Asosiasi Profesi

Ketua Umum PII: Indonesia Kekurangan Insinyur

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 19 Februari 2025


Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Dr. H. Heru Dewanto. M.Sc.(Eng). IPU, Selasa (23/4), mewisuda 12 insinyur dari Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam kesempatan tersebut, Heru menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak Insinyur dalam membantu pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.

Dari empat puluh Perguruan Tinggi (PT) yang mendapatkan mandat dari PII untuk menyelenggarakan program profesi insinyur, ternyata tidak mampu memenuhi jumlah yang dibutuhkan. "Dalam setahun, hanya enam puluh ribu sarjana teknik yang diluluskan. Diasumsikan setiap PT hanya bisa menghasilkan seratus insinyur. Artinya, dari empat puluh PT hanya bisa menghasilkan empat ratus insinyur," katanya.

Setidaknya ada dua faktor yang menjadi penghambat minimnya lulusan insinyur di Indonesia. Pertama, minat masyarakat untuk mengambil Program Profesi Insinyur. Kedua, kapasitas PT yang terbatas. "Kedua hal inilah yang sedikit banyak menghambat pembangunan infrastruktur di Indonesia saat ini," ujar Heru yang merupakan Alumnus University of Leeds, Inggris, di hadapan para peserta Yudisium.

Oleh karena itu, pria yang menyandang gelar doktor dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini mendorong beberapa perguruan tinggi di Indonesia khususnya yang tidak mendapatkan mandat PII.

Hal ini dalam rangka menciptakan lulusan insinyur yang potensial. Terutama, dapat memenuhi kebutuhan Indonesia akan jumlah lulusan insinyur. Syamsul Arifin, M.Si. menghimbau kepada para calon wisudawan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. "Pendidikan di Indonesia harus terus berkembang," ujarnya.

Selain meluluskan mahasiswa program studi teknik, acara Yudisium kali ini juga mewisuda 147 mahasiswa Fakultas Teknik dari jenjang pendidikan Sarjana hingga Diploma 3.

Disadur dari: umm.ac.id

Selengkapnya
Ketua Umum PII: Indonesia Kekurangan Insinyur

Pendidikan

Preferensi Mahasiswa UGM Terhadap Blended Learning: Hasil Survei PIKA

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 19 Februari 2025


Universitas Gajah Mada (UGM) merilis hasil kajian keadaan belajar mengajar (KBM) di masa pandemi COVID-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan hambatan pelaksanaan belajar mengajar online dari sudut pandang siswa.

Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas responden (54,2%) menginginkan KBM dilakukan secara terpadu, yakni perpaduan daring dan luring. Pengajaran dan pembelajaran campuran terbukti menjadi cara yang paling nyaman untuk mendukung pencapaian keterampilan dan kemampuan dibandingkan dengan dua pilihan lainnya: hanya online atau offline saja.

Responden lainnya memilih KBM online dibandingkan KBM offline. Sedangkan 34,2% responden memilih KMB online, hanya 11,6% yang memilih KMB offline.

Survei PIKA disebarkan kepada 10.800 mahasiswa pascasarjana dan profesi di UGM. Mayoritas responden berasal dari sektor teknik dan dunia usaha sebanyak 1.535 (14%) dan 1.248 (11%). Dari total responden tersebut, sebanyak 66% berasal dari program sarjana, 19% dari program magister, 12% dari program pascasarjana terapan, dan 3% dari program pascasarjana, profesi, dan profesi. Survei dilakukan pada 19 Maret hingga 12 April 2021.

Berdasarkan survei, PIKA juga melaporkan bahwa mahasiswa merasa jenis infrastruktur belajar mengajar daring yang mereka miliki cocok untuk mata kuliah belajar mengajar daring mulai Maret 2020. Sebanyak 67% responden menilai timnya baik atau sangat Bagus. 53% responden mengatakan internet mereka bagus. Namun, ada aspek negatif dari semangat belajar. Hanya 46% responden yang menyatakan lingkungan belajar baik atau sangat baik.

Pada tahap proses pembelajaran online ini, sebagian besar responden setuju bahwa mereka tetap puas dengan kualitas materi kursus, dukungan sumber pembelajaran eksternal, dan pekerjaan guru dalam mengangkut sumber daya. Kekurangan metode pengajaran dan kursus online saat ini adalah kualitas interaksi, kemudahan perolehan keterampilan, kualitas kerja, dan kemudahan pemahaman materi. Kemudahan pemahaman materi mendapat skor minimal 3,12 pada skala Linkert 1 sampai 5, dimana 5 berarti sangat baik.

Selama durasi sinkronisasi, 58,1% responden mengatakan mereka ingin sinkronisasi berlangsung lama. 30 hingga 60 menit. Hanya 28,9% responden yang bersedia melakukan KBM dalam waktu 60 hingga 90 menit.

Menanggapi hasil penyelidikan tersebut, Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Kemahasiswaan, Prof. dokter pergi Djagal Wiseso Marseno, M.Agr mengatakan, keputusan pelaksanaan KBM masih harus menunggu pendapat lain. Gagasan yang dimaksud adalah politik lokal dan nasional DIY serta situasi Corona dan situasi pasca Idul Fitri di Tanah Air.

"Prioritasnya adalah keselamatan mahasiswa, dosen, dan staf terlebih dahulu," kata profesor tersebut. dokter pergi Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., Selasa (20 April).

Prof. Djagal mengatakan, jika tidak ada puncak COVID-19 setelah lebaran, maka KBM tahun pertama 2021/2022 akan digelar dengan kondisi campur aduk. Rencana pertama akan dibagikan secara online pada awal semester, dan rencana kedua akan dibagikan secara online. media luring. Misalnya ada metode Blended Second yang mana pembelajaran berlangsung secara offline selama setengah semester dan online selama setengah semester lainnya sejak awal semester.

"Kami juga mempertimbangkan jenis ilmu di masing-masing disiplin ilmu," pungkas sang profesor. Kerikil \N.

Sumber ugm.ac.id

 

Selengkapnya
Preferensi Mahasiswa UGM Terhadap Blended Learning: Hasil Survei PIKA

Pendidikan

UGM Umumkan Kesiapan Pembelajaran Blended untuk Mahasiswa: KBM Bauran Daring dan Luring

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 19 Februari 2025


REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah telah menerbitkan Keputusan Menteri keempat tentang pendidikan di masa pandemi COVID-19. Sesuai kepmen keempat, seluruh satuan pendidikan di daerah harus ditata dengan standar tertentu untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).

TPM dapat dilaksanakan 100% dan mempertimbangkan berbagai situasi. Menyikapi hal tersebut, Universitas Gajah Mada (UGM) aktif melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka dan offline. . KBM gabungan mendatang akan terbuka untuk seluruh mahasiswa, dengan fokus mahasiswa angkatan 2020. Tahun 2021 memerlukan kerja praktek, penelitian, pengabdian masyarakat, dan tugas akhir.

Dr. Hatma Suryatmojo, Direktur Pusat Inovasi Kebijakan Universitas (PIKA) UGM, menegaskan, UGM siap meluncurkan KBM terpadu dengan pelaksanaan PTM 100%. Sistem tersebut akan mulai diterapkan pada semester I tahun anggaran 2021/2022, terhitung Februari 2022.

"Akan dilanjutkan pada semester berikutnya, tergantung kondisi dan kebutuhan," kata Hatma, Senin (17). . /1).) kata. ).

KBM Mix mengharuskan pengajar yang menjalankan kursus memiliki CPU 100%. Namun pembelajarannya disesuaikan dengan metode dan untuk mencapai hasil pembelajaran, dengan fokus pada kombinasi kegiatan pembelajaran sinkron dan asinkron.

"Sebaiknya guru yang ingin mengajar di kursus harus 100% tatap muka tatap muka, tapi siapa yang 100% % Tidak masalah jika tidak bisa melakukan PTM, tatap muka akan menentukan "persentase kelas dan serahkan pada dosen pengajar".
\ nGuru berhak bekerja : Merancang Pembelajaran Pengajaran Terpadu Fakultas harus mempunyai kesempatan dan program pembelajaran untuk berpartisipasi, kedepannya pengajaran terpadu akan dikelola oleh tim KBM terpadu fakultas ini, termasuk pertemuan tatap muka di kelas. Aplikasi KBM. . dan staf pelatihan. Struktur pendukung yang terkoordinasi. Tim juga membuat rencana untuk serangkaian kelas tatap muka.

Kelas direncanakan untuk tahun ajaran 2021/2022 untuk mencapai hasil. Prinsipnya, setiap mata kuliah harus ada porsi tatap muka luring yang ditentukan sendiri dosen pengampu mata kuliah.

"Jika nanti ada dosen yang memiliki komorbid yang menjadikan tidak bisa mengajar secara luring akan dibuatkan tim teaching di prodi untuk memberikan pembelajaran tatap muka langsung," kata Hatma.

Hatma menekankan, kebijakan KBM Bauran dimunculkan berdasarkan survei satu tahun KBM Daring oleh dosen dan mahasiswa di UGM. Survei menunjukkan jika kebutuhan untuk pelaksanaan KBM Bauran sangat dibutuhkan mahasiswa dan dosen di UGM.

Hasil survei memperlihatkan 78 persen dosen membutuhkan pembelajaran bauran dan 11 persen lain dapat melaksanakan pembelajaran penuh. Lalu, 86 persen mahasiswa memerlukan bauran atau luring penuh dan 14 persen nyaman pembelajaran daring.

Ia menegaskan, pelaksanaan KBM Bauran UGM tetap mengedepankan kesehatan dan keselamatan sebagai prioritas. PTM mengutamakan keselamatan mahasiswa, dosen, tendik dan masyarakat sekitar dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Tim KBM Bauran akan melakukan persiapan menyambut kedatangan mahasiswa yang akan melaksanakan tatap muka luring. Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain mendapatkan izin ikuti KBM Bauran dari orang tua bagi mahasiswa kurang 18 tahun.

Pernyataan kondisi sehat dikuatkan surat sehat dari puskesmas atau GMC dan telah divaksin minimal tahap pertama. Jika ada pelajar yang belum divaksin, berarti dia belum mendapat kuota vaksinasi.

"Selain itu, ada kalanya pelajar tidak bisa divaksin karena alasan tertentu (misalnya karena alasan tertentu) persentase) Mahasiswa yang belum menerima vaksin akan didukung oleh gugus tugas COVID untuk “masih menerima -19 UGM untuk mengakses komputer offline,” kata Hatma.

Sumber republika.co.id

 

 

Selengkapnya
UGM Umumkan Kesiapan Pembelajaran Blended untuk Mahasiswa: KBM Bauran Daring dan Luring

Properti dan Arsitektur

Lamin: Arsitektur Tradisional Kalimantan Timur yang Mampu Menampung 30 Orang dalam Satu Hunian

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 19 Februari 2025


Rumah Lamin atau rumah panjang adalah rumah adat Suku Dayak, Kalimantan Timur. Selayaknya rumah adat lain, arsitektur rumah Lamin mengusung nilai-nilai dan keunikan yang kemungkinan hanya berlaku bagi masyarakat suku Dayak. Mengutip buku digital berjudul Jelajah Arsitektur Lamin Suku Dayak Kenyah oleh Tri Agustin Kusumaningrum, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018, arsitektur rumah Lamin dipengaruhi oleh faktor geografis Kalimantan Timur. Wilayah Kalimantan Timur yang berada di jalur khatulistiwa memiliki struktur tanah gambut dengan banyak kandungan mineral. Mayoritas lingkungannya masih tertutup hutan hujan tropis lebat. Hal tersebut memengaruhi kondisi iklim dan cuaca Kalimantan Timur yang sangat panas dengan tingkat kelembapan yang tinggi, sehingga ikut membentuk karakter rumah Lamin.

Rumah Lamin dihuni secara berkelompok dan tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal, melainkan juga pusat kegiatan suku Dayak. Panjang rumah Lamin berkisar antara 100-200 meter dengan lebar 15-25 meter dan tinggi sekitar 3 meter dari permukaan tanah. Dengan ukuran itu, rumah Lamin mampu menampung sebanyak 12 sampai dengan 30 anggota keluarga.

Akan tetapi, ukuran rumah Lamin juga bisa berubah sesuai dengan kebutuhan, misalnya Lamin Adat Pemung Tawai lebih kecil dengan panjang 40 meter dan lebar 18 meter. Selain itu, rumah Lamin juga seringkali disebut dengan rumah panjang karena berbentuk kotak memanjang dan struktur layang atau panggung untuk menghindari kelembapan tanah. Arsitektur tersebut juga berfungsi untuk memberikan keamanan penghuni rumah dari serangan binatang buas.

Adapun bahan bangunan rumah Lamin sebagaian besar berasal dari kayu ulin karena kuat. Sebagian kecil lainnya diketahui menggunakan kayu meranti, kapur, dan bengkirai. Motif ukir dan gambar yang banyak dijumpai pada rumah Lamin adalah ornamen lengkung yang khas dan dinamis. Pada bagian atap yang disebut dengan kepang atau sirap, memiliki ukuran 70x40 sentimeter pada tiap lembarannya dan terbuat dari kayu ulin. Kepang tersebut disusun dengan teliti untuk menghindari panas terik matahari. Sementara bagian puncak atap rumah Lamin disebut dengan berlubung umaq yang dipasang dari hiasan kayu ukir dan mencuat sampai 2 meter.


Sumber: www.kompas.com 

Selengkapnya
Lamin: Arsitektur Tradisional Kalimantan Timur yang Mampu Menampung 30 Orang dalam Satu Hunian

Asosiasi Profesi

Ikatan Insinyur Indonesia (IEI): Pentingnya Institusi Keinsinyuran Formal dalam Mempromosikan Profesionalisme dan Inovasi

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 19 Februari 2025


Persatuan Insinyur Indonesia (PII) adalah lembaga profesi Insinyur Indonesia yang didirikan pada tahun 1952 oleh Ir. Djuanda Kartawidjaja dan Dr. Rooseno Soeryohadikoesoemo atas penugasan dari Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno. PII merupakan organisasi profesi yang mewakili dan melayani para insinyur di Indonesia.

Misi PII adalah untuk memajukan perkembangan keinsinyuran dan teknologi di Indonesia, serta meningkatkan kompetensi profesional para anggotanya. Organisasi ini memiliki keanggotaan lebih dari 14.000 insinyur profesional, yang berasal dari berbagai bidang teknik, termasuk teknik sipil, mesin, elektro, kimia, dan industri.

Persatuan Insinyur Indonesia

adalah bentuk dasar (oreon) dari segala bentuk. Setiap bentuk senantiasa dapat dikembalikan kepada segi empat. Oleh karena itu PII menyediakan wadah bagi para anggotanya untuk saling bertukar pengetahuan dan ide, berpartisipasi dalam program pengembangan profesi, dan terlibat dalam kesempatan berjejaring. Organisasi ini juga menetapkan standar dan pedoman untuk profesi insinyur di Indonesia, serta bekerja sama dengan lembaga pemerintah, institusi pendidikan, dan pemangku kepentingan industri untuk mendorong kemajuan profesi insinyur di Indonesia.

PII berafiliasi dengan organisasi keinsinyuran internasional, seperti Federasi Organisasi Keinsinyuran Dunia (WFEO) dan Federasi Institusi Keinsinyuran Asia dan Pasifik (FEIAP). Organisasi ini juga menyelenggarakan konferensi, seminar, dan lokakarya internasional, serta berpartisipasi dalam proyek-proyek kolaboratif dengan organisasi keinsinyuran dari negara lain.

Berikut ini adalah beberapa institusi keinsinyuran dari berbagai negara di seluruh dunia:

  1. American Society of Civil Engineers (ASCE) - Amerika Serikat
  2. Institution of Engineering and Technology (IET) - Inggris
  3. Engineers Australia (EA) - Australia
  4. Masyarakat Teknik Sipil Kanada (CSCE) - Kanada
  5. Institusi Insinyur Sipil (Institution of Civil Engineers (ICE)) - Inggris
  6. Institusi Insinyur Mekanik (IMechE) - Inggris
  7. Institusi Insinyur Kimia (Institution of Chemical Engineers (IChemE)) - Inggris
  8. Institusi Insinyur, Malaysia (IEM) - Malaysia
  9. Perhimpunan Insinyur Sipil Jepang (JSCE) - Jepang
  10. Persatuan Insinyur Irlandia - Irlandia
  11. Institusi Insinyur Singapura (Institution of Engineers Singapore (IES)) - Singapura
  12. Asosiasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China (CAST) - China
  13. Asosiasi Insinyur Jerman (VDI) - Jerman
  14. Institusi Teknik Sipil Afrika Selatan (SAICE) - Afrika Selatan
  15. Dewan Teknik India (ECI) - India
  16. Masyarakat Insinyur Nigeria (NSE) - Nigeria
  17. Institusi Teknik dan Teknologi Hong Kong (IET Hong Kong) - Hong Kong
  18. Dewan Teknik Pakistan (Pakistan Engineering Council/PEC) - Pakistan
  19. Persatuan Insinyur Rusia (RUE) - Rusia
  20. Insinyur dan Ahli Geosains British Columbia (EGBC) - Kanada.

Institusi keinsinyuran formal memainkan peran penting dalam mendorong perkembangan profesi keinsinyuran di setiap negara karena beberapa alasan:

  1. Menetapkan standar: Institusi keinsinyuran formal membantu menetapkan standar profesi dalam hal pendidikan, pelatihan, sertifikasi, dan perilaku etis. Hal ini membantu memastikan bahwa para insinyur mempertahankan tingkat kompetensi dan profesionalisme yang tinggi, yang pada gilirannya membantu membangun kepercayaan publik terhadap profesi keinsinyuran.
  2. Mendorong penelitian dan inovasi: Institusi keinsinyuran sering kali mendukung penelitian dan inovasi di bidangnya dengan menyediakan dana, menyelenggarakan konferensi dan seminar, serta menerbitkan makalah penelitian. Hal ini membantu memajukan keadaan mutakhir di bidang teknik dan mempromosikan pengembangan teknologi dan solusi baru.
  3. Menyediakan peluang jaringan: Institusi teknik menyediakan platform bagi para insinyur untuk berjejaring, bertukar ide dan pengetahuan, serta berkolaborasi dalam berbagai proyek. Hal ini dapat menghasilkan peluang bisnis baru, kemitraan, dan pengembangan karier.
  4. Advokasi: Institusi keinsinyuran dapat menjadi suara bagi profesi keinsinyuran dan mengadvokasi kebijakan dan peraturan yang bermanfaat bagi profesi dan publik. Hal ini dapat mencakup isu-isu yang berkaitan dengan infrastruktur, kelestarian lingkungan, dan keselamatan publik.
  5. Pendidikan berkelanjutan dan pengembangan profesi: Institusi keinsinyuran formal menawarkan pendidikan berkelanjutan dan peluang pengembangan profesional bagi anggotanya, membantu mereka untuk tetap mengikuti perkembangan terbaru di bidangnya dan mempertahankan kompetensi profesional mereka.

Institusi keinsinyuran formal memberikan berbagai manfaat bagi para insinyur, profesi keinsinyuran, dan masyarakat secara keseluruhan. Lembaga-lembaga ini membantu memastikan bahwa para insinyur mempertahankan tingkat profesionalisme, kompetensi, dan perilaku etis yang tinggi, serta mendorong inovasi, kolaborasi, dan kemajuan profesi keinsinyuran.

Disadur dari: medium.com/insinyur

Selengkapnya
Ikatan Insinyur Indonesia (IEI): Pentingnya Institusi Keinsinyuran Formal dalam Mempromosikan Profesionalisme dan Inovasi

Pendidikan

UGM Luncurkan KBM Bauran: Mahasiswa Diminta Restu Orang Tua untuk Kuliah Tatap Muka Terbatas

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 19 Februari 2025


Pemerintah mengumumkan peraturan bersama (SKB) baru untuk empat kementerian pendidikan di masa pandemi COVID-19. Sesuai Keputusan Menteri Nomor 4, seluruh satuan pendidikan di daerah yang memiliki aturan khusus minimal harus menyelenggarakan pelatihan tatap muka (PTM). Saat ini, CPU dapat dipertahankan pada 100% dengan berbagai cara yang memungkinkan.
Sesuai peraturan keempat kementerian, Universitas Gajah Mada (UGM) siap mengintegrasikan pengajaran daring dan tatap muka. Pembelajaran (KBM). Offline. Ini merupakan pendekatan tatap muka yang diterapkan Manajemen PTM pada Oktober 2021. Seluruh mahasiswa UGM akan mengikuti KBM Mixto berikutnya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, KBM Mix akan menyasar mahasiswa angkatan 2020 dan 2021, serta mereka yang berminat pada pembelajaran praktik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. , dan akan menyelesaikan pekerjaan akhir Anda.

"UGM menyiapkan KBM Mix Kami siap berangkat. Implementasi CPU 100% mungkin. Sistem ini akan mulai diimplementasikan mulai semester genap tahun akademik 2021/2022 atau sekitar Februari 2022 dapat dilanjutkan pada semester berikutnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan,” terang Kepala Pusat Inovasi Kebijakan Akademik (PIKA) UGM, Dr. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., Senin (17/1).

Dalam pelaksanaan KBM Bauran di semester genap mendatang, UGM tidak mensyaratkan dosen pengampu kuliah untuk bisa menggelar PTM 100%. Namun, perkuliahan bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan memenuhi capaian pembelajaran dan tetap memperhatikan harmonisasi aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron

“Jika dosen pengampu kuliah membutuhkan tatap muka 100% disilakan, tetapi yang tidak bisa PTM 100% tidak menjadi persoalan. Yang menentukan tatap muka di kelas berapa persen itu diserahkan pada dosen pengampu mata kuliah,” paparnya.

Ia menyampaikan dalam KBM bauran ini dosen memiliki keleluasan dalam merancang pembelajaran bagi mahasiswa. Fakultas dan prodi wajib memberikan kesempatan penyelenggaraan perkuliahan secara bauran. Tim KBM Bauran di fakultas inilah yang nantinya akan memfasilitasi penyelenggaraan kuliah secara bauran termasuk pertemuan tatap muka di kelas nantinya.

Saat ini tim KBM Bauran mulai melakukan pemetaan atau pemutakhiran data dosen dan tenaga kependidikan yang eligible melaksankan KBM Bauran. Selain itu, ada ketentuan dukungan struktural. Selain itu, TIM KBM terpadu berencana melaksanakan serangkaian kelas tatap muka untuk mata kuliah yang ditawarkan pada tahun 2021/2022 untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
\ n"Dalam setiap proyek, tatap muka. , offline. , mau dibilang Profesor Means memimpin tim proyek pembelajaran dan memberikan pelatihan tatap muka,” jelasnya.
\ nHartma juga mengatakan, kebijakan belajar mengajar dibuat berdasarkan hasil. Penelitian Pengajaran dan Pembelajaran. 1 tahun Daring. Berdasarkan penelitian, perlunya penerapan KBM Mix dipahami oleh siswa dan guru. Keinginan yang kuat. Survei menemukan bahwa 78% guru ingin, 11% bisa mengajarkan segalanya. Sementara itu, 86% mahasiswa memerlukan pembelajaran secara bauran atau luring penuh dan 14% lainnya merasa nyaman dengan pembelajaran daring.

Hatma menegaskan dalam pelaksanaan KBM Bauran nantinya UGM tetap mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan sebagai prioritas utama. Penyelenggaraan PTM dilaksanakan dengan mengutamakan keselamatan sivitas UGM baik mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan serta masyarakat sekitar dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Berikutnya, tim KBM Bauran juga segera melakukan persiapan menyambut kedatangan mahasiswa yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka luring di kampus UGM. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain telah mendapatkan izin mengikuti KBM Bauran dari orang tua bagi mahasiswa dengan umur kurang dari 18 tahun, pernyataan dalam kondisi sehat yang dapat dikuatkan dengan surat keterangan sehat dari unit Kesehatan Puskesmas atau Gadjah Mada Medical Center (GMC), dan telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 minimal vaksin pertama. Jika terdapat mahasiswa yang belum divaksin, diwajibkan membuat surat pernyataan yang berisi keterangan bahwa yang bersangkutan belum mendapatkan kuota vaksinasi atau tidak bisa divaksinasi karena alasan tertentu (memiliki komorbid). Nantinya mahasiswa yang belum mendapatkan kuota vaksin akan difasilitasi Satgas Covid-19 UGM untuk segera divaksin agar bisa mengikuti PTM luring.

Sumber: ugm.ac.id

 

Selengkapnya
UGM Luncurkan KBM Bauran: Mahasiswa Diminta Restu Orang Tua untuk Kuliah Tatap Muka Terbatas
« First Previous page 835 of 1.280 Next Last »