Perhubungan

Mengurai Kontribusi dan Dampak Positif Trans Metro Dewata: Sistem Bus Raya Terpadu Bali

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


Trans Metro Dewata merupakan sistem transportasi bus raya terpadu yang beroperasi di Bali sejak 7 September 2020. Layanan ini mencakup Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. Program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Bali menjadi wilayah ketiga setelah Palembang dan Surakarta yang meluncurkan program Buy The Service/BTS Teman Bus. PT Satria Trans Jaya adalah operator yang bertanggung jawab atas operasional Trans Metro Dewata, dengan biaya operasional yang sepenuhnya disubsidi oleh pemerintah pusat.

Pengembangan Angkutan Massal di Bali

Trans Metro Dewata merupakan salah satu upaya pengembangan angkutan massal berbasis jalan yang mendapatkan subsidi pemerintah. Layanan ini melengkapi layanan bus Trans Sarbagita yang telah ada sebelumnya. Dengan hadirnya Trans Metro Dewata, masyarakat dapat memanfaatkan angkutan umum yang terintegrasi dengan layanan massal lainnya. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum, sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, kemacetan, dan polusi udara di Bali.

Peresmian Trans Metro Dewata

Trans Metro Dewata secara resmi diresmikan oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, dan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, pada 7 September 2020 di Pasar Badung, Kota Denpasar. Dalam menjalankan operasionalnya, Trans Metro Dewata menyediakan total 105 unit bus yang melayani empat koridor berbeda.

Manfaat dan Harapan

Dengan adanya Trans Metro Dewata, diharapkan masyarakat Bali dapat lebih mudah dan nyaman dalam melakukan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum. Dukungan pemerintah pusat berupa subsidi biaya operasional menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga kelancaran layanan ini. Penggunaan angkutan umum yang lebih banyak diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi udara di pulau ini.

Integrasi dengan Layanan Lainnya

Trans Metro Dewata juga berperan sebagai penghubung antara berbagai layanan angkutan umum di Bali. Dengan terintegrasi, masyarakat dapat dengan mudah beralih dari satu moda transportasi ke moda transportasi lainnya, seperti Trans Sarbagita atau angkutan umum lainnya. Hal ini memberikan fleksibilitas dan kenyamanan lebih bagi masyarakat dalam melakukan perjalanan di Bali.

Dorongan untuk Menggunakan Angkutan Umum

Melalui program ini, pemerintah berupaya meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum. Dengan adanya pilihan transportasi yang terjangkau dan efisien, diharapkan lebih banyak orang akan memilih angkutan umum sebagai alternatif untuk perjalanan sehari-hari. Selain mengurangi kemacetan dan polusi, penggunaan angkutan umum juga memberikan manfaat lain, seperti mengurangi biaya transportasi dan memperbaiki kualitas udara di Bali.

Disadur dari Artikel : id.wikipedia.com

Selengkapnya
Mengurai Kontribusi dan Dampak Positif Trans Metro Dewata: Sistem Bus Raya Terpadu Bali

Perhubungan

Tragedi Kecelakaan Maut: Kronologi dan Daftar Peristiwa Pahit di Jalan Raya Indonesia

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


Klakson panjang truk menandakan terjadinya kecelakaan dahsyat di jaringan pintu keluar Bowen di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (23 September 2023).

Banyak kendaraan yang rusak pasca kecelakaan tersebut, begitu pula truk tersebut. Beberapa di antaranya terbakar.

Polisi mengatakan 16 mobil yang sedang antri di lampu merah tiba-tiba ditabrak truk yang remnya rusak. Akibatnya, tiga orang tewas, satu orang luka berat, dan 26 lainnya luka-luka.

Daftar kecelakaan maut di Indonesia
Kecelakaan di Semarang, dataran garam Bawean, berkaitan dengan daftar kecelakaan maut di Indonesia. Kecelakaan bus seringkali disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kondisi fisik bus, ketidakpatuhan terhadap peraturan lalu lintas, dan kondisi lingkungan.

Berikut daftar perang paling mematikan di Indonesia yang dirangkum dari berbagai sumber.

  • Kecelakaan Tol Surabaya-Mojokerto 2022 (14 orang meninggal)

Senin (16/5) lalu, 25 penumpang meninggal dunia di ruas A Tol Surabaya-Mojokerto KM 712+400. (16/5). /2022). 15 orang tewas dan 12 orang luka berat.

Kejadian bermula saat bus Ardiansyah bernomor S 7322 UW membawa 25 penumpang jurusan Jogja tujuan Surabaya, Benowo, Surabaya. Sopir bus diduga melaju di jalur lambat dengan kecepatan 100 km/jam. Namun saat mencapai kecepatan 712.200/Akm, kendaraan berbelok ke kiri dan menabrak tiang display variabel (VMS) di bahu jalan hingga terbalik. Sopir bus mengira dia lelah atau tertidur. Disebut juga pengontrol selain pengontrol utama.

  • Pada tahun 2021, bus SMA memasuki Lembah Sumedang (29 orang meninggal)

Pada tanggal 10 Maret 2021, terjadi kecelakaan maut setelah ramp di Sumedang Wadoka. Dari 66 penumpang tersebut, 29 orang dinyatakan meninggal dunia.

Kecelakaan terjadi saat rombongan pelajar SMA sedang dalam perjalanan pulang dari Pangandaran dan Tasikmalaya menuju Kabupaten Subang. Bus tiba-tiba kehilangan kendali dan terjun ke jurang sedalam 20 meter.

Sopir bus tidak menyadari kondisi jalan dan tidak dapat mengendalikan kecepatan kendaraan.

  • Bus Sri Wijaya memasuki Lembah Palembang pada 2019 (26 tewas)

Kecelakaan fatal kembali terjadi pada PO Sri Wijaya tujuan Bengkulu-Palembang di Pagar Alam, Sumatera Selatan (24/12/2019). Bus tersebut terjatuh ke jurang sedalam 75 meter.

Polisi menyebut kejadian yang terjadi hanya satu kali ini, bus menabrak tembok penahan di Tikungan Lematang Indah dan terjatuh ke jurang. .

26 dari 50 penumpang tewas dalam kecelakaan ini.

  • Kecelakaan Lalu Lintas Cipularang KM 91 2019 (8 Tewas) Salah satu kecelakaan terparah di Indonesia terjadi di Tol Cipularang KM 91. Kecelakaan terjadi pada 2 September 2019 tepat di Tol Bandung - Jakarta dan memakan korban sekitar 21 orang.

Banyak kecelakaan yang diyakini terjadi akibat truk terguling di jalan tol. Banyak kendaraan yang terbakar.

Korbannya 8 orang tewas dan 28 orang luka-luka.

  • Piki Emmen Sumedang 2018 (27 tewas)

Kecelakaan maut berikutnya terjadi pada 10 Februari 2018 di bus tujuan Chichenang, Sumedang, Jawa Barat. Bus tujuan Bandung mati listrik saat hendak naik. Bus tersebut menabrak pengendara sepeda motor hingga akhirnya menabrak tebing dan terbalik.

Kecelakaan tragis ini menyebabkan 27 orang tewas dan 18 orang luka berat. Bus ini membawa para pengurus Koperasi Simpan Pinjam Ciputat Tangsel.

  • Kecelakaan bus Karunia Bakti di Cisarua tahun 2012 (14 tewas)

Pada 10 Februari 2012, kecelakaan fatal kembali terjadi di Jalan Pasar Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Enam unit sepeda motor, delapan unit mobil, dan beberapa pedagang kecil berada di pinggir jalan tempat terjadinya kecelakaan.

Kecelakaan bermula saat bus wisata Karunia Bakti yang membawa penumpang melaju dengan kecepatan tinggi di sepanjang Jalan Pasar Cisarua. Tiba-tiba, bus tersebut kehilangan kendali dan bertabrakan dengan bus lain yang datang dari sisi lain.

Bus bertabrakan dengan angkutan umum, enam sepeda motor, dan beberapa mobil. Sebelum akhirnya, bus tersebut menabrak tiang listrik dan toko terdekat.

Kecelakaan berakhir tak lama setelah bus terjun ke selokan sedalam 10 meter.

Kecelakaan yang menimbulkan kebingungan dan kekacauan ini menyebabkan 14 orang tewas dan 71 orang luka-luka.

  • Kecelakaan Jemaah Siloto 2013 (17 Tewas)

Kecelakaan fatal berikutnya terjadi pada 27 Februari 2013 di KM 87 Jalan Raya Puncak-Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kecelakaan tersebut menewaskan 17 orang. 28 orang terluka, 20 serius. Penumpang lainnya mengalami luka ringan.

Area lokasi kecelakaan diketahui sangat terjal karena jalannya berkelok dan terjal.

Kecelakaan terjadi ketika bus kehilangan haluan saat menghindari jalan berlubang dan akhirnya terjatuh ke tebing di sisi kiri jalan. Ada 65 pendatang asal Bogor di dalam bus tersebut.

  •  Kecelakaan bus Paiton Situbondo 2003 (54 meninggal)

Bisa dikatakan kecelakaan bus terparah sepanjang sejarah Indonesia terjadi di Situbondo, Jawa Timur pada 10 Oktober 2003.

Lebih dari 54 penumpang meninggal dunia. Pekerjaan ini.

Sebelumnya, bus wisata naas itu membawa siswa dan guru dari Yayasan Pendidikan Generasi Muda SMK I Yogyakarta (Yapemda).

Kecelakaan terjadi saat bus sedang dalam perjalanan pulang dari Bali menuju Yogyakarta. Saat melaju di tanjakan dekat gerbang PLTU Python, sebuah bus datang dari arah berlawanan dan mengalami kecelakaan.

Sayangnya, bus tersebut bertabrakan dengan truk lain dari belakang, sehingga menimbulkan percikan api ke seluruh bus dan penumpangnya.

Sumber: .inilah.com

 

Selengkapnya
Tragedi Kecelakaan Maut: Kronologi dan Daftar Peristiwa Pahit di Jalan Raya Indonesia

Perhubungan

Kondisi Transportasi Indonesia: Tantangan Investigasi Kecelakaan dan Keselamatan Jalan

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


JAKARTA - Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) merupakan lembaga non-pemerintah Indonesia yang bertanggung jawab atas investigasi dan operasional kecelakaan di jalan raya. KNKT bertanggung jawab kepada Presiden dan bertanggung jawab melakukan investigasi kecelakaan lalu lintas secara independen. KNKT didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11. Diundangkan pada tahun 1999 menjadi Nomor 105 dan kemudian beberapa kali diubah sebelum diundangkan menjadi Keputusan Presiden Nomor 4. Wakil KNKT adalah Eselon II A, diangkat dan dibatalkan. . oleh Menkominfo, ditambah Keppres dan Perpres, keberadaan KNKT juga dikukuhkan dengan PP no. Nomor 62 Tahun 2013 tentang Penyidikan Kecelakaan Lalu Lintas. Selanjutnya Keputusan Menteri Perhubungan No. SKM 5265 Tahun 2023 tentang pemberhentian pejabat Kementerian Perhubungan dan pengangkatannya pada jabatan administratif. KNKT mempunyai enam pejabat, antara lain ketua, wakil ketua, dan empat ketua subkomite (Kasubkom) dari bidang penerbangan, perkeretaapian, LLAJ, dan suplai. Kiprah KNKT didukung oleh para ahli.

Tahun lalu, jumlah kecelakaan lalu lintas (tabrakan dan kecelakaan) meningkat di seluruh Indonesia, termasuk beberapa penyakit dan cedera. Namun solusi permasalahan bencana di Indonesia pertama-tama akan muncul di mata publik dan disebutkan di media, bukan di KNKT tapi di kepolisian. Studi kepolisian menunjukkan bahwa hampir 90% kasus disebabkan oleh kesalahan manusia, baik oleh pilot, pengemudi, insinyur, atau kapten. Meski kecelakaan angkutan umum bukan satu-satunya penyebab, masih banyak penyebab lain yang belum diungkapkan sepenuhnya kepada publik.

Yang menarik, posisi KNKT saat ini kurang baik, mengingat masa jabatannya yang tidak lama. Kepemimpinan KNKT berakhir sekitar empat tahun lalu dan diambil alih seluruh pemerintahan (Plt). Persoalan utama adalah kurangnya minat untuk duduk di KNKT karena belum adanya peraturan yang mengatur mengenai remunerasi.

Meningkatnya Kecelakaan Transportasi

Kondisi transportas belum berkeselamatan, baik sarana maupun prasaranya sebagai dampak dari lemahnya pengawasan dan penegakan hukum dari regulator terkait dengan peraturan perundangan yang ada. Selain masalah prasarana dan sarana transportasi, kualitas pengelola atau pemilik dan kualitas awak perlu diawasi terus menerus serta dilakukan penegakan hukum jika melanggar. Kalau tidak, maka empat hal tersebut dapat menjadi salah satu penyebab kecelakaan transportasi fatal.

Masalah prasarana dan sarana perlu penanganan dan pengawasan dari regulator (khususnya kepada Unit Satuan Kerja Proyek) saat mendesain, membangun, dan kemudian operator mengoperasikan. Kalau salah mendesain dan membangun tentu akan tidak diminati oleh publik, sehingga publik tidak tertarik untuk menggunakan prasarana yang dibangun dengan biaya mahal. Contoh prasarana yang salah sejak mendisain misalnya Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, Jalan Tol Menado - Bitung, Kereta Bandara Soekarno - Hatta hingga berbagai terminal bus yang mewah tetapi tidak digunakan publik karena jauh atau tidak ada angkutan umum feeder-nya (patut diduga termasuk terminal bus yang baru diresmikan Presiden).

Kondisi transportas belum berkeselamatan, baik sarana maupun prasaranya sebagai dampak dari lemahnya pengawasan dan penegakan hukum dari regulator terkait dengan peraturan perundangan yang ada. Selain permasalahan struktur dan fasilitas kendaraan, perlu dilakukan pemantauan terus-menerus terhadap kualitas pengurus atau pemiliknya, kualitas awaknya, dan kepatuhan terhadap hukum apabila terjadi pelanggaran. Jika tidak, keempat hal tersebut bisa menjadi salah satu penyebab kecelakaan kendaraan yang fatal.Masalah infrastruktur dan konstruksi harus ditangani dan dipantau oleh pengelola (terutama unit kerja proyek) selama perancangan dan konstruksi. Jika desain dan konstruksinya salah maka masyarakat tidak akan peduli sehingga tidak tertarik menggunakan bangunan mahal yang dibangun. Contoh infrastruktur yang tidak dirancang dengan baik adalah Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, Tol Menado – Bitung, Kereta Bandara Soekarno – Hatta dan beberapa terminal bus mewah, namun tidak digunakan oleh masyarakat karena jauh, tidak ada. transportasi umum. pengumpan (mungkin ini termasuk terminal bus yang baru saja dibuka presiden).

Sumber: news.detik.com

 

Selengkapnya
Kondisi Transportasi Indonesia: Tantangan Investigasi Kecelakaan dan Keselamatan Jalan

Perhubungan

Insiden Penerbangan Trigana Air Service 168: Pendaratan Darurat dan Investigasi Kecelakaan

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


Trigana Air Service Penerbangan 168 dijadwalkan terbang dari Bandara Kalimarau ke Bandara Temindung di Indonesia. Penerbangan tanggal 11 Februari 2010 menggunakan ATR 42 PK-YRP. Pesawat ditemukan mati karena mesin mati di tengah penerbangan, sehingga kru memutuskan untuk mendarat di Bandara Sultan Azzi Muhammad Sulaiman. Pesawat mendarat 18 mil laut (33 km) dari bandaranya. Dua orang mengalami luka berat.

Pesawat

Pesawat yang digunakan adalah ATR-42-300F PK-YRP. Pesawat ini dibuat pada tahun 1987 dengan nama c/n 50. Penerbangan pertama pada tanggal 22 Mei 1987 dengan nomor registrasi F-WWER. Pesawat ini pertama kali dioperasikan oleh Pan Am Express pada 10 Juni 1987 dengan nomor registrasi N4202G. Pada tanggal 4 Desember 1991, pesawat dipindahkan ke Trans World Express. Pada tanggal 5 Desember 1995, pesawat tersebut disewakan kepada Mahalo Air. Pesawat ini ditarik dari layanan pada bulan September 1997. Pada bulan Oktober 1998 pesawat dikembalikan ke ATR dengan nomor registrasi F-WQIT. Pada tanggal 20 Oktober 1998, pesawat tersebut disewakan kepada Inter-Canadien dengan nomor registrasi C-GICB. Pesawat itu menjadi kapal feri. Pada Januari 2003, pesawat tersebut juga dihentikan produksinya. Pada tanggal 2 Agustus 2008, pesawat tersebut digunakan kembali oleh Trigana Air Service dengan nomor PK-YRP.

Kecelakaan

Penerbangan 168 lepas landas dari Bandara Kalimarau menuju Bandara Temindung. Selama penerbangan, salah satu mesin mati dan mesin mati. Para kru memutuskan untuk mengalihkan perjalanan menuju Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman yang memiliki landasan pacu sepanjang 2.495 meter hingga Bandara Temindung pada ketinggian 1.150 meter. Lokasi pendaratan terbaik adalah di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Temindung. Mesin kedua juga akan mengalami kehilangan tenaga mesin. Pukul 11.40 WIB, pesawat mendarat di persawahan sekitar 41 kilometer dari Kota Balikpapan dan 18 mil laut dari Bandara Sultan Azzi Muhammad Sulaiman. Dua orang mengalami patah kaki. Pesawat mengalami kerusakan namun dapat diperbaiki.

Investigasi

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional melakukan penyelidikan. Perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit ditemukan dan dikirim untuk dianalisis. Pesawat mendarat dengan kecepatan tinggi, namun mesinnya dimatikan. Gambar menunjukkan bahwa parser tidak lagi tersedia.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Insiden Penerbangan Trigana Air Service 168: Pendaratan Darurat dan Investigasi Kecelakaan

Perhubungan

Tragedi Mandala Airlines Penerbangan RI 091: Kronologi Kecelakaan Pesawat Boeing 737-200 di Medan

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


Pada tanggal 5 September 2005, terjadi kecelakaan pesawat Mandala Airlines Penerbangan RI 091 di kawasan Padang Bulan, Medan, Indonesia. Pesawat tersebut merupakan jenis Boeing 737-200 dan jatuh saat sedang lepas landas dari Bandara Polonia Medan. Kecelakaan ini sangat mengenaskan karena menewaskan sebagian besar penumpang dan juga menimbulkan korban di darat.

Pesawat tersebut sedang melakukan penerbangan dari Medan menuju Jakarta dengan total 117 orang di dalamnya, terdiri dari 112 penumpang dan 5 awak pesawat. Sayangnya, 100 penumpang dan 49 orang di darat menjadi korban tewas dalam kecelakaan ini. Meskipun demikian, terdapat juga beberapa penumpang yang berhasil selamat, yaitu sebanyak 17 orang.

Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 09.40 WIB saat pesawat sedang lepas landas. Pesawat tersebut tidak dalam posisi yang stabil dan akhirnya menabrak tiang listrik sebelum jatuh ke jalan dan menghantam rumah-rumah warga yang berjarak sekitar 100 meter dari bandara. Setelah jatuh, pesawat mengalami beberapa kali ledakan dan terbakar hingga hancur hampir seluruhnya. Hanya tersisa bagian ekor pesawat yang bertuliskan PK-RIM. Selain itu, lima rumah warga yang terkena puing-puing pesawat juga ikut terbakar.

Salah satu penumpang yang selamat mengatakan bahwa pesawat baru saja lepas landas ketika tiba-tiba oleng ke kiri dan kemudian terjadi kebakaran. Api yang berkobar tidak hanya menghanguskan pesawat, tetapi juga merusak puluhan rumah dan kendaraan bermotor di sekitarnya. Kondisi ini mempersulit upaya penyelamatan dan pemulangan jenazah dari bangkai pesawat, serta menyebabkan kerumunan penduduk yang penasaran di sekitar lokasi kejadian.

Pesawat Boeing 737-2Q3adv yang mengalami kecelakaan ini dibuat pada tahun 1981 dan sebelumnya digunakan oleh maskapai penerbangan nasional Jerman, Lufthansa, sebelum dioperasikan oleh Mandala pada tahun 1991. Pesawat ini masih dinyatakan layak terbang hingga tahun 2011. Saat kecelakaan terjadi, Mandala Airlines hanya memiliki 2 pesawat jenis Airbus A320 setelah pesawat Penerbangan RI 091 jatuh.

Dari total 117 orang yang berada di dalam pesawat, sebanyak 112 di antaranya adalah penumpang (109 dewasa dan 3 bayi), sedangkan 5 orang lainnya adalah awak pesawat. Dari seluruh penumpang, hanya 17 orang yang berhasil selamat dan semuanya berada di bagian depan pesawat. Di antara korban jiwa yang meninggal dunia akibat kecelakaan ini, terdapat Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin yang seharusnya akan bertemu dengan Presiden, serta mantan Gubernur Sumatera Utara Raja Inal Siregar. Selain itu, terdapat juga dua penumpang asal Tiongkok, satu penumpang asal Jepang, dan satu penumpang asal Malaysia. Selain korban di pesawat, juga terdapat 49 korban jiwa di darat yang merupakan penduduk setempat.

Penelitian awal yang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama dengan tim investigasi National Transportation Safety Board dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa terdapat kerusakan pada salah satu mesin pesawat yang menyebabkannya kehilangan tenaga. Namun, masih dalam penyelidikan apakah kondisi tersebut terjadi sebelum atau setelah pesawat jatuh dan meledak.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Tragedi Mandala Airlines Penerbangan RI 091: Kronologi Kecelakaan Pesawat Boeing 737-200 di Medan

Perhubungan

Tragedi Penerbangan MZ 8968: Kronologi Kecelakaan, Kontroversi, dan Penyelidikan

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Februari 2025


Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 8968 (MZ 8968, MNA 8968), penerbangan yang dioperasikan oleh Merpati Nusantara Airlines, mengalami kecelakaan di laut dekat Bandara Utarom di Kabupaten Cayman pada tanggal 7 Mei 2011. Pesawat tersebut jatuh setelah lepas landas dari ketinggian 15.000 kaki, sekitar 400 meter sebelum landasan pacu 19 bandara, karena cuaca buruk.

Kronologi kecelakaan

Pesawat lepas landas dari Bandara Domine Eduard Osok di Sorong pada pukul 12:40. Dari WIT hingga Bandara Ugi tarom dan Kabupaten Kaimana. Karena hujan deras mengguyur Kabupaten Kaimana sebelum mendarat, pesawat memutuskan istirahat 15 menit lalu mencoba mendarat kembali. Pesawat tersebut diyakini jatuh pada pukul 14.05 WIT sekitar 400 meter dari landasan pacu 19 setelah kehilangan keseimbangan frontal, menabrak parit dan tenggelam di Teluk Kaimana. 25 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan ini.

Kontroversi

Insiden ini menimbulkan kontroversi di komunitas penerbangan. Banyak kalangan, terutama pakar penerbangan, mulai memperdebatkan kualitas pesawat Xian MA60 dan keputusan Merpati membeli pesawat tersebut. Penjualan pesawat tersebut diduga tidak memenuhi syarat. Banyak kalangan menduga penjualan tiket pesawat sarat dengan kasus penipuan dan pencungkilan harga. Banyak laporan menyebutkan bahwa Merpati berencana menjual (dan mengakhiri produksi) sisa armada MA60 miliknya. Namun Kementerian Perhubungan dan BUMN tidak melakukannya.

Investigasi

Pada tanggal 9 Mei 2011, ditemukan dua kotak hitam (FDR dan CVR) dari pesawat naas tersebut. Untuk analisa, FDR atau perekam data penerbangan dikirim ke China karena enkripsi (proteksi) datanya menggunakan bahasa China. Saat itu, KNKT menganalisis rekaman suara gadai tersebut. Laporan pertama investigasi perekam suara luar angkasa menemukan tanda-tanda kesalahpahaman di luar angkasa.

Penyebab

Pada bulan Mei 2012, KNKT merilis laporan akhir investigasinya. Laporan tersebut mengidentifikasi kesalahan pilot sebagai penyebab utama kecelakaan itu. Pilot membatalkan pendaratan dan pesawat berbelok tajam ke kiri sebesar 38 derajat. Oleh karena itu, pilot tidak mengikuti prosedur untuk melepas penutup sayap (dalam bahasa Inggris: flaps) dan ketinggian pesawat menurun dengan cepat.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Tragedi Penerbangan MZ 8968: Kronologi Kecelakaan, Kontroversi, dan Penyelidikan
« First Previous page 973 of 1.119 Next Last »