Keinsinyuran
Dipublikasikan oleh Muhammad Reynaldo Saputra pada 17 Februari 2025
KOMPAS.com - Jurusan kuliah atau program studi (prodi) Teknik menjadi salah satu prodi yang diminati oleh calon mahasiswa jurusan IPA. Teknik sendiri merupakan bidang yang mengombinasikan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Ada banyak sekali ilmu teknik yang bisa kamu pelajari, khususnya jika kamu melanjutkan studi pada kampus yang memiliki konsentrasi pada bidang ini.
Beberapa di antaranya teknik fisika, teknik nuklir, teknik metalurgi, teknik perminyakan, teknik nuklir, teknik penerbangan, teknik perkapalan, dan lainnya. Berbekal keilmuan yang dipelajari di bangku perkuliahan, pada umumnya penguasaan Ilmu Teknik menjadi nilai jual yang patut dibanggakan.Saat ini, lulusan Ilmu Teknik memiliki prospek kerja yang sangat luas. Hampir seluruh sektor membutuhkan ahli teknik. Jenis dan jenjang karier yang ditawarkan cukup bervariasi.
Merangkum laman platform edukasi Quipper Campus, berikut 7 prodi teknik yang menawarkan prospek kerja menjanjikan:
1. Teknik Sipil
Teknik sipil adalah bidang ilmu yang mempelajari perencanaan/perancangan, manufaktur, manajemen/pengelolaan, dan konservasi dari beragam fasilitas dan sistem untuk mendukung sebuah kota, pedesaan, dan perkotaan. Artinya, seorang lulusan teknik sipil perlu menguasai ilmu terkait desain (saat melakukan perancangan), konsturksi (saat melakukan pembangunan dan menyusun sistem pengelolaan), hingga pemeliharaan lingkungan (saat melihat dampak pembangunan dari berbagai aspek).
Jenis bangunan yang dimaksud di sini meliputi banyak hal, seperti gedung perkantoran, jembatan, jalan raya, bandara, stasiun, komplek perumahan, serta beragam fasilitas umum lainnya. Oleh karena itu, pilihan topik penelitiannya juga sangat beragam, seperti jembatan dan bantaran sungai/tepi laut, desain jalan, teknologi untuk melindungi manusia dari bencana seperti; banjir dan gempa bumi, serta konservasi lingkungan di suatu wilayah.
Prospek kerja lulusan Teknik Sipil sangat cerah mengingat Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang gencar melakukan pembangunan infrastruktur.
Jadi, lulusan Teknik Sipil banyak dibutuhkan oleh sektor pembangunan seperti kontraktor.
Selain itu, lulusan Teknik Sipil bisa kerja apa lagi? Perlu kamu ketahui, bahwa lulusan Teknik Sipil juga bisa bekerja sebagai konsultan atau di sektor perbankan yang bertugas untuk mengaudit pengajuan kredit konstruksi. Dewasa ini, lulusan Teknik Sipil yang memiliki ketertarikan di bidang hukum mulai banyak yang menjadi Pengacara Hak Paten dan bertugas menilai apakah suatu hal baru dan inovatif layak diberi hak paten. Setiap jenis pekerjaan di seluruh bidang ini menawarkan jenjang karier yang menjanjikan.
Berbekal keilmuan yang dipelajari di bangku perkuliahan, pada umumnya rata-rata gaji awal lulusan Teknik Sipil berada pada kisaran Rp 5 juta. Besaran ini sangat bergantung pada area tempat bekerja, jabatan saat diterima, serta pengalaman yang kamu miliki. Baca juga: 10 Universitas dengan Jurusan MIPA Terbaik di Indonesia 2022
2. Teknik Mesin
Jurusan Teknik Mesin tidak melulu soal mesin motor, mobil, dan kegiatan perbengkelan lainnya. Tapi kamu juga akan belajar hal-hal terkait konversi energi, konstruksi dan perancangan, teknik produksi, juga material.
Secara umum kamu akan mempelajari mesin dengan menggunakan dasar fisika dan matematika, seperti pergerakan mesin, aliran air untuk mesin, material dan desain mesin, elemen penting seperti roda gigi dan sumber mata air, metode pengolahan, metode produksi, pengendalian melalui komputer, dsb.
Faktanya, lulus dari Teknik Mesin kamu akan banyak menghabiskan waktu untuk bekerja di balik komputer sebagai engineer, maintenance planner, ataupun designer. Karena perusahaan-perusahaan di industri otomotif, kedirgantaraan, manufaktur dan otomatisasi, bioteknologi, maupun minyak dan gas membutuhkanmu dalam melakukan perancangan produk tertentu.
Jadi, peluang karier untuk lulusan Teknik Industri sangat besar. Jenis dan jenjang karier yang ditawarkan pun cukup bervariasi. Begitu pula dengan gaji yang kompetitif untuk entry level.
Teknik Industri adalah bidang ilmu yang mempelajari bagaimana mengoptimalisasi kegiatan manusia seperti produksi, pengelolaan dan ekonomi. Lulusan Teknik Industri nantinya bertanggung jawab atas optimalisasi praktis dari sistem produksi pabrik, proposal strategi, serta desain optimal manajemen perusahaan.
Di jurusan Teknik Industri, kamu akan banyak melakukan penyelesaian masalah melalui pendekatan matematis. Peluang karier yang menanti lulusan Teknik Industri sangat banyak. Jenis dan jenjang karier yang ditawarkan juga sangat bervariasi. Kamu bisa bekerja di perusahaan ataupun institusi lain dengan gaji yang kompetitif. Bidang pekerjaan yang dapat dipilih oleh Sarjana Teknik Industri antara lain sistem informasi, produksi dan penjaminan mutu, logistik, konsultan manajemen, dan marketing. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk bekerja di sektor lainnya.
4. Teknik Elektro
Teknik Elektro merupakan bidang ilmu yang mempelajari listrik dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Kamu akan dibekali dengan ilmu dan pengetahuan seputar konsep, perancangan, pengembangan, serta produksi perangkat listrik dan elektronik. Kamu juga akan banyak membahas metode pembangkit dengan sumber energi baru, metode penyimpanan energi, dan metode kontrol penghematan energi.
5. Teknik Nuklir
Teknik Nuklir difokuskan pada upaya mencari solusi atas masalah limbah nuklir dan keterbatasan bahan bakar nuklir. Selain itu yang dipelajari di teknik nuklir ialah bagaimana mengembangkan konsep reaktor nuklir baru, mengaplikasikan teknologi nuklir pada bidang pertanian, kesehatan, industri, hidrologi, lingkungan, juga pertambangan. Berbekal keilmuan yang dipelajari di bangku perkuliahan, pada umumnya penguasaan Ilmu Teknik menjadi nilai jual yang patut dibanggakan.
Saat ini, lulusan Ilmu Teknik memiliki prospek kerja yang sangat luas. Hampir seluruh sektor membutuhkan ahli teknik. Jenis dan jenjang karier yang ditawarkan cukup bervariasi. Kebutuhan sumber daya manusia di bidang iptek nuklir cukup besar. Kamu bisa bekerja di institusi seperti BATAN, PLTN, PLN, Pertamina, serta Alstom. Selain itu kamu pun bisa bekerja sebagai tenaga fisika medis karena lulusan Teknik Nuklir punya dasar fisika radiasi yang kuat.
Gajinya pun sangat kompetitif dengan melihat kemampuan dan pengalaman yang dimiliki, area tempat bekerja, serta level yang dimasuki.
6. Teknik Perminyakan
Salah satu jurusan yang dianggap memiliki prospek kerja menjanjikan adalah Jurusan Teknik Perminyakan. Pada jurusan ini kamu akan diajarkan tentang ilmu eksploitasi dan eksplorasi sumber daya alam. Fokus kajian keilmuan Jurusan Teknik Perminyakan adalah pada tambang minyak bumi, panas bumi, dan gas alam. Hal tersebut tidak terlalu jauh berbeda dengan kajian Jurusan Teknik Pertambangan yakni seputar pengeboran, eksplorasi, dan distribusi.
Perbedaan kedua jurusan tersebut adalah pada objeknya. Jurusan Teknik Pertambangan mengkaji tentang penambangan benda padat seperti batu bara, emas, nikel, aspal, dan lain-lain, sementara Jurusan Teknik Perminyakan mengkaji tentang tentang penambangan benda cair (fluida) dan gas.
Selain memiliki lapangan pekerjaan yang cukup luas, jenjang karier pada teknik perminyakan juga luas. Hal ini dikarenakan ada banyak sekali universitas internasional terbaik di luar negeri yang akan menerima kamu jika ingin mendalami lebih dalam lagi terkait ilmu migas. Maka untuk kamu yang bercita-cita menjadi dosen atau para ahli, maka kesempatan akan terbuka lebar. Lulusan atau ahli di bidang ini sangat banyak dicari. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya perusahaan perminyakan ataupun pertambangan yang membutuhkan ahli dalam bidang perminyakan. Gaji yang ditawarkan juga tidak main-main, sehingga prospek dari pekerjaan ini memang sangat bagus.
7. Teknik Metalurgi
Di jurusan ini kamu mengkaji mineral, logam, lengkap dengan sifat-sifatnya. Kamu akan belajar bagaimana proses pengolahan mineral termasuk juga batubara, proses ekstraksi logam dan pembuatan paduan, hubungan perilaku sifat mekanik logam dengan strukturnya, proses penguatan logam serta fenomena-fenomena kegagalan dan degradasi logam. Meski peminatnya masih sangat sedikit, tetapi perusahaan yang membutuhkan tenaga ahli dalam bidang metalurgi cukup banyak. Setiap tahun, terdapat peningkatan kebutuhan atau lowongan kerja yang terbuka untuk lulusan Jurusan Teknik Metalurgi.
Ada beberapa jenis pekerjaan yang bisa digeluti di masa depan. Salah satu jenis pekerjaannya adalah menjadi manager produksi industri baja atau besi. Selain itu, lulusan teknik khusus logam juga bisa menjadi seorang tenaga ahli dalam perusahaan manufaktur terutama yang menggunakan bahan baku berupa logam. Di sini lulusan teknik jurusan ilmu logam bisa menjadi ahli teknik dalam sektor produksi dan engineering. Banyak juga yang akhirnya dibutuhkan sebagai tenaga QC atau quality control. Industri minyak dan tambang pun membutuhkan lulusan jurusan ilmu logam ini.
Industri minyak dan tambang mempunyai risiko yang cukup besar sehingga membutuhkan tenaga QC yang bertugas dalam melakukan pengecekan kondisi struktur baja yang bisa berubah seiring berjalannya waktu.
Sumber: www.kompas.com
Ekonomi dan Bisnis
Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 17 Februari 2025
Teori organisasi Kontingensi adalah teori manajemen yang menyatakan bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk mengatur bisnis. Sebaliknya, cara yang paling efektif untuk mengatur bisnis tergantung pada situasi spesifik yang dihadapi. Teori ini menunjukkan bahwa cara yang paling efektif untuk mengelola bisnis adalah dengan menganalisis situasi dan mengadaptasi pendekatan manajemen agar sesuai dengan situasi tersebut. Pendekatan ini berbeda dengan pendekatan manajemen tradisional yang menyatakan bahwa ada satu cara terbaik untuk mengelola bisnis. Teori organisasi kontingensi menyediakan kerangka kerja bagi manajer untuk menganalisis situasi dan mengembangkan pendekatan manajemen yang paling efektif untuk situasi tersebut.
1. Dasar pemikiran teori organisasi kontingensi
Premis dari teori organisasi kontingensi adalah bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk mengelola bisnis. Teori ini menyatakan bahwa pendekatan manajemen yang paling efektif tergantung pada situasi spesifik yang dihadapi. Misalnya, pendekatan manajemen yang bekerja dengan baik untuk perusahaan besar mungkin tidak efektif untuk bisnis kecil. Demikian pula, pendekatan manajemen yang bekerja dengan baik di lingkungan yang stabil mungkin tidak efektif di lingkungan yang tidak stabil. Manajer perlu menganalisis situasi dan mengembangkan pendekatan manajemen yang paling efektif untuk situasi tersebut.
2. Pentingnya teori organisasi kontingensi
Pentingnya teori organisasi kontinjensi terletak pada kemampuannya untuk menyediakan kerangka kerja bagi para manajer untuk menganalisis situasi dan mengembangkan pendekatan manajemen yang paling efektif untuk situasi tersebut. Teori ini mengakui bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk mengelola bisnis dan bahwa manajer perlu menyesuaikan pendekatan manajemen mereka agar sesuai dengan situasi. Pendekatan ini dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan meningkatkan kinerja organisasi. Sebagai contoh, seorang manajer yang menggunakan pendekatan teori organisasi kontinjensi mungkin lebih siap untuk mengelola krisis daripada manajer yang menggunakan pendekatan manajemen tradisional.
3. Keterbatasan teori organisasi kontinjensi
Keterbatasan teori organisasi kontinjensi terletak pada kompleksitasnya. Teori ini mengharuskan manajer untuk menganalisis situasi dan mengembangkan pendekatan manajemen yang paling efektif untuk situasi tersebut. Hal ini dapat memakan waktu dan membutuhkan tingkat keahlian yang tinggi. Selain itu, teori ini mungkin tidak cocok untuk semua situasi. Misalnya, dalam lingkungan yang stabil, pendekatan manajemen tradisional mungkin lebih efektif daripada pendekatan Teori Organisasi Kontingensi.
4. Contoh teori organisasi kontingensi
Salah satu contoh teori organisasi Kontingensi adalah manajemen krisis. Dalam situasi krisis, seorang manajer perlu menganalisis situasi dan mengembangkan pendekatan manajemen yang paling efektif untuk situasi tersebut. Hal ini dapat melibatkan penerapan rencana manajemen krisis, berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan, dan mengambil tindakan segera untuk mengurangi krisis.
Contoh lain dari teori organisasi kontinjensi adalah manajemen bisnis kecil. Dalam bisnis kecil, pendekatan manajemen tradisional mungkin tidak efektif. Sebaliknya, seorang manajer mungkin perlu mengadaptasi pendekatan manajemen agar sesuai dengan situasi. Misalnya, seorang manajer mungkin perlu lebih banyak turun tangan dan melibatkan semua karyawan dalam pengambilan keputusan.
5. Membandingkan teori organisasi kontingensi dengan teori organisasi tradisional
Teori organisasi kontingensi berbeda dengan teori organisasi tradisional karena teori ini mengakui bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk mengelola bisnis. Teori organisasi tradisional menunjukkan bahwa ada satu cara terbaik untuk mengelola bisnis, dan manajer perlu mengikuti pendekatan ini. Teori oganisasi kontingensi menunjukkan bahwa manajer perlu menyesuaikan pendekatan manajemen mereka agar sesuai dengan situasi. Pendekatan ini dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan meningkatkan kinerja organisasi.
Contingency Organizational Theory adalah teori manajemen yang menyediakan kerangka kerja bagi manajer untuk menganalisis situasi dan mengembangkan pendekatan manajemen yang paling efektif untuk situasi tersebut. Teori ini mengakui bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk mengelola bisnis dan bahwa manajer perlu menyesuaikan pendekatan manajemen mereka agar sesuai dengan situasi. Meskipun teori ini bisa jadi rumit dan mungkin tidak cocok untuk semua situasi, teori ini dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan meningkatkan kinerja organisasi.
Teori organisasi ketergantungan sumber daya
Teori organisasi ketergantungan sumber daya (RDOT) didasarkan pada gagasan bahwa organisasi bergantung pada sumber daya seperti bahan mentah, teknologi, dan informasi untuk bertahan hidup dan berkembang. Teori ini berpendapat bahwa organisasi harus mengelola hubungan mereka dengan entitas eksternal untuk memastikan mereka memiliki akses ke sumber daya yang mereka butuhkan untuk berfungsi secara efektif. RDOT merupakan pendekatan yang populer di bidang teori organisasi dan telah digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku organisasi.
1. Konsep utama teori organisasi ketergantungan sumber daya
Konsep inti dari RDOT adalah bahwa organisasi bergantung pada sumber daya eksternal untuk mencapai tujuannya. Ketergantungan ini menciptakan ketidakseimbangan kekuatan antara organisasi dan entitas eksternal yang menjadi sandarannya. Oleh karena itu, organisasi harus mengelola hubungan mereka dengan entitas-entitas ini untuk memastikan mereka memiliki akses ke sumber daya yang mereka butuhkan. RDOT juga berpendapat bahwa organisasi harus strategis dalam penggunaan sumber daya dan harus memprioritaskan akuisisi sumber daya utama di atas sumber daya lainnya.
2. Implikasi teori organisasi ketergantungan sumber daya
RDOT memiliki implikasi penting bagi perilaku organisasi. Sebagai contoh, RDOT menyarankan agar organisasi harus proaktif dalam mengelola hubungan mereka dengan entitas eksternal dan harus berusaha untuk mendiversifikasi basis sumber daya mereka untuk mengurangi ketergantungan mereka pada satu entitas. Hal ini juga menunjukkan bahwa organisasi harus menyadari dinamika kekuatan yang berperan dalam hubungan mereka dengan entitas eksternal dan harus berusaha untuk menyeimbangkan ketidakseimbangan kekuatan ini.
3. Kritik terhadap teori organisasi ketergantungan sumber daya
Terlepas dari popularitasnya, RDOT telah dikritik karena terlalu fokus pada lingkungan eksternal dan tidak cukup memperhatikan faktor-faktor internal yang mempengaruhi perilaku organisasi. Beberapa kritikus berpendapat bahwa RDOT tidak memperhitungkan pentingnya budaya organisasi, kepemimpinan, dan faktor internal lainnya yang dapat membentuk perilaku organisasi.
4. Contoh teori organisasi ketergantungan sumber daya dalam praktik
Salah satu contoh RDOT dalam praktiknya adalah cara organisasi mengelola hubungan mereka dengan pemasok. Banyak organisasi bergantung pada pemasok untuk sumber daya utama seperti bahan baku atau teknologi. Untuk memastikan mereka memiliki akses ke sumber daya ini, organisasi dapat mengembangkan hubungan jangka panjang dengan pemasok mereka, berinvestasi dalam program pengembangan pemasok, atau bahkan mengakuisisi pemasok mereka. Dengan demikian, organisasi dapat mengurangi ketergantungan mereka pada satu pemasok dan memastikan mereka memiliki akses ke sumber daya yang mereka butuhkan untuk beroperasi secara efektif.
5. Kesimpulan
Secara keseluruhan, RDOT adalah pendekatan yang berguna untuk memahami bagaimana organisasi mengelola hubungan mereka dengan entitas eksternal. Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, RDOT memberikan perspektif yang berharga tentang pentingnya manajemen sumber daya dalam perilaku organisasi. Dengan bersikap strategis dalam penggunaan sumber daya dan mengelola hubungan mereka dengan entitas eksternal secara efektif, organisasi dapat memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam lingkungan yang semakin kompetitif.
Disadur dari: fastercapital.com
Keinsinyuran
Dipublikasikan oleh Muhammad Reynaldo Saputra pada 17 Februari 2025
KOMPAS.com - Jurusan Teknik biasanya identik dengan mahasiswa atau laki-laki. Sebab, pada tahapan proses masuk jurusan kuliah ini membutuhkan kecerdasan ekstra baik fisik dan mental yang kuat. Dibalik itu, terdapat banyak alasan mengapa mahasiswa tertarik masuk jurusan Teknik, salah satunya karena peluang karier yang lebih luas dan meminimalisir risiko menganggur setelah lulus kuliah. Untuk diketahui, jurusan Teknik merupakan salah satu keahlian spesifik, sehingga peluang mahasiswa untuk bekerja di perusahaan atau instansi lebih tinggi. Hal ini juga membuat calon mahasiswa berlomba untuk masuk di jurusan Teknik.
Namun, apakah ada jurusan Teknik yang cocok untuk calon mahasiswi? Jangan salah, jurusan Teknik juga dapat menjadi pilihan terbaik bagi calon mahasiswi. Bahkan, perguruan tinggi tidak pernah mendiskriminasi atau pun membatasi kaum hawa untuk mengambil jurusan ini.
Apakah Anda tertarik masuk jurusan Teknik, tetapi belum menemukan bidang yang sesuai? Tidak perlu bingung, Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Rabu (22/9/2021), memberikan lima rekomendasi jurusan kuliah di bidang Teknik yang cocok bagi calon mahasiswi yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Teknik Biomedik
Bagi yang belum tahu, jurusan Teknik Biomedik merupakan salah satu bidang yang paling diminati mahasiswi. Tidak jauh dari dunia medis, pada jurusan ini mahasiswi akan dibekali ilmu tentang sains, kesehatan, dan teknologi kedokteran. Fokus keilmuan tersebut menjadi salah satu daya tarik Teknik Biomedik bagi calon mahasiswi. Terlebih, prospek kerja di bidang kesehatan dan teknologi cukup besar peluangnya.
Dengan mengambil jurusan Teknik Biomedik, mahasiswi bisa berkarier di laboratorium kesehatan, instansi pemerintahan, perusahaan farmasi, lembaga penelitian hingga pengembang perangkat lunak untuk kesehatan.
Adapun rekomendasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia dengan jurusan Teknik Biomedik di antaranya Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Sementara itu, untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) antara lain Institut Teknologi Telkom (ITT) dan Universitas Yarsi.
2. Teknik Kimia
Teknik Kimia merupakan jurusan kedua yang paling diminati mahasiswi di fakultas teknik. Selain prospek kerja yang menjanjikan, jurusan ini akan dapat membawa mahasiswi berkarier di bidang industri pangan, barang konsumsi, hingga kosmetik. Tak hanya itu, mahasiswi nantinya juga bisa menggeluti pekerjaan di bidang industri petrokimia maupun minyak dan gas.
Bagi calon mahasiswi yang tertarik masuk jurusan Teknik Kimia dapat memilih salah satu dari daftar PTN terbaik, mulai dari ITB, UGM, UI, ITS dan Universitas Diponegoro (Undip). Apabila ingin memasuki jurusan Teknik Kimia di PTS, maka dapat memilih perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Nasional (ITN), Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), dan Universitas Pertamina.
Teknik Industri merupakan salah satu jurusan paling populer di kalangan calon mahasiswi. Selain prospek kerja, jurusan ini memiliki jenjang karier yang cukup luas. Adapun cakupan karier Teknik Industri di antaranya pada bidang manufaktur, pengolahan data, sistem informasi, keuangan, pemasaran, manajemen, dan konsultan sumber daya manusia (SDM). Untuk diketahui, Teknik Industri memiliki tiga bidang keahlian, yaitu sistem manufaktur, manajemen industri, sistem industri, dan tekno ekonomi.
Dengan banyak pilihan bidang keahlian, calon mahasiswi dapat masuk jurusan Teknik Industri di PTN UI, UGM, ITB, Universitas Brawijaya (Unbraw), dan Undip. Calon mahasiswi juga dapat menemukan jurusan Teknik Industri di PTS terkenal, seperti Universitas Bina Sarana Informatika (BSI), Universitas Pancasila (UP), dan ITN.
4. Teknik Sipil
Teknik Sipil mungkin sudah tidak asing bagi calon mahasiswa yang ingin berkarier di bidang konstruksi. Meski demikian, jurusan ini tidak menutup peluang karier bagi calon mahasiswi. Untuk diketahui, prospek kerja Teknik Sipil di Indonesia tergolong tinggi. Sebab, Indonesia masih masuk kategori negara berkembang dan tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur. Bagi calon mahasiswa yang ingin masuk jurusan Teknik Sipil akan mendapat peluang karier di bagian perencanaan dan pengembangan real estate, konsultan properti, sales perusahaan konstruksi, surveyor tanah, hingga kontraktor.
Adapun PTN yang menyediakan jurusan Teknik Industri di antaranya ITB, UI, UGM, ITS, dan Unbraw. Selain PTN, calon mahasiswa baru juga dapat mendaftar jurusan Teknik Sipil di PTS populer, seperti Universitas Universitas Bina Nusantara (Binus), Institut Teknologi PLN (ITPLN), dan UP.
5. Teknik Elektro
Jurusan Teknik terakhir yang cocok bagi calon mahasiswi adalah Teknik Elektro. Sebagai jurusan Teknik paling tua, Teknik Elektro fokus pada bidang ilmu yang mempelajari listrik beserta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bidang kelistrikan, calon mahasiswi Teknik Elektro akan diajarkan lebih dalam pengetahuan seputar konsep, perancangan, pengembangan, serta produk perangkat listrik dan elektronik. Untuk prospek kerja, lulusan Teknik Elektro dapat berkarier sebagai product manager, bagian perancangan produk otomotif, perancang dan teknisi mesin, teknisi robot, dan teknisi listrik.
Apabila calon mahasiswi berminat masuk jurusan tersebut, PTN seperti ITB, UI, UGM, ITS, dan Unbraw bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, apabila ingin masuk Teknik Elektro di PTS, calon mahasiswi bisa mendaftarkan diri di kampus terkenal seperti UP, Universitas BSI, ITT, dan ITN.
Sumber: www.kompas.com
Ekonomi dan Bisnis
Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 17 Februari 2025
Teori organisasi institusional adalah teori yang diterima secara luas dalam studi organisasi yang menjelaskan bagaimana institusi dan organisasi berinteraksi satu sama lain. Teori ini menyatakan bahwa organisasi dipengaruhi oleh norma, nilai, dan kepercayaan dari lingkungan kelembagaan yang lebih besar di mana mereka beroperasi. Teori institusional berpendapat bahwa organisasi adalah konstruksi sosial yang dibentuk oleh faktor-faktor eksternal seperti peraturan pemerintah, norma budaya, dan ekspektasi masyarakat.
1. Pentingnya lingkungan kelembagaan
Lingkungan institusional sangat penting untuk berfungsinya organisasi. Lingkungan ini menyediakan sumber daya yang dibutuhkan organisasi untuk bertahan hidup dan berkembang. Organisasi harus menyesuaikan diri dengan norma dan harapan lingkungan institusional mereka untuk mendapatkan legitimasi dan akses ke sumber daya. Sebagai contoh, organisasi nirlaba harus mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk mendapatkan dana. Kegagalan untuk mematuhi peraturan ini dapat menyebabkan organisasi kehilangan legitimasi dan akses ke sumber daya.
2. Isomorfisme
Isomorfisme adalah konsep sentral dalam teori kelembagaan. Konsep ini mengacu pada proses di mana organisasi mengadopsi struktur, praktik, dan nilai yang serupa dengan lingkungan institusional mereka. Ada tiga jenis isomorfisme: paksaan, mimesis, dan normatif. Isomorfisme koersif terjadi ketika organisasi dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan institusional mereka. Isomorfisme mimetik terjadi ketika organisasi meniru praktik-praktik organisasi yang sukses dalam industri mereka. Isomorfisme normatif terjadi ketika organisasi mengadopsi nilai-nilai dan keyakinan dari lingkungan institusional mereka.
3. Logika kelembagaan
Logika institusional adalah keyakinan dan nilai yang mendasari yang membentuk perilaku organisasi. Logika institusional dibentuk oleh lingkungan institusional dan tercermin dalam praktik dan struktur organisasi. Ada tiga jenis logika kelembagaan: pasar, birokrasi, dan komunitas. Logika pasar menekankan pada efisiensi dan profitabilitas. Logika birokratis menekankan pada peraturan dan regulasi. Logika komunitas menekankan pada tanggung jawab sosial dan kerja sama.
4. Perubahan kelembagaan
Perubahan kelembagaan adalah proses dimana lembaga dan organisasi beradaptasi dengan perubahan di lingkungan mereka. Perubahan kelembagaan dapat terjadi melalui pembentukan lembaga baru atau modifikasi lembaga yang sudah ada. Organisasi juga dapat mendorong perubahan kelembagaan dengan menantang norma dan nilai dari lingkungan kelembagaan mereka. Sebagai contoh, kebangkitan ekonomi berbagi telah menantang model bisnis tradisional dan memaksa regulator untuk beradaptasi.
Teori Organisasi Institusional memberikan kerangka kerja untuk memahami bagaimana organisasi berinteraksi dengan lingkungan institusional mereka. Lingkungan institusional sangat penting untuk berfungsinya organisasi, dan organisasi harus menyesuaikan diri dengan norma dan ekspektasi lingkungan institusional mereka untuk mendapatkan legitimasi dan akses ke sumber daya. Isomorfisme, logika kelembagaan, dan perubahan kelembagaan merupakan konsep-konsep penting dalam teori kelembagaan. Organisasi yang memahami konsep-konsep ini dapat menavigasi lingkungan kelembagaan yang kompleks tempat mereka beroperasi dengan lebih baik.
Disadur dari: fastercapital.com
Ekonomi dan Bisnis
Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 17 Februari 2025
Ekonomi biaya
Ekonomi biaya transaksi (TCE) adalah teori organisasi yang menjelaskan bagaimana perusahaan membuat keputusan tentang apakah akan memproduksi barang dan jasa secara internal atau mengalihdayakannya ke penyedia eksternal. TCE mengasumsikan bahwa perusahaan adalah aktor rasional yang berusaha meminimalkan biaya transaksi, yaitu biaya yang terkait dengan negosiasi, pemantauan, dan pelaksanaan kontrak dengan penyedia eksternal. Teori ini menyatakan bahwa perusahaan akan memilih untuk memproduksi barang dan jasa secara internal ketika biaya transaksi tinggi dan mengalihdayakannya ketika biaya transaksi rendah.
1. Asumsi-asumsi utama TCE
TCE mengasumsikan bahwa perusahaan adalah aktor rasional yang berusaha meminimalkan biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya yang terkait dengan negosiasi, pemantauan, dan pelaksanaan kontrak dengan penyedia eksternal. TCE juga mengasumsikan bahwa perusahaan menghadapi ketidakpastian dan rasionalitas yang terbatas, yang berarti bahwa mereka tidak dapat mengetahui segala sesuatu tentang lingkungan eksternal mereka dan harus membuat keputusan berdasarkan informasi yang tidak lengkap.
2. Jenis-jenis biaya transaksi
Ada dua jenis biaya transaksi: biaya pencarian dan informasi serta biaya tawar-menawar dan penegakan hukum. Biaya pencarian dan informasi adalah biaya yang terkait dengan menemukan dan mengevaluasi pemasok potensial. Biaya tawar-menawar dan penegakan hukum adalah biaya yang terkait dengan negosiasi dan penegakan kontrak dengan penyedia eksternal.
3. Membuat atau membeli keputusan
Keputusan membuat atau membeli adalah keputusan yang diambil perusahaan tentang apakah akan memproduksi barang dan jasa secara internal atau mengalihdayakannya ke penyedia eksternal. TCE berpendapat bahwa perusahaan akan memilih untuk memproduksi barang dan jasa secara internal ketika biaya transaksi tinggi dan melakukan outsourcing ketika biaya transaksi rendah. Sebagai contoh, perusahaan dapat memilih untuk memproduksi perangkat lunaknya sendiri jika itu adalah kompetensi inti perusahaan dan jika sulit untuk menemukan penyedia eksternal yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
4. Integrasi vertikal
Integrasi vertikal adalah sejauh mana perusahaan memproduksi barang dan jasa secara internal daripada mengalihdayakannya ke penyedia eksternal. TCE berpendapat bahwa perusahaan akan berintegrasi secara vertikal ketika biaya transaksi tinggi dan ketika perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dalam memproduksi barang dan jasa secara internal. Sebagai contoh, produsen mobil dapat berintegrasi secara vertikal dengan memproduksi mesinnya sendiri jika memiliki keunggulan kompetitif dalam produksi mesin dan jika sulit untuk menemukan penyedia eksternal yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
5. Pengalihdayaan (outsourcing)
Outsourcing adalah sejauh mana perusahaan bergantung pada penyedia eksternal untuk memproduksi barang dan jasa. TCE berpendapat bahwa perusahaan akan melakukan outsourcing ketika biaya transaksi rendah dan ketika perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif dalam memproduksi barang dan jasa secara internal. Sebagai contoh, perusahaan dapat melakukan outsourcing proses penggajian jika hal tersebut bukan merupakan kompetensi inti perusahaan dan jika mudah untuk menemukan penyedia eksternal yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
TCE adalah teori organisasi yang berguna yang menjelaskan bagaimana perusahaan membuat keputusan tentang apakah akan memproduksi barang dan jasa secara internal atau mengalihdayakannya ke penyedia eksternal. Teori ini mengasumsikan bahwa perusahaan adalah aktor rasional yang berusaha meminimalkan biaya transaksi dan mereka menghadapi ketidakpastian dan rasionalitas yang terbatas. Keputusan membuat atau membeli, integrasi vertikal, dan outsourcing merupakan konsep penting dalam TCE yang membantu perusahaan membuat keputusan tentang bagaimana menyusun struktur operasi mereka. Dengan memahami konsep-konsep ini, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana mengalokasikan sumber daya dan memaksimalkan keuntungan.
Disadur dari: fastercapital.com
Ekonomi dan Bisnis
Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 17 Februari 2025
Teori organisasi ekologi populasi
Ekologi populasi adalah cabang ekologi yang mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi, kelimpahan, dan dinamika populasi organisme. Teori organisasi ekologi populasi adalah penerapan konsep-konsep ini ke dalam organisasi. Teori ini menyatakan bahwa organisasi seperti organisme hidup yang beradaptasi dengan lingkungannya untuk bertahan hidup dan berkembang. Teori ini mengasumsikan bahwa organisasi menghadapi persaingan untuk mendapatkan sumber daya, dan organisasi yang paling baik beradaptasi dengan lingkungannya akan bertahan hidup dan organisasi yang tidak beradaptasi akan mati.
1. Relung organisasi: Konsep relung organisasi merupakan inti dari teori organisasi ekologi populasi. Relung organisasi adalah pasar atau lingkungan spesifik tempat sebuah organisasi beroperasi. Organisasi yang menempati ceruk yang unik memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan organisasi yang tidak. Sebagai contoh, Apple menempati ceruk pasar teknologi dengan produk inovatif dan desain yang mudah digunakan. Hal ini memungkinkan Apple untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dibandingkan perusahaan teknologi lainnya.
2. Ketergantungan sumber daya: Teori organisasi ekologi populasi juga menunjukkan bahwa organisasi bergantung pada sumber daya untuk bertahan hidup dan tumbuh. Sumber daya ini termasuk uang, orang, dan informasi. Organisasi yang memiliki akses ke lebih banyak sumber daya memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup dan tumbuh. Sebagai contoh, perusahaan yang memiliki banyak karyawan berbakat lebih mungkin untuk berhasil daripada perusahaan yang tidak.
3. Isomorfisme: Isomorfisme adalah proses di mana organisasi dalam lingkungan yang sama menjadi mirip satu sama lain dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena organisasi yang serupa lebih mungkin bertahan di lingkungan yang sama. Misalnya, dalam industri kesehatan, rumah sakit cenderung memiliki struktur dan proses yang serupa karena mereka semua tunduk pada peraturan yang sama dan menghadapi tantangan yang serupa.
4. Adaptasi dan perubahan: Teori organisasi ekologi populasi menunjukkan bahwa organisasi harus beradaptasi dengan lingkungannya agar dapat bertahan dan berkembang. Hal ini mengharuskan organisasi untuk menjadi fleksibel dan responsif terhadap perubahan pasar dan lingkungan. Sebagai contoh, Blockbuster tidak mampu beradaptasi dengan munculnya layanan streaming seperti Netflix dan akhirnya bangkrut. Di sisi lain, Netflix mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan menjadi salah satu layanan streaming paling sukses di dunia.
5. Kritik: Meskipun teori organisasi ekologi populasi memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana organisasi beroperasi, teori ini juga dikritik karena terlalu deterministik. Para kritikus berpendapat bahwa teori ini tidak memperhitungkan agensi individu dalam organisasi dan peran yang mereka mainkan dalam membentuk masa depan organisasi. Selain itu, teori ini mengasumsikan bahwa organisasi berada dalam persaingan satu sama lain dan mengabaikan potensi kerja sama dan kolaborasi.
Teori organisasi ekologi populasi memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana organisasi beroperasi dan beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan memahami konsep ceruk organisasi, ketergantungan sumber daya, isomorfisme, adaptasi dan perubahan, serta kritik terhadap teori tersebut, organisasi dapat memposisikan diri mereka dengan lebih baik untuk sukses di pasar yang kompetitif.
Disadur dari: fastercapital.com