Pertambangan dan Perminyakan
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 14 Februari 2025
Universitas negeri dengan jurusan teknik perminyakan terbaik di Indonesia menarik untuk disimak. Kuliah di jurusan teknik perminyakan jadi impian banyak orang. Pasalnya, bekerja di bidang ini terkenal dengan gaji yang fantastis dan dapat merubah taraf hidup. Tak heran karena bidang ini punya tingkat kesulitan yang rumit.
Untuk kuliah di jurusan teknik perminyakan, Indonesia sudah memiliki beberapa universitas yang menyediakan jurusan ini. Jadi, tidak perlu kuliah jauh-jauh ke luar negeri untuk menekuni pendidikan sarjana di bidang perminyakan.
Mengutip Quipper Campus, Sabtu (9/12/2023), ada beberapa universitas negeri yang punya jurusan teknik perminyakan yang sudah terakreditasi bahkan lulusannya dibutuhkan di perusahaan-perusahaan tambang dan minyak bumi di Indonesia dan dunia.
Berikut ini Okezone telah merangkum 5 universitas negeri dengan jurusan teknik perminyakan terbaik di Indonesia
Daftar Universitas Negeri di Indonesia yang punya Jurusan Teknik Perminyakan
1. Institut Teknologi Bandung
Perguruan tinggi top Indonesia di bidang teknik ini juga punya jurusan Teknik Perminyakan, bahkan jadi salah satu jurusan yang memiliki banyak peminat. Jurusan Teknik Perminyakan ITB ada di Fakultas Pertambangan Teknik Perminyakan. Terakreditasi Unggul, banyak alumninya yang setelah lulus bekerja di perusahaan minyak dan pertambangan tak hanya di Indonesia, tapi menyebar ke seluruh dunia.
2. Universitas Jember
Universitas Jember atau Unej adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang berada di Jawa Timur. Kampus ini ternyata juga memiliki jurusan Teknik Perminyakan yang masuk ke Fakultas Teknik. Unej jadi satu-satunya universitas negeri di Jawa Timur yang memiliki jurusan Teknik Perminyakan dan telah terakreditasi B.
3. UPN Veteran Yogyakarta
Meski UPN Veteran ada tiga cabang lain yang berada di SUrabaya dan Jakarta, kampus yang memiliki jurusan Teknik Perminyakan hanya di UPN Veteran Yogyakarta. Jurusan Teknik Perminyakan di kampus Bela Negara ini ada di Fakultas Teknologi Mineral. Akreditasinya jurusan ini sudah A dari BAN-PT.
4. Universitas Pattimura
Universitas ini jadi satu-satunya perguruan tinggi negeri yang ada di Ambon, Maluku dengan jurusan Teknik Perminyakan. Ini untuk memenuhi kebutuhan pekerja khususnya banyak perusahaan tambang dan minyak bumi yang ada di wilayah Timur Indonesia. Berada di Fakultas Teknik, jurusan ini terakreditasI oleh Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).Teknik.
5. Universitas Papua
Universitas ini merupakan universitas negeri di Manokwari, Papua Barat yang memiliki program studi Teknik Perminyakan. Program studi Teknik Perminyakan dan Gas Bumi di Unipa adalah Diploma 3 yang berada di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan. Hal ini sejalan dengan kebutuhan tenaga kerja di bidang ini, mengingat banyak perusahaan perminyakan dan pertambangan yang ada di wilayah Papua, contohnya PT. Freeport Indonesia. Maka dari itu lulusanya banyak yang bekerja di perusahaan ternama.
Itu dia 5 universitas negeri di Indonesia yang memiliki jurusan Teknik Perminyakan terbaik. Jurusan ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan di bidang teknik perminyakan dan pertambangan baik di Indonesia hingga di kancah dunia. Diharapkan dengan adanya jurusan ini, Indonesia dapat mendirikan banyak perusahaan minyak bumi yang bersaing di dunia internasional dengan tenaga kerja lokal.
Sumber: edukasi.okezone.com
Pertanian
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Februari 2025
Apa yang dimaksud dengan insinyur pertanian?
Seorang insinyur pertanian menggabungkan prinsip-prinsip teknik dengan ilmu pertanian untuk meningkatkan dan mengoptimalkan sistem dan teknologi pertanian. Mereka menerapkan keahlian mereka dalam berbagai disiplin ilmu teknik, seperti teknik mesin, listrik, sipil, dan kimia, untuk mengatasi tantangan dalam produksi, pemrosesan, dan keberlanjutan pertanian.
Insinyur pertanian bertanggung jawab untuk merancang dan mengembangkan peralatan, mesin, dan struktur pertanian yang inovatif yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas di bidang pertanian. Mereka juga berfokus pada pengelolaan sumber daya dan konservasi lingkungan dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, seperti sistem irigasi yang efisien, teknik pertanian presisi, dan strategi pengelolaan limbah dan perlindungan lingkungan.
Apa yang dilakukan oleh seorang isinyur pertanian?
Insinyur pertanian memainkan peran penting dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip teknik dengan praktik pertanian untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan dalam industri pertanian. Dengan populasi global yang terus bertambah dan permintaan pangan yang terus meningkat, insinyur pertanian sangat penting dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi dan praktik yang mengoptimalkan produksi tanaman, meminimalkan penggunaan sumber daya, dan mengurangi dampak lingkungan. Pekerjaan mereka membantu meningkatkan ketahanan pangan, memaksimalkan hasil pertanian, dan mempromosikan sistem pertanian berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan dunia yang berubah dengan cepat.
Tugas dan tanggung jawab
Tugas dan tanggung jawab seorang insinyur pertanian dapat bervariasi, tergantung pada peran spesifik mereka dan sektor tempat mereka bekerja. Namun, berikut adalah beberapa tanggung jawab umum insinyur pertanian:
Jenis insinyur pertanian
Ada beberapa bidang khusus dalam teknik pertanian. Berikut adalah beberapa jenis insinyur pertanian yang umum:
Apakah Anda cocok menjadi insinyur pertanian?
Insinyur pertanian memiliki kepribadian yang berbeda. Mereka cenderung menjadi individu yang investigatif, yang berarti mereka intelektual, mawas diri, dan ingin tahu. Mereka ingin tahu, metodis, rasional, analitis, dan logis. Beberapa dari mereka juga realistis, yang berarti mereka mandiri, stabil, gigih, tulus, praktis, dan hemat.
Seperti apa tempat kerja seorang insinyur pertanian?
Tempat kerja seorang insinyur pertanian dapat bervariasi, tergantung pada peran dan perusahaan tempat mereka bekerja. Berikut adalah beberapa lingkungan kerja yang umum di mana insinyur pertanian dapat ditemukan:
Disadur dari: https://www.careerexplorer.com/
Properti dan Arsitektur
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Februari 2025
Arsitek menciptakan lingkungan binaan di sekeliling kita, dan spesialisasi mereka terbagi antara sains dan seni. Di mana arsitek membuat gambar, model, rencana, dan gambar teknis, baik secara manual maupun menggunakan perangkat lunak CAD (Computer Aided Design).
Mereka juga bertemu dengan klien untuk mendiskusikan kebutuhan mereka, dan dengan profesional industri lainnya seperti desainer dan insinyur. Pada tingkat senior, arsitek dapat mengawasi pekerjaan pada proyek konstruksi, tetapi tidak terlibat dalam pekerjaan manual konstruksi itu sendiri.
Insinyur
Insinyur struktur juga mendesain bangunan, tetapi mereka lebih fokus pada keselamatan daripada estetika. Mereka memilih bahan yang sesuai dan melakukan perhitungan untuk memastikan bahwa struktur tidak bengkok atau bengkok, dan sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan. Mereka juga dapat memberi saran tentang bagaimana melakukan perbaikan pada bangunan yang ada.
Insinyur memiliki kewenangan yang lebih luas daripada arsitek, tidak hanya bekerja pada bangunan tetapi juga pada hal-hal seperti jembatan dan bendungan. Namun, sama halnya dengan arsitek, mereka menghasilkan rencana dan gambar, bertemu dengan para profesional lain di bidangnya, dan dapat berpartisipasi dalam manajemen proyek saat mereka menjadi lebih senior.
Apa perbedaan utama antara arsitek dan insinyur struktur?
Ada banyak tumpang tindih antara kedua pekerjaan ini, tetapi perbedaan yang paling jelas adalah bahwa insinyur struktur tidak ada hubungannya dengan tampilan akhir bangunan.
Ini adalah pekerjaan arsitek, dan di sisi lain, arsitek dapat memiliki pemahaman yang lebih rendah tentang matematika dan fisika. Mereka masih membutuhkan pengetahuan tentang hal-hal ini, tentu saja, tetapi pada akhirnya biasanya insinyurlah yang mencari cara untuk menjaga agar bangunan tetap lurus dan aman.
Sementara arsitek hampir secara eksklusif berurusan dengan bangunan, insinyur juga berurusan dengan jenis infrastruktur lainnya.
Rincian profesi arsitektur dan teknik
Anda mungkin akan dibayar sedikit lebih tinggi sebagai arsitek daripada insinyur struktur. Hal ini mencerminkan pelatihan yang lebih sulit yang diperlukan untuk menjadi arsitek berlisensi.
Pendaftaran untuk program sarjana di bidang arsitektur dan teknik struktur sangat kompetitif, meskipun persyaratannya bervariasi dari satu institusi ke institusi lain dan dari satu negara ke negara lain.
Di sebagian besar tempat, termasuk Inggris dan Amerika Serikat, dibutuhkan setidaknya tujuh tahun untuk menjadi seorang arsitek. Ini termasuk menyelesaikan kualifikasi tingkat sarjana dan kualifikasi tingkat master (ditambah lima tahun), dan mendapatkan dua tahun pengalaman industri sebelum mengikuti ujian dan mengajukan lisensi. Ini adalah periode kualifikasi terpanjang dalam profesi apa pun, dan bisa sangat mahal.
Untuk menjadi seorang insinyur, jalurnya lebih bervariasi, dengan beberapa orang mengikuti program magang setelah belajar dan belajar sambil bekerja. Beberapa orang mendapatkan diploma (tingkat pra-universitas) yang kemudian memungkinkan mereka untuk bekerja sebagai insinyur magang. Sebagian lainnya memilih gelar sarjana dan/atau magister di bidang teknik struktur, termasuk atau diikuti dengan pengalaman profesional yang relevan.
Di Inggris, arsitek profesional harus telah menyelesaikan ujian RIBA Bagian III dan memiliki lisensi. Hukum tidak mengizinkan siapa pun yang telah memperoleh gelar di bidang arsitektur tanpa lulus ujian ini untuk menyebut dirinya seorang arsitek;
Sebaliknya, mereka harus menyebut diri mereka sebagai desainer arsitektur. Situasinya serupa di Amerika Serikat, di mana para arsitek harus lulus Ujian Registrasi Arsitek (ARE) sebelum memasuki praktik profesional. Insinyur di Inggris harus mendapatkan akreditasi dari Institution of Structural Engineers.
Jika Anda memiliki gelar Sarjana Teknik, Anda dapat mengajukan status Insinyur Tertanam (IEng);
Jika Anda memiliki gelar Sarjana Teknik selain gelar Master, Anda dapat mengajukan status Chartered Engineer (CEng).
Meskipun kedua status tersebut menguntungkan, pemberi kerja sering kali lebih memilih pelamar yang bersertifikat. Di Amerika Serikat, persyaratan lisensi untuk insinyur struktur bervariasi dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya.
Arsitek bekerja terutama di kantor, dengan sesekali melakukan kunjungan lapangan dan rapat. Secara teori, mereka bekerja sembilan hingga lima hari dengan sesekali lembur, tetapi dalam praktiknya jam kerja bisa sangat panjang.
Sedangkan untuk insinyur, lingkungan kerja yang khas tergantung pada jenis organisasi tempat mereka bekerja. Mereka yang bekerja di bidang konsultasi biasanya bekerja di kantor, di mana mereka fokus pada desain,
Sementara mereka yang bekerja untuk kontraktor cenderung bekerja di lokasi dan mengawasi konstruksi. Jam kerja biasanya lebih panjang dan lebih teratur pada kontraktor dibandingkan dengan konsultan. Pemberi kerja di bidang teknik lainnya termasuk pemerintah pusat dan daerah serta perusahaan utilitas.
Insinyur di Inggris harus mendapatkan akreditasi dari Institution of Structural Engineers.
Jika Anda memiliki gelar Sarjana Teknik, Anda dapat mengajukan permohonan status Insinyur Tertanam (IEng);
Jika Anda memiliki gelar Sarjana Teknik selain gelar Master, Anda dapat mengajukan status Chartered Engineer (CEng).
Meskipun kedua status tersebut menguntungkan, pemberi kerja sering kali lebih memilih pelamar yang bersertifikat. Di Amerika Serikat, persyaratan lisensi untuk insinyur struktur bervariasi dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya.
Arsitek bekerja terutama di kantor, dengan sesekali melakukan kunjungan lapangan dan rapat. Secara teori, mereka bekerja sembilan hingga lima hari dengan sesekali lembur, tetapi dalam praktiknya jam kerja bisa sangat panjang.
Sedangkan untuk insinyur, lingkungan kerja yang khas tergantung pada jenis organisasi tempat mereka bekerja. Mereka yang bekerja di bidang konsultasi biasanya bekerja di kantor, di mana mereka fokus pada desain,
Sementara mereka yang bekerja untuk kontraktor cenderung bekerja di lokasi dan mengawasi konstruksi. Jam kerja biasanya lebih panjang dan lebih teratur pada kontraktor dibandingkan dengan konsultan. Pemberi kerja di bidang teknik lainnya termasuk pemerintah pusat dan daerah serta perusahaan utilitas.
Disadur dari: https://archup.net/
Pertanian
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Februari 2025
Jika Anda memiliki minat terhadap lingkungan dan perawatan hewan, Anda dapat mempertimbangkan karier sebagai insinyur pertanian. Insinyur di sektor pertanian menggunakan keahlian khusus untuk memastikan peternakan, pertanian, dan peralatan serta praktik pertanian lainnya efisien dan aman. Memahami tugas-tugas khusus mereka dan apa saja yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini dapat membantu Anda menentukan apakah ini adalah jalur karier yang tepat.
Dalam artikel ini, kami membahas peran seorang insinyur pertanian, termasuk tugas utama dan gaji rata-rata mereka, dan kami memberikan contoh deskripsi pekerjaan.
Apa yang dimaksud dengan insinyur pertanian?
Seorang insinyur pertanian adalah seseorang yang menerapkan prinsip-prinsip teknik dan teknologi pada produksi dan pengolahan pertanian. Mereka merancang, mengembangkan, dan meningkatkan mesin, peralatan, struktur, dan sistem yang digunakan dalam operasi pertanian. Mereka juga mengerjakan proyek-proyek yang berkaitan dengan irigasi, drainase, konservasi tanah, dan penyimpanan hasil panen. Insinyur pertanian menganalisis data untuk meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan profitabilitas di bidang pertanian. Mereka bekerja sama dengan petani dan ahli agronomi untuk memastikan bahwa desain mereka memenuhi kebutuhan industri pertanian sambil mempertimbangkan dampak lingkungan dan keamanan pangan.
Apa yang dilakukan seorang insinyur pertanian?
Berikut adalah beberapa tugas umum seorang insinyur pertanian:
Lingkungan kerja untuk seorang insinyur pertanian
Lingkungan kerja seorang insinyur pertanian dapat bervariasi tergantung pada pekerjaan dan perusahaan tertentu, tetapi sering kali melibatkan perpaduan antara pekerjaan kantor dan kerja lapangan. Insinyur pertanian dapat menghabiskan waktu di kantor dan laboratorium untuk melakukan penelitian, merancang peralatan, dan menganalisis data. Mereka juga dapat menghabiskan waktu di lapangan, bekerja dengan petani dan tenaga pertanian untuk menguji peralatan, mengevaluasi proses dan mengembangkan solusi. Insinyur pertanian dapat bekerja di berbagai tempat, termasuk lembaga pemerintah, lembaga penelitian, dan perusahaan swasta. Mereka dapat bekerja secara mandiri atau sebagai bagian dari tim, dan mereka dapat melakukan perjalanan untuk mengunjungi fasilitas pertanian.
Contoh deskripsi pekerjaan untuk seorang insinyur pertanian
Berikut adalah contoh deskripsi pekerjaan untuk posisi insinyur pertanian:
Judul Pekerjaan: Insinyur Pertanian
Jenis Pekerjaan: Penuh waktu
Lokasi: Austin, Texas
Texas Farm Corp. sedang mencari insinyur pertanian yang berpengalaman untuk bergabung dengan tim kami. Kandidat yang ideal memiliki hasrat untuk pertanian berkelanjutan dan latar belakang yang kuat di bidang teknik, dengan keahlian dalam merancang, mengembangkan, dan meningkatkan peralatan dan proses untuk produksi dan pemrosesan pertanian.
Tanggung Jawab Utama:
Persyaratan:
Disadur dari: https://www.indeed.com/
Properti dan Arsitektur
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Februari 2025
Rumoh Acèh (dalam bahasa Aceh) merupakan rumah adat khas suku Aceh. Rumah ini bertipe rumah panggung dengan 3 bagan utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utama dari rumah Aceh yaitu seuramoë keuë (serambi depan), seuramoë teungoh (serambi tengah) dan seuramoë likôt (serambi belakang). Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah dapur). Atap rumah berfungsi sebagai tempat penyimpanan pusaka keluarga.
Bagi suku bangsa Aceh, segala sesuatu yang akan mereka lakukan, selalu berlandaskan kitab adat. Kitab adat tersebut dikenal dengan Meukeuta Alam. Salah satu isi di dalam terdapat tentang pendirian rumah. Di dalam kitab adat menyebutkan: ”Tiap-tiap rakyat mendirikan rumah atau masjid atau balai-balai atau meunasah pada tiap-tiap tiang di atas itu hendaklah dipakai kain merah dan putih sedikit”. Kain merah putih yang dibuat khusus di saat memulai pekerjaan itu dililitkan di atas tiang utama yang di sebut tamèh raja dan tamèh putroë”. Oleh karenanya terlihat bahwa Suku Aceh bukanlah suatu suku yang melupakan apa yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka.
Dalam kitab tersebut juga dipaparkan bahwa; dalam Rumoh Aceh, bagian rumah dan pekarangannya menjadi milik anak-anak perempuan atau ibunya. Menurut adat Aceh, rumah dan pekarangannya tidak boleh di pra-é, atau dibelokkan dari hukum waris. Jika seorang suami meninggal dunia, maka Rumoh Aceh itu menjadi milik anak-anak perempuan atau menjadi milik isterinya bila mereka tidak mempunyai anak perempuan.Untuk itu, dalam Rumah Adat Aceh, istilah yang dinamakan peurumoh, atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah orang yang memiliki rumah.
Material
Rumoh Aceh bermaterial kayu pilihan. Kayu tersebut digunakan sebagai tiang-tiang penyangga rumah yang berjumlah 16, 24 atau 32 tiang. 16 tiang untuk rumah bertipe 3 ruangan, 24 tiang untuk rumah bertipe 5 ruangan dan 32 tiang untuk rumah bertipe 7 ruangan. Sedangkan dinding rumah bermaterial papan keras yang dilengkapi ukiran khas Aceh. Begitu juga dengan alas rumah yang terbuat dari papan, papan-papan tersebut hanya disematkan begitu saja tanpa dipaku sehingga mudah dilepas dan memudahkan ketika pemandian jenazah karena air tumpah langsung ke tanah. Adapun atap bermaterial daun rumbia. Daun rumbia bersifat ringan dan memberikan efek sejuk kepada rumah, selain itu struktur anyaman yang ditali dapat dipotong dengan mudah jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran. Dalam memperkuat bangunan rumah aceh tidak menggunakan paku, melainkan memakai pasak atau pengikat dari tali rotan.
Fungsi dan Filosofi
Rumah Aceh tidak hanya berfungsi sebagai hunian. Tetapi juga mencerminkan keyakinan kepada Tuhan. Hal tersebut terlihat dari bangunan rumah yang berbentuk segi empat dan memanjang dari timur ke barat membentuk garis imajiner ke Ka'bah. Bagian sisi rumah yang menghadap barat dan timur pun berfungsi mengantisipasi badai. Hal ini karena angin badai di Aceh jika tidak bertiup dari barat, maka akan bertiup dari Timur.
Fungsi lainnya rumah aceh adalah menunjukan status sosial pemiliknya. Semakin banyak hiasan maka semakin kaya pemiliknya. Sedangkan untuk pemilik yang sederhana hiasannya relatif sedikit bahkan tidak ada sama sekali.
Rumah yang berbentuk panggung menyebabkan terdapat jarak antara permukaan tanah dengan lantai dasar. Biasanya jarak lantai dasar dari permukaan tanah terpisah 9 kaki atau lebih. Desain ini memiliki fungsi keselamatan dari gangguan binatang buas dan bencana banjir. Maksudnya, jika terjadi banjir maka penghuni rumah tidak ikut kebasahan atau pun terbawa arus banjir. Sedangkan bagian pintu dibangun setinggi 120–150 cm, hal tersebut membuat orang yang masuk harus sedikit menunduk ketika memasuki rumah. Filosofi menunduk ini adalah sebuah bentuk penghormatan kepada pemilik rumah tanpa melihat status sosial atau derajat sang tamu. Konsekuensi dari bentuk rumah yang panggung menyebabkan rumah aceh mempunyai tangga, anak-anak tangganya sengaja berjumlah ganjil. Menurut adat Aceh, angka ganjil bersifat unik dan sulit ditebak.
Bagian-bagian rumah
Bagian bawah rumah aceh disebut meuyup rumoh. Bagian meuyup rumoh merupakan bagian kosong diantara lantai rumah dengan permukaan tanah. Ruang kosong ini dimanfaatkan berbagai keperluan, seperti arena bermain anak, tempat kadang hewan peliharaan, tempat membuat ija sungkét (kain songket) khas Aceh dan tempat berjualan. Selain itu ruang kosong ini bisa dijadikan tempat penyimpanan penumbuk padi yang bernama jeungki dan sebuah krong pade (tempat menyimpan padi berbentuk bulat dengan tinggi dan diameter mencapai dua meter)
Bagian tengah rumah aceh merupakan tempat utama penghuni, di mana didalamnya tempat dilakukan segala aktivitas. Bagian ini terbagi menjadi tiga, yakni seuramoe reungeun (serambi depan), sueramoe teungoh (serambi tengah) dan seuramoe likot(serambi belakang)
Pertama serambi depan, ruangan ini tidak bersekat dan pintunya berada di ujung lantai sebelah kanan. Ruangan ini berfungsi untuk menerima tamu, tempat tidur anak laki-laki dan tempat mengaji. Sesekali ruangan ini difungsikan untuk menjamu tamu penting seperti makan bersama dan acara keduri.
Kedua serambi tengah, ruangan ini merupakan bagian inti dari rumah biasa disebut juga sebagai rumoh inong (rumah induk). Ruangan ini terletak lebih tinggi karena dianggap suci dan bersifat pribadi. Di dalam ruangan ini terdapat dua kamar yang menghadap utara atau selatan dengan pintu menghadap ke belakang. Kamar untuk kepala keluarga disebut rumoh inong, sedangkan untuk anak perempuan disebut rumoh anjung. Ketika anak perempuan menikah maka pengantin akan menempati rumoh inong sedangkan kepala keluarga di rumah anjong. Jika anak perempuan kedua menikah, rumoh inong difungsikan untuk pengantin dan kepala keluarga pindah ke rumoh likot sampai sang anak memiliki rumah sendiri. Selain itu rumoh inong difungsikan juga sebagai tempat memandikan mayat ketika ada peristiwa kematian keluarga.
Ketiga, serambi belakang. Serambi ini tingginya sama dengan serambi depan. Ruangannya tidak bersekat dan tidak ada kamar. Ruangan ini difungsikan sebagai ruang keluarga, tempat makan bersama keluarga atau bahkan dapur maupun tempat menenun-menyulam.
Bagian atas rumah berbentuk loteng segitiga yang mengerucut kebagian atas sehingga tampak lancip. Bagian atas ini disebut bubong. Bubong yang menyatukan bubong bagian kiri dengan bagian kanan disebut perabung. Letak bagian atas terletak tepat di atas serambi tengah. Fungsinya sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga keluarga.
Kontruksi dan elemen rumah
Konstruksi rumoh Aceh terbilang kokoh dan mempunya fungsi antisipasi bencana seperti gempa dan banjir. Terbukti, ketika peristiwa tsunami tahun 2004, rumoh aceh tidak bergeser sedikit pun dan tidak mengalami kerusakan berarti. Kekokohan rumoh aceh ini ditopang oleh konstruksi tiang-tiang penyangga. Ukuran tiap tiangnya berkisar 20–35 cm, di mana disetiap ujung bawah tiang dilengkapi batu landasan yang berguna mengantisipasi kayu masuk ke tanah ketika banjir/tanahnya lembab. Di bagian lantai terdapat balok penyangga. Balok-balok tersebut disusun rapat-rapat, sehingga kemungkinan roboh menjadi kecil.
Selain konstruksi, rumoh Aceh pun mempunyai elemen-elemen yang berguna sebagai penyangga dan penguat di setiap elemennya pun terdapat filosofinya. Berikut pemaparannya:
Dalam proses pengukuran, seluruh elemen rumah Aceh pengukurannya menggunakan alat ukur tradisional masyarakat Aceh, yaitu ukuran dengan anggota tubuhuh. Alat ukur tersebut antara lain jaroe (jari), hah (hasta), jingkai (jengkal , deupa (depa), dan lain-lain.
Misalnya, untuk mengukur puting balok dilakukan beberapa jari, sijaroe, dua jaroe, dan seterusnya; untuk mengukur panjang balok bisa dengan hasta seperti sihah, dua hah, dan seterusnya; untuk mengukur sesuatu yang pendek bisa dengan jengkal atau depa. Meengukur panjang balok bisa dengan hasta seperti sihah, dua hah, dan seterusnya; untuk mengukur sesuatu yang pendek bisa dengan jengkal atau depa.
Filosofi warna
Rumoh Aceh tidak sembarang dalam menggunakan warna, dalam setiap warnanya terdapat filosofi tersendiri, yaitu:
Kuning : Warna kuning digunakan di sisi segitiga perabung. Bagi adat aceh kuning bermakna kuat, hangat sekaligus memberikan kesan cerah. Selain itu, warna kuning tidak memantulkan sinar matahari.
Merah : Warna merah dipilih untuk melengkapi garis ukiran rumoh aceh. Warna merah bermaknakan emosi yang berubah-ubah dan naik turun. Sifat tersebut mencerminkan gairah, senang dan semangat. Hal tersebut menunjukan emosi orang Aceh naik turun sekaligus dipenuhi gairah dan semangat mengerjakan sesuatu. Emosi sejenis ini selaras dengan hadih maja/paribahasa Aceh yang berbunyi: "ureueng Aceh h'an jeuet teupèh, meunyo teupèh bu leubèh h'an jipeutaba, meunyo hana teupèh bak marèh jeuet taraba". Artinya orang Aceh tidak boleh tersinggung, jika tersinggung, nasi lebih pun tidak mau ia tawarkan, jika tidak tersinggung, nyawa ia berikan’.
Putih : Warna putih yang digunakan adalah putih netral yang bermaknakan suci dan bersih.
Jingga : Penggunaan orangnye dimaksudkan memberi makna kehangatan, kesehatan pikiran dan kegembiraan.
Hijau : Penggunakan warna hijau bermaknakan kesejukan, kesuburan dan kehangatan. Hal tersebut berkaitan dengan hijau itu tumbuhan dan warna padi sebelum matang.
Disadur dari: https://en.wikipedia.org/
Properti dan Arsitektur
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Februari 2025
Rumah adat adalah rumah tradisional yang dibangun dengan gaya arsitektur vernakular Indonesia, yang secara kolektif termasuk dalam arsitektur Austronesia. Rumah adat dan pemukiman dari ratusan suku bangsa di Indonesia sangat bervariasi dan semuanya memiliki sejarahnya masing-masing. Ini adalah varian Indonesia dari seluruh arsitektur Austronesia yang ditemukan di seluruh tempat yang dihuni oleh orang-orang Austronesia dari Pasifik hingga Madagaskar, masing-masing memiliki sejarah, budaya dan gaya mereka sendiri.
Kelompok-kelompok etnis di Indonesia sering dikaitkan dengan bentuk rumah adat mereka yang khas. Rumah-rumah tersebut merupakan pusat dari adat istiadat, hubungan sosial, hukum adat, pantangan, mitos, dan agama yang mengikat penduduk desa bersama-sama. Rumah menjadi fokus utama bagi keluarga dan komunitasnya, dan menjadi titik tolak dari berbagai aktivitas penghuninya. Penduduk desa membangun rumah mereka sendiri, atau komunitas mengumpulkan sumber daya mereka untuk sebuah struktur yang dibangun di bawah arahan seorang tukang atau tukang kayu.
Sebagian besar orang Indonesia tidak lagi tinggal di rumah adat, dan jumlahnya telah menurun dengan cepat karena perubahan ekonomi, teknologi, dan sosial.
Bentuk umum
Dengan beberapa pengecualian, masyarakat di kepulauan Indonesia memiliki nenek moyang yang sama, yaitu Austronesia (berasal dari Taiwan, sekitar 6.000 tahun yang lalu) atau Sundaland, sebuah wilayah yang cekung di Asia Tenggara, dan rumah-rumah adat di Indonesia memiliki beberapa karakteristik yang sama, seperti konstruksi kayu dan struktur atap yang bervariasi dan rumit. Struktur Austronesia yang paling awal adalah rumah panjang komunal di atas panggung, dengan atap miring yang curam dan atap pelana yang berat, seperti yang terlihat pada rumah adat Batak dan Tongkonan Toraja. Variasi dari prinsip rumah panjang komunal ditemukan di antara orang Dayak di Kalimantan, serta orang Mentawai.
Normalnya adalah sistem struktur tiang, balok, dan ambang yang menerima beban langsung ke tanah dengan dinding kayu atau bambu yang tidak menahan beban. Secara tradisional, alih-alih menggunakan paku, digunakan sambungan mortis dan duri serta pasak kayu. Bahan-bahan alami - kayu, bambu, rumbia dan ijuk - membentuk rumah adat. Kayu keras umumnya digunakan untuk tiang pancang dan kombinasi kayu lunak dan keras digunakan untuk dinding bagian atas rumah yang tidak menahan beban, dan sering kali terbuat dari kayu yang lebih ringan atau rumbia. Bahan rumbia dapat berupa daun kelapa dan aren, rumput alang alang dan jerami padi.
Rumah tradisional telah berkembang untuk merespon kondisi lingkungan alam, terutama iklim musim hujan yang panas dan basah di Indonesia. Seperti yang umum terjadi di seluruh Asia Tenggara dan Pasifik Barat Daya, sebagian besar rumah adat dibangun di atas panggung, dengan pengecualian di Jawa, Bali, dan rumah-rumah lain di Indonesia Timur. Membangun rumah di atas panggung memiliki beberapa tujuan: memungkinkan angin sepoi-sepoi untuk meredam suhu tropis yang panas; meninggikan tempat tinggal di atas limpasan air hujan dan lumpur; memungkinkan rumah-rumah dibangun di atas sungai dan pinggiran sawah; menjaga orang, barang dan makanan dari kelembaban dan kelembaban; mengangkat tempat tinggal di atas nyamuk pembawa malaria; dan mengurangi risiko busuk kering dan rayap. Atap yang miring tajam memungkinkan hujan tropis yang deras dengan cepat turun, dan atap yang menjorok ke dalam menjaga air keluar dari rumah dan memberikan keteduhan saat panas. Di daerah pesisir pantai yang panas dan lembab, rumah dapat memiliki banyak jendela yang menyediakan ventilasi silang yang baik, sedangkan di daerah pedalaman pegunungan yang lebih sejuk, rumah-rumah sering memiliki atap yang luas dan sedikit jendela.
Contoh
Contoh-contoh rumah adat antara lain:
Menurun
Jumlah rumah adat semakin berkurang di seluruh Indonesia. Tren ini berawal dari masa penjajahan, di mana orang Belanda pada umumnya memandang arsitektur tradisional sebagai arsitektur yang tidak higienis, dengan atap besar yang menjadi sarang tikus. Rumah multi-keluarga dipandang dengan penuh kecurigaan oleh pihak berwenang agama, begitu pula aspek-aspek rumah adat yang terkait dengan kepercayaan tradisional. Di beberapa wilayah di Hindia Belanda, pihak berwenang kolonial memulai program pembongkaran yang gencar, menggantikan rumah adat dengan rumah-rumah yang dibangun dengan teknik konstruksi Barat, seperti batu bata dan atap seng, fasilitas sanitasi yang memadai, dan ventilasi yang lebih baik. Para pengrajin tradisional dilatih kembali dalam teknik bangunan Barat. Sejak kemerdekaan, pemerintah Indonesia terus mempromosikan 'rumah sehat sederhana' ('rumah sehat sederhana') daripada rumah adat.
Keterpaparan terhadap ekonomi pasar membuat pembangunan rumah adat yang padat karya, seperti rumah Batak, menjadi sangat mahal (sebelumnya desa-desa akan bekerja sama untuk membangun rumah baru) untuk dibangun dan dipelihara. Selain itu, penggundulan hutan dan pertumbuhan penduduk berarti bahwa kayu tidak lagi menjadi sumber daya gratis yang dapat diambil sesuai kebutuhan dari hutan-hutan di sekitarnya, melainkan menjadi komoditas yang terlalu mahal. Dikombinasikan dengan selera umum terhadap modernitas, sebagian besar orang Indonesia sekarang tinggal di bangunan modern yang umum daripada di rumah adat tradisional.
Di daerah yang banyak dikunjungi turis, seperti Tanah Toraja, rumah adat dilestarikan sebagai tontonan bagi para turis, mantan penghuninya tinggal di tempat lain, dengan elemen desain yang dilebih-lebihkan sampai-sampai rumah-rumah adat tersebut jauh lebih tidak nyaman daripada desain aslinya. Meskipun di sebagian besar daerah, rumah adat sudah ditinggalkan, di beberapa daerah terpencil rumah-rumah tersebut masih digunakan, dan di daerah lain bangunan bergaya rumah adat tetap dipertahankan untuk tujuan seremonial, sebagai museum atau bangunan resmi.
Adaptasi kontemporer
Selama masa kolonial Hindia Belanda sekitar paruh pertama abad ke-20, gaya khas dan elemen-elemen vernakular rumah adat Indonesia sering digunakan sebagai inspirasi, dibuat ulang dan ditiru dengan sengaja untuk mewakili keanekaragaman budaya koloni, juga dimaksudkan untuk menciptakan suasana yang meriah dengan arsitektur yang fantastis. Pasar Gambir yang diselenggarakan setiap tahun antara tahun 1906 dan 1942 di Batavia, dikenal memiliki gerbang, panggung, menara dan paviliun yang dibangun dengan gaya rumah adat yang berasal dari seluruh penjuru nusantara. Setiap tahun, paviliun-paviliun rumah adat yang didesain secara unik ini dibuat dan dibangun kembali dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia secara lokal, dan dengan demikian juga menjadi daya tarik pameran ini.
Periode ini juga menunjukkan kebanggaan dan keinginan untuk menunjukkan keanekaragaman budaya koloni dengan menampilkan arsitektur vernakular nusantara. Pada tahun 1931, selama Pameran Kolonial Paris, Belanda menampilkan perpaduan budaya yang indah dari daerah jajahannya - Hindia Belanda. Paviliun kolonial Belanda terletak di lahan pameran seluas 3 hektar dan dibangun berdasarkan perpaduan berbagai elemen budaya Nusantara, kombinasi arsitektur vernakular Indonesia. Bangunan ini memiliki dinding yang terdiri dari 750.000 batang kayu ulin dari Kalimantan. Sebagai pusat perhatian, bagian depan dihiasi dengan menara Meru Bali kembar setinggi 50 meter. Atap paviliun dibuat dengan gaya tumpang atau tajug, ciri khas masjid Jawa, dilengkapi dengan pintu kayu berukir kori agung khas portal menjulang tinggi pura Bali, dipadukan dengan atap melengkung khas rumah gadang Minangkabau. Perpaduan arsitektur vernakular Indonesia ini menghadirkan sebuah paviliun yang megah dan megah seperti istana. Namun, pada tanggal 28 Juni 1931, sebuah kebakaran besar menghanguskan paviliun Belanda ini beserta seluruh benda-benda budaya yang ada di dalamnya.
Bangunan terkadang dibangun dengan teknik konstruksi modern yang menyertakan elemen-elemen gaya dari rumah adat, seperti The House of the Five Senses di Efteling, sebuah bangunan yang dimodelkan pada rumah gadang Minangkabau. Pada masa kolonial, beberapa orang Eropa membangun rumah sesuai dengan desain hibrida Barat dan adat, seperti Bendegom, yang membangun rumah 'peralihan' Barat-Batak Karo.
Di beberapa tempat, elemen atau ornamen rumah adat telah menjadi identitas daerah provinsi atau kabupaten. Oleh karena itu, pembangunan gedung-gedung pemerintahan dan publik didorong untuk memasukkan atau menampilkan elemen-elemen arsitektur asli ini. Meskipun secara teknis bangunan-bangunan baru dibangun dengan teknik kontemporer dengan rangka beton dan dinding bata, bukan dengan pertukangan kayu tradisional. Yang paling sering terjadi adalah penanaman atap tradisional di atas bangunan modern. Kecenderungan ini dapat dilihat di Sumatera Barat dan Tana Toraja, di mana atap khas Minang bagonjong (bertanduk) dan atap tongkonan Toraja ditanamkan di hampir semua bangunan publik; dari bandara hingga hotel, restoran, dan kantor pemerintah.
Telah dicatat bahwa rumah-rumah kayu tradisional umumnya lebih tahan gempa dibandingkan dengan rumah-rumah bata modern, meskipun lebih rentan terhadap kebakaran. Pembangunan rumah adat modern yang berbingkai beton dan berdinding batu bata telah merusak ciri khas rumah kayu tradisional, yaitu fleksibilitasnya dalam menyerap gelombang kejut yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Bangunan rumah adat yang terbuat dari beton ini sering kali tidak mampu menahan gempa dan runtuh, seperti yang terjadi pada gempa Padang tahun 2009. Di beberapa daerah, konsep rumah adat 'semi-modern' telah diadopsi, seperti di antara beberapa orang Ngada, dengan elemen tradisional ditempatkan di dalam cangkang beton.
Disadur dari: https://en.wikipedia.org/