Teori Belajar

Enkulturasi

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 29 Juli 2022


Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari nilai dan norma kebudayaan yang dialami individu selama hidupnya. Menurut E. Adamson Hoebel enkulturasi adalah kondisi saat seseorang secara sadar ataupun tidak sadar mencapai kompetensi dalam budayanya dan menginternalisasi budaya tersebut. Hasil dari proses enkulturasi adalah identitas, yaitu identitas pribadi dalam sebuah kelompok masyarakat. Masyarakat berusaha untuk membuat seseorang memiliki rasa bertanggung jawab. Proses enkulturasi terkadang mengasingkan sebagian orang. Hal tersebut bertujuan untuk membuat mereka menjadi bertanggung jawab. Proses enkulturasi memiliki dua aspek utama, yaitu pendidikan formal dan informal. Pendidikan formal dilakukan melalui sebuah lembaga pendidikan, sedangkan pendidikan informal yang disebut sebagai child trainingdilakukan oleh keluarga dan teman.

Proses enkulturasi terjadi ketika mereka bergaul dengan masyarakat dari mulai anak-anak hingga tua. Melalui proses tersebut, seseorang belajar menghormati simbol bangsa dari menyanyikan lagu kebangsaan di sekolah. Ia juga belajar dengan siapa ia mungkin melakukan kekerasan fisik (pegulat) dan dengan siapa ia tidak bisa (gadis kecil di jalan). Selain itu, ia menjadi sadar akan hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Enkulturasi

Teori Belajar

Perakaman

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 29 Juli 2022


Perakaman (bahasa Inggrisimprinting) adalah pembelajaran perilaku yang hanya dapat berlangsung pada rentang waktu atau usia tertentu. Tidak seperti pembelajaran biasa, perakaman juga memiliki unsur bawaan. Rentang waktu pendek ketika organisme sensitif terhadap perakaman disebut periode kritis. Periode ini biasanya berlangsung pada awal kehidupan, walaupun ada pula yang terjadi pada saat dewasa.

Salah satu contoh perakaman yang paling dikenal adalah perakaman induk (parental imprinting), yaitu ketika hewan yang masih kecil hanya memiliki preferensi sosial terhadap suatu objek (biasanya induknya) karena telah terpapar dengan objek tersebut. Misalnya, anak burung yang baru menetas akan terakam dengan induknya dan lalu mengikutinya kemana pun ia pergi. Fenomena ini dikaji dan dipopulerkan oleh Konrad Lorenz yang meneliti angsa. Lorenz menunjukkan bagaimana angsa yang baru menetas di inkubator akan terakam dengan hal apapun yang bergerak yang pertama kali ia lihat. Menurutnya, "periode kritis" ini berlangsung 13 hingga 16 jam setelah menetas. Salah satu anak angsa terakam dengan Lorenz sendiri (lebih tepatnya, sepatunya), dan ia konon diikuti oleh anak-anak angsa yang terakam olehnya. Lorenz juga menemukan bahwa anak angsa dapat terakam oleh benda tidak bergerak. Dalam salah satu percobaan, anak-anak angsa mengikuti sebuah kotak yang ditempatkan di atas mainan kereta yang bergerak.

Sumber Artikel : WIkipedia

Selengkapnya
Perakaman

Teori Belajar

Habituasi

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 29 Juli 2022


Habituasi secara sederhana adalah pembiasaan, atau penyesuaian pada suatu hal. Habituasi merupakan salah satu proses pembelajaran non-asosiatif yang tergolong proses pembelajaran dasar, yakni pada saat stimulus diberikan secara terus-menerus maka respon yang dihasilkan akan mengalami penurunan. Sehingga stimulus tidak akan berasosiasi dengan respon.

Meskipun terjadi penurunan respon pada proses habituasi, efek yang ditimbulkan tidak membahayakan bagi makhluk. Hal ini dikarenakan saat stimulus terus-menerus diberikan pada makhluk tersebut, maka ia akan menyesuaikan diri dengan baik, sehingga respon tidak ditampilkan dan stimulus akan diabaikan

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Habituasi
« First Previous page 6 of 6