Ilmu dan Teknologi Hayati

Pentingnya Konservasi Alam dalam Mendukung Keberlangsungan Hidup Spesies dan Keseimbangan Ekosistem

Dipublikasikan oleh Anisa pada 25 Februari 2025


Konservasi alam adalah prinsip moral dan gerakan perlindungan yang bertujuan untuk menjaga keberlangsungan hidup spesies, memelihara dan memulihkan habitat, meningkatkan layanan ekosistem, dan melindungi keragaman hayati. Tujuannya adalah untuk memahami dan memelihara alam sebagai sistem yang terintegrasi dan saling tergantung.

Nilai-nilai yang mendasari konservasi bervariasi, termasuk biocentrism, anthropocentrism, ecocentrism, dan sentientism. Biocentrism menempatkan nilai pada organisme individu, sementara anthropocentrism lebih menekankan pada dampak aktivitas manusia terhadap kesejahteraan manusia. Ecocentrism memperlakukan keseluruhan ekosistem sebagai entitas yang memiliki nilai intrinsik, sementara sentientism menekankan perlindungan terhadap makhluk hidup yang merasakan.

Konservasi alam melibatkan berbagai strategi, mulai dari mengukur komponen seluler seperti mRNA, protein, dan metabolit, hingga mengembangkan model matematika yang menggabungkan pemahaman biokimia dengan data yang dihasilkan dari eksperimen. Penggunaan teknologi mutakhir, seperti bioinformatika, memainkan peran penting dalam pengolahan dan analisis data yang bervolume tinggi.

Pada tahun 2018, sekitar 15% daratan dan 7,3% lautan dilindungi, dengan target perlindungan 30% daratan dan wilayah laut pada tahun 2030. Gerakan ini semakin penting mengingat temuan dari laporan IPCC tahun 2022 tentang dampak perubahan iklim yang menekankan perlunya konservasi 30% hingga 50% dari daratan, air tawar, dan wilayah samudra Bumi.

Praktik konservasi bervariasi di seluruh dunia. Negara-negara di Eropa Barat memiliki organisasi non-pemerintah yang kuat, sementara di negara berkembang, perlindungan terhadap spesies dan habitat seringkali kurang terkelola dengan baik. Konservasi alam juga sering kali membedakan antara konservasi-far, yang memisahkan alam dari manusia, dengan konservasi-near, yang membangun hubungan antara manusia dan alam untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan.

Konservasi alam merupakan upaya kolektif untuk menjaga keberlangsungan hidup spesies dan menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, konservasi alam menjadi kunci untuk menjaga kehidupan di Bumi.

Namun, meskipun gerakan konservasi telah memperlihatkan kemajuan yang signifikan, masih ada tantangan besar yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi. Tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat, upaya-upaya konservasi akan sulit untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, pendidikan dan advokasi menjadi kunci dalam memperluas basis dukungan untuk konservasi alam.

Selain itu, penting juga untuk memperkuat kerjasama antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dunia bisnis, dan masyarakat sipil. Kolaborasi lintas-sektoral ini dapat membantu mengatasi hambatan-hambatan yang kompleks dan meningkatkan efektivitas upaya konservasi.

Selebihnya, perubahan iklim juga menjadi ancaman serius bagi konservasi alam. Perubahan iklim dapat mengganggu ekosistem alami dan mempengaruhi distribusi spesies serta keberlangsungan habitat. Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan strategi adaptasi perubahan iklim ke dalam program-program konservasi.

Dengan menghadapi tantangan-tantangan ini secara bersama-sama dan mengambil tindakan yang sesuai, kita dapat melindungi keanekaragaman hayati Bumi dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua makhluk yang menghuni planet ini. Dengan demikian, konservasi alam bukan hanya tanggung jawab kita sebagai individu, tetapi juga merupakan investasi dalam masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Sumber:

en.wikipedia.org

Selengkapnya
Pentingnya Konservasi Alam dalam Mendukung Keberlangsungan Hidup Spesies dan Keseimbangan Ekosistem

Ilmu Pendidikan

Membangun Keterampilan Hidup yang Penting untuk Masyarakat yang Berkembang

Dipublikasikan oleh Anisa pada 25 Februari 2025


Life skill atau Keterampilan hidup sering disebut sebagai kompetensi psikososial, adalah pondasi perilaku adaptif dan positif yang memberdayakan individu untuk menavigasi kompleksitas kehidupan. Meskipun tidak ada daftar pasti keterampilan ini karena elastisitas budaya dan situasional mereka, beberapa kompetensi inti telah muncul sebagai sangat penting secara universal. Diakui oleh organisasi seperti UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia, keterampilan ini mencakup pengambilan keputusan, berpikir kritis, komunikasi, empati, asertivitas, ketahanan, dan cara mengatasi stres. Bersama-sama, mereka membentuk kerangka kerja untuk pengembangan pribadi holistik dan kontribusi sosial.

Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah berada di jantung keterampilan hidup, memerlukan individu untuk menilai pilihan dan mengklarifikasi nilai-nilai. Keterampilan ini bersilangan dengan berpikir kreatif dan kritis, mendorong pendekatan inovatif terhadap tantangan. Komunikasi efektif dan keterampilan interpersonal memfasilitasi hubungan yang bermakna dan kolaborasi, penting untuk kesuksesan pribadi dan profesional. Lebih lanjut, kesadaran diri dan empati menumbuhkan kecerdasan emosional, memupuk pemahaman dan harmoni dalam hubungan. Asertivitas dan ketenangan memampukan individu untuk menyatakan diri dengan percaya diri sambil menjaga keseimbangan emosional, penting untuk interaksi yang sehat.

Di pengaturan pendidikan, kurikulum keterampilan hidup memainkan peran kunci dalam mempersiapkan siswa untuk hidup mandiri dan mengatasi kebutuhan yang beragam dari para pembelajar, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Pemerintah dan organisasi di seluruh dunia sedang melaksanakan program-program untuk mengintegrasikan keterampilan hidup ke dalam kurikulum sekolah, mengakui signifikansinya dalam membentuk individu yang berwawasan luas. Selain itu, pendidikan teknis dan vokasional (TVET) mencakup spektrum luas pengembangan keterampilan, menjangkau berbagai bidang pekerjaan dan mata pencaharian. Inisiatif-inisiatif ini bertujuan tidak hanya untuk memberikan keterampilan praktis tetapi juga untuk membudayakan budaya pembelajaran sepanjang hayat dan kewarganegaraan.

Pendidikan orang tua berfungsi sebagai jalur utama untuk mentransfer keterampilan hidup, baik melalui instruksi langsung maupun pemodelan perilaku. Mendidik orang tua tentang kehamilan, pengasuhan anak, dan pemeliharaan anak memberi mereka alat untuk membimbing anak-anak mereka melalui berbagai tahapan kehidupan dengan efektif. Namun, pendidikan keterampilan hidup melampaui struktur keluarga tradisional untuk mencapai populasi rentan, termasuk mantan pekerja anak dan pemuda yang berisiko. Dengan memberdayakan individu dengan keterampilan penting, program-program ini mengurangi risiko hasil yang merugikan dan mempromosikan perkembangan yang positif.

Sementara beberapa program keterampilan hidup hanya berfokus pada pencegahan perilaku, pergeseran paradigma menuju Pembangunan Positif Remaja (PYD) semakin mendapat dukungan. Berbeda dengan pendekatan pencegahan tradisional yang menekankan kelemahan, PYD memanfaatkan kekuatan individu untuk memupuk ketahanan dan rasa percaya diri. Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan keterampilan hidup adalah strategi intervensi psikososial yang kuat, memperkuat kesehatan mental dan kesejahteraan sosial remaja. Dengan membina strategi mengatasi dan kecerdasan emosional, program-program ini memberdayakan individu untuk menavigasi tantangan kehidupan dengan ketahanan dan kelembutan.

Pada intinya, keterampilan hidup adalah pondasi masyarakat yang berkembang, memungkinkan individu untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan berkontribusi secara bermakna pada masyarakat. Baik disampaikan melalui pendidikan formal, bimbingan orang tua, atau intervensi yang ditargetkan, keterampilan ini membentuk dasar untuk pertumbuhan pribadi dan kemajuan kolektif. Saat kita terus mengakui pentingnya kompetensi psikososial, investasi dalam pendidikan keterampilan hidup muncul sebagai suatu keharusan strategis untuk memupuk individu yang tangguh, empatik, dan berdaya di seluruh dunia.

Disadur dari:

https://en.wikipedia.org

Selengkapnya
Membangun Keterampilan Hidup yang Penting untuk Masyarakat yang Berkembang

Ilmu Pendidikan

Evolusi Ilmu Ekonomi Rumah Tangga

Dipublikasikan oleh Anisa pada 25 Februari 2025


Ilmu Ekonomi Rumah Tangga, yang dahulu dianggap sebagai inti dari pendidikan sekunder, telah mengalami evolusi yang mendalam selama berabad-abad, mencerminkan dinamika yang berubah dari masyarakat dan pendidikan. Awalnya dikonseptualisasikan pada tahun 1850-an di Skotlandia, ilmu Ekonomi Rumah Tangga awalnya berfokus pada pemberian keterampilan membuat rumah kepada perempuan, dengan menjahit sebagai komponen utama. Namun, ketika abad ke-20 tiba, lanskap pendidikan mulai bergeser, dengan pengakuan akan kebutuhan akan keterampilan vokasional dan pemahaman yang lebih luas tentang manajemen rumah tangga.

Di Amerika Serikat, Asosiasi Amerika untuk Ilmu Keluarga dan Konsumen memainkan peran kunci dalam memperbarui narasi seputar ilmu Ekonomi Rumah Tangga. Mengakui tuntutan masyarakat agar pemuda memperoleh keterampilan praktis di luar peran gender tradisional, upaya dilakukan untuk memperluas kurikulum. Ini menandai perubahan signifikan dari fokus sebelumnya hanya pada peran wanita di rumah tangga, menuju pendekatan yang lebih inklusif yang melayani kedua gender. Akibatnya, ilmu Ekonomi Rumah Tangga bertransisi dari dominasi perempuan menjadi menjadi mata pelajaran yang diperlukan untuk semua jenis kelamin.

Terminologi seputar ilmu Ekonomi Rumah Tangga juga mengalami transformasi. Pada tahun 1994, berbagai organisasi, termasuk Asosiasi Amerika untuk Ilmu Keluarga dan Konsumen, mengadopsi istilah "Ilmu Keluarga dan Konsumen (FCS)" untuk lebih mencerminkan sifat interdisipliner bidang ini. Rebranding ini bertujuan untuk mencakup aspek di luar pekerjaan rumah tangga tradisional, seperti keuangan pribadi, nutrisi, persiapan karir, dan teknologi modern. Dengan memeluk cakupan yang lebih luas ini, FCS berupaya untuk tetap relevan dalam lanskap pendidikan yang terus berubah.

Meskipun memiliki arti sejarah dan kurikulum yang diperluas, ketersediaan kursus ilmu Ekonomi Rumah Tangga dalam lembaga pendidikan mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pergeseran prioritas dalam pendidikan, kendala anggaran, dan perubahan persepsi masyarakat tentang pendidikan vokasional. Namun, pentingnya FCS dalam mengatasi keterampilan hidup praktis dan persiapan karir tidak dapat diabaikan.

Dalam ranah Pendidikan Teknik Karier (CTE), FCS memainkan peran penting dalam melengkapi siswa dengan keterampilan vokasional yang penting. Mulai dari desain busana dan interior hingga dietetika, perhotelan, dan perkembangan anak, FCS menawarkan beragam jalur karir bagi siswa untuk menjelajahi. Selain itu, hubungan sejarah antara ilmu Ekonomi Rumah Tangga dan ekologi manusia menggarisbawahi relevansinya dalam mengatasi tantangan kontemporer seperti keberlanjutan dan kepedulian lingkungan.

Dimensi internasional FCS juga patut dicatat, seperti yang ditunjukkan oleh upaya koordinasi organisasi seperti Federasi Internasional untuk Ilmu Ekonomi Rumah Tangga. Kerja sama global ini menyoroti pentingnya FCS secara universal dalam mempromosikan kesejahteraan holistik dan praktik hidup berkelanjutan lintas batas. Dengan memfasilitasi kerja sama internasional, FCS bertujuan untuk mengatasi tantangan umum yang dihadapi individu dan komunitas di seluruh dunia.

Saat kita menavigasi lanskap pendidikan yang selalu berubah, prinsip-prinsip ilmu Ekonomi Rumah Tangga tetap relevan seperti sebelumnya. Meskipun asal-usulnya mungkin terletak dalam ilmu domestik, FCS telah berkembang menjadi bidang yang dinamis yang mencakup berbagai disiplin, mulai dari keuangan pribadi hingga desain tekstil. Pendekatannya yang lintas disiplin dan fokus pada keterampilan praktis memastikan bahwa siswa siap menghadapi tantangan dunia modern.

Sebagai kesimpulan, perjalanan ilmu Ekonomi Rumah Tangga dari awal yang sederhana hingga Ilmu Keluarga dan Konsumen pada zaman sekarang adalah bukti akan relevansi dan adaptabilitasnya yang langgeng. Meskipun menghadapi tantangan dan mengalami transformasi, FCS tetap menjadi landasan pendidikan, memberdayakan individu untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Saat kita melihat ke masa depan, prinsip-prinsip FCS akan terus membimbing kita dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan, adil, dan sejahtera untuk generasi mendatang.

Disadur dari:

https://en.wikipedia.org

Selengkapnya
Evolusi Ilmu Ekonomi Rumah Tangga

Ilmu dan Teknologi Hayati

Memahami Kedalaman Metabolomik: Memecahkan Kode Metabolisme Seluler

Dipublikasikan oleh Anisa pada 25 Februari 2025


Berasal dari istilah "metabolom", metabolomik adalah penyelidikan menyeluruh terhadap semua aktivitas enzimatik yang terjadi di dalam sel. Banyak zat, termasuk karbohidrat, asam lemak, alkohol, protein, dan berbagai metabolit sekunder, diproduksi oleh proses metabolisme kompleks yang saling terkait. Molekul-molekul ini secara bersama-sama membentuk metabolom, yang mencakup metabolit antara yang penting untuk proses enzim. Namun karena terdapat begitu banyak metabolit—bahkan dalam jalur metabolisme yang sederhana sekalipun—bidang metabolomik menghadapi kendala yang sangat besar.

Awalnya, menggunakan C13-glukosa sebagai substrat, spektroskopi resonansi magnetik nuklir (NMR) menjadi instrumen utama untuk analisis sampel. Namun NMR mempunyai batasan intrinsik, terutama dalam hal sensitivitas dan kapasitas untuk mengidentifikasi beberapa molekul dalam suatu sampel. Oleh karena itu, beberapa pendekatan diciptakan untuk mengatasi kelemahan ini, yang membuat spektrometri massa (MS) lebih dikenal. Protein adalah salah satu bahan kimia yang dapat diidentifikasi oleh MS dan sensitivitasnya meningkat. Dengan menggunakan resolusi massa ultra-tinggi, MS memberikan wawasan tak tertandingi mengenai metabolisme sel dengan mendeteksi massa atom dan membedakan isomer berdasarkan pola fragmentasinya.

Karena data metabolikomik rumit, pemeriksaannya memerlukan metode komputer yang canggih. Metabolit diidentifikasi, diukur, dan dianotasi dengan lebih mudah saat memproses dan menafsirkan data metabolomik, sebagian besar berkat alat bioinformatika. Selain itu, dengan mengintegrasikan data dari platform analitik yang berbeda, teknik ini memungkinkan untuk memperjelas jalur metabolisme, menemukan biomarker, dan menyelidiki jaringan metabolisme dalam sistem biologis. Dengan menggunakan algoritma canggih dan analisis statistik, bioinformatika memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai kompleksitas metabolisme sel.

Banyak penelitian yang menggunakan metabolikomik dan membantu memperjelas metabolisme sel, proses penyakit, dan interaksi obat. Dengan pembuatan profil metabolit dalam sampel biologis, para ilmuwan dapat menemukan tanda-tanda metabolik yang terkait dengan keadaan fisiologis atau kelainan patologis tertentu. Biomarker yang mungkin untuk diagnosis penyakit, prognosis, dan pemantauan terapi adalah tanda-tanda ini. Metabolomik juga memungkinkan untuk mempelajari reaksi metabolik terhadap rangsangan nutrisi, farmakologis, dan lingkungan, sehingga memperluas pemahaman kita tentang kontrol dan adaptasi metabolik.

Metabolisme dalam dunia kedokteran memiliki potensi untuk perawatan kesehatan individual dengan memungkinkan rencana perawatan yang disesuaikan tergantung pada profil metabolisme yang unik. Dokter dapat menemukan anomali metabolik yang terkait dengan sejumlah penyakit, termasuk kanker, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan masalah neurologis, dengan memeriksa metabolit dalam sampel pasien. Diagnostik berdasarkan metabolisme menyediakan teknik skrining yang cepat dan non-invasif untuk identifikasi penyakit dini dan pelacakan perkembangan penyakit. Selain itu, optimalisasi pengobatan yang dipandu oleh metabolomik meningkatkan hasil pasien dengan mengurangi efek samping dan meningkatkan kemanjuran pengobatan.

Metabolisme mempunyai prospek yang sangat besar, namun ada beberapa masalah yang perlu diatasi. Standarisasi proses pengumpulan, persiapan, dan analisis sampel sangat penting untuk menjamin konsistensi dan komparabilitas temuan dari beberapa penelitian. Selain itu, kombinasi data multi-omik—genomik, transkriptomik, proteomik, dan metabolomik—menimbulkan kesulitan analitis dan komputasi yang memerlukan solusi kreatif. Perkembangan teknologi termasuk algoritma pembelajaran mesin dan spektrometri massa resolusi tinggi memajukan penelitian metabolomik dan memperluas penggunaannya.

Integrasi metabolomik dengan teknologi omics lainnya memiliki potensi untuk penelitian sistem biologis di masa depan. Penjelasan menyeluruh mengenai fungsi seluler dan jalur penyakit akan menjadi lebih mudah dengan strategi menyeluruh ini. Selain itu, komunitas metabolomik akan mendapat manfaat dari kerja sama dan keterulangan yang dipromosikan melalui pembuatan prosedur standar dan proyek berbagi data. Metabolomik akan menjadi semakin penting dalam mempromosikan pemantauan lingkungan, nutrisi individual, dan pengobatan presisi seiring perkembangannya.

Salah satu metode ampuh untuk meneliti metabolisme sel dan menguraikan hubungan rumit antara gen, protein, dan metabolit dalam sistem biologis adalah metabolikomik. Metabolomik dapat sepenuhnya mengubah sejumlah disiplin ilmu dengan menawarkan wawasan tentang jalur metabolisme dan fenotipe. Kapasitas dan pengaruh Metabolomik dalam mengungkap rahasia kehidupan pada tingkat molekuler akan semakin ditingkatkan melalui pengembangan berkelanjutan dalam metode analisis, alat bioinformatika, dan kemitraan multidisiplin.

Sumber:

https://id.wikipedia.org/

 

Selengkapnya
Memahami Kedalaman Metabolomik: Memecahkan Kode Metabolisme Seluler

Komunikasi dan Informatika

Mengenal Autentikasi sebagai Gerbang Keamanan Data: Trade-off antara Keamanan dan Kenyamanan

Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 24 Februari 2025


Sebagai pengguna perangkat elektronik seperti handphone, tablet, atau laptop, kita mungkin pernah mengalami kehilangan perangkat elektronik tersebut. Kepanikan atau kecemasan akan semakin terasa jika pada perangkat tersebut memiliki akses ke suatu aplikasi atau situs web yang merupakan privasi pribadi atau terdapat akses data-data penting terkait dengan organisasi atau perusahaan tempat kita bekerja. Dalam kasus lain, mungkin pernah terjadi peretasan pada aplikasi sehingga dapat mengakibatkan kerugian baik berupa keuangan maupun non keuangan seperti terungkapnya data sensitif.

Hal ini kemungkinan terjadi dengan beberapa skenario, di antaranya phising yakni peretas mengirimkan suatu pesan baik berupa email, SMS, pesan melalui aplikasi chat, dan lain-lain yang terlihat seperti berasal dari entitas tepercaya. Apabila diklik oleh pengguna akan diarahkan ke situs web palsu yang akan meminta pengguna untuk memasukkan informasi rahasia mereka seperti username dan password. Meskipun kasus-kasus tersebut berpotensi terjadi kepada setiap pengguna, potensi atas terjadinya risiko tersebut dapat diminimalisir dengan didukung teknologi autentikasi saat ini sehingga data-data pengguna yang tersimpan pada aplikasi atau situs web menjadi lebih terlindungi.

Pada umumnya, proses autentikasi dilakukan ketika pengguna ingin masuk ke dalam situs web atau aplikasi dengan memasukkan username  dan password. Selain itu, terkadang ketika pengguna sudah berhasil masuk ke suatu aplikasi atau situs web, aksesnya dibatasi hanya pada halaman tertentu karena diatur berdasarkan status dari pengguna. Inilah alasan lain mengapa autentikasi perlu diterapkan, yakni terkait kewenangan pengguna. Dari contoh-contoh yang disebutkan tadi, autentikasi memiliki peran penting pada situs web maupun aplikasi, khususnya untuk tujuan keamanan data dan melindungi dari akses ilegal.

Adapun pengertian autentikasi adalah proses dalam membuktikan identitas user agar dapat dipastikan user yang masuk benar-benar user yang sah atau terdaftar. Proses autentikasi ini biasanya dapat melibatkan verifikasi kredensial user seperti username dan password, token, atau biometrik. Metode untuk menerapkan autentikasi dalam aplikasi, dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung dengan tingkat kesulitan untuk menerapkan autentikasi dan akan berbanding lurus dengan tingkat keamanan yang diterapkan dalam aplikasi. Demi keamanan yang baik, biasanya digunakan standar industri keamanan siber yang merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan keamanan sistem dan data.

Metode autentikasi paling sederhana dan termudah yang mungkin pernah kita temui adalah hanya dengan menggunakan username dan password untuk masuk ke dalam suatu aplikasi tanpa tambahan metode lain. Dengan melihat kondisi maraknya serangan siber, metode sederhana dengan hanya berupa username dan password sebagai plain text yang disimpan di dalam database akan lebih rentan bocor jika database tersebut diretas.

Mungkin pernah kita temui informasi atau berita tentang website diretas sehingga informasi pengguna tersebut bocor yang tentunya merugikan pengguna bahkan pada beberapa kasus terdapat perusahaan yang dikenakan tuntutan hukum karena lemahnya sistem keamanan autentikasi pada aplikasi atau situs web. Selain itu, hal ini juga akan berpotensi memiliki dampak buruk berupa penurunan reputasi dan bahkan keuntungan perusahaan ataupun kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, seiring berkembangnya teknologi dan juga kemampuan dan keterampilan hacker, salah satu cara untuk memperkuat keamanan siber adalah dengan menerapkan sistem autentikasi yang kuat pada aplikasi. 

Meskipun pada praktiknya, sebagian besar serangan siber yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh kurangnya security awareness atau kesadaran keamanan pada pengguna. Namun, dari sisi teknis seperti sistem autentikasi juga turut menjadi elemen penting dalam menjaga keamanan data, yakni sebagai gerbang pertama yang melindungi data dari akses yang tidak sah. Dari sudut pandang pengguna, proses autentikasi yang memerlukan beberapa langkah untuk verifikasi pengguna mungkin akan dianggap sebagai hal yang merepotkan. Selain itu aturan-aturan lain yang harus dipatuhi di awal untuk masuk ke dalam proses autentikasi itu juga diharuskan untuk membuat password dengan jumlah minimal karakter tertentu dan juga kombinasi antara huruf, angka dan simbol ditambah permintaan untuk mengganti password secara berkala. Bagi pengguna, aturan-aturan ini mungkin akan mengganggu kenyamanan. Padahal dengan cara-cara tersebut dapat membantu secara signifikan untuk meningkatkan keamanan akun dan juga melindungi data dari peretas.

Lalu, bagaimana hacker dapat meretas aplikasi yang memiliki sistem autentikasi yang lemah dengan mudah? Salah satu metode yang dapat dilakukan hacker adalah dengan menggunakan serangan brute force yakni teknik yang bergantung pada kecepatan dan ketelitian komputer untuk melakukan percobaan dan mencoba setiap kombinasi atau kata kunci yang mungkin untuk menemukan yang benar. Di era modern saat ini, di antara praktik standar untuk mengamankan password pengguna dan mencegah serangan brute force adalah dengan penerapan perpaduan hashing dan salting pada sistem autentikasi web aplikasi.

Sederhananya, hashing adalah proses fungsi searah yang menghasilkan sebuah kode dengan panjang sama, meskipun berasal dari nilai masukan yang panjangnya beda. Dengan menerapkan hashing, maka akan mengubah password pengguna menjadi string acak yang disebut dengan hash yang kemudian akan disimpan di dalam database sehingga yang disimpan di dalam database bukanlah password asli yang dibuat oleh pengguna. Sementara, salting berfungsi untuk menambahkan nilai acak ke dalam password sehingga akan memastikan hash unik untuk setiap pengguna meskipun para pengguna tersebut ternyata menggunakan password yang sama.

 

Meskipun sistem autentikasi telah diperkuat dengan hashing dan salting, tetap dibutuhkan juga peran pengguna untuk membuat password yang panjang dan kompleks sehingga dapat memberikan tingkat keamanan yang optimal karena usaha peretasan yang dilakukan oleh hacker seperti brute force akan menjadi sangat lambat dan mahal secara komputasi. Hacker akan membutuhkan waktu yang sangat lama dan juga sumber daya komputer yang tidak sederhana sehingga serangan brute force menjadi suatu yang tidak praktis untuk diterapkan. Selain itu dengan praktik keamanan tambahan lain seperti multifaktor autentikasi, membatasi banyak percobaan permintaan akses, dan pembatasan waktu kadaluarsa pada cookies dan session merupakan beberapa contoh upaya tambahan yang sangat penting untuk menghindari dari serangan peretas.

Dari berbagai metode untuk tujuan keamanan web aplikasi yang telah disebutkan, mungkin dapat sedikit mengganggu kenyamanan pengguna. Namun, sedikit gangguan kenyamanan bagi pengguna tidak akan seberapa dibandingkan dengan potensi risiko atas keamanan data. Apalagi jika keamanan data tersebut menyangkut organisasi atau perusahaan tempat pengguna bekerja, maka risiko tersebut akan berpotensi berdampak negatif dengan cakupan yang lebih luas. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa selain dari teknik atau praktik industri keamanan web, sistem autentikasi yang kuat juga perlu didukung oleh pengguna  atau user untuk mencapai tingkat keamanan data yang optimal.

Oleh karena itu, peran pengguna juga signifikan dalam menjaga keamanan data meskipun bagi beberapa kalangan akan menjadi sedikit memberatkan. Selain itu, peran pengguna sebagai pihak yang turut andil dalam menjaga keamanan data juga tidak terbatas di bidang autentikasi, dari domain network security misalnya, pengguna juga harus aware apakah situs-situs web yang diakses merupakan situs yang aman. Hal ini penting mengingat dari masing-masing domain yakni network security, cyber security, dan information security mempunyai jenis ancaman keamanan tersendiri yang terkadang berkaitan satu sama lain.

Sumber: djkn.kemenkeu.go.id

Selengkapnya
Mengenal Autentikasi sebagai Gerbang Keamanan Data: Trade-off antara Keamanan dan Kenyamanan

Komunikasi dan Informatika

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 24 Februari 2025


INSIDEN serangan Ransomware LockBit 3.0 yang menimpa Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) pada 20 Juni 2024, telah menyebabkan gangguan signifikan pada berbagai layanan publik di 282 instansi pemerintahan.

Pemerintah, melalui Konferensi Pers pada 26 Juni 2024, tentang update mengenai PDNS 2, menyampaikan bahwa data yang telah terkena ransomware di PDNS yang dikelola oleh PT Telkom tidak bisa dipulihkan kembali, meskipun penanganan telah dilakukan bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), hingga Bareskrim Polri.

Kejadian ini memunculkan pertanyaan penting mengenai siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas kegagalan sistem tersebut. Ruang lingkup dan model layanan PDN Layanan Pusat Data Nasional (PDN) adalah layanan cloud pemerintah yang menyediakan berbagai jenis layanan seperti IaaS, PaaS, SaaS, SECaaS, BaaS, Cloud Computing, Colocation, Network, Perubahan Spesifikasi, dan Domain Name Server (DNS). Masih Ada 282 Instansi Layanan Publik yang Terganggu ”Ransomware” Artikel Kompas.id Layanan ini diberikan oleh Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (Direktorat LAIP), Ditjen Aplikasi Informatika, Kemenkominfo sebagai pengelola layanan PDN kepada pengguna (tenant).

Layanan PDN dimanfaatkan oleh berbagai instansi pemerintah, termasuk kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Karena PDN saat ini masih dalam proses pembangunan, Kemenkominfo juga menyelenggarakan layanan PDNS bersama penyedia layanan pusat data lokal, salah satunya Telkom Sigma.

Layanan PDNS ini dapat digunakan oleh semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang memiliki fitur dan layanan seperti Government Cloud Computing. Layanan PDNS merupakan bagian dari ekosistem PDN yang disediakan oleh Kemenkominfo. Layanan PDN menerapkan model "Shared Responsibility" atau berbagi peran dan tanggung jawab antara pengelola layanan PDN dan pengguna layanan PDN seperti Ditjen Imigrasi dan instansi pusat dan daerah lainnya yang menggunakan layanan PDN. Baik pengelola layanan PDN dan pengguna layanan PDN harus bertanggung jawab terhadap beroperasinya sistem elektronik yang diselenggarakan.

Hal ini merujuk pada amanat Pasal 15 UU ITE No 11 Tahun 2008 dan Pasal 3 PP PSTE 71 Tahun 2019, yang menyatakan bahwa setiap Penyelenggara Sistem Elektronik harus menyelenggarakan sistem elektronik secara andal dan aman serta bertanggung jawab terhadap beroperasinya sistem elektronik sebagaimana mestinya.

Model layanan PDN tertuang dalam Syarat dan Ketentuan Penggunaan Layanan PDN (Government Cloud). Pengguna layanan PDN memiliki hak untuk mendapatkan layanan tanpa dikenakan biaya setelah menandatangani Surat Persetujuan Penggunaan Layanan. Namun, pengguna layanan PDN bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengamanan aset yang mereka tempatkan di dalam layanan cloud PDN, yang mencakup server virtual, sistem operasi, aplikasi, data, serta hak akses.

Sumber: Kompas.com

Selengkapnya
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)
« First Previous page 545 of 1.079 Next Last »