Perhubungan

Tragedi Kecelakaan Pesawat di Papua: Pesawat DHC-4 Caribou Jatuh di Hutan Papua, Tidak Ada Korban Selamat

Dipublikasikan oleh Admin pada 11 April 2024


Pada tanggal 31 Oktober 2016, versi modifikasi pesawat DHC-4 Caribou yang dioperasikan oleh Alpha Indonesia jatuh di hutan Papua dalam penerbangan ke Ilaga, Indonesia. Penerbangan ini merupakan pesawat kargo dengan empat awak di dalamnya. Tidak ada yang selamat.

Latar Belakang

Infrastruktur merupakan masalah besar di Indonesia bagian timur. Selama beberapa dekade, pemerintah Indonesia berfokus pada pengembangan pulau Jawa dan Sumatera, sehingga menciptakan kesenjangan infrastruktur antara wilayah barat dan timur. Harga minyak di wilayah Timur lebih mahal dibandingkan di Pulau Jawa.

Pemerintahan telah mengalihkan fokus pembangunannya ke Indonesia bagian timur, khususnya Papua, meningkatkan jumlah pasokan sehingga daerah-daerah terpencil di Papua dapat mengkonsumsi minyak. Pada tanggal 6 September, untuk menurunkan harga bahan bakar di Kabupaten Puncak, pemerintah menerbangkan DHC-4 Caribou ke sana.

Pesawat

Pesawat yang jatuh adalah de Havilland PEN Turbo DHC-4T Turbo Caribou Canada DHC Ko - 4 Mesin turboprop Reindeer dan Pratt dan Whitney Kanada PT6-67A. Pesawat ini dibangun pada tahun 1971 dan melakukan penerbangan pertamanya sebagai versi modifikasi pada bulan September 2014. Dikirim ke Indonesia pada bulan Mei 2016 dan dioperasikan pada bulan September. Nomor registrasi pesawat ini adalah PK-SWW. Pesawat tersebut milik pemerintah Indonesia dan pemerintah daerah Kabupaten Puncak. Keempat awaknya berasal dari Indonesia.

Detail kontak hilang

Pesawat Reindeer lepas landas dari Timika pukul 07:57 waktu setempat, tiba pukul 08:22 waktu setempat. Pesawat mengangkut bahan konstruksi. Pada pukul 08:23, awak pesawat melakukan radio untuk pertama kalinya di Bandara Ilaga dan melaporkan lokasi mereka di Lembah Ilaga. Setelah melaporkan perkiraan waktu tiba di Ilaga, kontak dengan menara hilang pada pukul 08:27.

Pada pukul 09:22, awak pesawat lain melapor ke Ilaga, yang menerima sinyal yang diyakini tidak terduga. . pengawas Ini adalah pemancar pesawat yang hilang di dekat Jila. Basarnas segera membentuk tim SAR. Polisi dan warga setempat juga ikut serta dalam operasi pencarian. Namun, hujan lebat dan jarak pandang yang buruk menghambat dan menunda upaya pencarian dan penyelamatan. Tim SAR yang terdiri dari TNI AU, Basarnas, TNI AD, dan Polri membangun tiga camp utama dan dua helikopter. Dua pesawat dikerahkan.

Puing-puing ditemukan

Pada tanggal 1 November, sebuah kapal yang terbakar ditemukan di dekat Lembah Ilaga, 12.800 kaki (3.900 m) di atas permukaan laut di Distrik Zilla. Jaraknya 9 mil laut (17 km, 10 mil) dari Jila dan 6 mil laut (11 km, 6,9 mil) dari Ilaga. Pesawat itu terbakar habis dan puing-puingnya berserakan di lembah. Dampaknya sangat parah sehingga tidak ada yang selamat. Dua helikopter dikerahkan untuk membawa jenazah ke Timika untuk dimakamkan.

Disadur dari: id.wikipedia.com

Selengkapnya
Tragedi Kecelakaan Pesawat di Papua: Pesawat DHC-4 Caribou Jatuh di Hutan Papua, Tidak Ada Korban Selamat

Perhubungan

Tragedi Hilangnya Pesawat PZL M28 Skytruck di Laut Cina Selatan: Pencarian dan Penyelamatan yang Menyulitkan

Dipublikasikan oleh Admin pada 11 April 2024


Pada tanggal 3 Desember 2016, sebuah Skytruck PZL M28 milik Kepolisian Negara Republik Indonesia menghilang di atas Laut Cina Selatan saat mencoba mendarat di bandara Hang Nadim, Kepulauan Riau. Pesawat lepas landas dari bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, ibu kota provinsi Bangka Belitung. Ada tiga pilot dan 10 penumpang di pesawat itu. Tidak ada yang selamat. Basarnas membentuk tim SAR yang dibantu oleh tim SAR Singapura.

Pesawat dan awak

Pesawat yang jatuh adalah jenis PZL M28 Skytruck dengan nomor registrasi P-4201, dibuat pada tahun 2004. Pesawat ini memiliki lebih dari 2.500 jam terbang.

Menurut pihak berwenang, seluruh awak pesawat memiliki lebih dari 2.000 jam terbang.

Kecelakaan

Pesawat dari pesawat tersebut 10 penumpang, 3 awak. Semua orang di atas adalah polisi Indonesia.

Pesawat lepas landas dari Bandara Depati Amir pukul 09.24 waktu setempat menuju Bandara Hang Nadim di Batam, Kepulauan Riau. Pesawat akan mendarat di Batam pada pukul 10.58. Saat terbang di atas Laut Seine, terjadi masalah teknis pada pesawat. Asap terlihat keluar dari mesin pesawat. Nelayan setempat yang menyaksikan jatuhnya pesawat sepakat bahwa pesawat langsung terjun ke laut tak lama setelah mesin mulai mengeluarkan asap.

Pencarian dan penyelamatan

Tak lama setelah jatuhnya pesawat, puing-puing pesawat muncul dan mulai terjadi pagi hari. Pada pukul 12.30 waktu setempat, nelayan di Xixang menemukan puing-puing biru yang diyakini berasal dari pesawat. Mereka juga menemukan beberapa kursi dan barang-barang pribadi. Banyak bagian tubuh yang ditemukan. Nelayan membenarkan bahwa mereka menemukan bangkai kapal tersebut 40 mil laut dari Kijang, ibu kota Tanjung Pinang.

Basarnas membentuk tim pencarian dan penyelamatan. Tim SAR Tanjung Pinang mengirimkan dua perahu untuk mencari puing-puing pesawat. Dipimpin oleh Kapolda Riau. Polisi mengirimkan empat perahu. TNI Angkatan Laut juga telah mengerahkan KRI Cucut dan KRI Pattimura. Kru pencari mengaku menemukan beberapa barang pribadi korban, termasuk foto penumpang pesawat. Operasi pencarian terhambat karena cuaca buruk. Kepala Operasi Sam Budigusdian mengatakan operasi ditunda karena cuaca buruk dan pesawat tidak bisa terbang. Selain itu, sinyal komunikasi buruk.

Pukul 17.55, ditemukan benda padat dan tidak utuh di dekat lokasi, dengan tumpahan minyak di kedalaman 2 meter. Keesokan harinya, tiga kapal Departemen Pertahanan diberangkatkan untuk mendukung operasi tersebut. Singapura mengirimkan pesawat dan helikopter. Inspektur dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional juga mengambil bagian dalam operasi tersebut. Menurut Kepala Basarnas, operasi pencarian dan penyelamatan ini melibatkan 300 personel dan 15 kapal.

Area pencarian mencakup 200 mil laut persegi. Tim penyidik ​​menyebut lokasi pencarian berada di kawasan Mantang dan Gijang. Tim investigasi menemukan lokasi tumpahan minyak pada 3 Desember. Analisis menunjukkan bahwa pesawat jatuh di perairan dangkal, sekitar 23 atau 32 meter.

Penyelam telah dikerahkan untuk operasi ini. Analisis terhadap puing-puing tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar puing yang ditemukan tim berasal dari bagian depan pesawat. Pihak berwenang mengatakan hidung pesawat mungkin rusak saat menabrak laut. Mereka juga mengatakan sebagian besar jenazah ditemukan dalam jenazah yang terendam air.

Gubernur Kepulauan Riau Noordin Bashirun dan Brigjen Paris ikut serta dalam operasi pencarian dan penyelamatan. Anggota dewan kemudian meminta para nelayan untuk bergabung dalam pencarian, dengan mengatakan bahwa mereka “memiliki mata yang lebih baik”. Masyarakat diminta untuk melaporkan barang-barang pribadi atau jenazah yang ditemukan di laut kepada pihak berwajib.

Fokus wilayah upaya pencarian dan penyelamatan adalah antara Pulau Pintar, Pulau Sebanca, Pulau Senayang, dan Pulau Menasac. Pihak berwenang mengatakan jenazah penumpang yang hilang dan puing-puing pesawat kemungkinan besar tidak akan jauh dari kerusakan total karena arus laut dan kecepatan angin tidak cukup kuat untuk menghantam area pemindahan puing-puing tersebut. Namun, menurut Soelistyo, Kepala Basarnas, sebenarnya bangkai kapal tersebut berada di perairan Indonesia, namun kotak hitam perekam penerbangan telah dipindahkan ke perairan Singapura. Ia meminta pemerintah Singapura untuk menemukan kotak hitam tersebut.

Pencarian dilanjutkan pada 5 Desember 2016. Keempat jenazah korban ditemukan hari itu juga. Menurut Direktur Erlangga, ekor pesawat akan diangkat dari laut pada pukul sepuluh. Pesawat sepanjang 3 m ditemukan pada 0 17' 321" N 104 50' 518" E dalam perairan 24 m. Area pencarian juga diperluas sejauh 5 km karena jenazah terbawa arus laut sejauh 5 km dari bangkai kapal sebenarnya.

Disadur dari: id.wikipedia.com

Selengkapnya
Tragedi Hilangnya Pesawat PZL M28 Skytruck di Laut Cina Selatan: Pencarian dan Penyelamatan yang Menyulitkan

Perhubungan

Tragedi Kecelakaan Pesawat Lockheed C-130H Hercules di Gunung Lisuwa, Papua: Tidak Ada Korban Selamat dalam Misi Pelatihan Angkatan Udara Indonesia

Dipublikasikan oleh Admin pada 11 April 2024


Pada tanggal 18 Desember 2016, jet tempur Lockheed C-130H Hercules Indonesia jatuh di Gunung Lisuwa saat mencoba mendarat di Bandara Wamena di Provinsi Papua, Indonesia. Pesawat yang menjalankan misi pelatihan ganda ini membawa 12 personel TNI AU dan satu penumpang. Pesawat itu pecah ketika menyentuh tanah. Tidak ada yang selamat.

Pesawat

Menurut Wakil Kepala Staf TNI AU Hadiyan Sumintaatmadja, pesawat dalam kondisi baik dan memiliki jam terbang 9.000. Ia menambahkan, pesawat akan beroperasi rutin setiap 50 jam. Pesawat ini tergolong baru karena telah dikirim ke Australia pada Maret 2016. Pesawat ini merupakan eks RAAF C-130H Hercules, yang pertama dari total lima pesawat yang diakuisisi oleh Royal Australian Air Force. TNI Angkatan Udara berencana menambah 116 Hercules ke armadanya.

Kecelakaan

Lockheed C-130 Hercules membawa 12 awak, 1 penumpang dan 12 ton kargo, perlengkapan militer. Pesawat berangkat dari Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, menuju Bandara Wamena di Wamena pada pukul 05:35 waktu setempat (UTC +9). Pesawat tersebut dikemudikan oleh Mayor Marlon A Kawer. Menurut pernyataan militer yang dikeluarkan Hallym, penerbangan ini merupakan latihan bagi kopilot. Pesawat mendarat di Wamena pukul 06.13 waktu setempat dan melanjutkan perjalanan ke Jayapura.

Pesawat mendarat di Bandara Wamena pukul 06.02 lalu mendarat di runway 15. Namun karena jarak pandang yang buruk, pihak bandara menyatakan: Pesawat mendarat di landasan yang berbeda. Pilot siap melanjutkan ke landasan pacu 33. Pangkalan Udara Wamena mendeteksi pesawat tersebut pada pukul 06:08, namun kehilangan kontak semenit kemudian.

Setelah kecelakaan tersebut, pusat krisis didirikan di Bandara Sentani dan 30 tentara mereka berhasil diselamatkan. Mereka berdiri di tepi angkasa. Tim pencarian dan penyelamatan menemukan puing-puing di Gunung Lisuwa dekat landasan pacu 33. Pihak berwenang mengatakan api membakar bagian ekor pesawat.

Tidak ada yang selamat di lokasi kejadian. Jenazah korban ditemukan. Otoritas militer mengumumkan bahwa semua jenazah telah ditemukan dari tempat kejadian dan dipindahkan ke bandara terdekat. Pada tengah hari tanggal 18 Desember, 10 mayat telah ditemukan. Seluruh jenazah dibawa kembali dan dimakamkan di Malang, Jawa Timur.

Disadur dari: id.wikipedia.com

Selengkapnya
Tragedi Kecelakaan Pesawat Lockheed C-130H Hercules di Gunung Lisuwa, Papua: Tidak Ada Korban Selamat dalam Misi Pelatihan Angkatan Udara Indonesia

Perhubungan

Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja): Layanan Transportasi Publik di Jakarta

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 04 April 2024


Koperasi Angkutan Jakarta atau Kopaja adalah sebuah koperasi yang didirikan pada tahun 1971 untuk menyediakan layanan transportasi publik di Jakarta. Flotil Kopaja terdiri dari lebih dari 1.400 minibus pada pertengahan tahun 2012, lebih dari separuh di antaranya diperkirakan berusia lebih dari 20 tahun.

Kopaja memiliki kapasitas penumpang sekitar 20-30 tempat duduk, mirip dengan layanan MetroMini. Bus Kopaja berwarna hijau dan putih. Namun, meskipun kapasitas nominalnya 20-30 penumpang, bus Kopaja sering kali sangat penuh. Praktik kelebihan penumpang ini sering kali mengorbankan keamanan. Selain itu, para pengemudi sering kali ugal-ugalan dan tidak memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dan kendaraan lainnya. Kendaraan diesel Kopaja juga sering kali tidak terawat dengan baik dan menyumbang polusi yang signifikan di Jakarta. Pada akhir tahun 2012, sebagai tanggapan terhadap kritik, ketua organisasi Kopaja mengakui bahwa sekitar 70% bus Kopaja tidak layak jalan, tetapi ia mengatakan bahwa perbaikan akan memerlukan dukungan dari pemerintah Jakarta.

Meskipun memiliki sejumlah masalah, layanan bus Kopaja, seperti opsi transportasi bus murah lainnya seperti angkot, merupakan bagian penting dari jaringan transportasi Jakarta. Terdapat banyak rute yang melintasi kota dan terhubung dengan sistem Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta. Tarifnya murah, sekitar Rp 2.000 per perjalanan (sekitar 20 sen Amerika) untuk sebagian besar layanan. Upaya untuk meningkatkan layanan dengan memperkenalkan bus Kopaja ber-AC yang lebih baru pada tahun 2012 belum terlalu diminati karena penumpang enggan membayar harga lebih tinggi sebesar Rp 5.000 (sekitar 50 sen Amerika) untuk bus berkualitas lebih tinggi. Pemerintah Jakarta juga sesekali melakukan upaya untuk meningkatkan layanan; pada akhir tahun 2015, misalnya, diumumkan bahwa pemerintah akan menyediakan bus baru yang lebih besar di salah satu rute Kopaja (rute S66) dan memperketat pengaturan tarif di rute tersebut.

Tidak jarang ada pengamen, seringkali anak-anak, yang naik ke bus Kopaja. Namun, selain berharap mendapatkan sedikit sumbangan, mereka jarang menyebabkan masalah bagi penumpang.

Rute-rute bus Kopaja memiliki nomor dan mengikuti rute yang ditentukan. Nomor-nomor tersebut terkadang sulit terlihat karena dipasang secara acak di bus, biasanya di jendela depan dan belakang, dan kadang-kadang (atau sebagai alternatif) di jendela samping juga. Terdapat juga halte bus yang ditentukan, tetapi halte-halte tersebut jarang digunakan. Sebaliknya, penumpang hanya mengacungkan tangan kepada bus yang melintas dengan kecepatan rendah dan kemudian menunjukkan tempat di mana mereka ingin turun. Konduktor yang berdiri di pintu depan atau belakang Kopaja, sering kali berteriak tujuan bus saat bus melintas (seperti "Senen, Senen, Senen" pada rute No P.20 yang tertera di bawah), membantu pengaturan ini.

Rute yang diikuti oleh bus Kopaja biasanya tertera di jendela depan bus (seperti Tn. Abang - Ragunan untuk rute No P.19 di bawah). Namun, agak membingungkan, sebagian besar bus memiliki nama-nama besar yang mencolok di jendela depan juga, seperti Mawar (Mawar), Bunga (Bunga), Ikhlas (Ikhlas), Firdaus (Surga), dan bahkan Sexy. Nama-nama ini, yang serArtikel 1: "Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja): Layanan Transportasi Publik dengan Kendala"

Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) didirikan pada tahun 1971 sebagai koperasi yang menyediakan layanan transportasi publik di Jakarta. Flotil Kopaja terdiri dari lebih dari 1.400 minibus, sebagian besar di antaranya sudah berusia lebih dari 20 tahun. Meskipun memiliki peran penting dalam jaringan transportasi Jakarta, Kopaja menghadapi beberapa masalah yang perlu diperhatikan.

Salah satu masalah utama adalah kelebihan penumpang. Meskipun kapasitas nominalnya adalah 20-30 penumpang, bus Kopaja sering kali sangat penuh. Praktik ini mengorbankan keamanan penumpang dan sering kali menyebabkan ketidaknyamanan. Selain itu, perilaku pengemudi juga menjadi masalah. Mereka sering kali ugal-ugalan, tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan kurang memperhatikan kendaraan lain.

Selain itu, kendaraan diesel Kopaja sering kali tidak terawat dengan baik. Hal ini menyebabkan tingginya tingkat polusi di Jakarta. Pada tahun 2012, sekitar 70% bus Kopaja diketahui tidak layak jalan. Meskipun demikian, perbaikan yang diperlukan membutuhkan dukungan dari pemerintah Jakarta.

Disadur dari Artikel : id.wikipedia.com

 
Selengkapnya
Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja): Layanan Transportasi Publik di Jakarta

Perhubungan

Perum PPD: Perjalanan Sejarah dan Layanan Transportasi yang Disediakan

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 04 April 2024


Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD) adalah perusahaan transportasi darat di Jakarta dan sekitarnya. Meskipun bernama PPD, perusahaan ini bukanlah badan usaha milik daerah DKI Jakarta. Perum PPD bermula dari dua operator trem di Jakarta, yaitu NV Nederlands-Indische Tramweg Maatschappij dan NV Batavia Elektrische Tram Maatschappij. Pada tahun 1930, kedua perusahaan tersebut bergabung membentuk perusahaan bernama NV Bataviasche Verkeers Maatschappij (BVM) yang juga mulai mengoperasikan bus kota.

Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, perusahaan ini diubah namanya menjadi Jakarta Tram (ジャカルタ市電, Jakarta Shinden) dan hanya mengoperasikan trem. Bus kota milik perusahaan ini digunakan oleh Jepang untuk kepentingan perang. Setelah Indonesia merdeka, trem-trem tersebut diserahkan kepada pemerintah Indonesia dan dikelola oleh Jawatan Kereta Api. Pada tahun 1947, perusahaan ini kembali diubah namanya menjadi BVM dan pada tahun 1954, perusahaan ini dinasionalisasi dan dikuasai oleh Menteri Perhubungan.

Pada tahun 1954, Perum PPD didirikan dengan status perseroan terbatas (PT) oleh Kementerian Perhubungan. Perusahaan ini mendapat tambahan modal berupa 100 unit bus kota bermerek Leyland dari pemerintah Australia pada tahun 1956. Pada tahun 1960, pengoperasian trem di Jakarta dihentikan, sehingga Perum PPD fokus pada pengoperasian bus kota. Pada tahun yang sama, perusahaan ini mendapat tambahan modal lagi berupa 150 unit bus kota bermerek Leyland dari pemerintah Australia.

Pada tahun 1961, pemerintah menetapkan Perum PPD sebagai perusahaan negara (PN) dan kemudian pada bulan September 1961, pengelolaan perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, pada tahun 1981, pengelolaan perusahaan ini kembali ditarik oleh pemerintah dan statusnya diubah menjadi perusahaan umum (Perum) pada tahun 1981. Pada tahun 1984, Perum PPD mendapat tambahan modal berupa bus-bus kota dan depo-depo dari beberapa perusahaan yang sebelumnya diambil alih oleh pemerintah.

Perum PPD terus mengembangkan layanan transportasinya. Pada tahun 2013, perusahaan ini beralih dari pengoperasian bus kota menjadi pengoperasian Bus Rapid Transit (BRT) dengan nama Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB). Pada tahun 2016, Perum PPD mendapat tambahan modal berupa 600 unit bus dari Kementerian Perhubungan dan menjalin kerja sama dengan Transjakarta untuk mengoperasikan sebagian dari bus tersebut sebagai Transjabodetabek. Pada tahun 2020, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan bus listrik sebagai bagian dari layanan Bali Airport Connexion di Pulau Bali. Pada tahun 2023, Perum PPD digabungkan ke dalam Perum DAMRI oleh pemerintah.

Disadur dari Artikel : id.wikipedia.com

 
Selengkapnya
Perum PPD: Perjalanan Sejarah dan Layanan Transportasi yang Disediakan

Perhubungan

Trans Palangka Raya: Membantu Aksesibilitas Masyarakat Menuju Layanan Penting di Kota Palangka Raya

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini pada 04 April 2024


Trans Palangka Raya adalah sistem bus raya terpadu publik yang melayani kota Palangka Raya di Kalimantan Tengah, Indonesia. Pada tahun 2019, sistem ini mencakup 5 rute dengan total 26 pemberhentian bus. Tujuan utama dari Trans Palangka Raya adalah untuk memfasilitasi mobilitas masyarakat dalam mengakses layanan administrasi dan perawatan kesehatan yang terletak di pusat kota.

Pada saat pandemi COVID-19, operasi bus Trans Palangka Raya ditangguhkan oleh pemerintah kota demi menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat. Namun, pada tanggal 8 November 2020, operasional bus tersebut dilanjutkan. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kebutuhan transportasi masyarakat dan upaya pemulihan ekonomi setelah masa pembatasan aktivitas.

Sebagai langkah dukungan kepada masyarakat, pada tahun 2021, layanan bus Trans Palangka Raya diberikan secara gratis dan disubsidi oleh pemerintah kota. Hal ini bertujuan untuk memastikan aksesibilitas yang lebih mudah bagi masyarakat dalam menggunakan transportasi publik dan mengurangi beban biaya perjalanan mereka.

Inisiatif pembentukan sistem bus Trans Palangka Raya berasal dari pemerintah kota dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mencapai pusat kota yang merupakan pusat layanan administrasi dan perawatan kesehatan. Dengan adanya layanan ini, masyarakat dapat mengandalkan bus sebagai sarana transportasi yang terintegrasi dan efisien.

Selain itu, Trans Palangka Raya juga menyediakan pusat panggilan dan info berbasis SMS serta info berbasis WhatsApp untuk memberikan informasi terkait rute dan jadwal bus. Hal ini membantu masyarakat dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan secara cepat dan mudah, sehingga mereka dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih efektif dan efisien. Trans Palangka Raya terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dan memberikan aksesibilitas yang lebih baik kepada masyarakat Kota Palangka Raya.

Disadur dari Artikel : id.wikipedia.com

 
Selengkapnya
Trans Palangka Raya: Membantu Aksesibilitas Masyarakat Menuju Layanan Penting di Kota Palangka Raya
« First Previous page 3 of 17 Next Last »