Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Paper ini, yang ditulis oleh Cenk Tufan, Şemsettin Çiğdem, Yunus Kılıç, dan Gökçen Sayar, membahas peran agility (kelincahan) dan resilience (ketahanan) dalam rantai pasok serta dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur. Dengan meningkatnya ketidakpastian global, perusahaan perlu mengoptimalkan manajemen rantai pasok untuk mempertahankan daya saing mereka.
Definisi dan Kerangka Konseptual
Paper ini mengidentifikasi tiga elemen utama dalam hubungan antara manajemen rantai pasok (SCM) dan kinerja keuangan (FP):
Penelitian ini menyoroti bagaimana kombinasi antara agility dan resilience dapat meningkatkan daya tahan perusahaan terhadap risiko eksternal.
Studi Kasus: Dampak Gangguan Global pada Kinerja Keuangan
Paper ini membahas berbagai contoh gangguan rantai pasok dan dampaknya:
Dengan menerapkan strategi SCM yang agile dan resilient, perusahaan dapat meminimalkan dampak gangguan dan meningkatkan stabilitas keuangan.
Strategi Meningkatkan Agility dan Resilience dalam SCM
1. Strategi Agility untuk Respons Pasar
2. Strategi Resilience untuk Ketahanan Operasional
3. Optimalisasi Manajemen Risiko
Metrik Keberhasilan Integrasi Agility dan Resilience
Paper ini mengidentifikasi beberapa KPI utama untuk menilai efektivitas strategi SCM:
Kritik dan Evaluasi
Meskipun paper ini memberikan wawasan mendalam, ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki:
Kesimpulan
Paper ini menegaskan bahwa integrasi agility dan resilience dalam rantai pasok dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Dengan menerapkan strategi yang tepat, bisnis dapat mengurangi dampak gangguan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mempertahankan daya saing di pasar global.
Sumber Artikel: Tufan, C., Çiğdem, Ş., Kılıç, Y., & Sayar, G. (2024). Agility and Resilience in Supply Chains: Investigating Their Roles in Enhancing Financial Performance. Sustainability, 16, 7842.
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Paper ini, yang ditulis oleh Mahak Sharma, Rose Antony, dan Konstantinos Tsagarakis, membahas faktor-faktor yang mendukung rantai pasok makanan segar yang hijau (green), tangguh (resilient), lincah (agile), dan berkelanjutan (sustainable) (GRAS). Studi ini meneliti bagaimana interaksi antara faktor-faktor ini dapat menciptakan rantai pasok makanan segar (FFSC) yang lebih kuat dan berkelanjutan di India.
Definisi dan Kerangka Konseptual
Paper ini menguraikan empat pilar utama dalam rantai pasok makanan segar:
Keempat elemen ini harus saling terintegrasi untuk menciptakan rantai pasok yang kompetitif dan berdaya tahan.
Studi Kasus: Tantangan dan Dampak Gangguan pada FFSC
Paper ini menganalisis dampak gangguan besar pada rantai pasok makanan segar di India:
Dengan mengadopsi strategi GRAS, perusahaan dapat mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi operasional.
Strategi Implementasi GRAS dalam Rantai Pasok Makanan Segar
1. Strategi Green untuk Efisiensi Lingkungan
2. Strategi Resilient untuk Daya Tahan Rantai Pasok
3. Strategi Agile untuk Respons Pasar
4. Strategi Sustainable untuk Keberlanjutan Jangka Panjang
Metrik Keberhasilan Integrasi GRAS
Paper ini mengidentifikasi beberapa KPI utama untuk menilai efektivitas strategi GRAS:
Kritik dan Evaluasi
Meskipun paper ini memberikan wawasan yang mendalam, ada beberapa aspek yang dapat ditingkatkan:
Kesimpulan
Paper ini menegaskan bahwa integrasi strategi Green, Resilient, Agile, dan Sustainable (GRAS) sangat penting dalam rantai pasok makanan segar. Dengan menerapkan strategi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi dampak lingkungan, dan memperkuat ketahanan rantai pasok.
Sumber Artikel: Sharma, M., Antony, R., & Tsagarakis, K. (2023). Green, Resilient, Agile, and Sustainable Fresh Food Supply Chain Enablers: Evidence from India. Annals of Operations Research.