Riset dan Inovasi
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 06 Maret 2025
Humas BRIN. Industri perkebunan kelapa sawit merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Kalimantan Tengah. Saat ini banyak tanaman sawit milik petani yang umurnya lebih dari 25 tahun, artinya produktivitas tanaman akan turun karena umur tanaman tersebut sudah diatas umur produktivitas maksimal rata-rata kelapa sawit dan saatnya untuk dilakukan peremajaan melalui replanting. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Tengah menggalakkan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Program ini merupakan salah satu program Strategis Nasional sebagai upaya Pemerintah dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional. Pemerintah menargetkan peremajaan (replanting) kebun sawit milik petani seluas 540.000 hektar hingga tahun 2024. Tak terkecuali Kab. Kobar juga menerima alokasi anggaran untuk kegiatan replanting dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Dampak proses peremajaan sendiri tidak bisa langsung dirasakan, mengingat tanaman sawit mulai berproduksi aktif sekitar umur 4-5 tahun. Untuk itu diperlukan pertumbuhan sumber-sumber ekonomi baru. Kepala Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PR SPBPDH) BRIN, Nugroho Adi Sasongko menyebut bahwa BRIN saat initTengah melakukan penelitian terkait ekonomi sirkular sebagai alternatif waktu tunggu masa peremajaan sawit. “Riset ini terkait optimalisasi pemanfaatan area replanting sawit untuk pengembangan jagung dan ternak unggas guna mewujudkan ekonomi sirkular masyarakat di Kab. Kobar,” ujar Nugroho saat membuka kegiatan sosialisasi pemaparan hasil riset tersebut pada Minggu, (26/11). Menurut Nugroho, kegiatan ekonomi sirkular adalah kegiatan ekonomi yang berwawasan lingkungan, yaitu melalui pengembangan industri hijau. Model yang digunakan adalah dengan berupaya memperpanjang siklus hidup dari suatu produk, bahan baku, dan sumber daya yang ada agar dapat dipakai selama mungkin. Implementasi ekonomi sirkular di lapangan adalah pengurangan timbunan limbah dan polusi, ungkapnya.
Kegiatan penelitian yang dilaksanakan terkait dengan kegiatan pertanian terpadu (integrated farming) yang berorientasi lingkungan. Saat ini permasalahan lingkungan menjadi isu yang strategis tak terkecuali pada sektor pertanian. Karena lingkungan merupakan suatu ekosistem yang memang harus dijaga kelestasiannya. Selain itu perubahan iklim global juga selalu menjadi isu sentral di bidang pertanian. “Menyikapi dinamika tersebut konsep pertanian berkelanjutan dipandang sebagai solusi dan salah satu contohnya adalah kegiatan integrated farming yang sedang kami lakukan di Kab. Kobar ini dengan memunculkan kegiatan ekonomi sirkular pedesaan,” pungkas Nugroho.
Dalam kesempatan yang sama, periset PR SPBPDH, Ermin Widjaja menyampaikan, bahwa riset ini baru berjalan satu tahun, tapi idealnya untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, setidaknya riset berjalan selama dua tahun, namun demikian hasil sementara yang diperoleh sudah dapat memberikan gambaran prospek dari kegiatan tersebut. Tersedianya lahan sela sangat luas di area replanting bisa dimanfaatkan untuk pengembangan komoditas lain baik berupa tanaman pangan maupun tanaman hortikultura selagi tanaman sawit belum berbuah (umur 3-4 tahun). Sehingga dapat memunculkan kegiatan ekonomi baru selama tanaman sawit belum menghasilkan. “Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan rintisan kegiatan ekonomi sirkular kelompok tani sawit peserta PSR yang mampu meningkatkan pendapatan lebih dari 50%. Di sini kami tidak sendiri, tetapi berkolaborasi dengan pusat riset lainnya di BRIN, yaitu Pusat Riset Veteriner, Pusat Riset Mikrobiologi Terapan, Pusat Riset Tanaman Pangan, dan Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan,” papar Ermin.
Ermin lalu melanjutkan bahwa dampak ekonomi sirkular ini kemudian diukur melalui riset yang telah berjalan satu tahun. Namun, Ia menyebut bahwa idealnya untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, setidaknya riset berjalan selama dua tahun. “Namun demikian hasil sementara yang diperoleh sudah dapat memberikan gambaran prospek dari kegiatan ekonomi sirkular tersebut. Tersedianya lahan sela sangat luas di area replanting bisa dimanfaatkan untuk pengembangan komoditas lain baik berupa tanaman pangan maupun tanaman hortikultura selagi tanaman sawit belum berbuah (umur 3-4 tahun). Sehingga dapat memunculkan kegiatan ekonomi baru selama tanaman sawit belum menghasilkan,” lanjut Ermin.
Rintisan kegiatan ekonomi sirkular yang juga dijadikan sebagai percontohan dilakukan dengan melibatkan 20 anggota kelompok tani yang berada di Kab. Kobar. “Kegiatan yang dilakukan meliputi budidaya jagung di area replanting sawit berumur 1 tahun seluas 20 ha. Lalu juga ada pembuatan pupuk organik yang diperkaya dengan mikroba, dengan bahan dasar limbah pabrik kelapa sawit seperti abu boiler, solid sawit, serat perasan buah/fiber, kotoran ayam dan decomposer. Selain itu ada budidaya ayam petelur sebanyak 1000 ekor dengan menggunakan campuran pakan lokal untuk menekan harga pakan pabrik yang mahal,” ungkap Ermin
Ermin menyebut bahwa dari kegiatan tersebut memberikan sumber penghasilan baru untuk petani sawit yang terintegrasi dengan usaha lainnya, sehingga menghasilkan ekonomi sirkular yang menambah pendapatan petani, dengan sumber pendapatan berupa produksi jagung, produksi telur dan produksi pupuk organik yang memiliki pangsa pasar bagus. Kegiatan ini dapat dilakukan pada masyarakat sawit yang sudah berkelompok dan tergabung pada kelembagaan yang memiliki modal seperti KUD. Hal ini dikarenakan modal yang diperlukan cukup besar untuk kegiatan replanting yang terintegrasi dengan komoditas jagung dan ternak unggas secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga memerlukan dukungan dari pemerintah.
Ermin berharap, kegiatan ini bisa menjadi model dan bisa direplikasi lokasi lain yang memiliki potensi yang serupa dan komoditasnya (tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan lain-lain) disesuaikan dengan peluang kegiatan bisnis di lokasi tersebut. Mengingat hasil kegiatan pertanian terpadu yaitu produksi tanaman sela jagung, produksi pupuk organik dan produksi telur dari budidaya ayam petelur dengan pakan introduksi dapat meningkatkan pendapatan lebih dari 100%. “Untuk mengetahui keberlanjutan kegiatan integrasi ini secara terukur dilakukan analisis dengan menggunakan metode Multidimension Scale (MDS) dengan hasil indek keberlanjutannya masuk dalam kategori baik (good sustainability). Analisis dampak lingkungannya dilakukan dengan Life Cycle Assessment (LCA) dan emisi gas rumah kaca sedang dalam pelaksanaan,” terang Ermin. Dengan demikian, kegiatan pertanian yang berkelenjutan dengan kegiatan ekonomi sirkular yang menjadi tujuannya bisa menjadi penggerak ekonomi wilayah dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, pungkasnya.
Sumber: www.brin.go.id
Ilmu dan Teknologi Hayati
Dipublikasikan oleh Anisa pada 06 Maret 2025
Dalam konteks ekosistem, istilah "abiotik" merujuk pada unsur-unsur yang tidak hidup, membentuk komponen penting dalam keseluruhan struktur ekosistem. Komponen abiotik ini meliputi kondisi fisik dan kimia di sekitar organisme, berfungsi sebagai medium dan substrat yang mendukung kelangsungan hidup dan interaksi organisme.
Air merupakan unsur vital bagi kehidupan hampir semua organisme. Selain menjadi komponen utama dalam tubuh banyak makhluk hidup, air juga memengaruhi pola kehidupan di berbagai daerah. Organisme berevolusi untuk beradaptasi dengan tingkat kelembaban yang berbeda-beda, dengan contoh ekstrem adalah organisme yang mampu bertahan hidup di lingkungan gurun yang kering.
Atmosfer bumi adalah sumber oksigen yang penting bagi organisme pernapasan, serta merupakan tempat terjadinya proses fotosintesis oleh tumbuhan. Perubahan suhu dan tekanan udara menciptakan aliran angin dan pola cuaca, yang memengaruhi persebaran organisme dan adaptasi mereka terhadap lingkungan.
Cahaya matahari adalah sumber energi utama dalam ekosistem, memungkinkan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis dan menghasilkan makanan organik. Intensitas cahaya matahari, bersama dengan suhu dan kelembaban udara, memengaruhi pola pertumbuhan dan distribusi organisme di berbagai habitat.
Tanah adalah tempat hidup bagi banyak organisme, terutama tumbuhan. Kualitas tanah, termasuk kandungan mineral, tekstur, dan pH, memengaruhi pertumbuhan tumbuhan dan ketersediaan nutrisi bagi organisme lain dalam rantai makanan.
Topografi, atau relief permukaan bumi, memainkan peran penting dalam mempengaruhi pola cuaca, sirkulasi udara, dan ketersediaan air di suatu daerah. Topografi yang berbeda menciptakan beragam habitat untuk berbagai jenis organisme. Iklim merupakan hasil interaksi berbagai faktor abiotik seperti suhu, kelembaban, dan curah hujan dalam jangka waktu yang panjang. Iklim menentukan distribusi organisme dan pola kehidupan di berbagai belahan bumi, serta memengaruhi kesuburan tanah dan komposisi tumbuhan di suatu daerah.
Dengan memahami peran dan interaksi antara komponen abiotik ini, ilmuwan dapat mengungkap kompleksitas ekosistem dan menyelidiki dampak perubahan lingkungan terhadap kehidupan di Bumi. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat ditemukan strategi untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan secara global.
Sumber:
Keselamatan Kerja
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 06 Maret 2025
Keselamatan kerja merupakan aspek krusial dalam industri, terutama di sektor yang memiliki tingkat risiko tinggi seperti pertambangan, manufaktur, dan kimia. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode persentase, korelasi, dan analisis chi-square. Penelitian ini mengkaji industri mineral dan logam yang memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan kerja. Berdasarkan data yang diperoleh:
Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara faktor demografi pekerja dengan tingkat kepuasan terhadap keselamatan kerja. Analisis chi-square menunjukkan bahwa gender berpengaruh terhadap tingkat kepuasan terhadap langkah-langkah keselamatan. Korelasi antara stres kerja dan efektivitas pelatihan keselamatan menunjukkan nilai RXY = 0.9021, yang berarti ada hubungan kuat antara keduanya. Artinya, semakin efektif pelatihan keselamatan, semakin rendah tingkat stres yang dirasakan pekerja.
Berdasarkan temuan penelitian, ada beberapa rekomendasi yang dapat diterapkan oleh perusahaan:
Keselamatan kerja bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga pekerja. Kesadaran akan keselamatan, kepatuhan terhadap regulasi, dan pengawasan yang ketat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman. Dengan menerapkan langkah-langkah yang direkomendasikan, industri dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja sekaligus meningkatkan produktivitas perusahaan.
Sumber Artikel: J. Anna Thangam, Subramania Bala Jeshurun, A. Thangapoo et al., "Industrial Hazards and Safety Measures – An Empirical Study", Materials Today: Proceedings, https://doi.org/10.1016/j.matpr.2021.09.451
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 06 Maret 2025
Dalam dunia kerja modern, khususnya di sektor logistik dan ekspedisi, keselamatan kerja menjadi faktor krusial yang mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan pekerja.
Berdasarkan data dari International Labour Organization (ILO, 2018), sekitar 2,78 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Di Indonesia, angka kecelakaan kerja pada tahun 2021 mencapai 234.270 kasus, meningkat 5,65% dari tahun sebelumnya. Sektor logistik, terutama kurir ekspedisi, memiliki risiko tinggi terhadap kelelahan kerja, yang dapat berdampak pada kecelakaan di jalan raya.
Studi ini berfokus pada 35 kurir ekspedisi di ID Express Drop Point Kroya, Kabupaten Cilacap. Beberapa faktor yang dikaji meliputi:
Faktor yang Berkontribusi terhadap Kelelahan Kerja
Rekomendasi untuk Meningkatkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Urgensi penerapan standar K3 bagi kurir ekspedisi, terutama dalam menghadapi beban kerja tinggi dan jam kerja panjang. Dengan mengadopsi pelatihan K3 yang tepat, optimalisasi jam kerja, serta promosi gaya hidup sehat, perusahaan ekspedisi dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja sekaligus mengurangi risiko kecelakaan kerja.
Sumber Artikel:
Reniasinta, R., & Widowati, E. "Occupational Health and Safety (OHS) Training for Expedition Couriers to be Able to Deal with Multi-Hazards." International Journal of Active Learning, 7(2), 2022, 209-218.
Industri Farmasi
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 06 Maret 2025
Industri farmasi merupakan sektor yang sangat berkontribusi terhadap perekonomian global, tetapi juga menghasilkan limbah berbahaya yang dapat mencemari lingkungan. Database ProQuest, Crossref, dan Google Scholar. Studi ini menggunakan kata kunci seperti "pharmaceutical industrial waste" dan "Asia" untuk mencari artikel yang relevan. Setelah dilakukan penyaringan, ditemukan bahwa kelima negara memiliki informasi yang cukup terkait regulasi dan metode penanganan limbah farmasi.
Di Indonesia, pengelolaan limbah farmasi diatur oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Metode yang umum digunakan mencakup:
Meskipun regulasi sudah ada, masih terdapat tantangan seperti kurangnya pengawasan dan kesadaran dari industri untuk mematuhi regulasi tersebut. Data menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki tempat pembakaran terbuka yang tidak diawasi dengan baik, menyebabkan pencemaran udara.
India memiliki salah satu industri farmasi terbesar di dunia, menyumbang sekitar 20% ekspor obat generik global. Regulasi limbah farmasi di India dikendalikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan beberapa peraturan utama:
Metode penanganan limbah di India mencakup incineration, autoclaving, microwaving, dan secure landfilling. Tantangan utama di India adalah pengelolaan limbah ilegal yang masih terjadi karena kurangnya pengawasan yang ketat.
Jepang telah mengembangkan sistem pengelolaan limbah yang sangat maju sejak tahun 1970-an. Negara ini menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang telah berhasil mengurangi pembuangan limbah industri ke landfill hingga 84% dalam kurun waktu 1990–2010. Regulasi utama meliputi:
Jepang mengadopsi metode seperti autoclaving, incineration, dan chemical disinfection serta memiliki sistem pengawasan yang ketat.
Pengelolaan limbah di Thailand dikendalikan oleh Departemen Pengendalian Polusi (PCD) di bawah Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Regulasi utama mencakup:
Thailand menghadapi tantangan dalam keterbatasan lahan dan infrastruktur, sehingga metode seperti secure landfilling dan deep burial masih menjadi pilihan utama.
China memiliki sistem regulasi yang cukup ketat dengan pengawasan dari Biro Perlindungan Lingkungan, Biro Manajemen Kota, dan Biro Kesehatan. Beberapa peraturan utama termasuk:
Metode yang digunakan mirip dengan negara lain, tetapi China mulai mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah farmasi.
Berdasarkan penelitian ini, ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi regulasi pengelolaan limbah farmasi di lima negara:
Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan limbah farmasi di Asia, beberapa langkah yang dapat diterapkan:
Perbedaan regulasi dan implementasi pengelolaan limbah farmasi di lima negara Asia. Jepang dan China memiliki sistem yang lebih maju, sementara India, Indonesia, dan Thailand masih menghadapi tantangan dalam infrastruktur dan pengawasan. Dengan adanya perkembangan teknologi dan kerja sama antar negara, diharapkan sistem pengelolaan limbah farmasi di Asia dapat semakin berkembang menuju keberlanjutan lingkungan.
Sumber Artikel: Luthfia Azzahra, Nyi Mekar Saptarini, "Pharmaceutical Industrial Waste Regulation in Five Countries in Asia", Indo J Pharm, Vol 3, Issue 1, 2021, pp. 9-19.
Teknik Industri
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 06 Maret 2025
Dalam teknik mesin, memahami biaya dan nilai sangat penting ketika membuat keputusan. Hal ini dikenal sebagai ekonomi teknik, dan ini memainkan peran besar dalam mengevaluasi apakah proyek-proyek teknik masuk akal secara ekonomi.
Bagi para insinyur teknik mesin, menggunakan pengetahuan ini dalam situasi nyata sangat penting untuk keberhasilan pekerjaan mereka dan bisnis yang mereka dukung. Misalnya, saat memilih material untuk sebuah proyek, para insinyur harus mempertimbangkan harga dan kemampuan material untuk melakukan pekerjaan dengan baik, memastikan material tersebut cukup kuat tanpa melebihi anggaran. Mereka juga melihat analisis biaya siklus hidup, yang berarti mereka mencari tahu berapa biaya yang diperlukan untuk memiliki dan mengoperasikan mesin atau sistem selama masa pakainya.
Area penting lainnya adalah merancang sistem yang tidak menggunakan terlalu banyak energi dan membuat proses manufaktur lebih hemat biaya. Hal ini menunjukkan bagaimana para insinyur bekerja untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara melakukan sesuatu dengan baik secara teknis dan memastikan bahwa hal itu terjangkau.
Mengelola anggaran proyek juga merupakan bagian besar dari pekerjaan seorang insinyur. Mereka bertujuan untuk menciptakan solusi yang memberikan nilai terbaik tanpa menghabiskan banyak biaya. Bersama-sama, contoh-contoh ini menunjukkan betapa pentingnya bagi para insinyur untuk memikirkan uang dan detail teknis pada saat yang sama, untuk memastikan mereka menghasilkan solusi yang bekerja dengan baik dan tidak menghabiskan banyak uang.
Pemilihan Material yang hemat biaya
Dalam bidang teknik mesin, memilih bahan yang tepat sangatlah penting. Ini adalah keseimbangan antara seberapa baik material bekerja, berapa biayanya, dan apakah material tersebut akan bertahan lama. Para insinyur harus memikirkan seberapa kuat dan tangguh materialnya, bagaimana reaksinya terhadap panas, dan apakah berkarat, sambil melihat harganya dan seberapa mudah mendapatkannya.
Mereka harus membuat pilihan yang sulit: terkadang, memilih opsi yang lebih murah dapat menghemat uang sekarang, tetapi mungkin berarti lebih banyak perbaikan atau harus menggantinya lebih cepat. Di sisi lain, menghabiskan lebih banyak uang untuk bahan berkualitas lebih baik dapat berarti bahan tersebut bertahan lebih lama dan membutuhkan lebih sedikit perbaikan, sehingga menghemat uang dalam jangka panjang.
Membuat pilihan terbaik membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang bahan dan teknik, ditambah pemahaman yang baik tentang biaya yang terlibat. Pilihan terbaik adalah pilihan yang dapat bekerja dengan baik tanpa menghabiskan terlalu banyak biaya selama Anda menggunakannya.
Sebagai contoh, jika seorang insinyur sedang merancang sepeda, mereka mungkin memilih aluminium untuk rangkanya. Bahan ini ringan, kuat, dan tidak mudah berkarat, yang berarti sepeda akan bekerja dengan baik dan bertahan lama tanpa memerlukan banyak perawatan. Mungkin harganya lebih mahal daripada baja di awal, tetapi jika itu berarti sepeda akan berada di jalan selama bertahun-tahun dengan lebih sedikit perbaikan, ini bisa menjadi pilihan finansial yang lebih cerdas pada akhirnya.
Analisis biaya siklus hidup
Para insinyur mekanik sering menggunakan analisis biaya siklus hidup untuk memilih bahan dan sistem yang menghemat uang dari waktu ke waktu dan tetap berkinerja baik. Metode ini melihat semua biaya sejak Anda membeli aset hingga Anda membuangnya. Ini termasuk harga pembelian, pemasangan, penggunaan, pemeliharaan, dan pembuangan. Para insinyur perlu memprediksi biaya-biaya ini dengan cermat dan mempertimbangkan berapa nilainya saat ini untuk memutuskan apakah satu desain lebih hemat biaya daripada yang lain.
Mereka perlu mengetahui banyak hal tentang seberapa baik sesuatu akan bekerja, berapa lama akan bertahan, kapan perlu diperbaiki, dan berapa nilainya pada akhirnya. Menggunakan analisis biaya siklus hidup membantu para insinyur memilih sistem yang mungkin lebih mahal pada awalnya, namun akan menghemat biaya seiring berjalannya waktu. Pendekatan ini juga membantu memenuhi tujuan untuk menjadi ramah lingkungan dan efisien.
Misalnya, jika seorang insinyur memilih sistem HVAC untuk gedung baru, mereka mungkin membandingkan model standar yang lebih murah dengan model yang lebih mahal dan berefisiensi tinggi. Mereka akan menghitung penghematan energi dari sistem efisiensi tinggi selama masa pakai yang diharapkan selama 20 tahun dan memperhitungkan biaya pemeliharaan dan potensi kenaikan harga energi. Jika sistem efisiensi tinggi menghasilkan biaya yang lebih rendah dalam jangka panjang, teknisi dapat berargumen bahwa investasi awal yang lebih tinggi dapat dibenarkan. Keputusan ini tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga mengurangi jejak karbon bangunan, yang penting bagi lingkungan.
Desain sistem hemat energi
Dalam teknik mesin, merancang sistem untuk menggunakan lebih sedikit energi tanpa kehilangan kinerja adalah kuncinya. Para insinyur bekerja keras untuk mencari tahu bagaimana energi bergerak melalui mesin dan membuat setiap bagian dan proses seefisien mungkin. Mereka menggunakan material baru, cara yang lebih baik untuk mengelola panas, dan simulasi komputer untuk meningkatkan dan memprediksi seberapa baik suatu sistem akan bekerja.
Misalnya, menggunakan sesuatu yang disebut analisis eksergi membantu mereka melihat di mana energi mungkin terbuang dan menemukan cara untuk menghematnya. Selain itu, sensor dan kontrol pintar membuat mesin menjadi lebih pintar dengan menyesuaikan cara kerjanya dengan cepat, yang menghemat energi. Ini bukan hanya tentang memangkas biaya - ini juga tentang menjaga lingkungan.
Teknik-teknik penghematan energi ini sangat penting untuk industri yang menggunakan banyak sistem mekanis.
Optimalisasi proses manufaktur
Optimalisasi proses manufaktur memainkan peran penting dalam teknik mesin. Bahkan peningkatan persentase tunggal dapat menghasilkan keuntungan ekonomi yang signifikan. Para insinyur menggunakan metodologi yang ketat untuk meningkatkan efisiensi produksi. Mereka fokus untuk meminimalkan pemborosan material, mengurangi waktu siklus, dan mengoptimalkan konsumsi energi.
Teknik-teknik canggih seperti Six Sigma dan prinsip-prinsip lean manufacturing merupakan bagian integral dari upaya ini. Optimalisasi proses juga melibatkan pemilihan mesin, bahan perkakas, dan parameter yang cermat untuk meningkatkan hasil produksi dan memastikan kualitas produk.
Manajemen anggaran dalam rekayasa proyek
Mengelola anggaran dengan baik sangat penting untuk memastikan proyek teknik mesin diselesaikan dengan sukses. Ini berarti mengawasi uang untuk memastikan proyek dapat mencapai tujuannya tanpa menghabiskan lebih dari yang direncanakan. Ketika para insinyur mengelola anggaran proyek, mereka mencermati biaya, memutuskan cara menggunakan sumber daya dengan bijak, dan berupaya menghindari masalah keuangan.
Sangat penting untuk memprediksi biaya material, pekerja, dan peralatan secara akurat agar proyek tidak menghabiskan biaya lebih besar dari yang diperkirakan, yang dapat membahayakan keseluruhan proyek. Para insinyur perlu menggunakan pengetahuan teknis mereka untuk menemukan cara menghemat biaya tanpa mengorbankan kualitas proyek. Mereka menghasilkan opsi yang cerdas dan ramah anggaran yang masih memenuhi kebutuhan proyek.
Perencanaan keuangan yang baik dan melacak anggaran harus dilakukan dari awal hingga akhir proyek. Hal ini membantu memastikan bahwa pekerjaan teknik tetap berada dalam anggaran, yang mengarah pada penyelesaian proyek dengan cara yang hemat biaya dan efisien.
Sebagai contoh, jika sebuah proyek melibatkan pembangunan jembatan, seorang insinyur mungkin menemukan bahwa menggunakan jenis material yang berbeda dapat menghemat biaya tanpa mempengaruhi kekuatan jembatan. Atau mereka mungkin merencanakan jadwal konstruksi untuk mengurangi jumlah lembur yang perlu dilakukan pekerja, yang juga menghemat uang. Rekomendasi untuk perangkat lunak atau alat bantu penganggaran tertentu juga dapat diberikan untuk membantu melacak pengeluaran dan membuat keputusan keuangan.
Kesimpulan
Dalam bidang teknik mesin, sangat penting untuk menggunakan uang dengan bijak dan memikirkan biaya. Dengan menggunakan apa yang kita ketahui tentang ekonomi teknik, para insinyur mesin dapat menghemat uang, melindungi lingkungan, dan memastikan segala sesuatunya berjalan sebagaimana mestinya.
Misalnya, ketika mereka memilih bahan yang terjangkau dan tahan lama, atau ketika mereka mendesain sistem yang menggunakan lebih sedikit energi, mereka menjadi cerdas dengan sumber daya mereka. Selain itu, mencari tahu total biaya untuk memiliki dan mengoperasikan peralatan selama masa pakainya juga membantu mereka membuat pilihan yang lebih baik.
Dalam hal membuat sesuatu, mengoptimalkan langkah-langkah dapat mengurangi pemborosan dan menurunkan biaya produksi. Dan ketika para insinyur mengelola anggaran proyek mereka dengan baik, mereka memastikan uang dibelanjakan di tempat yang paling dibutuhkan, yang membantu proyek mereka berhasil tanpa pengeluaran yang berlebihan.
Katakanlah seorang insinyur mesin sedang mengerjakan mesin mobil baru. Mereka mungkin memilih aluminium daripada baja untuk bagian-bagian tertentu agar mesin lebih ringan dan lebih hemat bahan bakar, sehingga menghemat biaya produksi dan biaya bahan bakar dari waktu ke waktu. Selain itu, dengan merencanakan proses manufaktur untuk meminimalkan penggunaan besi tua dan energi, mereka dapat membuat seluruh operasi lebih hemat biaya dan ramah lingkungan.
Singkatnya, insinyur mesin menggunakan pengetahuan mereka tentang biaya dan anggaran untuk membuat keputusan cerdas yang membantu proyek berjalan dengan lancar, menekan biaya, dan mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.
Disadur dari: https://www.discoverengineering.org/