekosistem adalah rangkaian manfaat yang disediakan ekosistem bagi umat manusia." Spesies alami, atau biota, merupakan penjaga semua ekosistem. Seolah-olah dunia alami adalah rekening bank yang besar dari aset modal yang mampu membayar dividen seumur hidup tanpa batas waktu, tetapi hanya jika modalnya dipertahankan.
Manfaat ini meliputi tiga bentuk layanan:
Ada banyak klaim tentang efek keanekaragaman hayati terhadap layanan ekosistem ini, terutama layanan penyediaan dan pengaturan. Survei mendalam melalui tinjauan sejawat dilakukan untuk mengevaluasi 36 klaim tentang efek keanekaragaman hayati terhadap layanan ekosistem. Hasilnya, 14 klaim tersebut divalidasi, 6 klaim bercampur antara didukung atau tidak didukung, 3 klaim tidak benar, dan 13 klaim kekurangan cukup bukti untuk mendapatkan kesimpulan definitif.
Keanekaragaman pertanian dapat dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama yaitu keanekaragaman intraspesifik, yang mencakup variasi genetik dalam satu spesies, seperti kentang (Solanum tuberosum) yang terdiri dari berbagai bentuk dan jenis (misalnya di AS yang membandingkan kentang cokelat muda dengan kentang baru atau kentang ungu, semua kentang tersebut berbeda, tetapi merupakan bagian dari spesies yang sama, S. tuberosum). Kategori kedua disebut keanekaragaman interspesifik dan mengacu pada jumlah dan jenis spesies yang berbeda. Contoh keanekaragaman yaitu berbagai tumbuhan berbeda yang ditanam oleh petani sayuran kecil, misalnya kentang, wortel, paprika, selada, dan sebagainya.
Keanekaragaman pertanian juga dapat dibagi menjadi keanekaragaman yang 'direncanakan' atau keanekaragaman 'terkait'. Pengelompokan ini merupakan klasifikasi fungsional dan bukan sifat intrinsik kehidupan. Keanekaragaman yang direncanakan misalnya tumbuhan yang didukung, ditanam, atau dibesarkan oleh petani (misalnya tanaman, simbion, dan hewan ternak), yang dapat dibedakan dengan keanekaragaman 'terkait' yang muncul dari tumbuhan tanpa diatur (misalnya herbivora serta spesies gulma dan patogen).
Pengendalian keanekaragaman hayati terkait merupakan salah satu tantangan besar yang dihadapi petani. Pada pertanaman tunggal (monokultur), pendekatan yang diambil untuk memberantas keanekaragaman terkait umumnya menggunakan pestisida yang merusak secara biologis, peralatan mekanis dan teknik rekayasa transgenik, kemudian rotasi tanaman. Meskipun sebagian petani pertanaman campuran (polikultur) menggunakan teknik yang sama, mereka juga menggunakan strategi pengendalian hama terpadu serta strategi yang lebih padat karya, tetapi umumnya kurang bergantung pada modal, bioteknologi, dan energi.
Keanekaragaman interspesifik juga menentukan sebagian variasi makanan kita. Keanekaragaman intraspesifik, berupa variasi alel dalam satu spesies, juga menawarkan kita pilihan untuk memilih diet. Jika pertanaman tunggal mengalami kegagalan panen, kita mengandalkan keanekaragaman pertanian untuk menanam kembali lahan dengan tumbuhan baru. Jika tanaman gandum dihancurkan oleh hama, kita mungkin menanam varietas gandum yang lebih kuat pada tahun berikutnya, dengan mengandalkan keanekaragaman intraspesifik. Kita juga dapat meninggalkan produksi gandum di daerah tersebut dan menanam spesies lain yang berbeda, tergantung pada keanekaragaman interspesifik. Bahkan, masyarakat agraris yang terutama menanam secara monokultur, pada titik tertentu tetap bergantung pada keanekaragaman hayati.
Meskipun sekitar 80 persen dari pasokan makanan manusia berasal dari 20 jenis tumbuhan saja, manusia menggunakan setidaknya 40.000 spesies. Banyak orang tergantung pada spesies ini untuk makanan, tempat tinggal, dan pakaian. Keanekaragaman hayati yang masih hidup menyediakan sumber daya untuk meningkatkan variasi makanan dan produk lainnya yang cocok untuk digunakan manusia, meski laju kepunahan memperkecil potensi tersebut.
Relevansi keanekaragaman hayati terhadap kesehatan manusia menjadi isu politik internasional, ketika bukti ilmiah menunjukkan implikasi kesehatan dunia akibat hilangnya keanekaragaman hayati. Masalah ini terkait erat dengan isu perubahan iklim, karena banyak risiko kesehatan—yang mengantisipasi perubahan iklim—dikaitkan dengan perubahan keanekaragaman hayati (misalnya perubahan populasi dan distribusi vektor penyakit, kelangkaan air bersih, dampak terhadap keanekaragaman hayati pertanian dan sumber makanan, dan lain-lain). Spesies yang paling mungkin hilang adalah mereka menjadi penyangga melawan penularan penyakit infeksi, sementara spesies yang bertahan cenderung merupakan spesies yang meningkatkan penularan penyakit, seperti pada kasus infeksi virus West Nile, penyakit Lyme, dan infeksi Hantavirus, menurut sebuah penelitian di Universitas Cornell.
Meningkatnya permintaan dan kurangnya ketersediaan air minum di planet ini merupakan tantangan tambahan bagi masa depan kesehatan manusia. Sebagian masalahnya terletak pada keberhasilan pemasok air untuk meningkatkan suplai, dan kegagalan kelompok penggerak pelestarian sumber daya air. Meskipun distribusi air bersih meningkat, di beberapa bagian dunia tetap tidak setara. Menurut WHO pada 2008, hanya 71% populasi dunia yang dapat mengakses air bersih yang bisa diminum.
Sebagian masalah kesehatan dipengaruhi oleh keanekaragaman hayati, seperti keamanan dan ketahanan pangan, penyakit menular, ilmu dan sumber daya kedokteran, serta kesehatan sosial dan psikologis. Keanekaragaman hayati juga diketahui berperan penting dalam mengurangi risiko bencana dan dalam upaya pemulihan pascabencana.
Keanekaragaman hayati memberi dukungan penting dalam penemuan obat dan ketersediaan sumber daya obat. Sebagianobat berasal dari sumber biologi (baik secara langsung atau tidak langsung): setidaknya 50% senyawa farmasi di pasar AS berasal dari tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, sementara sekitar 80% populasi dunia berrgantung pada obat-obatan dari alam (yang digunakan baik dalam praktik medis modern maupun tradisional) untuk kesehatan primer. Hanya sebagian kecil spesies liar yang telah diteliti untuk mengetahui potensi medisnya. Keanekaragaman hayati merupakan hal penting untuk kemajuan seluruh bidang bionik. Analisis pasar dan ilmu pengetahuan keanekaragaman hayati menunjukkan bahwa penurunan keluaran dari sektor farmasi sejak pertengahan 1980-an dapat dikaitkan dengan perpindahan dari eksplorasi produk alami (pencarian hayati) menjadi pendekatan genomik dan kimia sintetis, karena nilai dari produk farmasi yang belum ditemukan mungkin tidak memberikan insentif yang cukup tinggi bagi perusahaan di pasar bebas untuk mencarinya akibat tingginya biaya riset dan pengembangan; sementara itu, produk alami memiliki sejarah panjang dalam mendukung inovasi dalam bidang ekonomi dan kesehatan yang signifikan. Ekosistem laut sangat penting, walaupun pencarian hayati yang tidak sesuai dapat meningkatkan hilangnya keanekaragaman hayati serta melanggar hukum masyarakat dan negara tempat sumber tersebut diambil.
Banyak bahan baku industri diambil langsung dari sumber biologis, termasuk bahan bangunan, serat, pewarna, karet, dan minyak. Keanekaragaman hayati juga penting untuk keamanan sumber daya seperti air, kayu, kertas, serat, dan makanan. Akibatnya, hilangnya keanekaragaman hayati merupakan faktor risiko yang signifikan dalam pengembangan bisnis dan ancaman bagi keberlanjutan ekonomi jangka panjang.
Keanekaragaman hayati memperkaya kegiatan rekreasi seperti mendaki, mengamati burung, atau mempelajari sejarah alam. Keanekaragaman hayati mengilhami musisi, pelukis, pemahat, sastrawan, dan seniman lainnya. Banyak kebudayaan melihat diri mereka sebagai bagian integral dari alam yang mengharuskan mereka untuk menghormati makhluk hidup lainnya.
Kegiatan populer seperti berkebun, memelihara ikan, dan mengumpulkan spesimen sangat tergantung pada keanekaragaman hayati. Jumlah spesies terlibat dalam kegiatan tersebut mencapai puluhan ribu, meskipun sebagian besar tidak diperdagangkan.
Hubungan yang cukup kompleks dan kurang dipahami terjadi antara habitat alam asli dari hewan dan tumbuhan ini (yang sering kali bersifat eksotik) dengan kolektor, pemasok, peternak, dan pelaku budi daya komersial, serta orang-orang yang mempromosikan pemahaman dan kenikmatan mereka. Masyarakat umum memberi respons yang baik terhadap paparan organisme langka dan tidak biasa, yang mencerminkan nilai yang melekat pada mereka.
Secara filosofis dapat dikatakan bahwa keanekaragaman hayati memiliki nilai estetika dan spiritual yang intrinsik untuk umat manusia itu sendiri. Gagasan ini dapat digunakan sebagai penyeimbang terhadap anggapan bahwa hutan tropis dan ekologi alam lain hanya layak dikonservasi karena manfaat yang mereka berikan.
Keanekaragaman hayati mendukung banyak layanan ekosistem:
"Sekarang ada bukti nyata bahwa hilangnya keanekaragaman hayati mengurangi efisiensi pada komunitas ekologis yang menangkap sumber daya biologis penting, menghasilkan biomassa, menguraikan dan mendaur ulang nutrisi penting biologis ... Ada bukti kuat bahwa keanekaragaman hayati meningkatkan stabilitas fungsi ekosistem melalui waktu ... Komunitas yang beragam lebih produktif karena mengandung spesies kunci yang memiliki pengaruh besar terhadap produktivitas dan perbedaan sifat fungsional di antara organisme yang meningkatkan penangkapan jumlah sumber daya... Dampak hilangnya keanekaragaman terhadap proses ekologis mungkin cukup besar untuk menyaingi dampak dari banyak pendorong global perubahan lingkungan lainnya... Mempertahankan berbagai proses ekosistem di berbagai tempat dan waktu membutuhkan tingkat keanekaragaman hayati yang lebih tinggi dibandingkan proses tunggal di satu tempat dan waktu."
Keanekaragaman hayati berperan dalam mengatur kimiawi atmosfer dan persediaan air kita, serta terlibat secara langsung dalam pemurnian air, daur ulang nutren, dan penyediaan tanah yang subur. Eksperimen dengan lingkungan terkendali menunjukkan bahwa manusia tidak dapat membangun ekosistem untuk mendukung kebutuhan manusia dengan mudah; misalnya penyerbukan serangga tidak dapat ditiru, meskipun telah ada upaya untuk menciptakan penyerbuk buatan menggunakan pesawat tanpa awak. Kegiatan ekonomi penyerbukan saja mewakili antara Rp34.008,45–236.439,70 miliar pada tahun 2003.
Menurut penelitian Mora dan rekannya, jumlah spesies darat diperkirakan sekitar 8,7 juta, sementara jumlah spesies laut jauh lebih rendah, diperkirakan 2,2 juta. Para penulis menyampaikan bahwa perkiraan ini paling diyakini untuk organisme eukariota dan kemungkinan mewakili batas bawah keanekaragaman prokariota. Perkiraan lain termasuk:
Karena tingkat kepunahan meningkat, banyak spesies yang masih ada dapat punah sebelum dideskripsikan. Tidak mengherankan, pada filum hewan, kelompok yang paling banyak dipelajari adalah burung dan mamalia, sedangkan ikan dan artropoda adalah kelompok hewan yang paling sedikit dipelajari.
“ Kita tidak lagi harus membenarkan keberadaan hutan tropis lembab dengan alasan lemah bahwa mereka mungkin memiliki tumbuhan obat-obatan yang menyembuhkan penyakit manusia. Teori Gaia memaksa kita untuk melihat bahwa mereka menawarkan lebih dari hal ini. Dengan kapasitas untuk melakukan evapotranspirasi sejumlah besar uap air, mereka berfungsi untuk menjaga planet ini tetap dingin dengan mengenakan kerai berupa awan putih pemantul. Mengganti mereka dengan lahan pertanian dapat memicu bencana yang berskala global. ”
— James Lovelock, dalam Biodiversity (E. O. Wilson (Ed))
Pada abad ke-21, penurunan keanekaragaman hayati semakin banyak diamati. Pada tahun 2007, Menteri Lingkungan Federal Jerman Sigmar Gabriel mengutip perkiraan bahwa hingga 30% dari semua spesies akan punah pada tahun 2050. Dari jumlah tersebut, sekitar seperdelapan spesies tumbuhan yang diketahui saat ini terancam punah. Perkiraan kepunahan mencapai 140.000 spesies per tahun (berdasarkan teori spesies-area). Angka ini menunjukkan praktik ekologi yang tidak berkelanjutan karena hanya sedikit spesies yang muncul setiap tahun. Hampir semua ilmuwan mengakui bahwa laju kehilangan spesies pada saat ini lebih besar dibandingkan dengan seluruh periode sejarah manusia, dengan laju kepunahan terjadi ratusan kali lebih tinggi dibandingkan laju kepunahan normal. Pada 2012, beberapa penelitian menunjukkan bahwa 25% dari semua spesies mamalia dapat punah dalam 20 tahun.
Secara absolut, planet ini telah kehilangan 58% keanekaragaman hayati sejak tahun 1970 menurut sebuah studi 2016 oleh Dana Dunia Untuk Alam (WWF). The Living Planet Report 2014 yang diterbitkan WWF mengklaim bahwa "jumlah mamalia, burung, reptil, amfibi, dan ikan di seluruh dunia, rata-rata, sekitar setengah ukurannya pada 40 tahun yang lalu". Dari jumlah tersebut, 39% merupakan angka untuk hilangnya satwa liar darat, 39% untuk satwa liar laut, dan 76% untuk satwa liar air tawar. Keanekaragaman hayati mengalami pukulan terbesar di Amerika Latin, yaitu anjlok sebesar 83 persen. Negara-negara berpenghasilan tinggi menunjukkan peningkatan 10% dalam keanekaragaman hayati, sedangkan negara-negara berpenghasilan rendah mengalami penurunan. Hal ini terlepas dari kenyataan bahwa negara-negara berpenghasilan tinggi menggunakan sumber daya ekologis lima kali lebih banyak dibandingkan negara-negara berpenghasilan rendah. Meskipun demikian, negara-negara kaya melakukan alih daya penipisan sumber daya ke negara-negara miskin, yang menderita kerugian ekosistem terbesar.
Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam PLOS One menemukan bahwa biomassa kehidupan serangga di Jerman telah menurun tiga perempat dalam 25 tahun terakhir. Dave Goulson dari Universitas Sussex menyatakan bahwa penelitian mereka menunjukkan bahwa manusia "tampaknya membuat bidang tanah luas yang tidak ramah untuk sebagian besar bentuk kehidupan, dan saat ini sedang dalam perjalanan menuju kehancuran total ("Armageddon") ekologis. Jika kita kehilangan serangga maka semuanya akan runtuh."
Disadur dari: https://en.wikipedia.org/
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Perkembangan ( Sejarah )
Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral (FIKTM) ITB memulai program studi Teknik Metalurgi secara resmi pada bulan Juni 2006. Sejak pertengahan tahun 1960-an, pendidikan metalurgi telah ditawarkan sebagai pilihan atau subjurusan di Jurusan Teknik Pertambangan di Fakultas Teknik Industri ITB, bersama dengan pilihan Tambang Eksplorasi dan Tambang Umum. Setelah Fakultas Teknologi Mineral didirikan, yang kemudian berganti nama menjadi Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral, pilihan metalurgi tetap berada di bawah Jurusan/Departemen Teknik Pertambangan, dan memiliki ruang lingkup yang lebih besar.
Para profesor senior metalurgi di Jurusan Teknik Pertambangan ITB pada tahun 1970-an telah merencanakan untuk mendirikan program studi ini. Para profesor ini termasuk Prof. Waryono Soemodinoto, Prof. Waspodo Martojo, Prof. Djamhur Sule, Ir. Alwi Ibrahim, Ir. Durban L. Ardjo, M.Sc., Dr. Rozik B. Soetjipto, dan Prof. Faraz Umar. Saat ini, dasar pemikiran adalah bahwa sebuah program studi harus memberikan kemampuan kepada mereka yang lulus di bidang metalurgi secara "utuh". Oleh karena itu, sejak tahun 1970-an, program penelitian yang disusun pada Rencana Metalurgi, Fakultas/Jurusan/Program Penelitian Teknik Pertambangan ITB telah mengintegrasikan pemahaman komprehensif di bidang metalurgi, sehingga lulusannya terbukti dapat bekerja dengan baik di berbagai industri, dari industri pengolahan mineral, pencucian batubara dan ekstraksi logam di perusahaan pertambangan hingga industri metalurgi, industri baja dan manufaktur.
Rencana untuk mendirikan Program Studi Teknik Metalurgi secara menyeluruh dimulai pada tahun 1998. Sejak saat itu, diskusi di tingkat Jurusan atau Departemen dilakukan oleh Majelis Jurusan atau Departemen, Fakultas dilakukan oleh Senat Fakultas, dan ITB dilakukan oleh Majelis Akademik dan Majelis Wali Amanat. Ini terutama karena Fakultas Teknologi Industri memiliki Program Studi Teknik Material. Namun, setelah banyak percakapan, setuju bahwa bidang studi yang tumpang tindih antara kedua program studi ini adalah metalurgi fisika.
Fakta penting tentang proses pembukaan Program Studi Teknik Metalurgi di Departemen Teknik Pertambangan FIKTM-ITB adalah bahwa program tersebut didukung oleh dua program studi yang direkomendasikan oleh Senat Akademik ITB: Program Studi Fisika pada 16 Juni 2004 dan Program Studi Teknik Material pada 26 Juli 2004. Selanjutnya, Senat Akademik ITB menyetujuinya dengan Surat Keputusan No. 69/SK/K01.SA/2004 pada tanggal 31 Desember 2004. Majelis Wali Amanah ITB memberikan persetujuan pada tanggal 22 Mei 2006. Pada tanggal 9 Juni 2006, pembukaan secara resmi dilakukan sesuai dengan Keputusan Rektor ITB Nomor 123/SK/K01/OT/2006.
Identitas ( Profil )
Teknik metalurgi adalah bidang ilmu yang menggunakan kaidah keilmuan fisika, matematika, kimia serta proses rekayasa untuk menjelaskan secara detail dan mendalam fenomena metalurgi pengolahan mineral (termasuk pengolahan batubara), penambangan logam dan proses produksi paduan, hubungan antara perilaku sifat mekanik dan struktur logam, fenomena proses penguatan logam serta kerusakan dan kerusakan logam. Tiga ilmu dasar digunakan untuk mengembangkan tiga bidang dasar pengetahuan tubuh metalurgi, yaitu metalurgi kimia, metalurgi fisik, dan rekayasa proses.
Bidang metalurgi mencakup berbagai topik, mulai dari pengolahan bahan galian, ekstraksi dan pemurnian logam, pembuatan dan perlakuan panas logam, teknologi perancangan dan pengoperasian sistem, dan degradasi struktur logam karena beban mekanik dan interaksinya dengan lingkungannya, termasuk pengendaliannya, dan teknologi daur ulang. Oleh karena itu, bidang keilmuan metalurgi dikembangkan di Institut Teknologi Bandung dengan memasukkan topik-topik dasar tersebut di atas ke dalam jabaran kurikulum.
Kurikulum Program Studi Teknik Metalurgi dirancang untuk memberikan lulusan sarjana dalam bidang metalurgi dengan kemampuan berikut:
Sumber: metallurgy.itb.ac.id
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Penasaran dengan Metalurgi?
Teknik metalurgi atau metalurgi adalah salah satu bidang teknik yang paling penting.
Dengan cakupan dan permintaan yang meningkat secara eksponensial, bidang ini telah menarik minat yang signifikan.
Pada artikel ini, kami mengeksplorasi arti dan definisi metalurgi bersama dengan permintaan dan bidang cakupannya.
Mari kita selami!
Metalurgi- Arti dan Definisi
Teknik metalurgi, juga dikenal sebagai metalurgi, adalah cabang teknik yang berfokus pada studi, pengembangan, produksi, dan pemrosesan logam dan paduan.
Teknik ini melibatkan ekstraksi logam dari bijihnya, memurnikannya untuk memenuhi persyaratan tertentu, dan merancang proses fabrikasi menjadi produk yang dapat digunakan.
Insinyur metalurgi bekerja dengan berbagai macam logam, termasuk logam besi (besi dan baja) dan logam non-besi (seperti aluminium, tembaga, dan nikel), serta paduan (kombinasi dua atau lebih elemen, termasuk logam).
Logam ini memainkan peran penting dalam berbagai industri, termasuk otomotif, kedirgantaraan, konstruksi, elektronik, energi, dan manufaktur.
Bidang ini mencakup berbagai kegiatan yang berkaitan dengan logam dan paduan, mulai dari penemuan awal sumber daya alam hingga transformasinya menjadi produk dan bahan yang berguna untuk berbagai industri.
Aspek utama Teknik Metalurgi
Berikut ini adalah aspek-aspek utama dari teknik metalurgi.
Ekstraksi Logam: Insinyur metalurgi terlibat dalam ekstraksi logam dari bijih alaminya. Proses ini dapat melibatkan teknik seperti penambangan, peleburan, dan pemurnian.
Pengembangan paduan: Insinyur metalurgi mempelajari sifat-sifat logam dan paduan yang berbeda dan bekerja untuk menciptakan paduan baru dengan karakteristik khusus, seperti peningkatan kekuatan, ketahanan korosi, atau atribut lain yang diinginkan.
Pemrosesan Material: Ini melibatkan berbagai teknik untuk membentuk dan membentuk logam menjadi produk yang dapat digunakan. Proses seperti pengecoran, penempaan, pengerolan, ekstrusi, dan perlakuan panas termasuk dalam kategori ini.
Kontrol kualitas: Insinyur metalurgi memastikan bahwa logam dan paduannya memenuhi standar kualitas dan spesifikasi tertentu. Mereka menggunakan berbagai metode pengujian untuk menilai sifat-sifat seperti kekerasan, kekuatan tarik, dan komposisi kimia.
Analisis kegagalan: Ketika komponen logam mengalami kegagalan, para insinyur metalurgi dipanggil untuk menyelidiki penyebabnya. Mereka menggunakan teknik seperti metalografi dan pengujian non-destruktif untuk mengidentifikasi akar penyebab kegagalan dan mengusulkan solusi.
Perlindungan korosi: Insinyur metalurgi bekerja untuk mengembangkan pelapis, perawatan, dan bahan yang dapat menahan korosi, sebuah pertimbangan penting dalam industri seperti kelautan, pemrosesan kimia, dan infrastruktur.
Pertimbangan lingkungan: Insinyur metalurgi semakin berfokus pada pengembangan proses yang ramah lingkungan, mendaur ulang bahan, dan mengurangi dampak lingkungan dari operasi metalurgi.
Penelitian dan Pengembangan: Insinyur metalurgi terlibat dalam penelitian untuk memajukan bidang ini, mengembangkan bahan dan proses baru, dan mengatasi tantangan yang muncul dalam metalurgi.
Teknik metalurgi adalah bidang multidisiplin yang mengacu pada prinsip-prinsip fisika, kimia, ilmu material, dan teknik mesin.
Teknik metalurgi adalah bagian penting dari industri modern, yang berkontribusi pada produksi beragam produk, mulai dari barang sehari-hari seperti peralatan rumah tangga dan kendaraan transportasi hingga komponen penting yang digunakan di bidang kedirgantaraan, pembangkit energi, dan peralatan medis.
Permintaan Metalurgi
Permintaan metalurgi, yang mencakup studi dan penerapan prinsip-prinsip teknik metalurgi, dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yang menjadikannya bidang yang penting dalam berbagai industri:
Pertumbuhan Industri
Kemajuan Teknologi
Pengembangan Infrastruktur
Keberlanjutan dan kepedulian lingkungan
Kelangkaan sumber daya
Sektor energi
Manufaktur Global
Pertahanan dan Kedirgantaraan
Kesehatan
Secara keseluruhan, permintaan metalurgi didorong oleh peran pentingnya dalam memastikan efisiensi, keamanan, dan keberlanjutan berbagai industri. Para insinyur dan peneliti metalurgi terus mengeksplorasi material, proses, dan aplikasi baru, menjadikannya bidang yang dinamis dan berkembang dengan peluang karier yang signifikan.
Ruang lingkup Metalurgi
Metalurgi mencakup berbagai bidang cakupan, masing-masing dengan fokus dan aplikasi yang berbeda. Berikut adalah 10 bidang utama ruang lingkup metalurgi, bersama dengan penjelasan masing-masing:
Metalurgi Ekstraktif
Metalurgi ekstraktif berhubungan dengan ekstraksi logam dari bijih dan konsentratnya.
Hal ini melibatkan proses-proses seperti penambangan, pengolahan mineral, peleburan, dan pemurnian.
Ahli metalurgi ekstraktif bekerja untuk mengembangkan metode yang efisien dan bertanggung jawab terhadap lingkungan untuk memisahkan logam berharga dari sumbernya yang terbentuk secara alami.
Bidang ini mencakup teknik untuk menghilangkan pengotor dan memproduksi logam dengan kemurnian tinggi.
Metalurgi Fisik
Metalurgi fisik mengeksplorasi hubungan antara struktur mikro dan sifat-sifat logam dan paduannya.
Bidang ini melibatkan studi tentang transformasi fasa, struktur kristal, dan sifat material.
Ahli metalurgi fisik menyelidiki bagaimana metode pemrosesan dan perlakuan panas yang berbeda memengaruhi struktur dan sifat material.
Pengetahuan ini sangat penting untuk merancang paduan dengan karakteristik yang diinginkan, seperti kekuatan, keuletan, dan ketahanan terhadap korosi.
Metalurgi Mekanik
Metalurgi mekanik berfokus pada perilaku mekanik logam dan paduan, termasuk responsnya terhadap tegangan, regangan, dan deformasi.
Ahli metalurgi mekanik mempelajari faktor-faktor seperti kekuatan material, ketangguhan, dan ketahanan lelah.
Mereka mendesain material untuk aplikasi di mana sifat mekanik sangat penting, seperti dalam industri otomotif dan kedirgantaraan.
Metalurgi Pengelasan dan Penggabungan
Metalurgi pengelasan dan penyambungan berhubungan dengan teknik untuk menyatukan logam melalui proses seperti pengelasan, mematri, dan penyolderan.
Para spesialis di bidang ini bekerja untuk mengembangkan bahan pengisi yang sesuai, mengoptimalkan proses pengelasan, dan memastikan integritas sambungan las.
Bidang ini sangat penting dalam industri seperti konstruksi, manufaktur otomotif, dan pembuatan kapal.
Ilmu dan rekayasa korosi
Ilmu dan teknik korosi menangani degradasi logam karena faktor lingkungan, terutama korosi yang disebabkan oleh reaksi kimia.
Insinyur korosi mempelajari mekanisme korosi dan mengembangkan strategi untuk melindungi logam dari degradasi.
Hal ini sangat penting untuk infrastruktur, jaringan pipa, dan aplikasi apa pun di mana degradasi logam menimbulkan risiko.
Rekayasa permukaan
Rekayasa permukaan berfokus pada modifikasi sifat permukaan material untuk meningkatkan ketahanan aus, kekerasan, dan ketahanan terhadap korosi.
Insinyur permukaan menggunakan teknik seperti pelapisan, pelapisan, dan perawatan permukaan untuk meningkatkan kinerja dan umur komponen.
Hal ini sangat penting dalam industri seperti otomotif, kedirgantaraan, dan manufaktur.
Analisis kegagalan Metalurgi
Analisis kegagalan metalurgi menyelidiki penyebab kegagalan material dan komponen, mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan masalah struktural, mekanis, atau kinerja.
Ahli metalurgi di bidang ini menggunakan teknik seperti metalografi dan pengujian non-destruktif untuk menentukan akar penyebab kegagalan.
Temuan mereka menginformasikan perbaikan desain dan mencegah kegagalan di masa depan dalam berbagai aplikasi.
Pengujian material dan kontrol kualitas
Pengujian bahan dan kontrol kualitas melibatkan evaluasi sifat fisik dan mekanik bahan untuk memastikan bahan tersebut memenuhi standar dan persyaratan yang ditentukan.
Pakar kendali mutu melakukan pengujian seperti pengujian tarik, pengujian kekerasan, dan spektroskopi untuk menilai kualitas dan kesesuaian material.
Hal ini sangat penting dalam industri manufaktur dan industri yang mengutamakan keandalan produk.
Penelitian dan pengembangan Metalurgi:
Litbang metalurgi berfokus pada upaya mendorong batas-batas ilmu pengetahuan material dengan mengembangkan paduan, material, dan proses baru.
Para peneliti di bidang ini mengerjakan inovasi yang dapat menghasilkan material yang lebih kuat, lebih ringan, lebih tahan lama, dan lebih berkelanjutan.
Pekerjaan mereka memiliki aplikasi di berbagai industri, termasuk kedirgantaraan, energi, dan elektronik.
Metalurgi lingkungan
Metalurgi lingkungan membahas masalah keberlanjutan dan lingkungan yang terkait dengan proses metalurgi, seperti daur ulang, pengelolaan limbah, dan konservasi sumber daya.
Ahli metalurgi lingkungan bekerja untuk mengembangkan proses yang ramah lingkungan, teknologi daur ulang, dan metode untuk mengurangi dampak lingkungan dari ekstraksi dan manufaktur logam.
Bidang ini memainkan peran penting dalam mencapai praktik berkelanjutan dalam industri metalurgi.
Bidang-bidang cakupan metalurgi ini menyoroti peran yang beragam dan penting yang dimainkan oleh para ahli metalurgi dan insinyur metalurgi di berbagai industri, mulai dari pertambangan dan manufaktur hingga pengembangan infrastruktur dan penelitian material canggih.
Disadur dari: naukri.com
Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Insinyur kimia dan perminyakan adalah para profesional sains yang bekerja untuk merancang solusi untuk masalah yang kompleks. Peran ini memiliki banyak kesamaan dan mungkin memiliki tanggung jawab pekerjaan yang sama. Mempelajari lebih lanjut tentang perbedaan kedua posisi ini dapat membantu Anda menentukan jalur insinyur mana yang tepat untuk Anda. Dalam artikel ini, kami mendefinisikan apa itu insinyur perminyakan dan kimia dan membuat daftar perbedaannya dalam hal tugas, pendidikan, lingkungan kerja, dan gaji rata-rata.
Apa yang dimaksud dengan insinyur perminyakan?
Insinyur perminyakan adalah insinyur khusus yang merancang rencana untuk mengekstraksi minyak dan gas dari bumi. Mereka terutama bekerja di industri minyak dan gas, meskipun mereka dapat bekerja di pertambangan dan manufaktur, dengan fokus pada ekstraksi dan produksi bahan bakar. Mereka bekerja untuk menyempurnakan sistem dan menciptakan cara yang lebih efisien untuk mengekstraksi sumber daya. Mereka dapat bekerja dengan ilmuwan lain, termasuk ahli geologi dan geosains, untuk memahami permukaan bumi. Hal ini dapat membantu mereka menemukan cadangan minyak dan menciptakan sistem ekstraksi yang lebih baik.
Apa yang dilakukan oleh seorang insinyur perminyakan?
Seorang insinyur perminyakan dapat bekerja di beberapa industri, dan tanggung jawab mereka dapat bervariasi, tergantung pada lingkungan kerja dan spesialisasi mereka. Tugas-tugas umum dapat mencakup:
Apa yang dimaksud dengan insinyur kimia?
Seorang insinyur kimia adalah seorang profesional yang menggunakan prinsip-prinsip kimia untuk memecahkan masalah dan menciptakan solusi baru yang melibatkan proses kimia. Mereka membantu mengembangkan proyek dan menciptakan sistem di berbagai industri manufaktur, termasuk bahan bakar, farmasi, plastik, dan makanan.
Apa yang dilakukan seorang insinyur kimi
Seorang insinyur kimia dapat bekerja di berbagai industri, dan tanggung jawab mereka dapat bervariasi tergantung pada spesialisasi mereka. Beberapa tanggung jawab umum meliputi:
Perbedaan antara insinyur perminyakan dan insinyur kimia
Kedua karier teknik ini memiliki beberapa kesamaan, tetapi mempelajari perbedaannya dapat membantu Anda memutuskan jalur mana yang terbaik untuk Anda. Berikut ini adalah perbandingan peran dalam beberapa kategori utama:
Tugas pekerjaan
Kedua jenis insinyur ini bekerja untuk merancang, menguji, dan menyempurnakan peralatan, sistem, dan metode produksi. Meskipun tugasnya mungkin serupa, kedua insinyur ini fokus pada bidang produksi yang berbeda. Seorang insinyur kimia dapat bekerja di berbagai industri dengan komponen kimia yang berbeda. Mereka mungkin mempelajari kimia organik atau bahan anorganik dan dapat bekerja untuk menguji dan menyempurnakan proses pembuatan peralatan medis, teknologi bisnis atau produk konsumen. Seorang insinyur perminyakan berspesialisasi dalam ekstraksi minyak dan gas. Mereka menguji, merancang, dan menyempurnakan proses ekstraksi.
Pendidikan
Kedua posisi ini membutuhkan setidaknya gelar sarjana. Insinyur kimia dapat mengambil jurusan teknik kimia atau teknik kimia dan biomolekuler. Mereka juga dapat memperoleh lisensi insinyur profesional untuk memenuhi syarat untuk posisi lainnya. Insinyur perminyakan dapat memperoleh gelar sarjana di bidang teknik perminyakan. Mereka juga dapat memilih untuk mendapatkan gelar master di bidang spesialisasi mereka untuk meningkatkan peluang kerja mereka.
Insinyur kimia atau perminyakan dapat mencari sertifikasi atau pendidikan tambahan untuk membantu memenuhi syarat untuk posisi yang lebih tinggi. Ada program sertifikasi teknik dalam berbagai spesialisasi untuk melatih para insinyur untuk peran tertentu. Selain itu, beberapa insinyur profesional dapat memilih untuk mendapatkan gelar doktor untuk memenuhi syarat untuk posisi penelitian atau pengajaran. Insinyur kimia dan perminyakan dapat mengikuti pelatihan dan pendidikan lanjutan di bidang fokus mereka. Sebagai contoh, calon insinyur perminyakan dapat memilih untuk menyelesaikan gelar doktor dalam bidang teknik perminyakan.
Spesialisasi
Dalam jalur karier ini, para insinyur dapat berspesialisasi dalam bidang-bidang tertentu.
Insinyur kimia dapat fokus pada proses, industri, atau produk tertentu. Beberapa bidang fokus yang umum dapat mencakup:
Insinyur perminyakan dapat berfokus pada salah satu spesialisasi berikut dalam bidang minyak dan gas:
Lingkungan kerja
Satu perbedaan besar antara kedua posisi ini adalah lingkungan kerja yang khas untuk setiap peran. Insinyur kimia sering bekerja di kantor, laboratorium penelitian, atau pabrik industri. Umumnya, mereka bekerja di kantor dan laboratorium serta melakukan perjalanan ke lokasi industri untuk melakukan pengawasan atau bantuan di lokasi. Insinyur perminyakan dapat bekerja di kantor, lokasi pengeboran, atau lokasi pengeboran. Peran mereka membutuhkan lebih banyak perjalanan dan pekerjaan di luar ruangan karena mereka mengawasi proses ekstraksi.
Disadur dari: indeed.com
Teknik Fisika
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Insinyur memainkan peran kunci dalam mengembangkan teknologi baru dan berinovasi dalam peralatan dan mesin yang digunakan di berbagai industri. Jika Anda tertarik untuk membuat dan menguji sistem dan komponen mekanik atau listrik mesin, maka Anda dapat mempertimbangkan untuk mengejar gelar di bidang teknik dan fisika. Gelar teknik fisika dapat membantu Anda menemukan karir di banyak industri. Dalam artikel ini, kami mencantumkan karir yang dapat Anda kejar dengan gelar fisika teknik dan memberikan informasi gaji untuk masing-masing karir.
18 karir untuk jurusan fisika teknik
Gelar fisika teknik mengajarkan ilmu fisika, matematika, kimia dan biologi dan menggabungkan pengetahuan ini dan aplikasinya dengan teknik. Dengan gelar fisika teknik, Anda dapat mengejar berbagai disiplin ilmu teknik termasuk mekanik, komputer, nuklir, kedirgantaraan, sipil, listrik dan elektronik. Jelajahi 18 karier yang dapat Anda kejar dengan gelar fisika teknik:
1. Magang penelitian
Gaji rata-rata nasional: Rp893.750 per tahun
Tugas utama: Peserta magang penelitian membantu atasan mereka, yang biasanya adalah profesor, insinyur atau insinyur penelitian. Magang penelitian dapat menjadi pekerjaan yang baik untuk jurusan teknik dan fisika saat mereka mengejar gelar sarjana atau master. Mereka bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dan melakukan penelitian melalui studi dan tes. Dalam magang penelitian, peserta magang juga dapat membantu menulis dan menerbitkan makalah.
2. Magang teknik
Gaji rata-rata nasional: Rp793.487,50 per tahun
Tugas utama: Magang teknik memungkinkan siswa atau lulusan baru untuk berlatih di bawah pimpinan insinyur dalam proyek-proyek teknik. Tugas utama mereka mungkin termasuk membuat perhitungan dan memeriksa langkah-langkah proyek teknik. Peserta magang juga dapat menulis izin kerja dan membantu menjangkau klien dengan informasi terbaru tentang kemajuan proyek.
3. Teknisi laboratorium
Gaji rata-rata nasional: Rp732.208.750 per tahun
Tugas utama: Seorang teknisi laboratorium mempersiapkan laboratorium dan eksperimen untuk teknisi teknik dan teknisi laboratorium. Mereka dapat membersihkan dan menyiapkan peralatan, mendokumentasikan protokol dan proses serta menguji peralatan atau produk. Teknisi laboratorium juga mencatat hasil dari semua pengujian yang dilakukan di laboratorium.
4. Teknisi teknik
Gaji rata-rata nasional: Rp962.910.000 per tahun
Tugas utama: Teknisi teknik menyediakan pemeliharaan dan pemecahan masalah untuk masalah teknis dalam penelitian dan pengembangan teknik. Mereka dapat melakukan eksperimen pada peralatan, produk atau perkakas di laboratorium atau di lokasi kerja untuk menguji kontrol kualitas. Teknisi teknik membantu peneliti, ilmuwan, dan insinyur untuk membantu inovasi dalam industri teknik.
5. Desainer mekanik
Gaji rata-rata nasional: Rp1.284.042.500 per tahun
Tugas utama: Tugas utama seorang perancang mekanik adalah membuat desain untuk perangkat mekanik dan berkolaborasi dengan insinyur proyek. Mereka menggunakan perangkat lunak desain untuk membuat gambar dan model suku cadang mesin, perkakas, dan peralatan lainnya. Tugas pekerjaan lainnya termasuk menghitung aspek-aspek yang memengaruhi proyek rekayasa, seperti dimensi dan komposisi struktural, bertemu dengan klien untuk meninjau desain, dan menganalisis pemasangan desain mereka untuk memastikan desain tersebut memenuhi spesifikasi. Mereka sering bekerja di kantor dan dengan para insinyur untuk membantu memodifikasi proses kerja.
6. Analis data
Gaji rata-rata nasional: Rp1.208.626.250 per tahun
Tugas utama: Seorang analis data mengumpulkan dan meninjau fakta dan perhitungan yang disediakan oleh peneliti, insinyur, dan teknisi. Mereka menganalisis data dan menggunakannya untuk memprediksi tren dan menemukan solusi. Di bidang teknik, mereka membantu menemukan cara untuk berinovasi dalam proses dan peralatan yang digunakan dalam proyek-proyek teknik.
7. Insinyur proyek
Gaji rata-rata nasional: Rp1.346.198.750 per tahun
Tugas utama: Tugas utama seorang insinyur proyek adalah menyusun strategi dan mengimplementasikan rencana sebuah proyek. Mereka bekerja dengan klien dan manajemen untuk meninjau proposal dan menyusun jadwal kerja untuk menyelesaikan sebuah proyek. Ketika proyek sedang berlangsung, insinyur proyek mengawasi para insinyur dan memastikan peraturan dan kode keselamatan terpenuhi. Mereka juga bertanggung jawab untuk membuat dan memantau anggaran proyek.
8. Insinyur penguji
Gaji rata-rata nasional: Rp1.451.011.250 per tahun
Tugas utama: Insinyur penguji bertanggung jawab atas kontrol kualitas. Mereka memeriksa dan mengevaluasi produk sebelum barang dikirim ke pelanggan. Mereka menjalankan pengujian pada sistem kelistrikan dan mekanik untuk memeriksa semua komponen dan memastikan produk beroperasi sebagaimana mestinya. Jika insinyur penguji menemukan masalah teknis, mereka akan menyelesaikannya.
9. Supervisor teknik
Gaji Rata-rata Nasional: Rp1.429.382.500 per tahun
Tugas utama: Tugas utama seorang supervisor teknik adalah mengawasi operasi departemen teknik. Supervisor sering membantu manajemen dengan tugas-tugas administratif, seperti dokumentasi dan audit. Supervisor teknik juga memilih peralatan dan suku cadang untuk proyek dan menjaga kontak dengan kontraktor dan pemasok.
10. Manajer proyek
Gaji rata-rata nasional: Rp1.373.628.750 per tahun
Tugas utama: Seorang manajer proyek memonitor proyek dan memimpin mereka dari proses perencanaan hingga penyelesaian proyek. Beberapa tugas pekerjaan termasuk mengatur sesi perencanaan, mengalokasikan sumber daya dan mengelola kemajuan proyek. Manajer proyek bertanggung jawab untuk menjaga tenggat waktu. Mereka dapat menyesuaikan jadwal atau proses kerja untuk membantu mencapai tujuan proyek. Tanggung jawab penting lainnya bagi manajer proyek adalah mengelola klien dan menjaga hubungan dengan mereka. Mereka melakukan ini dengan memberikan informasi terbaru dan meninjau rencana proyek dengan klien.
11. Asisten profesor fisika
Gaji rata-rata nasional: Rp1.076.400 per tahun
Tugas utama: Seorang asisten profesor menginstruksikan kelas dan membuat rencana pelajaran dan tugas-tugas terkait. Tugas pekerjaan lain untuk asisten profesor fisika termasuk membimbing mahasiswa secara pribadi, menilai pekerjaan mahasiswa, mencatat nilai dan membuat tes untuk mengukur pemahaman mahasiswa tentang materi kuliah. Asisten profesor juga dapat membantu doktor fisika dalam meneliti dan mempublikasikan karya mereka.
12. Insinyur proses
Gaji rata-rata nasional: Rp1.445.843.750 per tahun
Tugas utama: Tugas utama seorang insinyur proses adalah mengawasi proses dan alur kerja yang ada. Mereka mencoba memaksimalkan produktivitas dengan meningkatkan alur kerja dan menerapkan proses kerja baru. Insinyur proses melacak metrik data, mendokumentasikan perubahan, dan mencari area yang mungkin dapat mereka tingkatkan. Mereka juga menilai risiko yang mungkin terjadi dan mengevaluasi proyek dan proses untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar keselamatan.
13. Konsultan teknik
Gaji rata-rata nasional: Rp1.330.728.750 per tahun
Tugas utama: Konsultan teknik memberi saran kepada klien dan sering menangani manajemen proyek. Mereka mendesain rencana proyek dan memantau kemajuan. Dalam memantau proyek, mereka bertanggung jawab atas evaluasi dan menemukan serta menyelesaikan masalah teknis. Konsultan teknik membuat laporan tentang masalah teknis yang mereka hadapi dan konsep perencanaan proyek. Mereka juga dapat menyusun survei. Tugas pekerjaan lainnya adalah membina hubungan dengan klien, yang membuat pengelolaan proyek mereka menjadi lebih sederhana.
14. Insinyur mekanik
Gaji rata-rata nasional: Rp1.453.075 per tahun
Tugas utama: Tugas utama insinyur mekanik adalah mengembangkan dan memelihara perangkat mekanik seperti mesin dan peralatan. Mereka menguji produk dan komponen sistem dengan komponen mekanis. Tugas pekerjaan lainnya termasuk memodifikasi peralatan untuk standar keselamatan, membuat dan mempresentasikan desain, dan membantu dalam penelitian untuk alat teknik, mesin, dan peralatan lainnya. Insinyur mesin juga membuat dokumentasi untuk rencana desain, perbaikan, dan analisis kepatuhan keselamatan.
15. Insinyur listrik
Gaji rata-rata nasional: Rp1.545.700 per tahun
Tugas utama: Tugas utama seorang insinyur listrik adalah mengelola sistem kelistrikan dan komponen-komponennya. Seorang insinyur listrik merancang dan mengembangkan sistem kelistrikan dan membantu melakukan penelitian untuk meningkatkan sistem yang ada. Mereka menggunakan tes untuk menentukan apakah sistem kelistrikan berfungsi dengan baik.
16. Insinyur sistem
Gaji rata-rata nasional: Rp1.701.862,50 per tahun
Tugas utama: Seorang insinyur sistem menangani infrastruktur bisnis. Hal ini melibatkan pemasangan dan pemeliharaan sistem operasi. Mereka juga menginstal dan memantau aplikasi yang digunakan karyawan. Insinyur sistem bekerja untuk mengoptimalkan proses kerja dan membantu mengimplementasikan proses atau sistem baru.
17. Insinyur perangkat lunak
Gaji rata-rata nasional: Rp1.769.625 per tahun
Tugas utama: Insinyur perangkat lunak mengembangkan sistem informasi. Tugas pekerjaan utama mereka termasuk menginstal perangkat lunak, menganalisis sistem, dan mengembangkan solusi untuk aplikasi perangkat lunak yang mungkin digunakan perusahaan. Insinyur perangkat lunak juga membeli dan memelihara lisensi yang diperlukan untuk penggunaan perangkat lunak.
18. Insinyur optik
Gaji rata-rata nasional: Rp1.828.970.000 per tahun
Tugas utama: Tugas utama seorang insinyur optik adalah mengembangkan sistem optik untuk kamera, teleskop, dan sistem lensa lainnya. Tanggung jawab pekerjaan mereka juga mencakup pengujian dan kalibrasi sistem optik. Insinyur optik dapat berkolaborasi dengan insinyur mekanik dan listrik untuk membuat komponen dan sirkuit untuk perangkat optik.
Disadur dari: https://www.indeed.com/
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 05 Maret 2025
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ("Indocement") adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia. Saat ini, Indocement dan anak perusahaannya mengoperasikan beberapa unit bisnis yperusang meliputi manufaktur dan penjualan semen (bisnis inti) dan beton siap pakai, agregat serta trass. Indocement memiliki sekitar 6.000 karyawan dan 13 pabrik dengan total produksi tahunan sebesar 24,9 juta ton semen. Sepuluh pabrik berlokasi di Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Perkembangan Indocement tidak lepas dari Salim Group yang mendirikan perusahaan semen pertama bernama PT Distinct Indonesia Cement Enterprise pada tahun 1973, kemudian dibuka pabrik dan kapasitas produksi 500.000 ton per tahun pada tanggal 4 Agustus 1975. . Tak lama kemudian, PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise (1976), PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise (1978), PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (1979), PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (1980) dan PT Perkasa. . Perusahaan Semen Abadi Mulia Indonesia (1980) dan PT Tridaya Manunggal Perkasa Cement (1981) yang kemudian dikenal dengan nama Indocement Group. Dalam 10 tahun, Grup Indocement memiliki delapan pabrik semen dengan kapasitas produksi tahunan sebesar $7,7 juta, dan telah menjadi perusahaan semen terbesar di Indonesia, melebihi banyak perusahaan semen milik pemerintah.
Indocement, perusahaan yang terkait erat dengan merger, menerima penyertaan modal sebesar Rp 364 miliar (setara dengan 35% saham) dari pemerintah pada tahun 1985 karena merupakan "sektor penting". Sebanyak $120 juta ditarik dari beberapa bank pemerintah. Sebagai bagian dari penyertaan modal ini, seluruh perusahaan semen milik Salim Group dilebur menjadi PT Indocement Tunggal Prakarsa (dahulu PT Inti Cahaya Manunggal) pada 16 Januari 1985. Dan dengan listing pada 5 Desember 1989, Indocement resmi go public. perusahaan Saham di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) menawarkan kepemilikan 10% dengan harga penawaran Rp 10.000 per saham. Ekspansi terus dilakukan, dan pada tahun 2000 PT Indocement Tunggal Prakarsa memiliki 12 pabrik, salah satunya eks PT Indo Kodeco Cement yang digabungkan pada tanggal 29 Desember 2000.
Sejak April 2001, HeidelbergCement Group, yang berbasis di Jerman dan salah satu produsen peralatan konstruksi terbesar di dunia, telah mengakuisisi saham mayoritas (61%) di Indocement. Penjualan tersebut dilakukan untuk membantu restrukturisasi utang Indocement saat itu. Grup Salim sendiri (melalui PT Mekar Perkasa) telah menguasai 13% saham Indocement selama bertahun-tahun, sedangkan sisa saham pemerintah yang diperoleh pada tahun 1985 akhirnya dilepas antara tahun 2001 hingga 2003. Per 31 Desember Per 2016, pemegang saham mayoritas Indocement dipegang oleh Birchwood Omnia Ltd. (HeidelbergCement Group) sebesar 51,00% dan Perseroan sebesar 49,00%. Kepemilikan HeidelbergCement berkurang menjadi 51% setelah menawarkan 14% sahamnya kepada publik pada tahun 2009. Pada tanggal 7 November 2023, Indocement mengumumkan perubahan kepemilikan mayoritas di Birchwood Omnia Ltd. Untuk Bahan Heidelberg AG. Saat ini INTP memiliki 13 pabrik dengan total kapasitas produksi semen tahunan sebesar 25,5 juta ton.
Pada tanggal 1 September 2022, Indocement menandatangani perjanjian sewa guna usaha dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo untuk mendukung produksi dan pemasaran semen di wilayah Indonesia bagian timur.
Pada tanggal 17 November 2023, Indocement mengumumkan telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat untuk mengakuisisi 100% saham PT Semen Grobogan, sebuah perusahaan semen yang berlokasi di provinsi Jawa Tengah. Pada 30 November 2023, Indocement mengumumkan telah menyelesaikan pembelian Semen Grobogan dengan nilai transaksi Rp 1,49 triliun.
Susunan Komite dan Direksi
PT Indoce Berdasarkan Hasil Rapat Tahunan Tunggal Prakarsa Tbk. Dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Mei 2023 di Ruang Melati Wisma Indocement. Berikut susunan anggota dan direksi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Kevin Gluskie
Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen: Tedy Djuhar
Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen: Simon Subrata
Komisaris Independen: Franciscus Welirang
Komisaris: Juan Francisco Defalque
Komisaris: René Samir Aldach
Komisaris: F.X. Sutijastoto, M.A.
Direksi
Direktur Utama: Christian Kartawijaya
Wakil Direktur Utama: Benny S. Santoso
Direktur: Hasan Imer
Direktur: Troy Dartojo Soputro
Direktur: David J. Clarke
Direktur: Oey Marcos
Direktur: Holger Mørch
Operasional
Produk
Per 31 Desember 2016, kapasitas produksi semen Indocement sebesar 24,9 juta ton. Selain itu, Indocement memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 5 juta meter kubik campuran beton dengan 38 batching plant dan 632 truk pengaduk, menghasilkan 2,7 juta ton agregat. Indocement memiliki 13 pabrik, 10 di antaranya berlokasi di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dua di Cirebon, Jawa Barat, dan satu di Tarjun, Provinsi Kota Bharu, Kalimantan Selatan.
Produk utama Indocement adalah semen Portland biasa yang disingkat OPC sejak tahun 2005 dan semen Portland komposit yang disingkat PCC. Indocement juga memproduksi semen jenis lain seperti Portland Tipe II, Tipe V dan Semen Oil Dock. Indocement merupakan satu-satunya produsen semen putih di Indonesia. Pada bulan Oktober 2016, Indocement meluncurkan merek kedua bernama Semen Rajawali, rangkaian produk Portland Pozzolan Cement (PPC), untuk memenuhi permintaan semen berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Semen yang dijual adalah semen merk Tiga Roda dan Semen Rajawali. Selain produksi semen melalui perdagangan “Semen Tiga Roda”, Indocement juga memiliki banyak produk seperti beton siap pakai dan produk pertambangan. Indocement mempunyai rangkaian produk sebagai berikut:
Portland Composite Cement (PCC): PCC diproduksi untuk aplikasi umum seperti perumahan, gedung tinggi, jembatan, jalan beton dan beton. dan beton padat. PCC memiliki kekuatan yang sama dengan Semen Portland Tipe I.
Semen Portland Biasa (OPC): OPC juga dikenal sebagai semen abu-abu dan terdapat lima jenis semen standar. Indocement memproduksi OPC Tipe I, II dan V. OPC Tipe I merupakan beton mutu tinggi yang cocok untuk berbagai aplikasi seperti gedung, gedung tinggi, jembatan dan konstruksi jalan. OPC tipe II dan V lebih protektif terhadap kandungan sulfat dalam air dan tanah.
Oil Well Cement (OWC): OWC adalah semen khusus untuk pengeboran minyak dan gas, baik onshore maupun offshore. OWC dicampur ke dalam mortar semen dan dimasukkan di antara pipa bor dan simpul lubang bor, sehingga semen dapat mengeras dan mengikat pipa ke cetakan.
Semen Putih : Semen putih digunakan untuk dekorasi eksterior dan interior bangunan. Saat ini Indocement merupakan satu-satunya produsen beton putih di India, Indocement dapat memenuhi permintaan beton putih di pasar dalam negeri. Mortar Serba Guna TR-10
- Mortar Serbaguna TR-10 merupakan mortar serba guna yang dirancang untuk aplikasi beton bata merah, beton bata merah, dan perataan lantai.
TR-15 Thinbed: TR-15 Thinbed adalah mortar yang dirancang untuk batu bata ringan. kontak
TR-20 Plaster Plus : TR-20 Plaster Plus merupakan mortar plester bata ringan.
TR-30 White Adhesive : TR-30 White Asian sangat baik untuk aplikasi perekat dan perekat. Komposisi TR30 White Asia terdiri dari semen putih "Tiga Roda", kapur (magnesium karbonat) dan bahan tambahan khusus lainnya. Dengan menggunakan perekat putih TR30, permukaan pelapis menjadi halus, daya rekat tinggi sehingga mengurangi kerusakan dan pengelupasan permukaan, pengoperasian cepat dan mudah, pelapis tipis dan ekonomis, serta dapat digunakan pada lantai beton. . menambahkan putih tempelkan itu kalengan .
Duracem: Duracem merupakan semen Portland yang menggunakan limbah industri baja sebagai bahan bakunya. Duracem ramah lingkungan dan tahan lama sehingga sangat direkomendasikan untuk pengerjaan dermaga, bendungan, dan proyek beton massal.
Ready-Mix Concrete: Beton siap pakai adalah proses pencampuran OPC dengan campuran yang tepat (pasir dan batu) dan air, kemudian dikirim ke lokasi pelanggan dengan truk semen dan dituangkan serta diproses. Semen premix merupakan produk yang bernilai tambah tinggi, dengan rendemen yang lebih tinggi dibandingkan produk semen lainnya. Produk ini diproduksi oleh anak perusahaan Indocement.
Agregat: Pertambangan agregat (andesit) Rumpin dan Purwakarta di Jawa Barat, dengan total cadangan andesit sebesar $130 juta melalui anak perusahaan Indocement, akan memperkuat posisi Indocement sebagai pemasok bahan konstruksi..
Pabrik Semen Indocement
Indocement memiliki tiga kompleks pabrik yang terletak di Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan, kompleks pabrik tersebut adalah:
Kompleks Pabrik Citeureup
Kompleks Pabrik Citeureup terletak di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kompleks ini merupakan komplek terbesar milik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dikompleks ini terdapat delapan pabrik yang masih beropersi penuh, yaitu Plant 1, Plant 2, Plant 3, Plant 4, Plant 5, Plant 6, Plant 7, Plant 8, Plant 11 dan Plant 14.
Kompleks Pabrik Cirebon
Kompleks ini terletak di Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Kompleks ini memiliki dua buah pabrik, yaitu Plant 9 dan Plant 10.
Kompleks Pabrik Tarjun
Kompleks Pabrik Tarjun terletak di kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Tedapat satu buah pabrik yang beroperasi disini, yaitu Plant 12.
Kompleks Pabrik Grobogan
Kompleks Pabrik Grobongan terletak di Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 1,8 juta ton clinker per tahun dan 2,9 juta ton semen.
Distribusi dan Logistik
Untuk mengatur rantai pasok semen merek "Tiga Roda", Indocement memiliki berbagai komponen dan metode transportasi semen yang baik. Indocement memiliki beberapa terminal semen untuk memudahkan distribusi semen ke pelanggan kami.
Terminal Indocement
Indocement memiliki sepuluh terminal semen yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu:
Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, DKI Jakarta
Terminal Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur
Terminal Pontianak, Pontianak, Kalimantan Barat
Terminal Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat
Terminal Samarinda, Kalimantan Timur
Terminal Cigading, Cilegon, Banten
Terminal Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur
Terminal Dawuan, Cikampek, Jawa Barat
Terminal Lampung, Bandar Lampung, Lampung
Terminal Palembang, Palembang, Sumatera Selatan
Terminal Kuala Tanjung, Medan, Sumatera Utara
Selain premis, Indocement mendistribusikan semen melalui transportasi darat dan laut. Pengiriman tersebut terutama untuk mendistribusikan semen dari pabrik Tarjun di Kalimantan Selatan. Indocement terus menambah jumlah kontainer yang keluar dari Tarjun. Untuk memenuhi permintaan dari daerah lain, jumlah peti kemas ditingkatkan dari 1.200 TEU menjadi 2.100 TEU pada akhir tahun 2013. Sistem pemuatan ini tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca, sehingga memungkinkan untuk meningkatkan produksi di pabrik Tarjun.
Indocement juga menggunakan transportasi darat, antara lain truk dan kereta api. Indocement memiliki 6 jalur kereta api untuk transportasi semen. Tiga KA berangkat dari Stasiun Nambo di Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanungal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dua rute berangkat dari Stasiun Kalimas di Kota Surabaya, Jawa Timur, sedangkan satu rute lainnya berangkat dari Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Total kapasitas muat seri ini adalah 2.400 ton per hari. Tiga kereta berbeda berangkat dari Stasiun Arjawinangun di Cirebon dan menuju Purwokerto di Jawa Tengah, melalui Purwokerto ke Wangon di Banyumas. Total kapasitas muat rangkaian kereta ini adalah 1.900 ton semen per hari.
Sertifikasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Perusahaan berupaya meraih berbagai sertifikasi untuk memastikan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Perusahaan memperoleh sertifikat berikut:
Sertifikasi Sistem Manajamen Mutu ISO 9001:2008 sejak Maret 1995
Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 sejak Agustus 2002
Sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 Sejak Juni 2004
Sertifikasi Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) sejak Juli 2000
Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan ISO 28000:2007 Sejak Juli 2015 untuk Pabrik Citeureup
Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan ISO 28000:2007 Sejak November 2012 untuk Pabrik Palimanan
Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan ISO 28000:2007 Sejak November 2012 untuk Pabrik Tarjun
ISO 17025:2005 - General Requirements For The Competence of Testing and Calibration Laboratories sejak Juli 2006 untuk Laboratorium di Kompleks Pabrik Citeureup
ISO 17025:2005 - General Requirements For The Competence of Testing and Calibration Laboratories sejak Agustus 2006 untuk Laboratorium di Kompleks Pabrik Palimanan
ISO 17025:2005 - General Requirements For The Competence of Testing and Calibration Laboratories sejak Mei 2007 untuk Laboratorium di Kompleks Pabrik Tarjun
Prestasi
PT Indocement Tunggap Prakarsa Tbk. juga memegang beberapa kategori penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia), yaitu:
Rekor "Temu Keluarga Toko Bahan Bangunan Terbanyak (Sambil Bermain Angklung Bersama)"
“Relief (lukisan 2 dimensi) motif batik dan tenun berbahan dasar semen putih dan bubur kertas terbesar di dunia”
“roadshow event terbanyak di 96 perguruan tinggi seluruh Indonesia dalam waktu tiga bulan”
“Pengiriman Semen Menggunakan Kereta Api dengan Jarak Terpanjang”
Penghargaan
Top Brand Award untuk kategori semen dan mortar
Corporate Image Award untuk kategori semen
Anugerah Business Review untuk kategori merek top
Pemecah Rekor Muri dengan Panel Art Stone
Kontroversi
Aksi Petani Kendeng
Indocement, anak perusahaan HeidelbergCement, terlibat dan mempunyai andil besar dalam pembangunan pabrik semen kontroversial di Pulau Jawa, Indonesia. Tujuan menetap di Pegunungan Kendeng mendapat tentangan dari masyarakat yang tinggal di sana. Selain berkontribusi terhadap rusaknya ekosistem yang kompleks, pembangunan pabrik semen dan tambang karst di Pegunungan Kendeng berdampak langsung terhadap penghidupan masyarakat sekitar. Beberapa dari orang-orang ini adalah petani dan petani.
Kekerasan meningkat pada tahun 2014 dan sejak itu lebih dari 20 perempuan setempat, sebagian besar ibu-ibu, tinggal di tenda-tenda protes yang didirikan di lokasi tersebut. Penjaga di pabrik semen membatasi waktu pemeriksaan anggota keluarga menjadi 10 menit. Banyak aktivis yang bergabung dan mendukung "Kendengand Womenquot; Saya tidak bisa menghubungi mereka. Karena itu, perusahaan semen dituding melanggar hak asasi manusia.
Pada bulan Desember 2014, Alderman Pati mengeluarkan izin pembangunan pabrik semen, namun warga yang menolak izin tersebut mengajukan gugatan ke PTUN Semarang. Warga memenangkan persidangan, dan pemerintah serta perusahaan mengajukan permohonan ke PTUN Surabaya, sehingga warga mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung dan Mahkamah Agung mengajukan kasasi, dan Agung memutuskan untuk menolak permohonan kasasi warga tersebut, sehingga memungkinkan adanya perusahaan dan pemerintah untuk melanjutkan proses pembangunan pabrik.
Pada tanggal 10 April 2016, hari ke-666 berdirinya lokasi pembangunan pabrik semen, sembilan perempuan asal Kendeng menggelar upacara di depan Istana Kepresidenan Jakarta. Selain mengkritik penciptaan tanaman dan produk organiknya sebagai "kekeliruan 'pembangunan' yang merugikan masyarakat adat dan petani", Kendeng Wahine mengeluarkan pernyataan politik yang mengatakan bahwa "perusahaan Jerman tidak boleh berinvestasi" di HeidelbergCement. “Kerusakan lingkungan dan pelanggaran hak asasi manusia terjadi di setiap negara di dunia.”
Disadur dari: en.wikipedia.org