Akuntansi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 10 Februari 2025
Ekuitas adalah jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham suatu perusahaan, jika seluruh aset perusahaan dicairkan dan seluruh hutang perusahaan dibayar. Nilainya ditentukan dari total pencairan seluruh aset perusahaan dikurangi dengan total hutang perusahaan yang harus dibayar. Nilai ekuitas merupakan salah satu indikator untuk mengecek kesehatan keuangan suatu perusahaan. Ekuitas dapat bernilai positif atau negatif. Jika ekuitas bernilai negatif, perusahaan tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar hutang-hutangnya.
Definisi
Ekuitas (berasal dari kata equity atau equity of ownership yang berarti kekayaan bersih perusahaan) adalah tuntutan atau bagian hak pemilik terhadap aktivas perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban perusahaan. Dalam arti sempit ekuitas merupakan nilai jual dari perusahaan tersebut. Bisa juga disebut sebagai investasi di dalam perusahaan yang ditanam oleh pemilik. Atau juga bisa disebut total aktiva dikurangi total pasiva. Ekuitas merupakan bagaimana besarnya hak atau kepentingan pemilik perusahaan atau pemegang saham pada harta perusahaan.
Elemen
Elemen ekuitas terdiri dari modal disetor, laba tidak dibagi, modal penilaian kembali, modal sumbangan, dan modal lain-lain.
Modal disetor
Modal disetor disebut juga dengan modal yang dikontribusi. Modal disetor menjadi sumber modal pertama yang berasal dari pemegang saham sebuah perurahaan. Sumber utama modal disetor berasal dari penerbitan saham atau disebut sebagai modal saham. Saham tersebut terbagi menjadi lebaran yang memiliki nilai tertertentu berdasarkan yang diterbitkan perseroan.
Keuntungan yang ditahan
Keuntungan atau laba ditahan sering juga disebut sebagai keuntungan tak dibagi. Keuntungan ditahan merupakan keuntungan bersih dari operasional perusahaan yang tidak dibagi atau diambil oleh para pemegang saham. Sehingga keuntungan tersebut tetap berada pada perusahaan. Namun keuntungan ditahan dapat sebagian dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen tapi sebagiannya tetap ditahan oleh perusahaan. Keputusan itu sepenuhnya berada pada tangan pemagang saham, apakah akan dibagi atau tidak.
Modal penilaian kembali
Penilaian kembali dilakukan untuk memenuhi prinsip keadilan pada sebuah perusahaan. Tujuannya agar aset perusahaan masih berada pada keadaan yang wajar. Penilaian ini mengeluarkan biaya. Untuk ruginya akan ditanggung atau dibebankan pada masing-masing anggota. Apabila dilakukan penilaian kembal terhadap aktiva-aktiva perusahaan, maka selisih nilai buku lama, yaitu buku periode sebelumnya dengan nilai buku yang baru dicatat sebagai modal penilaian kembali di dalam perusahaan.
Modal sumbangan
Modal sumbangan merupakan aktiva yang berasal dari sumbangan atau perusahaan itu mendapatkan sumbangan dari luar perusahaan. Jika perusahaan menerima modal sumbangan, perusahaan tersebut tidak perlu melakukan penjurnalan, tetapi cukup dengan catatan memorial. Modal sumbangan yang diterima dapat menutup risiko kerugian diakui sebagai ekuitas. Sedangkan modal sumbangan yang merupakan pinjaman terdapat kewajiban perusahaan untuk membayarnya. Perusahaan tidak mengeluarkan modal terkait modal sumbangan ini.
Modal lain-lain
Yaitu modal yang terdapat pada cadangan laba. Modal ini tidak dibagi namun dapat dimiliki kembali oleh pemilik saham sebagai dividen.
Jenis-jenis ekuitas
Ekuitas pemegang saham
Merupakan nilai semua aset perusahaan yang nantinya akan kembali ke pemegang saham jika aset itu terlikuidasi. Namun kewajiban perusahaan harus telah terbayarkan. Ekuitas ini dapat menjadi penentu kondisi keuangan perusahaan dan menjadi nilai tersendiri. Berdasarkan segi riwayat dan sumbernya, ekuitas pemegang saham dibagi menjadi dua, yaitu modal setoran dan laba ditahan.
Ekuitas pemilik perusahaan
Ekuitas ini biasa juga disebut dengan kekayaan bersih atau aset bersih. Ekuitas pemilik perusahaan merupakan ekuitas yang mengacu pada investasi pemilik dalam aset perusahaan setelah semua kewajiban telah dikurangi. Komponen ekuitas ini terdiri dari aset dan kewajiban. Ekuitas ini juga terdiri dari modal yang diinvestasikan dan laba ditahan. Cara menghasilkan ekuitas pemilik adalah dengan cara menggabungkan modal yang diinvestasikan dengan laba yang ditahan.
Pembiayaan ekuitas
Pembiayaan ekuitas merupakan penempatan dana dari investor yang nanti sebagai bagian dari pemilik perusahaan. Biasa disebut dengan penanaman modal pada perusahaan berupa saham. Pembiayaan ekuitas adalah metode meningkatkan modal dengan menjual saham perusahaan ke investor. Sebagai imbalan atas investasi terhadap investor tersebut, ia mendapat kepentingan pada perusahaan.
Tujuannya untuk memperoleh dana usaha bagi perusahaan, mendapatkan profit, majamin adanya investasi, memecahkan kesulitan keuangan, dan dapat memperbaiki kondisi perusahaan. Prosen pembiayaan ekuitas ini dilakukan dengan penjualan saham di IPO, penjualan saham di perusahaan, penjualan saham di media online, dan penjualan saham di pasar nego.
Ekuitas rumah
Biasa juga disebut dengan nilai rumah. Ekuitas ini juga sebagai salah satu jenis daru nilai kepemilikan yang merupakan sebuah cara untuk menilai sebuah rumah setelah mengurangi total hipoteknya. Ekuitas ini penting bagi mereka yang ingin membeli maupun yang menjual rumah.
Ekuitas merek
Merupakan nilai yang terdapat pada sebuah merek peruhaan. Semakin tinggi ekuitas merek makan akan memberikan keunggulan kompetitif terhadap sebuah perusahaan. Tinggi rendahknya ekuitas sebuah merek dapat dilihat dari loyalitas merek, kesadaran terhadap merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan aset-aset lainnya seperti paten. Selain itu, kepercayaan yang tinggi terhadap merek juga mempengaruhi akuitas merek. Sehingga menjalin kepercayaan merupakan suatu yang penting bagi perusahaan untuk akuitas mereknya. Contoh merek yang mimiliki akuitas tinggi adalah KFC, Toyota, Coca cola dan lain-lainnya.
Sumber artikel: Wikipedia
Geografi
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 10 Februari 2025
Jakarta - Peta Indonesia merupakan gambaran atau lukisan yang merepresentasikan wilayah Indonesia dalam bentuk datar. Melalui peta ini, kita dapat memahami berbagai wilayah di Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau dan provinsi di dalamnya. Kemudian batas-batas daerah, laut, sungai, gunung, dan lain-lain.
Dikutip dari Atlas Lengkap Indonesia & Dunia, Mahyuzar (2015), Indonesia memiliki 34 provinsi mulai dari Sabang hingga Merauke. Mulai dari Aceh di Pulau Sumatera sampai Papua.
Mengenalkan peta sebagai ilmu pengetahuan umumnya telah dilakukan semenjak berada di sekolah dasar (SD). Hal itu Tujuan hal itu untuk memperkenalkan nama-nama pulau, nama-nama provinsi, dan letak wilayah yang ada di Indonesia.
Lanjut ke sekolah menengah pertama (SMP), kita akan kembali diajarkan tentang peta secara lebih rinci. Seperti memahami skala peta, garis astronomis, sampai simbol-simbol pada peta.
Dalam ilmu geografi, kita dituntut memahami kondisi bumi khususnya negara Indonesia melalui peta Indonesia. Berikut akan dibahas seputar peta Indonesia, mulai dari cara membaca peta yang benar, warna pada peta Indonesia, informasi geografi Indonesia, sampai nama provinsi yang terdapat dalam peta Indonesia.
Cara Baca Peta Indonesia
Melihat gambar peta Indonesia sekilas terlihat gampang dimengerti, padahal untuk membaca dengan benar kita butuh memahami beberapa hal. Dilansir dari buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta, Hartono (2006) berikut cara membaca peta:
Warna di Peta Indonesia
Pemberian warna pada peta tujuannya untuk memberikan makna oleh pembuat peta dan pembacanya. Dilansir dari buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia Bambang Utoyo, berikut keterangan warna pada peta:
Geografi di Peta Indonesia
Dilansir dari buku Referensi Pintar Atlas Geografi Indonesia oleh Tim Geografi, Indonesia ialah salah satu negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki luas 5.176.800 km2 dengan luas daratan 1.919.443 km2 dan luas lautan mencapai 3.257.357 km2.
Luas wilayah lautan yang lebih besar dari daratan membuat Indonesia disebut sebagai negara maritim.
Dengan luas tersebut negara ini mempunyai kurang lebih 17.504 pulau dengan 6.000 pulau diantaranya tak berpenghuni dan tak ditempati. Indonesia sendiri dianggap strategis karena di Asia Tenggara yang terletak di lintang 6º LU-11º08 LS dan 95º BT-141º BT.
Disadur dari sumber detik.com
Akuntansi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 10 Februari 2025
Catatan atas laporan keuangan adalah catatan-catatan tambahan yang diberikan pada isi laporan keuangan. Tujuan pemberian catatan atas laporan keuangan adalah sebagai informasi tambahan sekaligus penjelas informasi keuangan yang telah ada. Catatan atas laporan keuangan merupakan salah satu bagian isi dari laporan keuangan.
Muatan isi dalam catatan atas laporan keuangan meliputi informasi tambahan khususnya yang berhubungan dengan laporan laba rugi dan kinerja keuangan. Sifat dari informasi dalam catatan atas laporan keuangan adalah mendukung informasi di dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan umumnya digunakan oleh perusahaan besar dengan bentuk catatan kaki. Standar Pelaporan Keuangan Internasional merekomendasikan penggunaan catatan atas laporan keuangan.
Dasar pembuatan
Angka akuntansi yang disajikan di dalam laporan keuangan umumnya memberikan informasi yang tidak sepenuhnya jelas. Sifat informasi yang disajikan lebih cenderung kuantitatif sehingga penjelasan yang cukup secara kualitatif kurang diberikan. Angka-angka pada laporan keuangan tidak dapat memberitahukan posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan secara jelas. Kondisi ini berlaku baik pada laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Kekurangan informasi kuantitatif pada ketiga jenis laporan tersebut dapat dilengkapi dengan pemberian catatan atas laporan keuangan.
Isi
Catatan atas laporan keuangan memuat segala jenis transaksi dalam kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Transaksi yang dimasukkan hanya yang tidak menimbulkan pendapatan dan pengeluaran kas. Selain itu, catatan atas laporan keuangan juga memuat transaksi yang tidak dihitung sebagai bagian dari laporan arus kas meskipun kedudukannya setara dengan kas.
Penyajian informasi
Kosakata yang digunakan di dalam catatan atas laporan keuangan harus jelas. Tiap data kualitatif harus dinyatakan dalam persentase atau nilai nominal. Kosakata yang tidak jelas dilarang untuk dipergunakan. Informasi di dalam catatan atas laporan keuangan umumnya disajikan dalam bentuk data angka maupun data deskriptif. Data angka disajikan menggunakan analisis numerik, sementara data deskriptif disajikan dalam bentuk narasi. Informasi di dalam catatan atas laporan keuangan juga dapat disajikan sebagai data kuantitatif dan data kualitatif.
Jenis data kuantitatif umumnya diberikan pada laporan posisi keuangan atau neraca. Fungsinya untuk memberitahukan jumlah neraca secara keseluruhan. Informasi dalam catatan atas laporan keuangan juga dapat diperluas sesuai kebutuhan informasi keuangan pada suatu perusahaan. Jenis informasi tambahan ini antara lain kontrak sewa dan penangguhan pajak. Sementara itu, data kualitatif berisi mengenai keterangan waktu dan ukuran pembayaran dalam suatu transaksi. Selain itu, penyajian data kualitatif dapat pula berupa alasan yang menjadi penyebab perbedaan antara hasil operasi keuangan dengan hasil operasi keuangan lainnya.
Pemakai
Catatan atas laporan keuangan dapat digunakan oleh perusahaan konstruksi setelah bangunan selesai dibangun dan siap digunakan sesuai tujuannya. Nilai konstruksi harus pindahkan ke aset tetap yang bersangkutan. Dalam hal ini, catatan atas laporan keuangan mememberikan informasi mengenai rincian kontrak pengerjaan konstruksi. Rincian ini meliputi nilai kontrak, sumber pembiayaan, biaya pengeluaran, panjar dan retensi keuangan.
Catatan atas laporan keuangan juga digunakan oleh partai politik untuk keperluan akuntansi, hibah, dan sumbangan berbentuk barang dan jasa. Pencatatan harga disesuaikan dengan harga pasar. Sementara sumbangan dari masyarakat diberikan catatan khusus jika sifatnya menonjol dari segi jumlah dan kelompok penyumbang. Sementara itu, pada usaha mikro kecil menengah, catatan atas laporan keuangan menjadi syarat wajib bagi isi laporan kuangannya. Ini sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang menyertakan catatan atas laporan keuangan bersama dengan neraca dan laporan laba.
Manfaat
Kinerja keuangan secara terperinci dapat dijelaskan melalui catatan atas laporan keuangan. Perincian ini dilakukan pada laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi. Pada laporan posisi keuangan, kinerja perusahaan dapat diketahui melalui data dari neraca yang telah ada ditambah dengan catatan atas laporan keuangan. Sementara pada laporan laba rugi, catatan ini menggunakan sumber datanya untuk menjelaskan kinerja keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan.
Catatan atas laporan keuangan juga dapat memberikan penjelasan terhadap aturan-aturan yang diberlakukan oleh perusahaan pada pencatatan keuangan. Catatan atas laporan keuangan dapat memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu, masa sekarang dan di masa depan. Manajemen dan pihak ekternal dapat dengan mudah mengambil keputusan keuangan karena adanya catatan atas laporan keuangan.
Sumber artikel: Wikipedia
Teknik Industri
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 10 Februari 2025
Kustomisasi massal memanfaatkan sistem bantuan komputer yang fleksibel untuk menghasilkan produk khusus. Sistem semacam itu menggabungkan biaya unit yang rendah dari proses produksi massal dengan fleksibilitas kustomisasi individu. Kustomisasi massal adalah batas baru dalam bisnis untuk industri manufaktur dan jasa. Pada intinya, ini adalah peningkatan yang luar biasa dalam variasi dan kustomisasi tanpa peningkatan biaya yang sesuai. Pada batasnya, ini adalah produksi massal barang dan jasa yang disesuaikan secara individual. Yang terbaik, hal ini memberikan keuntungan strategis dan nilai ekonomi.
Strategi desain produk
Kustomisasi massal adalah strategi desain produk dan saat ini digunakan dengan diferensiasi tertunda dan desain modular untuk meningkatkan nilai yang diberikan kepada pelanggan. Kustomisasi massal adalah metode, "secara efektif menunda tugas diferensiasi produk untuk pelanggan tertentu hingga titik terakhir yang memungkinkan dalam jaringan pasokan".
Dari perspektif teknik kolaboratif, kustomisasi massal dapat dipandang sebagai upaya kolaboratif antara pelanggan dan produsen, yang memiliki serangkaian prioritas yang berbeda dan perlu bersama-sama mencari solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik individu pelanggan dengan kemampuan kustomisasi produsen.
Sejarah
Konsep kustomisasi massal dikaitkan dengan Stan Davis dalam Future Perfect, dan didefinisikan oleh Tseng & Jiao (2001, hal. 685) sebagai "memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan individu dengan efisiensi produksi yang mendekati massal". Kaplan & Haenlein (2006) setuju, menyebutnya sebagai "strategi yang menciptakan nilai melalui beberapa bentuk interaksi perusahaan-pelanggan pada tahap fabrikasi dan perakitan di tingkat operasi untuk menciptakan produk yang disesuaikan dengan biaya produksi dan harga moneter yang serupa dengan produk yang diproduksi secara massal". Demikian pula, McCarthy (2004, hlm. 348) menyoroti bahwa kustomisasi massal melibatkan penyeimbangan pendorong operasional dengan mendefinisikannya sebagai, "kemampuan untuk memproduksi pilihan produk dalam jumlah yang relatif besar untuk pasar yang relatif besar (atau kumpulan ceruk pasar) yang menuntut penyesuaian, tanpa pengorbanan dalam hal biaya, pengiriman, dan kualitas".
Implementasi
Banyak implementasi kustomisasi massal yang beroperasi saat ini, seperti konfigurator produk berbasis perangkat lunak yang memungkinkan untuk menambah dan/atau mengubah fungsionalitas produk inti atau membangun penutup yang sepenuhnya disesuaikan dari awal. Namun, tingkat kustomisasi massal ini hanya mengalami adopsi yang terbatas. Jika departemen pemasaran perusahaan menawarkan produk individual (fragmentasi pasar atomik), sering kali ini tidak berarti bahwa suatu produk diproduksi secara individual, tetapi lebih pada varian serupa dari barang yang diproduksi secara massal yang sama.
Selain itu, dalam konteks fesyen, teknologi yang ada saat ini untuk memprediksi ukuran pakaian dari data masukan pengguna terbukti belum memiliki tingkat kesesuaian yang cukup tinggi untuk tujuan penyesuaian massal. Perusahaan yang telah berhasil dengan model bisnis kustomisasi massal cenderung memasok produk elektronik murni. Namun, ini bukanlah "penyesuai massal" yang sebenarnya dalam arti sebenarnya, karena mereka tidak menawarkan alternatif untuk produksi massal barang-barang material.
Varian
Pine (1992) menjelaskan empat jenis kustomisasi massal:
Dia menyarankan model bisnis, "jalur 8.5-angka", sebuah proses dari penemuan ke produksi massal ke perbaikan terus-menerus ke kustomisasi massal dan kembali ke penemuan.
Riset pasar
Kamis, Koufaris dan Stern (2008) melakukan eksperimen untuk menguji dampak kustomisasi massal ketika ditunda ke tahap ritel, belanja online. Mereka menemukan bahwa pengguna merasakan kegunaan dan kenikmatan yang lebih besar dengan antarmuka kustomisasi massal dibandingkan dengan antarmuka belanja yang lebih umum, terutama dalam tugas dengan tingkat kerumitan yang sedang.
Disadur dari: en.wikipedia.org
Facilities Engineering and Energy Management
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 10 Februari 2025
Teknik Pemeliharaan adalah disiplin dan profesi yang menerapkan konsep engineering untuk optimalisasi peralatan, prosedur, dan anggaran departemen untuk mencapai pemeliharaan, keandalan, dan ketersediaan peralatan yang lebih baik.
Pemeliharaan, dan karenanya teknik pemeliharaan, semakin penting karena meningkatnya jumlah peralatan, sistem, mesin dan infrastruktur. Sejak Revolusi Industri, perangkat, peralatan, mesin, dan struktur telah berkembang semakin kompleks, membutuhkan sejumlah personel, panggilan, dan sistem terkait yang diperlukan untuk memeliharanya. Sebelum tahun 2006, Amerika Serikat menghabiskan sekitar US$300 miliar per tahun untuk pemeliharaan dan operasi pabrik saja. Pemeliharaan adalah untuk memastikan unit sesuai untuk tujuan, dengan ketersediaan maksimum dengan biaya minimum. Seseorang yang mempraktikkan teknik pemeliharaan dikenal sebagai insinyur pemeliharaan.
Deskripsi insinyur pemeliharaan
Seorang insinyur pemeliharaan harus memiliki pengetahuan yang signifikan tentang statistik, probabilitas dan logistik, dan tambahan dalam dasar-dasar pengoperasian peralatan dan mesin yang menjadi tanggung jawabnya. Seorang insinyur pemeliharaan juga harus memiliki keterampilan interpersonal, komunikasi, dan manajemen yang tinggi, serta kemampuan untuk membuat keputusan dengan cepat.
Tanggung jawab tipikal meliputi:
Institusi di seluruh dunia telah mengakui perlunya rekayasa pemeliharaan. Insinyur pemeliharaan biasanya memiliki gelar di bidang teknik mesin, teknik industri, atau disiplin ilmu teknik lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, program sarjana dan magister khusus telah berkembang. Program gelar sarjana di bidang teknik pemeliharaan di Universitas Jerman-Yordania di Amman menjawab kebutuhan tersebut, serta program master dalam bidang teknik pemeliharaan di Universitas Teknologi Luleå. Dengan meningkatnya permintaan untuk Chartered Engineers, University of Central Lancashire di Inggris telah mengembangkan MSc dalam teknik pemeliharaan yang saat ini di bawah akreditasi dengan Institution of Engineering and Technology dan Bachelor of Engineering top-up dengan gelar kehormatan untuk teknisi yang memegang Higher National Diploma dan mencari kemajuan dalam karir profesional mereka.
Disadur dari: en.wikipedia.org
Akuntansi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 10 Februari 2025
Aset atau aktivas adalah semua sumber ekonomi atau nilai suatu kekayaan oleh suatu entitas tertentu dengan harapan memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang dapat diukur dalam satuan uang, termasuk didalamnya sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Aset dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit. Aset dipahami sebagai harta total.
Namun biasanya untuk keperluan analisis dirinci menjadi beberapa kategori, seperti aset lancar, Investasi jangka panjang, Aset tetap, Aset tidak berwujud, Aset pajak tangguhan dan aset lain. Aset dapat memberikan kontribusi pendapatan apabila dibuat produktif sebagai modal harta kekayaan bernilai (valuable capital) yang dikelola oleh sistem dan menghasilkan pendapatan pasif (Passive Income). Untuk mendapatkan atau membangun aset membutuhkan sebuah pembelajaran khusus.
Aset merupakan kumulatif hasil dari tujuan mendapatkan sesuatu dalam jangka waktu lama. Aset memiliki kecenderungan nilai menaik. Pengeluaran investasi selalu menghasilkan aset yang berupa hasil sumber daya, kekayaan atau modal yang kita miliki dan dana investasi. Aset dapat dikategorikan menjadi aset barang bergerak dan barang tidak bergerak. Aset barang bergerak dapat berupa modal, simpanan dan hutang, sedang aset barang yang tidak bergerak adalah tanah dan bangunan.
Manajemen aset
Tahap manajemen aset yang dapat dilakukan guna meningkatkan aset-aset yang dimiliki yaitu inventarisasi aset, legal audit, penilaian aset, optimalisasi aset, serta pengawasan dan pengendalian aset. Jika kelima tahapan manajemen aset ini dijalankan dengan baik maka akan memberikan manfaat yang besar bagi pemilik aset dalam meningkatkan efisiensi, efektifitas dan menciptakan nilai tambah dalam mengelola aset yang lebih tertib, akuntabel, dan transparan.
Dalam memulai manajemen aset harus melakukan perencanaan manajemen aset dengan tujuan memastikan efektivitas dan koordinasi kegiatan manajemen aset yang disusun pemilik aset, mengawasi penggunaan dana dalam proses manajemen serta penggunaan aset properti, memastikan bahwa permasalahan manajemen aset telah dibahas dalam pertemuan pengambilan keputusan sebagai dasar penyusunan rencana pelayanan, memahami batasan efektivitas, efisiensi serta mempertimbangkan kondisi ekonomi dalam menyusun manajemen atau pengelolaan aset, membuat pola kerjasama pengelolaan aset dengan pihak ketiga atau organisasi lain yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Manfaat
Ada banyak manfaat dalam manajemen aset pada suatu perusahaan. Manfaat dari suatu aset meliputi menjaga nilai aset dimana perusahaan dapat menjaga nilai aset tetap tinggi, memiliki usia lebih panjang, serta menghindari kerusakan terhadap aset dapat menurunkan nilai jual, menetapkan investasi aset yang benar dimana perusahaan menjaga kekayaan aset adalah dengan menetapkan aset yang tepa, memantau penyusutan aset dimana perusahaan dapat memantau risiko dari penggunaan asset, meningkatkan keamanan aset dimana perusahaan dapat meminimalisir hilangnya aset ataupun aset rusak serta menciptakan manajemen risiko dimana perusahaan menumbuhkan kesadaran perusahaan atas bahaya dan risiko dari aset yang dimiliki.
Tujuan
Umumnya memiliki tujuan aset adalah untuk menjaga kesehatan perusahaan yang sumber ekonomi di masa mendatang. Misalnya perusahaan bank agar dapat melakukan antisipasi terhadap perubahan eksternal yang berhubungan untuk mendukung operasi yang sedang berlangsung terhadap risiko berupa tingkat suku bunga ataupun perubahan nilai tukar mata uang. Secara spesifik, tujuan aset dari suatu perusahaan perbankan diuraikan sebagai pedoman kebijakan bank yang akan dating, akomodasi kebutuhan yang telah direncanakan dalam meningkatkan dana, kas, aktiva produktif dan fasilitas kantor dalam pengalokasian dana serta positioning the bank yang dapat mengadopsi peningkatan profit apakah untuk kondisi yang akan datang dapat meningkat.
Karakteristik
Aset itu sendiri memiliki karakteristik utama terhadap komponen lain sebagai pembeda diuraikan berupa Manfaat Ekonomi Masa Depan (Future Economic Benefits) diartikan bahwa aset memiliki manfaat ekonomi yang dapat diperoleh pada suatu hari di hari yang mendatang. Diartikan pula diartikan bahwa aset memiliki kapasitas untuk memberikan layanan atau manfaat kepada perusahaan yang menggunakannya diperoleh pada suatu hari di hari yang mendatang.
Kontrol oleh perusahaan tertentu (Control by a Particular Enterprise) dimana apabila ingin memiliki aset, badan usaha harus mengendalikan manfaat ekonomi masa depan sejauh dapat memperoleh manfaat dari aset yang umumnya dapat menolak atau mengatur akses ke manfaat itu oleh orang lain. Misalnya, dengan mengizinkan akses hanya dengan harga tertentu. Hasil Terjadinya Transaksi atau Peristiwa Sebelumnya (Occurrence of a Past Transaction or Event) dimana aset mengemukakan bahwa manfaat ekonomi masa depan dari aset sekarang saja dan bukan aset masa depan suatu perusahaan. Khususnya pada kemampuan sekarang dalam memperoleh manfaat ekonomi masa depan yang merupakan aset dan hasil transaksi atau keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan.
Jenis
Aset Lancar
Aset lancar merupakan harta yang dimiliki perusahaan yang bisa digunakan dan dicairkan dalam waktu yang singkat. Aset lancar mudah untuk diukur dalam satuan nilai mata uang, serta menjadi hal yang mendasar bagi perusahaan untuk menjalankan aktivitas perusahaannya. Ciri-ciri dari aset lancar yaitu mudah untuk dijual atau dibeli, dalam kurun waktu satu tahun. Aset lancar juga bisa disimpan, dan bisa dijual kembali sewaktu-waktu ketika diperlukan. Hal ini menimbulkan dampak positif karena aset dapat dicairkan dalam waktu yang singkat, dalam bentuk uang tunai atau bentuk kas. Aset lancar mempunyai beberapa contoh yaitu:
Aset tidak lancar
Aset tidak lancar disebut juga aset jangka panjang. Aset tidak lancar merupakan aset yang dimiliki perusaahaan, namun tidak dapat diukur jumlahnya secara jelas dan memungkinkan akan terjadinya depresiasi mata uang. Sifatnya, tahan lama karena tidak mudah untuk ditukarkan dengan uang tunai dan tidak termasuk dalam alat pembayaran yang sah. Aset tidak lancar memiliki tiga jenis yaitu, investasi jangka panjang, aset tidak berwujud, dan aset tetap.
Sumber artikel: Wikipedia