Kemaritiman
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 25 Februari 2025
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) tak setuju jika pemerintah mengundang investor asing dalam kepemilikan kapal berbendera Indonesia untuk kegiatan angkutan muatan dalam negeri.
Sebab, jika hal tersebut terjadi dikhawatirkan akan meredupkan kekuatan industri maritim dalam negeri. Ketua Umum INSA, Carmelita Hartoto mengatakan, penerapan aturan kapal berbendera merah putih atau asas cabotage ditegaskan dalam Inpres Nomor 5 Tahun 2005 dan Undang-Undang Pelayaran No 17 tahun 2008. Menurutnya, jika asas cabotage dibuka, maka Indonesia akan kehilangan kekuatan potensi maritim nasional di sektor pelayaran.
“Ini bukan berarti kita anti asing, tapi harusnya laut dan sumber dayanya dioptimalkan untuk kepentingan nasional dengan perdagangan domestiknya dilayani kapal merah putih,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/9/2020). Dia menegaskan INSA sepenuhnya mendukung RUU Cipta Kerja, selama kepentingan sektor pelayaran dalam negeri tetap berdaulat di wilayah NKRI.
Carmelita juga menambahkan, penerapan asas cabotage juga tidak hanya diterapkan di Indonesia. Beberapa negara sudah lebih dulu menerapkannya, seperti Amerika, Jepang, China, dan negara-negara maju lainnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum DPP INSA Budhi Halim menambahkan, investasi asing di industri pelayaran tidak sama dengan investasi di sektor manufaktur dan infrastruktur yang membawa dana dan membuka lapangan pekerjaan.
Hal ini mengingat investasi asing di industri pelayaran tidak bisa diartikan sebagai bentuk aliran dana masuk, melainkan hanya berupa pencatatan aset di pembukuan. Kapal sebagai aset bergerak sangat mudah dipindahtangankan dan berganti bendera negara. Keuntungan pelayaran asing juga akan dibawa balik ke negara mereka, yang artinya devisa negara akan lari ke luar negeri. Alhasil, kondisi ini juga akan membebani neraca pembayaran Indonesia.
Alih-alih mendorong perekonomian nasional dan menyerap tenaga kerja, investasi asing di industri pelayaran justru mengancam lapangan kerja dan ekosistem di industri pelayaran nasional.
“Atas dasar itu, DPP INSA menilai konsistensi penerapan asas cabotage merupakan harga mati dan bersifat wajib untuk negara. Dengan begitu, kedaulatan negara terjaga dan perekonomian nasional dapat terus tumbuh,” ungkapnya. Tidak hanya terkait dengan devisa, kapal asing yang masuk dikhawatirkan akan berpengaruh pada industri galangan kapal dalam negeri.
Ketika kapal asing masuk dan memilih menggunakan galangan luar atau miliknya sendiri, artinya ini sebuah kehilangan bagi industri galangan kapal dalam negeri.
Sumber: money.kompas.com
Kemaritiman
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 25 Februari 2025
SUEZ, KOMPAS.com - Sebagai jalur pintas yang menghubungkan jalur laut Asia ke Eropa dan sebalknya, manfaat Terusan Suez bagi dunia pelayaran sangat beragam. Terusan Suez menghubungkan antara Laut Tengah dan Laut Merah. Terusan Suez dibangun oleh insinyur Perancis Ferdinand de Lesseps.
Namun, sejarah Terusan Suez berada di negara Mesir bermula saat pembangunannya digagas oleh penjelajah dan insinyur Perancis, Linant de Bellefonds, sekitar 1830-an. Merangkum artikel-artikel Kompas.com sebelumnya, berikut adalah manfaat Terusan Suez bagi dunia pelayaran dan Mesir sendiri.
Sumber: internasional.kompas.com
Kemaritiman
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 25 Februari 2025
JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis pelayaran di Indonesia disebut berprospek besar, sebab baru 9 persen kargo luar tergarap porsi pelayaran nasional.
Pengamat ekonomi energi Universitas Padjadjaran Yayan Satyakti mengatakan, potensi besar bisnis pelayaran Indonesia akan didominasi oleh kebutuhan industri, terutama untuk energi fosil seperti batu bara, minyak mentah dan BBM.
Menurut dia, dengan adanya integrated marine management bisa mereduksi ongkos transportasi. Selanjutnya ketika akses semakin mudah, pasokan bertambah maka harga akan semakin efisien. Karena itu, aksesibilitas menjadi hal yang penting dalam bisnis pelayaran.
“Ini harus didukung dengan demand yang juga kuat,” katanya dalam webinar Linking Investment and Business Prospects cof Integrated Marine Logistics in Indonesia : An Outlook 2022 yang diselenggarakan Energy and Mining Editor Society (E2S), Selasa (28/12/2021).
Namun, prospek besar bisnis pelayaran memiliki ganjalan, yakni salah satunya perpajakan. Indonesian National Shipowners Association (INSA) berpendapat, beberapa regulasi, antara lain perpajakan yang terbit pada 2021, berdampak pada industri pelayaran nasional sehingga mempengaruhi daya saing.
Skema kontrak ekspor
Menurut INSA, porsi pelayaran nasional yang hanya 9 persen untuk kargo luar dinilai kurang optimal disebabkan antara lain skema kontrak ekspor.
Kargo dari Indonesia untuk ke luar menggunakan skema FOB (Free on Board). Pada skema ini pembeli mempunyai kewajiban menyediakan kapal. Dengan demikian pembeli akan mencari kapal yang memang sudah mempunyai networking atau relationship yang baik dengan mereka.
“Pembeli produk Indonesia biasanya sudah mempunyai sister company di shipping industry. Ini yang menjadi hambatan. Diharapkan ada perubahan dari skema FOB ke Cost and Freight (CnF), dimana eksportir yang menyediakan kapal,” kata Wakil Ketua Umum I INSA Darmansyah Tanamas, dalam webinar.
Perpajakan
Darmansyah menambahkan, industri pelayaran nasional juga terkena dampak beberapa regulasi perpajakan.
Peraturan yang memberatkan yakni Peraturan Menteri Keuangan Nomor 186 Tahun 2019 mengenai objek pajak. Aturan ini, menurut INSA, berdampak pada rendahnya daya saing pelayaran nasional.
"Kami sedang usaha untuk dapat keringanan atau insentif pajak dari pemerintah,” katanya.
INSA berharap ada sejumlah hal dibebaskan dari PPN, yakni sebagai berikut:
penyerahan jasa angkutan umum di laut
pembelian kapal impor, spare part dan alat kesehatan kapal
jasa docking, jasa repair, jasa perbaikan kapal, jasa kapal di kepelabuhanan, jasa kapal di darat yang menjadi beban perusahaan pelayaran nasional
makanan-minuman dan obat-obatan
Kru kapal di atas kapal termasuk dalam kategori natura dan bukan penghasilam kru kapal, jasa penyewaan kapal.
Tanggapan pemerintah
Plt Kasubdit Pengembangan Usaha Angkutan Laut Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Raden Yogie Nugraha menjelaskan arah kebijakan utama transportasi laut nasional pada 2020-2024.
Yakni, adalah mewujudkan logistik maritim dalam negeri yang dapat berdaya saing, peningkatan konektivitas terhadap jaringan pelayanan internasional, pengembangan pelabuhan hub internasional dan pelabuhan pendukung tol laut.
Dari sisi armada, pemerintah berupaya memperkuat armada perkapalan nasional dalam mendukung sistem logistik. Ada enam poin penting dalam upaya memperkuat armada perkapalan, mulai dari sisi ekonomi, knowledge and skill, kemampuan teknologi, hingga regulasi.
“Pemerintahan mencoba mendukung dari sisi peraturan dan payung hukum,” katanya menjawab permasalahan yang dihadapi INSA.
Ada ancaman ketidakpastian
Sementara menurut Staf Ahli Menteri Investasi/Kepala BKPM Bidang Ekonomi Makro Indra Darmawan mengatakan ada ketidakpastian yang akan mengubah pola perdagangan, sehingga para pelaku shipping industri harus antisipasi.
Kenaikan harga logistik memaksa beberapa negara untuk mengubah pola perdagangannya. “Ini akan berdampak pada para pelaku shipping industry,” ujar Indra.
PIS atasi tantangan dengan ubah bisnisnya jadi 3
Salah satu pemain industri shipping yakni PT Pertamina International Shipping (PIS). Direktur Utama PIS Erry Widiastono mengatakan, pihaknya mengubah bisnis PIS menjadi tiga, yakni shipping, terminal BBM dan LPG, lalu marine logistic. Integrasi ketiganya dinilai mampu menjawab tantangan bisnis shipping di Indonesia.
“Kami semua menghadapi tantangan yang menuntut perubahan bisnis dan perubahan dari company itu sendiri. Tidak hanya PIS, saya yakin semua pelaku bisnis logistic provider khususnya di bidang migas menuntut adanya perubahan,” kata Erry dalam webinar.
Menurut Erry PIS juga berkomitmen mendukung dekarbonisasi.
“Kami juga akan terapkan green cargo dengan penggunaan LNG, LPG, dan biodiesel. Untuk green port mengurangi port time dengan meminimalisasi polusi udara di pelabuhan, mengurangi emisi gas CO2 dengan mengatur kecepatan kapal keluar masuk pelabuhan mengubah bahan bakar infrastruktur pelabuhan,” ungkapnya.
Sumber: money.kompas.com
Kemaritiman
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 25 Februari 2025
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Korea Selatan semakin memperkokoh kerja sama di bidang industri, antara lain terkait investasi pengembangan kawasan industri, industri kimia, industri baja, transfer teknologi, industri perkapalan, serta pengembangan kendaraan listrik. Dikatakan Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko S.A.Cahyanto, peningkatan kerja sama tersebut tak terkecuali tentang penelitian-penelitian untuk pengembangan industri.
“Kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama, termasuk penelitian-penelitian dalam pengembangan sektor industri,” ujarnya, Jumat (25/2/2022).
Hasil tersebut merupakan poin-poin hasil Pertemuan ke-8 Kelompok Kerja bidang Kerja Sama Industri (Working Group on Industry Cooperation) yang dilaporkan pada Pertemuan Tingkat Menteri ke-I Komite Bersama untuk Kerja Sama Ekonomi (Joint Committee on Economic Cooperation) RI-Korea (JCEC RI-ROK) di Jakarta, Selasa (22/2/2022) lalu.
Pertemuan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi (MOTIE) Republik Korea Moon Sung-wook beserta jajarannya, serta turut dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Kemenperin selaku focal point WGIC mengangkat beberapa agenda peningkatan kerja sama di bidang industri antara kedua negara. Adapun Kerja sama yang akan didorong antara lain pengembangan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia memberikan dukungan dalam pengembangannya melalui Peraturan Pemerintah No 74 tahun 2021 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
Kerja sama untuk industri EV meliputi penelitian bersama di bidang pasar kendaraan MicroEV dan komponen pendukungnya serta menyiapkan infrastruktur charging station.
Selanjutnya di bidang industri logam, telah dilaksanakan kerja sama secara kontinyu sejak investasi Korea POSCO dengan PT. Krakatau Steel dalam joint venture PT Krakatau POSCO tahun 2013.
“Kemenperin mendukung realisasi investasi dari Korea agar dapat berlangsung tanpa hambatan dan dapat mendorong kapasitas industri logam nasional,” jelas Eko.
Pada sektor industri kimia, perusahaan Lotte Chemical Indonesia melakukan investasi pengembangan kompleks petrokimia baru untuk produksi dengan kapasitas Ethylene sejumlah 1 juta ton per tahun dan Propylene sejumlah 520 ribu ton per tahun.
Sementara itu, kerja sama penting lainnya terkait dengan transformasi digital. Di bidang ini, Korea Selatan memiliki keunggulan dan pengalaman dalam mengakselerasi penerapannya pada industri manufaktur.
Selain itu, kedua negara juga menjalin kerja sama dalam hal transfer teknologi melalui proyek Agriculture Machinery Technical Center (AMTC).
Menindaklanjuti Pertemuan Tingkat Menteri ini, kedua belah pihak menyepakati untuk melakukan pembahasan yang lebih teknis pada working level.
Sumber otomotif.kompas.com
Kemaritiman
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 25 Februari 2025
JAKARTA, KOMPAS.com - PT PAL (Persero) mendapatkan lisensi untuk memproduksi kapal perang fregat dari perusahaan Inggris, Babcock. Fregat merupakan jenis kapal perang berukuran sedang yang dapat bermanuver dengan lincah dan cepat.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatangan perjanjian oleh CEO Babcock David Lockwood dan CEO PT PAL Kaharuddin Djenod dalam acara Defense and Security Equipment International (DSEI) 2021 di London, Inggris pada Kamis (16/9/2021).
Penandatanganan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Inggris tersebut disaksikan oleh Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Inggris Hob Ben Wallace.
Mengutip keterangan tertulis Babcock, Jumat (17/9/2021), PT PAL akan memproduksi dua fregat Arrowhead 140 (AH140) di pabriknya yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Pembuatan kapal akan dilakukan dengan desain khusus serta spesifikasi yang sesuai kebutuhan Angkatan Laut Indonesia.
David mengatakan, lewat kesepakatan kapal fregat Arrowhead 140 akan dibuat di Indonesia dengan melibatkan tenaga kerja lokal. Sehingga diharapkan berkontribusi langsung pada nilai sosial dan ekonomi industri kapal Indonesia.
“Ini adalah hari yang membanggakan bagi tim Babcock dan PT PAL, karena kami menandatangani lisensi desain dengan PT PAL untuk dua fregat baru bagi Angkatan Laut Indonesia," ungkapnya.
Sementara itu, Ben Wallace mengatakan, dirinya mengapresiasi kerja sama yang dilakukan kedua negara melalui Babcock dan PT PAL. Menurutnya, hal ini sekaligus menandakan eratnya hubungan Inggris dengan Indonesia.
"Ini menandakan kekuatan hubungan pertahanan Inggris dengan Indonesia. Kedepannya angkatan laut kedua negara akan mengoperasikan fregat terkemuka dunia, dan akan bekerja sama secara erat untuk melindungi kepentingan bersama di seluruh dunia," ujar dia.
Babcock, perusahaan kedirgantaraan, pertahanan dan keamanan yang berbasis di Inggris, memang telah bekerja sama dengan Pemerintah Inggris untuk mempromosikan fregat Arrowhead 140 ke pasar global.
Desain dasar fregat Arrowhead 140 pun dapat dikonfigurasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan angkatan laut. Selain untuk Indonesia, perusahaan juga mulai mendesain fregat Arrowhead 140 untuk Angkatan Laut Inggris di Skotlandia.
Maka angkatan laut Inggris dan Indonesia akan memiliki kapal yang sama dan telah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sehingga kapal perang tersebut diharapkan dapat memudahkan latihan dan komunikasi.
Sumber: money.kompas.com
Kemaritiman
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 25 Februari 2025
PT Industri Kereta Api (Persero), disingkat INKA, adalah produsen kereta api milik negara Indonesia.
Profil
INKA didirikan pada tahun 1981 untuk menjadi produsen lokomotif kereta api nasional dan rolling stock untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) di jalur-jalur pendapatannya di pulau Jawa dan Sumatra. Pabrik Lokomotif Madiun yang pertama dikonversi dari bekas fasilitas perbaikan lokomotif uap PJKA. Di bawah kepemimpinan Suharto, INKA diprakarsai sebagai bagian dari industri strategis nasional, sebagai basis industri produksi kereta api nasional. Oleh karena itu, INKA fokus untuk mendominasi pasar domestik dan memenangkan persaingan di kawasan ASEAN dan negara-negara berkembang.
INKA telah memproduksi atau mereparasi setiap rangkaian gerbong penumpang KAI, kecuali beberapa unit, sejak tahun 1985. Produksi beberapa unit dimulai pada tahun 1987, ketika INKA merakit EMU Rheostatik dari Jepang. Sejak saat itu, INKA menggunakan bodi mobil baja tahan karat yang ringan dan kontrol traksi AC modern dengan inverter VVVF (sebelumnya GTO, sekarang IGBT) untuk produksi EMU. INKA mulai memproduksi beberapa unit diesel pada tahun 2007 dengan pesanan dari Kementerian Perhubungan untuk kereta api regional dan komuter. INKA telah memasok berbagai gerbong barang ke KAI, terutama gerbong pengangkut batu bara yang mendukung industri pertambangan batu bara di Ombilin (Sumatera Barat) dan Sumatera Selatan.
Pada tahun 2019 PT INKA (Persero) bekerja sama dengan PT Len Industri (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan kolaborasi pengembangan bisnis dengan membentuk konsorsium Indonesian Railways Development Incorporated for Africa (IRDIA) yang menyasar negara-negara Afrika.
Selain itu, INKA Ltd bersama dengan KAI menjalin kerja sama dengan perusahaan manufaktur rolling stock asal Swiss, Stadler Rail membentuk perusahaan patungan untuk membangun pabrik rolling stock yang memiliki fasilitas khusus untuk uji tabrak dan uji tilt/roll over sesuai dengan standar International Union of Railways (UIC) di Banyuwangi, Jawa Timur. Kerja sama ini dimaksudkan untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mengembangkan sistem transportasi Indonesia.
Produk PT Industri Kereta Api (Persero), disingkat INKA, adalah produsen kereta api milik negara Indonesia..
Profil
INKA didirikan pada tahun 1981 untuk menjadi produsen lokomotif kereta api nasional dan rolling stock untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) di jalur-jalur pendapatannya di pulau Jawa dan Sumatra. Pabrik Lokomotif Madiun yang pertama dikonversi dari bekas fasilitas perbaikan lokomotif uap PJKA. Di bawah kepemimpinan Suharto, INKA diprakarsai sebagai bagian dari industri strategis nasional, sebagai basis industri produksi kereta api nasional. Oleh karena itu, INKA fokus untuk mendominasi pasar domestik dan memenangkan persaingan di kawasan ASEAN dan negara-negara berkembang.
INKA telah memproduksi atau mereparasi setiap rangkaian gerbong penumpang KAI, kecuali beberapa unit, sejak tahun 1985. Produksi beberapa unit dimulai pada tahun 1987, ketika INKA merakit EMU Rheostatik dari Jepang. Sejak saat itu, INKA menggunakan bodi mobil baja tahan karat yang ringan dan kontrol traksi AC modern dengan inverter VVVF (sebelumnya GTO, sekarang IGBT) untuk produksi EMU. INKA mulai memproduksi beberapa unit diesel pada tahun 2007 dengan pesanan dari Kementerian Perhubungan untuk kereta api regional dan komuter. INKA telah memasok berbagai gerbong barang ke KAI, terutama gerbong pengangkut batu bara yang mendukung industri pertambangan batu bara di Ombilin (Sumatera Barat) dan Sumatera Selatan.
Pada tahun 2019 PT INKA (Persero) bekerja sama dengan PT Len Industri (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan kolaborasi pengembangan bisnis dengan membentuk konsorsium Indonesian Railways Development Incorporated for Africa (IRDIA) yang menyasar negara-negara Afrika.
Selain itu, INKA Ltd bersama dengan KAI menjalin kerja sama dengan perusahaan manufaktur rolling stock asal Swiss, Stadler Rail membentuk perusahaan patungan untuk membangun pabrik rolling stock yang memiliki fasilitas khusus untuk uji tabrak dan uji tilt/roll over sesuai dengan standar International Union of Railways (UIC) di Banyuwangi, Jawa Timur. Kerja sama ini dimaksudkan untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mengembangkan sistem transportasi di Indonesia.
Produk
Sarana transportasi kereta api
INKA telah memproduksi lokomotif, trainset, gerbong kereta api dan beberapa unit, beberapa di antaranya dibuat melalui kerja sama dengan perusahaan lain. Beberapa produk telah diekspor ke mancanegara. Beberapa proyek kereta api INKA:
1982 - Gerbong kereta tertutup untuk PJKA
1985 - Gerbong penumpang Ekonomi dan Eksekutif PJKA angkatan 1985
1987 - EMU Rheostatik ED101, angkatan 1987 (bekerja sama dengan konsorsium Jepang yang dipimpin oleh Nippon Sharyo)
1991 - Gerbong barang untuk KTMB
1994 - EMU seri VVVF-GTO EA201, bekerja sama dengan BN-Holec
1995 - Rangkaian kereta kelas Argo Bromo dan Argo Gede
1996 - Lokomotif CC203, bekerja sama dengan GE
1997 - Rangkaian kereta Argo Bromo Anggrek
1998 - Gerbong Ballast Hopper untuk SRT
2001 - EMU seri EA201 untuk KRL Jabotabek
2002 - Gerbong pembangkit listrik dan gerbong flat bogie reefer untuk KTMB
2004 - Gerbong kontainer & kusen tengah badai salju (ke Australia)
2006 - Gerbong penumpang Bangladesh Railway BG
2007 - Railbus Kertalaya untuk pemerintah provinsi Sumatera Selatan.
2008 - Seri MH102(Kereta Rel Diesel Indonesia) (untuk Aceh dan Jawa)
2010 - rangkaian kereta Ekonomi AC untuk Kemenhub, lokomotif GE C20EMP (bekerja sama dengan GE Transportation)
2011 - Railbus Batara Kresna dan EMU seri EA202
2016 - Gerbong kereta eksekutif dan ekonomi KAI serta gerbong kereta BG dan MG Bangladesh Railway
2018 - LRV rel ketiga untuk LRT Palembang Model yang disempurnakan diproduksi pada tahun 2019 untuk LRT Jabodebek. EMU seri EA203 untuk jalur kereta bandara Soekarno-Hatta
2019 - DMU kelas PNR 8000
2020 - DMU kelas PNR 8100 dan INKA CC300 DHL (ditambah 15 gerbong kelas PNR 8300 ) ke Filipina
2023 - 133 gerbong datar untuk KiwiRail di Selandia
Industri otomotif
Pada tahun 2008, INKA mengajukan GEA (singkatan dari Gulirkan Energi Alternatif) sebagai mobil nasional. Sebuah prototipe dibuat pada tahun 2008. Pada tahun 2009, GEA mulai menggunakan mesin yang dikembangkan oleh BPPT, Rusnas, setelah sebelumnya menggunakan mesin dari Cina. Karburator adalah satu-satunya komponen yang diimpor pada prototipe tahun 2009.
PT Inka juga memasok bus berbahan bakar gas alam terkompresi (CNG) untuk TransJakarta, yang dikenal dengan nama merek Inobus (disingkat Inobus). Saat ini, ada tiga varian produk yang dikenal:
Inobus ATC 320 (Articulated Car) (diproduksi tahun 2011-2012) dengan mesin CNG Cummins Westport ISL-G 320 HP, dikawinkan dengan transmisi otomatis Voith DIWA 864.3E. Total ada 39 unit yang dioperasikan, dengan 21 unit dioperasikan oleh Perum DAMRI dari tahun 2011 hingga 2018 dan 18 unit dioperasikan oleh PT. Bianglala Metropolitan dari tahun 2013 hingga 2016. Perbedaan utama antara keduanya adalah unit yang dioperasikan oleh DAMRI menggunakan AC Songz sedangkan unit yang dioperasikan oleh Bianglala menggunakan AC Denso.
Inobus SGL 290 (Single) dengan mesin CNG Doosan GL11K 290 HP (EPA 2010), mesin yang sama dengan yang digunakan pada bus Zhongtong saat ini, dikawinkan dengan transmisi otomatis Allison T350R. Sebanyak 36 unit, seharusnya sudah dioperasikan oleh Perum PPD.
Armada masa depan: Inobus ATC 340 (Articulated Car) dengan mesin CNG Doosan GL11K 340 HP Euro IV, mesin yang sama dengan yang digunakan pada bus Zhongtong saat ini, dikawinkan dengan transmisi otomatis Voith DIWA 864.5.
Pada tahun 2011, INKA memproduksi Kancil, kendaraan 404 cc yang direncanakan untuk menggantikan bajaj. Namun, kendaraan ini tidak dapat berkembang di pasarnya, karena peraturan yang ada pada saat itu.
Pada tahun 2022, INKA mengumumkan bahwa keduanya akan melanjutkan produksi bus listrik Merah Putih setelah dikabarkan telah menandatangani Perjanjian Kerjasama. Kabar tersebut diumumkan oleh Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati yang menjelaskan bahwa kedua entitas tersebut akan memproduksi lima bus listrik. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kelima bus listrik tersebut telah mencapai tahap finishing. Dengan begitu, bus listrik Merah Putih siap diluncurkan dalam waktu dekat. Setelah itu, bus listrik ini akan digunakan untuk Trans Semanggi Suroboyo, dan Trans Metro Pasundan.
Disadur dari: en.wikipedia.org