Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Institut Teknologi Bandung (ITB) memulai kegiatan perkuliahan secara luring pada semester II tahun ajaran 2021/2022. Dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan luring kedepannya, ITB akan mengulangi protokol kesehatan yang diterapkan kepada seluruh peneliti ITB baik dosen, mahasiswa maupun dosen.
"Kami berharap suasana akademik dan hasil pembelajaran yang menjadi ciri khas ITB dapat kembali normal," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Prof. Jaka Sembiring dalam siaran persnya, Senin (15 November).
Menurut Profesor Jaka, selama dua semester terakhir civitas ITB melakukan kegiatan akademik luring terbatas. menjalani kebiasaan baru, juga dalam proses belajar mengajar,” jelasnya.
Guru besar IT itu menjelaskan, kegiatan offline 100 persen dipraktikkan di perkuliahan yang sudah berpengalaman. . sedang belajar ), meliputi latihan, workshop, studio, kuliah lapangan, dan lain-lain. “Kegiatan tersebut pada semester depan akan kami pastikan dan tingkatkan secara offline, tentunya dengan kehati-hatian dan kehati-hatian,” ujarnya.
Ada mekanisme yang tepat dalam pelaksanaannya. praktik, workshop dan kegiatan studio yang dilakukan seluruhnya di kampus. akan disesuaikan. peralatan yang sangat penting untuk menunjang pemahaman materi perkuliahan dan pengembangan karir lebih lanjut.
Selain experiential learning, proses ujian dan ulangan juga berlangsung seluruhnya di kampus. “Metode penilaian secara offline akan diprioritaskan agar dapat digunakan kembali di kampus untuk meningkatkan tingkat penilaian dan kualitas pembelajaran secara lebih efektif,” ujarnya.
Sedangkan aktivitas perkuliahan di dalam kelas tergolong hybrid. format Artinya, ada siswa yang belajar di kelas dan ada pula yang belajar online pada waktu yang bersamaan.
"Instruktur diminta memilih dan menugaskan minimal tiga mata kuliah untuk setiap kelas," kata Jaka.
Mahasiswa mengikuti perkuliahan luring secara bergilir, dengan kapasitas ruangan hingga 50 persen, ujarnya. kekuatan biasa Menurut Jaka, seluruh ruang kelas akan dilengkapi dengan perangkat yang mendukung perkuliahan hybrid sehingga dapat memberikan suasana perkuliahan kepada mahasiswa secara daring juga.
Jaka akan mengundang seluruh mahasiswa ITB ke kampus semester depan, keduanya di Ganesha. Kampus Jatinangor dan Cirebon. “Jadwal kalian ke kampus akan diatur sesuai dengan kapasitas kampus kita masing-masing,” kata Jaka.
Jaka juga menekankan bahwa inisiatif kesehatan menjadi prioritas selama proses perkuliahan. “Seluruh mahasiswa ITB tetap menjadi duta program kesehatan, kita saling peduli, kita peduli satu sama lain sehingga kita bisa meningkatkan suasana akademik dalam kondisi yang sewaktu-waktu bisa berubah,” ujarnya. dari.
Sumber: republika.co.id
Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembelajaran tatap muka (PTM) akan dilaksanakan di Kota Bandung mulai Rabu (9/8) mendatang. Selama PTM, siswa disarankan untuk mendapatkan vaksinasi untuk mencegah penyebaran virus corona di lingkungan sekolah.
Salah satunya akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMK) 3 Bandung. Program vaksinasi ini diikuti oleh 300 siswa kelas 10 hingga 12. Menurut Imel Trihapsari, siswa kelas XI SMK 3 Bandung, pihaknya menerima vaksin dosis pertama. Rencananya dia akan menerima suntikan kedua pada minggu ini.
Imel mengatakan rendahnya CTP di Bandung mungkin aman. Hal ini dapat dilihat dengan melihat ciri-ciri persiapan ujian. Sekolah juga menyediakan alat untuk mendukung praktik (prosedur) kesehatan yang membantu siswa tetap aman dan belajar lebih baik.
"Saya ingin bersekolah di kelas karena lebih mudah belajar online daripada offline. Terkadang, ada sumber daya yang bisa digunakan "Aku tidak baik. “Saya merasa malu kalau mau bertanya karena lebih baik belajar di kelas,” kata Imel.
Kali ini menurut siswa kelas XII SMK 3 Bandung, Bintang, I sebelumnya mendapat suntikan pertama karena Saya ingin pergi ke sekolah dan belajar seperti orang lain.
"Saatnya bersiap-siap untuk PC, tetapi saya rasa saya akan melewatkannya saat belajar di kelas. Saya kehilangan teman-teman. Selama ini lewat Zoom doang belajarnya," kata Bintang.
Bintang mengatakan, selama ini kesulitan untuk sekolah daring (online) khususnya pemenuhuan kuota. Selain itu, sekolah lewat zoom meeting atau google meet sulit dipahami, dibandingkan dengan sekolah di kelas.
Pada vaksiansi massal kali ini, Dinas Pendidikan Pemrpov Jabar bekerja sama dengan sejumlah pihak termasuk CIMB Niaga Finance. Program Vaksinasi Covid-19 ini bertujuan mendukung program akselerasi vaksinasi Covid-19 pemerintah khususnya kota Bandung, guna menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).
Menurut Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Ristiawan Suherman, program vaksinasi ini merupakan bentuk kontribusi pada penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia. Penanganan pandemi bukan hanya tugas pemerintah semata, tetapi juga menjadi tanggung jawab sosial bersama termasuk sektor swasta.
Ristiawan mengatakan, setelah sebelumnya sukses menyelenggarakan vaksinasi massal di Ibu Kota, kegiatan vaksinasi di Kota Bandung ini juga menargetkan sebanyak 1.000 masyarakat yang divaksin. Rangkaian program vaksinasi Covid-19 tahap selanjutnya akan dilaksanakan di beberapa kota besar lainnya.
"Sekarang kita upayakan untuk mempercepat vaksinasi kepada pelajar karena mereka akan menggelar PTM. Oleh karena itu, vaksinasi diperlukan untuk mencegah klaster penyakit dan mengurangi rantai penularan virus, jelasnya.
CIMB Niaga Finance Banyak peserta vaksin yang berusia di bawah 16 tahun. Jenis vaksinnya adalah Sinovac.
Meski sudah mendapat persetujuan PTM, Menteri Pendidikan Barat Dedi Supandi masih berupaya menerapkan PTM di seluruh sekolah. Sekolah juga harus menanyakan pandangan orang tua siswa. Sekolah bertanya kepada orang tua apakah ingin memilih komputer kecil atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Yang penting sepakat, tapi kebijakan akhir ada di kepala sekolah masing-masing," kata Dedi.
Namun dia mengatakan kebijakan dan penerapan protokol 5M akan terus berlanjut. - Faktanya, jika anak sakit, mereka tidak bisa pergi ke sekolah dan terhubung ke CPU. Selain itu, ia dapat menjalankan CPU kecil untuk kelas tertentu, seperti kelas fungsi.
Sumber: republika.co.id
Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO-- Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjalin kerja sama dengan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMEO SEAMOLEC) untuk meningkatkan performa pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19.
Kerja sama antara UNS dan SEAMEO SEAMOLEC diresmikan pada Kamis (23/9). Acara yang digelar secara hybrid tersebut dihadiri oleh Rektor UNS, Jamal Wiwoho, Wakil Rektor Perencanaan, Kerja Sama, Bisnis, dan Informasi, Sajidan, dan Direktur SEAMEO SEAMOLEC, R Alpha Amirrachman.
Kerja sama ini dimaksudkan untuk meningkatkan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan pendidikan terbuka dan jarak jauh. Ruang lingkup kerja sama meliputi pendidikan, penelitian, dan pelatihan, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan teknologi dan informasi komputer, publikasi dan informasi, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertukaran materi ilmiah, dukungan pengembangan institusi, dan penyelengaraan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Rektor UNS, Jamal Wiwoho, sangat berharap kerja sama ini dapat segera dilaksanakan untuk menunjang pelaksanaan kinerja institusi yang lebih baik. "Saya sangat berharap dengan penandatanganan pagi ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan utuh termasuk mahasiswa dan alumninya pintar untuk berbagai profesi. Saya juga berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas pengajaran para dosen dengan pembelajaran yang interaktif," terang Jamal seperti tertulis dalam siaran pers, Kamis.
Direktur SEAMEO SEAMOLEC, R Alpha Amirrachman, menyambut baik kerja sama yang disepakati berjalan selama tiga tahun ke depan ini. R Alpha mengatakan timnya bangga dapat bekerja sama dengan UNS karena UNS merupakan salah satu universitas dan program pengembangan layanan terbaik.
"Pekerjaan yang dilakukan SEAMEO SEAMOLEC merupakan hal yang sangat dinantikan oleh civitas akademika UNS untuk mengabdi. Besar harapan kami bahwa bersama-sama kita dapat mempersiapkan siswa-siswa yang mampu berenang dengan berbagai gaya renang, dalam artian siap dalam segala kondisi saat ini,” ujarnya. bekerja sama dengan UNS: Fakultas Ilmu Pendidikan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), khususnya Universitas Magister Ilmu Pendidikan dan Magister Riset Teknologi Pendidikan, kerjasama tersebut berkembang pada tahun depan proyek blockchain Android, augmented reality dan virtual reality. adalah untuk memberikan pelatihan formal di sektor TIK untuk pembangunan. kompetensi platform pendidikan di dunia.
Kolaborasi ini juga mencakup jurnal manajemen, pelatihan siswa, seminar dan lokakarya, pertukaran guru dan siswa, penelitian dan kegiatan kemasyarakatan. Jaringan kedua belah pihak. Kerja sama ini juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan kegiatan lain yang disepakati kedua belah pihak.
Sumber: republika.co.id
Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
KOMPAS.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama 11 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mendukung upaya pemerintah untuk mengoptimalkan pembelajaran daring di Indonesia.
Hal itu dilakukan dalam rangka mewujudkan Merdeka Belajar untuk semua.
Dihadiri oleh Dirjen Dikti Kemendikbud Ristek Prof. Nizam, perjanjian kerjasama antara UT dan perguruan tinggi mitra, termasuk ITS secara umum bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan pembelajaran daring lewat platform Indonesia Cyber Education (ICE) Institute.
"ICE Institute merupakan galeri pembelajaran daring di Indonesia," ucap Kepala ICE Institute Paulina Pannen, melansir laman ITS, Jumat (7/5/2021).
ICE Institute berperan dalam penyediaan dan pemanfaatan mata kuliah daring yang sudah terkurasi dalam rangka merdeka belajar untuk semua.
Setiap perguruan tinggi mitra diminta berkontribusi 10 mata kuliah untuk ditawarkan secara gratis selama tiga tahun lewat platform ICE Institute.
"Saat ini sudah ada 120 mata kuliah daring yang akan segera diintegrasikan," tutur Paulina.
Melalui kerjasama ini, ICE dapat memfasilitasi perguruan tinggi untuk menyediakan layanan mata kuliah daring ke berbagai pengguna serta memfasilitasi pengguna untuk memilih berbagai mata kuliah daring yang diminatinya secara mudah dan cepat.
"Melalui program ini diharapkan Indonesia dapat mewujudkan merdeka belajar untuk semua dan kedepannya akan lebih banyak menggandeng perguruan tinggi lain," jelas dia.
Dalam sambutannya, Nizam mengungkapkan dukungannya dalam pengembangan ICE Institute.
Nizam berharap dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih pendidikan bisa diakses oleh seluruh rakyat Indonesia dan akan tercipta kolaborasi antar mahasiswa maupun dosen lintas daerah.
"Tanpa sinergi dan gotong royong akan sangat sulit menciptakan sumber daya manusia unggul untuk kemajuan bangsa," jelas dia.
Rektor UT Ojat Darojat dalam sambutannya menyampaikan, ICE Institute ini merupakan salah satu program strategis Kemendikbud Ristek yang penyelenggaraanya di bawah koordinasi UT.
"Program ini merupakan solusi untuk melakukan pemerataan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia," tutur dia.
Menurut Ojat, hadirnya ICE dapat membuka kesempatan belajar untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang berdomisili di perkotaan hingga di daerah terpencil.
"Tidak menutup kemungkinan bahwa program ini ke depannya akan menggandeng mitra-mitra yang ada di luar negeri," ungkapnya.
Terakhir, dia berharap program tersebut dapat memberikan luaran yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.
"Semoga seluruh jerih lelah yang dikorbankan dicatat sebagai amal kebaikan dan upaya ini dapat memberikan warna dalam sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia," pungkas dia.
Sumber: kompas.com
Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Aceh menyelenggarakan webinar nasional bertema “Tantangan dan Solusi Pendidikan Karakter di Masa Pandemi”.
Selain sejumlah tokoh pendidikan Aceh dan nasional, webinar yang berlangsung secara daring melalui Zoom ini menghadirkan Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Dr H Zainut Tauhid Sa'adi MSi yang memberikan keynote speech.
Webinar nasional yang dipandu oleh moderator Rifki Ismail SAg berlangsung mulai pukul 20.00 Wib sampai pukul 23.00 WIB dan dihadiri hampir 500 peserta di seluruh wilayah Indonesia, Selasa (7/9) malam.
Ketua PW Pergunu Aceh, Tgk Muslem Hamdani, MA dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan webinar nasional ini diselenggarakan sebagai upaya Pergunu Aceh untuk mencari solusi terhadap permasalahan pendidikan karakter di masa pandemi Covid-19.
Tgk Muslem menambahkan bahwa pendidikan karakter di masa pandemi tidak berjalan secara efektif, karena pembelajaran secara daring dapat memutuskan mata rantai pertemuan guru dengan siswa.
"Guru tidak bisa memantau langsung perkembangan perilaku siswa. Hal ini mengakibatkan keterbatasan guru dalam membimbing langsung perilaku siswa yang melakukan kesalahan dan ini merupakan salah satu kendala pembinaan karakter siswa di masa pandemi seperti sekarang ini," ujar Tgk Muslem seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Sementara itu, ketua panitia acara, Dr Lismijar MA dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan webinar nasional ini dapat terlaksana karena adanya kerja sama yang baik antara PW Pergunu Aceh dengan PC Pergunu Banda Aceh dan PC Pergunu Aceh Besar.
Lismijar yang didampingi sekretaris panitia, Dr Fakhrul Rijal MA menambahkan bahwa terlaksananya kegiatan webinar nasional juga didukung penuh oleh Kementerian Agama RI, PP Pergunu, UIN Ar-Raniry dan Kemenag Provinsi Aceh.
"Oleh karena itu, panitia sangat berterima kasih kepada wakil Menteri Agama RI, ketua umum PP Pergunu, rektor UIN Ar-Raniry, Kanwil Kemenag Aceh yang telah mendukung terlaksananya kegiatan webinar nasional ini," ujar Lismijar.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Dr Zainut Tauhid Sa'adi yang menjadi keynote speaker (pembicara kunci), dalam paparannya mengatakan bahwa bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia, karena guru bertugas mendidik dan mencerdaskan generasi bangsa. Kemajuan bangsa sangat ditentukan oleh guru.
“Karena itu, walau dalam masa pendemi seperti ini, guru tetap harus bersemangat dalam mendidik dan membina siswa agar menjadi generasi yang bermanfaat untuk bangsa dan agama,” kata Zainut Tauhid.
Ketua Umum PP Pergunu Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA yang menjadi pemateri pertama mengatakan bahwa pembelajaran daring merupakan perpindahan media belajar dari ruang kelas ke dunia maya. Karena itu, memang menjadi kendala bagi guru dalam mendidik siswa.
Namun demikian, pimpinan Pesantren Amanatul Ummah itu mengatakan bahwa walau dalam kondisi Covid-19 seperti ini proses pembelajaran tetap harus berjalan dengan baik agar siswa tetap terdidik dengan baik.
Prof Asep juga menyarankan agar guru dan siswa selalu memperbanyak doa agar terhindar dari virus Corona dan mendapat perlidungan dari Allah SWT.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Warul Walidin Ak MA yang tampil sebagai pamateri kedua menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan salah satu dimensi terpenting dalam pendidikan nasional. “Pendidikan karakter yang selama ini menjadi program prioritas pemerintah juga mengalami dampak yang signifikan setelah pemberlakuan pembelajaran daring,” kata Prof Warul.
Prof Warul menjelaskan tentang bererapa tantangan pendidikan karakter di masa Covid-19 yaitu learning loss, peserta didik kehilangan role model, kehilangan interaksi edukatif, ketidaksiapan orang tua, kegandrungan kepada alat komunikasi yang keterlaluan, kurang kuatnya ruang pendidikan akidah, ibadah dan akhlakul karimah dan ketidakmampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan belajar daring.
Adapun solusi yang ditawarkan Prof Warul adalah adanya kebijakan dan langkah-langkah yang terstruktur dan terukur dalam mengatasi learning loss, memperkuat trilogi pendidikan, adanya penguatan keteladanan secara massif, adanya interaksi edukatif yang lebih intens melalui daring, pendidikan karakter berbasis multiple intelegence, adanya koordinasi guru dengan orang tua siswa, serta pemblokiran situs-situs merusak dan hoaks.
Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg yang tampil sebagai pemateri ketiga menjelaskan bahwa karena keterbatasan guru bertatap muka dan bertemu dengan siswa, maka cukup besar efek yang timbul akibat pembelajaran daring terutama dalam hal pendidikan karakter. Karena itu, menurut Dr Iqbal, peran orang tua sangat diharapkan dalam mengontrol setiap perilaku siswa.
Kabid Penmad Kemenaga Aceh Drs H Mukhlis MPd yang menjadi pemateri terakhir menyampaikan bahwa pendidikan karakter sangat penting dan harus menjadi prioritas. Karena itu, menurutnya, dalam suasan pandemi seperti ini perlu adanya komunikasi dan koordinasi yang intens antara guru dan orang tua siswa agar siswa tidak melakukan hal-hal yang merusak dan merugikan dirinya sendiri dan keluarga.
Sumber: republika.co.id
Pendidikan
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 18 Februari 2025
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X belum bersedia melakukan studi tatap muka (PTM). Ia menegaskan agar seluruh pelajar divaksin sebagai upaya pengendalian PTM.
"Siswa harus divaksin. Kalau tidak, jangan divaksin secara fisik," ujarnya di Kompleks Kepatihan Yogyakarta. kata sultan. , Rabu (25 Agustus) Sebab, ada kekhawatiran jika tidak dipersiapkan dengan matang, bisa muncul klaster baru penyakit COVID-19 di DIY.
Jadi vaksinasi menjadi salah satu langkah untuk menjamin terlaksananya CPU. Itu tidak membuat cluster baru. Sultan mengatakan, saat PTM dilaksanakan, sudah lebih dari 80% pelajar yang divaksin.
Saat ini pihaknya terus memproduksi vaksin khususnya untuk pelajar. Saat itu vaksinasi mandiri guru dilaksanakan 100% DIY.
"Syaratnya semua harus divaksin dulu, guru harus divaksin, dan siswa harus divaksin sebelum tatap muka. Mata. Saya tidak mengerti. “Makanya kami tingkatkan vaksinasi untuk masyarakat umum dan pelajar,” kata Sultan.
Di DIY, sekitar 16.000 pelajar berusia 12 hingga 18 tahun perlu divaksinasi. Saat ini, jumlah siswa SD, SMP, dan SMA akan mencapai 120.000 orang.
Sultan mengatakan, tingkat vaksinasi siswa hanya 40%. Timnya menargetkan vaksin sudah siap pada Oktober 2021.
"Kita bisa (semoga) bisa dilakukan pada September atau awal Oktober," jelasnya. terus mempercepat vaksinasi COVID-19 bagi pelajar. Percepat vaksinasi pelajar dengan tetap melaksanakan vaksinasi di sentra yang direncanakan.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, percepatan vaksinasi pelajar juga menjadi syarat pelaksanaan CPU. Timnya ingin mencapai vaksinasi minimal 70% siswa untuk pelaksanaan PTM.
“Tujuan kami, seluruh siswa yang bersekolah di Kota Jogja minimal 70% tervaksinasi. “Ini merupakan langkah awal pengambilan keputusan strategis kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan pendekatan tatap muka,” kata Haryadi. Dukungan juga diberikan terhadap penerapan protokol medis dari segi sumber daya dan infrastruktur.
"Secara teknis kita sudah siap, misalnya jumlah bangku dan meja. "Sebelumnya 1 meja dan 2 kursi, sekarang 1 meja dan 1 bar, jadi kursi terisi 50%." .
Untuk entri kebutuhan mahasiswa, ditetapkan strategi dengan sistem bilangan berbeda dan minggu seimbang. Haryadi mengatakan mahasiswa dengan derajat berbeda akan mengikuti kelas di hari berbeda. Saya jelaskan:
" Beda bilangan besar pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu “Siswa dengan nomor yang sama diterima pada hari Senin, Rabu, dan Jumat,” jelas Haryadi.
Sumber: republika.co.id