Seni Rupa dan Desain

Apa itu Seni? (Sarana dan Bahan)

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025


Sarana dan bahan

Dalam sejarah umat manusia, seni telah diungkapkan melalui sarana dan bahan yang beragam, mulai dari arang, kapur, batu, kayu, cat hingga teknologi terkini seperti media digital. Seniman-seniman purbakala memanfaatkan bahan-bahan sederhana seperti tulang, kayu dan batu untuk menciptakan suatu gambar atau rancangan. Lambat laun, media seni bergeser menjadi tanah liat yang dibentuk dan dibakar, kemudian menemukan teknik penempaan dan pengecoran untuk menciptakan alat-alat berbahan logam. Di sisi lain, para pelukis menjelajah lingkungan sekitarnya untuk menemukan bahan-bahan berpigmen, seperti kapur, arang, beri-berian, krustasea dan mineral tertentu yang disarikan dari tanah. Cat tempera yang terbuat dari telur adalah bahan yang populer hingga abad ke-15 sebelum akhirnya tergantantikan oleh cat minyak. Cat minyak dan cat air menguasai bentang seni lukis hingga 1940-an tatkala cat akrilik ditemukan. Pada abad ke-20, seniman kemudian mencoba menggabungkan berbagai media, alat dan bahan untuk menciptakan karya seni yang menantang konsepsi manusia tentang dunianya dan estetika seni.

Gambar

Menggambar adalah ungkapan seni yang paling gegas. Sebelum Renaisans, menggambar tidaklah dianggap sebagai sebentuk seni, melainkan hanya sebatas tahap persiapan dari penciptaan karya seni yang sesungguhnya. Cennino Cennini, misalnya, melihat kegiatan menggambar sebagai "pelengkung kemenangan" menuju lukisan. Seniman yang masyhur memanfaatkan kegiatan menggambar sebagai sarana pengungkapan independen adalah Leonardo da Vinci dan Michaelangelo.

Beberapa bahan untuk menggambar yang dikenali dalam sejarah yakni:

  • Arang. Arang adalah salah satu bahan tertua yang dikenali dalam dunia seni dan masih jamak digunakan hingga saat ini. Arang untuk penggunaan seni biasanya dipakai pelukis untuk melukis gambaran dasar lukisan mereka. Hal ini dipilih karena goresan arang mudah ditimpa dengan cat tanpa mempengaruhi mutu warna cat di atasnya. Seniman Dylan Eakin menggunakan arang untuk memperhalus hasil lukisannya.
  • Kapur. Kapur putih mulanya digunakan untuk menambahkan sorotan pada sarana gambar lain dan sangat mangkus jika diterapkan pada kertas berwarna. Pigmen seperti besi oksida dimasukkan ke dalam kapur untuk menghasilkan ciri khas lukisan-lukisan Abas Renaisans yang menggunakan kapur merah. Saat ini kapur telah diproduksi dalam pancawarna yang lengkap. Kapur putih juga merupakan bahan yang digunakan dalam teknik Gouache. Teknik Gouache adalah seni lukis hasil perpaduan antara cat air dan akrilik.
  • Pastel. Pastel terbuat dari campuran gum alami dan bubuk pigmen. Bahan ini populer pada abad ke-18 di kalangan seniman potret. Pastel lembut dapat menghasilkan lukisan dengan pembauran warna yang halus dan cerah. Sementara itu, pastel keras lebih cocok digunakan untuk menggambar. Beberapa jenis pastel diantaranya adalah pastel kering, pastel minyak atau lilin.
  • Pena dan tinta. Pena sering digunakan sebagai pengganti kuas yang mampu menggoreskan garis dengan baik. Keutamaan dari tinta di atas kertas kering adalah kemampuannya untuk menghasilkan garis secara tepat dan permanen. Dalam sejarahnya, tinta dibuat dari beragam bahan, seperti karbon, serangga, cumi-cumi hingga krustasea. Tinta yang larut dalam air cenderung lebih mudah pudar dibandingkan dengan tinta yang tahan air. beberapa jenis pulpen yang biasa digunakan dalam seni adalah felt-tip pen, marker pen, dan rollerball pen.
  • Pensil. Bagian hitam dari pensil sesungguhnya terbuat dari sebentuk karbon bernama grafit. Pada abad ke-16 dan 17, satu-satunya tambang padatan grafit hanya berada di kawasan Borrowdale, Danau District, Britania Raya. Barulah pada penghujung abad ke-18, orang Perancis mulai membuat pensil yang kita kenal hari ini dengan mencampurkan grafit nirbentuk bertekstur gembur dengan tanah liat. Saat ini, istilah pensil melingkupi beberapa material sekaligus, termasuk yang terbuat dari pampatan arang, kapur, atau lilin yang dapat dibungkus dengan lapisan kayu sehingga tampak seperti pensil pada umumnya.

Lukis

Semua cat membutuhkan bahan perantara yang dapat mengikat pigmen secara kuat sehingga dapat diterapkan pada pelbagai bidang lukis, seperti tembok, kayu, kulit, kertas, atau kanvas. Bentuk cat awal dibuat dengan mengikat pigmen menggunakan semacam lem berbasis air yang dibuat dari kulit binatang. Bahan perantara lainnya yang mungkin juga digunakan meliputi karet dan resin yang diambil dari pepohonan, kuning dan putih telur, atau lilin lebah. Dari abad ke-15 sampai 20, bahan perantara cat utamanya dibuat dari minyak nabati, khususnya minyak biji flaks.

  • Enkaustik. Lukisan enkaustik atau lukisan lilin panas adalah sarana yang tahan lama dan salah satu teknik utama di Dunia Kuno, digunakan oleh orang-orang Mesir, Yunani dan Romawi untuk melukis pada panel dan tembok. Kata enkaustik berasal dari bahasa Yunani yang artinya "dibakar". Seniman akan melukis menggunakan kuas dan sudip ke bidang lukis. Setelah gambar selesai, seniman akan menyalakan obor dan memanaskan ulang lilin supaya meresap ke bidang gambar.
  • Tempera. Tempera atau tempera telur adalah sarana lukis yang memanfaatkan telur kocok sebagai cat. Pemanfaatan campuran putih telur dengan cat disebut sebagai clarum atau glair, populer di kalangan pelukis iluminasi naskah abad pertengahan. Di sisi lain, para pelukis memanfaatkan campuran kuning telur dengan cat dan disebut sebagai tempera telur.
  • Fresko. Fresko diambil dari bahasa Italia yang artinya segar. Fresko adalah metode lukis yang menerapkan campuran pigmen dan air langsung pada lapisan kapur-plester dinding yang baru saja dilapiskan. Cairan cat kemudian diserap lapisan plaster. Ketika mengering, pigmen telah menyatu dengan dinding tersebut. Fresko sudah dikenal dalam kebudayaan Minoa, Yunani Kuno dan Romawi jauh sebelum digunakan oleh Michaelangelo dan pelukis-pelukis lain semasa Renaisans.
  • Cat minyak. Minyak nabati—utamanya dari kenari, popi atau flaks—telah digunakan sebagai bahan lukis sekian masa sebelum Renaisans, tetapi lebih banyak digunakan di Eropa bagian utara daripada di Italia. Ialah Jan Van Eyck, seorang pelukis Flandria yang perigel, yang berhasil meyakinkan orang-orang Venesia dan kemudian orang-orang Italia dan Eropa pada umumnya untuk beralih ke cat minyak untuk lukisan kanvas, khususnya lukisan potret, pada permulaan abad ke-15. Keunggulan dari penggunaan cat minyak terletak pada kekuatan dan keluwesannya.
  • Cat air. Cat air atau akuarel adalah sarana lukis yang menggunakan pigmen dan pelarut air. Warna-warna yang dihasilkan cat air bersifat transparan sehingga membutuhkan permukaan yang terang untuk menciptakan kesan berpendar, seperti kertas putih. Keahlian khusus dalam memanfaatkan cat air berkembang pesat pada abad ke-18 dan 19 di Britania Raya, terkhusus karya-kaya J. M. W. Turner. Contoh pelukis yang lebih baru melingkupi Emil Nolde dan Paul Klee yang berhasil mendayagunakan sifat kemilau dan kehalusan dari cat air.
  • Gouache. Gouache adalah sejenis cat air yang dicampur dengan bahan putih, seperti kapur, untuk menciptakan warna-warna yang buram (tidak tembus cahaya). Oleh karena itu, gouache lebih cocok untuk lukisan berlapis atau menciptakan lukisan-lukisan yang memiliki rancangan tegas dan berwarna datar.
  • Cat akrilik. Cat akrilik adalah cat yang dibuat dari pigmen bercampur emulsi polimer akrilik. Akrilik dikembangkan pada tahun 1940-an dan dimanfaatkan oleh banyak seniman modern atas kecepatan keringnya dan ketahanannya. Keunggulan cat akrilik adalah sifatnya yang larut dalam air ketika basah, tetapi cepat kering pada permukaan yang tahan lama. Cat air dapat digunakan pada penerapan transparan selayaknya cat air ataupun penerapan impasto yang tebal selayaknya cat minyak. Pelopor penggunaan sarana ini di antaranya meliputi seniman mural kenamaan berkebangsaan Meksiko Orozco dan Siqueros.
  • Kolase. Kolase adalah gabungan bahan-bahan—cetak, kain, bahkan benda padat—yang dipasang pada suatu bidang untuk menciptakan sebuah susunan. Praktikus kolase awal adalah Picasso dan Braque yang sering kali menempelkan potongan-potongan kertas koran dan benda lainnya pada lukisan kubisme mereka. Seniman Jerman Kurt Schwitters melakukan banyak hal untuk mengembangkan penggunaan kolase dengan memasukkan tiket bus dan bahkan sampah jalanan pada susunan puitisnya. Tokoh penting lainnya adalah Max Ernst dan Joseph Cornell yang memperluas pengertian kolase hingga pada bentuk kotak trimatra. Beberapa teknik yang masih bertalian dengan kolase, yaitu di antaranya dekupase dan dekolase.

Cetak

Bentuk paling kuno dari pembuatan kriya cetak memanfaatkan teknik cetak tinggi, di mana gambar tercipta dari menempelkan kertas pada area yang timbul yang sebelumnya telah dilapisi tinta, contohnya seperti pada cukil kayu. Sementara itu dalam teknik intaglio, seperti gravir dan etsa, tinta mengisi area yang turun pada papan cetak yang kemudian akan menempel pada kertas. Teknik cetak lainnya adalah cetak saring dan cetak datar, teknik cetak yang menggunakan permukaan datar, seperti pada teknik cetak batu.

  • Cukil kayu. Ketika teknologi percetakan tersebar dari Jerman ke seluruh Eropa pada penghujung abad ke-15, cukil kayu juga turut tenar dan digunakan secara luas. Untuk membuat cukilan kayu diperlukan alat pencukil berbentuk V yang mampu menghilangkan area negatif pada sebuah desain, membuat area positif lebih tinggi yang siap untuk dilapisi tinta. Salah satu seniman cukil kayu paling berpengaruh ialah Albrecht Dürer. Pada abad ke-18 dan 19, seniman-seniman Jepang menyempurnakan teknik cukil kayu multiwarna yang memanfaatkan percetakan berlapis dengan lapisan terakhir berupa guratan garis gambar berwarna hitam.
  • Gravir dan etsa. Gravir dan etsa adalah teknik cetak dalam yang memungkinkan mencetak garis yang lebih halus, yang tidak dapat dilakukan dengan teknik cukil kayu. Pada proses gravir, alat berbentuk berlian bernama burin digunakan untuk menggores permukaan papan kayu seperti kayu buxus atau papan berbahan logam lunak seperti lempengan tembaga. Berbeda dengan gravir, etsa melibatkan proses kimiawi dalam pembuatannya. Lempengan tembaga mulanya dilapisi lilin tipis, yang disebut dasaran etsa, yang akan bertahan ketika direaksikan bersama asam. Dasaran ini kemudian digores menggunakan pena/jarum ukir untuk menghasilkan gambar. Cairan asam kemudian digunakan untuk mengikis garis-garis yang tidak terlindungi lilin.
  • Litografi. Litografi adalah salah satu teknik cetak datar yang memanfaatkan daya tolak antara air dan minyak. Proses ini ditemukan oleh Aloys Senefelder, seorang dramawan Bavaria, pada tahun 1798.
  • Cetak saring. Cetak saring atau secara tradisional dikenal dengan istilah cetak saring sutra (silkscreen printing) atau serigrafi adalah teknik cetak yang dikembangkan dari cetak stensil. Teknik ini utamanya digunakan untuk keperluan percetakan tekstil komersial. Pada tahun 1930-an, teknik cetak ini banyak digunakan khususnya di Amerika Serikat untuk menghasilkan iklan cetak, seperti poster, selebaran dll.

Patung

Menciptakan patung adalah bentuk ungkapan seni pertama dan paling mudah ditemukan dalam berbagai kebudayaan. Patung-patung paling purba ditengarai diciptakan dengan mengubah bentuk suatu benda yang ditemukan menjadi sebentuk manusia atau hewan. Seiring dengan perkembangan teknologi, para seniman mulai menjelajah berbagai kemungkinan dalam menciptakan patung, mulai dari memahat tulang-belulang, kayu, dan batu, hingga menciptakan gerabah dan menemukan teknik pengecoran logam. Berbeda dengan patung-patung Romawi dan Yunani yang masyhur dalam keadaan yang sudah luntur, patung-patung Klasik sesungguhnya jarang dibuat tanpa warna. Pematung mewarnai patungnya dengan pigmen dan batu berharga untuk menghias atau meningkatkan realisme dari karyanya.

  • Perunggu. Menciptakan patung dengan bahan perunggu adalah teknologi rumit yang dikembangkan secara mandiri di banyak kebudayaan, mulai dari Amerika Selatan, Tiongkok hingga Afrika Barat. Pengecoran perunggu melibatkan proses pembuatan cetakan/mal yang terbuat dari tanah liat, lepa atau lilin.
  • Kayu. Memahat/mengukir kayu ditemukan di seluruh kebudayaan di dunia. Akan tetapi peninggalan berbahan kayu tidak banyak yang bertahan hingga zaman modern karena kelemahannya terhadap pembusukan, kerusakan akibat serangga atau kebakaran. Memahat kayu membutuhkan kemampuan membaca galur kayu. Karya pahatan kayu dapat berupa patung atau figurin, ukiran sebagai hiasan, atau benda lain yang terbuat dari kayu.
  • Batu. Masyarakat prasejarah membuat patung batu mungil, seperti Venus dari Willendorf, sebelum belajar membuat patung besar yang bisa berdiri. Budaya Yunani mempelajari cara membuat patung yang dapat berdiri sendiri dari budaya Mesir yang sebelumnya sudah mampu menciptakan patung-patung kouros. Lambat laun mereka semakin mengembangkan seni memahat batu hingga sampai pada tingkatan naturalisme yang menakjubkan.

Kontemporer

Banyak karya seni kontemporer bertujuan untuk mematahkan ekspektasi pemirsanya tentang kesenian dan kehidupan, sering kali dalam semangat parodi atau pastise. Demi mengejar keaslian dalam berkarya, seniman-seniman kiwari telah menjelajah bermacam ragam sarana dan bahan yang terbayangkan, mulai dari fotografi, papan neon, film hingga video.

  • Fotografi. Fotografi berangsur-angsur berkembang dari bentuk purbanya, kamera obscura. Mulanya fotografi dianggap sebagai bagian seni yang kurang penting. Akan tetapi ada abad ke-20, berkat perkembangan fotografi jurnalistik dan fotografi bentang pandang, fotografi telah mendapatkan status yang lebih tinggi.
  • Seni video. Seni video berkembang dari film seni yang ditangkap menggunakan format 16-mm dan 8-mm, khususnya karya studio The Factory milik Andy Warhol pada 1960-an. Penemuan teknologi video membuka kesempatan baru bagi para seniman dengan pemutaran instan dan pengeditan dalam kamera.
  • Seni instalasi. Tokoh seni instalasi dapat berbentuk banyak ragam dan menggunakan seluruh bahan.
  • Seni bumi. Seni bumi adalah suatu gerakan seni yang timbul pada kisaran 1960-an dan 1970-an di Amerika Serikat dan Inggris. Seniman menggunakan material bumi seperti tanah, pasir, dan batu, untuk menciptakan karya seninya. Dalam penciptaan karya seni bumi, fotografi memegang peran penting karena menjadi satu-satunya sarana untuk mengawetkan seni bumi dalam bentuk visual sebelum karya tersebut berangsur-angsur menghilang secara alami.

Keterjangkauan

Semenjak dahulu kala, karya-karya seni terbaik sengaja dihadirkan untuk menunjukkan kekayaan dan kekuasaan. Karya seni ini sering kali diciptakan dengan menggunakan bahan-bahan berskala besar dan mahal. Banyak karya seni dipesan oleh penguasa politik atau lembaga agama, dengan versinya yang lebih sederhana untuk golongan papan atas dalam masyarakat.

Biarpun demikian, terdapat banyak periode dalam sejarah ketika seni bermutu tinggi tersedia, dalam artian kepemilikan, bagi banyak kalangan dalam masyarakat, terutama dengan media berbahan murah seperti tembikar, yang bertahan di dalam tanah, dan media yang mudah rusak seperti kain dan kayu. Pada banyak kebudayaan yang berbeda-beda, keramik orang asli Amerika ditemukan dalam banyak makam yang membuktikan bahwa benda semacam itu tidak terbatas pada golongan elit, meskipun bentuk karya seni lainnya mungkin terbatas pada kalangan tertentu. Tata cara pembuatan seperti cetakan memungkinkan produksi jumlah besar menjadi lebih mudah dilakukan, dan hal semacam itu digunakan untuk menyediakan tembikar Romawi Kuno dan figurin Tanagra Yunani yang bermutu tinggi ke pasar yang luas. Segel silinder yang memiliki fungsi praktis dan artistik, digunakan secara luas pada kalangan yang kita sebut sebagai kelas menengah di Timur Dekat Kuno. Ketika uang logam telah dipergunakan secara luas, hal ini juga berarti bahwa uang logam telah menjadi sebentuk seni yang telah menjangkau masyarakat yang paling luas.

Inovasi penting lainnya terjadi pada abad ke-15 di Eropa, ketika karya seni cetak mulai dibuat dari cukilan kayu kecil yang umumnya bertema keagamaan. Hasil seni cetak ini sering kali berukuran sangat kecil dan diwarnai secara manual, dan bahkan terjangkau bagi kalangan buruh tani. Mereka menempelkan seni cetak tersebut ke dinding rumah mereka. Sementara itu, pada mulanya buku cetak begitu mahal, tetapi harganya terus turun hingga abad ke-19 yang bahkan kalangan berekonomi rendah dapat membeli ilustrasi cetak. Berbagai macam hasil cetak populer telah menghiasi rumah dan tempat-tempat lainnya selama berabad-abad.

Pada tahun 1661, Kota Basel di Swiss membuka museum seni untuk umum pertama di dunia, yaitu Museum Seni Rupa Basel. Saat ini, koleksinya merentang luas dari permulaan abad ke-15 hingga karya seni mutakhir. Koleksinya yang beraneka ragam membuat museum ini menjadi salah satu museum seni terpenting di dunia. Sejumlah koleksinya meliputi lukisan dan gambar dari seniman-seniman wilayah Rhein Atas antara tahun 1400 dan 1600, serta juga karya seni dari abad ke-19 hingga 21.

Bangunan dan tugu publik, baik yang sekuler maupun yang religius, secara alami menganggap keseluruhan masyarakat dan pengunjung sebagai penonton, sehingga kenampakannya pada khalayak umum merupakan suatu faktor penting dalam perancangannya. Kuil-kuil Mesir yang paling besar dan paling mewah biasanya ditempatkan pada lokasi yang bisa dilihat oleh masyarakat umum, bukan tempat tersembunyi yang hanya bisa dilihat oleh kalangan tertentu. Banyak kawasan dalam istana dan puri kerajaan atau rumah kalangan elite bisa dikunjungi masyarakat umum. Koleksi karya seni kerajaan atau kalangan elite juga dapat dilihat oleh semua orang, dengan atau tanpa biaya masuk. Sebagian juga memiliki kode busana tertentu tanpa membeda-bedakan siapa mereka, seperti di Istana Versailles di mana aksesori tambahan yang sesuai (gesper sepatu perak dan pedang) dapat disewa dari toko di luar.

Di Indonesia, batik merupakan contoh karya seni yang mulanya terbatas pada kalangan tertentu tetapi kemudian menjadi tersedia untuk masyarakat luas. Batik awalnya hanya dikerjakan dengan tangan sehingga hanya tersedia dalam jumlah yang sedikit dan harganya tidak terjangkau. Pada 1840-an, batik dengan teknik cap diperkenalkan dan berhasil mempercepat produksi batik. Selembar kain batik tulis umumnya diselesaikan dalam waktu 2-3 bulan, tetapi dengan teknik cap dapat diselesaikan hanya dalam 2-3 hari saja. Pada 1960-an, teknologi cetak untuk batik diperkenalkan. Sejak saat itu, harga kain batik menjadi jauh lebih murah dari yang sebelumnya dikerjakan menggunakan tangan. Batik juga mampu diproduksi secara massal dalam waktu yang singkat. Oleh sebab itu, batik lantas berhasil menjangkau beragam lapisan dalam masyarakat.

Cabang-cabang seni

Umumnya seni dibagi menjadi dua cabang besar, yakni seni murni (fine art) dan seni terapan (applied art). Seni rupa murni tidak memperhatikan unsur praktis. Karya seni rupa murni adalah ungkapan daya cipta pembuatnya. Cabang-cabang seni rupa murni di antaranya adalah:

  • Seni Lukis
  • Seni Grafis
  • Seni Patung
  • Seni Keramik
  • Seni Pertunjukan
  • Musik

Sementara itu, seni rupa terapan merupakan cabang seni yang memperhatikan nilai kepraktisan atau kegunaan dari karya seni.Seni rupa terapan sering kali disebut juga dengan desain. Cabang-cabang seni rupa terapan antara lain adalah sebagai berikut:

Gerakan/aliran seni dan sastra secara lintas sejarah antara lain adalah sebagai berikut:

Asal Barat

  • Romanesque
  • Gotik
  • Mannerisme
  • Barok
  • Rokoko
  • Klasisisme
  • Klasisisme Weimar
  • Sentimentalisme
  • Romantisisme
  • Musik romantik
  • Romantisisme Jerman
  • Neo-romantisisme
  • Akademisme
  • Realisme
  • Naturalisme
  • Realisme sosialis
  • Realisme magis
  • Pra-Raphaelite
  • Impresionisme
  • Dekaden
  • Simbolisme
  • Modernisme
  • Art Nouveau
  • Gerakan seni dan kriya
  • Pascaimpresionisme
  • Fauvisme
  • Kubisme
  • Primitivisme
  • Ekspresionisme
  • Die Brücke
  • Der Blaue Reiter
  • Avant-garde
  • Dadaisme
  • Futurisme
  • Kubofuturisme
  • Imagisme
  • Imaginisme
  • Konstruktivisme
  • Seni abstrak
  • Orfisme
  • Suprematisme
  • Neoplastisisme
  • De Stijl
  • Funksionalisme
  • Bauhaus
  • Ekspresionisme abstrak
  • Purisme
  • Surealisme
  • Art Deco
  • Minimalisme
  • Pop art
  • Plakatstil
  • Pascamodernisme
  • Seni siborg

Asal Timur

Polemik

Seni dalam perjalanan sejarahnya sering kali menuai kontroversi, yakni dalam bentuk tidak disukai oleh sejumlah pihak yang melihatnya karena berbagai alasan, meskipun sebagian besar kontroversi pra-modern direkam secara samar, atau sama sekali hilang dari pengetahuan modern. Salah satu bentuk kebencian dan penghancuran terhadap seni adalah ikonoklasme. Banyak hal yang dapat melatarbelakangi ikonoklasme, termasuk salah satunya adalah agama. Sementara itu, anikonisme adalah ketidaksukaan secara umum terhadap semua gambar figuratif, atau sering kali hanya yang bersifat religius. Anikonisme dapat ditemui di banyak agama besar. Dalam Seni Islam, penggambaran Muhammad dianggap sebagai hal yang kontroversial. Sebagian karya seni lainnya tidak disukai semata-mata karena menggambarkan atau mewakili penguasa atau pihak yang tidak disegani atau menggambarkan kelompok lain. Kesepakatan tentang nilai-nilai artistik sering kali bersifat konservatif dan dianggap sangat serius oleh para kritikus seni, meskipun sering kali tidak dipandang demikian oleh masyarakat umum. Muatan ikonografi seni dapat menimbulkan kontroversi, seperti penggambaran baru Bunda Maria Jatuh Pingsan dalam adegan Penyaliban Yesus. Pengadilan Terakhir oleh Michelangelo juga dianggap kontroversial karena berbagai alasan, termasuk pelanggaran kesopanan dalam bentuk ketelanjangan dan pose Kristus yang tampak seperti Apollo.

Sumber: https://id.wikipedia.org/

Selengkapnya
Apa itu Seni? (Sarana dan Bahan)

Energi dan Sumber Daya Mineral

Cuaca Ekstrem, PLN akan Mitigasi Pasokan Batu Bara

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025


Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Zulkifli Zaini mengatakan pada November hingga Januari tahun depan cuaca ekstrem menjadi tantangan besar bagi pasokan batu bara. Sehingga menurut Zulkifli pasokannya perlu dijaga atau mitigasi.

"Kami juga masih memperhatikan ramalan cuaca. Kami mendapatkan informasi bahwa di November Desember sampai Januari tahun depan cuaca akan ekstrem. Kami perlu melakukan beberapa langkah mitigasi," ujar Zulkifli di Komisi VII DPR RI, Senin (15/11).

Zulkifli menjelaskan salah satunya saat ini PLN sedang memperhatikan rantai pasok persoalan batu bara ini. Kata dia, di beberapa PLTU akan diadakan penambahan fasilitas untuk keperluan loading dan unloading batu bara.

"Kami juga memperhatikan dan menyempurnakan rantai pasok. Fasilitas PLTU kami bisa menerima loading unloading dari batubara itu dengan baik. Disamping dengan transportasi dari batubaranya juga. Dalam hal ini perusahaan pelayarannya," tambah Zulkifli.

Selain itu, kedepan kata dia untuk memitigasi pasokan batu bara, pihaknya akan memilih kontrak jangka panjang dibandingkan jangka pendek. Ia juga mengatakan akan mengurangi porsi kontrak dengan trader.

"Kedepan kami akan mengutamakan kontrak jangka panjang dibandingkan kontrak jangka pendek. Kami juga akan berkontrak dengan perusahaan yang punya izin yang terkait dengan penambangan batubara bukan ke trader," ujar Zulkifli.

"PLN siapkan langkah mitigasi cuaca ekstrem untuk jaga pasokan batu bara, dengan fokus pada kontrak jangka panjang dan penyempurnaan fasilitas PLTU. Simak cara PLN atasi tantangan pasokan energi 2023."
Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Cuaca Ekstrem, PLN akan Mitigasi Pasokan Batu Bara

Energi dan Sumber Daya Mineral

Batu Bara Dibidik dalam Konferensi Iklim

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025


Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 atau COP26 yang dihelat di Glasgow, Skotlandia, berakhir pada Sabtu (13/11). Untuk pertama kalinya, konferensi tersebut membidik bahan bakar fosil sebagai pemicu utama pemanasan global.

Hampir 200 negara menerima kesepakatan kompromi COP26 yang bertujuan membatasi pemanasan global tak melampaui 1,5 derajat celcius di atas tingkat pra-industri. Para ilmuwan telah memperingatkan, saat suhu bumi melebihi titik itu, akan ada dampak iklim yang tak terkendali dan tak dapat diubah.

Kesepakatan COP26 secara efektif mengakui bahwa komitmen negara-negara untuk mengurangi emisi karbon belum memadai. Mereka, terutama negara penghasil karbon terbesar, diminta menetapkan target yang lebih ketat tahun depan.

Pembicaraan juga menghasilkan terobosan dalam menyelesaikan aturan untuk mencakup pasar yang dipimpin pemerintah guna penyeimbangan karbon. Perusahaan dan negara dengan tutupan hutan luas telah mendorong sebuah kesepakatan, dengan harapan turut melegitimasi pasar global voluntary offset yang tumbuh cepat.

Kesepakatan itu memungkinkan negara-negara memenuhi sebagian target iklim mereka dengan membeli offset credits yang mewakili pengurangan emisi oleh negara lain. Hal itu berpotensi membuka aliran dana triliunan dolar AS yang dapat dimanfaatkan untuk melindungi hutan, memperluas energi terbarukan, dan proyek-proyek lain guna memerangi perubahan iklim.
 

Berakhirnya Era Batu Bara

Dalam COP26, muncul klausul yang menyerukan "penghapusan" pembangkit listrik tenaga batu bara. Namun drama muncul di menit-menit akhir. India, didukung Cina dan negara-negara berkembang lainnya yang bergantung pada batu bara, menolak klausul tersebut.

Setelah utusan China, India, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa melakukan pertemuan, redaksional klausul itu diganti "menghentikan secara bertahap" penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara.

Menteri Lingkungan Hidup India Bhupender Yadav mengatakan, revisi itu mencerminkan "keadaan nasional" negara-negara berkembang. "Kami menjadi suara negara-negara berkembang," ujarnya.

Dia mengisyaratkan adanya diskriminasi dalam klausul yang "bisu" terhadap minyak dan gas alam. "Kami melakukan upaya kami untuk membuat konsensus yang masuk akal bagi negara-negara berkembang dan masuk akal untuk keadaan iklim," ujar Yadav mengacu pada fakta bahwa negara-negara kaya, secara historis, telah memproduksi bagian terbesar dari gas rumah kaca.

Perubahan redaksional dalam klausul itu menuai kekecewaan dari banyak negara, termasuk negara-negara kaya di Eropa. "Saya minta maaf atas cara proses ini berlangsung. Saya sangat menyesal," kata Presiden COP26 Inggris, Alok Sharma, merespons kemarahan berbagai negara atas perubahan di menit-menit akhir.

Utusan Meksiko, Camila Isabel Zepeda Lizama, mengatakan, dia yakin banyak negara yang telah dikesampingkan dalam pertemuan utusan Cina, AS, India, dan Uni Eropa. Menurutnya, proses itu tak transparan dan tak inklusif.

"Kami semua memiliki kekhawatiran yang tersisa, tapi diberi tahu bahwa kami tidak dapat membuka kembali teks itu, sementara yang lain masih dapat meminta untuk mengencerkan janji mereka," ujar Lizama.

Kendati menyesalkan, Lizama mengatakan negaranya akan membiarkan teks yang direvisi perihal pembangkit listrik tenaga batu bara tetap berlaku. Menteri Lingkungan Swiss Simonetta Sommaruga mengatakan, perubahan klausul akan mempersulit pembatasan pemanasan hingga 1,5 derajat celcius.

Utusan iklim AS, John Kerry, mengatakan, pemerintah-pemerintah tidak punya pilihan selain menerima perubahan redaksional dalam klausul terkait pembangkit listrik tenaga batu bara yang sebelumnya ditolak India. Namun Kerry meyakinkan bahwa kesepakatan itu adalah kabar baik bagi dunia.

"Kita sebenarnya lebih dekat daripada sebelumnya untuk menghindari kekacauan iklim dan mengamankan udara bersih, air yang lebih aman, dan planet yang lebih sehat," ujar Kerry.

Ilmuwan iklim Australia, Bill Hare, mengkritik langkah yang diambil India untuk mengubah klausul "penghapusan" pembangkit listrik tenaga batu bara. "Perubahan oleh India di menit-menit akhir untuk mengurangi dan bukan menghapus (penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara) sangat mengejutkan," ucapnya.

Menurut dia, India telah lama menjadi penghambat aksi iklim. "Tapi saya belum pernah melihatnya dilakukan secara terbuka," kata Hare.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Greenpeace Jennifer Morgan mengatakan, perubahan redaksional dalam klausul tidak dapat mengubah sinyal yang keluar dari COP26. "Bahwa era batu bara telah berakhir. Jika Anda seorang eksekutif perusahaan batu bara, COP ini melihat hasil yang buruk," ujarnya.


Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Batu Bara Dibidik dalam Konferensi Iklim

Energi dan Sumber Daya Mineral

190 Negara dan Organisasi Berkomitmen Setop Pakai Batu Bara

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025


Negara pengguna batu bara utama termasuk Polandia, Vietnam dan Chili berkomitmen untuk beralih dari bahan bakar fosil, dalam janji yang dibuat pada KTT iklim COP26. Tetapi beberapa negara yang bergantung pada batu bara terbesar di dunia, termasuk Australia, India, China, dan AS, tidak menandatangani janji tersebut.

Batu bara adalah kontributor tunggal terbesar terhadap perubahan iklim. Inggris mengatakan 190 negara dan organisasi telah bersumpah untuk berhenti menggunakan batu bara.

Penandatangan perjanjian telah berkomitmen untuk mengakhiri semua investasi pembangkit listrik tenaga batu bara baru di dalam negeri dan internasional. Mereka juga telah sepakat untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara pada 2030-an untuk negara-negara ekonomi utama, dan 2040-an untuk negara-negara miskin.

"Akhir dari batu bara sudah di depan mata," kata sekretaris bisnis dan energi Inggris Kwasi Kwarteng, dilansir di BBC, Kamis (4/11).

"Dunia sedang bergerak ke arah yang benar, berdiri siap untuk menutup nasib batu bara dan merangkul manfaat lingkungan dan ekonomi dari membangun masa depan yang didukung oleh energi bersih," tuturnya.

Lebih dari 40 negara telah menandatangani pernyataan tersebut. Polandia, Vietnam, dan Chili termasuk di antara 18 negara yang setuju untuk menghentikan dan tidak membangun atau berinvestasi dalam pembangkit listrik tenaga batu bara baru untuk pertama kalinya.

Tetapi sekretaris bisnis Inggris, Shadow Ed Miliband mengatakan ada kesenjangan yang mencolok dari negara-negara seperti China dan penghasil emisi besar lainnya, yang belum berkomitmen untuk menghentikan peningkatan batu bara di dalam negeri. Dia juga mencatat bahwa tidak ada penghapusan minyak dan gas secara bertahap. Miliband mengatakan pemerintah Inggris telah membiarkan orang lain lolos, terkait hal ini.

Meskipun kemajuan telah dicapai dalam mengurangi penggunaan batu bara secara global, namun masih menghasilkan sekitar 37 persen dari listrik dunia pada tahun 2019. Negara-negara seperti Afrika Selatan, Polandia dan India akan membutuhkan investasi besar untuk membuat sektor energi mereka lebih bersih.

Juan Pablo Osornio, kepala delegasi Greenpeace di COP26, mengatakan bahwa secara keseluruhan pernyataan ini masih jauh dari ambisi yang dibutuhkan untuk bahan bakar fosil dalam dekade kritis ini.

"Cetak kecil tampaknya memberi negara-negara kelonggaran besar untuk memilih tanggal penghentian mereka sendiri, terlepas dari tajuk utama yang mengkilat," ujar Osornio.


Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
190 Negara dan Organisasi Berkomitmen Setop Pakai Batu Bara

Energi dan Sumber Daya Mineral

Cara Kerja Turbin Angin dan Komponennya

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025


Turbin angin adalah seperangkat teknologi yang mengubah energi angin menjadi energi kinetik atau energi listrik.

Keseluruhan sistem turbin angin membentuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).

Secara sederhana dan ringkas, turbin angin memiliki komponen inti yakni bilah, poros, generator, dan tiang penyangga.

Cara kerja turbin angin adalah mengubah energi kinetik yang ada di angin menjadi energi mekanik.

Energi kinetik dari angin menabrak bilah turbin angin. Bilah turbin angin kemudian berputar dan membuat porosnya berotasi.

Rotasi poros inilah yang kemudian menggerakkan generator dan akhirnya menghasilkan listrik.

Rotasi poros turbin angin juga bisa langsung digunakan untuk memutar pompa untuk keperluan irigasi.
 

Komponen Turbin Angin

Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) offshore. PLTB adalah adalah salah satu sumber energi terbarukan.
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) offshore. PLTB adalah adalah salah satu Sumber Energi Terbarukan.

Sebagaimana dijelaskan di awal artikel, turbin angin memiliki komponen inti yakni bilah, poros, generator, dan tiang penyangga.

Bilah turbin angin merupakan penerima energi kinetik dari angin lalu mengubahnya menjadi energi mekanik yang berupa gerak rotasi poros.

Poros adalah penyalur dari putaran bilah turbin ke generator atau pun pompa. Bila digunakan untuk memutar generator, maka akan menghasilkan listrik.

Generator adalah sebuah alat atau sistem yang mengubah daya mekanis poros turbin angin menjadi energi listrik.

Tiang penyangga dibutuhkan sebagai landasan atau dudukan turbin angin sehingga dapat berdiri tegak baik di darat atau di lepas pantai.
 

Jenis-jenis Turbin Angin

Secara umum, turbin angin diklasifikasikan menjadi dua jenis yakni turbin angin sumbu horizontal dan turbin angin sumbu vertikal.

Sesuai namanya, turbin angin sumbu horizontal memilik poros horizontal alias mendatar. Menurut Kementerian Energi AS, turbin angin jenis ini sangat umum digunakan di sana.

Sedangkan jenis turbin angin sumbu vertikal memiliki poros verikal alias berbentuk tegak.

Turbin angin sumbu vertikal memiliki beberapa variasi pada bilahnya dan kebanyakan dinamai menurut penemu desainnya.


Sumber Artikel: kompas.com

Selengkapnya
Cara Kerja Turbin Angin dan Komponennya

Energi dan Sumber Daya Mineral

Longsor di Garut Tak Ganggu Operasional Star Energy

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025


Star Energy Geothermal Darajat menyatakan bencana tanah longsor yang terjadi di kawasan Darajat, Blok Cikupakan, Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat (19/11/2021) tak mengganggu operasional pembangkit panas bumi milik perusahaan.

Head of Policy, Government & Public Affairs Star Energy Geothermal Darajat Nungki Nursasongko mengatakan, Star Energy turut prihatin atas kejadian bencana alam tanah longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi tersebut. Kejadian itu juga tidak menyebabkan adanya korban baik luka maupun jiwa dari penduduk setempat dan karyawan Star Energy.

Terkait dengan kerusakan yang ditimbulkan dari bencana alam ini, kata Nungki, Star Energy juga menegaskan tidak ada fasilitas umum yang rusak. Jalan yang rusak akibat longsor tersebut bukanlah fasilitas atau jalan umum melainkan akses operasional pembangkit listrik Star Energy.

"Puji syukur tidak ada korban dan tidak ada kerusakan fasilitas umum. Bahkan, dapat kami pastikan juga tidak ada kerusakan pada fasilitas pembangkitan listrik yang dapat mengakibatkan kebocoran uap," kata Nungki dalam keterangan resminya, yang diterima di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (20/11).

Star Energy telah melakukan koordinasi untuk penanganan bencana dengan BPBD dan pihak terkait lainnya. Perusahaan juga memastikan bencana alam tanah longsor ini tidak mengganggu operasional pembangkitan listrik di unit 1, 2 dan 3 milik Star Energy Darajat.


Sumber Artikel: republika.co.id

Selengkapnya
Longsor di Garut Tak Ganggu Operasional Star Energy
« First Previous page 516 of 1.090 Next Last »