Perhubungan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025
Transportasi umum atau pengangkutan umum adalah layanan angkutan penumpang yang tersedia untuk digunakan oleh masyarakat umum. Layanan ini biasanya diatur dengan jadwal tetap, mengikuti rute tertentu, dan membebankan biaya perjalanan kepada penumpang.
Jenis-jenis Transportasi Umum
Moda transportasi umum meliputi bus kota, trem atau kereta api ringan, kereta api, kereta cepat seperti metro atau subway, serta kapal feri. Untuk perjalanan antar kota, moda transportasi umum yang umum digunakan adalah pesawat, bus antarkota, kereta api, dan kereta antarkota. Beberapa negara juga sedang mengembangkan jaringan kereta berkecepatan tinggi. Selain itu, ada juga layanan taksi berbagi yang beroperasi berdasarkan permintaan.
Perbedaan Transportasi Umum di Berbagai Benua
Sistem transportasi umum di Asia, Amerika Utara, dan Eropa memiliki perbedaan yang signifikan. Di Asia, transportasi massal sering kali dikelola oleh perusahaan swasta yang berorientasi pada keuntungan. Konglomerat lahan yasan juga berperan besar dalam mengoperasikan sistem angkutan umum di beberapa negara. Di Amerika Utara, otoritas angkutan kota biasanya bertanggung jawab atas operasional transportasi massal. Sedangkan di Eropa, sistem transportasi massal didominasi oleh perusahaan swasta maupun milik negara. Layanan transportasi umum di Eropa dapat beroperasi dengan mencari keuntungan berdasarkan tarif jarak atau menerima subsidi dari pemerintah dengan menerapkan tarif tetap kepada setiap penumpang.
Manfaat Transportasi Umum
Transportasi umum memiliki manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Dengan adanya layanan ini, masyarakat dapat dengan mudah bergerak dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus memiliki kendaraan pribadi. Hal ini membantu mengurangi kemacetan lalu lintas, emisi gas rumah kaca, dan tekanan terhadap infrastruktur jalan raya. Selain itu, transportasi umum juga memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi orang yang tidak dapat mengemudi atau tidak memiliki kendaraan pribadi.
Pengembangan Sistem Transportasi Umum
Banyak negara dan kota di seluruh dunia sedang mengembangkan sistem transportasi umum mereka agar lebih efisien, ramah lingkungan, dan terjangkau. Peningkatan infrastruktur, penggunaan teknologi modern, dan integrasi antarmoda menjadi fokus utama dalam pengembangan transportasi umum. Tujuannya adalah memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup di perkotaan.
Tantangan dalam Transportasi Umum
Meskipun transportasi umum memiliki banyak manfaat, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah pembiayaan yang memadai untuk operasional dan pengembangan infrastruktur transportasi umum. Selain itu, perlu juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat menggunakan transportasi umum serta meningkatkan kualitas layanan agar lebih menarik bagi pengguna potensial.
Sumber: id.wikipedia.com
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025
Trayek angkutan (Inggris: transport route) adalah lintasan kendaraan umum atau trayek untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal. Misalnya trayek Jakarta - Bogor diawali di terminal Kampung Rambutan/Jakarta - Jalan tol Jagorawi - terminal Baranang Siang/Bogor.
Jaringan Trayek:
Jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang baik diperkotaan, antar kota dalam provinsi ataupun antar kota antar provinsi. Jaringan Trayek Busway TransJakarta di Jakarta pada tahun 2019 meliputi 13 Koridor dan direncanakan akan menjadi 15 Koridor beberapa tahun ke depan.
Izin Trayek Angkutan:
Izin trayek angkutan umum jalan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dikelompokkan atas Angkutan trayek tetap dan teratur dan angkutan tidak dalam trayek yang dikenal sebagai izin operasi.
Angkutan Trayek Tetap dan Teratur:
Angkutan Trayek Tetap dan Teratur melayani lintasan/rute yang tetap dari terminal yang telah ditetapkan ke terminal tujuan yang telah ditetapkan dan dilayani dengan frekuensi tertentu/dilengkapi dengan jadwal perjalanan.
Angkutan Lintas Batas Negara:
Angkutan Lintas Batas Negara adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melewati lintas batas negara dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek.
Angkutan Antar Kota Antar Provinsi:
Angkutan Antar Kota Antar Provinsi adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui antar daerah Kabupaten / Kota yang melalui lebih dari satu daerah Provinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek.
Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi:
Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui antar daerah Kabupaten / Kota dalam satu daerah Provinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek.
Angkutan Kota:
Angkutan Kota adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu daerah Kotamadya atau wilayah ibu kota Kabupaten atau dalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan menggunakan mobil bus umum atau mobil penumpang umum yang terikat dalam trayek.
Angkutan Perdesaan:
Angkutan Perdesaan adalah angkutan dari satu tempat/desa ke tempat lain dalam satu daerah Kabupaten yang tidak termasuk dalam trayek kota yang berada pada wilayah ibu kota Kabupaten dengan mempergunakan mobil bus umum atau mobil penumpang umum/Angkot yang terikat dalam trayek.
Disadur: id.wikipedia.com
Perhubungan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan pembangunan dan penggantian Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) di Indonesia.
Kerja sama ini dilakukan melalui Economic Development Cooperation Fund (EDCF) yang ditandatangani oleh Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dengan konsorsium ANSE Technologies Co.Ltd, Jumat (21/01/2022).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik kerja sama ini yang diharapkan dapat meningkatkan keandalan SBNP, serta meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia.
Adapun pekerjaan pembangunan dan penggantian SBNP tersebut meliputi: menara suar delapan unit dan rambu Suar 95 unit yang tersebar di 20 Distrik Navigasi di seluruh Indonesia.
Nilai kerja sama sekitar 7,04 juta dollar AS atau setara Rp 105,9 miliar. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dalam kurun waktu 34 bulan yaitu periode tahun 2022 sampai 2024.
“Saya yakin konsorsium ANSE Technologies Co.Ltd dapat menjaga komitmen dalam melaksanakan pembangunan dan penggantian menara suar dan rambu suar di 20 Distrik Navigasi di seluruh Indonesia, yang tersebar di 103 lokasi,” kata Budi dalam keterangannya, Sabtu (22/01/2022).
Namun demikian, Budi berpesan agar dalam melaksanakan pekerjaan, tetap mematuhi aturan yang berlaku dan mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan pelayaran.
Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kemenhub Arief Toha menjelaskan, program kerja sama ini dilaksanakan dalam rangka optimalisasi dan pemenuhan kebutuhan SBNP di Indonesia.
Hal ini seiring dengan pertambahan dan peningkatan aktivitas dan jalur pelayaran di berbagai wilayah Indonesia.
Saat ini Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub memiliki SBNP 3.088 unit atau 73,35 persen jika dibandingkan dengan panjang garis pantai Indonesia dan kebutuhan SBNP yang ideal.
Namun demikian, walau memiliki SBNP yang terbatas, kehandalan SBNP Indonesia saat ini sudah mencapai 96,7 persen.
Dengan demikian perairan Indonesia tidak dianggap sebagai black area atau suatu kondisi perairan yang sangat berbahaya untuk pelayaran.
“Dengan adanya kerja sama ini, kebutuhan SBNP dapat dipenuhi dan akan semakin menunjang kelancaran dan menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran di Indonesia,” ucap dia.
Sumber: kompas.com
Perhubungan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025
KOMPAS.com - Selat Malaka adalah sebuah selat yang terletak di antara Semenanjung Melayu dan Pulau Sumatera, Indonesia.
Sejak zaman kuno, peran Selat Malaka begitu penting bagi kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara, seperti Sriwijaya, Majapahit, Kerajaan Cola, dan beberapa kerajaan lainnya.
Pasalnya, letaknya sangat strategis, karena berada dalam jalur pelayaran penting di dunia. Bahkan, Selat Malaka dikenal sebagai Jalur Sutra.
Lantas, mengapa Selat Malaka dikenal sebagai Jalur Sutra?
Jalur Sutra merupakan jalur perdagangan internasional kuno, yang menghubungkan peradaban China di timur, dengan dunia Barat.
Jalur ini dihubungkan oleh para pedagang, biarawan, pendeta, ulama, prajurit, dan berbagai kalangan dengan menggunakan karavan atau kapal.
Penamaan Jalur Sutra mengacu pada perdagangan sutra semasa Dinasti Han pada 206 SM-220 M, karena saat itu hanya China yang memproduksi sutra.
Jalur Sutra terdiri dari dua bagian, yaitu rute utara dan selatan. Rute utara melewati Bulgar-Kipchak ke Eropa Timur dan Semenanjung Crimea, kemudian menuju ke Laut Hitam, Laut Marmara, dan Balkan ke Venezia.
Sedangkan rute selatan melewati Turkestan-Khorasan menuju Mesopotamia dan Anatolia, kemudian ke Antiokia di Selatan Anatolia menuju ke Laut Tengah atau melewati Levant ke Mesir dan Afrika Utara.
Dalam perkembangannya, Jalur Sutra tidak hanya menghubungkan pedagang dari barat dan timur, tetapi juga memiliki peran dalam pertukaran budaya, agama, dan ilmu pengetahuan.
Selain Jalur Sutra Darat, ada juga Jalur Sutra Maritim atau Jalur Sutra Laut, yang menghubungkan daratan China dengan negara Barat.
Jalur Sutra Maritim melewati sejumlah laut dan samudra, seperti Laut China Selatan, Selat Malaka, Samudra Hindia, Teluk Benggala, Laut Arab, Teluk Persia, dan Laut Merah.
Rute ini bertahan bersamaan dengan perdagangan maritim di Asia Tenggara yang terkenal dengan kekayaan rempah-rempahnya.
Selat Malaka dikenal sebagai Jalur Sutra karena jalurnya memang menghubungkan perdagangan antara Timur dan Barat.
Seperti disinggung sebelumnya, Jalur Sutra Laut melewati sejumlah laut dan samudra, seperti Laut China Selatan, Selat Malaka, Samudra Hindia, Teluk Benggala, Laut Arab, Teluk Persia, dan Laut Merah.
Sumber: kompas.com
Perhubungan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025
Pusat Hidro-oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) telah menemukan sebuah bahaya potensial di Selat Bangka yang dapat mengancam keselamatan pelayaran. Mereka menemukan kerangka kapal di kedalaman 7,5 meter yang berada di sekitar alur pelayaran Selat Bangka yang direkomendasikan. Komandan Pushidrosal, Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan, menjelaskan bahwa kerangka kapal tersebut memiliki panjang 132 meter dan lebar 15 meter, dan telah ditumbuhi terumbu karang.
Temuan ini bermula dari laporan United Kingdom Hydrographic Office (UKHO) tentang dua kapal yang terdampar di dasar laut Selat Bangka, yaitu MV Hyundai Anterp pada November 2020 dan MV Posidana pada Februari 2021. Berdasarkan laporan tersebut dan demi keamanan pelayaran, Pushidrosal sebagai Lembaga Hidrografi Nasional telah mengeluarkan Berita Pelaut Indonesia (BPI) Nomor 18 pada 30 April. Mereka juga mengirim Tim Survei Tanggap Segera dan KRI Pollux-935 untuk melakukan survei investigasi di Selat Bangka. KRI Pollux-935 adalah kapal survei yang baru-baru ini diresmikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) untuk menjadi bagian dari Pushidrosal.
Melalui survei investigasi tersebut, Pushidrosal berhasil menemukan kerangka kapal di Selat Bangka. Untuk melakukan investigasi lebih lanjut, KRI Pollux menggunakan peralatan Sidescan Sonar dan Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk konfirmasi visual. Hasil konfirmasi visual menunjukkan adanya jejak huruf A dan G pada buritan kerangka kapal, yang mengindikasikan bahwa kapal tersebut adalah MV Pagaruyung yang tenggelam pada September 2003. Laksamana Agung menjelaskan bahwa hampir seluruh bangunan kapal telah ditumbuhi terumbu karang dan menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya.
Setelah menemukan kerangka kapal ini, Pushidrosal segera mengeluarkan pembaruan BPI minggu ke-34 tentang Perubahan Penggantian Data Lama. Kedalaman yang sebelumnya tercatat 8,6 meter diubah menjadi 7,5 meter berdasarkan hasil temuan ini. Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan navigasi dan pelayaran di Selat Bangka.
Temuan ini menunjukkan betapa pentingnya peran Pushidrosal dalam menjaga keamanan dan keselamatan pelayaran di Indonesia. Dengan melakukan survei dan investigasi secara terus-menerus, mereka dapat mengidentifikasi dan mengatasi potensi bahaya serta memberikan informasi yang akurat kepada para pelaut. Hal ini akan membantu dalam mengurangi risiko kecelakaan pelayaran dan menjaga keselamatan kapal dan awaknya saat melintasi Selat Bangka maupun perairan lainnya di Indonesia.
Sumber: kompas.com
Perhubungan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025
KOMPAS.com - International Air Transport Association (IATA) telah merilis penilaian terkait dampak pandemi virus corona terhadap industri penerbangan. Menurut IATA, diprediksi akan terjadi penurunan hingga 13 persen dalam jumlah penumpang pesawat di wilayah Asia Pasifik selama satu tahun ini. Angka ini jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang hanya sebesar 4,8 persen dibandingkan dengan permintaan pada tahun 2019. Diperkirakan kerugian sebesar 27,8 juta dollar AS akan dialami oleh maskapai penerbangan di wilayah tersebut, dengan mayoritas berasal dari maskapai China.
Dalam konteks ini, diperkirakan kerugian di pasar domestik China mencapai 12,8 juta dollar AS. Sementara itu, maskapai di luar wilayah Asia Pasifik juga akan mengalami kerugian sebesar 1,5 juta dollar AS, terutama yang memiliki hubungan bisnis dengan China. Dampak ini diperkirakan akan berdampak global, dengan kerugian total mencapai 29,3 juta dollar AS atau sekitar 4,7 persen dari permintaan global penumpang. IATA memperkirakan permintaan penumpang dunia akan turun sebesar 0,6 persen tahun ini, dengan asumsi berdasarkan dampak yang serupa dengan wabah SARS pada 2003.
Meskipun belum ada informasi spesifik mengenai perkembangan dampak ini, diperkirakan bahwa dampaknya akan lebih besar jika wabah ini menyebar di seluruh pasar Asia Pasifik. Pemerintah diperkirakan akan mengambil langkah-langkah kebijakan fiskal dan keuangan untuk merespons dampak ekonomi yang signifikan. Salah satu kebijakan yang dapat membantu adalah penurunan biaya bahan bakar untuk maskapai penerbangan.
Direktur Jenderal dan CEO IATA, Alexandre de Juniac, mengungkapkan bahwa industri penerbangan menghadapi tantangan besar akibat pandemi ini. Dia menekankan bahwa maskapai penerbangan akan terus mengikuti pedoman dari WHO dan otoritas kesehatan publik lainnya untuk menjaga keselamatan penumpang. De Juniac juga menyatakan bahwa penurunan permintaan ini akan memiliki dampak finansial yang signifikan, terutama bagi maskapai yang memiliki pasar di China.
Ia menambahkan bahwa tahun ini diprediksi akan menjadi tahun yang sulit bagi maskapai penerbangan, namun harga bahan bakar pesawat yang lebih rendah diharapkan dapat membantu meredam kerugian yang dialami oleh industri tersebut.
Sumber: kompas.com