Perindustrian

Usaha Besi dan Baja Wuhan Jajaki Peluang Investasi yang Menjanjikan

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 26 Februari 2025


JAKARTA, KOMPAS - Kelompok Usaha Besi dan Baja Wuhan atau Wuhan Iron and Steel Group, Wisco, menjajaki peluang berinvestasi di sektor besi baja di Indonesia. Ini menindaklanjuti perintah Pemerintah China untuk mengimplementasikan perjanjian Presiden China dengan Presiden Indonesia yang ditandatangani pada Oktober 2013.

"Wuhan mau berinvestasi, nilainya lebih dari 5 miliar dollar AS, secara bertahap. Mereka sedang mencari lokasi dengan pelabuhan berkedalaman laut tertentu," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat, di Jakarta, Rabu (19/3). Hidayat menyampaikan hal itu seusai menerima kunjungan jajaran pemimpin Kelompok Usaha Besi dan Baja Wuhan beserta delegasi di Kantor Kemenperin.

Menurut Hidayat, masuknya investasi di sektor besi baja akan berdampak bagus dalam menghasilkan produk substitusi impor. "Mereka meminta kami memberi panduan lokasi. Saya tawarkan di Jawa Timur sebab, kalau membutuhkan infrastruktur lengkap, di luar Jawa belum ada," tutur Hidayat.

Terkecuali, kata Hidayat, kalau investor mau membangun infrastruktur sendiri, seperti yang dilakukan PT Sulawesi Mining Investment (SMI). SMI membangun instalasi pemurnian dan pengolahan feronikel di Morowali, Sulawesi Selatan.

Perusahaan tersebut membuat sendiri pembangkit listrik, pelabuhan laut, dan pelabuhan udara. "Kami mengapresiasi adanya perusahaan yang serius mau membangun smelter (instalasi pemurnian dan pengolahan) di negeri ini," kata Hidayat.

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama PT SMI Alexander Barus, di Jakarta, Selasa (18/3), menuturkan, pembangunan instalasi pengolahan feronikel ini merupakan antisipasi sejak awal terkait larangan ekspor bijih nikel.

"Ini karena, pada intinya, UU No 4/2009 telah berlaku sehingga ekspor bijih nikel sudah dilarang. Kami dari awal mengantisipasi dengan membangun instalasi pengolahan feronikel," papar Alexander.

Pada saat bersamaan, mereka juga mengembangkan kawasan industri seluas 1.200 hektar. "Kami harapkan nantinya industri industri hilir pengolahan nikel dan baja tahan karat akan masuk ke sana," ujar Alexander.

Menurut Alexander, sebelum industri hilir baja tahan karat itu terbangun di Morowali, untuk sementara produk feronikel akan dijual ke China.

”Nantinya industri aluminium yang terbangun di Morowali akan menggunakan feronikel dari Morowali dan ferrochrome dari Zimbabwe,” kata Alexander.

Hidayat mengatakan, Indonesia sudah puluhan tahun mengekspor bahan mentah berupa nikel. Di sisi lain, industri pengolahan tak tumbuh di Indonesia.

Undang-undang mineral terbaru yang berlaku sejak tahun 2009 mewajibkan perusahaan membuat instalasi pengolahan dalam kurun lima tahun.

Setelah lima tahun, pemerintah menetapkan stop ekspor bahan mentah. Berdasarkan UU mineral itu, nikel sama sekali tidak boleh diekspor.

Terkait larangan ekspor nikel, Jepang disebutkan mengalami masalah karena selama ini 44 persen impor nikelnya berasal dari Indonesia. Produksi pun menjadi berkurang karena pasokan nikel ke Jepang tidak serta-merta bisa digantikan eksportir nikel dari negara lain.

Menurut Hidayat, sekarang adalah waktunya kerja sama karena kedua pihak sama-sama membutuhkan. Indonesia yang memiliki nikel, di satu sisi, telah melarang ekspor bahan mentah itu, tetapi di sisi lain membutuhkan teknologi dan investasi.

Sementara itu Jepang memiliki teknologi pengolahan nikel dan modal untuk investasi, tetapi di sisi lain mereka tidak memiliki bahan baku nikel.

Hidayat menuturkan, kewajiban membangun instalasi pengolahan di Indonesia adalah perintah UU. (CAS)

Sumber: kemenperin.go.id

 

Selengkapnya
Usaha Besi dan Baja Wuhan Jajaki Peluang Investasi yang Menjanjikan

Perindustrian

Terhenti Ekspor Nikel Mentah, Industri Pengolahan dan Smelter Siap Menggeliat Kembali

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 26 Februari 2025


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu tumbuhnya industri pengolahan dan pemurnian (smelter). Hal itu karena sejalan dengan kebijakan hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di dalam negeri.

Langkah strategis ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah akan menghentikan ekspor bahan mentah minerba secara bertahap. “Bapak Presiden Jokowi menekankan, kita akan stop ekspor bahan mentah nikel, kemudian tahun depan untuk bauksit, selanjutnya tembaga, emas, dan timah. Artinya, kita harus mendirikan industri smelternya di tanah air dalam rangka meningkatkan nilai tambah raw material tersebut,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (28/12).

Kemarin, Senin (27/12), Kepala Negara didampingi sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menperin Agus meresmikan pabrik smelter bijih nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang berlokasi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Acara peresemian tersebut digelar di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Menperin menjelaskan, PT GNI merupakan industri smelter yang akan menghasilkan feronikel dengan kapasitas produksi mencapai 1,8 juta ton per tahun. 

Perusahaan ini memberikan nilai tambah yang tidak sedikit, dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel, nilai tambahnya meningkat sebesar 14 kali lipat. Apabila dari bijih nikel diolah menjadi billet stainless steel, nilai tambahnya meningkat 19 kali lipat.

“Oleh karenanya, dengan penambahan investasi oleh PT GNI ini, program hilirisasi mineral berbasis sumber daya alam di tanah air bisa semakin cepat pencapaiannya. Hal ini melengkapi lini produksi yang dilakukan oleh pabrik smelter PT Obsidian Stainless Steel di Konawe, Sulawesi Tenggara,” jelas Agus.

PT Obsidian Stainless Steel merupakan industri smelter penghasil feronikel dengan kapasitas sebesar 1,2 juta ton per tahun, dan memproduksi billet stainless steel dengan kapasitas 1 juta ton per tahun. Selain itu, terdapat PT Virtue Dragon Nickel Industry, yang juga merupakan pabrik smelter penghasil feronikel dengan kapasitas mencapai 1 juta ton per tahun.

“PT GNI, PT Obsidian Stainless Steel, PT Virtue Dragon Nickel Industry, merupakan satu group yang telah dan akan menjadi bagian dari rencana besar pemerintah Indonesia untuk mendorong hilirisasi industri dalam peningkatan nilai tambah bahan baku mineral di dalam negeri,” jelas Menperin. Total investasi dari ketiga industri smelter tersebut mencapai 8 miliar dolar AS, dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 27 ribu orang. 

Dari perusahaan yang beroperasi, sudah mampu menyumbang kepada penerimaan negara berupa pajak sebesar Rp1,03 triliun sejak 2019 hingga 2021. Secara keseluruhan, nilai realisasi investasi pabrik smelter nikel yang ada di Indonesia sampai saat ini sudah menembus 15,7 miliar dolar AS. 

Selanjutnya, ekspor produk feronikel setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini memberikan dampak positif terhadap penambahan devisa. “Pada 2020, ekspor feronikel mencapai 4,7 miliar dolar AS dan pada periode Januari hingga Oktober 2021 tercatat sebesar 5,6 miliar dolar AS,” kata dia.

Merujuk data World Top Export, Indonesia menempati peringkat ke-1 di dunia sebagai negara pengekspor produk berbasis nikel (stainless steel slab, stainless billet dan stainless steel coil), dengan total ekspor senilai USD 1,63 miliar pada tahun 2020. Agus melanjutkan, keberhasilan dari kebijakan hilirisasi industri ini juga berkontribusi pada peningkatan serapan jumlah tenaga kerja. 

Selain itu, berkembangnya industri smelter di dalam negeri, memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dan wilayah setempat yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Sebagai ilustrasi, kalau biasanya Kabupaten Konawe ini pertumbuhan ekonominya sekitar 5-6% sebelum ada investasi datang, selama dua tahun terakhir ini pertumbuhannya sudah di angka belasan persen,” tutur dia.

Efek positif yang luas dari aktivitas industri tersebut, bahkan mampu mengurangi angka kemiskinan. “Hal ini membuktikan adanya kemitraan yang saling menguntungkan antara industri dengan masyarakat guna membawa kemajuan bersama, termasuk tumbuhnya wirausaha di lingkungan pabrik serta dapat meningkatkan infrastruktur sosial yang dibutuhkan masyarakat,” tutur Menperin.

Sementara, Direktur Utama PT GNI Wisma Bharuna mengatakan, saat ini di Indonesia sudah muncul beragam produk turunan dari stainless steel, yang antara lain digunakan untuk memproduksi panci, sendok, dan sebagainya. Ia berharap, dengan adanya hilirisasi, semua produk bisa didapatkan di dalam negeri, akan ada alih teknologi, dan semuanya bisa mensejahterakan rakyat.

“Segala macam itu harus dari sini semua sehingga sudah tidak lagi ke luar negeri, semuanya dipakai untuk kita, barangnya barang kita, kemudian nanti untuk menyejahterakan semuanya. Nanti ada alih teknologinya, metalurginya, anak-anak lebih pintar, semua lapangan pekerjaan ya semua Indonesia kaya, semua ada disini,” ujar Wisma.

Sumber:  ekonomi.republika.co.id
 

 

Selengkapnya
Terhenti Ekspor Nikel Mentah, Industri Pengolahan dan Smelter Siap Menggeliat Kembali

Perindustrian

Optimisme Industri Nikel: Permintaan Terus Meningkat, PT PAM Mineral Gencar Akuisisi untuk Menambah Cadangan

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 26 Februari 2025


Seorang pengemudi mengisi daya mobil listrik dengan memanfaatkan aplikasi PLN Charge.IN di di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN di Kantor PLN Disjaya, Gambir, Jakarta, Jumat (29/1). PLN meluncurkan aplikasi charge.IN yang memudahkan para pemilik kendaraan listrik dalam hal pengisian daya serta dapat menunjukkan lokasi SPKLU maupun besaran pengisian daya.Prayogi/Republika.Foto: Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PAM Mineral Tbk menilai peluang bisnis nikel cukup menjanjikan. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan bijih nikel di pasar domestik.

Direktur Utama PAM Mineral Ruddy Tjanaka mengatakan, perusahaan juga mendukung pemerintah yang akan mengembangkan industri dan ekosistem kendaraan listrik melalui pembentukan holding BUMN baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC).  Pabrik baterai mobil listrik milik IBC dan konsorsium LG Chem serta CATL mobil listrik akan mulai melakukan peletakan batu pertama pada akhir Juli 2021. Selanjutnya, pabrik baterai tersebut diharapkan mulai beroperasi pada 2023. 

“Kami melihat satu peluang yang cukup menjanjikan pada pertambangan nikel berkadar rendah. Hal ini sejalan pertumbuhan kebutuhan baterai bahan bakar kendaraan listrik,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (15/7).

Di sisi lain, permintaan bijih nikel berkadar tinggi juga mengalami peningkatan, terutama karena adanya industri pengolahan atau smelter yang ada. Permintaan nikel dengan kadar tinggi juga cukup stabil, sedangkan permintaan pasar nikel berkadar rendah sudah kembali meningkat.

“Adanya industri baterai nasional seiring tumbuhnya smelter dengan teknologi hidrometalurgi akan meningkatkan kinerja perusahaan dengan diserapnya nikel kadar rendah yang diproduksi perusahaan. Ini yang kita harapkan bersama," ucapnya.

Ruddy menyebut, stabilnya industri pengolahan atau smelter menjadi peluang yang cukup menjanjikan bagi industri bijih nikel. Dia optimistis permintaan bijih nikel dengan kadar tinggi akan meningkat. 

“Apalagi dengan ekspansi smelter yang ada, terutama di daerah-daerah yang dekat dengan tambang perusahaan. Tentu kita optimis perkembangan ke depan itu kebutuhan ore nikel bisa melebihi tujuh sampai delapan juta ton per bulan," kata dia.

Perusahaan juga berkeyakinan anak  perusahaan masih memiliki sumber daya sekitar 28 juta ton lebih bijih nikel. Dari 28 juta bijih nikel tersebut, lanjut Ruddy, tidak semua memiliki kadar tinggi, namun juga terdapat bijih nikel dengan kadar rendah. 

“Pada jangka menengah dan jangka panjang perusahaan memiliki strategi menambah cadangan dengan melalui  akuisisi atau maupun mencari tambang baru, dapat mengerek kinerja perseroan dengan pertumbuhan  yang lebih tinggi lagi kedepannya,” ucapnya.

Adapun rencana jangka pendek, perusahaan akan memenuhi target rencana kerja anggaran biaya (RKAB) sebanyak 1,8 juta ton bijih nikel. "Tambang nikel ini tergantung cuaca, jadi kita berharap cuaca mulai bersahabat, sehingga kita bisa produksi lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan smelter ke depan," ucapnya.

Sumber:  ekonomi.republika.co.id
 

 

Selengkapnya
Optimisme Industri Nikel: Permintaan Terus Meningkat, PT PAM Mineral Gencar Akuisisi untuk Menambah Cadangan

Perindustrian

Era Baru Ekspansi Tesla: Kesepakatan Pasokan Nikel Pertama Diteken dengan Talon Metals

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 26 Februari 2025


REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tesla Inc telah menandatangani kesepakatan pasokan nikel AS pertamanya dengan perusahaan tambang Tamarack Talon Metals Corp di Minnesota untuk kebutuhan bahan baku logam baterai kendaraan listrik. Adapun tambang itu dipilih karena dianggap lebih ramah lingkungan.

Seperti dilansir dari Reuters, Rabu (12/1/2022), kesepakatan itu, diumumkan pada hari Senin (10/1/2022) lalu karena permintaan nikel diperkirakan akan melonjak selama dekade berikutnya karena kendaraan listrik bakal menjadi arus utama. Nikel mendukung penyimpanan energi di katoda baterai, yang pada gilirannya memperluas jangkauan kendaraan listrik.

Kepala Eksekutif Tesla, Elon Musk pada tahun 2020 memohon kepada industri pertambangan untuk memproduksi lebih banyak nikel dengan cara yang peka terhadap lingkungan.

Dengan mengambil sumber dari proyek Minnesota Talon, sebuah usaha patungan dengan Rio Tinto yang dijadwalkan akan dibuka pada tahun 2026, Musk mengamankan sumber utama logam AS untuk pabrik baterai Tesla di Texas dan Nevada. Tesla pada tahun lalu juga menandatangani kesepakatan pasokan nikel dengan BHP di Australia dan dari Kaledonia Baru.
Sementara itu, Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia. Tetapi penambang di sana biasanya menggunakan teknologi intensif energi untuk mengekstraksi logam dan menerapkan praktik pembuangan limbah yang kontroversial, termasuk membuang batuan sisa di saluran air.

Talon Metals berencana untuk menggunakan teknologi yang diharapkan akan memungkinkannya untuk menyedot karbon dioksida dari atmosfer dan mengikatnya secara kimia dan dengan demikian menyimpannya secara permanen ke batu yang ditemukan di dalam proyek Tamarack di Minnesota utara.

Prosesnya, yang masih diuji, secara efektif akan memungkinkan Talon memasarkan nikel sebagai karbon netral, daya tarik besar bagi Musk dan Tesla.

"Sumber bahan baterai yang bertanggung jawab telah lama menjadi fokus Tesla," kata Drew Baglino, seorang eksekutif Tesla, dalam siaran pers.

Tesla berencana untuk membeli 75.000 ton konsentrat nikel selama enam tahun serta sejumlah kecil kobalt dan bijih besi dengan harga yang terdaftar di London Metals Exchange. Namun, tidak jelas di mana Tesla akan memurnikan konsentrat nikel. Amerika Serikat tidak memiliki kilang nikel.

Saham Talon dihentikan sesaat sebelum berita itu dirilis. Saham Tesla ditutup Senin naik 3 persen.

"Talon sangat antusias untuk mendukung misi Tesla untuk mempercepat transisi ke energi terbarukan," kata Henri van Rooyen, CEO Talon, dalam sebuah pernyataan

Sumber: ekonomi.republika.co.id
 

 

Selengkapnya
Era Baru Ekspansi Tesla: Kesepakatan Pasokan Nikel Pertama Diteken dengan Talon Metals

Pertanian

Menggali Lebih Dalam tentang Hutan Tanaman

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025


Hutan tanaman, hutan tanaman industri, hutan tanaman, hutan tanaman industri, hutan tanaman kayu, atau kebun pohon adalah hutan yang ditanam untuk produksi kayu dalam jumlah besar, biasanya dengan menanam satu jenis pohon sebagai hutan monokultur. Istilah hutan tanaman juga digunakan untuk menyebut pembibitan pohon dan perkebunan pohon Natal.

Hutan tanaman dapat menghasilkan kayu dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Hutan tanaman ditanam oleh otoritas kehutanan negara (misalnya, Komisi Kehutanan di Inggris) dan/atau industri kertas dan kayu serta pemilik lahan swasta lainnya (seperti Weyerhaeuser, Rayonier, dan Sierra Pacific Industries di Amerika Serikat atau Asia Pulp & Paper di Indonesia). Pohon Natal sering kali ditanam di perkebunan, dan di Asia selatan dan tenggara, perkebunan jati baru-baru ini telah menggantikan hutan alam.

Sebuah perkebunan cemara Douglas di Washington, A. S.

Hutan tanaman industri dikelola secara aktif untuk produksi komersial hasil hutan. Hutan tanaman industri biasanya berskala besar. Setiap blok biasanya berumur genap dan seringkali hanya terdiri dari satu atau dua spesies. Spesies-spesies tersebut dapat berupa spesies eksotik atau spesies asli. Tanaman yang digunakan untuk hutan tanaman industri sering kali telah diubah secara genetik untuk mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan, seperti pertumbuhan dan ketahanan terhadap hama dan penyakit secara umum dan sifat-sifat khusus, misalnya dalam hal jenis kayu, produksi kayu volumetrik dan kelurusan batang. Sumber daya genetik hutan adalah dasar untuk perubahan genetik. Individu-individu terpilih yang ditanam di kebun benih merupakan sumber benih yang baik untuk mengembangkan bahan tanam yang memadai.

Produksi kayu di hutan tanaman umumnya lebih tinggi daripada hutan alam. Sementara hutan yang dikelola untuk produksi kayu umumnya menghasilkan antara 1 dan 3 meter kubik per hektar per tahun, hutan tanaman dengan spesies yang tumbuh cepat umumnya menghasilkan antara 20 dan 30 meter kubik atau lebih per hektar per tahun; hutan tanaman Grand Fir di Skotlandia memiliki tingkat pertumbuhan 34 meter kubik per hektar per tahun, dan hutan tanaman Pinus Monterey di Australia selatan dapat menghasilkan hingga 40 meter kubik per hektar per tahun. Pada tahun 2000, meskipun hutan tanaman menyumbang 5% dari hutan global, diperkirakan hutan tanaman memasok sekitar 35% kayu bulat dunia.

Pangsa hutan tanaman tertinggi berada di Amerika Selatan, di mana jenis hutan ini mewakili 99 persen dari total area hutan yang ditanami dan 2 persen dari total area hutan. Pangsa hutan tanaman terendah berada di Eropa, di mana hutan tanaman mewakili 6 persen dari kawasan hutan yang ditanami dan 0,4 persen dari total kawasan hutan. Secara global, 44 persen dari hutan tanaman sebagian besar terdiri dari spesies yang diintroduksi. Terdapat perbedaan yang besar di antara wilayah-wilayah tersebut: sebagai contoh, hutan tanaman di Amerika Utara dan Tengah sebagian besar terdiri dari spesies asli, sementara di Amerika Selatan hampir seluruhnya terdiri dari spesies introduksi.

Siklus pertumbuhan

  • Pada tahun pertama, tanah biasanya disiapkan dengan kombinasi pembakaran, penyemprotan herbisida, dan/atau penanaman, dan kemudian anakan ditanam oleh tenaga manusia atau mesin. Anakan biasanya diperoleh dalam jumlah besar dari pembibitan industri, yang mungkin mengkhususkan diri dalam pembibitan selektif untuk menghasilkan galur yang cepat tumbuh dan tahan terhadap penyakit dan hama.
  • Pada beberapa tahun pertama hingga kanopi menutup, anakan dipelihara, dan dapat ditaburi atau disemprot dengan pupuk atau pestisida hingga tumbuh dengan baik.
  • Setelah kanopi menutup, dengan tajuk pohon yang saling bersentuhan, perkebunan menjadi lebat dan padat, dan pertumbuhan pohon melambat karena adanya persaingan. Tahap ini disebut sebagai 'tahap tiang'. Ketika persaingan menjadi terlalu ketat (untuk pohon pinus, ketika tajuk hidup kurang dari sepertiga dari total tinggi pohon), inilah saatnya untuk melakukan penjarangan. Ada beberapa metode untuk penjarangan, namun jika topografi memungkinkan, metode yang paling populer adalah 'penjarangan baris', di mana setiap baris pohon ketiga atau keempat atau kelima ditebang, biasanya dengan mesin pemanen. Banyak pohon yang ditebang, menyisakan jalur-jalur yang bersih dan teratur di bagian tersebut sehingga pohon-pohon yang tersisa memiliki ruang untuk tumbuh lagi. Pohon yang telah ditebang ditebang, dibawa ke jalan hutan, dimuat ke dalam truk, dan dikirim ke pabrik. Pohon hutan tanaman tahap tiang umumnya berdiameter 7-30 cm setinggi dada (dbh). Pohon-pohon seperti ini terkadang tidak cocok untuk diambil kayunya, tetapi digunakan sebagai bubur kertas untuk kertas dan papan partikel, dan sebagai serpihan untuk papan serat.
  • Ketika pohon-pohon tersebut tumbuh dan menjadi lebat dan padat kembali, proses penjarangan diulangi. Tergantung pada tingkat pertumbuhan dan spesiesnya, pohon-pohon pada usia ini mungkin cukup besar untuk penggilingan kayu; jika tidak, mereka akan kembali digunakan sebagai pulp dan serpih.
  • Sekitar tahun ke 10-60, hutan tanaman sudah mulai matang dan (secara ekonomi) jatuh dari sisi belakang kurva pertumbuhannya. Dengan kata lain, hutan tanaman ini telah melewati titik pertumbuhan kayu maksimum per hektar per tahun, dan siap untuk panen akhir. Semua pohon yang tersisa ditebang, ditebang, dan dibawa untuk diproses.
  • Tanah dibersihkan, dan siklus dapat dimulai kembali.

Beberapa pohon perkebunan, seperti pinus dan eukaliptus, dapat berisiko mengalami kerusakan akibat kebakaran karena minyak dan resin daunnya sangat mudah terbakar. Sebaliknya, perkebunan yang terserang hama dalam beberapa kasus dapat dibersihkan dari spesies hama dengan biaya yang murah melalui penggunaan pembakaran yang telah ditentukan, yang dapat membunuh semua tanaman yang masih muda namun tidak merusak pohon yang sudah dewasa secara signifikan.

Jenis-jenis

  • Kayu putih

Pada abad ke-20, para ilmuwan di seluruh dunia bereksperimen dengan spesies Eucalyptus. Mereka berharap dapat menanamnya di daerah tropis, tetapi sebagian besar hasil percobaan gagal hingga terobosan pada tahun 1960-1980-an dalam pemilihan spesies, silvikultur, dan program pemuliaan "membuka" potensi kayu putih di daerah tropis. Sebelum itu, seperti yang dicatat oleh Brett Bennett dalam sebuah artikel tahun 2010, eukaliptus merupakan "El Dorado" kehutanan. Saat ini, Eucalyptus adalah jenis pohon yang paling banyak ditanam di perkebunan di seluruh dunia, di Amerika Selatan (terutama di Brasil, Argentina, Paraguay, dan Uruguay), Afrika Selatan, Australia, India, Galicia, Portugal, dan masih banyak lagi.

  • Jati

Jati hutan tanaman adalah pohon kayu keras tropis dari genus Tectona, endemik Asia Tenggara yang secara eksklusif ditanam untuk tujuan pengelolaan kehutanan, baik untuk hutan tanaman komersial maupun restorasi ekologi. Meskipun genus Tectona berasal dari daerah tropis Asia Tenggara, terutama Indonesia, Myanmar, India, Bangladesh, dan Thailand, budidaya jati hutan tanaman juga layak secara ekonomi di daerah tropis lainnya seperti Amerika Tengah.

  • Perkebunan pohon Natal

Seorang petani pohon Natal di negara bagian Florida, Amerika Serikat, menjelaskan proses pemangkasan dan penebangan pohon Natal kepada seorang pegawai pemerintah.

Budidaya pohon Natal adalah pekerjaan pertanian, kehutanan, dan hortikultura yang melibatkan penanaman pohon pinus, cemara, dan cemara khusus untuk digunakan sebagai pohon Natal.

Perkebunan pohon Natal pertama didirikan pada tahun 1901, tetapi sebagian besar konsumen terus mendapatkan pohon mereka dari hutan sampai tahun 1930-an dan 1940-an. Perkebunan pohon Natal dulunya hanya dipandang sebagai alternatif yang layak untuk lahan pertanian berkualitas rendah, tetapi persepsi itu telah berubah dalam industri pertanian. Untuk hasil dan kualitas yang optimal, lahan harus datar atau bergelombang lembut dan relatif bebas dari puing-puing dan semak belukar.

Berbagai macam spesies pinus dan cemara ditanam sebagai pohon Natal, meskipun ada beberapa varietas yang sangat populer. Di Amerika Serikat, cemara Douglas, cemara Skotlandia, dan cemara Fraser semuanya laku keras. Cemara Nordmann dan cemara Norwegia laris manis di Inggris, dan yang terakhir ini populer di seluruh Eropa. Seperti semua tumbuhan runjung, pohon Natal rentan terhadap berbagai hama.

Tahap akhir dari budidaya, pemanenan, dilakukan dengan beberapa cara; salah satu metode yang lebih populer adalah kebun pohon petik sendiri, di mana pelanggan diizinkan untuk berkeliaran di kebun, memilih pohon mereka, dan menebangnya sendiri. Petani lain membudidayakan pohon dalam pot, dengan akar yang digulung, yang dapat ditanam kembali setelah Natal dan digunakan lagi pada tahun berikutnya.

Peran dalam mitigasi perubahan iklim

Hutan menyerap karbon di dalam pepohonan. Hutan menghilangkan karbon dioksida dari udara saat pohon tumbuh dan mengembalikannya ke udara saat pohon mati dan membusuk atau terbakar. Selama hutan mengalami pertumbuhan bersih, hutan mengurangi jumlah karbon dioksida, gas rumah kaca utama, dari udara. Selain itu, jika kayu secara teratur diambil dari hutan dan diubah menjadi produk kayu yang tahan lama, produk tersebut akan terus menyerap karbon, sementara pohon-pohon yang ditanam di hutan tanaman industri akan menyerap lebih banyak karbon dioksida, sehingga berdampak pada pengurangan gas rumah kaca secara terus menerus.

Karena hutan tanaman dikelola untuk meningkatkan pertumbuhan yang cepat, hutan tanaman cenderung menyerap karbon lebih cepat daripada hutan yang tidak dikelola, dengan hanya mempertimbangkan sisi penyerapan dan bukan pelepasan karbon akibat pembusukan, kebakaran, atau panen.

Meskipun hutan tanaman menyerap CO2 dalam jumlah besar, penyerapan jangka panjang dari karbon ini bergantung pada apa yang dilakukan dengan bahan yang dipanen. Hutan akan terus menyerap karbon di atmosfer selama berabad-abad jika dibiarkan tanpa gangguan.

USDA memiliki kalkulator online untuk mengetahui berapa banyak karbon yang diserap di berbagai jenis hutan.

Hilangnya hutan alam

Banyak ahli kehutanan menyatakan bahwa pendirian perkebunan akan mengurangi atau menghilangkan kebutuhan untuk mengeksploitasi hutan alam untuk produksi kayu. Pada prinsipnya hal ini benar karena dengan produktivitas yang tinggi dari perkebunan, maka lahan yang dibutuhkan lebih sedikit. Banyak yang menunjuk contoh Selandia Baru, di mana 19% dari kawasan hutannya menyediakan 99% pasokan kayu bulat untuk industri. Diperkirakan bahwa kebutuhan dunia akan serat kayu dapat dipenuhi hanya dengan 5% dari hutan dunia (Sedjo & Botkin 1997). Namun, pada praktiknya, hutan tanaman menggantikan hutan alam, misalnya di Indonesia. Menurut FAO, sekitar 7% dari hutan tertutup alami yang hilang di daerah tropis adalah lahan yang dikonversi menjadi perkebunan. Sisanya, 93% dari kehilangan tersebut merupakan lahan yang dikonversi menjadi lahan pertanian dan penggunaan lainnya. Di seluruh dunia, diperkirakan 15% dari perkebunan di negara-negara tropis didirikan di atas hutan alam dengan kanopi tertutup.

Dalam Protokol Kyoto, ada proposal yang mendorong penggunaan perkebunan untuk mengurangi tingkat karbon dioksida (meskipun ide ini ditentang oleh beberapa kelompok dengan alasan bahwaCO2 yang diserap pada akhirnya akan dilepaskan setelah panen).

Masalah

  • Monokultur

Berbeda dengan hutan yang beregenerasi secara alami, perkebunan biasanya ditanam sebagai monokultur berumur genap, terutama untuk produksi kayu. Hutan tanaman selalu merupakan hutan yang masih muda secara ekologis. Biasanya, pohon-pohon yang ditanam di perkebunan dipanen setelah 10 hingga 60 tahun, jarang sampai 120 tahun. Hal ini berarti bahwa hutan yang dihasilkan oleh perkebunan tidak memiliki jenis pertumbuhan, tanah, atau satwa liar yang khas dari ekosistem hutan alam yang sudah tua. Yang paling mencolok adalah tidak adanya kayu mati yang membusuk, sebuah komponen penting dari ekosistem hutan alam.

Perkebunan biasanya merupakan monokultur yang hampir atau seluruhnya monokultur. Artinya, spesies pohon yang sama ditanam di suatu area tertentu, sedangkan hutan alam memiliki spesies pohon yang jauh lebih beragam.

Pada tahun 1970-an, Brasil mulai membangun perkebunan dengan hasil tinggi, dikelola secara intensif, dan memiliki rotasi pendek. Jenis perkebunan ini kadang-kadang disebut perkebunan kayu cepat atau perkebunan serat dan sering kali dikelola dengan rotasi pendek, hanya 5 hingga 15 tahun. Jenis perkebunan ini semakin meluas di Amerika Selatan, Asia, dan daerah lainnya. Dampak lingkungan dan sosial dari jenis perkebunan ini telah menyebabkannya menjadi kontroversial. Di Indonesia, misalnya, perusahaan bubur kertas multinasional besar telah menebang hutan alam secara besar-besaran tanpa memperhatikan regenerasi. Dari tahun 1980 hingga 2000, sekitar 50% dari 1,4 juta hektar hutan tanaman industri pulp di Indonesia telah dibangun di lahan yang dulunya merupakan lahan hutan alam.

  • Masalah sosial

Penggantian hutan alam dengan hutan tanaman juga menyebabkan masalah sosial. Di beberapa negara, khususnya Indonesia, konversi hutan alam dilakukan dengan sedikit memperhatikan hak-hak masyarakat setempat. Hutan tanaman yang didirikan hanya untuk produksi serat kayu memberikan layanan yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan hutan alam asli bagi masyarakat setempat. India telah berusaha untuk membatasi kerusakan ini dengan membatasi jumlah lahan yang dimiliki oleh satu entitas dan, sebagai akibatnya, perkebunan-perkebunan yang lebih kecil dimiliki oleh para petani lokal yang kemudian menjual kayunya kepada perusahaan-perusahaan yang lebih besar. Beberapa organisasi lingkungan hidup yang besar mengkritik perkebunan-perkebunan dengan hasil yang tinggi ini dan menjalankan kampanye anti perkebunan, terutama Rainforest Action Network dan Greenpeace.

  • Spesies yang diperkenalkan

Di Amerika Selatan, Oseania, dan Afrika Timur dan Selatan, hutan tanaman didominasi oleh spesies introduksi: Masing-masing 88%, 75%, dan 65%. Di Amerika Utara, Asia Barat dan Tengah, serta Eropa, proporsi spesies introduksi di hutan tanaman jauh lebih rendah, yaitu masing-masing 1%, 3%, dan 8% dari total area yang ditanami.

Perkebunan dapat mencakup spesies pohon yang secara alami tidak akan muncul di daerah tersebut. Jenis-jenis tersebut dapat mencakup jenis-jenis yang tidak konvensional seperti hibrida, dan pohon-pohon yang dimodifikasi secara genetik mungkin akan digunakan di masa depan. Karena kepentingan utama perkebunan adalah untuk memproduksi kayu atau pulp, jenis pohon yang ditemukan di perkebunan adalah jenis pohon yang paling cocok untuk aplikasi industri. Sebagai contoh, pinus, cemara, dan eukaliptus ditanam secara luas di luar wilayah alaminya karena tingkat pertumbuhannya yang cepat, toleransinya terhadap lahan pertanian yang subur maupun yang terdegradasi, serta potensinya dalam menghasilkan bahan baku dalam jumlah besar untuk keperluan industri.

Disadur dari: https://en.wikipedia.org/

Selengkapnya
Menggali Lebih Dalam tentang Hutan Tanaman

Teknik Elektro dan Informatika

Mengenal Universitas Dunia Teknik Informatika

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025


Istilah Teknik Informatika dapat dikaitkan dengan teknik informasi (pemrosesan informasi yang dipahami secara berbeda), teknik komputer (pengembangan sistem perangkat keras-perangkat lunak komputer), atau teknik komputasi (pengembangan perangkat lunak untuk tujuan teknik), di antara arti lainnya. Kata ini digunakan dengan konteks yang berbeda di berbagai negara. Secara umum, beberapa orang beranggapan bahwa bidang utama yang menarik dalam informatika adalah pemrosesan informasi dalam sistem buatan (rekayasa) manusia, yang disebut juga sistem komputasi atau komputer. Fokus pada sistem buatan ini memisahkan informatika dari psikologi dan ilmu kognitif, yang berfokus pada pemrosesan informasi dalam sistem alami (terutama manusia). Namun, saat ini bidang-bidang ini memiliki area yang tumpang tindih, misalnya dalam bidang komputasi afektif.

Teknik Komputer sebagai disiplin ilmu bidang studi

Desain berbantuan komputer (CAD), CAD cerdas, analisis teknik, dukungan desain kolaboratif, rekayasa berbantuan komputer, dan manajemen siklus hidup produk adalah beberapa istilah yang muncul selama beberapa dekade terakhir dalam komputasi di bidang teknik. Kodifikasi dan otomatisasi pengetahuan dan metode rekayasa telah berdampak besar pada praktik rekayasa. Penggunaan komputer oleh para insinyur telah secara konsisten mengikuti kemajuan dalam ilmu komputer dan informasi. Komputasi, algoritma, metode komputasi, dan teknik telah semakin terjalin seiring perkembangan teori dan praktik di kedua disiplin ilmu tersebut yang saling mempengaruhi. Oleh karena itu, sekarang saatnya untuk mulai menggunakan istilah "teknik informatika" untuk mencakup ilmu pengetahuan tentang informasi yang mengalir melalui proses-proses ini.

Informatika, yang berasal dari bahasa Jerman "Informatik" yang mengacu pada pemrosesan informasi otomatis, telah berkembang menjadi definisi yang luas saat ini. Munculnya istilah informatika dapat dikaitkan dengan luasnya disiplin ilmu yang kini diterima dan dianggap berkontribusi pada bidang komputasi dan ilmu informasi. Definisi umum informatika yang diadopsi oleh banyak departemen/sekolah informatika berasal dari University of Edinburgh: "studi tentang struktur, perilaku, dan interaksi sistem komputasi alami dan buatan yang menyimpan, memproses, dan mengomunikasikan informasi." Informatika mencakup ilmu pengetahuan tentang informasi, praktik pemrosesan informasi, dan rekayasa sistem informasi.

Sejarah teknik dan komputer menunjukkan tren peningkatan kecanggihan dalam jenis masalah teknik yang diselesaikan. CAD awal pada dasarnya digerakkan oleh geometri (menggunakan matematika dan ilmu komputer). Kemudian muncullah penggunaan AI dalam bidang teknik, yang didorong oleh teori ilmu kognitif dan model komputasi kognisi (logika dan berbasis pola). Baru-baru ini, model kolaborasi dan representasi serta akuisisi pengetahuan kolektif telah diperkenalkan, didorong oleh bidang ilmu sosial (etnografi, sosiologi kerja) dan filsafat.

Teknologi informasi dan ilmu pengetahuan telah menciptakan kebutuhan dan berperan dalam memfasilitasi pengelolaan proses sosioteknis yang kompleks. Informasi bersifat spesifik dalam konteks tertentu dan rekayasa informatika merupakan bagian integral dari setiap pertukaran antara manusia dan mesin. Dengan demikian, informatika adalah proses:

  1. Menciptakan dan mengkodifikasikan dunia linguistik (struktur representasi) yang diwakili oleh dunia objek dalam domain yang relevan, dan
  2. Mengelola makna yang menyertainya melalui konteks penggunaan dan akumulasi melalui sintesis dan klasifikasi.

Rekayasa informatika adalah tugas reflektif di luar perangkat lunak/perangkat keras yang mendukung rekayasa; ini adalah perspektif lintas disiplin tentang sifat kerja intelektual kolektif. Oleh karena itu, kesadaran akan penggunaan bahasa dan implikasinya dalam penyimpanan dan pengambilan informasi dalam komunitas kerja menjadi sangat penting untuk diperhatikan sebagai bagian dari tugas rekayasa informasi.

Peran yang dimainkan oleh informatika dalam produk dan layanan teknik telah menjadi signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Sebagian besar perkembangannya terjadi secara ad hoc, seperti yang dapat diperkirakan. Teknik-teknik muncul dalam ilmu komputer dan praktik pemrograman; teknik-teknik ini digunakan dalam bidang teknik apa adanya. Komputasi awal dalam bidang teknik terbatas karena kapasitas komputer. Daya komputasi dan sistem telekomunikasi mulai menyatu, menghasilkan kemungkinan koneksi tanpa batas dan pertukaran informasi yang hanya merupakan mimpi di masa-masa awal komputasi. Perkembangan ini telah membuat masalah jarak menjadi tidak terlalu berat dan memungkinkan desain, manufaktur, dan rantai pasokan global. Namun, masalah mengelola rantai pasokan global masih merupakan tugas yang menakutkan dengan banyaknya ketidaksesuaian dalam pertukaran informasi dan koordinasi.

Masalah mengintegrasikan seluruh rangkaian industri dengan cara yang fleksibel dan ad hoc masih menjadi mimpi, terutama untuk industri skala kecil dalam lingkungan global yang lebih besar. Agar mimpi ini menjadi kenyataan, standar menjadi sangat penting. Dengan teknologi yang terus berkembang, tugas untuk menciptakan standar informasi untuk berbagai jenis pertukaran dari sintaksis hingga semantik merupakan tantangan yang belum terselesaikan.

Ilmuwan komputer atau insinyur sendiri tidak dapat menyelesaikan masalah teknik informatika atau proses yang diperlukan untuk mengelola informasi dalam konteks sistem yang direkayasa - ini harus menjadi upaya kolaboratif. Kurangnya keterampilan di antara para ilmuwan komputer di bidang teknik dan insinyur di bidang komputasi telah menyebabkan masalah dalam menjembatani disiplin ilmu. Sikap pedagogis apa yang dapat membantu mempersiapkan siswa untuk menghadapi kompleksitas yang melekat pada tugas teknik informatika? Budaya belajar harus mendorong apresiasi terhadap keragaman sekaligus mencari esensi inti dan sifat kanonik dari pengalaman-pengalaman tersebut. Sementara produk saat ini semakin dirancang untuk keragaman, kita masih belum menguasai proses ini secara konseptual, apalagi kita mempersiapkan siswa kita. Karakteristik mendasar dari teknik informatika adalah dapat diterapkan pada tingkat lokal pengambilan keputusan dalam proses desain serta pada tingkat holistik manajemen produk dan desain organisasi.

Saat ini, orang memasuki era jaringan di mana jaringan infrastruktur yang berbeda dapat dihubungkan melalui jaringan informasi. Jaringan informasi dapat menghubungkan jaringan manufaktur ke jaringan desain dan rantai pasokan secara hampir real time dengan menggunakan sistem informasi yang mencakup sensor dan tag ID. Imajinasi seseorang adalah batas dalam kekuatan integratif jaringan informasi ini. Dunia baru yang kompleks inilah yang perlu kita ajarkan kepada siswa, antara lain, kemampuan untuk merefleksikan informasi yang mereka gunakan dan bagaimana menangani informasi ini, apa artinya menggunakan (atau tidak) alat komputasi, kebutuhan untuk membuat alat pada skala penyelidikan yang berbeda dan lintas disiplin ilmu, dan bagaimana melihat disiplin ilmu seseorang dari sudut pandang teknik informatika.

Bidang teknologi rekayasa

Bidang ini mencakup area teknologi rekayasa di:

  1. Rekayasa Jaringan Syaraf Tiruan dan Aplikasi Sistem Cerdas
  2. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Pemodelan Informasi
  3. Rekayasa Perangkat Lunak Terbalik dan Rekayasa Perangkat Lunak yang Dapat Digunakan Kembali
  4. Penerapan Kriptografi dalam Sistem Keamanan Komputer
  5. Kerangka Kerja dan Aplikasi Arsitektur Perusahaan
  6. Rekayasa Terdistribusi dan Layanan Bisnis
  7. Penginderaan, Pemantauan, Kontrol dan Dinamika Struktural
  8. Pemodelan Manusia dan Sosial untuk Simulasi Desain

Teknik Komputasi

  1. Kantor Virtual dan Optimalisasi
  2. Komputasi Jaringan untuk Teknik
  3. Aplikasi TI dalam bidang Teknik
  4. Sistem dan Teknologi Jaringan
  5. Pengembangan Media Interaktif dan Internet
  6. Manajemen Rantai Pasokan dan Logistik
  7. dll.

Universitas dan institusi yang menawarkan Teknik Informatika

Teknik Informatika adalah bidang studi sarjana di beberapa universitas dan politeknik:

Argentina

  1. Universidad Argentina de la Empresa, Buenos Aires, Argentina

Republik Ceko

  1. Universitas Kimia dan Teknologi, Praha, Republik Ceko
  2. Universitas Tomas Bata di Zlín, Zlín, Republik Ceko

Mesir

  1. Institut Teknologi Informasi, Desa Cerdas, Kota 6 Oktober, Mesir (Diploma Pasca Sarjana untuk Insinyur)

Jerman

  1. Universitas Otto-von-Guericke Magdeburg, Magdeburg, Jerman
  2. Hochschule für Technik und Wirtschaft Berlin, Berlin, Jerman
  3. Technische Universität Ilmenau, Ilmenau, Jerman

Georgia

  1. Universitas Teknik Georgia, Tbilisi, Georgia

Guatemala

  1. Universidad Mesoamericana, Guatemala City, Guatemala

Yunani

  1. Universitas Makedonia Barat, Kozani, Yunani
  2. Universitas Hellenic Internasional, Thessaloniki, Yunani
  3. Institut Pendidikan Teknologi Makedonia Tengah, Serres, Yunani
  4. Institut Pendidikan Teknologi Makedonia Barat, Kastoria, Yunani

Hongaria

  1. Universitas Teknologi dan Ekonomi Budapest, Budapest, Hongaria
  2. Universitas Óbuda, Budapest, Hongaria
  3. Universitas Pannonia - Fakultas Teknologi Informasi, Veszprém, Hongaria
  4. Dennis Gabor College, Budapest, Hongaria

Indonesia

  1. Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia
  2. Universitas Pancasila, Jakarta, Indonesia
  3. Universitas Bunda Mulia, Jakarta, Indonesia
  4. Universitas Gunadarma, Bekasi, Indonesia
  5. Universitas Amikom Yogyakarta, Indonesia
  6. Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Indonesia
  7. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Indonesia
  8. Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia
  9. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia
  10. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Bandung, Indonesia

Jepang

  1. Universitas Waseda, Shinjuku, Tokyo, Jepang
  2. Universitas Tokyo, Bunkyo, Tokyo, Jepang

Lithuania

  1. Vilnius Gediminas Technical University, Vilnius, Lithuania

Meksiko

  1. Instituto Politécnico Nacional, - UPIICSA, Meksiko

Paraguay

  1. Universidad Nacional de Asunción, San Lorenzo, Paraguay
  2. Universitas Otonom Asuncion
  3. Universidad del Norte, Asuncion, Paraguay
  4. Universidad de la Integración de las Américas, Asuncion, Paraguay
  5. Universidad Nacional de Caaguazú, Caaguazú, Paraguay
  6. Universidad Internacional Tres Fronteras, Ciudad del Este, Alto Paraná, Paraguay
  7. Universidad Privada del Este, Presidente Franco, Alto Paraná, Paraguay
  8. Universitas Katolik Asunción
  9. Universitas Amerika, Asunción, Paraguay
  10. Universitas Nasional Itapua, Encarnación, Itapúa, Paraguay

Portugal

 

  1. Universitas Madeira, Funchal, Portugal
  2. Universitas Minho, Braga, Portugal
  3. Universitas NOVA Lisbon, Lisbon, Portugal
  4. ISCTE - Institut Universitas Lisboa, Lisboa, Portugal
  5. Universitas Algarve - Fakultas Sains dan Teknologi, Algarve, Portugal
  6. Universitas Aveiro, Aveiro, Portugal
  7. Universitas Interior Beira, Covilhã, Portugal
  8. Universitas Coimbra - Fakultas Sains dan Teknologi, Coimbra, Portugal
  9. Universitas Évora - Fakultas Sains dan Teknologi, Évora, Portugal
  10. Universitas Lisboa - Fakultas Ilmu Pengetahuan, Lisboa, Portugal
  11. Universitas Trás-os-Montes dan Alto Douro - Fakultas Sains dan Teknologi, Vila Real, Portugal
  12. Instituto Politécnico do Porto - Instituto Superior de Engenharia do Porto, Porto, Portugal

Singapura

  1. Politeknik Nanyang, Ang Mo Kio, Singapura

Taiwan

  1. Universitas Chung Hua, Hsinchu, Taiwan

Inggris Raya

  1. Universitas Newcastle, Newcastle upon Tyne, Inggris Timur Laut, Inggris Raya
  2. Universitas Cambridge, Cambridge, Inggris, Inggris Raya
  3. Universitas Cardiff, Cardiff, Wales, Inggris Raya

Amerika Serikat

  1. Universitas Columbia, Manhattan, New York City, Amerika Serikat
  2. Universitas Harvard, Manhattan, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat
  3. Institut Teknologi Massachusetts, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat
  4. Universitas Princeton, New Jersey, Amerika Serikat
  5. Universitas Stanford, Stanford, California, Amerika Serikat
  6. Universitas California, Berkeley, California, Amerika Serikat

Venezuela

  1. Universidad Centroccidental Lisandro Alvarado, Barquisimeto, Venezuela
  2. Universitas Katolik Andrés Bello, Caracas, Venezuela
  3. Universitas Alejandro de Humboldt, Caracas, Venezuela
  4. Universidad de Oriente, Anzoátegui, Venezuela
  5. Universidad Nacional Experimental de Guayana, Ciudad Guayana
  6. Universidad Nacional Experimental del Táchira, San Cristobal, Venezuela
  7. Universidad Politécnica Territorial de Mérida, Mérida, Venezuela
  8. Universidad Politécnica Territorial del Estado Aragua, Aragua, Venezuela

Publikasi

  • Advanced Engineering Informatics adalah publikasi jurnal di bidang teknik informatika.
  • Kebutuhan akan Ilmu Informatika Teknik. Kecerdasan Buatan untuk Desain, Analisis, dan Manufaktur Rekayasa (AI-EDAM), 2007, 21: 1 (23-26).
  • Edisi Khusus JCISE, Maret 2008 Edisi khusus ini berisi editorial tamu dan beberapa makalah penelitian di bidang Teknik Informatika.
  • Edisi Khusus tentang "Rekayasa Informatika", oleh Eswaran Subrahmanian dan Sudarsan Rachuri, J. Comput. Inf. Sci. Eng. 8(1), 010301 (28 Februari 2008).

Disadur dari: https://en.wikipedia.org/

Selengkapnya
Mengenal Universitas Dunia Teknik Informatika
« First Previous page 512 of 1.090 Next Last »