Transportasi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 19 Februari 2025
JAKARTA, KOMPAS.com - Operation & Maintenance Management Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Atika Dara Prahita mengungkpapkan penyebab utama terjadinya kecelakan di jalan tol yaitu karena faktor pengemudi.
"Jadi hingga Oktober 2021, kami mencatat bahwa penyebab utama kecelakaan di jalan tol itu karena faktor pengemudi, persentasenya mencapai 82 persen," kata Atika dalam diskusi virtual bertajuk 'Road Safety Ranger of Driving', Kamis (25/11/2021).
Menurutnya, kecelakaan di jalan tol juga disebabkan oleh faktor kendaraan dengan angka 17 persen dan hanya satu persen yang disebabkan oleh faktor jalan dan lingkungan. Kecelakaan sering terjadi karena pengemudi kendaraan lalai dan kurang antisipasi saat berkendara. Selanjutnya kondisi mengantuk saat mengemudi.
Mengingat tingginya kecelakaan yang disebabkan oleh faktor pengemudi, maka Jasa Marga menghimbau untuk mengedepankan pentingnya aspek keamanan dan keselamatan selama berkendara.
Salah satunya dengan mematuhi batas maksimum dan minimum kecepatan berkendara di jalan tol, tidak bermain ponsel saat berkendara, dan tidak berkendara dalam kondisi yang tidak fit atau ngantuk.
"Kami kan sudah menyediakan berbagai fasilitas di jalan tol seperti rest area, ini dapat dimanfaatkan untuk para pengendara berstirahat saat mengantuk," katanya.
Jasa Marga juga telah menyediakan infrastruktur jalan tol berkeselamatan dengan memasang rambu chevron LED, marka jalan, rambu dan reflektor, implementasi speed camera, implementasi Weight In Motion (WIM), pemasangan rumble stripe, pemasangan safety roller barrier, crash cushion dan guard rail.
"Karena itu, selain infrastuktur yang telah tersedia, safety driving awareness ini juga harus terus ditingkatkan. Kami sebagai penyedia jasa, itu hanya bisa menyiapkan infrastruktur untuk dapat mengurangi risiko kecelakaan, dan kunci terpentingnya ada di pengemudi," ucapnya.
Terus menurun
Meski demikian, Atika mencatat selama tiga tahun terakhir atau sepanjang tahun 2019 hingga 2021 terjadi penurunan kasus kecelakaan di ruas tol milik Jasa Marga.
Hingga Oktober 2021, kasus kecelakaan yang terjadi di jalan tol yaitu sebanyak 790 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 77 orang.
Angka ini menurun dibandingkan kecelakaan yang terjadi pada tahun 2020 yaitu sebanyak 862 kasus dengan korban meninggal 90 orang.
Lalu tahun 2019 dengan jumlah kecelakan mencapai 1.079 kasus dengan korban meninggal 100 orang dan tahun 2018 dengan jumlah kecelakaan mencapai 1.210 kasus dan meninggal 109 orang.
"Sesuai Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan, Jasa Marga juga akan terus berupaya untuk menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas sebesar 80 persen pada tahun 2035," pungkasnya.
Sumber Artikel : Kompas.com
Asosiasi Profesi
Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 19 Februari 2025
Program studi program profesi insinyur (PSPPI), Departemen Profesi Keinsinyuran, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) kembali mengukuhkan insinyur-insinyur Indonesia pada hari ini, Rabu, 19 Desember 2023.
Dalam laporannya Dekan FTUB melaporkan bahwa terdapat sebanyak 78 Calon insinyur angkatan ke-11 dan susulan sebanyak 1 Calon insinyur angkatan X yang siap untuk dikukuhkan dan diambil sumpahnya menjadi Insinyur.
“Semua peserta telah memenuhi semua persyaratan akademik dan administrasi untuk menjadi Insinyur,” ujar Prof. Ir. Hadi Suyono, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.sebanyak 79 wisudawan PSPPI ini diambil Sumpah Insinyurnya di hadapan Pimpinan Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Pimpinan Universitas, dan Pimpinan Fakultas secara luring di Auditorium Prof. Ir. Suryono.
Turut hadir di auditorium lantai 2 Gedung FTUB, Wakil Rektor Bidang Perencanan, Kerja Sama dan Internasionalisasi, Andi Kurniawan SPi MEng DSc, Sekretaris Jenderal PII Pusat Ir Bambang Goeritno MSc MPA IPU APEC Eng, Ketua PII Wilayah Jawa Timur Ir Gentur Prihantono SH MH MT IPU, Ketua PII Cabang Malang Prof Ir Ludfi Djakfar MSCE PhD IPU ASEAN Eng., beserta segenap jajaran pimpinan di FT UB.
Pada laporannya, Dekan FTUB melaporkan bahwa seluruh calon insinyur hari ini telah memenuhi semua persyaratan akademik dan administrasi untuk menjadi seorang insinyur.
Penilaian dilakukan melalui asesmen portofolio dari peserta didik menggunakan mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Berdasarkan kelompok Bidang Keahlian, calon insinyur yang diwisuda hari ini terdiri dari 10 bidang keahlian; Teknik Sipil/Bangunan 30 orang, Teknik Mesin 17 orang, Teknik Elektro 14 orang, Teknik Pengairan 6 orang, Perencanaan Wilayah dan Kota 1 orang, Teknik Industri 2 orang, Teknik Kimia 6 orang, Teknik Komputer dan Informatika 1 orang, Teknik Energi 1 orang, dan Teknik Telekomunikasi 1 orang.
Para peserta pengukuhan tersebut berasal dari beragam profesi dan instansi seperti Akademis/Dosen (20 orang), BUMN (31 orang), Konsultan/Kontraktor (12), Dinas Pemerintah (14 orang), Rumah sakit (1 orang), dan DPR RI (1 orang). “Hingga saat ini PSPPI UB telah menghasilkan 715 insinyur,” pungkasnya.
Sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran, Insinyur adalah gelar yang diberikan oleh perguruan Tinggi bagi lulusan setelah mengikuti pendidikan profesi pasca S1. gelar Insinyur ini menjadi penting bagi para praktisi keinsinyuran, karena pasal 10 menyebutkan “Setiap Insinyur yang akan melakukan Praktik Keinsinyuran di Indonesia harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur”. Hal ini disampaikan oleh Ir. Bambang Goeritno pada sambutannya usai pengambilan Sumpah Insinyur, Penyematan Helm Insinyur.
“Kepada para insinyur profesional baru, saya ucapkan selamat. Ingat bahwa Profesional dimakanai sebagai komitmen untuk selalu memberikan layanan/kerja yang terbaik,” ujar Ir. Bambang. Pada kesempatan yang sama, WR IV UB, menympaikan betapa membanggakannya gelar Insinyur ini. Ia menjelaskan bahwa konsep Engineer luar biasa cerdas dalam konteks Indonesia.
Perbedaan Science dan Engineer adalah , saat science memberikan pemahaman orang tentang apa itu alam dan dunia fisiknya, engineering akan memberikan arah bagaimana memanfaatkannya.“Tanpa engineering, science dan teknologi tidak akan pernah membumi menjadi manfaat,” ujar Andi Kurniawan.
Indonesia, lanjutnya, sudah mendeklarasikan diri untuk membangun peradaban di kaki Innovation Driven Economy, tapi kalau kita lihat di penilaian human index indonesia, riset dan development serta Innovation adalah yang paling rendah di Indonesia. Dengan paradok yang luar biasa besar ini, maka, Indonesia butuh orang-orang yang punya dasar sains, tahu apa itu teknologi, dan punya kemampuan untuk mengkreasikannya sebagai produk dan proses.
“Yang dibutuhkan negeri ini adalah kolaborasi, multi interdisiplin ilmu dan interpresi. yang menyatukan mereka adalah orang-orang dengan kemampuan rekayasa yang punya kesadaran untuk membangun negeri, menerangi Negeri mempersatukan Indonesia. Siapakah itu? Insinyur Tangguh Indonesia!” pungkasnya.
Sumber: teknik.ub.ac.id
Sumber Daya Air
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 19 Februari 2025
Air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah atau di mata air, sungai danau, lahan basah, atau laut. Air permukaan berhubungan dengan air bawah tanah atau awan
Air permukaan secara alami terisi melalui presipitasi dan secara alami berkurang melalui penguapan dan rembesan ke bawah permukaan sehingga menjadi air bawah tanah. Meskipun ada sumber lainnya untuk air bawah tanah, yakni air jebak dan air magma, presipitasi merupakan faktor utama dan air bawah tanah yang berasal dari proses ini disebut air meteor.
Air permukaan merupakan sumber terbesar untuk air bersih.
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Rantai Pasok Digital
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 19 Februari 2025
Industry 4.0 telah merevolusi berbagai sektor industri, termasuk manajemen rantai pasok. Digitalisasi dalam supply chain operations memungkinkan peningkatan fleksibilitas, efisiensi, dan respons yang lebih cepat terhadap permintaan konsumen. Paper "Industry 4.0 Adoption in Supply Chain Operations: A Systematic Literature Review" menyoroti penerapan Industry 4.0 dalam supply chain dan tantangan yang dihadapi dalam adopsinya.
Konsep dan Dimensi Industry 4.0 dalam Supply Chain Paper ini mengidentifikasi lima dimensi utama yang menjadi faktor kesiapan adopsi Industry 4.0 dalam supply chain:
Studi Kasus Implementasi Industry 4.0 dalam Supply Chain
Tantangan dalam Implementasi Industry 4.0
Dampak Positif dan Strategi Adopsi
Kesimpulan Adopsi Industry 4.0 dalam supply chain menawarkan berbagai manfaat seperti peningkatan efisiensi, transparansi, dan kecepatan distribusi. Namun, tantangan implementasi memerlukan strategi yang tepat, termasuk investasi pada teknologi dan pengembangan SDM.
Sumber Artikel :Muhammad Asrol (2024). "Industry 4.0 Adoption in Supply Chain Operations: A Systematic Literature Review." International Journal of Technology, 15(3), 544-560.
Transportasi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 19 Februari 2025
Informasi Umum
Dampak sebuah sistem transportasi yang luas memerlukan pendekatan interdisipliner dalam perencanaan, desain, konstruksi, dan pengoperasian pada sistem. Hal ini penting terutama bagi negara seperti Indonesia yang wilayahnya tersebar secara geografis, yang dibatasi oleh elemen alam seperti laut, sungai, hutan, dan pegunungan, dimana secara heterogen terbagi oleh perbedaan dan keragaman sosial budaya.
Program Magister Transportasi di Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan ITB melingkupi berbagai disiplin ilmu, seperti analisis sistem transportasi, perencanaan dan kebijakan transportasi, sistem operasi dan kontrol transportasi, serta manajemen infrastruktur dan sistem logistik, dimana hal ini juga didukung oleh ilmu yang lebih umum seperti sistem permodelan, sistem teknik, teknik lalu lintas, dan ekonomi. Setiap solusi teknis mengenai masalah transportasi akan dipromosikan dengan integrasi masalah sosial budaya, ekonomi, politik, dan lingkungan.
Program Transportasi dirancang untuk memenuhi permintaan para profesional transportasi yang memahami berbagai dimensi perencanaan dan manajemen transportasi, agar memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan yang mengarah pada sistem transportasi yang lebih berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan lingkungan yang disesuaikan dengan kondisi nasional saat ini dan di masa depan.
Sumber Artikel : ITB News
Rantai Pasok Digital
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 19 Februari 2025
Pendahuluan
Rantai pasok merupakan komponen penting dalam ekosistem bisnis global. Perubahan pesat dalam teknologi dan globalisasi ekonomi telah membawa rantai pasok ke arah digitalisasi penuh. Artikel yang ditulis oleh Claudia Lizette Garay-Rondero dan rekan-rekannya membahas model konseptual baru dari Digital Supply Chain (DSC) dalam konteks Industri 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara model SCM tradisional dan kebutuhan digitalisasi masa kini dengan mengintegrasikan elemen seperti Internet of Things (IoT), Big Data, sistem fisik siber (Cyber-Physical Systems), dan kecerdasan buatan (AI).
Artikel ini tidak hanya memberikan teori tetapi juga mencakup studi kasus, analisis data, dan temuan berbasis angka yang relevan. Transformasi rantai pasok digital menjadi langkah penting dalam menciptakan efisiensi, kolaborasi global, dan respons yang lebih cepat terhadap perubahan pasar.
Komponen Kunci dalam Rantai Pasok Digital
Model DSC yang dirancang dalam artikel ini terdiri atas tiga komponen utama yang telah diperbarui untuk mencerminkan kebutuhan era digital:
Keunggulan model ini adalah integrasi penuh antara elemen digital dan fisik yang memungkinkan aliran data dan barang terjadi secara mulus.
Studi Kasus dan Aplikasi Nyata
1. IoT dalam Manajemen Gudang
Dalam penelitian ini, penerapan IoT di manajemen gudang menjadi contoh konkret. Misalnya, perusahaan ritel besar seperti Walmart memanfaatkan perangkat IoT untuk melacak inventaris dan memastikan barang selalu tersedia di rak. Penelitian menyebutkan bahwa penerapan teknologi IoT dalam gudang dapat mengurangi biaya operasional hingga 30%. Hal ini juga mempercepat waktu pengambilan barang hingga 50%.
2. Big Data untuk Optimalisasi Produksi
Salah satu hasil menarik dari penelitian ini adalah peran Big Data dalam analisis permintaan konsumen. Sebagai contoh, Amazon menggunakan algoritme berbasis Big Data untuk memprediksi pola pembelian, sehingga dapat mengatur distribusi produk ke gudang-gudang regional lebih awal. Ini tidak hanya mengurangi biaya pengiriman tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pengiriman cepat.
3. Robotika dalam Rantai Pasok
Robotika merupakan komponen penting dalam model DSC. Sebagai contoh, sistem robotik di gudang perusahaan e-commerce mampu meningkatkan efisiensi pengemasan barang hingga 60%. Penelitian menunjukkan bahwa dengan mengotomatisasi beberapa bagian rantai pasok, perusahaan dapat menghemat hingga USD 500.000 per tahun dalam biaya operasional.
4. Blockchain untuk Transparansi
Penggunaan blockchain dalam rantai pasok memungkinkan pencatatan transaksi yang aman dan transparan. Misalnya, perusahaan Nestlé menggunakan blockchain untuk melacak produk makanan dari petani hingga konsumen akhir. Teknologi ini mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk audit rantai pasok hingga 30%.
Manfaat dan Keunggulan Model DSC
1. Efisiensi Operasional
Model DSC memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan semua proses dalam satu sistem digital. Dengan mengotomatiskan alur kerja, seperti pengelolaan inventaris dan logistik, perusahaan dapat menghemat biaya dan waktu.
2. Respons terhadap Pasar
Dengan data real-time yang tersedia melalui IoT dan Big Data, perusahaan dapat merespons perubahan permintaan pasar dengan lebih cepat. Hal ini penting dalam industri seperti ritel dan FMCG, di mana pola konsumsi sering kali fluktuatif.
3. Keberlanjutan
Rantai pasok digital juga mendukung keberlanjutan. Contohnya, sistem transportasi yang menggunakan kendaraan listrik dapat mengurangi emisi karbon. Selain itu, teknologi prediktif memungkinkan perusahaan untuk memproduksi barang sesuai kebutuhan, sehingga mengurangi limbah.
Tantangan dalam Implementasi
Walaupun memiliki banyak keunggulan, model DSC juga menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi:
1. Investasi Awal yang Tinggi
Mengadopsi teknologi seperti IoT, robotika, dan blockchain membutuhkan investasi awal yang besar. Hal ini menjadi kendala bagi perusahaan kecil dan menengah.
2. Masalah Keamanan Siber
Peningkatan penggunaan perangkat digital dalam rantai pasok juga meningkatkan risiko serangan siber. Artikel ini mencatat bahwa keamanan data menjadi salah satu perhatian utama dalam implementasi DSC.
3. Kesenjangan Keterampilan
Transformasi ke arah digital memerlukan tenaga kerja dengan keterampilan teknis yang tinggi. Banyak perusahaan menghadapi tantangan dalam merekrut dan melatih karyawan untuk mengoperasikan sistem baru.
Relevansi dengan Tren Global
Model DSC yang diusulkan dalam artikel ini relevan dengan berbagai tren global saat ini, seperti:
Kesimpulan
Artikel ini memberikan pandangan yang komprehensif tentang bagaimana Industri 4.0 mengubah paradigma rantai pasok global. Model DSC yang diusulkan tidak hanya relevan dengan kebutuhan saat ini tetapi juga memberikan kerangka kerja yang kuat untuk masa depan. Dengan memanfaatkan teknologi seperti IoT, Big Data, dan blockchain, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan keberlanjutan dalam operasi mereka. Namun, keberhasilan implementasi membutuhkan investasi, kolaborasi lintas sektor, dan upaya untuk mengatasi tantangan teknis serta sosial.
Sumber Artikel: Claudia Lizette Garay-Rondero, José Luis Martínez-Flores, Neale R. Smith, Santiago Omar Caballero Morales, Alejandra Aldrette-Malacara. Digital Supply Chain Model in Industry 4.0. Journal of Manufacturing Technology Management, 2019.