Akuntansi

Laporan Perubahan Modal

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 28 Juli 2022


Laporan perubahan modal atau laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang isinya memberikan informasi mengenai perubahan modal akibat penambahan dan pengurangan laba atau rugi dan transaksi keuangan pemilik modal. Perubahan modal di dalam laporan keuangan modal diperoleh dari selisih antara penambahan jumlah modal awal dan laba atau rugi dengan jumlah penarikan modal. Laporan perubahan modal merupakan salah satu bagian utama dari laporan keuangan selama proses akuntansiData untuk menyusun laporan perubahan modal berasal dari laporan laba rugi. Bentuk datanya berupa infromasi tentang laba dan rugi. Standar Pelaporan Keuangan Internasional merekomendasikan pembuatan laporan perubahan modal di dalam susunan laporan keuangan. Hasil pelaporan keuangan dari laporan perubahan modal memberikan gambaran mengenai aset bersih dan kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan selama periode pelaporan.

Komponen

Laporan perubahan modal tersusun dari beberapa komponen yaitu modal awal, laba atau rugi, penarikan modal dan modal akhir. Modal awal diperoleh sebagai hasil investasi awal maupun dari penambahan investasi. Laba atau rugi bersifat menambah atau mengurangi modal. Penambahan modal terjadi ketika diperoleh laba, sementara pengurangan modal terjadi ketika diperoleh rugi. Penarikan modal dilakukan oleh pemilik modal. Sifat penarikannya untuk memenuhi kebutuhan pemilik modal. Penarikan modal mengurangi jumlah modal perusahaan. Modal tetap dapat bertambah meski ada penarikan modal. Syaratnya yaitu jumlah laba yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan penarikan modal. Sementara itu, modal berkurang ketika jumlah penarikan lebih besar dibandingkan laba. Sementara modal akhir adalah hasil perhitungan antara saldo awal yang ditambah dengan laba dan rugi dan kemudian dikurangi dengan jumlah penarikan modal.

Isi

Laporan perubahan modal berisi informasi mengenai perubahan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan dan jumlahnya pada saat dilaporkan. Isi laporan perubahan modal membahas tentang laba modal dan kerugian modal. Modal akan bertambah akibat laba dan sebaliknya, modal akan berkurang akibat terjadinya kerugian. Laporan perubahan modal hanya menyajikan entitas yang telah diakui secara langsung sebagai ekuitas keuangan. Beberapa entitas ini ialah laba atau rugi, pos pendapatan dan beban. Laporan perubahan modal juga memberikan informasi mengenai pengaruh perubahan kebijakan akuntansi beserta dengan koreksi kesalahan yang telah terjadi dan telah diakui. Pada beberapa format pelaporan perubahan modal disertakan pula informasi mengenai pemilik modal, jumlah investasi dari pemilik modal, serat pihak yang menjadi sasaran distribusi dalam pemberian dividen.

Bentuk

Bentuk laporan perubahan modal tidak sama dengan neraca, tetapi sama dengan laporan laba rugi. Laporan perubahan modal dimulai dari pemberian informasi mengenai modal awal yang dimiliki perusahaan pada awal periode pelaporan hingga modal akhir yang dimiliki perusahaan di akhir periode pelaporan. Isi laporan digambarkan dalam bentuk laba ditahan, dividen saham dan penjualan saham pada anak perusahaan.

Laporan laba ditahan

Laporan laba ditahan digunakan oleh perusahaan yang berbentuk perseroan. Laba ditahan merupakan laba yang dijadikan kembali sebagai modal perusahaan. Perhitungannya dilakukan selama perusahaan beroperasi. Adanya laba ditahan merupakan akibat dari pembagian laba yang tidak sepenuhnya diberikan sebagai dividen kepada para pemegang saham tetapi digunakan sebagian untuk berbagai keperluan perusahaan. Laporan Laba ditahan terkadang digabungkan dengan laporan laba-rugi sehingga diberi nama laporan laba rugi dan laporan laba ditahan.

Dividen saham

Penerbitan tambahan saham kepada pemegang saham dengan nilai yang sebanding dengan persentase kepemilikannya disebut sebagai dividen saham. Jumlah laba ditahan akan berkurang jika dividen saham diumumkan. Penerimaan dividen saham tidak sama dengan penerimaan deviden tunai bagi pemegang saham karena dividen saham tidak memiliki nilai yang berwujud. Aset atau liabilitas perusahaan tidak terpengaruh oleh pembayaran terhadap dividen saham. Dampaknya hanya berupa suatu penyesuaian dalam seksi ekuitas di neraca. Pada saat bersamaan, pertambahan dengan jumlah yang sama terjadi pada saldo laba ditahan berkurang dan perkiraan saham.

Laporan modal sendiri

Laporan modal sendiri dibuat untuk mengetahui perubahan besarnya modal sendiri. Pembuatan laporan modal sendiri dilakukan oleh perusahaan perseorangan khususnya pada perusahaan dagang. Modal sendiri dihitung dengan memasukkan faktor berupa pendapatan bersih yang diperoleh, penarikan modal dan penambahan modal oleh pemilik perusahaan.

Penghitungan perubahan modal

Perubahan jumlah modal di dalam laporan perubahan modal dihitung dari awal periode pemodalan hingga akhir periode pemodalan. Sebelum perubahan jumlah ditentukan, laporan perubahan modal menyebutkan penyebab terjadinya perubahan modal. Informasi mengenai akun modal, penarikan modal dan laba bersih menjadi faktor yang digunakan untuk menghitung perubahan modal.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Laporan Perubahan Modal

Akuntansi

Utang

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 28 Juli 2022


Utang adalah sesuatu yang dipinjam, baik berupa uang maupun benda. Seseorang atau badan usaha yang meminjam disebut debitur. Entitas yang memberikan utang disebut kreditur. Utang termasuk dalam pembayaran yang ditangguhkan, pembayaran beberapa seri, yang dibedakan dari pembelian langsung. Utang itu bisa dilakukan oleh entitas seperti negara, pemerintah lokal, perusahaan, dan individual. Utang Komersial secara umum termasuk di dalam pernajian kontrak terkait jumlah dan jangka waktu pembayaran baik dari sisi prinsip dan bunga pinjaman. Loans, Bonds, notes, dan mortgages merupakan tipe dari Utang. Di dalam akuntansi finansial, utang termasuk tipe dari transaksi finansial, terpisah dari ekuitas (equity).

Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomi masa datang yang mungkin timbul karena kewajiban sekarang.

Etimologi

Kata terminologi utang pertama kali digunakan pada abad ke 13. Kata hutang berasal dari kata debt dalam kata bahasa inggris. Kata debt sendiri berasal dari kata "dette" bahasa Perancis. Namun jika ditelusuri dari bahasa Latin debitum "hal yang berutang" bentuk lanjutan dari kata dasar debere yang artinya berutang.[4] Istilah terkait "debtor" pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris juga pada awal abad ke-13; istilah "detturdettour, [berasal] dari bahasa Prancis Kuno jalan memutar, dari bahasa Latin debitor "a debter," dari past participle batang debere;...The -b- dipulihkan dalam bahasa Prancis kemudian, dan dalam bahasa Inggris sekitar tahun 1560- c.1660." Dalam King James Bible, hanya satu ejaan, "debitur", yang digunakan.

Metode pencatatan utang

Ada dua metode pencatatan utang, yaitu account payable procedure dan voucher payable procedure.

Dalam account payable procedure, catatan utang adalah berupa kartu utang yang diselenggarakan untuk setiap kreditur, yang memperlihatkan catatan mengenai nomor faktur dari pemasok, jumlah yang terutang, jumlah pembayaran, dan saldo utang.

Dalam voucher payable procedure, tidak menggunakan kartu utang. Tapi menggunakan arsip voucher yang disimpan dalam arsip menurut abjad atau menurut tanggal jatuh temponya. Arsip bukti kas keluar ini berfungsi sebagai catatan utang. Di dalam fiqih Islam, utang piutang atau pinjam meminjam telah dikenal dengan istilah Al-Qardh. Makna Al-Qardh secara etimologi (bahasa) ialah Al-Qath’u yang berarti memotong. Harta yang diserahkan kepada orang yang berhutang disebut Al-Qardh, karena merupakan potongan dari harta orang yang memberikan hutang. (Lihat Fiqh Muamalat (2/11), karya Wahbah Zuhaili)

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Utang

Akuntansi

Liabilitas

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 28 Juli 2022


Liabilitas (dalam bahasa Inggris disebut: liability) merupakan utang yang harus dilunasi berupa uang atau pelayanan yang harus dibayarkan pada pihak lain diwaktu yang datang. Liabilitas disebut juga sebagai kebalikan dari aset. Contoh liabilitas seperti pinjaman uang yang diberikan oleh pihak lain dan juga termasuk pajak. Pada dasarnya, liabilitas diartikan sebagai kewajiban. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1, penyajian laporan keuangan, istilah kewajiban diganti dengan liabilitas.Liabilitas dapat berupa kewajiban hukum maupun kewajiban konstruktif.

Dalam pencatatan akuntansi, pengertian liabilitas sendiri bermakna cukup luas, tak hanya soal utang atau pinjaman. Namun juga bisa berasal dari transaksi, peristiwa bisnis, pertukaran aset, atau apa pun bentuknya yang bisa memberikan manfaat ekonomi di kemudian hari. Contohnya, dalam dunia perbankan. Akan tetapai, liabilitas tetap menjurus ke kewajiban.

Definisi

Istilah liabilitas diambil dari bahasa Inggris, yaitu liability. Istilah liability disebut di dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) sebagai kewajiban. Liabilitas adalah kewajiban yang dimiliki seseorang atau perusahaan dibayarkan berdasarkan periode tertentu. Biasanya didasarkan atas nilai uang atau yang lazimnya disebut dengan utang.

Menurut Kerangka Dasar Pengukuran dan Pengungkapan Laporan Keuangan (KDP2LK), liabilitas adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.

Irham Fahmi memberikan defenisi bahwa utang adalah kewajiban. Artinya liabilitas adalah kewajiban yang dimiliki perusahaan yang bersumber dari dana eksternal baik yang berasal dari sumber pinjaman perbankan, leasing, penjualan obligasi dan sejenisnya.

Karakteristik

Dalam dunia akuntansi, liabilitas memiliki beberapa karakteristik:

  1. Segala jenis pinjaman dari perseorangan atau bank untuk meningkatkan pendapatan bisnis.
  2. Tanggung jawab kepada pihak lain yang memerlukan penyelesaian melalui transfer aset berupa penyediaan layanan atau transaksi lain di masa depan dan menghasilkan manfaat ekonomi.
  3. Tugas dan tanggung jawab pada pihak lain, baik meninggalkan sedikit atau tidak sama sekali kebijakan untuk menghindari penyelesaian.
  4. Peristiwa atau transaksi yang telah terjadi dan menimbulkan tanggung jawab entitas.

Klasifikasi

Liabilitas dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal kredit. Biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu liabilitas jangga pendek (Current Liabilities) atau kewajiban lancar dan liabilitas jangka panjang (Long Term Liabilities) atau kewajiban tidak lancar: Namun dalam laporan keuangan terdapat liabilitas yang dijadikan sebagai lampiran yaitu, liabilitas kontinjensi (Contingent Liabilities). 

Liabilitas jangka pendek

Merupakan liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari pembayaran ( dagang, gaji, pajak, dan sebagainya), pendapatan ditangguhkan, bagian dari jangka panjang yang jatuh tempo dalam tahun berjalan, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dan lain-lain. Liabilitas jangka pendek harus dibayarkan kurang dari satu tahun.

Kriteria liabilitas jangka pendek sebagai berikut:

  1. Perusahaan akan memperkirakan liabilitas tersebut diselesaikan dalam siklus operasi normal atau kurang dari 12 bulan.
  2. Perusahaan memiliki liabilitas itu dengan tujuan untuk diperdagangkan.
  3. Liabilitas tersebut jatuh tempo diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan.
  4. Perusahaan tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode palaporan.

Jenis-jenis liabilitas jangka pendek sebagai berikut:

  1. Utang usaha atau utang dagang
  2. Uang muka pelanggan
  3. Pendapatan diterima dimuka
  4. Utang PPN / PPnBM.
  5. Beban yang harus dibayar
  6. Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
  7. Utang pajak pihak ketiga
  8. Utang gaji
  9. Utang pajak penghasilan.
  10. Utang deviden.

Liabilitas jangka panjang

Merupakan liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun. Liabilitas ini pada dasarnya dikenakan bukan dan pambayarannya dapat dicicil. Namun, liabilitas jangka panjang ini juga bisa menjadi liabilitas jangka pendek jika jatuh temponya dalam satu tahun.

Kriteria liabilitas jangka panjang sebagai berikut:

  1. Tanggal jatuh temponya kurang lebih dalam 1 periode akuntansi atau 1 tahun, bahkan bisa lebih dari itu.
  2. Ada aset atau barang jaminan, bisa berupa sertifikat, BPKB (Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor), atau surat berharga lainnya.
  3. Pembayaran dilakukan dengan cara cicilan atau berjangka, dengan menggunakan bunga sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
  4. Didapat dari lembaga keuangan atau supplier yang menyediakan utang jangka panjan.

Jenis-jenis liabilitas jangka panjang sebagai berikut:

  1. Utang jangka panjang
  2. Obligasi pensiun
  3. Hipotek
  4. Utang noveltasi
  5. Utang subduersi
  6. Utang pemegang saham
  7. Utang bank.

Liabilitas kontijensi

Liabilitas kontijensi adalah liabilitas yang harus dibayar sebagai akibat pada periode peristiwa masa lalu. 


Kriteria liabilitas kontijensi sebagai berikut: 

Jenis-jenis liabilitas kontijensi, yaitu :

  1. Garansi
  2. Gugatan hukum 
  3. Investigasi 

 

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Liabilitas

Akuntansi

Ekuitas (Keuangan)

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 28 Juli 2022


Ekuitas adalah jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham suatu perusahaan, jika seluruh aset perusahaan dicairkan dan seluruh hutang perusahaan dibayar. Nilainya ditentukan dari total pencairan seluruh aset perusahaan dikurangi dengan total hutang perusahaan yang harus dibayar. Nilai ekuitas merupakan salah satu indikator untuk mengecek kesehatan keuangan suatu perusahaan. Ekuitas dapat bernilai positif atau negatif. Jika ekuitas bernilai negatif, perusahaan tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar hutang-hutangnya.

Definisi

Ekuitas (berasal dari kata equity atau equity of ownership yang berarti kekayaan bersih perusahaan) adalah tuntutan atau bagian hak pemilik terhadap aktiva perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban perusahaan. Dalam arti sempit ekuitas merupakan nilai jual dari perusahaan tersebut. Bisa juga disebut sebagai investasi di dalam perusahaan yang ditanam oleh pemilik. Atau juga bisa disebut total aktiva dikurangi total pasiva. Ekuitas merupakan bagaimana besarnya hak atau kepentingan pemilik perusahaan atau pemegang saham pada harta perusahaan.

Elemen

Elemen ekuitas terdiri dari modal disetor, laba tidak dibagi, modal penilaian kembali, modal sumbangan, dan modal lain-lain.

Modal disetor

Modal disetor disebut juga dengan modal yang dikontribusi. Modal disetor menjadi sumber modal pertama yang berasal dari pemegang saham sebuah perurahaan. Sumber utama modal disetor berasal dari penerbitan saham atau disebut sebagai modal saham. Saham tersebut terbagi menjadi lebaran yang memiliki nilai tertertentu berdasarkan yang diterbitkan perseroan.

Keuntungan yang ditahan

Keuntungan atau laba ditahan sering juga disebut sebagai keuntungan tak dibagi. Keuntungan ditahan merupakan keuntungan bersih dari operasional perusahaan yang tidak dibagi atau diambil oleh para pemegang saham. Sehingga keuntungan tersebut tetap berada pada perusahaan.[6] Namun keuntungan ditahan dapat sebagian dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen tapi sebagiannya tetap ditahan oleh perusahaan. Keputusan itu sepenuhnya berada pada tangan pemagang saham, apakah akan dibagi atau tidak.

Modal penilaian kembali

Penilaian kembali dilakukan untuk memenuhi prinsip keadilan pada sebuah perusahaan. Tujuannya agar aset perusahaan masih berada pada keadaan yang wajar. Penilaian ini mengeluarkan biaya. Untuk ruginya akan ditanggung atau dibebankan pada masing-masing anggota. Apabila dilakukan penilaian kembal terhadap aktiva-aktiva perusahaan, maka selisih nilai buku lama, yaitu buku periode sebelumnya dengan nilai buku yang baru dicatat sebagai modal penilaian kembali di dalam perusahaan.

Modal Sumbangan

Modal sumbangan merupakan aktiva yang berasal dari sumbangan atau perusahaan itu mendapatkan sumbangan dari luar perusahaan. Jika perusahaan menerima modal sumbangan, perusahaan tersebut tidak perlu melakukan penjurnalan, tetapi cukup dengan catatan memorial. Modal sumbangan yang diterima dapat menutup risiko kerugian diakui sebagai ekuitas. Sedangkan modal sumbangan yang merupakan pinjaman terdapat kewajiban perusahaan untuk membayarnya. Perusahaan tidak mengeluarkan modal terkait modal sumbangan ini.

Modal Lain-lain

Yaitu modal yang terdapat pada cadangan laba. Modal ini tidak dibagi namun dapat dimiliki kembali oleh pemilik saham sebagai dividen.

Jenis-jenis Ekuitas

Ekuitas Pemegang Saham

Merupakan nilai semua aset perusahaan yang nantinya akan kembali ke pemegang saham jika aset itu terlikuidasi. Namun kewajiban perusahaan harus telah terbayarkan. Ekuitas ini dapat menjadi penentu kondisi keuangan perusahaan dan menjadi nilai tersendiri. Berdasarkan segi riwayat dan sumbernya, ekuitas pemegang saham dibagi menjadi dua, yaitu modal setoran dan laba ditahan.

Ekuitas pemilik perusahaan

Ekuitas ini biasa juga disebut dengan kekayaan bersih atau aset bersih. Ekuitas Pemilik Perusahaan merupakan ekuitas yang mengacu pada investasi pemilik dalam aset perusahaan setelah semua kewajiban telah dikurangi. Komponen ekuitas ini terdiri dari aset dan kewajiban. Ekuitas ini juga terdiri dari modal yang diinvestasikan dan laba ditahan. Cara menghasilkan ekuitas pemilik adalah dengan cara menggabungkan modal yang diinvestasikan dengan laba yang ditahan.

Pembiayaan ekuitas

Pembiayaan ekuitas merupakan penempatan dana dari investor yang nanti sebagai bagian dari pemilik perusahaan. Biasa disebut dengan penanaman modal pada perusahaan berupa saham. Pembiayaan ekuitas adalah metode meningkatkan modal dengan menjual saham perusahaan ke investor. Sebagai imbalan atas investasi terhadap investor tersebut, ia mendapat kepentingan pada perusahaan.

Tujuannya untuk memperoleh dana usaha bagi perusahaan, mendapatkan profit, majamin adanya investasi, memecahkan kesulitan keuangan, dan dapat memperbaiki kondisi perusahaan. Prosen pembiayaan ekuitas ini dilakukan dengan penjualan saham di IPO, penjualan saham di perusahaan, penjualan saham di media online, dan penjualan saham di pasar nego.

Ekuitas rumah

Biasa juga disebut dengan nilai rumah. Ekuitas ini juga sebagai salah satu jenis daru nilai kepemilikan yang merupakan sebuah cara untuk menilai sebuah rumah setelah mengurangi total hipoteknya. Ekuitas ini penting bagi mereka yang ingin membeli maupun yang menjual rumah.

Ekuitas merek

Merupakan nilai yang terdapat pada sebuah merek peruhaan. Semakin tinggi ekuitas merek makan akan memberikan keunggulan kompetitif terhadap sebuah perusahaan. Tinggi rendahknya ekuitas sebuah merek dapat dilihat dari loyalitas merek, kesadaran terhadap merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan aset-aset lainnya seperti paten.  Selain itu, kepercayaan yang tinggi terhadap merek juga mempengaruhi akuitas merek. Sehingga menjalin kepercayaan merupakan suatu yang penting bagi perusahaan untuk akuitas mereknya. Contoh merek yang mimiliki akuitas tinggi adalah KFC, Toyota, Coca cola dan lain-lainnya.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Ekuitas (Keuangan)

Akuntansi

Neraca (Akuntansi)

Dipublikasikan oleh Merlin Reineta pada 27 Juli 2022


Di dalam akuntansi keuanganNeraca atau laporan posisi keuangan (bahasa Inggrisbalance sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansiyang menunjukkan posisi keuangan (kekayaan, kewajiban, dan modal) dari suatu entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Laporan Posisi Keuangan akan menjadi dasar perusahaan dalam menghasilkan keputusan bisnis.

Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu asetliabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:

Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulanancaturwulanan, semesteran atau tahunan).

Pernyataan standar keuangan

Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan di dalam neraca:

  • Perusahaan menyajikan aset lancar terpisah dari aset tidak lancar dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajibanjangka panjang kecuali untuk industri tertentu diatur dalam PSAK khusus. Aset lancar disajikan menurut urutan likuiditassedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo.
  • Perusahaan harus mengungkapkan informasi jumlah setiap aset yang akan diterima dan kewajiban yang dibayarkan sebelum dan sesudah dua belas bulan dari tanggal neraca.
  • Apabila perusahaan menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi perusahaan yang dapat diidentifikasi dengan jelas, maka klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca memberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakan aset bersih sebagai modal kerja dengan aset yang digunakan untuk operasi jangka panjang.

Contoh

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Neraca (Akuntansi)
« First Previous page 3 of 3