Perkapalan dan pelayaran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025
Sonar, atau dikenal juga sebagai sound navigation and ranging, adalah sebuah teknik yang menggunakan gelombang suara di dalam air untuk navigasi dan mendeteksi objek di bawah laut. Di Amerika, istilah ini pertama kali digunakan selama Perang Dunia dan di Inggris dikenal dengan sebutan ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation Committee).
Cara Kerja Sonar
Sonar bekerja dengan memancarkan gelombang suara ke dalam air dan mengukur pantulan gelombang tersebut untuk mendeteksi lokasi dan jarak objek di bawah laut. Teknologi sonar telah digunakan secara luas untuk mendeteksi kapal selam, ranjau, mengukur kedalaman laut, penangkapan ikan, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut. Data suara yang dipantulkan kemudian dikirim ke operator melalui pengeras suara atau ditampilkan pada monitor.
Sejarah Sonar
Sonar pertama kali dikembangkan oleh tokoh seperti Daniel Colloden pada tahun 1822 di Danau Geneva, Swiss, dan Lewis Nixon pada tahun 1906 untuk mendeteksi gunung es. Minat terhadap sonar semakin meningkat selama Perang Dunia I ketika kebutuhan mendeteksi kapal selam menjadi penting. Salah satu tokoh penting dalam perkembangan sonar adalah Paul Langevin yang pada tahun 1915 menemukan alat sonar pertama untuk mendeteksi kapal selam menggunakan sifat-sifat piezoelektrik kuarsa.
Jenis Sonar
Sumber: id.wikipedia.com
Perkapalan dan pelayaran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025
Kapal perang adalah jenis kapal yang digunakan untuk keperluan militer atau angkatan bersenjata. Kapal-kapal perang umumnya dapat dibagi menjadi beberapa kategori, termasuk kapal induk, kapal tempur, kapal patroli, kapal angkut, kapal selam, dan kapal pendukung seperti kapal tanker dan kapal tender. Beberapa negara, seperti Rusia dan Finlandia yang memiliki lautan yang membeku pada musim tertentu, juga menggunakan kapal pemecah es.
Fungsi utama kapal perang adalah untuk menegaskan posisi suatu negara di perairan dan memberikan perlindungan keamanan di laut. Mereka melindungi kepentingan nasional, termasuk melindungi nelayan dan kegiatan perdagangan negara tersebut. Selain itu, kapal perang juga digunakan dalam kegiatan penyerangan dan penjarahan terhadap negara lain melalui perairan.
Sejarah kapal perang dimulai ketika banyak kerajaan dan pemerintahan merasa perlu membangun kehadiran mereka di laut. Mereka menggunakan kapal-kapal perang untuk melindungi kepentingan dan aktivitas mereka. Contohnya, bangsa Viking dari Skandinavia menggunakan kapal-kapal perang mereka, yang dikenal sebagai "Viking Longship," untuk menjelajahi lautan dan juga untuk merompak negara-negara lain. Pada masa penjelajahan, kapal dagang sering diubah menjadi kapal perang dengan menambahkan persenjataan seperti meriam, baik untuk melindungi diri mereka dari bajak laut maupun untuk menguasai wilayah yang diinginkan.
Di masa lampau, kapal perang juga digunakan oleh negara-negara Barat seperti Spanyol dan Portugal. Mereka menggunakan kapal perang layar jenis galleon untuk menjelajahi samudera, mengangkut hasil dagangan, dan juga untuk berperang melawan armada dagang saingan, bajak laut, atau penguasa lokal yang menentang kehendak mereka. Era penjelajahan ini kemudian berkembang menjadi era penjajahan di mana bangsa-bangsa Barat mendirikan koloni-koloni baru.
Saat ini, negara-negara yang memiliki wilayah perairan yang luas menganggap penting untuk membangun angkatan laut dan kapal-kapal perang. Pembangunan angkatan laut disesuaikan dengan kemampuan dan sumber daya masing-masing negara. Seperti halnya Angkatan Udara, pembangunan angkatan laut juga bergantung pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam bidang kelautan. Memiliki angkatan laut yang kuat membutuhkan biaya dan sumber daya yang besar. Selain membangun armada yang diperlukan, negara juga harus menjaga agar armada tersebut dapat beroperasi dengan efektif.
Kemampuan suatu negara dalam menjaga operasi Angkatan Lautnya juga bergantung pada kekuatan ekonomi negara tersebut. Mengoperasikan angkatan laut yang kuat juga dapat dianggap sebagai investasi untuk menjaga perekonomian negara. Oleh karena itu, kelangsungan kehidupan Angkatan Laut dan Angkatan Udara sangat dipengaruhi oleh kebijakan politik dan ekonomi suatu negara, termasuk pandangan negara tersebut terhadap perkembangan politik di kawasan, yang dikenal sebagai geopolitik. Manajemen dalam Angkatan Laut dan Angkatan Udara berbeda dengan Angkatan Darat, karena personel yang ada di Angkatan Laut dan Angkatan Udara berfungsi sebagai awak senjata, sementara personel Angkatan Darat dipersenjatai langsung.
Sumber: id.wikipedia.com
Perkapalan dan pelayaran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025
Kapal selam, entitas bergerak di bawah permukaan air, bukan hanya alat militer, tetapi juga menjadi perwakilan pengetahuan laut yang mendalam. Setiap negara memiliki kapal selam, dengan peran dan populasi yang berbeda-beda. Dari eksplorasi laut hingga misi militer, kapal selam menawarkan jendela ke dunia bawah laut yang masih menjadi misteri bagi banyak orang.
Legenda U-Boat dan Peran Strategisnya
Jerman mempopulerkan kapal selam dengan sebutan U-Boat, yang menjadi ancaman besar bagi lawan-lawannya selama Perang Dunia I dan II. U-Boat atau Unterseeboot menjadi legenda dalam sejarah militer, dengan kemampuannya yang mematikan di perairan perang. Selain Jerman, Rusia juga menonjol dengan penggunaan kapal selam sebagai kekuatan utama Angkatan Lautnya.
Teknologi Canggih di Balik Kedalaman
Kapal selam modern menawarkan teknologi canggih untuk menyelam jauh ke dalam lautan. Konstruksi khusus, termasuk dinding rangkap yang dapat mengatur daya apungnya, memungkinkannya bertahan di kedalaman yang ekstrim selama berbulan-bulan. Sistem navigasi termasuk periskop, radar, sonar, dan jaringan satelit menjadikan kapal selam sebagai rahasia tersembunyi di bawah samudra.
Teknik Penyeimbangan dan Daya Apung
Rahasia daya apung kapal selam terletak pada teknik penyeimbangan yang cermat. Selama menyelam, kapal menggunakan tangki-tangki pemberat untuk mengatur daya apungnya. Teknik penyeimbangan dengan daya apung netral memungkinkannya bergerak secara vertikal di dalam air dengan presisi yang luar biasa.
Kemandirian dan Keberlanjutan
Kapal selam modern tidak hanya handal dalam bertahan di bawah air, tetapi juga mandiri secara ekologis. Mampu membuat air tawar dari air laut dan menghasilkan udara melalui elektrolisis, kapal selam menawarkan keberlanjutan dalam operasinya. Penggunaan snorkel tertutup memungkinkannya untuk tetap terhubung dengan lingkungan di atas permukaan, menjaga keseimbangan udara yang sangat diperlukan untuk awaknya.
Kesejahteraan Awak dan Pengelolaan Lingkungan
Kapal selam bukan hanya tentang teknologi dan strategi militer, tetapi juga tentang kesejahteraan awaknya dan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab. Udara di dalam kapal dipantau secara rutin, saringan dipasang untuk menjaga kebersihan, dan gas buang dikelola dengan hati-hati. Dengan demikian, kapal selam tidak hanya menjadi ancaman bagi musuh, tetapi juga menjadi wadah yang aman dan berkelanjutan bagi awaknya di dalam lautan yang luas.
Sumber: id.wikipedia.com
Perkapalan dan pelayaran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025
Istilah pinisi menggambarkan sistem layar khas kapal Indonesia, sebuah warisan maritim yang kaya akan sejarah dan budaya. Dengan tujuh hingga delapan layar dan dua tiang, pinisi menonjol dengan struktur rigging yang unik. Asal mula istilah ini dapat ditelusuri kembali ke artikel tahun 1917, yang merujuk pada kapal layar dari Sulawesi dengan layar tipe Eropa.
Perkembangan Tradisi dan Warisan Budaya
Pinisi tidak hanya tentang konfigurasi layar, tetapi juga mewakili kehidupan masyarakat pesisir Indonesia, terutama desa Ara di Sulawesi Selatan. Tradisi pembuatan kapal ini telah mengakar kuat dalam kehidupan pelaut Bugis dan Makassar, yang menggunakannya sebagai kapal kargo sejak zaman dahulu. Pengakuan UNESCO pada tahun 2017 sebagai Karya Agung Warisan Manusia menegaskan nilai budaya dan sejarah pinisi.
Etimologi dan Mitos Asal Usul
Asal usul nama "pinisi" memiliki banyak versi dan legenda di baliknya. Ada yang mengaitkannya dengan legenda Sawerigading dalam epos Bugis Sureq Galigo, sementara versi lain menghubungkannya dengan nama seorang raja Tallo yang memberikan nama pada perahunya. Selain itu, ada yang mengaitkannya dengan istilah Bugis "picuru binisi" yang artinya "contoh yang baik" atau dengan kata "panisi" yang berarti "sisip" dalam bahasa Bugis.
Kebangkitan dan Penyebaran Penggunaan
Penggunaan kapal pinisi menyebar luas di wilayah kepulauan Melayu dan Sulawesi pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Dengan tradisi pembuatan kapal yang berkembang dan penyebaran teknologi maritim, kapal-kapal pinisi menjadi penting dalam perdagangan dan transportasi di perairan Indonesia.
Inovasi dan Adaptasi Teknologi
Perjalanan pinisi juga melibatkan inovasi dan adaptasi teknologi dari berbagai budaya. Dari pengaruh Tiongkok dalam konstruksi kapal hingga pengaruh Belanda dan Prancis dalam istilah dan desain kapal, pinisi mencerminkan keragaman budaya dan teknologi dalam sejarah maritim Indonesia.
Warisan yang Hidup dan Berkelanjutan
Meskipun telah mengalami perubahan dalam sejarahnya, tradisi pembuatan dan penggunaan kapal pinisi tetap hidup dan berkelanjutan hingga saat ini. Sebagai bagian penting dari identitas maritim Indonesia, pinisi terus menjadi simbol keberanian, keterampilan, dan keindahan dalam perairan Nusantara.
Sumber: id.wikipedia.com
Perkapalan dan pelayaran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025
RMS Titanic, kapal megah Britania Raya, menjadi saksi tragedi memilukan ketika menabrak gunung es pada pelayaran perdana dari Southampton ke New York pada tanggal 15 April 1912. Dalam bencana tersebut, 1514 nyawa melayang, menjadikannya salah satu bencana maritim terburuk dalam sejarah. Dibangun oleh Harland and Wolff di Belfast antara 1909 dan 1911, Titanic merupakan kapal terbesar di dunia pada masanya, dan salah satu dari tiga kapal samudra kelas Olympic yang dioperasikan oleh White Star Line.
Perjalanan Terakhir yang Penuh Harapan dan Mimpi
Para penumpang Titanic, yang terdiri dari orang-orang terkaya di dunia dan lebih dari seribu emigran mencari kehidupan baru di Amerika Utara, berangkat dengan harapan dan mimpi baru. Dengan fasilitas mewah seperti gimnasium, kolam renang, dan restoran kelas atas, Titanic dirancang untuk memberikan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan bagi penumpangnya. Namun, keberangkatan itu juga menjadi awal dari tragedi yang menyayat hati.
Kegagalan Keselamatan yang Membawa Duka
Meskipun dilengkapi dengan teknologi canggih seperti kompartemen kedap air, Titanic tidak memiliki sekoci yang cukup untuk menampung semua penumpangnya. Tabrakan dengan gunung es menyebabkan kerusakan fatal pada lambung kapal, memicu proses tenggelam yang mematikan. Protokol "wanita dan anak-anak dahulu" diikuti dalam peluncuran sekoci, tetapi banyak nyawa yang tidak dapat diselamatkan karena keterbatasan sekoci.
Penyelamatan yang Terlambat dan Trauma yang Bertahan Lama
Meskipun upaya penyelamatan segera dilakukan oleh kapal lain seperti RMS Carpathia, banyak penumpang yang terpaksa menghadapi kematian karena hipotermia dalam air yang dingin. Dari 2224 penumpang, hanya 710 yang berhasil diselamatkan. Tragedi Titanic memicu reaksi dunia, menimbulkan keterkejutan, kemarahan, dan duka yang mendalam. Pemeriksaan publik yang mengikuti membawa perubahan besar dalam regulasi keselamatan laut.
Warisan Titanic: Sebuah Pelajaran Berharga
Salah satu warisan terpenting dari bencana Titanic adalah pembentukan Konvensi Internasional untuk Keselamatan Penumpang di Laut (SOLAS), yang terus mengatur keselamatan maritim hingga saat ini. Meskipun bangkai Titanic masih berada di dasar laut, artefaknya yang diangkat telah menjadi saksi bisu dari tragedi itu dan dipamerkan di museum di seluruh dunia. Titanic tetap menjadi simbol perjalanan manusia yang penuh dengan keberanian, kegagalan, dan pembelajaran.
Sumber: id.wikipedia.com
Pertanian
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 07 Februari 2025
Tantangan
Tekanan abiotik
Hortikultura komersial diperlukan untuk mendukung populasi yang berkembang pesat dengan permintaan akan produknya. Karena perubahan iklim global, suhu yang ekstrem, kekuatan curah hujan, frekuensi banjir, serta panjang dan frekuensi kekeringan meningkat. Bersama dengan penyebab stres abiotik lainnya seperti salinitas, toksisitas logam berat, kerusakan akibat sinar UV, dan polusi udara, terciptalah lingkungan yang penuh tekanan bagi produksi tanaman. Hal ini diekstrapolasi dengan meningkatnya evapotranspirasi, tanah terdegradasi unsur haranya, dan kadar oksigen yang menipis, yang mengakibatkan hilangnya hasil panen hingga 70%.
Tekanan biotik
Organisme hidup seperti bakteri, virus, jamur, parasit, serangga, gulma, dan tanaman asli merupakan sumber tekanan biotik dan dapat menghilangkan nutrisi inang. Tanaman merespons tekanan ini dengan menggunakan mekanisme pertahanan seperti penghalang morfologis dan struktural, senyawa kimia, protein, enzim, dan hormon.Dampak tekanan biotik dapat dicegah dengan praktik-praktik seperti penggabungan pengolahan tanah, penyemprotan, atau Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
Manajemen panen
Perawatan diperlukan untuk mengurangi kerusakan dan kerugian pada tanaman hortikultura selama panen.Gaya kompresi terjadi selama panen, dan barang hortikultura dapat terkena serangkaian dampak selama pengangkutan dan operasi pengemasan. Berbagai teknik digunakan untuk meminimalkan cedera mekanis dan luka pada tanaman seperti:
Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats (CRISPR/Cas9) baru-baru ini mendapatkan pengakuan sebagai metode yang sangat efisien, disederhanakan, tepat, dan berbiaya rendah untuk mengubah genom spesies.Sejak tahun 2013, CRISPR telah digunakan untuk meningkatkan berbagai jenis biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Tanaman dimodifikasi untuk meningkatkan ketahanannya terhadap cekaman biotik dan abiotik seperti parasit, penyakit, dan kekeringan serta meningkatkan hasil panen, nutrisi, dan rasa.Selain itu, CRISPR telah digunakan untuk mengedit sifat-sifat yang tidak diinginkan, misalnya, mengurangi kecoklatan dan produksi zat beracun dan pahit pada kentang. CRISPR juga telah digunakan untuk mengatasi masalah tingkat penyerbukan yang rendah dan hasil buah yang rendah yang biasa terjadi di rumah kaca. Dibandingkan dengan Genetically Modified Organism (GMO), CRISPR tidak menambahkan DNA asing pada gen tanaman.
Organisasi
Ada berbagai organisasi di seluruh dunia yang berfokus untuk mempromosikan dan mendorong penelitian dan pendidikan di semua cabang ilmu hortikultura; organisasi tersebut termasuk Masyarakat Internasional untuk Ilmu Hortikultura dan Masyarakat Ilmu Hortikultura Amerika
Di Inggris, ada dua masyarakat hortikultura utama. The Ancient Society of York Florists adalah perkumpulan hortikultura tertua di dunia dan didirikan pada tahun 1768; organisasi ini terus menyelenggarakan empat pameran hortikultura setiap tahunnya di York, Inggris. Selain itu, The Royal Horticultural Society, yang didirikan pada tahun 1804, adalah badan amal di Inggris yang memimpin dalam mendorong dan meningkatkan ilmu pengetahuan, seni, dan praktik hortikultura di seluruh cabangnya.Organisasi ini membagikan ilmu pengetahuan tentang hortikultura melalui komunitasnya, program pembelajaran, serta taman dan pameran kelas dunia.
Chartered Institute of Horticulture (CIoH) adalah badan profesional yang mewakili para ahli hortikultura di Britania Raya dan Irlandia dan juga memiliki cabang internasional untuk anggota di luar kedua negara tersebut. Masyarakat Ilmu Hortikultura Australia (Australian Society of Horticultural Science) didirikan pada tahun 1990 sebagai masyarakat profesional untuk mempromosikan dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan industri hortikultura Australia.Terakhir, Institut Hortikultura Selandia Baru (New Zealand Horticulture Institute) merupakan organisasi hortikultura yang terkenal lainnya.
Di India, Horticultural Society of India (sekarang Akademi Ilmu Hortikultura India) adalah organisasi tertua yang didirikan pada tahun 1941 di Lyallpur, Punjab (sekarang di Pakistan), namun kemudian dipindahkan ke Delhi pada tahun 1949.Organisasi penting lainnya yang beroperasi sejak tahun 2005 adalah Masyarakat untuk Promosi Hortikultura yang berpusat di Bengaluru. [Kedua masyarakat ini menerbitkan jurnal ilmiah - Jurnal Hortikultura India dan Jurnal Ilmu Hortikultura untuk kemajuan ilmu hortikultura.Hortikultura di negara bagian India, Kerala, dipelopori oleh Misi Hortikultura Negara Bagian Kerala.
Asosiasi Hortikultura Junior Nasional (NJHA) didirikan pada tahun 1934 dan merupakan organisasi pertama di dunia yang didedikasikan hanya untuk pemuda dan hortikultura. Program-program NJHA dirancang untuk membantu kaum muda mendapatkan pemahaman dasar tentang hortikultura dan mengembangkan keterampilan dalam seni dan ilmu pengetahuan yang terus berkembang ini.
Global Horticulture Initiative (GlobalHort) mendorong kemitraan dan tindakan kolektif di antara berbagai pemangku kepentingan di bidang hortikultura. Organisasi ini memiliki fokus khusus pada hortikultura untuk pembangunan (H4D), yang melibatkan penggunaan hortikultura untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan gizi di seluruh dunia. GlobalHort diorganisir dalam sebuah konsorsium organisasi nasional dan internasional yang berkolaborasi dalam penelitian, pelatihan, dan kegiatan yang menghasilkan teknologi yang dirancang untuk memenuhi tujuan yang telah disepakati bersama. GlobalHort adalah organisasi nirlaba yang terdaftar di Belgia.
Disadur dari: https://en.wikipedia.org/