Perindustrian

Kemenperin Terapkan Revolusi Industri 4.0 Demi Optimalkan Potensi Indonesia di Sektor Manufaktur

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 11 Februari 2025


Akselerasi revolusi industri 4.0 yang dicanangkan melalui Peta Jalan Making Indonesia 4.0 terus berjalan. Sektor manufaktur didorong bertransformasi menggunakan teknologi digital di seluruh rantai nilai industrinya. Momen ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Indonesia yang memiliki keunggulan dalam hal kuatnya faktor permintaan, kerangka kelembagaan yang kuat, serta perdagangan dan investasi global yang baik.

“Perkembangan teknologi adalah keniscayaan dan pasti akan terjadi. Negara-negara yang menerapkan industri 4.0 meyakini pentingnya dukungan kebijakan pemerintah yang holistik sebagai pilar penting keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi digital,” kata Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Iklim Usaha dan Investasi, Andi Rizaldi di Jakarta, Minggu (3/7).

Ia menyampaikan, pemerintah telah menetapkan inisiatif Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah peta jalan yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi, dengan aspirasi besar membawa Indonesia menjadi 10 besar ekonomi dunia di tahun 2030. Resiliensi perekonomian Indonesia yang cukup baik juga dinilai sebagai salah satu potensi yang dapat dioptimalkan lewat penerapan Industri 4.0. hal tersebut ditunjukkan oleh pertumbuhan yang lebih tinggi pada 2019 dan kontraksi yang lebih kecil pada 2020 dibanding peer countries.

Potensi selanjutnya adalah menghasilkan peluang pekerjaan baru yang lebih spesifik untuk mengakomodasi jumlah tenaga kerja yang besar. Revolusi Industri 4.0 tidak akan menghilangkan lapangan pekerjaan, melainkan menawarkan jenis pekerjaan baru yang memungkinkan migrasi dari satu profesi ke profesi lainnya. “Nantinya akan ada pergeseran profesi seseorang ke arah lebih baik yang justru akan mengangkat harkat dari pekerja itu sendiri,” ujar Andi.

Dalam Making Indonesia 4.0, Kemenperin telah menetapkan tujuh sektor prioritas yakni makanan dan minuman, otomotif, kimia, tekstil dan produk tekstil, elektronika dan alat kesehatan. Ketujuh sektor ini dipilih karena dapat memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) manufaktur, 65 persen ekspor manufaktur, dan 60 persen pekerja industri.

Proporsi tenaga kerja di tujuh sektor prioritas dalam program Making Indonesia 4.0 pada lima tahun terakhir menunjukkan tren meningkat yang mana pada tahun 2015 sebesar 5,02 persen dan pada tahun 2020 sebesar 5,70 persen, meski sempat dihadapkan pada kondisi pandemi Covid-19.  “Melihat data peningkatan tersebut, tentunya memberikan harapan bahwa adopsi teknologi di tujuh sektor prioritas berpotensi meningkatkan kapabilitas ekonomi nasional,” tuturnya.

Ia menambahkan, Indonesia merupakan negara jumlah tenaga kerja terbanyak di dunia dengan jumlah 125 juta jiwa, setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. “Tentunya apabila didorong dengan peningkatan kualitas tenaga kerja, akan terus berdampak positif pada peningkatan produktivitas sektor manufaktur, dan akan terus memberikan kontribusi yang baik pada pertumbuhan ekonomi nasional,” tuturnya.

Untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja yang mempu beradaptasi dalam era Industri 4.0, Kemenperin terus mendorong pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) industri melalui program-program utama, meliputi pendidikan vokasi berbasis kompetensi, pembangunan unit pendidikan dan pelatihan di wilayah pusat pertumbuhan industri, serta program link and match antara dunia pendidikan dengan industri. “Dalam upaya mengakselerasi pengembangan SDM Industri 4.0, Kemenperin telah menjalankan pelatihan, bimbingan teknis dan sertifikasi terhadap 2.171 orang,” jelas Andi.

Upaya lainnya adalah dengan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan di era Revolusi Industri 4.0, antara lain dengan melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM) dalam pengembangannya, misalnya dengan melakukan pelatihan e-commerce kepada 13.183 IKM di tahun 2021 dan menggelar webinar e-smart IKM yang mendukung pemasaran IKM secara digital.

Sumber: www.kemenperin.go.id

 

Selengkapnya
Kemenperin Terapkan Revolusi Industri 4.0 Demi Optimalkan Potensi Indonesia di Sektor Manufaktur

Ilmu Ekonomi

Bank Sentral

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 11 Februari 2025


Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan.

Di Indonesia, fungsi bank sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Bank sentral adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga atau nilai suatu mata uang yang berlaku di negara tersebut, yang dalam hal ini dikenal dengan istilah inflasi atau naiknya harga-harga yang dalam arti lain turunnya suatu nilai uang. Bank Sentral menjaga agar tingkat inflasi terkendali dan selalu berada pada nilai yang serendah mungkin atau pada posisi yang optimal bagi perekonomian (low/zero inflation), dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka bank sentral dengan menggunakan instrumen dan otoritas yang dimilikinya.

Sejarah bank sentral

Kantor Javasche Bank di Batavia (tahun 1930-an). Javasche Bank kemudian menjadi bank sentral Indonesia dengan nama Bank Indonesia.

Federal Reserve System, adalah bank sentral AS.

Sejarah bank sentral tidak terlepas dari sejarah dikenalnya sistem uang sebagai alat tukar dalam perdagangan dan perekonomian secara umum, dan mulai ditemukannya metode perbankan untuk pertama kalinya dalam perekonomian dan perdagangan suatu negara. Di mana pada zaman dahulu alat tukar yang digunakan adalah memang berupa uang yang memang memiliki nilai intrinsik yang sama terhadap material yang terbuat dari uang tersebut. Biasanya berupa uang logam (emas, perak, perunggu, dll) yang memiliki nilai intrinsik yang sama terhadap nilai dari uang logam tersebut. Artinya jika uang logam emas seberat 1 gram bernilai 1000 misalnya, pada saat itu memang karena emas dengan kondisi 1 gr tersebut ketika diperdagangkan/dipertukarkan di mana-mana nilainya adalah 1000. Alat tukar dengan uang logam seperti ini sudah lebih maju dibandingkan dengan kondisi sebelumnya di mana perdagangan dilakukan dengan alat tukar yang belum bisa diterima oleh banyak kalangan atau bahkan sistem barter langsung terhadap barang yang diperdagangkan di mana ini menjadi cikal-bakal dimulainya perdagangan dalam sejarah peradaban manusia.

Seiring dengan waktu dan terus berkembangnya perdagangan dan perekonomian, alat tukar berupa uang logam tersebut mulai menjadi keterbatasan karena memang ketersediaan sumber daya alam yang terbatas untuk mencetak jenis uang seperti itu, dan ini menghambat potensi untuk berkembang lebih besarnya lagi perekonomian suatu negara sementara jenis-jenis produk baru dan bentuk industri baru sangat potensial untuk muncul namun amat disayangkan jika aktivitas perdagangan dan perekonomian secara umum harus terhambat karena mengikuti kemampuan ketersediaan uang berupa logam yang sangat terbatas tersebut.

Untuk itulah kemudian dikenal sistem uang kertas yang pertama kali ditemukan melalui sistem penjaminan yang dalam hal ini dilakukan oleh suatu badan penjamin sekaligus penyimpan yang disebut bank, di mana uang kertas yang dikeluarkan oleh bank tersebut dijamin memiliki nilai yang sama atau dijanjikan akan memiliki nilai beberapa kali lebih besar terhadap emas atau uang logam yang di simpan oleh nasabah/masyarakat pada waktu mendatang atau pada masa yang ditentukan. Pada praktik dan perkembangannya masing-masing, bank-bank yang pada saat itu membuat aturannya sendiri-sendiri dan jenis-jenis jaminan/uang kertasnya masing-masing yang sangat potensial merugikan masyarakat karena belum dikelola negara untuk memastikan tidak adanya penyimpangan atau aturan yang tidak adil. Di mana pada suatu ketika seorang nasabah berniat untuk mengambil kembali emas atau uang logam yang disimpan pada bank tersebut dengan cara menukar kembali uang kertas yang dia dapat dari bank tersebut ternyata harus kecewa karena uang logam yang dia terima lebih sedikit dari yang dijanjikan atau bahkan lebih kecil dari jumlah yang sama dari yang pernah ia simpan ke bank tersebut. Pada masa itulah mulai terjadi untuk pertama kalinya dalam sejarah model-model fraud dan rekayasa dalam sektor industri yang baru ini, yaitu sektor keuangan.

Sejak itulah negara menyadari perlunya suatu bank sentral yang selanjutnya didirikan dengan tujuan untuk memastikan adanya satu jenis mata uang kertas yang sama dan berlaku di suatu negara tersebut agar memiliki nilai yang stabil dan dapat dipercaya karena dijamin oleh negara (dengan cara awalnya negara menjamin uang kertas tersebut dengan sejumlah emas deposit atau logam berharga lainnya yang dicadangkan setiap mencetak nominal uang tersebut, namun belakangan tidak lagi dan jaminannya hanya atas nama negara saja atau sejumlah kecil emas) dan dapat dipergunakan terus menerus oleh masyarakat dalam menjalankan aktivitas perekenomiannya di negara tersebut. Dan dengan kewenangannya bank sentral mengatur jumlah uang yang beredar tersebut agar dapat menggerakkan roda perekonomian dengan keseimbangan yang tepat antara peredaran jumlah uang dan barang, dan dapat terus saling mengembangkan, dengan cara tidak sampai menyebabkan kelebihan jumlah likuiditas/uang yang beredar dalam perekonomian negara tersebut yang dapat menyebabkan inflasi (naiknya harga-harga atau turunnya nilai uang), dan juga sebaliknya jangan sampai terjadi kekurangan likuiditas yang dapat menyebabkan perekonomian sulit bergerak apalagi untuk berkembang.

Tugas

Mikroprudensial

Memiliki tugas pengaturan dan pengawasan mikroprudensial dapat dilakukan oleh bank sentral. Surveilans ekonomi mikro dan mikrofinansial. Bank sentral juga memiliki instrumen untuk memberikan kebijakan mikroprudensial. Stabilitas sistem keuangan juga dapat dikendalikan oleh kebijakan yang diterbitkan oleh bank sentral. Dalam pelaksanaan tugas mikroprudensial, bank sentral mempunyai kemampuan analisis dan proyeksi ekonomi makro. Bank sentral juga memiliki kemampuan atas kondisi pasar keuangan, lembaga keuangan, dan infrastruktur keuangan. Peran bank sentral dalam tugas mikroprudensial dapat menjaga kinerja sistem perekonomian dan memberikan stabilitas sistem keuangan. Pengaturan dan pengawasan mikroprudensial oleh bank sentral dapat mempengaruhi stabilitas harga dan nilai tukar. Selain itu, bank sentral umumnya sering melakukan asesmen keuangan dan perekonomian. Sumber likuiditas juga umumnya berasal dari bank sentral.

Pengelolaan cadangan devisa

Bank sentral mempunyai kewajiban untuk mengelola cadangan devisa negara. Cadangan devisa ini harus dikuasai oleh bank sentral sebagai otoritas moneter untuk tujuan negara. Cadangan devisa dikelola oleh bank sentral dengan tujuan meningkat ketahanan ekonomi suatu negara ketika ada tekanan ekonomi. Kondisi ini dapat terjadi dalam pasar finansial global. Selain itu, tekanan ekonomi dapat terbentuk melalui masalah sistem keuangan dalam negeri. Bank sentral berperan dalam manajemen pengelolaan cadangan devisa dalam bentuk pergerakan nilai tukar mata uang domestik. Pemantauan dilakukan melalui interaksi dengan para pelaku pasar. Dalam melaksanakan tugas tersebut, bank sentral harus memperoleh informasi secara benar dan tepat waktu. Pengambil kebijakan ekonomi akan memperoleh hasil analisis pengelolaan cadangan devisa berdasarkan informasi pemantauan perkembangan pasar. Pengelolaan cadangan devisa yang buruk oleh bank sentral dapat memunculkan potensi masalah ekonomi dan pembatasan otoritas moneter. Pengelolaan cadangan devisa secara buruk oleh bank sentral dapat memberikan kerugian negara secara keuangan dan reputasi.

Pengaruh

Mekanisme transmisi kebijakan moneter

Perubahan perilaku perbankan dan pelaku usaha dipengaruhi oleh kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral. Para pelaku ekonomi, tiap kebijakan bank sentral akan mengubah kondisi jumlah uang beredar, suku bunga, nilai tukar dan ekspektasi masyarakat dalam bidang ekonomi. Perubahan yang ditimbulkan oleh kebijakan bank sentral disebut sebagai mekanisme transmisi kebijakan moneter. Proses mekanisme transmisi kebijakan moneter ini bersifat rumit dan sulit diperkirakan.

Sumber: Wikipedia

Selengkapnya
Bank Sentral

Riset dan Inovasi

Memahami Data Sekunder: Sumber Informasi Berharga

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 11 Februari 2025


Data sekunder mengacu pada data yang dikumpulkan oleh pengguna selain pengguna utama. Sumber data sekunder yang umum dalam ilmu sosial meliputi sensus, informasi yang dikumpulkan oleh lembaga pemerintah, catatan organisasi, dan data yang awalnya dikumpulkan untuk tujuan penelitian lainnya. Di sisi lain, data primer dikumpulkan oleh peneliti yang melakukan penelitian.

Analisis data sekunder dapat menghemat waktu yang dihabiskan untuk pengumpulan data dan, khususnya untuk data kuantitatif, dapat menyediakan basis data yang lebih besar dan berkualitas tinggi yang tidak dapat dibuat oleh seorang peneliti. Selain itu, para analis perubahan sosial dan ekonomi percaya bahwa data sekunder penting karena tidak mungkin melakukan penelitian baru yang dapat menangkap perubahan dan perkembangan masa lalu secara memadai. Namun, analisis data sekunder mungkin tidak terlalu berguna dalam riset pasar karena datanya mungkin sudah ketinggalan zaman atau tidak akurat.

Sumber data sekunder

Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber:

  • sensus dan departemen pemerintah seperti perumahan, jaminan sosial, statistik pemilu, catatan pajak
  • pencarian internet dan perpustakaan
  • GPS dan penginderaan jauh
  • laporan kemajuan km
  • jurnal, surat kabar dan majalah

Data administrasi dan sensus

Departemen dan lembaga pemerintah secara rutin mengumpulkan informasi ketika mendaftarkan individu, melakukan transaksi, dan menyimpan catatan, biasanya ketika memberikan layanan. Informasi ini disebut data administratif.

Ini dapat mencakup:

  • informasi pribadi seperti nama, tanggal lahir, alamat
  • informasi tentang sekolah dan prestasi pendidikan
  • informasi tentang kesehatan
  • informasi tentang hukuman pidana atau hukuman penjara
  • catatan pajak, seperti pendapatan

Sensus adalah proses memperoleh dan mencatat informasi secara sistematis tentang anggota kelompok populasi tertentu. Ini adalah sensus resmi dan berkala terhadap populasi tertentu. Meskipun ini adalah data administratif, namun dikumpulkan secara berkala untuk tujuan penelitian. Sebagian besar data pemerintah dikumpulkan secara berkelanjutan dengan tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Kelebihan dan kekurangan data sekunder

Data sekunder dapat diperoleh dari sumber lain dan mungkin telah digunakan dalam penelitian sebelumnya, sehingga memudahkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Menghemat waktu dan menghemat biaya: Pengumpulan data dilakukan oleh orang lain selain peneliti. Data administratif dan sensus dapat mencakup sampel populasi besar dan kecil secara rinci. Informasi yang dikumpulkan pemerintah juga mencakup segmen masyarakat yang cenderung tidak berpartisipasi dalam sensus (jika sensus bersifat sukarela).

Keuntungan yang jelas dari penggunaan data sekunder adalah bahwa sebagian besar pekerjaan latar belakang yang diperlukan, seperti tinjauan literatur dan studi kasus, telah diselesaikan. Data tersebut sudah dapat digunakan dalam teks dan statistik yang dipublikasikan di tempat lain, dipromosikan di media, dan untuk membuat kontak pribadi yang berguna. Data sekunder umumnya memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang telah ditentukan sebelumnya sehingga tidak memerlukan pengujian ulang oleh peneliti yang menggunakan kembali data tersebut. Data sekunder adalah kunci dari konsep pengayaan data. Hal ini melibatkan pengaitan kumpulan data sumber sekunder dengan kumpulan data penelitian dan menambahkan atribut dan nilai kunci untuk meningkatkan akurasi kumpulan data.

Data sekunder berfungsi sebagai dasar penelitian primer untuk membandingkan hasil data primer yang dikumpulkan dan juga membantu dalam desain penelitian. Namun, data sekunder juga dapat menimbulkan masalah. Data tersebut mungkin sudah usang atau tidak akurat. Jika data yang dikumpulkan digunakan untuk tujuan penelitian lain, data tersebut mungkin tidak mencakup populasi sampel yang ingin diteliti oleh peneliti atau mungkin tidak cukup rinci. Data administratif yang awalnya tidak dikumpulkan untuk tujuan penelitian mungkin tidak tersedia atau sulit diakses dalam format penelitian yang umum.

Analisis sekunder atau penggunaan kembali data kualitatif

Meskipun "data sekunder" dikaitkan dengan database kuantitatif, analisis yang berfokus pada materi verbal atau visual yang dibuat untuk tujuan lain merupakan alat yang sah bagi peneliti kualitatif. Faktanya, analisis data sekunder kualitatif dapat dikatakan “dapat dipahami, namun tidak sebaik menganalisis data yang sudah ada”. Dokumentasi yang baik tidak boleh diremehkan dalam analisis data kualitatif sekunder, karena dokumentasi tersebut memberikan latar belakang dan konteks bagi peneliti masa depan dan memungkinkan replikasi.

 

Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Memahami Data Sekunder: Sumber Informasi Berharga

Arsitektur

5 Prinsip Desain Dasar Arsitektur

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 11 Februari 2025


5 Prinsip Desain Dasar Arsitektur
Dari patung yunani kuno hingga desain grafis modern, setiap bentuk seni dapat dipecah menjadi dasar-dasar desain dasar-garis, bentuk, rupa, warna, nilai, bentuk, dan tekstur. Arsitektur tidak terkecuali dan juga dapat dibedah dengan menggunakan elemen-elemen desain dasar ini. Namun, karena karya arsitektur adalah bentuk seni yang khas dan fungsional, ia juga memiliki seperangkat prinsip desainnya sendiri.

Prinsip-prinsip desain arsitektur mendefinisikan lebih lanjut elemen-elemen dasar desain dengan cara yang secara khusus berhubungan dengan seni arsitektur. Prinsip-prinsip ini sangat berharga untuk pemahaman, pembelajaran, pemecahan masalah, dan pertumbuhan arsitektur.

Mengapa prinsip-prinsip desain arsitektur penting? 
Prinsip-prinsip desain arsitektur adalah blok bangunan dari desain yang sukses. Meskipun masing-masing berfokus pada elemen desain yang berbeda, mereka harus bekerja bersama-sama untuk memastikan bahwa sebuah struktur menyenangkan secara visual dan terpadu. Selain itu, pemahaman dasar tentang prinsip-prinsip ini membantu dengan:

  • Pengalaman pengguna: Sebuah bangunan harus berfungsi sesuai dengan tujuan dan penghuninya. Menggunakan prinsip-prinsip arsitektur dapat membantu aliran dan pergerakan tata letak untuk memastikan pengguna merasa nyaman dan didukung dalam tugas dan tujuan harian mereka. Selain itu, prinsip-prinsip dasar ini dapat diterjemahkan dengan baik ke dalam desain interior.
  • Pemecahan masalah: Baik anda sedang dalam tahap desain awal menggunakan perangkat lunak AutoCAD atau sedang melihat bangunan yang sudah setengah jadi, mengetahui prinsip-prinsip desain arsitektur akan membantu anda menemukan kesalahan visual dan fungsional. Struktur atau desain apa pun dapat dipecah menjadi prinsip-prinsip desain ini untuk membantu menemukan apa yang berhasil dan apa yang tidak. Anggap saja prinsip-prinsip ini sebagai daftar periksa pemecahan masalah untuk mengubah keputusan desain.
  • Komunikasi: Prinsip-prinsip desain arsitektur adalah dasar tidak hanya untuk desain yang baik tapi juga komunikasi yang efektif. Prinsip-prinsip ini memungkinkan para guru untuk menjelaskan proses desain arsitektur dengan lebih baik dan membuat komunikasi yang lebih jelas di antara para kolega.
  • Kreativitas: Untuk mendorong batas-batas desain, Anda harus terlebih dahulu memahami apa yang anda dorong. Ya, ada beberapa karya arsitektur yang melanggar aturan dan prinsip. Namun, perlu diingat bahwa hal ini bukan karena tidak mengindahkan prinsip-prinsip tersebut-seringkali penguasaan prinsip-prinsip tersebutlah yang membuat seorang arsitek berhasil mendobrak "aturan desain".

Prinsip-prinsip desain arsitektur 
 1. Prinsip keseimbangan
Jenis simetri apa yang dimiliki oleh struktur tersebut? Apakah itu mencapai keseimbangan visual? Prinsip penting ini mungkin yang paling mudah untuk diidentifikasi. Ini mengacu pada keseimbangan visual, yang dalam bentuknya yang paling dasar dapat dikategorikan sebagai keseimbangan simetris atau keseimbangan asimetris. 

  • Simetris: Apa pun yang anda tempatkan di sebelah kanan bangunan, Anda juga menempatkannya di sebelah kiri. Seolah-olah satu sisi bangunan adalah pantulan cermin dari sisi lainnya. Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa beberapa elemen desain dapat sedikit berbeda dari sisi ke sisi. Ketika sebuah bangunan sama di sisi kiri dan kanan, seperti gedung pencakar langit pada umumnya, ini disebut sebagai simetri bilateral. Anda juga bisa memiliki bangunan simetris yang memantulkan sumbu horizontal di tengah-tengah bangunan-di mana bagian atas bangunan sama dengan bagian bawah. 

Contoh bangunan simetris termasuk Gedung Capitol Amerika Serikat, Taj Mahal, Pantheon, dan Masjid Raya Baiturrahman.

Masjid Raya Baiturrahman.

  • Asimetris: Kedua sisi bangunan tidak saling bercermin satu sama lain, tetapi memiliki bobot visual yang sama untuk menciptakan keseimbangan. Dalam kasus ini, lingkungan alam dan lingkungan binaan di sekitarnya dapat membantu mencapai keseimbangan. Namun, bangunan asimetris lebih mengandalkan elemen desain lainnya untuk memastikan distribusi bobot visual yang merata untuk menciptakan rasa stabilitas dan kesatuan.
  • Sumber foto. Walt Disney Concert Hall di Los Angeles berbentuk asimetris dengan bentuknya yang sangat unik. Untuk mencapai kesatuan, gedung ini bersandar pada prinsip-prinsip desain dan arsitektur lainnya, seperti pengulangan ritmis dari pola blok pada fasad baja. 

Keseimbangan simetris dan asimetris adalah bentuk keseimbangan yang paling dasar. Namun, Anda juga dapat memiliki bentuk simetri lain dalam sebuah struktur dan komponen arsitekturnya. Misalnya, simetri radial yang berasal dari titik pusat, seperti jendela kaca patri bundar, atau simetri spiral, seperti tangga spiral.

2. Prinsip penekanan
Anda ingin mata tertuju pada apa? Apa yang akan menuntunnya ke sana? Semua desain membutuhkan titik fokus-tempat alami bagi mata untuk beristirahat. Tanpa adanya titik fokus, sebuah bangunan akan terasa tidak seimbang dan kacau. Untuk menekankan titik fokus, seorang arsitek dapat menggunakan garis, warna, bentuk, tekstur, dan massa.

Metode penekanan yang lebih spesifik meliputi: 

  • Menyelaraskan beberapa titik fokus secara vertikal untuk menciptakan sumbu fokus. 
  • Menggunakan aturan sepertiga untuk penentuan posisi titik fokus. 
  • Menggunakan mekanisme pembingkaian untuk membingkai desain dengan menggunakan bangunan yang berdekatan.

3. Prinsip proporsi dan skala
Meskipun gedung pencakar langit dapat dengan mudah masuk ke dalam lanskap kota, gedung tersebut akan terlihat tidak pada tempatnya di lingkungan pedesaan. Apakah komponen bangunan proporsional satu sama lain? Apakah desainnya berskala dengan baik dengan lingkungan sekitarnya? 

  • Proporsi: Hubungan antara komponen bangunan. Komponen-komponen tersebut harus menyatu satu sama lain dan mencapai keselarasan visual. 
  • Skala: Bagaimana desain secara spasial berhubungan dengan lingkungan alam dan lingkungan binaan di sekitarnya. Desain tidak boleh membebani desain di sekitarnya, dan juga tidak boleh berlebihan.

4. Prinsip Gerakan
Bagaimana mata menjelajahi karya? Bagaimana pengguna menavigasi dan merasakan bangunan?

  • Pergerakan mata: Pergerakan desain adalah apa yang memandu mata pemirsa di seluruh karya. Hal ini dapat mengarah pada titik fokus atau bagian struktur yang ditekankan. Pola dan penekanan dapat digunakan untuk memandu mata dan menambah ketertarikan visual.
  • Pergerakan pengguna: Mengacu pada bentuk dan fungsi-khususnya, tata letak dan bagaimana pengguna merasakan bangunan tersebut. Desain harus memiliki ruang dan aliran bagi mereka untuk mencapai tugas sehari-hari dengan mudah. Pertimbangkan fungsi dasar dan jalur yang paling umum yang akan dilalui pengguna untuk berpindah dari titik A ke titik B di dalam gedung. Misalnya, untuk bangunan komersial, mungkin dari ruang kerja ke kamar mandi. Apakah jalur tersebut terhalang? Dapatkah dioptimalkan? 

5. Prinsip irama
Pengulangan segitiga di Sydney Opera House menciptakan aliran yang berirama. Hal ini tidak muncul dengan sendirinya dalam sebuah pola tetapi memiliki ritme yang acak.Terakhir, meskipun tidak semua pengulangan membentuk sebuah pola, namun semua pola memiliki pengulangan. Karena sebuah pola dapat diprediksi, maka mudah dan menarik bagi mata untuk mengikutinya. Oleh karena itu, adalah hal yang umum untuk melihat pola yang digunakan untuk menekankan dan menarik perhatian ke bagian tertentu dari desain, seperti titik fokus. 

Disadur dari: microsolresources.com

Selengkapnya
5 Prinsip Desain Dasar Arsitektur

Riset dan Inovasi

Mengupas Tuntas Penelitian Sekunder

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 11 Februari 2025


Penelitian sekunder melibatkan perangkuman, kompilasi dan/atau sintesis dari temuan-temuan penelitian yang sudah ada. Penelitian sekunder berbeda dengan penelitian primer. Hal ini dikarenakan penelitian primer melibatkan pembuatan data, sedangkan penelitian sekunder menggunakan sumber penelitian primer sebagai sumber data untuk dianalisis. Fitur penting dari penelitian primer adalah adanya bagian "Metode" di mana penulis menjelaskan bagaimana data dihasilkan. Contoh umum dari penelitian sekunder termasuk buku teks, ensiklopedia, artikel berita, artikel ulasan, dan meta-analisis. Ketika melakukan penelitian sekunder, penulis dapat memperoleh data dari makalah akademis yang diterbitkan, dokumen pemerintah, database statistik, dan catatan sejarah.

Bidang

Istilah ini sering digunakan dalam bidang-bidang seperti sejarah, penelitian hukum, dan penelitian pasar. Metodologi utama dalam penelitian perawatan sekunder adalah tinjauan sistematis, biasanya menggunakan metode statistik meta-analitik. Pada abad ke-21, metode integratif lainnya seperti tinjauan realis dan tinjauan meta-naratif telah dikembangkan.

Riset pasar sekunder adalah penggunaan kembali data yang dikumpulkan oleh pihak pertama, seperti: B. Wawancara atau survei telepon oleh pihak kedua. Riset pasar sekunder dapat dibagi menjadi dua kategori: informasi dari sumber internal, seperti organisasi atau perusahaan, dan informasi dari sumber eksternal di luar organisasi atau perusahaan. Riset pasar sekunder lebih ekonomis karena menggunakan informasi historis dan menggunakan kembali data yang telah dikumpulkan.

Riset primer vs riset sekunder

Riset primer adalah riset yang dikumpulkan secara langsung dan unik bagi mereka yang menggunakannya. Tujuan dari riset primer adalah untuk menjawab pertanyaan yang tidak terjawab dalam literatur yang dipublikasikan. Selain itu, penelitian ini perlu ditinjau oleh orang lain untuk menghilangkan biasnya sendiri. Penelitian primer dapat berupa survei, observasi, atau wawancara. Jenis investigasi ini biasanya lebih memakan waktu dan mahal. Jika memungkinkan, penelitian sekunder sebaiknya dilakukan sebelum penelitian primer untuk mengidentifikasi informasi yang belum tersedia.

Penelitian sekunder didasarkan pada data dan informasi yang telah dipublikasikan yang diperoleh dari penelitian lain yang telah dilakukan. Para peneliti biasanya melakukan penelitian sekunder sebelum penelitian primer untuk menentukan informasi apa yang kurang. Riset sekunder merupakan titik awal yang mudah untuk sebuah proyek penelitian baru. Tingkat kepercayaan penelitian sekunder tergantung pada sumber data dan siapa yang membagikan penelitian tersebut.


Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Mengupas Tuntas Penelitian Sekunder

Arsitektur

Prinsip Desain Dasar dalam Arsitektur

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 11 Februari 2025


Setiap desainer harus mematuhi prinsip-prinsip desain dasar untuk menciptakan komposisi yang efektif dan menarik. Desain yang baik dihasilkan dengan mengikuti prinsip-prinsip ini dan tentu saja kreativitas. Menjadi kreatif saja tidak cukup untuk menciptakan desain yang menyampaikan pesannya. Penting untuk mengikuti prinsip-prinsip dasar seperti kontras, penekanan, gerakan dan keseimbangan.

Keseimbangan

Semua elemen dalam desain anda memiliki bobotnya masing-masing. Bobot ini mungkin disebabkan oleh tekstur, ukuran, frekuensi atau warna item. Yang perlu anda perhatikan saat mendesain adalah menjaga agar bobot elemen-elemen ini tetap seimbang. Sulit untuk memberikan pesan yang diinginkan dalam desain yang tidak memiliki prinsip keseimbangan. Pada desain dasar, Anda dapat menciptakan keseimbangan secara simetris dan asimetris. Desain keseimbangan simetris terdiri dari elemen-elemen yang didistribusikan secara merata di sekitar pusat keseimbangan. Keseimbangan asimetris ditemukan pada desain yang tidak memiliki kesetaraan, tetapi semua elemen saling bertemu.

Gerakan
Gerakan adalah prinsip yang mengontrol elemen-elemen dalam desain dan menyajikan pesan yang ingin anda sampaikan dalam sebuah alur. Gerakan menciptakan narasi aturan seperti kontras, keseimbangan, dan penekanan, yang merupakan prinsip desain lainnya dari komposisi yang anda buat.

Penekanan
Dalam desain anda, Anda perlu menyoroti pesan yang ingin anda sampaikan. Penekanan di antara prinsip-prinsip aturan desain dasar adalah satu atau lebih elemen konkret atau abstrak berada di latar depan. Sebelum mendesain, Anda harus membuat draf dan memutuskan ide utama apa yang ingin disampaikan dalam draf ini.

Kontras
Kita bisa mengatakan bahwa efek yang diciptakan oleh dua kontras yang besar sangat kuat dalam desain. Efek seperti ketebalan dan ketipisan, menciptakan kontras antara warna, adalah efek yang memiliki peran yang sangat penting dalam desain. Kontras antara font atau elemen desain adalah salah satu prinsip desain dasar yang penting.

Kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas
Merancang ruang yang dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan sangat penting dalam arsitektur kontemporer. Ini berarti menciptakan bangunan yang dapat melayani berbagai tujuan dari waktu ke waktu, mengakomodasi kemajuan teknologi dan pergeseran cara penggunaan ruang. Misalnya, gedung perkantoran dapat dirancang dengan ruang kerja modular yang dapat dengan mudah dikonfigurasi ulang untuk tugas atau ukuran tim yang berbeda.

Integrasi kontekstual
Arsitektur tidak ada dalam ruang hampa tetapi merupakan bagian dari konteks lingkungan, budaya, dan sejarah yang lebih besar. Desain yang efektif mempertimbangkan lanskap sekitar, material lokal, dan gaya arsitektur bersejarah, memastikan bahwa konstruksi baru melengkapi dan meningkatkan pengaturannya. Prinsip ini mendorong arsitek untuk merancang bangunan yang menghormati lingkungan mereka dan berkontribusi positif terhadap karakter lokal mereka.

Desain yang berpusat pada manusia
Di luar daya tarik estetika dan inovasi struktural, arsitektur memiliki tujuan mendasar untuk mengakomodasi aktivitas manusia. Prinsip-prinsip desain harus selalu memprioritaskan kenyamanan, keamanan, dan kesejahteraan penghuni. Hal ini melibatkan pertimbangan yang cermat terhadap tata ruang, pencahayaan, ventilasi, dan akustik, serta aksesibilitas bagi individu dengan disabilitas. Ruang harus dirancang untuk meningkatkan produktivitas, mendorong interaksi sosial, dan mendukung kesehatan fisik dan mental pengguna.

Disadur dari: illustrarch.com

Selengkapnya
Prinsip Desain Dasar dalam Arsitektur
« First Previous page 924 of 1.187 Next Last »