Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Aceh menyelenggarakan webinar nasional bertema “Tantangan dan Solusi Pendidikan Karakter di Masa Pandemi”.
Selain sejumlah tokoh pendidikan Aceh dan nasional, webinar yang berlangsung secara daring melalui Zoom ini menghadirkan Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Dr H Zainut Tauhid Sa'adi MSi yang memberikan keynote speech.
Webinar nasional yang dipandu oleh moderator Rifki Ismail SAg berlangsung mulai pukul 20.00 Wib sampai pukul 23.00 WIB dan dihadiri hampir 500 peserta di seluruh wilayah Indonesia, Selasa (7/9) malam.
Ketua PW Pergunu Aceh, Tgk Muslem Hamdani, MA dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan webinar nasional ini diselenggarakan sebagai upaya Pergunu Aceh untuk mencari solusi terhadap permasalahan pendidikan karakter di masa pandemi Covid-19.
Tgk Muslem menambahkan bahwa pendidikan karakter di masa pandemi tidak berjalan secara efektif, karena pembelajaran secara daring dapat memutuskan mata rantai pertemuan guru dengan siswa.
"Guru tidak bisa memantau langsung perkembangan perilaku siswa. Hal ini mengakibatkan keterbatasan guru dalam membimbing langsung perilaku siswa yang melakukan kesalahan dan ini merupakan salah satu kendala pembinaan karakter siswa di masa pandemi seperti sekarang ini," ujar Tgk Muslem seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Sementara itu, ketua panitia acara, Dr Lismijar MA dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan webinar nasional ini dapat terlaksana karena adanya kerja sama yang baik antara PW Pergunu Aceh dengan PC Pergunu Banda Aceh dan PC Pergunu Aceh Besar.
Lismijar yang didampingi sekretaris panitia, Dr Fakhrul Rijal MA menambahkan bahwa terlaksananya kegiatan webinar nasional juga didukung penuh oleh Kementerian Agama RI, PP Pergunu, UIN Ar-Raniry dan Kemenag Provinsi Aceh.
"Oleh karena itu, panitia sangat berterima kasih kepada wakil Menteri Agama RI, ketua umum PP Pergunu, rektor UIN Ar-Raniry, Kanwil Kemenag Aceh yang telah mendukung terlaksananya kegiatan webinar nasional ini," ujar Lismijar.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Dr Zainut Tauhid Sa'adi yang menjadi keynote speaker (pembicara kunci), dalam paparannya mengatakan bahwa bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia, karena guru bertugas mendidik dan mencerdaskan generasi bangsa. Kemajuan bangsa sangat ditentukan oleh guru.
“Karena itu, walau dalam masa pendemi seperti ini, guru tetap harus bersemangat dalam mendidik dan membina siswa agar menjadi generasi yang bermanfaat untuk bangsa dan agama,” kata Zainut Tauhid.
Ketua Umum PP Pergunu Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA yang menjadi pemateri pertama mengatakan bahwa pembelajaran daring merupakan perpindahan media belajar dari ruang kelas ke dunia maya. Karena itu, memang menjadi kendala bagi guru dalam mendidik siswa.
Namun demikian, pimpinan Pesantren Amanatul Ummah itu mengatakan bahwa walau dalam kondisi Covid-19 seperti ini proses pembelajaran tetap harus berjalan dengan baik agar siswa tetap terdidik dengan baik.
Prof Asep juga menyarankan agar guru dan siswa selalu memperbanyak doa agar terhindar dari virus Corona dan mendapat perlidungan dari Allah SWT.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Warul Walidin Ak MA yang tampil sebagai pamateri kedua menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan salah satu dimensi terpenting dalam pendidikan nasional. “Pendidikan karakter yang selama ini menjadi program prioritas pemerintah juga mengalami dampak yang signifikan setelah pemberlakuan pembelajaran daring,” kata Prof Warul.
Prof Warul menjelaskan tentang bererapa tantangan pendidikan karakter di masa Covid-19 yaitu learning loss, peserta didik kehilangan role model, kehilangan interaksi edukatif, ketidaksiapan orang tua, kegandrungan kepada alat komunikasi yang keterlaluan, kurang kuatnya ruang pendidikan akidah, ibadah dan akhlakul karimah dan ketidakmampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan belajar daring.
Adapun solusi yang ditawarkan Prof Warul adalah adanya kebijakan dan langkah-langkah yang terstruktur dan terukur dalam mengatasi learning loss, memperkuat trilogi pendidikan, adanya penguatan keteladanan secara massif, adanya interaksi edukatif yang lebih intens melalui daring, pendidikan karakter berbasis multiple intelegence, adanya koordinasi guru dengan orang tua siswa, serta pemblokiran situs-situs merusak dan hoaks.
Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg yang tampil sebagai pemateri ketiga menjelaskan bahwa karena keterbatasan guru bertatap muka dan bertemu dengan siswa, maka cukup besar efek yang timbul akibat pembelajaran daring terutama dalam hal pendidikan karakter. Karena itu, menurut Dr Iqbal, peran orang tua sangat diharapkan dalam mengontrol setiap perilaku siswa.
Kabid Penmad Kemenaga Aceh Drs H Mukhlis MPd yang menjadi pemateri terakhir menyampaikan bahwa pendidikan karakter sangat penting dan harus menjadi prioritas. Karena itu, menurutnya, dalam suasan pandemi seperti ini perlu adanya komunikasi dan koordinasi yang intens antara guru dan orang tua siswa agar siswa tidak melakukan hal-hal yang merusak dan merugikan dirinya sendiri dan keluarga.
Sumber: republika.co.id
Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X belum bersedia melakukan studi tatap muka (PTM). Ia menegaskan agar seluruh pelajar divaksin sebagai upaya pengendalian PTM.
"Siswa harus divaksin. Kalau tidak, jangan divaksin secara fisik," ujarnya di Kompleks Kepatihan Yogyakarta. kata sultan. , Rabu (25 Agustus) Sebab, ada kekhawatiran jika tidak dipersiapkan dengan matang, bisa muncul klaster baru penyakit COVID-19 di DIY.
Jadi vaksinasi menjadi salah satu langkah untuk menjamin terlaksananya CPU. Itu tidak membuat cluster baru. Sultan mengatakan, saat PTM dilaksanakan, sudah lebih dari 80% pelajar yang divaksin.
Saat ini pihaknya terus memproduksi vaksin khususnya untuk pelajar. Saat itu vaksinasi mandiri guru dilaksanakan 100% DIY.
"Syaratnya semua harus divaksin dulu, guru harus divaksin, dan siswa harus divaksin sebelum tatap muka. Mata. Saya tidak mengerti. “Makanya kami tingkatkan vaksinasi untuk masyarakat umum dan pelajar,” kata Sultan.
Di DIY, sekitar 16.000 pelajar berusia 12 hingga 18 tahun perlu divaksinasi. Saat ini, jumlah siswa SD, SMP, dan SMA akan mencapai 120.000 orang.
Sultan mengatakan, tingkat vaksinasi siswa hanya 40%. Timnya menargetkan vaksin sudah siap pada Oktober 2021.
"Kita bisa (semoga) bisa dilakukan pada September atau awal Oktober," jelasnya. terus mempercepat vaksinasi COVID-19 bagi pelajar. Percepat vaksinasi pelajar dengan tetap melaksanakan vaksinasi di sentra yang direncanakan.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, percepatan vaksinasi pelajar juga menjadi syarat pelaksanaan CPU. Timnya ingin mencapai vaksinasi minimal 70% siswa untuk pelaksanaan PTM.
“Tujuan kami, seluruh siswa yang bersekolah di Kota Jogja minimal 70% tervaksinasi. “Ini merupakan langkah awal pengambilan keputusan strategis kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan pendekatan tatap muka,” kata Haryadi. Dukungan juga diberikan terhadap penerapan protokol medis dari segi sumber daya dan infrastruktur.
"Secara teknis kita sudah siap, misalnya jumlah bangku dan meja. "Sebelumnya 1 meja dan 2 kursi, sekarang 1 meja dan 1 bar, jadi kursi terisi 50%." .
Untuk entri kebutuhan mahasiswa, ditetapkan strategi dengan sistem bilangan berbeda dan minggu seimbang. Haryadi mengatakan mahasiswa dengan derajat berbeda akan mengikuti kelas di hari berbeda. Saya jelaskan:
" Beda bilangan besar pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu “Siswa dengan nomor yang sama diterima pada hari Senin, Rabu, dan Jumat,” jelas Haryadi.
Sumber: republika.co.id
Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Akibat pandemi COVID-19, sistem pendidikan beralih ke daring. Ada empat permasalahan yang muncul pada mahasiswa di berbagai perguruan tinggi, Ari Pratiwi, Psikolog Universitas Brawijaya (UB), mengatakan, kelas online menimbulkan permasalahan mulai dari rasa cemas hingga stres. Misalnya dalam bidang pendidikan, siswa sulit memahami informasi yang diberikan guru atau tidak jelas. Hal ini dapat terjadi karena program pembelajaran hanya berupa PowerPoint (PPT) atau teks audio, atau karena masalah koneksi Internet.
Pembelajaran mungkin terpengaruh oleh masalah sinyal Internet di beberapa area. Hal ini menyulitkan siswa untuk mencari dan melacak informasi pekerjaan. “Dan karena lapangan pekerjaan yang tidak banyak karena penjelasan guru yang kurang,” kata Ari.
Pembelajaran online dapat menimbulkan masalah pribadi seperti pola pikir negatif dan overthinking. Kemudian Anda merasa sangat sedih, sedih, tertekan dan kesepian. Situasi ini mungkin timbul karena masalah pendidikan, status COVID-19, keluarga, dll.
Keadaan keluarga siswa dapat memengaruhi kualitas pembelajaran mereka saat berpartisipasi dalam kursus online. Misalnya, mereka mengalami konflik yang tidak terduga dengan keluarganya. Dan lingkungan keluarga tidak mendukung, baik secara ekonomi maupun finansial karena beberapa orang tua tidak bekerja dan pendapatannya berkurang akibat COVID-19. , usia dan kebiasaan masa lalu. mereka depresi...", jelasnya.
Sebaliknya, karena kondisi sosial misalnya siswa menjadi terisolasi, kesepian, depresi karena tidak bisa bekerja sama dengan orang lain. Mereka bosan di rumah dan tidak berbicara dengan orang lain.
Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi siswa, Ari menyebutkan beberapa tips yang dapat diterapkan oleh konselor. Menurut Ari, mahasiswa sangat ingin didengarkan. Ari mengatakan, “Terkadang menjadi pendengar yang baik bisa membantu siswa yang Anda bimbing melihat permasalahannya sendiri.”
Saat menangani masalah yang melibatkan mahasiswa baru, konselor harus menjaga kerahasiaan. Guru hendaknya memanfaatkan media sosial dan mempererat hubungan antar generasi muda dengan mendalami dunia remaja. Salah satunya adalah menemukan 10 tren teratas terkait bahasa gaul dan media sosial, serta membicarakan masalah yang mereka hadapi. Sejarah dan psikologi (masalah keluarga dan kritik) dieksplorasi. Pembimbing akademis harus memiliki pengetahuan dalam berbagai bidang, terutama masalah perkawinan dan pengasuhan anak.
Mahasiswa pascasarjana Andi Hartik berpendapat bahwa pendidikan online memiliki kelebihan dan kekurangan. Manfaat dari siswa yang bekerja sudah jelas. Pria ini berbicara dari Madura hingga Republik pada Senin (23/8). "Kursus online sangat bagus karena Anda dapat belajar dari mana saja.
Di sisi lain, kursus online kurang efektif dalam menciptakan hubungan emosional antara guru dan siswa." . Namun, aspek-aspek ini penting untuk kelancaran transfer pengetahuan. Hubungan emosional yang kuat membantu siswa memahami sains.
Sumber: republika.co.id
Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, kegiatan belajar mengajar di wilayah Jabodetabek masih dilakukan secara daring. Sebab, Jabodetabek saat ini masih berada dalam level 4.
“Berdasarkan hasil levelling daerah, tercantum dalam Instruksi Dalam Negeri No 3/2021, terkait PPKM di wilayah Jawa Bali bahwa seluruh Jabodetabek masih berada dalam level 4. Sehingga kegiatan belajar mengajar 100 persen masih dilakukan secara daring,” kata Wiku saat konferensi pers, Kamis (19/8).
Ia melanjutkan, kegiatan tatap muka di wilayah Jabodetabek bisa dilakukan jika kondisi kasus lebih terkendali sehingga level daerah menurun dan menjadi lebih baik. Lebih lanjut, bagi daerah di Jawa dan Bali dan daerah di luar Jawa dan Bali yang masih masuk dalam level 3 dan 2 dengan zona risiko hijau dan kuning dapat melakukan kegiatan belajar mengajar dengan pembatasan kapasitas dan protokol kesehatan yang ketat.
Selain itu, baik siswa dan tenaga pengajar juga wajib telah mendapatkan suntikan vaksinasi sesuai dengan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri terkait pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19.
Sementara itu, saat peninjauan vaksinasi Covid-19 untuk pelajar di Kabupaten Madiun serta melakukan konferensi video dengan sejumlah provinsi lainnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas jika seluruh pelajar telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Namun ia mengingatkan, agar seluruh siswa dan juga tenaga pengajar tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat pembelajaran tatap muka kembali digelar.
“Untuk semua pelajar di seluruh Tanah Air, kalau sudah divaksin silakan dilakukan langsung belajar tatap muka karena SKB-nya 3 menteri kan sudah ada,” ucap Jokowi.
Ia pun memastikan pemerintah akan terus mendatangkan pasokan vaksin Covid-19 untuk mengamankan kebutuhan vaksinasi dalam negeri. Menurutnya, mulai pekan ini akan banyak pasokan vaksin yang akan tiba di Indonesia.
“Untuk Pak Bupati, nanti kalau datang vaksin, langsung habiskan, minta lagi. “Itulah mengapa vaksin akan banyak tersedia dalam beberapa minggu mendatang,” kata Jokowi.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah daerah untuk menggunakan stok vaksin mereka sesegera mungkin untuk mencegah penyakit tersebut berkembang di komunitas atau kawanan. . Dapat melindungi masyarakat dari penularan COVID-19. .
"Dan kami tetap berdoa dan berdoa kepada Tuhan agar COVID-19 ini hilang dari negara kami Indonesia," imbuhnya..
Sumber: republika.co.id
Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
Liputan6.com, Bandung Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2021/2022. pada semester pertama tahun ajaran, kegiatan akademik dilakukan secara luring. Sebelum kegiatan perkuliahan berlangsung, seluruh civitas akademika ITB dilibatkan dari tahap awal untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan sejak dini.
"Situasi pandemi belum berakhir, fokus pada protokol kesehatan dengan melakukan kegiatan akademik secara luring. ,” kata Arief Hariyanto, Direktur Pendidikan ITB, Selasa (18 Mei 2021).
Arief mengatakan ITB secara sistematis dan cermat melakukan berbagai langkah untuk mempersiapkan kegiatan akademik luring. mulai semester depan.
"Siswa Saat Ini "Kami sedang dalam tahap persiapan. Perwakilan dari masing-masing perkumpulan mahasiswa berpartisipasi dalam pertemuan pendahuluan. Pembekalan yang berkesinambungan terhadap mahasiswa dan seluruh civitas akademika menjadi kunci sukses dan amannya kegiatan offline ITB,” ujarnya.
Sebelumnya ITB melakukan kegiatan akademik terbatas pada tahap percontohan yaitu studi pascasarjana, penelitian tesis, kerja lapangan .perkuliahan di kampus ITB Jatinangor, mata kuliah tingkat campuran di kampus ITB Jatinangor dan mengikuti ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) sebanyak dua kali.
ITB sendiri saat ini sedang mengurus informasi mengenai mata kuliah yang diselenggarakan pada semester pertama tahun ajaran 2021/2022, dan diharapkan mahasiswa dapat diberitahu pada awal bulan Juni agar memiliki cukup waktu untuk persiapan.
"Jadwal disusun sedemikian rupa sehingga mahasiswa tidak bertemu dalam waktu yang bersamaan. Semua fakultas terlibat dalam penyusunan jadwal tersebut," kata Arief.
Praktik kesehatan unggulan
Kegiatan akademik eksternal, menurut Arief, fokus pada aktivitas. yang memerlukan pembelajaran tatap muka, seperti latihan, workshop, sanggar, kuliah lapangan, dan tugas-tugas besar.
"Partisipasi mahasiswa harus mematuhi protokol karantina mandiri selama 14 hari atau tes Covid-19," ujarnya.\ n\ nPraktik kesehatan yang ketat juga terus diterapkan di luar kegiatan akademik. “Seluruh fasilitas ITB, termasuk fasilitas tidur, dapat digunakan dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Arief.
Satgas Covid-19 yang dibentuk di setiap fakultas akan menjadi tulang punggung pengawasan pelaksanaannya. Selain itu, ITB juga terus berkoordinasi dengan pemerintah kota dan kabupaten agar situasi Kota Bandung pada khususnya dan Jawa Barat pada umumnya tetap dalam keadaan baik.
Sumber: liputan6.com
Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
Jakarta - 2021/2022. Jelang Perkuliahan Semester Ganjil Tahun 2018, mahasiswa ITB menyampaikan aspirasinya terhadap pembelajaran daring dan luring ke depannya dalam dialog virtual dengan pihak Pendidikan ITB.
Mahasiswa yang mewakili Atanayaka Gasal Adirajasa dari Fakultas Geografi dan Teknologi ITB menyampaikan bahwa mahasiswa harus memenuhi latihan, meminjam. mempelajari materi dan menghadiri kelas offline. Di masa pandemi, Ata dan mahasiswa ITB lainnya belajar secara daring.
Ata mengatakan latihan merupakan salah satu syarat penting yang masih harus dipenuhi agar mahasiswa dapat memahami materi dosennya. Ia menambahkan bahwa Himpunan Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika mengusulkan praktik yang konsisten, seperti seminggu sekali dan meminjam alat untuk menyelesaikan modul, seperti yang biasa dilakukan sebelum pandemi.
"Jika Anda tidak dapat menyelesaikan latihan, maka usulannya untuk memfasilitasi peminjaman dan pengenalan alat (magang) oleh pihak asosiasi di luar ITB,” kata Ata, Sabtu (5 Agustus 2021) pada Dialog Akademik ITB Episode 1 Perkuliahan Semester 2021/2022.
Ungkapnya mahasiswa tingkat akhir di ITB. . menghadapi birokrasi yang menyulitkan penggunaan alat pengolahan data. Namun, tidak semua mahasiswa tingkat akhir mempunyai alat. “Bagusnya kedepannya akan lebih mudah,” ucapnya.
Ata mengatakan, mahasiswa teknik survei dan geomatika memerlukan mata kuliah lapangan selain latihan praktik. “Di Godesia sendiri (survei lapangan) lebih sulit. Perlu proses, tapi ke depan (agar) pemberian izin bisa dipermudah dengan adanya pembatasan. Saya sendiri (jadi) tidak bisa bepergian,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa mahasiswa teknik geologi ITB juga memerlukan latihan praktek, kuliah sayang Karangsambung dan pemetaan mandiri.
Ata mengatakan bahwa Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) ITB "GEA" mendukung perkuliahan offline karena hakikat geologi sebagai ilmu lapangan . . HMTG "GEA" menyarankan untuk berangkat ke kampus dan magang secara bergantian.
"Mahasiswa dalam satu kelas berjumlah 80 orang, dapat dibagi menjadi delapan kelompok yang beranggotakan 10-11 orang. Dalam satu hari, dua kelompok berangkat ke kampus kampus dan dua modul praktis. Kedua kelompok menyelesaikan semua modul selama 2 hari berikutnya. Setelah modul selesai, dua kelompok berikutnya akan datang ke kampus. “Jadi kami bergantian ke kampus dan praktek,” kata Ata.
Sementara itu, mahasiswa program studi oseanografi ITB mengatakan latihan berbasis program pada perkuliahan daring tersebut efisien dan efektif. Ata mengatakan merekam latihan juga membantu. Siswa sains Mars untuk memahami materi. Perkuliahan online juga dianggap mudah beradaptasi dan efektif, meskipun materi komputasi dan terapan tidak dikomunikasikan dengan baik.
Di sisi lain, mahasiswa ilmu kelautan merasa tidak ada pengganti nyata untuk latihan lapangan. “Perasaannya berbeda dan pemahaman teorinya kurang,” jelas Ata.
Pelatihan menyelam oseanografi dibatasi satu minggu saja. “Tidak bisa memenuhi syarat keterampilan menyelam, sedangkan fasilitas saraga (Ganesha ITB Sports Gym) hanya dibuka untuk guru dan tidak untuk siswa. Usulannya, kolam saraga digunakan untuk peralatan latihan dan memperpanjang masa pelatihan.” ujar Ata.
\ Nia menambahkan, meski praktik eksperimental tidak memberikan wawasan, meski praktiknya dimodifikasi agar lebih mudah dilakukan di rumah. Oleh karena itu, semester depan Himpunan Mahasiswa Oseanografi mengusulkan agar latihan dengan software dilakukan secara daring, sedangkan latihan yang memerlukan eksperimen dan keterampilan dilakukan secara offline,” ujar Ata.
Di sisi lain, mahasiswa ITB yang mempelajari meteorologi juga merasakan, bahwa tugas lapangan mereka terhambat.Menurut mahasiswa meteorologi, kuliah online membantu mengarsipkan materi pelajaran dan mendengarkan materi kembali. Selain itu, perkuliahan juga dinilai lebih inovatif karena harus beradaptasi dengan situasi pandemi. “Bekerja full online mengadaptasi soft skill dan hard skill,” kata Ata.
Sementara itu, mahasiswa meteorologi ITB juga mengusulkan agar diskon Uniform Tuition Fee (UTF) bisa disesuaikan dengan kondisi perkuliahan online dan eksternal. Selain itu, mereka menyarankan pencatatan teknik perkuliahan berdasarkan persyaratan dan hasil kursus. Dengan demikian, mahasiswa dapat menyusun rencana perkuliahan secara online, offline, dan hybrid sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Ata mengatakan mahasiswa meteorologi ITB juga menekankan kepada para dosen untuk menyesuaikan perkuliahan dengan situasi. “Terlalu banyak tugas dan terlalu banyak kredit. Seolah-olah tanggal merah itu tidak ada,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa meteorologi menyarankan untuk menyeimbangkan bobot mata kuliah dan beban akademik. Selain itu, dosen dan staf melakukan pemetaan untuk menciptakan metode pengajaran yang lebih baik.” Semua dosen mempunyai kerangka yang seragam dalam perkuliahan, seperti bobot SKS dalam tugas, metode mengajar, dan lain-lain, kata Ata.
Ata mengatakan, teknik perkuliahan daring juga menyebabkan kelelahan mental dan fisik, sulit konsentrasi, seperti gangguan di rumah. dan masa menonton laptop yang lama, masalah kompatibilitas perangkat pembelajaran dan masalah kuota dosen serta kemahasiswaan online.
Bantuan online dengan WhatsApp dan Zoom tidak cocok untuk platform perkuliahan ITB yang menggunakan Microsoft Teams dan Edunext. kurang tepat,” kata Ata.
Ata mengatakan menurut Asosiasi Program Pendidikan, tidak perlu mengadakan kelas offline sepanjang minggu. Setidaknya kelas offline mengurangi kelelahan mental dan kelelahan fisik, seperti sakit pinggang, sakit mata dan bosan depan laptop tanpa interaksi langsung.
"Perkuliahan" offline lebih stabil dan akan dibutuhkan di kemudian hari juga," kata Ata.
Menurut Ata, mahasiswa meteorologi merekomendasikan hal ini. suatu kegiatan dengan aturan ketat tidak lebih dari 100 orang di dalam kampus. “Mudah-mudahan FITB bisa menyampaikan keinginannya dengan lebih baik dan tidak tiba-tiba, sehingga mahasiswa bisa mencari pesantren dan (kebutuhan) lainnya”, ungkap Ata.
Nah, itulah keinginan dan saran mahasiswa ITB untuk kuliah semester depan. di tahun. . Di mana kampusmu?
Sumber: detik.com