Rantai Pasok Digital

Model Rantai Pasok Digital di Era Industri 4.0: Transformasi dan Implementasi Teknologi Modern

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 19 Februari 2025


Pendahuluan

Rantai pasok merupakan komponen penting dalam ekosistem bisnis global. Perubahan pesat dalam teknologi dan globalisasi ekonomi telah membawa rantai pasok ke arah digitalisasi penuh. Artikel yang ditulis oleh Claudia Lizette Garay-Rondero dan rekan-rekannya membahas model konseptual baru dari Digital Supply Chain (DSC) dalam konteks Industri 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara model SCM tradisional dan kebutuhan digitalisasi masa kini dengan mengintegrasikan elemen seperti Internet of Things (IoT), Big Data, sistem fisik siber (Cyber-Physical Systems), dan kecerdasan buatan (AI).

Artikel ini tidak hanya memberikan teori tetapi juga mencakup studi kasus, analisis data, dan temuan berbasis angka yang relevan. Transformasi rantai pasok digital menjadi langkah penting dalam menciptakan efisiensi, kolaborasi global, dan respons yang lebih cepat terhadap perubahan pasar.

Komponen Kunci dalam Rantai Pasok Digital

Model DSC yang dirancang dalam artikel ini terdiri atas tiga komponen utama yang telah diperbarui untuk mencerminkan kebutuhan era digital:

  1. Komponen Manajemen Rantai Pasok (SCMC): Struktur manajemen yang mencakup aliran informasi, metode kerja, organisasi perusahaan, serta alat komunikasi. Misalnya, integrasi IoT memungkinkan komunikasi antar sistem untuk memprediksi kebutuhan rantai pasok dalam real-time.
  2. Proses Manajemen Rantai Pasok (SCMP): Aktivitas yang menghasilkan nilai tambah bagi konsumen, seperti pengelolaan hubungan pelanggan, manajemen aliran produksi, hingga logistik pengembalian barang. Artikel ini menunjukkan bahwa teknologi Big Data dapat meningkatkan akurasi prediksi permintaan hingga 25%.
  3. Struktur Jaringan Rantai Pasok (SCNS): Melibatkan hubungan antara supplier, produsen, distributor, hingga konsumen akhir. Misalnya, blockchain digunakan untuk meningkatkan transparansi dalam jaringan ini, terutama untuk rantai pasok global yang kompleks.

Keunggulan model ini adalah integrasi penuh antara elemen digital dan fisik yang memungkinkan aliran data dan barang terjadi secara mulus.

Studi Kasus dan Aplikasi Nyata

1. IoT dalam Manajemen Gudang

Dalam penelitian ini, penerapan IoT di manajemen gudang menjadi contoh konkret. Misalnya, perusahaan ritel besar seperti Walmart memanfaatkan perangkat IoT untuk melacak inventaris dan memastikan barang selalu tersedia di rak. Penelitian menyebutkan bahwa penerapan teknologi IoT dalam gudang dapat mengurangi biaya operasional hingga 30%. Hal ini juga mempercepat waktu pengambilan barang hingga 50%.

2. Big Data untuk Optimalisasi Produksi

Salah satu hasil menarik dari penelitian ini adalah peran Big Data dalam analisis permintaan konsumen. Sebagai contoh, Amazon menggunakan algoritme berbasis Big Data untuk memprediksi pola pembelian, sehingga dapat mengatur distribusi produk ke gudang-gudang regional lebih awal. Ini tidak hanya mengurangi biaya pengiriman tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pengiriman cepat.

3. Robotika dalam Rantai Pasok

Robotika merupakan komponen penting dalam model DSC. Sebagai contoh, sistem robotik di gudang perusahaan e-commerce mampu meningkatkan efisiensi pengemasan barang hingga 60%. Penelitian menunjukkan bahwa dengan mengotomatisasi beberapa bagian rantai pasok, perusahaan dapat menghemat hingga USD 500.000 per tahun dalam biaya operasional.

4. Blockchain untuk Transparansi

Penggunaan blockchain dalam rantai pasok memungkinkan pencatatan transaksi yang aman dan transparan. Misalnya, perusahaan Nestlé menggunakan blockchain untuk melacak produk makanan dari petani hingga konsumen akhir. Teknologi ini mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk audit rantai pasok hingga 30%.

Manfaat dan Keunggulan Model DSC

1. Efisiensi Operasional

Model DSC memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan semua proses dalam satu sistem digital. Dengan mengotomatiskan alur kerja, seperti pengelolaan inventaris dan logistik, perusahaan dapat menghemat biaya dan waktu.

2. Respons terhadap Pasar

Dengan data real-time yang tersedia melalui IoT dan Big Data, perusahaan dapat merespons perubahan permintaan pasar dengan lebih cepat. Hal ini penting dalam industri seperti ritel dan FMCG, di mana pola konsumsi sering kali fluktuatif.

3. Keberlanjutan

Rantai pasok digital juga mendukung keberlanjutan. Contohnya, sistem transportasi yang menggunakan kendaraan listrik dapat mengurangi emisi karbon. Selain itu, teknologi prediktif memungkinkan perusahaan untuk memproduksi barang sesuai kebutuhan, sehingga mengurangi limbah.

Tantangan dalam Implementasi

Walaupun memiliki banyak keunggulan, model DSC juga menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi:

1. Investasi Awal yang Tinggi

Mengadopsi teknologi seperti IoT, robotika, dan blockchain membutuhkan investasi awal yang besar. Hal ini menjadi kendala bagi perusahaan kecil dan menengah.

2. Masalah Keamanan Siber

Peningkatan penggunaan perangkat digital dalam rantai pasok juga meningkatkan risiko serangan siber. Artikel ini mencatat bahwa keamanan data menjadi salah satu perhatian utama dalam implementasi DSC.

3. Kesenjangan Keterampilan

Transformasi ke arah digital memerlukan tenaga kerja dengan keterampilan teknis yang tinggi. Banyak perusahaan menghadapi tantangan dalam merekrut dan melatih karyawan untuk mengoperasikan sistem baru.

Relevansi dengan Tren Global

Model DSC yang diusulkan dalam artikel ini relevan dengan berbagai tren global saat ini, seperti:

  • E-Commerce: Meningkatnya popularitas e-commerce global, seperti Amazon dan Alibaba, membutuhkan rantai pasok yang lebih efisien dan terintegrasi.
  • Sustainability: Banyak perusahaan yang berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon mereka dengan mengadopsi rantai pasok yang lebih ramah lingkungan.
  • Pandemi COVID-19: Pandemi telah mendorong percepatan digitalisasi dalam rantai pasok untuk mengatasi gangguan distribusi dan permintaan yang fluktuatif.

Kesimpulan

Artikel ini memberikan pandangan yang komprehensif tentang bagaimana Industri 4.0 mengubah paradigma rantai pasok global. Model DSC yang diusulkan tidak hanya relevan dengan kebutuhan saat ini tetapi juga memberikan kerangka kerja yang kuat untuk masa depan. Dengan memanfaatkan teknologi seperti IoT, Big Data, dan blockchain, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan keberlanjutan dalam operasi mereka. Namun, keberhasilan implementasi membutuhkan investasi, kolaborasi lintas sektor, dan upaya untuk mengatasi tantangan teknis serta sosial.

Sumber Artikel: Claudia Lizette Garay-Rondero, José Luis Martínez-Flores, Neale R. Smith, Santiago Omar Caballero Morales, Alejandra Aldrette-Malacara. Digital Supply Chain Model in Industry 4.0. Journal of Manufacturing Technology Management, 2019.

 

Selengkapnya
Model Rantai Pasok Digital di Era Industri 4.0: Transformasi dan Implementasi Teknologi Modern

Asosiasi Profesi

PP No. 25/2019: Insinyur yang lakukan Praktik Keinsinyuran harus Miliki Surat Tanda Registrasi

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 19 Februari 2025


Dengan pertimbangan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (3),Pasal 8 ayat (3), Pasal 17, pasal 22, dan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran, pada 12 April 2019, Presiden Joko Widodo telah menandatangani peraturan pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2019 tentang peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang keinsinyuran.

Lingkup pengaturan dalam pp ini meliputi:

a. disiplin teknik Keinsinyuran, dan bidang Keinsinyuran

b. program profesi Insinyur

c. registrasi Insinyur

d. Insinyur Asing

e. pembinaan Keinsinyuran.

Keinsinyuran mencakup disiplin teknik keinsinyuran dan bidang keinsinyuran, bunyi Pasal 3 PP ini. disiplin teknik keinsinyuran, menurut PP ini, merupakan bagian dari rumpun ilmu terapan sebagai aplikasi ilmu dalam teknik dengan menggunakan kepakaran dan keahlian berdasarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya guna secara berkelanjutan dengan memperhatikan keselamatan kesehatan, kemaslahatan, serta kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Sementara bidang Keinsinyuran merupakan kegiatan profesi yang memerlukan keahlian teknik.

Program profesi insinyur

Menurut PP ini, program profesi insinyur diselenggarakan untuk: a. memberikan arah pertumbuhan dan peningkatan profesionalisme Insinyur sebagai pelaku profesi yang andal dan berdaya saing tinggi, dengan hasil pekerjaan yang bermutu serta terjaminnya kemaslahatan masyarakat; dan b. meletakkan Keinsinyuran Indonesia pada peran dalam pembangunan nasional melalui peningkatan nilai tambah kekayaan tanah air dengan menguasai dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta membangun kemandirian Indonesia.

Program Profesi Insinyur, menurut PP ini, dilaksanakan melalui program studi Program Profesi Insinyur, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan kementerian terkait, PII (Persatuan Insinyur Indonesia), dan kalangan industri sesuai dengan standar Program Profesi Insinyur.

Penyelenggaraan program studi Program Profesi Insinyur oleh perguruan tinggi sebagaimana dimaksud harus mendapatkan izin Menteri, bunyi Pasal 10 ayat (3) PP ini.

Seseorang yang akan mengikuti program studi Program Profesi Insinyur, menurut PP ini, memiliki kualifikasi akademik:

a. sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik; atau

b. sarjana pendidikan bidang teknik atau sarjana bidang sains yang disetarakan dengan sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik melalui program penyetaraan.

Program penyetaraan sebagaimana dimaksud merupakan proses penyandingan dan pengintegrasian capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan kerja, dan pengalaman kerja yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Program penyetaraan sebagaimana dimaksud diikuti oleh sarjana pendidikan bidang teknik dan sarjana bidang sains yang memiliki pengalaman kerja dalam praktik keinsinyuran paling sedikit 3 (tiga) tahun, yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pimpinan perusahaan atau lembaga pemberi kerjadan/atau surat pernyataan, bunyi Pasal 12 ayat (3,4) PP ini.

Selain melalui program profesi insinyur sebagaimana dimaksud, menurut PP ini. Program Profesi Insinyur dapat juga dilakukan melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau, yang merupakan pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan nonformal, pendidikan informal, dan/atau pengalaman kerja di dalam sektor pendidikan formal.

Program Profesi Insinyur melalui mekanis merekognisi  pembelajaran lampau sebagaimana dimaksud dapat diikuti oleh seluruh lulusan program sarjana teknik kurikulum 4 (empat) tahun dan program sarjana teknik terapan kurikulum 4 (empat) tahun dengan pengalaman kerja Keinsinyuran, bunyi Pasal 13 ayat (3) PP ini.

Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme rekognisi pembelajaran lampau Program Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud diatur dengan Peraturan Menteri. Demikian juga, ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan program studi Program Profesi Insinyur diatur dengan Peraturan Menteri.

Seseorang yang telah memenuhi standar Program Profesi Insinyur, baik melalui program studi Program Profesi Insinyur maupun melalui mekanis merekognisi pembelajaran lampau serta lulus Program Profesi Insinyur, menurut PP ini, berhak mendapatkan sertifikat profesi Insinyur, dan  dicatat oleh PII.

Ditegaskan juga dalam PP ini, seseorang yang telah lulus program profesi insinyur diberikan gelar profesi Insinyur, yang diberikan oleh perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi Insinyur.

Registrasi insinyur

Menurut PP ini, setiap insinyur yang akan melakukan Praktik Keinsinyuran di Indonesia harus memiliki surat tanda registrasi insinyur yang dikeluarkan oleh PII. Untuk memperolehnya Surat Tanda Registrasi sebagaimana dimaksud, menurut PP ini, harus memiliki sertifikat kompetensi insinyur.

Sertifikat kompetensi insinyur sebagaimana dimaksud, menurut PP ini,  diperoleh setelah lulus uji kompetensi yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sertifikat kompetensi ini Insinyur berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

Dalam PP ini juga disebutkan, jenjang kualifikasi profesi Insinyur terdiri atas:

a. Insinyur profesional pratama

b. Insinyur profesional madya

c. Insinyur profesional utama

Kriteria jenjang kualifikasi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri/kepala lembaga pemerintah non kementerian terkait serta mendapatkan rekomendasi dari DII (Dewan Insinyur Indonesia), bunyi Pasal 21 ayat (2) PP ini.

Insinyur asing

Menurut PP ini, insinyur asing dapat melakukan Praktik Keinsinyuran di Indonesia setelah memiliki surat izin kerja tenaga kerja asing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang diterbitkan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang ketenagakerjaan.

Untuk mendapat surat izin kerja tenaga kerja asing sebagaimana dimaksud, menurut PP ini, Insinyur Asing harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur yang dikeluarkan oleh PII berdasarkan:

a. surat tanda registrasi menurut hukum negaranya

b. Sertifikat kompetensi insinyur menurut hukum negaranya.

Ditegaskan dalam PP ini, insinyur asing wajib melakukan alih ilmu pengetahuan dan teknologi, yang dilakukan dengan:

a. mengembangkan dan meningkatkan jasa Praktik Keinsinyuran pada perusahaan atau lembaga tempatnya bekerja

b. mengalihkan pengetahuan dan kemampuan profesionalnya kepada Insinyur

c. memberikan pendidikan dan/atau pelatihan kepada lembaga pendidikan, penelitian, dan/atau pengembangan di bidang Keinsinyuran tanpa dipungut biaya.

Pembinaan

PP ini juga menyebutkan, pembinaan Keinsinyuran menjadi tanggung jawab Pemerintah, yang dilaksanakan untuk:

a. mendorong tumbuhnya iklim inovasi

b. menghasilkan produk berdaya saing

c. meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi Insinyur yang profesional.

Pembinaan keinsinyuran sebagaimana dimaksud, menurut PP ini, dilaksanakan dengan:

a. menetapkan kebijakan pengembangan kapasitas Keinsinyuran berdasarkan rekomendasi DII

b. melakukan pemberdayaan Keinsinyuran;

c. meningkatkan kegiatan penelitian, pengembangan, dan kemampuan perekayasaan

d. mendorong industri yang berkaitan dengan Keinsinyuran untuk melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka meningkatkan nilai tambah produksi

e. mendorong Insinyur agar kreatif dan inovatif untuk menciptakan nilai tambah

f. melakukan pengawasan atas penyelenggaraan Keinsinyuran; g. melakukan

pembinaan dalam kaitan dengan remunerasi tarif jasa Keinsinyuran yang setara dan berkeadilan;

h. mendorong peningkatan produksi dalam negeri yang berdaya saing dari jasa Keinsinyuran

i. meningkatkan peran Insinyur dalam pembangunan nasional; dan j. melakukan sosialisasi dan edukasi guna menarik minat generasi muda untuk mengikuti pendidikan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta berprofesi sebagai Insinyur.

Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud, Pemerintah dapat melakukan audit kinerja Keinsinyuran, berupa pemeriksaan dan penilaian terhadap norma, standar, prosedur, dan kriteria Praktik Keinsinyuran, bunyi Pasal 27 ayat (1,2) PP ini.

Menurut PP ini, Insinyur yang melakukan kegiatan Keinsinyurantanpa memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur dikenai sanksi administrative berupa:

a. peringatan tertulis

b. penghentian sementara kegiatan Keinsinyuran

Selain itu, insinyur sebagaimana dimaksud yang dalam kegiatannya menimbulkan kerugian materiil dikenai sanksi administratif berupa denda. sementara insinyur asing yang melakukan kegiatan keinsinyuran di Indonesia tanpa memenuhi persyaratan, menurut PP ini, dikenai sanksi administratif.

Sanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis 

b. penghentian sementara kegiatan Keinsinyuran

c. pembekuan izin kerja

d. pencabutan tzin kerja

e. tindakan administratif lain sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Selain itu, insinyur asing yang dalam kegiatannya menimbulkan kerugian materiil dikenai sanksi administratif berupa denda peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, bunyi Pasal 38 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2019, yang telah diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly pada 18 April 2019. 

Sumber: setkab.go.id

Selengkapnya
PP No. 25/2019: Insinyur yang lakukan Praktik Keinsinyuran harus Miliki Surat Tanda Registrasi

Transportasi

Sistem Manajemen Transportasi

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 19 Februari 2025


Sistem manajemen transportasi (bahasa Inggristransportation management system) adalah rangkaian sistem yang dipasang pada kendaraan agar dapat dilacak oleh pemilik kendaraan atau pihak ketiga lainnya. Sistem pelacakan kendaraan modern umumnya menggunakan sistem pemosisi global (GPS) untuk menentukan lokasi kendaraan. Selain GPS, sistem ini juga dapat menggunakan frekuensi radio untuk menentukan posisi, seperti yang digunakan pada sistem LORAN dan LoJack. Sistem ini juga biasanya memiliki komponen komunikasi, seperti seluler atau satelit, untuk mengirimkan posisi kendaraan kepada pengguna di tempat lain.

Kegunaan

Dalam manajemen armada, pelacak posisi kendaraan ini membantu para manajer armada menjadi lebih mudah dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan armada mereka, selain itu bisa pula diketahui hal-hal yang behubungan dengan prestasi seorang pengemudi, biaya perawatan setiap kendaraan setiap kilometer, ataupun konsumsi bahan bakar setiap kendaraan.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah menghindari curi pakai kendaraan, ataupun penggunaan jalur/trayek yang tidak seharusnya, yaitu jalur yang dilarang oleh manajer armada karena berbagai alasan.

Di beberapa negara, keberadaan alat pemantau kendaraan ini berguna untuk mengurangi biaya premi asuransi, hal ini disebabkan dengan alat ini bisa mengurangi risiko kehilangan kendaraan karena pencurian, sehingga risiko perusahaan asuransi juga berkurang, dikembalikan ke pelanggan dalam bentuk pengurangan premi.

Aplikasi pada perusahaan taksi digunakan untuk mempercepat layanan penjemputan oleh armada taksi, yaitu dengan mengetahui alamat pelanggan, dan posisi taksi yang kosong, maka pusat layanan armada taksi tersebut bisa langsung menentukan taksi terdekat untuk menjemput pelanggan mereka.

Aplikasi di logistik digunakan untuk melakukan efisiensi dalam rute ataupun percepatan penurunan/pengangkutan muatan dengan adanya fasilitas geofencing. Dengan fasilitas ini maka pengawas bisa mengetahui lebih awal adanya armada yang akan masuk gudang, sehingga bisa mempersiapkan pelaksanaan bongkar muat lebih dini.

Bahkan di Indonesia, aplikasi ini telah dapat di manfaatkan sebagai pengawasan pembuangan limbah B3. Peraturan tersebut telah tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nomor P.4/MENLHK/SETJEN/KUM.1/1/2020. Tentang Pengangkutan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun, pada Bab II, Alat Angkut Limbah B3, Pasal 5 ayat 2 disebutkan alat angkut wajib dilengkapi GPS Tracking dan terintegrasi dengan SILACAK, maka sekarang ini perkembangan teknologi menjadi jauh lebih penting di segala lini kehidupan.

Cara Kerja

Konfigurasi sistem Pelacak berbasis GPS dapat dilihat dalam berikut

Arsitektur GPS Tracking System

Cara kerja sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. GPS Tracking Device menerima sinyal GPS dari beberapa satelit GPS.
  2. Berdasarkan sinyal-sinyal tersebut, GPS Tracking menghitung posisinya.
  3. GPS Tracking mengirim data posisinya tersebut serta secara online ke Tracking Server Tracking System melalui jaringan GSM.
  4. Pemakai dapat menggunakan web browser untuk melakukan pelacakan dan pemantauan kendaraan yg akan ditampilkan pada peta digital melalui jaringan internet.
  5. Web Browser dibuatkan aplikasi Tracking untuk pelacakan secara Real Time (nyata) dengan mengkonfigurasikan waktu data upload dari satelit, dan memungkingkan diperlukan adanya paket data (di indonesia disebut paket internet) terhadap provider GSM dengan kartu SIM yang dimasukkan di dalam perangkat GPS Trackernya.
  6. Pembacaan data online dari satelit ke jaringan GSM berbentuk angka-angka koordinat yang bisa dibaca posisi / peta lokasinya melalui aplikasi mapping (umumnya Google Maps, atau yang lebih baru Here Drive dari Nokia)

 

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Sistem Manajemen Transportasi

Sumber Daya Air

Siklus Air

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 19 Februari 2025


Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Hidrologi merupakan bidang ilmu yang berkaitan dengan siklus air, berkaitan dengan asal, distribusi, dan sifat air. Dalam konteks yang luas, ilmu meteorologi dan oseanografi menggambarkan bagian dari rangkaian proses fisik global yang melibatkan air. Hingga ilmu hidrologi berkaitan erat dengan teknik-teknik ilmiah yang bersumber dari matematika, fisika, kimia, teknik, geologi dan biologi. Konsep-konsep dasar yang diterapkan diantaranya yaitu ilmu meteorologi, klmiatologi, oseanografi, geografi, geologi, glasiologi, limnologi, ekologi, biologi, agronomi, kehutanan dan beberapa ilmu lain yang berspesialisasi pada aspek fisik, kimia dan biologi.

Siklus air atau siklus hidrologi menggambarkan pergerakan molekul air dari permukaan bumi ke atmosfer dan kembali lagi. Dalam sistem ini energi matahari memliki peran besar dalam siklus yang terjadi secara terus menerus. Pada saat terjadi penguapan yaitu ketika air berubah dari cair menjadi gas (dari samudera, lautan, dan badan air lainnya) sekitar 90% kelembaban terbentuk di atmosfer. 10% sisanya dilepaskan oleh tumbuhan dalam bentuk transpirasi. Tumbuhan menyerap air dari dalam tanah kemudian memanfaatkannya dalam proses fotosintesis, kemudian melakukan transpirasi. Sebagian kecil uap masuk ke atmosfer melalui sublimasi yaitu secara langsung air berubah dari padat (es atau salju) menjadi gas. Susutan salju yang terjadi diakibatkan oleh sublimasi. Penguapan dari lautan memberikan kontribusi utama dalam pergerakan siklus hidrologi. Penguapan, trasnpirasi, dan sublimasi serta emisi vulkanik mendukung dalam proses hidrologi. Setelah air berada pada atmosfer yang rendah, arus udara akan naik ke atas pada udara yang cenderung lebih sejuk, udara yang dingin uap air cenderung membentuk awan dan tetesan awan dapat menghasilkan presipitasi (hujan, salju, hujan es, hujan beku). Ketika curah hujan jatuh di atas permukaan tanah, maka siklus awal dimulai kembali. Sebagian air akan meresap ke tanah, beberapa akan mengalir ke sungai, dan tembus ke lautan. Siklus ini akan berlanjut terus menerus, air hasil dari siklus hidrologi dimanfaatkan manusia dalam berbagai kebutuhan mulai dari minum, mencuci, hingga pertanian. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.

Presipitasi merupakan komponen penting mengenai bagaimana air bergerak dan bersiklus, menghubungkan laut daratan dan atmosfer, mengetahui dimana curah hujan turun, salju atau hujan es yang memudahkan para ilmuan untuk memahami dampak hujan pada lingkungan seperti aliran sungai, limpasan permukaan dan air tanah. Siklus air memberikan gambaran bagaimana air mengalami penguapan dari permukaan bumi kemudian naik ke atmosfer, mendingin dan mengembun menjadi hujan dan salju di awan. Air yang jatuh ke permukaan bumi terkumpul di sungai dan danau, jatuh ke lapisan batuan berpori dan sebagian besar mengalir kembali ke lautan. Pada perjalanannya, beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah.

Siklus air bumi dimulai sekitar 3.8 miliar tahun yang lalu ketika hujan turun di bumi dan membentuk lautan. Hujan terbentuk dari uap air yang keluar dari magma cair di inti bumi, energi matahari membantu menggerakkan siklus air dan gravitasi bumi mencegah air di atmosfer lepas dari bumi. Ada sekitar 1,4 miliar km3 air (335 juta mi3 air) di bumi termasuk air laut, danau, dan sungai mencakup air yang membeku seperti gletser, salju serta air tanah dan air di bebatuan dan termasuk air di atmosfer berupa awan dan uap. Sekitar 97% air di bumi di lautan dan 2% membeku di lapisan es dekat kutub dan glester. Sebagian besar es berada di Antartika, sebagai kecil di Greenland di Kutub Utara, dan sebagian kecil lainnya berada di gletser pegunungan seluruh dunia. Sebagian dari 1% sisa air di bumi berada bawah tanah, akuifer dangkal, kelembaban tanah, atau berada dalam lapisan batuan. Sekitar 0.03% air berada di danau, lahan basah, dan sungai. Perlu diketahui bahwa dari total pasokan air dunia sekitar 96% adalah garam dan 30% dari air tawar yang ada di dalam tanah.

Air yang ada di bumi sekarang ini adalah air yang sama dengan yang ada di bumi sejak awal karena adanya siklus air. Siklus air mensirkulasi ulang air sehingga terbentuk awan dan terjadi presipitasi.

Tahapan siklus air

Siklus air diawali dengan pergerakan matahari, sinar matahari menghangatkan permukaan air laut atapun permukaan air lainnya, menyebabkan air menguap dan es menyublim, berubah menjadi gas. Proses yang dipengaruhi oleh matahari secara tidak langsung memindahkan air ke atmosfer sehingga terkumpul membentuk gumpalan awan dan jatuh sebagai presipitasi, hujan dan salju. Saat air hujan mencapai bumi ada beberapa hal yang dapat terjadi yaitu: menguap kembali, mengalir di atas permukaan, atau meresap ke dalam tanah menjadi air tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus berlanjut secara terus menerus dengan beberapa tahapan diantaranya:

  • Evaporasi / transpirasi - Siklus air diawali dengan evaporasi, air yang ada di laut, daratan, sungai, tanaman, dan sebagainya menguap ke atmosfer dan menjadi awan karena menerima energi panas dari matahari. Air berpindah dari hidrosfer ke atmosfer.
  • Kondensasi - Proses dimana uap air di atmosfer berubah bentuk dari cair, kondensasi di awan dapat muncul sebagai awan atau embun. Kondensasi merupakan kebalikan dari penguapan, karena uap air memiliki tingkat energi yang tinggi daripada air ketika kondensasi terjadi, kelebihan energi dalam bentuk energi panas dilepaskan. Air yang telah berevaporasi akan menuju atmosfer. Pada keadaan jenuh, uap air (awan) akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (presipitasi) dalam bentuk hujan, salju, hujan es.
  • Presipitasi - Hasil ketika partikel kecil hasil kondensasi mengembang menjadi besar melalui penggabungan, untuk menopang udara yang naik. Curah hujan dapat dalam bentuk hujan, hujan es, atau salju. Ketika terlalu banyak air yang terkondensasi maka tetesan air di awan akan menjadi besar dan berat untuk menahan di udara sehingga jatuh sebagai hujan, salju atau hujan es. Saat hujan, salju atau hujan es mencapai bumi, maka air akan mengalir ke sungai, samudera, atau meresap ke dalam tanah, dan masih akan bergerak menuju sungai dengan pergerakan yang cukup lambat. Air tanah akan tersaring dengan baik, mungkin juga dapat tertutup oleh es atau gletser. Bahkan dapat diserap oleh akar tanaman atau pohon.
  • Runoff - terjadi ketika curah hujan berlebihan dan tanah tidak lagi menyerap air. Sungai dan danau merupakan hasil runoff, jika runoff mengalir ke danau (tanpa saluran keluar untuk mengalir keluar dari danau) maka penguapan merupakan cara air kembali ke atmosfer.
  • Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.

Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut. Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Tempat terjadinya evaporasi terbesar adalah di permukaan laut. Karena proses ini terjadi secara terus menerus dan bersifat siklik, maka proses ini dikenal sebagai siklus atau daur air.

Macam-macam siklus air

Siklus hidrologi dimulai dengan terjadinya penguapan dari permukaan laut, ketika kelembaban udara meningkat, udara akan lebih dingin dan uap air mengembun membentuk awan, kelembaban dibawa ke atmosfer dan kembali ke permukaan sebagai presipitasi. Ketika air mencapai tanah, proses yang terjadi yaitu 1) air akan menguap kembali ke atmosfer, dan 2) air menembus permukaan tanah dan menjadi air tanah, air akan merembes ke lautan, sungai dan sampai ke lautan atau akan kembali lahi ke atmosfer sebagai transpirasi.

Siklus air terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan proses-proses yang dilaluinya serta seberapa jauh air tersebut bergerak dari tempat evaporasinya.

  • Siklus Pendek / Siklus Kecil

Siklus pendek diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari; kemudian terjadi kondensasi dan pembentukan awan pada ketinggian terntentu; selanjutnya turun hujan di permukaan laut.

  • Siklus Sedang

Siklus sedang diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari; kemudian terjadi evaporasi; uap bergerak oleh tiupan angin ke darat; pembentukan awan; turun hujan di permukaan daratan; air mengalir di sungai menuju laut kembali.

  • Siklus Panjang / Siklus Besar

Siklus panjang diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari; uap air mengalami sublimasi; pembentukan awan yang mengandung kristal es; awan bergerak oleh tiupan angin ke darat; turun salju; pembentukan gletser; gletser mencair membentuk aliran sungai; air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut.

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Siklus Air

Kelautan dan Perikanan

KKP: Ruang Laut di IKN Berkonsep Green-Blue City

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 19 Februari 2025


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengawal ruang laut di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berkonsep green-blue city berbasis mitigasi bencana yang terintegrasi, sehat, dan berkelanjutan.

Plt Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Pamuji Lestari mengatakan isu kelautan harus dijabarkan dalam bentuk kebijakan dan strategi rencana tata ruang yang terintegrasi di ruang darat dan perairan sesuai dengan mandat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan peraturan pelaksanannya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. 

"Di antara hal yang harus dipertimbangkan adalah aspek keberlanjutan ekosistem dan daya dukung lingkungan di wilayah IKN," ujar Tari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (23/2).

Tari menyebut kebijakan dan strategi penataan ruang di IKN harus selaras dan seimbang untuk mewujudkan pengelolaan wilayah pesisir IKN yang berkelanjutan.

Tari menambahkan, dalam kebijakan penataan ruang laut di wilayah IKN, KKP secara aktif mengawal mulai dari penetapan rencana tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah laut IKN. 

"Saat ini KKP sangat serius melaksanakan program prioritas, yaitu penangkapan ikan terukur, pengembangan perikanan budidaya berorientasi ekspor, dan pembangunan kampung kampung budidaya, dalam rangka peningkatan pendapatan negara dan menyejahterakan masyarakat," ucap Tari.

Direktur Perencanaan Ruang Laut Suharyanto menjelaskan mandat KKP berdasarkan PP Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang adalah menyusun materi teknis ruang perairan Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang akan diintegrasikan dengan Perpres tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional (RTR KSN). Capaian dan progres RZ KN meliputi 14 Perpres RZ KSN sesuai RA Kebijakan Kelautan 2016-2019 dan 2 dokumen final.

Suharyanto menyebut tujuan pengelolaan perairan pesisir IKN adalah melindungi, melakukan konservasi, merehabilitasi, memanfaatkan dan memperkaya sumber daya perairan serta sistem ekologisnya secara berkelanjutan. 

"Karenanya juga perlu menciptakan keharmonisan dan sinergi antar para pemangku kepentingan agar tercapai keadilan, keseimbangan, dan keberlanjutan," ungkap Suharyanto.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud mengatakan pemindahan IKN ke Provinsi Kalimantan Timur akan mendorong nilai ekonomi perairan semakin meningkat. "Hasil penyusunan rencana tata ruang KSN IKN ini diharapkan dapat memberikan suatu informasi dan data yang akurat sehingga pemanfaatan wilayah tersebut bisa berjalan secara terencana, terpadu dan berlangsung efektif khususnya dalam perairan Kawasan IKN," kata Mas’ud.

Sumber: ekonomi.republika.co.id

Selengkapnya
KKP: Ruang Laut di IKN Berkonsep Green-Blue City

Badan Usaha Milik Negara

Ekonomi Biru Sebagai Strategi Pembangunan Ekonomi Maritim di Indonesia

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 19 Februari 2025


Depok- Sebagai negara yang dominan dengan wilayah perairan, Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan perekonomian melalui sektor perikanan dan kemaritiman. Vindaniar Yuristanda Putri, S.I.A., M.M., dosen Program Studi Administrasi Keuangan dan Perbankan, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), mengatakan pengembangan model ekonomi biru dapat menjadi salah satu strategi utama dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia. Konsep ekonomi biru adalah pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk laju pertumbuhan ekonomi, dengan tetap menjaga kesehatan ekosistem laut.

Menurutnya, model bisnis ekonomi biru dapat diterapkan oleh masyarakat Indonesia yang memanfaatkan sektor perikanan dan kelautan sebagai mata pencaharian. “Model bisnis ini tidak hanya melibatkan nelayan, tetapi juga pengusaha yang mengembangkan produk olahan hasil perikanan dan kelautan,” kata Vinda.

Pada awalnya, konsep ekonomi biru hanya mencakup semua produk perikanan yang bernilai ekonomis, namun kini konsep tersebut berkembang dan mencakup keberlanjutan ekosistem laut sebagai salah satu penyumbang PDB terbesar di Indonesia. Keberlanjutan dalam ekonomi biru mengintegrasikan triple bottom line pembangunan berkelanjutan, yaitu antara lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST).

“Implikasinya bagi produsen produk kelautan adalah agar produk kelautan yang dihasilkan juga memperhatikan keberlanjutan ekosistem laut, mengelola produk kelautan yang zero waste, dan melarang praktik eksploitasi yang berlebihan,” kata Vinda. Saat ini, kata dia, penerapan ekonomi biru di Indonesia tercatat mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Ia mencontohkan salah satu bentuk dukungan yang diberikan oleh Kemenparekraf, yaitu program desa wisata. Setiap desa di Indonesia diakomodir untuk mengeksplorasi karakteristik daerahnya masing-masing, yang berkontribusi pada penerapan ekonomi biru.

Vinda menambahkan, “Masyarakat pesisir yang awalnya hanya berfokus pada kegiatan menangkap ikan, kini mampu mengembangkan potensi sektor perikanan dan kelautan.” Tidak hanya diversifikasi hasil laut, tetapi juga kerajinan tangan yang dapat menjadi ciri khas daerah. Di beberapa desa atau daerah, mereka bahkan sudah mulai 'mempercantik' diri untuk menarik minat wisatawan lokal maupun internasional.

Depok- Sebagai negara yang dominan dengan wilayah perairan, Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan perekonomian melalui sektor perikanan dan kemaritiman. Vindaniar Yuristanda Putri, S.I.A., M.M., dosen Program Studi Administrasi Keuangan dan Perbankan, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), mengatakan pengembangan model ekonomi biru dapat menjadi salah satu strategi utama dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia. Konsep ekonomi biru adalah pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk laju pertumbuhan ekonomi, dengan tetap menjaga kesehatan ekosistem laut.

Menurutnya, model bisnis ekonomi biru dapat diterapkan oleh masyarakat Indonesia yang memanfaatkan sektor perikanan dan kelautan sebagai mata pencaharian. “Model bisnis ini tidak hanya melibatkan nelayan, tetapi juga pengusaha yang mengembangkan produk olahan hasil perikanan dan kelautan,” kata Vinda.

Pada awalnya, konsep ekonomi biru hanya mencakup semua produk perikanan yang bernilai ekonomis, namun kini konsep tersebut berkembang dan mencakup keberlanjutan ekosistem laut sebagai salah satu penyumbang PDB terbesar di Indonesia. Keberlanjutan dalam ekonomi biru mengintegrasikan triple bottom line pembangunan berkelanjutan, yaitu antara lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST).

“Implikasinya bagi produsen produk kelautan adalah agar produk kelautan yang dihasilkan juga memperhatikan keberlanjutan ekosistem laut, mengelola produk kelautan yang zero waste, dan melarang praktik eksploitasi yang berlebihan,” kata Vinda. Saat ini, kata dia, penerapan ekonomi biru di Indonesia tercatat mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Ia mencontohkan salah satu bentuk dukungan yang diberikan oleh Kemenparekraf, yaitu program desa wisata. Setiap desa di Indonesia diakomodir untuk mengeksplorasi karakteristik daerahnya masing-masing, yang berkontribusi pada penerapan ekonomi biru.

Vinda menambahkan, “Masyarakat pesisir yang awalnya hanya berfokus pada kegiatan menangkap ikan, kini mampu mengembangkan potensi sektor perikanan dan kelautan.” Tidak hanya diversifikasi hasil laut, tetapi juga kerajinan tangan yang dapat menjadi ciri khas daerah. Di beberapa desa atau daerah, mereka bahkan sudah mulai 'mempercantik' diri untuk menarik minat wisatawan lokal maupun internasional.

(Vindaniar Yuristamanda Putri, dosen program studi Administrasi Keuangan dan Perbankan)

Meskipun demikian, katanya, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam penerapan ekonomi biru di Indonesia. Pertama, eksploitasi sumber daya alam oleh nelayan yang menangkap hasil laut secara berlebihan dan mengganggu ekosistem laut. Dengan demikian, perlu adanya inovasi dalam menghasilkan produk yang optimal tanpa merusak lingkungan.

Kedua, masalah database kinerja ekonomi biru untuk industri perikanan di setiap daerah yang belum memenuhi standar. Masih banyak pelaku industri yang berfokus pada produksi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan pengolahan hasil laut. Ketiga, industri perikanan di sebagian besar setiap daerah hanya dilakukan pada level usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sehingga volume produksinya masih dapat dikatakan cukup rendah. Minimnya pengetahuan dan bahan baku yang masih sulit, menjadi tantangan tersendiri dalam mengembangkan produk olahan laut masyarakat.

Peran akademisi sangat penting untuk mengisi kekosongan pengetahuan masyarakat pesisir terkait penerapan ekonomi biru. “Selain itu, kondisi saat ini menunjukkan bahwa hasil olahan laut Indonesia, seperti berbagai jenis ikan hingga rumput laut, lebih banyak diekspor ke luar negeri dibandingkan di dalam negeri,” kata Vinda. Ia berharap kesejahteraan masyarakat pesisir melalui konsep ekonomi biru dapat meningkat. Diharapkan dengan meningkatnya kesejahteraan, taraf hidup dan pengetahuan pengelolaan hasil laut akan berdampak pada peningkatan kualitas hasil laut di Indonesia.

Disadur dari: vokasi.ui.ac.id

Selengkapnya
Ekonomi Biru Sebagai Strategi Pembangunan Ekonomi Maritim di Indonesia
« First Previous page 839 of 1.280 Next Last »