Pendidikan

Pusdatin Kemendikbudristek Rilis Rencana Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Kemendikburistek) berencana kembali menerapkan pembelajaran tatap muka di seluruh sekolah mulai Juli 2021. Namun perkembangan pandemi Covid-19 belum menunjukkan penurunan yang signifikan. bahkan di beberapa daerah masih terus meningkat, dan beberapa daerah masuk dalam kategori zona merah. Variasi Praktik Pembatasan Kegiatan Masyarakat (CPP) di setiap daerah memang meresahkan, terutama bagi orang tua dan guru. Namun anak-anak semakin merindukan suasana sekolah sehingga meningkatkan keinginan mereka untuk kembali ke pendidikan reguler.

Strategi pembelajaran perubahan dan keterbatasan kemampuan siswa

Untuk mengatasi ancaman intrusi, beberapa sekolah menerapkan kebijakan pembelajaran dengan pertukaran siswa . (penularan). memasuki Misalnya, hanya sebagian kecil siswa yang bersekolah, selebihnya belajar di rumah. Jumlah siswanya juga dibatasi, misalnya hanya 25% dari jumlah kelas. Meski langkah ini dilakukan untuk menjaga jarak fisik dan menghindari kerumunan, namun terdapat pertanyaan mengenai efektivitas kegiatan pembelajaran dalam kondisi tersebut.

Tantangan pembelajaran tatap muka terbatas

Pembelajaran tatap muka terbatas memiliki beberapa pertanyaan dan tantangan, seperti bagaimana guru dapat secara efektif melayani semua siswa dengan keterbatasan ini.  Ditambah lagi, bagaimana anak-anak homeschooling dapat tetap terhubung dan mendapatkan pengalaman belajar serupa dengan teman-temannya di sekolah. Guru juga menghadapi tantangan untuk mengembangkan kurikulum yang tetap dapat diakses bahkan ketika siswa berganti nilai. Semua ini menjadi tantangan besar bagi guru dan pengembang teknologi pembelajaran.

Konsep flipped class sebagai solusi

Dengan kondisi seperti ini, konsep pembelajaran flipped class merupakan salah satu solusi yang diusulkan. Flipped Classroom merupakan model pembelajaran yang mengubah tradisi pembelajaran konvensional. Siswa mempelajari materi inti melalui bahan pembelajaran yang disediakan di rumah dan kemudian menerapkan pengetahuan tersebut dalam kegiatan tatap muka di kelas. Dengan pendekatan ini, siswa dapat belajar mandiri di rumah, sedangkan waktu kelas digunakan untuk kegiatan yang memerlukan pemahaman tingkat lanjut.

Implementasi flipped class dan tiga fase pembelajaran

Flipped class memiliki model dasar dengan dua fase utama: latihan di rumah sebelum kelas dan belajar di kelas. Model ini dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan sekolah, ada pula yang berkembang menjadi tiga dan empat tahap. Beberapa langkah tersebut antara lain pembelajaran mandiri siswa di rumah, pembelajaran tatap muka di sekolah, penilaian dan monitoring. Model pembelajaran ini menawarkan alternatif yang dapat menjawab tantangan pembelajaran pandemi dan pascapandemi.

Sumber: kemdikbud.go.id

Selengkapnya
Pusdatin Kemendikbudristek Rilis Rencana Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi

Pendidikan

Puan Maharani Minta Kemendikbud Ristek Perhatikan Putus Sekolah dan Perbaiki Infrastruktur PJJ

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mencermati angka putus sekolah akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, efektivitas pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi juga dinilai mengharuskan pemerintah membenahi infrastruktur agar pembelajaran di seluruh daerah bisa merata.

Hal itu dikatakan Puan Maharani dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2021.

Puan berharap, Kemendikbud Ristek mencari penyebab mengapa anak bisa putus sekolah pada masa pandemi.

"Apakah karena terkendala pembelajaran jarak jauh (infrastruktur), atau anak berhenti sekolah karena persoalan ekonomi keluarga akibat pandemi," kata Puan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (2/5/2021).

Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2021 yang mengusung tema "Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar", menurut Puan, merupakan momentum tepat untuk memetakan persoalan dan menghadirkan solusinya.

Selain itu, mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung dan pembelajaran jarak jauh masih mungkin diterapkan di sekolah-sekolah, Puan juga meminta Kemendikbud Ristek melakukan pembenahan insfrastruktur kegiatan belajar mengajar.

Puan menegaskan, pemerataan infrastruktur pembelajaran jarak jauh adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi pemerintah.

“Agar merata dan tidak terjadi kesenjangan infrastrukur PPJ atau online antar daerah dan wilayah,” ungkap politisi PDI Perjuangan tersebut.

Selain kesiapan dan pemerataan infrastruktur pembelajaran jarak jauh, Puan juga meminta Kemendikbud Ristek menguji efektivitas serta kualitas tenaga pendidik, peserta didik, dan materi pembelajarannya.

Menurut Puan, hal itu harus dilakukan untuk mencegah semakin lebarnya kesenjangan pendidikan, terutama pada masa pembelajaran jarak jauh yang mensyaratkan infrastruktur digital, akses internet, serta perangkat pendukung lainnya.

"Perlu menguji efektivitas belajar online selama ini. Bila tidak ada tindakan maka kesenjangan pendidikan bisa semakin lebar," ujar Puan.

"Karena pendidikan adalah hak, kebutuhan dasar, dan harus mampu mewujudkan national and character building," kata dia.

Sumber: kompas.com

Selengkapnya
Puan Maharani Minta Kemendikbud Ristek Perhatikan Putus Sekolah dan Perbaiki Infrastruktur PJJ

Pendidikan

Mendikbudristek Nadiem Makarim: Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Turun, Tantangan dan Kendala di Seluruh Dunia

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan efektivitas pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi mengalami penurunan. Nadiem mengatakan, tidak hanya di Indonesia, efektivitas PJJ pun mengalami penurunan di seluruh dunia. Hal itu ia peroleh dari berbagai pemberitaan mengenai kendala metode PJJ yang diterapkan selama pandemi. “Kita sudah mengetahui dari data yang dikumpulkan dari seluruh dunia bahwa efektivitas pembelajaran jarak jauh telah menurun secara global akibat pandemi ini. Kita mengetahui hal ini karena terdapat laporan yang berbeda-beda mengenai persepsi hambatan yang berbeda-beda,” kata Nadiem dalam pidato PDI Perjuangan. memperlihatkan akan merayakan Hari Pendidikan Nasional 2021 pada Rabu (5 Mei 2021).

Ia mengatakan efektivitas PJJ di Indonesia mengalami penurunan karena beberapa permasalahan seperti konektivitas yang belum memadai. Lebih lanjut dia mengakui, masih banyak masyarakat yang belum memiliki peralatan penunjang PJJ. Menurut Nadiem, kedua kendala tersebut merupakan permasalahan mendasar yang belum terselesaikan. “Ini persoalan mendasar yang menyulitkan pelaksanaan PJJ di berbagai daerah,” ujarnya. Faktor lain yang menurunkan efektivitas PJJ adalah rasa bosan siswa setelah berada di rumah selama lebih dari setahun.

Menurut Nadiem, ada rasa bosan siswa yang melakukan PJJ di masa pandemi. Selain itu, ia mendapat laporan siswa merasa kesepian saat melakukan PJJ di rumah. “Bahkan ada juga yang mengalami depresi karena tidak bertemu dengan teman atau gurunya. Dan berbagai permasalahan di rumah, seperti stres karena masyarakat terlalu banyak berada di rumah dibandingkan keluar rumah,” ujarnya. Nadiem menambahkan, pihaknya juga menerima laporan berbagai jenis kekerasan dalam rumah tangga yang mengganggu psikologi anak selama belajar di rumah. Menurutnya, permasalahan ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan seluruh dunia. Selain itu, pihaknya juga mendapat laporan dari para orang tua yang stres dengan meningkatnya beban homeschooling pada anaknya. “Tingkat stres semakin meningkat bagi para orang tua yang karena kesibukannya juga harus membimbing anaknya dalam pembelajaran jarak jauh ini,” kata Nadiem.

Program PJJ sudah dikenal luas. Sudah lebih dari setahun di Indonesia Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengeluarkan surat edaran pada Minggu (3 September 2020) untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) di bidang pendidikan. . institusi Surat tersebut ditujukan kepada kepala dinas pendidikan provinsi, kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, kepala perguruan tinggi, kepala universitas, dan kepala sekolah di seluruh Indonesia. Nadiem mengajak berbagai pihak di dunia pendidikan untuk bergerak bersama menghadapi virus corona yang telah resmi ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO, dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di institusi pendidikan.

Sumber: kompas.com

 

 

Selengkapnya
Mendikbudristek Nadiem Makarim: Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Turun, Tantangan dan Kendala di Seluruh Dunia

Pendidikan

Dampak PJJ: Nadiem Ungkap Anak Putus Sekolah hingga Kesenjangan, Soroti Perlunya Tatap Muka

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan beberapa dampak negatif pandemi Covid-19 yang memaksa pembelajaran beralih ke pembelajaran jarak jauh. Nadiem mengungkapkan, salah satu dampak pandemi adalah banyak anak yang putus sekolah karena harus menghidupi keluarga secara finansial di tengah krisis pandemi Covid-19. “Kita sudah setahun pandemi Covid-19, sudah setahun, terlalu lama anak-anak kita tidak bersekolah,” kata Nadiem saat rapat kerja dengan Panitia X DPR, Kamis (18 Maret 2021). . "Dampaknya apa? Ada dampak nyata dan bertahan lama yang bisa terjadi ketika anak putus sekolah karena harus bekerja, itu nyata terjadi di lapangan," kata Nadiem.

Nadiem bercerita kepada PJJ tahun lalu. juga menyadarkan para orang tua bahwa sekolah tidak mempunyai peran dalam proses belajar mengajar jika tidak dilakukan secara tatap muka. Hal ini membuat tidak sedikit orang tua yang merasa tidak ada gunanya membayar biaya sekolah karena pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka dan dianggap tidak ada gunanya. Dampaknya, banyak anak yang putus sekolah. Nadiem mengatakan, PJJ juga menyebabkan penurunan hasil pembelajaran, dengan kesenjangan yang semakin lebar akibat perbedaan akses dan kualitas pembelajaran. “Kesenjangan dalam cakupan dan kualitas layanan kesehatan dapat menyebabkan kesenjangan ini semakin lebar dan kerugian pembelajaran permanen akan meningkat jika kita tidak mulai membuat janji temu tatap muka secara terbatas,” katanya. Guru tidak mendeteksi kekerasan terhadap anak dan praktik pernikahan dini. Selain itu, kelompok perempuan dinilai mempunyai beban lebih besar dalam pelaksanaan PJJ. “Karena bagi mereka yang sebelumnya bekerja dan harus bekerja di luar, semuanya menjadi lebih sulit karena mereka juga harus menjaga anak-anaknya di rumah, sehingga dampaknya nyata,” kata Nadiem.

katanya. juga menegaskan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebenarnya sudah mengaktifkan KBM tatap muka sekolah mulai Januari 2021 dengan syarat mendapat persetujuan pemerintah daerah. “Kalau ada masyarakat yang masih bingung kenapa sekolahnya tidak dibuka padahal di pelosok, padahal internet sulit dan sebagainya, itu hak prerogratif pemerintah daerah sejak Januari,” kata Nadiem. \N.

Sumber: kompas.com

 

Selengkapnya
Dampak PJJ: Nadiem Ungkap Anak Putus Sekolah hingga Kesenjangan, Soroti Perlunya Tatap Muka

Pendidikan

Dedikasi Luar Biasa: Siswa Ini Manfaatkan WiFi Sekolah demi Pembelajaran Online

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025


ROSWELL, KOMPAS.com - Jonathan Endecott, 9, harus kembali bersekolah meski guru menerapkan pembelajaran jarak jauh karena pandemi virus corona. Sebuah sekolah di Roswell, New Mexico, Amerika Serikat (AS) menerapkan pembelajaran jarak jauh, seperti dilansir New York Post, Sabtu (24 Oktober 2020). Namun, ibunya, Angel Endecott, tidak mampu lagi membayar tagihan internetnya setelah kehilangan kedua pekerjaannya. Namun Angel mengatakan putranya tidak merasa terbebani meski harus kembali ke sekolah untuk memanfaatkan internet gratis dan mengikuti kelas online.

"Dia berkata, 'Ya, saya akan kembali ke sekolah dan jadilah anak normal lagi,'" kata Angel kepada CNN. Angel mengaku tak segan-segan mengantar anaknya ke sekolah sendirian dan memanfaatkan layanan internet gratis sekolah. Pasalnya, tahun lalu Jonathan harus berjalan kaki beberapa blok untuk sampai ke sekolahnya setiap hari. Sesampainya di sekolah, Jonathan terkadang berbaring di luar pintu depan sekolah.

Tekad Jonathan untuk terus mengikuti pembelajaran jarak jauh menggunakan internet gratis sekolah mengetuk pintu hati banyak orang. Salah satu guru Jonathan, Sabrina Talbott Harbour, mengambil foto Jonathan dan membagikannya secara online. “Anak laki-laki ini tidak memiliki internet di rumah. Dia sudah bangun dan berjalan ke sekolah setiap hari untuk menyambung ke Wi-Fi di luar sekolah. Dia duduk di sana dari jam 8 pagi. sampai 02:45 setiap hari,” tulis Harbour. Ia melanjutkan, hal itu tidak baik bagi Jonatan. Menurutnya, anak-anak sekolah saat ini mengalami tekanan sosial, akademik, mental, dan fisik.

Foto Jonathan yang diunggah Harbour menjadi viral di internet. Salah satu donatur kemudian setuju untuk membayar tagihan online Angel dan membuat penggalangan dana online melalui GoFundMe.

Uang yang terkumpul di halaman tersebut akan digunakan untuk membayar beberapa tagihan lainnya, termasuk tagihan pipa ledeng dan perbaikan lantai. Kini Jonathan bisa kembali belajar online dari rumah tanpa harus berjalan kaki ke sekolah seperti teman-temannya yang lain.

Sumber: kompas.com

 

Selengkapnya
Dedikasi Luar Biasa: Siswa Ini Manfaatkan WiFi Sekolah demi Pembelajaran Online

Pendidikan

Pemkot Surakarta Hentikan Sementara PTM: Evaluasi Kasus COVID-19

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025


REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pemerintah Kota Surakarta menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) selama seminggu seiring meningkatnya kasus COVID-19 di Solo.

"Iya, kami ucapkan terima kasih .Satu minggu kita lihat perkembangannya bagaimana,” kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming, Senin (2 Juli 2022) di Raka Solo.

Dia mengatakan, belakangan ini jumlah kasus COVID-19 semakin meningkat. di Solo terus berkembang. Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga memerintahkan agar tingkat SMA untuk sementara melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Beberapa warga menentang praktik tersebut, akunya. Namun ada pula yang mendukung kebijakan tersebut. “Iya, nanti akan kami evaluasi kembali,” ujarnya.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani sebelumnya mengatakan, mulai Senin (7 Februari), PTM akan dihentikan sementara terlebih dahulu dan digantikan oleh PJJ. Sementara itu, hingga Minggu malam (2 Juni), jumlah kasus COVID-19 di Kota Solo sebanyak 438 orang.

Totalnya, ada 415 orang yang diisolasi dan 23 orang dirawat di rumah sakit. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan hari sebelumnya yang kasus aktif COVID-19 di Kota Solo berjumlah 324 orang.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Surakarta (DKK) Siti Wahyuningsih mengatakan, hampir sepertiga kasus aktif di Kota Solo. Solo. Kota adalah indeks kasus sekolah. Ia mencontohkan, ada 21 sekolah yang sudah memiliki indeks kasus COVID-19. “Tracing (pelacakan kontak) masih berlangsung,” ujarnya.

Sumber: republika.co.id

Selengkapnya
Pemkot Surakarta Hentikan Sementara PTM: Evaluasi Kasus COVID-19
« First Previous page 17 of 46 Next Last »