Asosiasi Profesi

Gelar Insinyur tak lagi Masyur, harus punya Sertifihkat Profesi

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 11 Februari 2025


Gelar insinyur masyur sebagai gelar sarjana yang telah lulus di bidang teknik. Sejumlah nama besar di Indonesia menyandang gelar tersebut, seperti presiden pertama Indonesia Ir Soekarno, Presiden ketiga Ir BJ Habibie, dan presiden saat ini Ir Joko Widodo. Bahkan, nama insinyur sempat sangat dibangga-banggakan dalam sinetron "si doel anak sekolahan" pada tahun 1990an. Pemeran utama saat itu mendapat gelar insinyur setelah menekuni pendidikan teknik mesin sehingga sang bapak menyebutnya tukang insinyur.

Namun kini, gelar insinyur tidak serta merta melekat bagi mereka yang lulusan sarjana teknik pertanian. Untuk mendapatkan gelar insinyur tersebut, lulusan sarjana teknik maupun pertanian perlu menempuh jenjang program profesi insinyur di perguruan tinggi yang memiliki kewenangan mengeluarkan sertifikat profesi insinyur, merujuk pada UU 11/2014 tentang Keinsinyuran.

Ketua persatuan Iisinyur Indonesia (PII) Jawa Barat Muhammad Erpandi mengatakan, dalam Undang-undang tersebut dan sudah ada turunannya PP dan Permen. "Insinyur itu profesi dan kami PII ini organisasi profesi seperti halnya dokter. Nah, dulu itu tahun '50 dan '60 itu kan, lulus teknik itu langsung Insinyur.

Kemudian ada perubahan akademik ya, ada beberapa pemerintahan mengurangi SKS, nah makanya keluarlah muncul sarjana teknik. Nah, dengan adanya insinyur ini, kita Insinyur ditambahkan lagi kuliahnya atau SKS yang kemarin dikurangi, maka di studi lanjutannya ditambah, "ujar Erpandi ditemui usai pelantikan dan annual meeting PII Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, akhir pekan lalu. Menurut Erpandi, di Jabar ada lima perguruan tinggi yang sudah disahkan oleh Kemenristekdikti untuk program studi pendidikan insinyur, yaitu ada di ITB, UNISBA, Unpar, UI, dan IPB.

"Lima inilah yang dapat memberikan gelar bagi sarjana teknik yang ingin mendapatkan gelar insinyur untuk masuk sekolah lagi," katanya. Ditanya eksistensinya saat ini, untuk jumlah anggota PII yang terdaftar di Jabar lebih kurang 8.016 orang insinyur yang terdapat di 9 cabang, dari 27 kabupaten kota di Jabar. Terkait dengan minat anak muda jadi insinyur, Erpandi mengatakan, harus dibangkitkan kembali.

Sebagai panutan, pendiri bangsa Indonesia, presiden pertama Ir Soekarno, dan presiden saat ini Ir Joko Widodo, perlu diakui jika pemimpin seorang insinyur tentu akan memunculkan suatu program yang terbaru dan tidak bisa disangka oleh masyarakat, dan itu bisa terjadi. "Maka harapan kami mari para generasi muda, kan banyak yang beralih ke ekonomi kemudian perbankan, harapannya kami saat ini lagi memohon dukungan pemerintah pusat untuk segera mengesahkan dewan insinyur Indonesia, karena dengan adanya dewan insinyur Indonesia, harapannya kami, insinyur ini bisa bermanfaat," katanya.

Level keahlian ketua bidang sertifikasi PII Jabar, Yaya Ropandi mengatakan, insinyur memiliki level keahlian atau grade. Jenjang keinsinyuran ada tiga tahap, insinyur profesional pertama, kemudian ada insinyur profesional madya, dan ada insinyur profesional pertama. "Jadi setiap insinyur yang sudah memiliki STRI atau surat tanda registrasi insinyur, otomatis di belakangnya menambah gelar tadi," ucapnya. Dengan STRI artinya insinyur tersebut berpraktik legal.

Artinya ketika seorang insinyur merancang pembangunan, maka STRI menjadi penting untuk melegalkan karya yang dilindungi oleh UU. Kalau dia tidak memiliki STRI, sama halnya dengan advokat itu tidak bisa menjadi pengacara apabila tidak ada profesi tadi. "Maka apabila sarjana teknik yang tidak masuk insinyur kemudian tidak memiliki STRI maka dia berpraktik ilegal.

Artinya, semua sarana teknik wajib ber-STRI mengacu pada UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran," kata Yaya.  Dalam UU Keinsinyuran, berlaku siapa yang melakukan praktik keinsinyuran tanpa menggunakan STRI bisa dihukum. "Ada undang-undangnya dan ada PP turunannya, bisa pidana dan bisa denda," tuturnya melanjutkan.

Sumber: koran.pikiran-rakyat.com

Selengkapnya
Gelar Insinyur tak lagi Masyur, harus punya Sertifihkat Profesi

Akuntansi

Solvabilitas

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 11 Februari 2025


Solvabilitas (atau leverage ratio) adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban baik utang jangka pendek ataupun utang jangka panjangnya. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang terjadi kecuali perusahaan mengalami ke pailitan. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Sumber artikel: Wikipedia

 

Selengkapnya
Solvabilitas

Asosiasi Profesi

Ahli konstruksi didorong bersertifikat ACPE dan AA

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 11 Februari 2025


Keduanya merupakan tiket masuk agar setiap tenaga ahli konstruksi bisa bekerja di seluruh negara ASEAN,"jakarta (ANTARA News) - Tenaga ahli konstruksi di Indonesia didorong memiliki sertifikat ASEAN Chartered Professional Engineer atau ACPE bagi konsultan dan ASEAN Architect atau AA bagi arsitek untuk memperkuat daya saing menghadapi MEA. "Keduanya merupakan tiket masuk agar setiap tenaga ahli konstruksi bisa bekerja di seluruh negara ASEAN," ujar Kepala Balai Peningkatan keahlian konstruksi Kemenpupera Doedoeng Zenal Arifin di Jakarta, Rabu.

Prasyarat utama untuk mendapatkan sertifikat tersebut adalah pengalaman kerja minimal tujuh tahun di bidang konstruksi yang dua dari tujuh tahun tersebut merupakan pengalaman bersifat teknis yaitu sebagai perencana, pelaksana, maupun pengawas. Selain itu, sebelum mendaftar untuk sertifikat ACPE atau AA, setiap ahli konstruksi harus terlebih dulu memiliki sertifikat nasional yaitu Sertifikat Keahlian (SKA).

Yang berhak mengeluarkan sertifikat ACPE dan AA adalah Coordinating Committee of Services (CCS) yang beranggotakan perwakilan ahli konstruksi dari 10 negara anggota ASEAN. "Sampai saat ini baru sekitar 300 orang dari 237 juta penduduk Indonesia yang sudah memiliki sertifikat tersebut," kata Doedoeng.

Jumlah tersebut cenderung rendah dibandingkan negara anggota ASEAN lain seperti Singapura yang memiliki 218 orang tenaga ahli bersertifikat dari total lima juta penduduknya, atau Malaysia yang memiliki 208 tenaga bersertifikat dari 28 juta penduduknya pemerintah menargetkan dalam lima tahun ke depan Indonesia harus memiliki 10 ribu tenaga ahli konstruksi bersertifikat ASEAN.

Untuk itu, pada Rabu ini Ditjen Bina Konstruksi Kemenpupera bekerja sama dengan Kementerian PPN/Bappenas, Lembaga pengembangan jasa konstruksi (LPJK) Provinsi DKI Jakarta, Ikatan Nasional konsultan Indonesia (INKINDO) DKI Jakarta, Ikatan Nasional tenaga ahli konsultan Indonesia (INTAKINDO) DKI Jakarta, dan Pemprov DKI Jakarta mengadakan workshop dengan tema "Menyiapkan Engineer dan Konsultan Nasional dalam Menghadapi MEA 2015" untuk meningkatkan pemahaman dan memfasilitasi aplikasi para engineer untuk memperoleh sertifikat lingkup ASEAN.

"Indonesia dengan PDB mencapai 876,72 miliar dolar AS menguasai sekitar 38 persen aktivitas perekonomian ASEAN. Ini menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat menarik bagi para investor bidang konstruksi," kata Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Dedy S. Priatna dalam acara tersebut.

Agenda pembangunan infrastruktur Indonesia 2015-2019 senilai Rp5.500 triliun, menurutnya, ikut menambah daya tarik yang luar biasa bagi para engineer asing untuk mengembangkan usaha mereka di Indonesia "Untuk itu kita harus mengusahakan agar SDM bidang konstruksi kita cukup mampu bersaing dengan tenaga asing melalui proses sertifikasi ASEAN ini," katanya.

Pada Desember 2015 akan diberlakukan MEA yang akan terjadi "free flow investment" dan "free flow of goods and services". Ada delapan sektor jasa yang telah disepakati dalam kerangka "Mutual Recognition Arrangement" (MRA) di lingkungan ASEAN, dua diantaranya terkait dengan bidang konstruksi yaitu arsitek dan engineer. Untuk bidang engineer telah disepakati adanya persyaratan sertifikat ACPE bagi engineer dan AA bagi arsitek yang akan bekerja di lingkungan ASEAN.

Sumber: antaranews.com

Selengkapnya
Ahli konstruksi didorong bersertifikat ACPE dan AA

System Design and Engineering

Systems Engineering: Sejarah, Konsep, dan Asal Usul

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 11 Februari 2025


Systems engineering

Systems engineering adalah bidang interdisipliner dari manajemen teknik dan rekayasa yang berfokus pada bagaimana merancang, mengintegrasikan, dan mengelola sistem yang kompleks selama siklus hidupnya. Pada intinya, systems engineering menggunakan prinsip-prinsip pemikiran sistem untuk mengatur tubuh pengetahuan ini. Hasil individu dari upaya tersebut, sebuah sistem rekayasa, dapat didefinisikan sebagai kombinasi komponen yang bekerja secara sinergis untuk secara kolektif menjalankan fungsi yang bermanfaat.

Isu-isu seperti rekayasa persyaratan, keandalan, logistik, koordinasi tim yang berbeda, pengujian dan evaluasi, pemeliharaan, dan banyak disiplin ilmu lain yang diperlukan untuk desain sistem yang sukses, pengembangan, implementasi, dan penonaktifan akhir menjadi lebih sulit ketika berhadapan dengan proyek-proyek besar atau kompleks. Systems engineering berhubungan dengan proses kerja, metode optimasi, dan alat manajemen risiko dalam proyek-proyek tersebut. Hal ini tumpang tindih dengan disiplin ilmu teknis dan berpusat pada manusia seperti teknik industri, teknik sistem produksi, teknik sistem proses, teknik mesin, teknik manufaktur, teknik produksi, teknik kontrol, teknik perangkat lunak, teknik elektro, sibernetika, teknik kedirgantaraan, studi organisasi, teknik sipil, dan manajemen proyek. Systems engineering memastikan bahwa semua aspek yang mungkin terjadi pada suatu proyek atau sistem dipertimbangkan dan diintegrasikan ke dalam suatu keseluruhan.

Proses Systems engineering adalah proses penemuan yang sangat berbeda dengan proses manufaktur. Proses manufaktur difokuskan pada aktivitas berulang yang mencapai hasil berkualitas tinggi dengan biaya dan waktu minimum. Proses Systems engineering harus dimulai dengan menemukan masalah nyata yang perlu diselesaikan dan mengidentifikasi kegagalan yang paling mungkin atau berdampak paling tinggi yang dapat terjadi. Systems engineering melibatkan pencarian solusi untuk masalah-masalah ini.

Sejarah

Istilah Systems engineering dapat ditelusuri kembali ke Bell Telephone Laboratories pada tahun 1940-an. Kebutuhan untuk mengidentifikasi dan memanipulasi sifat-sifat suatu sistem secara keseluruhan, yang dalam proyek rekayasa yang kompleks dapat sangat berbeda dari jumlah sifat-sifat bagian-bagiannya, memotivasi berbagai industri, terutama industri yang mengembangkan sistem untuk militer Amerika Serikat, untuk menerapkan disiplin ilmu tersebut.

Ketika tidak mungkin lagi mengandalkan evolusi desain untuk meningkatkan sistem dan alat yang ada tidak cukup untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, metode baru mulai dikembangkan yang menangani kompleksitas secara langsung. Evolusi berkelanjutan dari Systems engineering terdiri dari pengembangan dan identifikasi metode dan teknik pemodelan baru. Metode-metode ini membantu pemahaman yang lebih baik mengenai desain dan kontrol perkembangan sistem rekayasa seiring dengan semakin kompleksnya sistem tersebut. Alat bantu populer yang sering digunakan dalam konteks Systems engineering dikembangkan pada masa ini, termasuk USL, UML, QFD, dan IDEF.

Pada tahun 1990, sebuah perkumpulan profesional untuk Systems engineering, National Council on Systems Engineering (NCOSE), didirikan oleh perwakilan dari sejumlah perusahaan dan organisasi di Amerika Serikat. NCOSE didirikan untuk memenuhi kebutuhan akan peningkatan praktik dan pendidikan Systems engineering. Sebagai hasil dari meningkatnya keterlibatan insinyur sistem di luar AS, nama organisasi ini diubah menjadi International Council on Systems Engineering (INCOSE) pada tahun 1995. Sekolah-sekolah di beberapa negara menawarkan program pascasarjana di bidang Systems engineering, dan pilihan pendidikan berkelanjutan juga tersedia untuk para insinyur yang berpraktik.

Konsep

Systems engineering hanya menandakan sebuah pendekatan dan, baru-baru ini, sebuah disiplin ilmu dalam bidang teknik. Tujuan pendidikan dalam Systems engineering adalah untuk memformalkan berbagai pendekatan secara sederhana dan dengan melakukan hal tersebut, mengidentifikasi metode baru dan peluang penelitian yang serupa dengan yang terjadi di bidang teknik lainnya. Sebagai sebuah pendekatan, Systems engineering bersifat holistik dan interdisipliner.

Asal-usul dan ruang lingkup tradisional

Ruang lingkup tradisional rekayasa mencakup konsepsi, desain, pengembangan, produksi, dan pengoperasian sistem fisik. Systems engineering, seperti yang dipahami pada awalnya, termasuk dalam ruang lingkup ini. "Systems engineering", dalam pengertian istilah ini, mengacu pada pembangunan konsep rekayasa.

Evolusi ke ruang lingkup yang lebih luas
Penggunaan istilah "insinyur sistem" telah berevolusi dari waktu ke waktu untuk merangkul konsep yang lebih luas dan lebih holistik tentang "sistem" dan proses rekayasa. Evolusi definisi ini telah menjadi subjek kontroversi yang sedang berlangsung, dan istilah ini terus berlaku untuk ruang lingkup yang lebih sempit dan lebih luas.

Systems engineering tradisional dipandang sebagai cabang dari rekayasa dalam pengertian klasik, yaitu hanya diterapkan pada sistem fisik, seperti pesawat ruang angkasa dan pesawat terbang. Baru-baru ini, systems engineering telah berevolusi untuk mengambil makna yang lebih luas terutama ketika manusia dipandang sebagai komponen penting dari suatu sistem. Peter Checkland, misalnya, menangkap makna systems engineering yang lebih luas dengan menyatakan bahwa 'rekayasa' "dapat dibaca dalam arti umum; Anda dapat merekayasa pertemuan atau kesepakatan politik."

Sejalan dengan cakupan systems engineering yang lebih luas, Systems Engineering Body of Knowledge/SEBoK telah mendefinisikan tiga jenis systems engineering:

  • Systems Engineering Produk (PSE) adalah Systems engineering tradisional yang berfokus pada desain sistem fisik yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak.
  • Systems Engineering Perusahaan (Enterprise Systems Engineering/ESE) berkaitan dengan pandangan perusahaan, yaitu organisasi atau kombinasi organisasi, sebagai sebuah sistem.
  • Systems Engineering Layanan (SSE) berkaitan dengan systems engineering layanan. Checkland mendefinisikan sistem layanan sebagai sebuah sistem yang dipahami sebagai sistem yang melayani sistem lain. Sebagian besar sistem infrastruktur sipil adalah sistem layanan.

Pandangan holistik

Systems engineering berfokus pada analisis dan pemunculan kebutuhan pelanggan dan fungsionalitas yang diperlukan di awal siklus pengembangan, mendokumentasikan persyaratan, kemudian melanjutkan dengan sintesis desain dan validasi sistem sambil mempertimbangkan masalah secara menyeluruh, siklus hidup sistem. Hal ini termasuk memahami sepenuhnya semua pemangku kepentingan yang terlibat. Oliver dkk. menyatakan bahwa proses systems engineering dapat diuraikan menjadi:

  • Proses Teknis Systems engineering
  • Proses Manajemen Systems engineering

Dalam model Oliver, tujuan dari Proses Manajemen adalah untuk mengatur upaya teknis dalam siklus hidup, sedangkan Proses Teknis mencakup menilai informasi yang tersedia, mendefinisikan ukuran efektivitas, membuat model perilaku, membuat model struktur, melakukan analisis trade-off, dan membuat rencana pembuatan & pengujian secara berurutan.

Tergantung pada aplikasinya, meskipun ada beberapa model yang digunakan di industri, semuanya bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara berbagai tahap yang disebutkan di atas dan memasukkan umpan balik. Contoh model tersebut termasuk model Waterfall dan model VEE (juga disebut model V). 

Bidang interdisipliner
Pengembangan sistem sering kali membutuhkan kontribusi dari berbagai disiplin ilmu teknis. Dengan memberikan pandangan sistem (holistik) dari upaya pengembangan, systems engineering membantu membentuk semua kontributor teknis ke dalam upaya tim yang terpadu, membentuk proses pengembangan terstruktur yang berlanjut dari konsep ke produksi ke operasi dan, dalam beberapa kasus, ke penghentian dan pembuangan. Dalam akuisisi, disiplin integratif holistik menggabungkan kontribusi dan menyeimbangkan timbal balik antara biaya, jadwal, dan kinerja sambil mempertahankan tingkat risiko yang dapat diterima yang mencakup seluruh siklus hidup barang tersebut.

Perspektif ini sering kali direplikasi dalam program pendidikan, di mana mata kuliah systems engineering diajarkan oleh fakultas dari departemen teknik lain, yang membantu menciptakan lingkungan interdisipliner.

Mengelola kompleksitas

Kebutuhan akan systems engineering muncul dengan meningkatnya kompleksitas sistem dan proyek, yang pada gilirannya secara eksponensial meningkatkan kemungkinan gesekan komponen, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkannya desain. Ketika berbicara dalam konteks ini, kompleksitas tidak hanya mencakup sistem rekayasa tetapi juga pengaturan data secara logis oleh manusia. Pada saat yang sama, sebuah sistem dapat menjadi lebih kompleks karena peningkatan ukuran serta peningkatan jumlah data, variabel, atau jumlah bidang yang terlibat dalam desain. Stasiun Luar Angkasa Internasional adalah contoh dari sistem semacam itu.

Pengembangan algoritme kontrol yang lebih cerdas, desain mikroprosesor, dan analisis sistem lingkungan juga termasuk dalam lingkup systems engineering. Systems engineering mendorong penggunaan alat dan metode untuk memahami dan mengelola kompleksitas dalam sistem dengan lebih baik. Beberapa contoh alat ini dapat dilihat di sini:

  • Arsitektur sistem
  • Model sistem, pemodelan, dan simulasi
  • Optimalisasi matematis
  • Dinamika sistem
  • Analisis sistem
  • Analisis statistik
  • Rekayasa keandalan
  • Pengambilan keputusan

Mengambil pendekatan interdisipliner untuk sistem rekayasa pada dasarnya kompleks karena perilaku dan interaksi di antara komponen sistem tidak selalu dapat didefinisikan atau dipahami dengan baik. Mendefinisikan dan mengkarakterisasi sistem dan subsistem serta interaksi di antara mereka adalah salah satu tujuan dari systems engineering. Dengan demikian, kesenjangan yang ada antara persyaratan informal dari pengguna, operator, organisasi pemasaran, dan spesifikasi teknis berhasil dijembatani.

Ruang Lingkup

Prinsip-prinsip systems engineering - holisme, perilaku yang muncul, batas, dll. - dapat diterapkan pada sistem apa pun, baik yang kompleks maupun tidak, asalkan pemikiran sistem digunakan di semua tingkatan. Selain pertahanan dan kedirgantaraan, banyak perusahaan berbasis informasi dan teknologi, perusahaan pengembangan perangkat lunak, dan industri di bidang elektronik & komunikasi membutuhkan insinyur sistem sebagai bagian dari tim mereka.

Sebuah analisis oleh INCOSE Systems Engineering Center of Excellence (SECOE) menunjukkan bahwa upaya optimal yang dihabiskan untuk systems engineering adalah sekitar 15-20% dari total upaya proyek. Pada saat yang sama, penelitian telah menunjukkan bahwa systems engineering pada dasarnya mengarah pada pengurangan biaya di antara manfaat-manfaat lainnya. Namun, belum ada survei kuantitatif dalam skala yang lebih besar yang mencakup berbagai macam industri yang dilakukan hingga saat ini. Studi semacam itu sedang dilakukan untuk menentukan efektivitas dan mengukur manfaat systems engineering.

Systems engineering mendorong penggunaan pemodelan dan simulasi untuk memvalidasi asumsi atau teori tentang sistem dan interaksi di dalamnya.

Penggunaan metode yang memungkinkan deteksi dini terhadap kemungkinan kegagalan, dalam rekayasa keselamatan, diintegrasikan ke dalam proses desain. Pada saat yang sama, keputusan yang dibuat di awal proyek yang konsekuensinya tidak dipahami dengan jelas dapat memiliki implikasi yang sangat besar di kemudian hari dalam kehidupan sebuah sistem, dan merupakan tugas insinyur sistem modern untuk mengeksplorasi masalah ini dan membuat keputusan penting. Tidak ada metode yang menjamin keputusan hari ini akan tetap valid ketika sebuah sistem mulai beroperasi bertahun-tahun atau puluhan tahun setelah pertama kali dibuat. Namun, ada beberapa teknik yang mendukung proses systems engineering. Contohnya adalah metodologi sistem lunak, metode dinamika sistem Jay Wright Forrester, dan Unified Modeling Language (UML) - semuanya saat ini sedang dieksplorasi, dievaluasi, dan dikembangkan untuk mendukung proses keputusan perekayasaan.

Pendidikan

Pendidikan dalam Systems engineering sering dilihat sebagai perpanjangan dari kursus teknik reguler,[31] yang mencerminkan sikap industri bahwa mahasiswa teknik membutuhkan latar belakang dasar dalam salah satu disiplin ilmu teknik tradisional (misalnya teknik kedirgantaraan, teknik sipil, teknik elektro, teknik mesin, teknik manufaktur, teknik industri, teknik kimia) -ditambah dengan pengalaman praktis dan nyata agar efektif sebagai insinyur sistem. Program-program universitas yang secara eksplisit mempelajari teknik sistem semakin banyak tetapi masih jarang, dan gelar yang mencakup materi seperti itu paling sering disajikan sebagai gelar BS di bidang Teknik Industri. Biasanya program (baik sendiri atau dikombinasikan dengan studi interdisipliner) ditawarkan mulai dari tingkat pascasarjana baik di jalur akademik maupun profesional, yang menghasilkan gelar MS/MEng atau Ph.D./EngD.

INCOSE, bekerja sama dengan Pusat Penelitian Systems engineering di Stevens Institute of Technology mengelola direktori program akademik di seluruh dunia yang diperbarui secara berkala di lembaga-lembaga yang terakreditasi dengan baik.[6] Pada tahun 2017, direktori ini mencantumkan lebih dari 140 universitas di Amerika Utara yang menawarkan lebih dari 400 program sarjana dan pascasarjana di bidang systems engineering. Pengakuan institusional yang luas terhadap bidang ini sebagai subdisiplin yang berbeda cukup baru; edisi 2009 dari publikasi yang sama melaporkan jumlah sekolah dan program semacam itu masing-masing hanya 80 dan 165.

Pendidikan dalam systems engineering dapat dianggap sebagai sistem-sentris atau domain-sentris:

  • Program yang berpusat pada sistem memperlakukan systems engineering sebagai disiplin ilmu yang terpisah dan sebagian besar mata kuliah yang diajarkan berfokus pada prinsip-prinsip dan praktik systems engineering.
  • Program yang berpusat pada domain menawarkan systems engineering sebagai pilihan yang dapat dilakukan dengan bidang utama lain dalam bidang teknik.

Kedua pola ini berusaha untuk mendidik insinyur sistem yang mampu mengawasi proyek-proyek interdisipliner dengan kedalaman yang dibutuhkan oleh seorang insinyur inti.

Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Systems Engineering: Sejarah, Konsep, dan Asal Usul

Startup

Supermarket Milik Alibaba Freshippo (Hema) PHK Massal Karyawan demi Efisiensi Perusahaan

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 11 Februari 2025


Prospek pasar grosir online di China semakin suram, dan dampaknya dirasakan oleh unit bisnis supermarket Alibaba, Freshippo (Hema). Sejak bulan Mei, Freshippo telah mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), terutama di departemen pengadaan dan operasi di setiap wilayah operasinya. Perusahaan telah menyiapkan kompensasi untuk karyawan yang terkena dampak, dengan sebagian besar di antaranya akan menerima N+1.

Ini bukan kali pertama Freshippo melakukan PHK setelah beralih menjadi perusahaan independen dari Alibaba Group. Pada bulan Maret, 20 persen dari total karyawan diberhentikan, dan bisnis pembelian kelompok perusahaan menarik diri dari beberapa daerah seperti Guangzhou, Shenzhen, Suzhou, Beijing, Chengdu, dan Wuhan.

Selain PHK, bonus akhir tahun untuk tim manajemen senior juga terpengaruh. Porsinya berkurang setengahnya dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, sebagian insentif karyawan masih diberikan, meskipun bonus akhir tahun tertunda pembayarannya hingga satu bulan setelahnya, menurut sumber internal.

CEO Hou Yi mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan profitabilitas satu toko menjadi keuntungan penuh dalam komunikasi internal pada bulan Januari. Untuk mencapai tujuan tersebut, akan dilakukan penyesuaian pada mekanisme organisasi internal, kompensasi, dan kesejahteraan karyawan.

Freshippo diharapkan untuk mengencangkan ikat pinggang saat ini, tetapi akan memperluas cakupan opsi pengeluaran dan berbagi hasil pertumbuhan dengan lebih banyak karyawan di garis depan. Namun, perusahaan harus bersaing dengan pesaing domestik seperti MissFresh, Dingdong Maicai, dan Meituan di industri ini.
 

Sumber: cnbcindonesia.com

Selengkapnya
Supermarket Milik Alibaba Freshippo (Hema) PHK Massal Karyawan demi Efisiensi Perusahaan

Arsitektur

Perbedaan Antara Teknik Sipil dan Teknik Arsitektur

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 11 Februari 2025


Membandingkan teknik sipil dengan teknik arsitektur

Insinyur sipil dan arsitek memiliki beberapa tugas yang sama, seperti merencanakan, mendesain, dan membangun struktur. Beberapa orang menganggap teknik arsitektur sebagai sub-bidang khusus dalam teknik sipil. Insinyur sipil bekerja untuk merancang dan membangun proyek-proyek berskala besar, termasuk bandara, sistem pasokan air, dan infrastruktur publik. Insinyur arsitektur, di sisi lain, berspesialisasi dalam mengoptimalkan struktur dan sistem di dalam bangunan tertentu, yang sering kali bekerja dengan HVAC, akustik, dan pencahayaan.

Tanggung jawab insinyur sipil vs insinyur arsitektur

Insinyur sipil mengerjakan berbagai proyek yang berbeda, seperti jalan, bangunan, jembatan, dan sistem air, sedangkan insinyur arsitektur biasanya mengerjakan fondasi struktural dan sistem bangunan atau struktur tertentu. Untuk struktur tertentu, seorang insinyur arsitektur dapat merencanakan dan melaksanakan sistem pendukung fisik dari bawah ke atas dan merancang sistem kelistrikan dan HVAC.

Insinyur sipil, di sisi lain, lebih cenderung merancang, mengelola, dan mengawasi proyek-proyek bangunan berskala besar, seperti proyek-proyek kota dan pekerjaan umum. Insinyur sipil dan insinyur arsitektur bekerja sama dalam beberapa proyek; jika insinyur sipil mendesain dan mengelola proyek yang mencakup dua puluh bangunan, insinyur arsitektur dapat membantu dengan persyaratan struktural dan sistem bangunan tertentu.

Kedua profesional ini mengunjungi lokasi konstruksi untuk memastikan pekerjaan diselesaikan dengan benar; mereka juga memperkirakan biaya dan membuat rencana berdasarkan anggaran yang diproyeksikan. Sementara insinyur sipil melakukan banyak perencanaan dan manajemen proyek-proyek besar dan multi-struktur, insinyur arsitektur biasanya memimpin bagaimana struktur tertentu dibangun untuk memaksimalkan keselamatan dan fungsionalitas.

Insinyur sipil

Insinyur sipil memiliki banyak tanggung jawab yang mencakup perencanaan, perancangan, pembangunan, dan pengawasan proyek multi struktur. Mereka harus mengambil peran kepemimpinan untuk secara efektif mengarahkan banyak tim konstruksi, arsitek, dan insinyur lainnya, termasuk arsitek. Sebagian besar pekerjaan mereka dilakukan di kantor, meskipun mereka juga menghabiskan waktu di lokasi konstruksi untuk memastikan pekerjaan selesai sesuai dengan kode dan spesifikasi yang berlaku. Mereka dapat bekerja sebagai manajer kota atau insinyur kota, di antara pilihan lainnya.

Tanggung jawab pekerjaan seorang insinyur sipil meliputi:

  • Menguji bahan bangunan
  • Mempertimbangkan peraturan pemerintah dan kemungkinan bahaya
  • Melakukan operasi survei
  • Mengawasi pemeliharaan jalan dan struktur
  • Merancang sistem pengolahan limbah
  • Membangun bendungan, terowongan, dan jembatan
  • Melakukan analisis risiko

Insinyur arsitektur

Insinyur arsitektur merencanakan dan merancang struktur dan sistem bangunan tertentu. Mereka menggunakan program komputer seperti Revit dan eQuest untuk membantu desain bangunan. Di luar struktur fisik bangunan termasuk balok, balok penopang, lantai, dan dinding insinyur arsitektur dapat mengimplementasikan HVAC, kabel, dan pencahayaan ke dalam rencana mereka. Beberapa profesional mengkhususkan diri pada bidang teknik arsitektur tertentu, seperti akustik atau struktural. Tidak seperti arsitek, insinyur arsitektur adalah ahli teknis yang bekerja dan menekankan pada logistik sistem bangunan daripada daya tarik estetika.

Tanggung jawab pekerjaan seorang insinyur arsitektur meliputi:

  • Mengatur spesifikasi struktur
  • Memperkirakan biaya
  • Menyusun gambar dan rencana
  • Memeriksa dan menguji sistem pendukung bangunan
  • Merancang sistem akustik
  • Merencanakan sistem plambing dan kelistrikan
  • Mempertimbangkan persyaratan proteksi kebakaran

Karier terkait

Mereka yang tertarik dengan karier sebagai insinyur sipil mungkin juga tertarik untuk bekerja sebagai manajer konstruksi. Manajer konstruksi adalah para profesional yang mengawasi operasi konstruksi sehari-hari dari proyek-proyek yang dirancang dan dikelola oleh insinyur sipil. Mereka yang tertarik untuk menjadi insinyur arsitektur mungkin juga tertarik untuk berkarir sebagai insinyur mesin. Insinyur mesin merancang dan membangun mesin, peralatan, dan perangkat, bukan bangunan.

Disadur dari: bestaccreditedcolleges.org

Selengkapnya
Perbedaan Antara Teknik Sipil dan Teknik Arsitektur
« First Previous page 879 of 1.125 Next Last »