Properti dan Arsitektur

Daftar Bangunan Pemenang di Festival Arsitektur Dunia

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 23 April 2024


Setelah melewati proses penilaian yang ketat selama beberapa minggu, para juri telah memilih gedung-gedung pemenang dalam kategori Festival Arsitektur Dunia 2021. Sejumlah firma arsitektur global terkemuka berhasil meraih penghargaan dalam berbagai kategori, seperti dilaporkan oleh Arch Vibe. Dalam kategori 'Bangunan Selesai untuk Kesehatan', Link Arkitektur dan 3XN, bekerja sama dengan Nickl & Partner dan Kristine Jensens Tegnestue, memenangkan penghargaan untuk rancangan mereka, North Wing of the Rigshospitalet di Denmark.

Para juri memberikan komentar bahwa proyek ini dibangun dengan sangat hati-hati dan memperhatikan kebutuhan staf rumah sakit dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sementara itu, dalam kategori 'Bangunan Selesai untuk Pendidikan Tinggi dan Riset', firma arsitektur RTA + Irving Smith meraih penghargaan untuk Scion Innovation Hub di Selandia Baru sebagai bangunan dengan desain terbaik.

Scion Innovation Hub merupakan lembaga riset tekonologi di Selandia baru dan dibangun oleh arsitek RTA + Irving Smith.

Scion Innovation Hub merupakan lembaga riset tekonologi di Selandia baru dan dibangun oleh arsitek RTA + Irving Smith.(Indesign Live)

Para juri mengungkapkan bahwa kemenangan Scion Innovation Hub terletak pada kesederhanaan desainnya, penggunaan minimal bahan, dan kemampuannya untuk dirombak dan dipasang kembali. Scion Innovation Hub merupakan lembaga riset yang fokus pada pengembangan teknologi untuk industri kehutanan.

Selain itu, pemenang dalam kategori 'Bangunan Campuran Selesai' adalah The Post Building di London, yang dirancang oleh firma arsitektur Inggris, Allford Hall Monaghan Morris.

The Post Building di London, dirancang oleh firma arsitek Allford Hall Monaghan Morris.

The Post Building di London, dirancang oleh firma arsitek Allford Hall Monaghan Morris. (Post Building)

Para juri memuji kecerdikan sang arsitek dalam mengambil bangunan industri di pusat kota dan mengintegrasikannya dengan perumahan sosial bagi keluarga dan pekerja. Di samping itu, Atelier Tao+c meraih penghargaan dalam kategori konstruksi baru dan lama yang telah selesai untuk hotel kapsul dan toko buku di Desa Qinglong Wu, Tiongkok.

Hotel Kapsul dan toko buku di desa Qinglongwu, China. Bangunan ini didesain oleh Atelier tao+c .

Hotel Kapsul dan toko buku di desa Qinglongwu, China. Bangunan ini didesain oleh Atelier tao+c .(Archdaily)

Menurut para juri, gedung ini memiliki detail yang indah dan berhasil mempertahankan semangat pertanian keluarga dengan penampilan yang sepenuhnya baru. Dalam pembangunannya, para arsitek menggunakan dinding rammed earth sebagai fondasi untuk menempatkan perpustakaan, yang terhubung melalui dua tumpukan kamar asrama berbentuk kapsul.

Dilaporkan oleh Arch Vibe, sejumlah firma arsitektur terkemuka berhasil meraih penghargaan dalam berbagai kategori. Grimshaw Architects, yang berbasis di London, Inggris, memenangkan kategori "Bangunan Selesai untuk Kantor" dengan rancangan mereka, Olderfleet.

Olderfleet merupakan salah satu bangunan komersial di Melbourne, Australia. Juri memuji keseimbangan dan koneksi antara elemen bangunan lama dan baru. Sementara itu, firma arsitektur terkenal lainnya, yaitu BIG, berhasil memenangkan kategori 'Bangunan Selesai untuk Produksi, Energi & Daur Ulang' dengan rancangan mereka, Coppenhill/ Amager Bakke di Denmark.

Coppenhiil, merupakan pabrik pembangkit listrik di Denmark dan dirancang oleh firma arsitektur, BIG.

Coppenhiil, merupakan pabrik pembangkit listrik di Denmark dan dirancang oleh firma arsitektur, BIG. (Bjarke Ingels Group)

Menurut para juri, Coppenhill adalah sebuah pabrik pembangkit listrik yang dilengkapi dengan area hiburan di atapnya, termasuk lereng ski, jalur pendakian, dan dinding panjat. Proyek ini dianggap sebagai sebuah landmark ikonik baru bagi kota Kopenhagen. Di sisi lain, Tezuka Architects dari Jepang meraih kesuksesan dalam kategori 'Bangunan Selesai untuk Agama' dengan menyelesaikan Niijima Chapel di Jepang.

Niijima Chapel di Jepang  yang dirancang oleh firma arsitektur, Tezuka Architects.

Niijima Chapel di Jepang yang dirancang oleh firma arsitektur, Tezuka Architects. (Tezuka Architects)

Para juri sangat terkesan dengan kualitas artistik dari ruang-ruang kuil dan memuji kesederhanaan serta kecanggihan desain struktural bangunan tersebut. Dalam kategori selanjutnya, "Bangunan Selesai untuk Perbelanjaan", Shanghai Urban Architecture Design Co Ltd berhasil meraih kemenangan dengan desain mereka, New Alley-Old Story.

New Alley - Old Story, yang dirancang oleh Shanghai Urban Architecture Design.

New Alley - Old Story, yang dirancang oleh Shanghai Urban Architecture Design. (Shanghai Urban Architecture Design)

Bangunan ini menunjukkan respons desain yang kuat terhadap lingkungan perkotaan, dengan konteks dan karakter yang jelas, meskipun dibangun di atas sejarah dan tradisi Nanchang yang kuno. Cox Architecture meraih penghargaan dalam kategori 'Bangunan Selesai untuk Olahraga' dengan rancangan mereka, Ken Rosewall Arena Redevelopment, di Australia.

Ken Rosewall Arena Redevelopment yang berlokasi di Australia. Merupakan arena tenis yang dirancang oleh Cox Architecture.

Ken Rosewall Arena Redevelopment yang berlokasi di Australia. Merupakan arena tenis yang dirancang oleh Cox Architecture. ()

Proyek ini menciptakan jenis baru dari arena tenis yang menggabungkan banyak ventilasi alami namun tetap menjaga keseluruhan penutupan bangunan. Para juri menilai Ken Rosewall Arena sebagai suatu inovasi minimalis namun signifikan melalui penggunaan teknik rekayasa yang ringan dan pertimbangan keberlanjutan.

Moynihan Train Hall di New York yang dirancang oleh firma arsitektur Skidmore, Owings & Merrill

Moynihan Train Hall di New York yang dirancang oleh firma arsitektur Skidmore, Owings & Merrill () Yang terakhir, Skidmore, Owings & Merrill berhasil memenangkan kategori 'Transport-Completed Buildings' untuk bangunan rancangannya yakni Moynihan Train Hall di New York.

Skidmore, Owings & Merrill meraih kemenangan dalam kategori 'Bangunan Selesai untuk Transportasi' dengan desain mereka, Moynihan Train Hall di New York.


Sumber: www.kompas.com

Selengkapnya
Daftar Bangunan Pemenang di Festival Arsitektur Dunia

Properti dan Arsitektur

Desain Arsitektur Stadion Piala Dunia 2022 di Qatar dari Peci hingga Bejana

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 23 April 2024


Qatar telah menyelesaikan pembangunan delapan stadion untuk Piala Dunia 2022 yang akan datang. Sebagai tuan rumah, Qatar berusaha memberikan yang terbaik untuk acara olahraga prestisius ini, yang merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan di wilayah Timur Tengah.

Dengan demikian, mereka berupaya menyediakan stadion-stadion yang megah dan menarik secara arsitektural. Bukti dari komitmen ini adalah bahwa setiap stadion yang dibangun memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri, dengan sebagian besar mencerminkan warisan lokal. Berdasarkan laporan dari Dezeen, berikut adalah delapan stadion yang telah selesai dibangun oleh Qatar untuk Piala Dunia 2022.

Lusail Stadium

Bentuk ini terinspirasi dari lentera khas Arab yang disebut fanar yang berada di dalam mangkuk dengan hiasan unik nan rumitBentuk ini terinspirasi dari lentera khas Arab yang disebut fanar yang berada di dalam mangkuk dengan hiasan unik nan rumit (Supreme Committee for Delivery & Legacy.)

Lusail Stadium terletak di Kota Lusail, sekitar 20 kilometer dari ibu kota Qatar, Doha. Kota Lusail dikenal sebagai kota modern yang futuristik. Stadion Lusail merupakan venue terbesar untuk Piala Dunia 2022 di Qatar, dengan kapasitas hingga 80.000 orang. Desain arsitekturnya terinspirasi oleh bentuk mangkuk atau bejana khas Arab yang berpadu dengan unsur Islam. Stadion ini dirancang oleh firma arsitektur Foster+Partners dari Inggris.

Sementara itu, Stadium 974 terletak di Ras Abu Aboud, dekat dengan Pelabuhan Doha. Dirancang oleh Fenwick-Iribarren Architects, stadion ini memiliki kapasitas untuk 40.000 orang. Bangunan ini dibangun menggunakan 974 kontainer pengiriman baja bekas yang dimodifikasi menjadi bentuk melengkung, menyerupai bujur sangkar. Yang menarik, Stadium 974 akan menjadi venue pertama dalam sejarah Piala Dunia yang sepenuhnya dapat dibongkar pasang.

AL Bayt Stadium

Al Bayt Stadium, salah satu venue Piala Dunia 2022 di Qatar

Al Bayt Stadium, salah satu venue Piala Dunia 2022 di Qatar (Qatar 2022 Supreme Committee)

Stadion yang mampu menampung 60.000 penonton ini terletak di Al Khor. Arsitekturnya dirancang oleh Dar Al-Handasah. Bentuknya menyerupai bayt al sha'ar, yaitu tenda tradisional orang nomaden di Qatar dan kawasan Teluk. Desainnya yang menyerupai tenda memungkinkan Stadion Al Bayt dilengkapi dengan sistem atap yang dapat ditarik untuk menutupi struktur bangunan. Selain itu, stadion ini menggunakan sistem pendingin untuk menjaga suhu di dalamnya tetap nyaman.

Al Thumama Stadium
Stadion Al Thumama di Qatar, venue Piala Dunia 2022
Stadion Al Thumama di Qatar, venue Piala Dunia 2022(Courtesy of Qatar's Supreme Committee for Delivery & Legacy)

Gahfiya adalah sejenis peci atau topi tenun tradisional yang secara khas dipakai oleh pria di wilayah Timur Tengah. Setelah berakhirnya Piala Dunia 2022, stadion yang awalnya dapat menampung 40.000 penonton ini akan mengalami penurunan kapasitas. Sebanyak 20.000 kursi di bagian tribun atas akan disingkirkan dan digantikan oleh pembangunan hotel butik dengan total 60 kamar.

Ahmad Bin Ali Stadium

Ahmad Bin Ali Stadium, salah satu venue Piala Dunia 2022 Qatar

Ahmad Bin Ali Stadium, salah satu venue Piala Dunia 2022 Qatar(Qatar 2022 Supreme Committee)

Ahmad Bin Ali Stadium, yang terletak di Al Rayyan, adalah hasil dari transformasi bahan dari stadion sebelumnya menjadi struktur baru. Proyek ini dikerjakan oleh Pattern Design dan Ramboll, dengan desain yang terinspirasi oleh bentuk bukit pasir dan elemen arsitektur Islam. Stadion Ahmad Bin Ali dilapisi dengan layar multimedia yang dapat menyala dan berubah warna, serta dibungkus dengan layar logam yang menampilkan pola dan motif yang sering ditemukan dalam arsitektur tradisional Qatar.

Education City Stadium
Education City Stadium, salah satu venue Piala Dunia 2022 Qatar

Education City Stadium, salah satu venue Piala Dunia 2022 Qatar(Qatar 2022 Supreme Committee)

Stadion yang terletak di Al Rayyan ini dirancang oleh Fenwick-Iribarren Architects dan Pattern Design. Memiliki fasad geometris tessellation yang dapat mengubah warna saat terkena sinar matahari. Stadion ini juga menjadi venue pertama untuk Piala Dunia 2022 Qatar yang telah diberi peringkat bintang lima untuk keberlanjutan oleh Global Sustainability Assessment System.

Al Janoub Stadium

Al Janoub Stadium, salah satu venue Piala Dunia 2022 Qatar Al Al Janoub Stadium, salah satu venue Piala Dunia 2022 Qatar(Qatar 2022 Supreme Committee)

Janoub Stadium terletak di Al Wakrah dan mampu menampung 40.000 orang. Didesain oleh AECOM dan Zaha Hadid Architects, stadion ini mengambil inspirasi dari bentuk dhow, sebuah perahu layar tradisional yang melambangkan sejarah pelayaran di pelabuhan kota tersebut. Stadion ini juga dilengkapi dengan sistem pendingin dan atap yang dapat dibuka.

Khalifa International Stadium
Khalifa International Stadium, salah satu venue Piala Dunia 2022 Qatar

Khalifa International Stadium, salah satu venue Piala Dunia 2022 Qatar(Qatar 2022 Supreme Committee)

Stadion ini merupakan bekas venue yang direnovasi dan direkonstruksi sebelum Piala Dunia 2022. Strukturnya ditingkatkan dengan penambahan tingkat tempat duduk baru, termasuk 12.000 kursi tambahan, serta perubahan fasad. Sejak pertama kali dibuka pada tahun 1975, stadion ini telah menjadi tuan rumah berbagai acara olahraga dan berfungsi sebagai stadion nasional Qatar.
 

Sumber: www.kompas.com

Selengkapnya
Desain Arsitektur Stadion Piala Dunia 2022 di Qatar dari Peci hingga Bejana

Properti dan Arsitektur

Inspirasi Bentuk Gasing Mewarnai Desain Baru Stadion Speed Skating di Beijing

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 23 April 2024


Populous, sebuah firma arsitek yang berasal dari Amerika Serikat, baru-baru ini menyelesaikan pembangunan stadion "Ice Ribbon" di Beijing, yang akan menjadi tempat untuk ajang Olimpiade Musim Dingin 2022. Stadion ini dijadwalkan akan dibuka untuk umum pada tanggal 4 Februari mendatang dan akan menjadi tempat untuk cabang olahraga speed skating. Populous memenangkan kontes global untuk merancang satu-satunya venue baru untuk Olimpiade Beijing. Sebelumnya, firma ini juga telah merancang stadion kandang untuk Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, Rusia. Proyek konstruksi ini dipimpin langsung oleh staf dari kantor pusat Populous Asia Pasifik di Brisbane. Nama "Ice Ribbon" terinspirasi oleh bentuk fasad stadion yang menyerupai gulungan pita raksasa yang akan diterangi pada malam hari.

Tiric Chang, Kepala Kantor Perwakilan Populous China, mengungkapkan bahwa desain eksterior stadion ini terinspirasi oleh permainan es tradisional di Beijing yang melibatkan putaran gasing berkecepatan tinggi, serta seni buddhis dari dinasti Tang yang mengilhami tampilan pita cahaya yang mengelilingi bangunan berbentuk oval tersebut. Chang menekankan bahwa desain stadion tidak hanya mencerminkan permukaan es dan bentuk oval, tetapi juga menampilkan gerakan speed skater berkecepatan tinggi. Dalam proses desain, Chang mendorong para arsiteknya untuk berani mengeluarkan ide-ide baru dan menerjemahkannya ke dalam bentuk gambar. Setelah Olimpiade Musim Dingin 2022 selesai, stadion ini direncanakan dapat digunakan sebagai fasilitas publik untuk berbagai kegiatan seperti ice skating, hoki es, dan festival musim dingin.


Sumber: www.kompas.com 

Selengkapnya
Inspirasi Bentuk Gasing Mewarnai Desain Baru Stadion Speed Skating di Beijing

Properti dan Arsitektur

Menjelajahi Karakteristik Umum Arsitektur Austronesia

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 18 April 2024


Arsitektur Austronesia, meskipun beragam, sering kali menunjukkan ciri-ciri yang sama yang menunjukkan asal usul yang sama. Di berbagai subkelompok linguistik, istilah Proto-Austronesia dan Proto-Malayo-Polinesia yang direkonstruksi untuk "rumah", "bangunan", atau "lumbung" menunjukkan kesamaan-kesamaan ini. Contohnya adalah *Rumaq untuk "rumah", *balay untuk "bangunan umum" atau "rumah komunitas", *lepaw untuk "gubuk" atau "lumbung", *kamaliR untuk "rumah bujangan" atau "rumah laki-laki", dan *banua untuk "tanah berpenghuni" atau "wilayah komunitas". Bukti linguistik ini menyoroti keterkaitan budaya Austronesia melalui warisan arsitektur mereka.

Desa Sama-Bajau biasanya dibangun langsung di atas perairan dangkal

Salah satu ciri khas arsitektur Austronesia adalah lantai yang ditinggikan, ditopang oleh tiang-tiang. Desain ini, yang digunakan untuk rumah dan bangunan lainnya, menawarkan beberapa keuntungan termasuk perlindungan terhadap banjir dan kemampuan pertahanan selama konflik. Tiang-tiang rumah biasanya ditutup dengan cakram yang lebih besar untuk mencegah hama masuk. Struktur Austronesia umumnya ditemukan di lahan basah dan di sepanjang badan air, meskipun mereka juga dapat dibangun di daerah dataran tinggi atau bahkan langsung di perairan dangkal.

Rumah bale yang ditinggikan dari orang Ifugao dengan tiang rumah tertutup diyakini berasal dari desain lumbung tradisional

Praktik membangun di atas tiang diyakini berasal dari lumbung padi yang ditinggikan, yang merupakan simbol status yang signifikan di antara leluhur Austronesia yang membudidayakan padi. Selain itu, lumbung padi sering kali berfungsi sebagai kuil keagamaan, menyimpan ukiran roh leluhur dan dewa-dewa setempat.

Atap bernada tinggi dengan atap pelana berornamen adalah fitur umum lainnya, dengan atap pelana yang sangat penting. Atap-atap ini, yang menyerupai perahu, menyoroti hubungan maritim budaya Austronesia. Motif perahu tersebar luas, dengan beberapa rumah dibangun di atas platform yang menyerupai katamaran. Elemen-elemen bangunan Austronesia sering kali meminjam terminologi dari perahu dan berlayar, yang mencerminkan hubungan kuat mereka dengan tradisi maritim.

Rumah Tongkonan orang Toraja dengan atap pelana khas yang mengingatkan pada perahu

Bangunan Austronesia memiliki makna spiritual, dengan komponen-komponen tertentu yang berfungsi sebagai "penarik ritual" yang mewujudkan esensi spiritual rumah. Loteng rumah, biasanya di atas perapian, dianggap sakral dan digunakan untuk menyimpan benda-benda penting yang terkait dengan roh leluhur dan dewa.

Meskipun arsitektur Austronesia sebagian besar menggunakan bahan yang mudah rusak seperti kayu, bambu, dan serat tanaman, arsitektur ini menunjukkan keahlian yang luar biasa melalui teknik penyambungan dan penenunan yang rumit. Bukti arkeologis dari struktur prasejarah Austronesia masih terbatas, tetapi representasi kontemporer dalam seni dan bukti linguistik memberikan wawasan yang berharga ke dalam tradisi arsitektur mereka.

Rumah pertemuan Bai orang Palauan dengan atap pelana yang didekorasi dengan warna-warni

Di Indonesia modern, gaya arsitektur yang beragam secara kolektif berada di bawah kategori rumah adat, atau rumah tradisional. Selain itu, kemiripan antara arsitektur Austronesia dan arsitektur tradisional Jepang menunjukkan kemungkinan adanya kontak prasejarah antara orang Austronesia dan orang-orang Jepang selatan. Hubungan ini menjelaskan sejarah arsitektur Austronesia yang kaya dan kompleks serta warisannya yang abadi.

Gudang Māori pataka

 

Disadur dari: en.wikipedia.org 

Selengkapnya
Menjelajahi Karakteristik Umum Arsitektur Austronesia

Properti dan Arsitektur

Melihat Venue Final AFF 2020, Stadion Kubah Terbesar di Dunia

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 18 April 2024


Kemenangan Garuda Muda atas Singapura pada pertandingan semifinal Piala AFF 2020, Sabtu (25/12/2021), berhasil membawa Indonesia maju ke babak final. Timnas akan melawan Thailand di pertandingan final pada tanggal 29 Desember 2021 untuk leg pertama dan tanggal 1 Januari 2022 untuk leg kedua. Adapun pertandingan tersebut akan dilaksanakan di National Stadium Singapore, Kallang, Singapura.

National Stadium Singapore merupakan stadion baru yang berlokasi di tempat yang sama dengan stadion lama sebelum ditutup pada 2007 dan dibangun ulang pada tahun 2010. Stadion yang kembali dibuka untuk umum pada 30 Juni 2014 ini dirancang oleh Arup, konsultan ternama yang berbasis di London, Inggris.

DIlansir dari Arup, Rabu (29/12/2021), National Stadium Singapore adalah kunci dari rencana pengembangan kota sebagai kompleks olahraga, rekreasi, hiburan, dan kawasan berkelanjutan bagi masyarakat. Stadion berstandar internasional ini juga diklaim sebagai pusat pengembangan olahraga yang dipadukan dengan rekreasi dan gaya hidup terintegrasi pertama di Asia.

Kapasitas National Stadium SingaporeKapasitas National Stadium Singapore(ARUP)

National Stadium Singapore memiliki kapasitas 55.000 kursi dengan tiga mode tempat duduk yang dapat ditarik. Ketinggiannya mencapai 310 meter dengan freestanding dome terbesar di dunia. Untuk struktur kubahnya, mereka mengembangkan perangkat lunak yang menyediakan perlindungan iklim tropis Singapura serta menawarkan ruang acara yang menakjubkan. Memiliki atap yang bisa dibuka memanjang, National Stadium Singapore akan menampilkan pemandangan langit kota spektakuler.
Arsitektur kubah National Stadium SingaporeArsitektur kubah National Stadium Singapore(ARUP)

Selain itu, seluruh energi yang digunakan oleh venue Piala AFF 2020 ini memanfaatkan sumber terbarukan yang tentunya lebih ramah lingkungan. Sistem National Stadium Singapore dirancang untuk mengalirkan udara sejuk ke setiap kursi di stadion dengan menggunakan ventilasi netral karbon. Oleh karena itu, bangunan ini berhasil mendapatkan berbagai macam penghargaan, meliputi Sports Building of The Year di Worlf Architecture Festival (WAF).

Tak hanya itu, dengan kubah berdiameter 312 meter, stadion ini juga memegang rekor struktur kubah terbesar di dunia, mengalahkan Cowboys Stadium, di Amerika Serikat, dengan ketinggian 37 meter. “Keindahan proyek ini memiliki validitas untuk bersaing dengan dunia di bidang tertentu tetapi pada saat yang sama sangat relevan untuk pasar domestik,” ujar Mantan CEO Singapore Sports Hub Oon Jin Teik. Lebih lanjut, Oon Jin Teik menyampaikan bahwa visi pembangunan stadion adalah sebagai tempat rekreasi yang dinamis, berkelanjutan, hemat biaya, menyenang dan yang paling penting adalah bisa menghubungkan komunitas dengan kota.  

 

Sumber: www.kompas.com/properti

Selengkapnya
Melihat Venue Final AFF 2020, Stadion Kubah Terbesar di Dunia

Properti dan Arsitektur

Terminal Kapal Pesiar Layang Rancangan China

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana pada 18 April 2024


China akan segera memiliki bangunan ikonik baru, yakni Cuntan International Cruise Center atau Terminal Internasional Kapal Pesiar yang berlokasi di Liangjiang Chongqing. Terminal ini tak hanya menjadi tempat berlabuh kapal pesiar, namun juga akan menjadi pusat kegiatan dan rekreasi masyarakat.  Untuk mendapatkan desain yang sesuai, telah diadakan kompetisi internasional yang dimenangkan oleh firma aristektur Beijing, MAD Architects. Mereka bekerja sama dengan China Academy of Building Research (CASR). Lokasi proyek, saat ini merupakan terminal kargo seluas 66.000 meter persegi dan berada di dalam area Pelabuhan Cuntan sehingga memungkinkan akses ke Sungai Yangtze.

Sesuai rancangan MAD, lahan seluas 15.000 meter persegi akan diubah menjadi pelabuhan kapal pesiar. Sedangkan 50.000 meter persegi sisanya akan didesain untuk ruang komersial. Ma Yansong selaku pemilik MAD Architects mengatakan pihaknya ingin mengubah wajah kota Chongqing menjadi lebih dinamis. "Kami ingin mengubah energi Chongqing dari sekadar kota industri menjadi energi yang merangsang imajinasi sehingga membayangkan ruang publik masa depan," jelas Ma Yansong seperti dikutip dari situs resmi MAD Architects.

Desain kompleks Terminal Internasional Kapal Pesiar yang berlokasi di Liangjiang Chongqing, China.
Desain kompleks Terminal Internasional Kapal Pesiar yang berlokasi di Liangjiang Chongqing, China. (MAD Architects )

Yansong mengatakan desain terminal kapal pesiar yang mereka buat terinspirasi dari gantry crane yang mendominasi terminal kargo di Chongqing. “Gantry crane terlihat seperti makhluk hidup asing yang memberikan kesan surealisme. Skema baru karena itu tidak hanya mencerminkan warna industri masa lalu, tetapi juga menghormati surealisme asli ini,” tambah Ma Yansong.

Bangunan Layang Dalam area terminal kapal pesiar di Chongqin, akan dibangun Yangtze River Skywalk. Kompleks ini memiliki panjang hingga 430 meter dan terdiri dari enam bangunan layang terpisah namun saling berhubungan. Dari kejauhan, bangunan akan tampak naik dan turun sehingga menciptakan ritme derek terminal kargo industri dalam bentuk dan warna. Di bawah kompleks bangunan layang tersebut, akan didirikan Taman Lanskap Kapal Pesiar dan Aula Kapal Pesiar baru serta Cruise Center Hub. Ketika selesai, Cuntan International Cruise Centre akan mengubah kenangan industri menjadi citra perkotaan yang sepenuhnya terwujud di Chongqing. Pembangunan Cuntan International Cruise Center diharapkan akan dimulai pada November 2022 dan selesai pada 2027 mendatang.


Sumber: www.kompas.com/properti 

Selengkapnya
Terminal Kapal Pesiar Layang Rancangan China
« First Previous page 12 of 13 Next Last »