Seni Rupa dan Desain
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Sarana dan bahan
Dalam sejarah umat manusia, seni telah diungkapkan melalui sarana dan bahan yang beragam, mulai dari arang, kapur, batu, kayu, cat hingga teknologi terkini seperti media digital. Seniman-seniman purbakala memanfaatkan bahan-bahan sederhana seperti tulang, kayu dan batu untuk menciptakan suatu gambar atau rancangan. Lambat laun, media seni bergeser menjadi tanah liat yang dibentuk dan dibakar, kemudian menemukan teknik penempaan dan pengecoran untuk menciptakan alat-alat berbahan logam. Di sisi lain, para pelukis menjelajah lingkungan sekitarnya untuk menemukan bahan-bahan berpigmen, seperti kapur, arang, beri-berian, krustasea dan mineral tertentu yang disarikan dari tanah. Cat tempera yang terbuat dari telur adalah bahan yang populer hingga abad ke-15 sebelum akhirnya tergantantikan oleh cat minyak. Cat minyak dan cat air menguasai bentang seni lukis hingga 1940-an tatkala cat akrilik ditemukan. Pada abad ke-20, seniman kemudian mencoba menggabungkan berbagai media, alat dan bahan untuk menciptakan karya seni yang menantang konsepsi manusia tentang dunianya dan estetika seni.
Gambar
Menggambar adalah ungkapan seni yang paling gegas. Sebelum Renaisans, menggambar tidaklah dianggap sebagai sebentuk seni, melainkan hanya sebatas tahap persiapan dari penciptaan karya seni yang sesungguhnya. Cennino Cennini, misalnya, melihat kegiatan menggambar sebagai "pelengkung kemenangan" menuju lukisan. Seniman yang masyhur memanfaatkan kegiatan menggambar sebagai sarana pengungkapan independen adalah Leonardo da Vinci dan Michaelangelo.
Beberapa bahan untuk menggambar yang dikenali dalam sejarah yakni:
Lukis
Semua cat membutuhkan bahan perantara yang dapat mengikat pigmen secara kuat sehingga dapat diterapkan pada pelbagai bidang lukis, seperti tembok, kayu, kulit, kertas, atau kanvas. Bentuk cat awal dibuat dengan mengikat pigmen menggunakan semacam lem berbasis air yang dibuat dari kulit binatang. Bahan perantara lainnya yang mungkin juga digunakan meliputi karet dan resin yang diambil dari pepohonan, kuning dan putih telur, atau lilin lebah. Dari abad ke-15 sampai 20, bahan perantara cat utamanya dibuat dari minyak nabati, khususnya minyak biji flaks.
Cetak
Bentuk paling kuno dari pembuatan kriya cetak memanfaatkan teknik cetak tinggi, di mana gambar tercipta dari menempelkan kertas pada area yang timbul yang sebelumnya telah dilapisi tinta, contohnya seperti pada cukil kayu. Sementara itu dalam teknik intaglio, seperti gravir dan etsa, tinta mengisi area yang turun pada papan cetak yang kemudian akan menempel pada kertas. Teknik cetak lainnya adalah cetak saring dan cetak datar, teknik cetak yang menggunakan permukaan datar, seperti pada teknik cetak batu.
Patung
Menciptakan patung adalah bentuk ungkapan seni pertama dan paling mudah ditemukan dalam berbagai kebudayaan. Patung-patung paling purba ditengarai diciptakan dengan mengubah bentuk suatu benda yang ditemukan menjadi sebentuk manusia atau hewan. Seiring dengan perkembangan teknologi, para seniman mulai menjelajah berbagai kemungkinan dalam menciptakan patung, mulai dari memahat tulang-belulang, kayu, dan batu, hingga menciptakan gerabah dan menemukan teknik pengecoran logam. Berbeda dengan patung-patung Romawi dan Yunani yang masyhur dalam keadaan yang sudah luntur, patung-patung Klasik sesungguhnya jarang dibuat tanpa warna. Pematung mewarnai patungnya dengan pigmen dan batu berharga untuk menghias atau meningkatkan realisme dari karyanya.
Kontemporer
Banyak karya seni kontemporer bertujuan untuk mematahkan ekspektasi pemirsanya tentang kesenian dan kehidupan, sering kali dalam semangat parodi atau pastise. Demi mengejar keaslian dalam berkarya, seniman-seniman kiwari telah menjelajah bermacam ragam sarana dan bahan yang terbayangkan, mulai dari fotografi, papan neon, film hingga video.
Keterjangkauan
Semenjak dahulu kala, karya-karya seni terbaik sengaja dihadirkan untuk menunjukkan kekayaan dan kekuasaan. Karya seni ini sering kali diciptakan dengan menggunakan bahan-bahan berskala besar dan mahal. Banyak karya seni dipesan oleh penguasa politik atau lembaga agama, dengan versinya yang lebih sederhana untuk golongan papan atas dalam masyarakat.
Biarpun demikian, terdapat banyak periode dalam sejarah ketika seni bermutu tinggi tersedia, dalam artian kepemilikan, bagi banyak kalangan dalam masyarakat, terutama dengan media berbahan murah seperti tembikar, yang bertahan di dalam tanah, dan media yang mudah rusak seperti kain dan kayu. Pada banyak kebudayaan yang berbeda-beda, keramik orang asli Amerika ditemukan dalam banyak makam yang membuktikan bahwa benda semacam itu tidak terbatas pada golongan elit, meskipun bentuk karya seni lainnya mungkin terbatas pada kalangan tertentu. Tata cara pembuatan seperti cetakan memungkinkan produksi jumlah besar menjadi lebih mudah dilakukan, dan hal semacam itu digunakan untuk menyediakan tembikar Romawi Kuno dan figurin Tanagra Yunani yang bermutu tinggi ke pasar yang luas. Segel silinder yang memiliki fungsi praktis dan artistik, digunakan secara luas pada kalangan yang kita sebut sebagai kelas menengah di Timur Dekat Kuno. Ketika uang logam telah dipergunakan secara luas, hal ini juga berarti bahwa uang logam telah menjadi sebentuk seni yang telah menjangkau masyarakat yang paling luas.
Inovasi penting lainnya terjadi pada abad ke-15 di Eropa, ketika karya seni cetak mulai dibuat dari cukilan kayu kecil yang umumnya bertema keagamaan. Hasil seni cetak ini sering kali berukuran sangat kecil dan diwarnai secara manual, dan bahkan terjangkau bagi kalangan buruh tani. Mereka menempelkan seni cetak tersebut ke dinding rumah mereka. Sementara itu, pada mulanya buku cetak begitu mahal, tetapi harganya terus turun hingga abad ke-19 yang bahkan kalangan berekonomi rendah dapat membeli ilustrasi cetak. Berbagai macam hasil cetak populer telah menghiasi rumah dan tempat-tempat lainnya selama berabad-abad.
Pada tahun 1661, Kota Basel di Swiss membuka museum seni untuk umum pertama di dunia, yaitu Museum Seni Rupa Basel. Saat ini, koleksinya merentang luas dari permulaan abad ke-15 hingga karya seni mutakhir. Koleksinya yang beraneka ragam membuat museum ini menjadi salah satu museum seni terpenting di dunia. Sejumlah koleksinya meliputi lukisan dan gambar dari seniman-seniman wilayah Rhein Atas antara tahun 1400 dan 1600, serta juga karya seni dari abad ke-19 hingga 21.
Bangunan dan tugu publik, baik yang sekuler maupun yang religius, secara alami menganggap keseluruhan masyarakat dan pengunjung sebagai penonton, sehingga kenampakannya pada khalayak umum merupakan suatu faktor penting dalam perancangannya. Kuil-kuil Mesir yang paling besar dan paling mewah biasanya ditempatkan pada lokasi yang bisa dilihat oleh masyarakat umum, bukan tempat tersembunyi yang hanya bisa dilihat oleh kalangan tertentu. Banyak kawasan dalam istana dan puri kerajaan atau rumah kalangan elite bisa dikunjungi masyarakat umum. Koleksi karya seni kerajaan atau kalangan elite juga dapat dilihat oleh semua orang, dengan atau tanpa biaya masuk. Sebagian juga memiliki kode busana tertentu tanpa membeda-bedakan siapa mereka, seperti di Istana Versailles di mana aksesori tambahan yang sesuai (gesper sepatu perak dan pedang) dapat disewa dari toko di luar.
Di Indonesia, batik merupakan contoh karya seni yang mulanya terbatas pada kalangan tertentu tetapi kemudian menjadi tersedia untuk masyarakat luas. Batik awalnya hanya dikerjakan dengan tangan sehingga hanya tersedia dalam jumlah yang sedikit dan harganya tidak terjangkau. Pada 1840-an, batik dengan teknik cap diperkenalkan dan berhasil mempercepat produksi batik. Selembar kain batik tulis umumnya diselesaikan dalam waktu 2-3 bulan, tetapi dengan teknik cap dapat diselesaikan hanya dalam 2-3 hari saja. Pada 1960-an, teknologi cetak untuk batik diperkenalkan. Sejak saat itu, harga kain batik menjadi jauh lebih murah dari yang sebelumnya dikerjakan menggunakan tangan. Batik juga mampu diproduksi secara massal dalam waktu yang singkat. Oleh sebab itu, batik lantas berhasil menjangkau beragam lapisan dalam masyarakat.
Cabang-cabang seni
Umumnya seni dibagi menjadi dua cabang besar, yakni seni murni (fine art) dan seni terapan (applied art). Seni rupa murni tidak memperhatikan unsur praktis. Karya seni rupa murni adalah ungkapan daya cipta pembuatnya. Cabang-cabang seni rupa murni di antaranya adalah:
Sementara itu, seni rupa terapan merupakan cabang seni yang memperhatikan nilai kepraktisan atau kegunaan dari karya seni.Seni rupa terapan sering kali disebut juga dengan desain. Cabang-cabang seni rupa terapan antara lain adalah sebagai berikut:
Gerakan/aliran seni dan sastra secara lintas sejarah antara lain adalah sebagai berikut:
Asal Barat
Asal Timur
Polemik
Seni dalam perjalanan sejarahnya sering kali menuai kontroversi, yakni dalam bentuk tidak disukai oleh sejumlah pihak yang melihatnya karena berbagai alasan, meskipun sebagian besar kontroversi pra-modern direkam secara samar, atau sama sekali hilang dari pengetahuan modern. Salah satu bentuk kebencian dan penghancuran terhadap seni adalah ikonoklasme. Banyak hal yang dapat melatarbelakangi ikonoklasme, termasuk salah satunya adalah agama. Sementara itu, anikonisme adalah ketidaksukaan secara umum terhadap semua gambar figuratif, atau sering kali hanya yang bersifat religius. Anikonisme dapat ditemui di banyak agama besar. Dalam Seni Islam, penggambaran Muhammad dianggap sebagai hal yang kontroversial. Sebagian karya seni lainnya tidak disukai semata-mata karena menggambarkan atau mewakili penguasa atau pihak yang tidak disegani atau menggambarkan kelompok lain. Kesepakatan tentang nilai-nilai artistik sering kali bersifat konservatif dan dianggap sangat serius oleh para kritikus seni, meskipun sering kali tidak dipandang demikian oleh masyarakat umum. Muatan ikonografi seni dapat menimbulkan kontroversi, seperti penggambaran baru Bunda Maria Jatuh Pingsan dalam adegan Penyaliban Yesus. Pengadilan Terakhir oleh Michelangelo juga dianggap kontroversial karena berbagai alasan, termasuk pelanggaran kesopanan dalam bentuk ketelanjangan dan pose Kristus yang tampak seperti Apollo.
Sumber: https://id.wikipedia.org/
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Zulkifli Zaini mengatakan pada November hingga Januari tahun depan cuaca ekstrem menjadi tantangan besar bagi pasokan batu bara. Sehingga menurut Zulkifli pasokannya perlu dijaga atau mitigasi.
"Kami juga masih memperhatikan ramalan cuaca. Kami mendapatkan informasi bahwa di November Desember sampai Januari tahun depan cuaca akan ekstrem. Kami perlu melakukan beberapa langkah mitigasi," ujar Zulkifli di Komisi VII DPR RI, Senin (15/11).
Zulkifli menjelaskan salah satunya saat ini PLN sedang memperhatikan rantai pasok persoalan batu bara ini. Kata dia, di beberapa PLTU akan diadakan penambahan fasilitas untuk keperluan loading dan unloading batu bara.
"Kami juga memperhatikan dan menyempurnakan rantai pasok. Fasilitas PLTU kami bisa menerima loading unloading dari batubara itu dengan baik. Disamping dengan transportasi dari batubaranya juga. Dalam hal ini perusahaan pelayarannya," tambah Zulkifli.
Selain itu, kedepan kata dia untuk memitigasi pasokan batu bara, pihaknya akan memilih kontrak jangka panjang dibandingkan jangka pendek. Ia juga mengatakan akan mengurangi porsi kontrak dengan trader.
"Kedepan kami akan mengutamakan kontrak jangka panjang dibandingkan kontrak jangka pendek. Kami juga akan berkontrak dengan perusahaan yang punya izin yang terkait dengan penambangan batubara bukan ke trader," ujar Zulkifli.
"PLN siapkan langkah mitigasi cuaca ekstrem untuk jaga pasokan batu bara, dengan fokus pada kontrak jangka panjang dan penyempurnaan fasilitas PLTU. Simak cara PLN atasi tantangan pasokan energi 2023."
Sumber Artikel: republika.co.id
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 atau COP26 yang dihelat di Glasgow, Skotlandia, berakhir pada Sabtu (13/11). Untuk pertama kalinya, konferensi tersebut membidik bahan bakar fosil sebagai pemicu utama pemanasan global.
Hampir 200 negara menerima kesepakatan kompromi COP26 yang bertujuan membatasi pemanasan global tak melampaui 1,5 derajat celcius di atas tingkat pra-industri. Para ilmuwan telah memperingatkan, saat suhu bumi melebihi titik itu, akan ada dampak iklim yang tak terkendali dan tak dapat diubah.
Kesepakatan COP26 secara efektif mengakui bahwa komitmen negara-negara untuk mengurangi emisi karbon belum memadai. Mereka, terutama negara penghasil karbon terbesar, diminta menetapkan target yang lebih ketat tahun depan.
Pembicaraan juga menghasilkan terobosan dalam menyelesaikan aturan untuk mencakup pasar yang dipimpin pemerintah guna penyeimbangan karbon. Perusahaan dan negara dengan tutupan hutan luas telah mendorong sebuah kesepakatan, dengan harapan turut melegitimasi pasar global voluntary offset yang tumbuh cepat.
Kesepakatan itu memungkinkan negara-negara memenuhi sebagian target iklim mereka dengan membeli offset credits yang mewakili pengurangan emisi oleh negara lain. Hal itu berpotensi membuka aliran dana triliunan dolar AS yang dapat dimanfaatkan untuk melindungi hutan, memperluas energi terbarukan, dan proyek-proyek lain guna memerangi perubahan iklim.
Berakhirnya Era Batu Bara
Dalam COP26, muncul klausul yang menyerukan "penghapusan" pembangkit listrik tenaga batu bara. Namun drama muncul di menit-menit akhir. India, didukung Cina dan negara-negara berkembang lainnya yang bergantung pada batu bara, menolak klausul tersebut.
Setelah utusan China, India, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa melakukan pertemuan, redaksional klausul itu diganti "menghentikan secara bertahap" penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara.
Menteri Lingkungan Hidup India Bhupender Yadav mengatakan, revisi itu mencerminkan "keadaan nasional" negara-negara berkembang. "Kami menjadi suara negara-negara berkembang," ujarnya.
Dia mengisyaratkan adanya diskriminasi dalam klausul yang "bisu" terhadap minyak dan gas alam. "Kami melakukan upaya kami untuk membuat konsensus yang masuk akal bagi negara-negara berkembang dan masuk akal untuk keadaan iklim," ujar Yadav mengacu pada fakta bahwa negara-negara kaya, secara historis, telah memproduksi bagian terbesar dari gas rumah kaca.
Perubahan redaksional dalam klausul itu menuai kekecewaan dari banyak negara, termasuk negara-negara kaya di Eropa. "Saya minta maaf atas cara proses ini berlangsung. Saya sangat menyesal," kata Presiden COP26 Inggris, Alok Sharma, merespons kemarahan berbagai negara atas perubahan di menit-menit akhir.
Utusan Meksiko, Camila Isabel Zepeda Lizama, mengatakan, dia yakin banyak negara yang telah dikesampingkan dalam pertemuan utusan Cina, AS, India, dan Uni Eropa. Menurutnya, proses itu tak transparan dan tak inklusif.
"Kami semua memiliki kekhawatiran yang tersisa, tapi diberi tahu bahwa kami tidak dapat membuka kembali teks itu, sementara yang lain masih dapat meminta untuk mengencerkan janji mereka," ujar Lizama.
Kendati menyesalkan, Lizama mengatakan negaranya akan membiarkan teks yang direvisi perihal pembangkit listrik tenaga batu bara tetap berlaku. Menteri Lingkungan Swiss Simonetta Sommaruga mengatakan, perubahan klausul akan mempersulit pembatasan pemanasan hingga 1,5 derajat celcius.
Utusan iklim AS, John Kerry, mengatakan, pemerintah-pemerintah tidak punya pilihan selain menerima perubahan redaksional dalam klausul terkait pembangkit listrik tenaga batu bara yang sebelumnya ditolak India. Namun Kerry meyakinkan bahwa kesepakatan itu adalah kabar baik bagi dunia.
"Kita sebenarnya lebih dekat daripada sebelumnya untuk menghindari kekacauan iklim dan mengamankan udara bersih, air yang lebih aman, dan planet yang lebih sehat," ujar Kerry.
Ilmuwan iklim Australia, Bill Hare, mengkritik langkah yang diambil India untuk mengubah klausul "penghapusan" pembangkit listrik tenaga batu bara. "Perubahan oleh India di menit-menit akhir untuk mengurangi dan bukan menghapus (penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara) sangat mengejutkan," ucapnya.
Menurut dia, India telah lama menjadi penghambat aksi iklim. "Tapi saya belum pernah melihatnya dilakukan secara terbuka," kata Hare.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Greenpeace Jennifer Morgan mengatakan, perubahan redaksional dalam klausul tidak dapat mengubah sinyal yang keluar dari COP26. "Bahwa era batu bara telah berakhir. Jika Anda seorang eksekutif perusahaan batu bara, COP ini melihat hasil yang buruk," ujarnya.
Sumber Artikel: republika.co.id
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Negara pengguna batu bara utama termasuk Polandia, Vietnam dan Chili berkomitmen untuk beralih dari bahan bakar fosil, dalam janji yang dibuat pada KTT iklim COP26. Tetapi beberapa negara yang bergantung pada batu bara terbesar di dunia, termasuk Australia, India, China, dan AS, tidak menandatangani janji tersebut.
Batu bara adalah kontributor tunggal terbesar terhadap perubahan iklim. Inggris mengatakan 190 negara dan organisasi telah bersumpah untuk berhenti menggunakan batu bara.
Penandatangan perjanjian telah berkomitmen untuk mengakhiri semua investasi pembangkit listrik tenaga batu bara baru di dalam negeri dan internasional. Mereka juga telah sepakat untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara pada 2030-an untuk negara-negara ekonomi utama, dan 2040-an untuk negara-negara miskin.
"Akhir dari batu bara sudah di depan mata," kata sekretaris bisnis dan energi Inggris Kwasi Kwarteng, dilansir di BBC, Kamis (4/11).
"Dunia sedang bergerak ke arah yang benar, berdiri siap untuk menutup nasib batu bara dan merangkul manfaat lingkungan dan ekonomi dari membangun masa depan yang didukung oleh energi bersih," tuturnya.
Lebih dari 40 negara telah menandatangani pernyataan tersebut. Polandia, Vietnam, dan Chili termasuk di antara 18 negara yang setuju untuk menghentikan dan tidak membangun atau berinvestasi dalam pembangkit listrik tenaga batu bara baru untuk pertama kalinya.
Tetapi sekretaris bisnis Inggris, Shadow Ed Miliband mengatakan ada kesenjangan yang mencolok dari negara-negara seperti China dan penghasil emisi besar lainnya, yang belum berkomitmen untuk menghentikan peningkatan batu bara di dalam negeri. Dia juga mencatat bahwa tidak ada penghapusan minyak dan gas secara bertahap. Miliband mengatakan pemerintah Inggris telah membiarkan orang lain lolos, terkait hal ini.
Meskipun kemajuan telah dicapai dalam mengurangi penggunaan batu bara secara global, namun masih menghasilkan sekitar 37 persen dari listrik dunia pada tahun 2019. Negara-negara seperti Afrika Selatan, Polandia dan India akan membutuhkan investasi besar untuk membuat sektor energi mereka lebih bersih.
Juan Pablo Osornio, kepala delegasi Greenpeace di COP26, mengatakan bahwa secara keseluruhan pernyataan ini masih jauh dari ambisi yang dibutuhkan untuk bahan bakar fosil dalam dekade kritis ini.
"Cetak kecil tampaknya memberi negara-negara kelonggaran besar untuk memilih tanggal penghentian mereka sendiri, terlepas dari tajuk utama yang mengkilat," ujar Osornio.
Sumber Artikel: republika.co.id
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Turbin angin adalah seperangkat teknologi yang mengubah energi angin menjadi energi kinetik atau energi listrik.
Keseluruhan sistem turbin angin membentuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Secara sederhana dan ringkas, turbin angin memiliki komponen inti yakni bilah, poros, generator, dan tiang penyangga.
Cara kerja turbin angin adalah mengubah energi kinetik yang ada di angin menjadi energi mekanik.
Energi kinetik dari angin menabrak bilah turbin angin. Bilah turbin angin kemudian berputar dan membuat porosnya berotasi.
Rotasi poros inilah yang kemudian menggerakkan generator dan akhirnya menghasilkan listrik.
Rotasi poros turbin angin juga bisa langsung digunakan untuk memutar pompa untuk keperluan irigasi.
Komponen Turbin Angin
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) offshore. PLTB adalah adalah salah satu Sumber Energi Terbarukan.
Sebagaimana dijelaskan di awal artikel, turbin angin memiliki komponen inti yakni bilah, poros, generator, dan tiang penyangga.
Bilah turbin angin merupakan penerima energi kinetik dari angin lalu mengubahnya menjadi energi mekanik yang berupa gerak rotasi poros.
Poros adalah penyalur dari putaran bilah turbin ke generator atau pun pompa. Bila digunakan untuk memutar generator, maka akan menghasilkan listrik.
Generator adalah sebuah alat atau sistem yang mengubah daya mekanis poros turbin angin menjadi energi listrik.
Tiang penyangga dibutuhkan sebagai landasan atau dudukan turbin angin sehingga dapat berdiri tegak baik di darat atau di lepas pantai.
Jenis-jenis Turbin Angin
Secara umum, turbin angin diklasifikasikan menjadi dua jenis yakni turbin angin sumbu horizontal dan turbin angin sumbu vertikal.
Sesuai namanya, turbin angin sumbu horizontal memilik poros horizontal alias mendatar. Menurut Kementerian Energi AS, turbin angin jenis ini sangat umum digunakan di sana.
Sedangkan jenis turbin angin sumbu vertikal memiliki poros verikal alias berbentuk tegak.
Turbin angin sumbu vertikal memiliki beberapa variasi pada bilahnya dan kebanyakan dinamai menurut penemu desainnya.
Sumber Artikel: kompas.com
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Star Energy Geothermal Darajat menyatakan bencana tanah longsor yang terjadi di kawasan Darajat, Blok Cikupakan, Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat (19/11/2021) tak mengganggu operasional pembangkit panas bumi milik perusahaan.
Head of Policy, Government & Public Affairs Star Energy Geothermal Darajat Nungki Nursasongko mengatakan, Star Energy turut prihatin atas kejadian bencana alam tanah longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi tersebut. Kejadian itu juga tidak menyebabkan adanya korban baik luka maupun jiwa dari penduduk setempat dan karyawan Star Energy.
Terkait dengan kerusakan yang ditimbulkan dari bencana alam ini, kata Nungki, Star Energy juga menegaskan tidak ada fasilitas umum yang rusak. Jalan yang rusak akibat longsor tersebut bukanlah fasilitas atau jalan umum melainkan akses operasional pembangkit listrik Star Energy.
"Puji syukur tidak ada korban dan tidak ada kerusakan fasilitas umum. Bahkan, dapat kami pastikan juga tidak ada kerusakan pada fasilitas pembangkitan listrik yang dapat mengakibatkan kebocoran uap," kata Nungki dalam keterangan resminya, yang diterima di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (20/11).
Star Energy telah melakukan koordinasi untuk penanganan bencana dengan BPBD dan pihak terkait lainnya. Perusahaan juga memastikan bencana alam tanah longsor ini tidak mengganggu operasional pembangkitan listrik di unit 1, 2 dan 3 milik Star Energy Darajat.
Sumber Artikel: republika.co.id