Industri Farmasi

Peran Indonesia dalam Pasar Farmasi: Pertumbuhan Signifikan dan Potensi Luas

Dipublikasikan oleh Cindy Aulia Alfariyani pada 14 Mei 2024


Pertumbuhan global pasar farmasi saat ini sangat menjanjikan. Diperkirakan dalam lima tahun ke depan akan tumbuh sekitar 4,7% pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR). Pada tahun 2023, diprediksi penjualan pasar global akan mencapai US$1,5 triliun.

Pasar Negara Maju Utama masih akan menjadi kontributor dominan dalam pertumbuhan penjualan global. Sedangkan kelompok negara Pharmerging atau kelompok negara yang memiliki posisi rendah di pasar farmasi, namun memiliki laju pertumbuhan yang cepat seperti China, India, Brazil, Rusia, Afrika Selatan, Meksiko, Indonesia, dan Turki, secara keseluruhan kontribusinya terhadap pertumbuhan penjualan global akan terus meningkat menjadi hampir 35% selama periode proyeksi.

Kontribusi Indonesia sebagai salah satu pharmerging dapat dikatakan cukup signifikan. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan salah satu pasar farmasi dengan pertumbuhan tercepat di Asia dan merupakan rumah bagi 260 juta penduduk. Dengan nilai pasar sekitar Rp 141,6 miliar atau setara dengan USD 10,11 miliar pada tahun 2021, hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar farmasi terbesar di kawasan ASEAN.

3 Faktor Utama Pertumbuhan Farmasi Indonesia
Pertumbuhan pasar farmasi Indonesia bisa dibilang sangat menjanjikan karena didukung oleh beberapa faktor seperti:

Pertumbuhan farmasi yang kuat dan stabil
Faktor pertumbuhan yang kuat ini juga didukung oleh beberapa elemen seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Obat Generik, dan manufaktur obat.

JKN merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan setiap penduduk yang berkisar 260 juta jiwa untuk memiliki asuransi dan akses kesehatan. Program yang dijalankan mulai tahun 2016 ini diharapkan dapat merata pada tahun 2019.

Pasar obat generik tidak bermerek memberikan kontribusi sebesar 10,8% terhadap pertumbuhan pasar farmasi. Diperkirakan sekitar Rp 8,7 triliun atau setara dengan USD 619 juta. Diharapkan pertumbuhan ini akan terus meningkat seiring dengan adanya program JKN.

Dari 210 produsen obat, 70% di antaranya adalah produsen dalam negeri, pemerintah telah melonggarkan pembatasan kepemilikan. Peraturan baru pemerintah mengenai batasan kepemilikan menyatakan bahwa perusahaan asing dapat memiliki 100% saham, yang sebelumnya hanya 75%. Peraturan baru ini akan memberikan dampak yang sangat positif, diperkirakan pada periode 2015-2025 investasi langsung di sektor farmasi akan mencapai Rp 277,4 triliun atau setara dengan USD 19,8 miliar.

Konsumsi Obat-obatan Farmasi di Indonesia
Sedikit menengok sejarah, Indonesia pernah menduduki peringkat terendah di Asia dalam hal Konsumsi Obat. peningkatan pendapatan per orang yang signifikan dapat secara perlahan membalikkan situasi ini. Dalam dekade mendatang, seiring dengan pendapatan per kapita yang terus meningkat, semakin banyak orang Indonesia yang akan membelanjakan uangnya untuk perawatan kesehatan. Lonjakan pengeluaran untuk perawatan kesehatan di Indonesia pada tahun 2022 dapat mencapai Rp 277,4 triliun atau 47,1 miliar dalam USD.

Ukuran Pasar
Pemenuhan kebutuhan obat di Indonesia terbagi sebesar 75% untuk perusahaan dalam negeri dan 25% sisanya untuk perusahaan asing. Kunci utama dari perluasan pasar farmasi di Indonesia adalah peningkatan jenis produk dan obat generik.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, peraturan pemerintah yang baru mengenai kepemilikan parsial perusahaan asing menjadi 100% diharapkan dapat menarik lebih banyak investor asing di sektor farmasi. Pada tahun 2017, hasil tersebut mulai terlihat dengan semakin banyaknya perusahaan multinasional yang membangun pabrik di sektor farmasi, terutama untuk bahan baku. Keanekaragaman hayati Indonesia menjadi sangat besar karena Indonesia merupakan rumah bagi 30.000 tanaman obat dan herbal dari total 40.000 tanaman obat dan herbal yang ada di dunia. Perusahaan-perusahaan ini mengambil keuntungan dari sumber daya tersebut.

Disadur dari: i3l.ac.id

Selengkapnya
Peran Indonesia dalam Pasar Farmasi: Pertumbuhan Signifikan dan Potensi Luas

Alat Pertahanan

Indonesia Tanggapi Tuduhan Pencurian Data Jet Tempur Korsel

Dipublikasikan oleh Cindy Aulia Alfariyani pada 14 Mei 2024


Jakarta. Indonesia baru-baru ini mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki tuduhan yang dilancarkan oleh Korea Selatan bahwa insinyurnya telah mencoba mencuri teknologi yang terkait dengan jet tempur KF-21. 

KF-21 adalah proyek bersama antara Korea Selatan dan Indonesia untuk mengembangkan jet tempur.

Dua insinyur Indonesia - yang dikirim ke Korea Aerospace Industries (KAI) untuk mengerjakan proyek tersebut - kini sedang menjalani penyelidikan. Kedua insinyur ini diduga telah mencoba menyimpan data rahasia yang terkait dengan KF-21 di dalam sebuah USB drive. Penyelidikan juga sedang dilakukan untuk memeriksa apakah mereka memiliki kaki tangan internal. Korea Selatan telah melarang para insinyur Indonesia untuk meninggalkan negara itu, penyiar berita KBS World melaporkan pada hari Jumat.

Kemudian pada hari yang sama, Jakarta mengeluarkan sebuah tanggapan, mengatakan bahwa mereka akan memeriksa fakta-fakta yang ada. 

“Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengumpulkan semua informasi yang terkait dengan seorang insinyur Indonesia yang diduga terlibat dalam kasus yang berkaitan dengan pengembangan jet tempur KF-21 dengan KAI,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal melalui pesan singkat.

Namun, jumlah insinyur Indonesia yang sedang diselidiki dalam pernyataan Lalu berbeda dengan apa yang dilaporkan oleh media Korea Selatan. Ketika diminta untuk mengkonfirmasi jumlah tersebut, Lalu mengatakan: “Satu orang insinyur.”

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul juga telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dan lembaga-lembaga terkait di negara tersebut.

“KBRI telah berbicara dengan teknisi tersebut, dan kami telah mengkonfirmasi bahwa yang bersangkutan tidak ditahan,” ujar Lalu.

Menurut diplomat tersebut, teknisi Indonesia telah mengambil bagian dalam proyek bersama tersebut sejak tahun 2016, dan mengatakan bahwa mereka “sudah mengetahui prosedur dan aturan kerja.” 

“KF-21 adalah proyek strategis bagi Indonesia dan Korea Selatan. Kedua negara akan menangani segala macam masalah yang muncul dalam kerjasama ini dengan sebaik-baiknya,” kata Lalu. 

Selain dugaan pencurian data, proyek KF-21 juga menghadapi masalah lain, yaitu tunggakan pembayaran Indonesia. Sebagai mitra, Indonesia setuju untuk menanggung 20 persen dari biaya sekitar 1,7 triliun won ($ 1,3 miliar) sebagai imbalan untuk satu prototipe dan transfer teknologi untuk memproduksi 48 pesawat jet secara lokal.  

Namun, Indonesia baru membayar 227,2 miliar won hingga Januari 2019, sehingga masih ada tunggakan sekitar 1 triliun won, menurut KBS World.

Disadur dari: jakartaglobe.id

Selengkapnya
Indonesia Tanggapi Tuduhan Pencurian Data Jet Tempur Korsel

Perindustrian

Kemenperin Inisiasi Sertifikasi TKDN Gratis Untuk 9.000 Produk di Sektor Pertanian

Dipublikasikan oleh Cindy Aulia Alfariyani pada 14 Mei 2024


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian terus mendukung peningkatan daya saing dan produktivitas subsektor industri alat mesin pertanian (alsintan). Bentuk dukungan itu diwujudkan melalui program pemberian sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) secara gratis untuk 9.000 produk industri kecil dan menengah (IKM) dan industri skala besar, termasuk bagi kelompok mesin dan peralatan pertanian yang mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

Langkah ini terbilang strategis untuk meningkatkan sertifikasi TKDN pada produk kelompok mesin dan peralatan pertanian. Berdasarkan catatan Kemenperin hingga Jumat (08/10), terdapat 107 produk dengan TKDN 25-40% dan 139 produk yang memiliki TKDN lebih dari 40%. 

Melalui program ini, pemerintah berharap dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor komponen alsintan.  “Targetnya, nilai rata-rata TKDN naik 50% pada 2024 dari 43,3% pada 2020,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Sabtu (9/10). 

Sebagai informasi, TKDN adalah besaran komponen produksi yang dibuat di Indonesia pada suatu produk barang dan jasa atau gabungan keduanya. Pembatasan penggunaan komponen impor dalam persentase tertentu diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri.  

Khusus untuk kelompok mesin dan peralatan pertanian, capaian TKDN-nya berkisar antara 14,5% hingga 96,3%. 

Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Pusat P3DN) Kemenperin Nila Kumalasari mengatakan, aturan TKDN bersifat wajib untuk sejumlah kegiatan produksi, baik perusahaan yang berskala nasional maupun internasional. 

Adapun verifikator yang ditunjuk oleh Kemenperin untuk memastikan penggunaan TKDN sesuai persentase adalah PT. Sucofindo (Persero) dan PT. Surveyor Indonesia (Persero). Keduanya juga dilibatkan untuk menyukseskan program sertifikasi TKDN gratis ini.    

Sertifikasi TKDN gratis diberikan kepada produk dengan nilai TKDN minimal 25%. Satu perusahaan bisa mendapatkan fasilitasi tersebut hingga delapan sertifikat produk. Selain itu, satu sertifikat yang difasilitasi dapat memuat produk dengan jenis bahan baku dan proses produksi yang sama, meskipun beda dimensi.  

Untuk mendapatkan sertifikasi gratis, pelaku IKM maupun industri besar dapat menghubungi Unit Bisnis Strategis Perdagangan Industri dan Kelautan Sucofindo maupun ke perwakilan cabang-cabang Sucofindo yang ada di daerah.

Kepala Unit Bisnis Strategis Perdagangan Industri dan Kelautan PT Sucofindo (Persero) Supriyanto menginformasikan, perusahaan hanya perlu menyiapkan dokumen Akta Pendirian Perusahaan dan Izin Usaha Industri (IUI) yang masih berlaku atau pengajuan IUI melalui Online Single Submission (OSS) di BKPM yang sudah berlaku efektif untuk tahap pengajuan.

Selanjutnya, lembaga surveyor akan melakukan site visit atau kunjungan pabrik untuk melihat fasilitas produksi yang digunakan dan menghitung porsi lokal dan impor dari bahan baku atau material yang digunakan, tenaga kerja (langsung dan tidak langsung), dan biaya tidak langsung pabrik (factory overhead).

Hingga akhir September 2021 tercatat sudah ada 8.677 produk dalam negeri yang mengantongi sertifikasi TKDN dengan nilai di atas 40%. Diikuti, 8.557 produk dalam negeri dengan nilai TKDN antara 25%-40%. Mengingat kesempatan memperoleh sertifikasi TKDN gratis ini hanya dibuka hingga akhir 2021, tak lupa Supriyanto mengajak para produsen untuk memanfaatkan program ini.

Sumber: industri.kontan.co.id

Selengkapnya
Kemenperin Inisiasi Sertifikasi TKDN Gratis Untuk 9.000 Produk di Sektor Pertanian

Perindustrian

Dorong Produk Mesin dalam Negeri, Kementerian Perindustrian Gelar Festival BMBI

Dipublikasikan oleh Cindy Aulia Alfariyani pada 14 Mei 2024


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya mensosialisasikan produk lokal serta membuka akses masyarakat lebih mudah untuk belanja produk lokal, Kementerian Perindustrian menggelar Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia (BMBIFest). Acara yang dihadirkan melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) ini utamanya menyasar pengembangan produk Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Setelah sebelumnya digelar pada tahun 2020 dan mendapatkan respon antusias masyarakat, pada tahun 2021, BMBIFest kembali dilaksanakan dengan mengangkat tujuan untuk memperkenalkan potensi mesin-mesin buatan dalam negeri berkualitas serta mempermudah akses masyarakat Indonesia menemukan pelaku IKM pembuat mesin lokal untuk mendukung usahanya.

“Perlahan tapi pasti, kita harus dapat membuat peralatan dan permesinan yang dibutuhkan oleh Industri dengan kualitas yang diharapkan. BMBI Fest juga lahir dengan semangat untuk mendukung kebijakan substitusi impor,” jelas Plt Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Reni Yanita dalam siaran pers, Sabtu (11/12).

Reni juga menyampaikan, festival ini dilaksanakan bekerja sama dengan Blibli.com yang juga mendorong agar IKM permesinan bergabung dalam virtual hub produk IKM permesinan di Blibli dengan nama official store “Galeri Mesin Lokal”.

Virtual hub ini kata Reni menampung IKM permesinan dengan 7 kategori produk, yaitu mesin pengolahan makanan dan minuman; mesin industri lainnya; mesin / alat kesehatan; elektronik / kelistrikan; alat / mesin teknologi tinggi; alat / mesin pertanian dan perikanan; dan alat transportasi.

“Dengan hadirnya Festival Bangga Mesin Buatan Indonesia diharapkan IKM peralatan / permesinan Indonesia memasuki tren bisnis digital yang berdampak pada perluasan pemasaran dan jaringan IKM melalui teknologi digital,” tambahnya.

Lay Ridwan Gautama, Executive Vice President of Digital and Automotive Category Blibli mengaku bangga dengan kolaborasi dengan Kementerian Perindustrian RI di Festival Bangga Mesin Buatan Indonesia 2021.

"Berdasarkan riset yang Blibli lakukan bersama dengan Litbang Kompas dan BCG baru-baru ini, dikatakan bahwa 77% UMKM di Indonesia mempekerjakan warga lokal, dan 64% dari pekerjanya menggantungkan hidup pada UMKM dan IKM. Hal ini menandakan bahwa UMKM dan IKM dapat memberikan lapangan pekerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Karena itu melalui Galeri Mesin Lokal yang secara eksklusif hadir di platform Blibli, harapannya pengusaha IKM mampu memperluas pasar dan daya saing yang pada akhirnya akan memajukan industri nasional,” ungkap Lay.

Sekedar informasi, Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia (BMBIfest21) akan diselenggarakan selama 3 (tiga) hari, pada tanggal 9-11 Desember 2021 melalui situs www.bmbifestival.id.

Dalam rangkaian Festival Virtual ini, untuk melengkapi pameran yang diikuti oleh IKM permesinan, juga akan dilaksanakan talkshow, webinar, sosialisasi serta diskusi yang akan memperkaya informasi bagi IKM khususnya IKM permesinan terkait kemudahan pembiayaan maupun potensi perluasan pasar baik itu pasar retail online, business-to-business, maupun pasar melalui belanja pemerintah.

Kegiatan Pameran BMBIFest ini diikuti oleh 45 (empat puluh lima) IKM dari kategori-kategori yang dibuka dimana sebanyak 15 (lima belas) IKM dari kategori Alat / Mesin Pertanian dan Perikanan; 8 (delapan) IKM kategori Alat / Mesin Teknologi Tinggi; 2 (dua) IKM kategori Alat Transportasi; 5 (lima) IKM kategori Mesin / Alat Kesehatan; 11 (sebelas) IKM kategori Mesin Industri Lainnya; dan 4 (empat) Mesin Pengolahan Makanan dan Minuman.

Sumber: industri.kontan.co.id

Selengkapnya
Dorong Produk Mesin dalam Negeri, Kementerian Perindustrian Gelar Festival BMBI

Industri Otomotif

Industri Otomotif: Sejarah, Tren, dan Tantangan di Era Modern

Dipublikasikan oleh Cindy Aulia Alfariyani pada 14 Mei 2024


Industri otomotif adalah industri yang merancang, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan menjual kendaraan bermotor. Pada tahun 2007, lebih dari 73 juta kendaraan bermotor, termasuk mobil dan kendaraan komersial diproduksi ke seluruh dunia.

Pada tahun 2007, sejumlah 71,9 juta mobil baru dijual ke seluruh dunia: 22,9 juta ke Eropa, 21,4 juta di Asia-Pasifik, 19,4 juta ke Amerika Serikat dan Kanada, 4,4 juta di Amerika Latin, 2,4 di Timur Tengah dan 1,4 juta di Afrika.

Pasaran di Amerika Utara dan Nihon menjadi stagnan, sementara di Amerika Selatan dan Asia berkembang pesat. Dari pemasar utama, Rusia, Brasil, India dan Republik Rakyat Tiongkok menunjukkan pertumbuhan yang cepat.

Sekitar 250 juta kendaraan ada di Amerika Serikat. Di seluruh dunia, ada sekitar 806 juta mobil dan truk ringan di jalanan pada tahun 2007, yang semuanya menghabiskan lebih dari 260 miliar galon BBM tiap tahun.

Jumlahnya bertambah dengan cepat, khususnya di Republik Rakyat Tiongkok dan India.

Pada tahun 2008, akibat meningkatnya harga minyak, industri seperti otomotif mengalami tekanan harga dari ongkos bahan mentah dan mengubah perilaku membeli konsumen.

Industri otomotif juga menghadapi persaingan luar dari sektor transpor umum, karena konsumen mengevaluasi kembali penggunaan kendaraan pribadi mereka.

Pada akhir tahun 2008, sebagai akibat dari krisis ekonomi global, industri otomotif di seluruh dunia melemah sebagai akibat meningginya harga BBM.

Sumber: id.wikipedia.org/wiki

Selengkapnya
Industri Otomotif: Sejarah, Tren, dan Tantangan di Era Modern

Transportasi

Kendaraan Bermotor

Dipublikasikan oleh Cindy Aulia Alfariyani pada 14 Mei 2024


Kendaraan bermotor, juga dikenal sebagai kendaraan bermotor, kendaraan otomotif, atau kendaraan jalan raya, adalah kendaraan darat yang digerakkan sendiri, biasanya beroda, yang tidak beroperasi di atas rel (seperti kereta api atau trem) dan digunakan untuk mengangkut orang atau kargo.

Penggerak kendaraan disediakan oleh mesin atau motor, biasanya mesin pembakaran internal atau motor listrik, atau kombinasi keduanya, seperti kendaraan listrik hibrida dan hibrida plug-in. Untuk tujuan hukum, kendaraan bermotor sering diidentifikasi dalam beberapa kelas kendaraan termasuk mobil, bus, sepeda motor, kendaraan off-road, truk ringan, dan truk biasa.

Klasifikasi ini bervariasi sesuai dengan kode hukum masing-masing negara. ISO 3833:1977 adalah standar untuk jenis, istilah, dan definisi kendaraan di jalan raya. Umumnya, untuk menghindari keharusan bagi penyandang disabilitas untuk memiliki lisensi operator untuk menggunakannya, atau membutuhkan tanda pengenal dan asuransi, kursi roda bertenaga secara khusus dikecualikan oleh hukum untuk tidak dianggap sebagai kendaraan bermotor.

Pada tahun 2011, terdapat lebih dari satu miliar kendaraan bermotor yang digunakan di dunia, tidak termasuk kendaraan off-road dan peralatan konstruksi berat. Penerbit Amerika Serikat, Ward's, memperkirakan bahwa pada tahun 2019, terdapat 1,4 miliar kendaraan bermotor yang digunakan di dunia.

Kepemilikan kendaraan bermotor per kapita di dunia pada tahun 2010 adalah 148 kendaraan yang beroperasi (VIO) per 1000 orang. Tiongkok memiliki armada kendaraan bermotor terbesar di dunia, dengan 322 juta kendaraan bermotor yang terdaftar pada akhir September 2018. Amerika Serikat memiliki kepemilikan kendaraan per kapita tertinggi di dunia, dengan 832 kendaraan yang beroperasi per 1000 orang pada tahun 2016.

Selain itu, Tiongkok menjadi pasar mobil baru terbesar di dunia pada tahun 2009. Pada tahun 2022, total 85 juta mobil dan kendaraan komersial dibangun, dipimpin oleh China yang membangun total 27 juta kendaraan bermotor.

Definisi dan terminologi

Pada tahun 1968, Konvensi Wina tentang Lalu Lintas Jalan Raya memberikan salah satu definisi internasional pertama tentang kendaraan bermotor:

  • (o) “Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga listrik” berarti setiap kendaraan darat yang digerakkan sendiri, selain moped di wilayah Negara Pihak yang tidak memperlakukan moped sebagai sepeda motor, dan selain kendaraan yang digerakkan oleh rel;
  • (p) “Kendaraan bermotor” berarti setiap kendaraan yang digerakkan oleh tenaga listrik yang biasanya digunakan untuk mengangkut orang atau barang melalui jalan darat atau untuk menarik kendaraan yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang di jalan darat. Istilah ini mencakup bus troli, yaitu kendaraan yang terhubung ke konduktor listrik dan tidak menggunakan rel. Istilah ini tidak mencakup kendaraan, seperti traktor pertanian, yang hanya secara kebetulan digunakan untuk mengangkut orang atau barang di jalan raya atau untuk menarik, di jalan raya, kendaraan yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang.

- Konvensi Wina tentang lalu lintas jalan raya

Sumber lain mungkin memberikan definisi lain, misalnya pada tahun 1977, ISO 3833:1977 memberikan definisi lain.

Tren kepemilikan

Penerbit Amerika Serikat, Ward's, memperkirakan bahwa pada tahun 2010, terdapat 1,015 miliar kendaraan bermotor yang digunakan di dunia. Angka ini mewakili jumlah mobil, truk (ringan, sedang, dan berat), dan bus, tetapi tidak termasuk kendaraan off-road atau peralatan konstruksi berat. Populasi kendaraan di dunia melewati angka 500 juta unit pada tahun 1986, dari 250 juta kendaraan bermotor pada tahun 1970. Antara tahun 1950 dan 1970, populasi kendaraan meningkat dua kali lipat setiap 10 tahun. Navigant Consulting memperkirakan bahwa stok kendaraan bermotor ringan di seluruh dunia akan mencapai 2 miliar unit pada tahun 2035.

Kepemilikan kendaraan global pada tahun 2010 adalah 148 kendaraan yang beroperasi per 1.000 orang, dengan rasio 1:6,75 kendaraan per orang, sedikit menurun dari 150 kendaraan per 1.000 orang pada tahun 2009, dengan rasio 1:6,63 kendaraan per orang. Tingkat motorisasi global meningkat pada tahun 2013 menjadi 174 kendaraan per 1.000 orang. Di negara-negara berkembang, tingkat kepemilikan kendaraan jarang melebihi 200 mobil per 1.000 penduduk.

Tabel berikut ini merangkum evolusi pendaftaran kendaraan bermotor di dunia dari tahun 1960 hingga 2019:

Bahan bakar alternatif dan adopsi teknologi kendaraan

Sejak awal tahun 2000-an, jumlah kendaraan berbahan bakar alternatif telah meningkat didorong oleh minat beberapa pemerintah untuk mendorong penggunaan bahan bakar alternatif secara luas melalui subsidi publik dan insentif non-finansial lainnya. Pemerintah telah mengadopsi kebijakan-kebijakan ini karena kombinasi beberapa faktor, seperti masalah lingkungan, harga minyak yang tinggi, dan berkurangnya ketergantungan pada minyak impor.

Di antara bahan bakar selain bahan bakar minyak tradisional (bensin atau solar), dan teknologi alternatif untuk menyalakan mesin kendaraan bermotor, pilihan yang paling populer yang dipromosikan oleh pemerintah yang berbeda adalah: kendaraan gas alam, kendaraan bertenaga LPG, kendaraan berbahan bakar fleksibel, penggunaan bahan bakar nabati, kendaraan listrik hibrida, kendaraan hibrida plug-in, mobil listrik, dan mobil sel bahan bakar hidrogen.

Sejak akhir tahun 2000-an, Tiongkok, negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan negara-negara maju lainnya telah memberikan insentif keuangan yang kuat untuk mempromosikan adopsi kendaraan listrik plug-in. Pada tahun 2020, stok kendaraan plug-in ringan yang digunakan berjumlah lebih dari 10 juta unit. Selain itu, pada tahun 2019, segmen komersial menengah dan berat menambahkan 700.000 unit lagi ke dalam stok global kendaraan listrik plug-in. Pada tahun 2020, pangsa pasar global penjualan mobil penumpang plug-in mencapai 4,2%, naik dari 2,5% pada tahun 2019. Namun demikian, terlepas dari dukungan pemerintah dan pertumbuhan pesat yang dialami, segmen mobil listrik plug-in hanya mewakili sekitar 1 dari setiap 250 kendaraan (0,4%) di jalan raya dunia pada akhir tahun 2018.

China

Republik Rakyat Tiongkok memiliki 322 juta kendaraan bermotor yang digunakan pada akhir September 2018, di mana 235 juta di antaranya adalah mobil penumpang pada tahun 2018, menjadikan Tiongkok sebagai negara dengan armada kendaraan bermotor terbesar di dunia. Pada tahun 2016, armada kendaraan bermotor terdiri dari 165,6 juta mobil dan 28,4 juta truk dan bus. Sekitar 13,6 juta kendaraan terjual pada tahun 2009, dan pendaftaran kendaraan bermotor pada tahun 2010 meningkat menjadi lebih dari 16,8 juta unit, yang mewakili hampir setengah dari peningkatan armada di dunia pada tahun 2010. Kepemilikan per kapita meningkat dari 26,6 kendaraan per 1000 orang di tahun 2006 menjadi 141,2 di tahun 2016.

Stok kendaraan listrik plug-in legal jalan raya atau kendaraan energi baru di China mencapai 2,21 juta unit pada akhir September 2018, di mana 81% di antaranya adalah kendaraan listrik. Angka-angka ini termasuk kendaraan komersial tugas berat seperti bus dan truk sanitasi, yang mewakili sekitar 11% dari total stok. China juga merupakan pasar bus listrik terbesar di dunia, mencapai sekitar 385.000 unit pada akhir tahun 2017.

Jumlah mobil dan sepeda motor di China meningkat 20 kali lipat antara tahun 2000 dan 2010. Pertumbuhan eksplosif ini telah memungkinkan Cina menjadi pasar mobil baru terbesar di dunia, menyalip Amerika Serikat pada tahun 2009. Namun demikian, kepemilikan per kapita adalah 58 kendaraan per 1000 orang, atau rasio 1:17,2 kendaraan per orang, masih jauh di bawah tingkat motorisasi negara-negara maju.

Amerika Serikat

Amerika Serikat memiliki armada kendaraan bermotor terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Pada tahun 2016, memiliki stok kendaraan bermotor sebanyak 259,14 juta, di mana 246 juta di antaranya merupakan kendaraan ringan, yang terdiri dari 112,96 juta mobil penumpang dan 133 juta truk ringan (termasuk SUV). Sebanyak 11,5 juta truk berat terdaftar pada akhir tahun 2016 Kepemilikan kendaraan per kapita di AS juga merupakan yang tertinggi di dunia, Departemen Energi AS (USDoE) melaporkan tingkat motorisasi sebesar 831,9 kendaraan yang beroperasi per 1000 orang pada tahun 2016, atau rasio 1:1,2 kendaraan terhadap orang.

Menurut USDoE, tingkat motorisasi mencapai puncaknya pada tahun 2007, yaitu 844,5 kendaraan per 1.000 orang. Dalam hal pengemudi berlisensi, pada tahun 2009, Indonesia memiliki 1,0 kendaraan untuk setiap pengemudi berlisensi, dan 1,87 kendaraan per rumah tangga. Pendaftaran mobil penumpang di Amerika Serikat menurun -11,5% pada tahun 2017 dan -12,8% pada tahun 2018.

Pada tahun 2016, stok kendaraan bahan bakar alternatif di Amerika Serikat mencakup lebih dari 20 juta mobil bahan bakar fleksibel dan truk ringan, armada bahan bakar fleksibel terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Namun, penggunaan bahan bakar etanol sebenarnya sangat terbatas karena kurangnya infrastruktur pengisian bahan bakar E85.

Mengenai segmen kendaraan listrik, armada kendaraan listrik hibrida di Amerika Serikat merupakan yang terbesar kedua di dunia setelah Jepang, dengan lebih dari empat juta unit terjual hingga April 2016. Sejak diperkenalkannya mobil listrik Tesla Roadster pada tahun 2008, penjualan kumulatif kendaraan listrik plug-in yang legal di jalan raya di Amerika Serikat telah melampaui satu juta unit pada bulan September 2018.  Stok kendaraan plug-in di Amerika Serikat adalah yang terbesar kedua setelah Tiongkok (2,21 juta pada September 2018). 

Pada tahun 2017, armada negara ini juga mencakup lebih dari 160.000 kendaraan berbahan bakar gas alam, terutama bus transit dan armada pengiriman. Meskipun ukurannya relatif kecil, penggunaan gas alam menyumbang sekitar 52% dari semua bahan bakar alternatif yang dikonsumsi oleh kendaraan bahan bakar transportasi alternatif di AS pada tahun 2009. 

Di AS, kendaraan bermotor secara khusus didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk tujuan komersial. Sebagaimana didefinisikan dalam Kode AS 18 U.S.C. § 31: Kode AS - Bagian 31: Definisi (6) Kendaraan bermotor. - Istilah “kendaraan bermotor” berarti setiap jenis kereta atau alat lainnya yang digerakkan atau ditarik oleh tenaga mekanik dan digunakan untuk tujuan komersial di jalan raya dalam pengangkutan penumpang, penumpang dan barang, atau barang atau kargo.

Eropa

Ke-27 negara anggota Uni Eropa (EU-27) memiliki lebih dari 256 juta armada pada tahun 2008, dan mobil penumpang menyumbang 87% dari armada serikat. Lima pasar terbesar, Jerman (17,7%), Italia (15,4%), Prancis (13,3%), Inggris (12,5%), dan Spanyol (9,5%), menyumbang 68% dari total armada yang terdaftar di kawasan ini pada tahun 2008. Negara-negara anggota EU-27 pada tahun 2009 memiliki tingkat kepemilikan 473 mobil penumpang per 1000 orang.

Menurut Ward's, Italia memiliki tingkat kepemilikan kendaraan per kapita tertinggi kedua (setelah Amerika Serikat) pada tahun 2010, dengan 690 kendaraan per 1000 orang. Jerman memiliki tingkat motorisasi 534 kendaraan per 1000 orang dan Inggris 525 kendaraan per 1000 orang, keduanya pada tahun 2008. Perancis memiliki tingkat 575 kendaraan per 1000 orang dan Spanyol 608 kendaraan per 1000 orang pada tahun 2007. Portugal, antara tahun 1991 dan 2002 mengalami pertumbuhan 220% pada tingkat motorisasi, dengan 560 mobil per 1000 orang pada tahun 2002.

Italia juga memimpin dalam hal kendaraan bahan bakar alternatif, dengan armada 779.090 kendaraan gas alam per Juni 2012, armada NGV terbesar di Eropa. Swedia, dengan 225.000 kendaraan bahan bakar fleksibel, memiliki armada bahan bakar fleksibel terbesar di Eropa pada pertengahan tahun 2011.

Lebih dari satu juta mobil penumpang dan van listrik plug-in telah terdaftar di Eropa hingga Juni 2018, yang merupakan stok plug-in regional terbesar kedua di dunia setelah China.

Norwegia adalah pasar plug-in terkemuka di Eropa dengan hampir 500.000 unit terdaftar pada Desember 2020. Pada bulan Oktober 2018, Norwegia menjadi negara pertama di dunia di mana 10% dari semua mobil penumpang yang ada di jalan adalah mobil listrik plug-in. Selain itu, pangsa pasar segmen mobil plug-in Norwegia telah menjadi yang tertinggi di dunia selama beberapa tahun, mencapai 39,2% pada tahun 2017, 49,1% pada tahun 2018, dan 74,7% pada tahun 2020.

Jepang

Jepang memiliki 73,9 juta kendaraan pada tahun 2010, dan memiliki armada kendaraan bermotor terbesar kedua di dunia hingga tahun 2009. Pada tahun 2016, armada kendaraan bermotor yang terdaftar berjumlah 75,81 juta kendaraan yang terdiri dari 61,40 juta mobil dan 14,41 juta truk dan bus. Jepang memiliki armada kendaraan listrik hibrida terbesar di dunia. Pada Maret 2018, terdapat 7,51 juta kendaraan hibrida yang terdaftar di negara ini, tidak termasuk mobil kei, dan mewakili 19,0% dari seluruh mobil penumpang yang ada di jalan.

Brasil

Armada kendaraan Brasil mencapai 64,8 juta kendaraan pada tahun 2010, meningkat dari 29,5 juta unit pada tahun 2000, mewakili pertumbuhan 119% dalam sepuluh tahun, dan mencapai tingkat motorisasi 340 kendaraan per 1.000 orang. Pada tahun 2010, Brasil mengalami peningkatan armada terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok, dengan 2,5 juta pendaftaran kendaraan.

Pada tahun 2018, Brasil memiliki armada kendaraan bahan bakar alternatif terbesar di dunia dengan sekitar 40 juta kendaraan bermotor berbahan bakar alternatif di jalan. Stok kendaraan bersih mencakup 30,5 juta mobil berbahan bakar fleksibel dan kendaraan utilitas ringan serta lebih dari 6 juta sepeda motor berbahan bakar fleksibel hingga Maret 2018; antara 2,4 dan 3,0 juta kendaraan etanol yang masih digunakan, dari 5,7 juta kendaraan ringan berbahan bakar etanol yang diproduksi sejak tahun 1979; dan, pada Desember 2012, total 1,69 juta kendaraan berbahan bakar gas alam.

Selain itu, semua armada berbahan bakar bensin di Brasil dirancang untuk beroperasi dengan campuran etanol yang tinggi, hingga 25% bahan bakar etanol (E25). Pangsa pasar kendaraan bahan bakar fleksibel mencapai 88,6% dari semua kendaraan ringan yang terdaftar pada tahun 2017.

India

Armada kendaraan India memiliki tingkat pertumbuhan terbesar kedua setelah Cina pada tahun 2010, yaitu sebesar 8,9%. Jumlah armada meningkat dari 19,1 juta pada tahun 2009 menjadi 20,8 juta unit pada tahun 2010. Armada kendaraan India telah meningkat menjadi 210 juta pada bulan Maret 2015. India memiliki armada 1,1 juta kendaraan gas alam pada Desember 2011.

Australia

Pada Januari 2011, armada kendaraan bermotor Australia memiliki 16,4 juta kendaraan yang terdaftar, dengan tingkat kepemilikan 730 kendaraan bermotor per 1000 penduduk, naik dari 696 kendaraan per 1000 penduduk pada tahun 2006. Armada kendaraan bermotor tumbuh 14,5% sejak tahun 2006, dengan tingkat tahunan sebesar 2,7% selama periode lima tahun ini.

Tingkat kepemilikan kendaraan bermotor menurut wilayah dan negara tertentu

Tabel berikut ini membandingkan tingkat kepemilikan kendaraan berdasarkan wilayah dengan Amerika Serikat, negara dengan salah satu tingkat motorisasi tertinggi di dunia, dan bagaimana perkembangannya dari tahun 1999 hingga 2016.

Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Kendaraan Bermotor
« First Previous page 886 of 997 Next Last »