Arsitektur

Apa Itu Arsitektur Komputer?

Dipublikasikan oleh Muhammad Reynaldo Saputra pada 20 Februari 2025


Arsitektur Komputer

Arsitektur komputer merupakan sebuah konsep perencanaan dan terstruktur untuk pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer bisa diartikan juga sebagai rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya).

Arsitektur komputer juga merupakan sebuah ilmu dan seni untuk mengetahui cara interkoneksi komponen setiap komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.

Komputer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. komputer adalah suatu perangkat keras yang sangat berkaitan dengan teknologi. komputer mampu membantu berbagai pekerjaan manusia. Kata komputer pada awalnya dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmetika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri.

Jenis Komputer

1. Komputer benam 

2. Komputer pribadi

Cara Kerja Komputer

1. Memori

2. Pemrosesan

3. Masukan dan Hasil

4. Instruksi

5. Arsitektur

6. Program

 

Sumber : Wikipedia

 

 

Selengkapnya
Apa Itu Arsitektur Komputer?

Riset dan Inovasi

Memahami Matahari sebagai Bintang Terdekat dari Bumi

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Februari 2025


Matahari adalah salah satu bintang yang paling dekat dengan bumi. Aktivitas dan pengaruhnya sangat besar terhadap kehidupan manusia. Sehingga, berbagai penampakan fisik, aktivitas, dan fenomena yang terjadi selalu menjadi kajian yang menarik.

Salah satu kajian matahari dan aktivitasnya adalah tentang pergerakan bintik matahari. “Di matahari ada bintik-bintik yang disebut sunspotSunspot mengalami perubahan dalam setiap kemunculannya,” ungkap periset Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Johan Muhamad, dalam Dialog, Obrolan, Fakta Ilmiah Populer dalam Sains Antariksa (DOFIDA), secara daring, Jumat (15/3).

Selain sunspot, lidah api atau prominensa adalah fenomena matahari yang juga menarik untuk dikaji. “Kami mengkaji filamen tersebut dari mulai evolusinya, pembentukannya, sampai kemudian karakteristiknya. Sehingga, kita bisa ketahui kira-kira yang akan berbahaya bagi bumi itu seperti apa,” jelasnya.

Fenomena lain yang menjadi kajian periset yakni cuaca antariksa. Cuaca antariksa adalah keadaan di lingkungan antariksa, khususnya antara matahari dan bumi. Seperti halnya cuaca di bumi, cuaca antariksa bersifat dinamis dan sangat bergantung pada aktivitas matahari.

Berbagai aktivitas matahari dapat secara langsung mengubah kerapatan dan tekanan plasma di ruang antarplanet dan ionosfer. Selain itu meningkatkan tekanan magnetik pada magnetosfer bumi, dan dapat menyebabkan munculnya berbagai macam fenomena alam yang terkait dengan medan magnet dan medan listrik di bumi.

Siklus Matahari

Menurut Johan, di samping berbagai fenomena tersebut, gerhana matahari merupakan salah satu peristiwa yang paling umum diketahui. Tahun 2023, terjadi gerhana matahari total di Indonesia bagian timur.

“Kami melakukan ekspedisi untuk melakukan pengamatan gerhana matahari dan data-datanya itu sangat banyak. Termasuk kami kerja sama juga dengan Institut Teknologi Sumatra (ITERA) menggunakan data mereka untuk mengkaji bentuk-bentuk korona matahari,” tuturnya.

Korona matahari yaitu lapisan terluar dari atmosfer matahari yang bentuknya menyerupai mahkota dan dapat menjadi penanda siklus matahari. Siklus matahari adalah daur aktivitas matahari yang berulang setiap sekitar sebelas tahun sekali.

Artinya, aktivitas matahari tidak selalu sama di setiap saat. Terkadang, matahari sangat aktif melepaskan energi eksplosif. Sementara, di periode lainnya matahari bersikap sangat tenang.

Manusia telah lama mengenal keberadaan siklus sebelas tahun ini. Setidaknya, keberadaan siklus matahari telah terdokumentasikan dengan baik sejak abad 18. Saat ini, kita sedang berada di awal siklus ke-25, yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2024-2025.

Pada saat itu, aktivitas matahari diperkirakan akan meningkat dengan frekuensi kejadian flare dan lontaran massa korona kemungkinan akan bertambah.

Masyarakat dapat mengetahui kondisi cuaca antariksa dengan memantau web penyedia layanan informasi cuaca antariksa. Tersedia juga layanan informasi seperti ini melalui web Space Weather Information and Forecast Services (SWIFtS) di laman http://swifts.brin.go.id/.

Di dalam web SWIFtS, masyarakat dapat menemukan informasi mengenai aktivitas matahari yang terjadi dalam 24 jam terakhir. Selain itu, kondisi geomagnet dan ionosfer global serta regional wilayah Indonesia. Data-data yang disampaikan dalam SWIFtS merupakan rangkuman dari hasil pengamatan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan dunia, serta pengamatan dari antariksa.

“Selain itu, masyarakat juga dapat mengetahui prediksi cuaca antariksa dalam 24 jam mendatang berdasarkan hasil analalisis para peneliti di Pusat Riset Antariksa BRIN. Laman web SWIFtS ditampilkan dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, untuk memfasilitasi pembaca dari Indonesia dan mancanegara,” pungkas Johan. 

Sumber: https://brin.go.id/

Selengkapnya
Memahami Matahari sebagai Bintang Terdekat dari Bumi

Startup

Pengertian dan Karakteristik Business Startup

Dipublikasikan oleh Muhammad Reynaldo Saputra pada 20 Februari 2025


Business Startup

Startup merupakan serapan dari bahasa Inggris yang memiliki arti yaitu bisnis yang baru yang saja dirintis. Startup sendiri merupakan sebuah perusahaan rintisan yang jangka waktu beroperasinya belum terlalu lama.

Oleh karena itu, startup juga bisa diartikan sebagai perusahaan yang baru saja dibentuk dan masih pada tahap pengembangan maupun penelitian agar menemukan pasar yang tepat untuk mengembangkan produk ataupun jasa yang ingin ditawarkan.

Pada umumnya, bisnis startup ini sendiri lebih mengutamakan berbagai ide baru yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan masyarakat maupun konsumen yang ada di pasaran. Dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat ini, perusahaan startup biasanya mengacu kepada perusahaan yang memberikan atau memiliki layanan maupun produk yang bergerak pada bidang teknologi maupun digital.

Karakteristik Bisnis Startup

1. Modal bisnis terhadap pergerakan bisnis yang ada

2. Bisnis startup memiliki umur kurang dari tiga tahun

3. Bisnis startup memiliki pendapatan dalam satu tahun kurang dari 100.000 ribu US Dollar

4. Bisnis startup memiliki tujuan dalam mengembangkan bisnis secara cepat

5. Bisnis startup memiliki kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan pasar

6. Bisnis startup memanfaatkan teknologi informasi elektronik dalam perkembangan zaman saat ini.

 

Sumber: Gramedia.com

Selengkapnya
Pengertian dan Karakteristik Business Startup

Riset dan Inovasi

Jamin Ketersediaan Air Tanah Pedesaan, BRIN dan IHP UNESCO Kembangkan Program MARVI

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Februari 2025


Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Penelitian Limnologi dan Sumber Daya Air (PRLSDA) bekerja sama dengan Komite Nasional Indonesia Program Hidrologi Internasional (IHP) UNESCO menyelenggarakan workshop “Managing Aquifer Recharge and Sustaining Groundwater Use through Village-level Intervention (MARVI), Kamis (14/3). Hal ini sebagai salah satu upaya untuk lebih memahami permasalahan dan tantangan air tanah di Indonesia.

“Hingga saat ini, permasalahan air tanah di Indonesia menjadi tantangan besar untuk diselesaikan. Selain permukaan air tanah yang terus menurun, polusi, dan eksploitasi air tanah untuk konsumsi masyarakat menjadi permasalahan yang semakin serius, sehingga perlu segera ditangani,” ungkap Budi Heru Santoso selaku Ketua IHP UNESCO. 

Budi yang saat ini aktif menjadi Peneliti PRLSDA menjelaskan bahwa MARVI merupakan program IHP UNESCO terkait pemantauan air tanah di India yang melibatkan partisipatif aktif di tingkat desa. Sedangkan workshop MARVI adalah salah satu bentuk program IHP yang khusus di selenggarakan di Indonesia untuk peningkatan pengetahuan dan kapasitas sumber daya manusia terkait pemantauan air. 

Rachmat Fajar Lubis Peneliti PRLSDA yang didapuk menjadi moderator acara tersebut menambahkan, forum ini tentunya menjadi peluang bagi BRIN untuk mengidentifikasi mitra kolaborasi dan mengidentifikasi lokasi percontohan utama pemantauan air tanah serta adanya partisipatif dan proposal awal untuk pendanaan program.

Basant Maheswari, Professor ahli di bidang air dan keberlanjutan lingkungan yang menjadi narasumber tunggal workshop menginformasikan, proyek MARVI menggunakan pendekatan ‘transdisipliner’ (berbeda dengan pendekatan multidisiplin dan interdisipliner). Ia menambahkan, MARVI adalah program pengumpulan data partisipatif, saling berbagi informasi untuk membangun pemahaman; dan kegiatan yang melibatkan pengambil kebijakan, instansi pemerintah, pengguna dan pemangku kepentingan lainnya.

Profesor dari Western Sidney University Australia ini menjelaskan, prinsipnya pendekatan untuk memahami dan mengembangkan ilmu pengelolaan air tanah melalui pendekatan tim. Pendekatan ini memungkinkan para peneliti untuk saling saling memberi informasi, menangkap kompleksitas pengelolaan air tanah dan membantu mereka menciptakan pemahaman baru di luar disiplin ilmu mereka mengenai air tanah di Tingkat desa.

“Dalam proyek ini, kami memiliki peneliti dari berbagai disiplin. Mereka menyumbangkan keahlian di bidang pengelolaan air tanah, namun pada tingkat yang sama mereka bekerja di luar disiplin ilmu mereka sendiri. Kami berupaya memahami kompleksitas keseluruhan proyek, bukan hanya satu bagian saja,” katanya. 

Tujuan program MARVI adalah untuk meningkatkan keamanan pasokan air irigasi dan meningkatkan peluang mata pencaharian bagi masyarakat pedesaan di India. Proyek ini telah berjalan sejak 2011 yang didanai oleh Australian Water Partnership (AWP) dan Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR). Mitra utama proyek ini adalah Western Sydney University, CSIRO Land & Water, International Water Management Institute, Development Support Centre, Arid Communities and Technologies, Maharana Pratap University of Agriculture and Technology dan Vidya Bhawan Krishi Vigyan Kendra. 

Sumber: https://brin.go.id/

Selengkapnya
Jamin Ketersediaan Air Tanah Pedesaan, BRIN dan IHP UNESCO Kembangkan Program MARVI

Pertanian

Info Teknologi: Teknologi Adaptasi Perubahan Iklim Tingkatkan Produktifitas Pertanian

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Februari 2025


Iklim adalah faktor utama yang memengaruhi praktik pertanian, termasuk pola tanam, waktu penanaman, dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Perubahan iklim telah mengakibatkan dampak serius bagi sektor pertanian, termasuk kerusakan lahan, meningkatnya serangan OPT, penurunan hasil, dan kesulitan menentukan waktu tanam. Selain itu, sumberdaya lahan dan air juga terpengaruh, dengan penurunan fungsi sumberdaya lahan, cekaman lingkungan dan berkurangnya luas areal panen.

Dampak perubahan iklim juga memengaruhi produksi tanaman. Perubahan dalam pola hujan, musim kemarau yang lebih panjang, dan kenaikan permukaan air laut berdampak negatif pada pertanian di daerah pesisir. Bergesernya waktu tanam, musim, dan pola tanam serta menurunnya kualitas lahan. Masalah ini memerlukan upaya serius dalam menghadapi perubahan iklim.

Adaptasi terhadap perubahan iklim adalah langkah kunci untuk mengatasi tantangan ini. Climate Smart Agriculture (CSA), pendekatan yang diusulkan oleh FAO salah satunya juga berfokus pada adaptasi dan membangun ketahanan terhadap perubahan iklim. Teknologi tanaman pangan dalam hal ini memiliki peran penting dalam adaptasi perubahan iklim. Varietas tanaman yang adaptif terhadap perubahan iklim menjadi kunci utama. Varietas yang memiliki umur pendek, toleran salinitas dan kekeringan, serta rendemen tinggi akan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap perubahan iklim. Varietas rendah emisi gas rumah kaca juga berperan penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan.

Selain itu, teknologi hemat air menjadi fokus penting dalam menghadapi kekeringan yang semakin sering terjadi. Teknologi Pengairan Basah Kering (PBK) dengan memonitor tinggi muka air di lahan sawah dengan cermat, memungkinkan penggunaan air irigasi lebih efisien. Pengairan berselang juga menjadi pilihan yang baik untuk menghemat air dan mencegah masalah seperti keracunan besi.

Pengelolaan hara spesifik lokasi (PHSL) adalah panduan untuk membantu petani dalam pemupukan yang sesuai dengan kondisi setempat, kebutuhan tanaman, dan tingkat hasil yang diharapkan. Panduan ini berbasis komputer yang dikembangkan oleh International Rice Research Institute (IRRI). Rekomendasi PHSL dapat diperoleh melalui akses internet: http:/webapps.irri.org/nm/id atau kontak nomor 135.

Adaptasi perubahan iklim dalam pertanian bukan hanya tanggung jawab petani tetapi juga masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Kolaborasi dan peningkatan kesadaran mengenai perubahan iklim sangat penting dalam upaya menuju pertanian adaptif terhadap tantangan perubahan iklim yang terus berkembang serta menjaga ketahanan pangan nasional.

Pentingnya adaptasi perubahan iklim dalam pertanian tidak dapat diabaikan. Dengan mengadopsi teknologi tanaman pangan yang sesuai, praktik penghematan air, dan panduan pemupukan yang tepat, pertanian dapat tetap produktif dan berkelanjutan di tengah kondisi perubahan iklim. Upaya ini adalah langkah penting menuju pertanian yang lebih tahan terhadap tantangan perubahan iklim. (DA ’Okt 23)

Sumber: https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/

Selengkapnya
Info Teknologi: Teknologi Adaptasi Perubahan Iklim Tingkatkan Produktifitas Pertanian

Riset dan Inovasi

Studi Perubahan Iklim dan Siklus Biogeokimia Penting untuk Susun Strategi Mitigasi dan Adaptasi

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Februari 2025


Peneliti Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aan Johan Wahyudi memaparkan topik keragaman hayati laut Indonesia, pada The 7th International Symposium JAAI, bertajuk “Peran JAAI Menuju Indonesia Emas 2045”, di Bogor, Kamis (7/3) lalu.

Menurutnya, menghadapi tantangan permasalahan laut akibat perubahan iklim memerlukan studi dampak perubahan iklim terhadap siklus biogeokimia.

Studi holistik ini menggarisbawahi adanya interaksi yang rumit antara perubahan iklim dan dinamika biogeokimia di perairan Indonesia.

“Pemahaman yang berbeda mengenai dampak-dampak ini sangat penting untuk menyusun strategi mitigasi dan adaptasi yang efektif dalam menghadapi krisis global yang sedang berlangsung,” ungkapnya.

Dia menekankan, hasil penelitian menggarisbawahi tren penurunan konsentrasi, yang dipengaruhi oleh makronutrien dan produktivitas primer, dengan potensi tidak langsung dampak dari kegiatan antropogenik dan pemanasan global.

Simposium ini merupakan kerja sama antara BRIN dengan Ikatan Alumni Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) melalui organisasi JSPS Alumni Association of Indonesia (JAAI).

Acting President of JAAI Puspita Lisdiyanti mengungkapkan, kontribusi riset dan inovasi untuk terobosan baru sangat diperlukan untuk mewujudkan impian Indonesia Emas 2045.

“Pengalaman riset dan pengetahuan para narasumber serta adanya diskusi terkait pembangunan sumber daya manusia dan industri berbasis teknologi, seperti bioenergi dan bioteknologi tentunya akan sangat bermanfaat untuk menambah ide, gagasan, dan pengetahuan para peserta,” tuturnya.

Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN yang akrab disapa Lilis tersebut menambahkan, kegiatan yang dihadiri 112 peneliti dan pengajar dari Indonesia, Jepang, Malaysia, India, Thailand, Mesir, Filipina, dan Bangladesh tentunya akan menjadi media berbagi ilmu dan mendorong munculnya peluang kolaborasi yang sangat dibutuhkan para peneliti di Indonesia.

Skema Pendanaan Riset Kolaborasi dengan Jepang

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN Ajeng Arum Sari menginformasikan, para peserta simposium dapat memanfaatkan beberapa program pendanaan riset dan inovasi BRIN, melalui skema Kolaborasi Riset dan Inovasi Indonesia Maju (RIIM). Tahun anggaran 2024, BRIN telah merekomendasikan 12 proyek yang kini sedang diseleksi pihak Jepang.

“Ada tiga jenis kerja sama dengan lembaga pendanaan luar negeri. Pertama, joint call, misalnya e-ASIA, SEA-EU JFS, dan KONEKSI. Kedua pendanaan bersama, contohnya BMGF dan JST. Dan ketiga, program kolaboratif, contohnya SATREPS,” tuturnya.

Ajeng menjelaskan, SATREPS adalah contoh program kolaboratif Jepang dan Indonesia. Proyek SATREPS terbuka untuk semua peneliti Indonesia, dan pembiayaannya mencakup infrastruktur dan kegiatan penelitian yang memerlukan kolaborasi dengan universitas-universitas Jepang.

Simposium ini juga menghadirkan Peneliti Pusat Riset Eijkman dan Biologi Molekuler BRIN. Dirinya menjelaskan tentang penemuan obat antiparasit dan upaya identifikasi malaria dengan tes diagnotik cepat.

Sementara itu dari lembaga lain, hadir pula Kosuke Mizuno dari Kyoto University, Satria Gentur Pinandita dari PT Ajinomoto Indonesia, Evy Hariyadi dari PT. PLN, dan Ika Dewi Ana dari Universitas Gadjah Mada.

Sebagai informasi, selain menyelenggarakan simposium, Rapat Umum Majelis menjadi agenda terakhir dalam pertemuan internasional ini untuk memilih Presiden JAAI periode April 2024-Maret 2026. Berdasarkan rapat tersebut, Puspita Lisdiyanti terpilih menjadi Presiden JAAI periode selanjutnya. 

Sumber: https://brin.go.id/

Selengkapnya
Studi Perubahan Iklim dan Siklus Biogeokimia Penting untuk Susun Strategi Mitigasi dan Adaptasi
« First Previous page 809 of 1.285 Next Last »