Pertanian
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Hortikultura adalah seni dan ilmu untuk menanam tanaman. Definisi ini terlihat dari etimologinya, yang berasal dari kata Latin hortus, yang berarti "kebun" dan cultura yang berarti "membudidayakan. Penting untuk dicatat bahwa ada berbagai divisi hortikultura karena tanaman ditanam untuk berbagai tujuan. Divisi-divisi ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada: berkebun, produksi tanaman / perbanyakan tanaman, arborikultura, lansekap, florikultura, dan pemeliharaan rumput. Untuk masing-masing bidang tersebut, terdapat berbagai profesi, aspek, alat yang digunakan, dan tantangan yang terkait; masing-masing membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang sangat khusus dari ahli hortikultura.
Biasanya, hortikultura dicirikan sebagai budidaya tanaman hias, skala kecil / non industri, dibandingkan dengan budidaya tanaman / ternak skala besar yang terlihat di bidang pertanian. Namun, ada beberapa aspek hortikultura yang bersifat industri/komersial seperti produksi rumah kaca di seluruh dunia.
Hortikultura dimulai dengan domestikasi tanaman sekitar 10.000-20.000 tahun yang lalu. Pada awalnya, hanya tanaman untuk makanan yang ditanam dan dipelihara, tetapi pada akhirnya seiring dengan semakin banyaknya manusia yang tinggal menetap, tanaman juga ditanam untuk nilai hiasnya. Hortikultura dianggap telah menyimpang dari pertanian selama abad pertengahan ketika orang mulai menanam tanaman untuk kesenangan/estetika, bukan hanya untuk makanan.
Teknologi yang muncul memajukan industri ini, terutama dalam hal mengubah tanaman agar lebih tahan terhadap parasit, penyakit, dan kekeringan. Teknologi modifikasi seperti Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats (CRISPR/Cas9), juga meningkatkan nutrisi, rasa, dan hasil panen.
Ada banyak organisasi dan perkumpulan hortikultura yang ditemukan di seluruh dunia, yang dibentuk oleh para ahli hortikultura dan mereka yang berkecimpung dalam industri ini. Ini termasuk: The Royal Horticultural Society, International Society for Horticultural Science, The American Society of Horticultural Science,The Horticultural Society of India, The Global Horticulture Initiative, The Chartered Institute of Horticulture, dan The Australian Society of Horticultural Science.
Divisi hortikultura dan jenis-jenis ahli hortikultura
Ada banyak divisi dan sub-divisi dalam hortikultura, hal ini karena tanaman ditanam untuk berbagai alasan. Divisi-divisi hortikultura meliputi:
Ini mencakup budidaya semua tanaman termasuk, namun tidak terbatas pada: pohon hias/semak/tanaman, buah-buahan, sayuran, bunga, rumput, kacang-kacangan, biji-bijian, rempah-rempah, dan tanaman obat/tanaman yang dapat dimakan. Budidaya ini dapat dilakukan di ruang taman, pembibitan, rumah kaca, kebun anggur, kebun buah, taman, area rekreasi, dll.
Bibit bunga di sebuah pasar di Breda, Belanda
Ahli hortikultura, adalah mereka yang mempelajari dan mempraktikkan budidaya tanaman secara profesional. Ada banyak jenis ahli hortikultura dengan jabatan yang berbeda, termasuk: tukang kebun, penanam, petani, arborist, florikulturis, penata taman, ahli agronomi, perancang, arsitek lanskap, spesialis perawatan taman, manajer pembibitan, kurator kebun raya, ahli terapi hortikultura, dan masih banyak lagi. Mereka dapat dipekerjakan oleh berbagai perusahaan/institusi termasuk, namun tidak terbatas pada: kebun raya, kebun pribadi/umum, taman, pemakaman, rumah kaca, lapangan golf, kebun anggur, perkebunan, perusahaan lansekap, pembibitan, institusi pendidikan, dll. Mereka juga bisa menjadi wiraswasta.
Sejarah
Hortikultura dimulai dengan domestikasi tanaman 10.000-20.000 tahun yang lalu, dan sejak saat itu, telah terintegrasi secara mendalam ke dalam sejarah umat manusia. Penting untuk dicatat bahwa domestikasi tanaman terjadi secara independen dalam berbagai peradaban, di seluruh dunia. Sejarah hortikultura tumpang tindih dengan sejarah pertanian dan sejarah botani, karena ketiganya berawal dari domestikasi berbagai tanaman untuk makanan. Di Eropa, pertanian dan hortikultura berbeda pada suatu saat selama Abad Pertengahan.
Praktik awal dalam hortikultura
Praktik awal dalam hortikultura mencakup sejumlah cara yang berbeda yang dilakukan orang untuk mengelola lahan (menggunakan berbagai macam alat), dengan berbagai metode dan jenis tanaman yang dibudidayakan untuk berbagai macam kegunaan. Metode, alat, dan tanaman yang ditanam, selalu bergantung pada budaya dan iklim.
Amerika Utara dan Tengah sebelum dijajah
Ada sejumlah praktik hortikultura tradisional yang kita ketahui saat ini: seperti masyarakat adat di Amerika Utara yang belum terjajah menggunakan biochar untuk meningkatkan produktivitas tanah dengan cara membara limbah tanaman- pemukim Eropa menyebut tanah ini sebagai Terra Preta de Indio.Di Amerika Utara, penduduk asli menanam jagung, labu, dan bunga matahari - di antara tanaman lainnya. Budaya Mesoamerika berfokus pada budidaya tanaman dalam skala kecil, seperti milpa atau ladang jagung, di sekitar tempat tinggal mereka atau di petak-petak khusus yang sesekali dikunjungi selama migrasi dari satu daerah ke daerah berikutnya.Di Amerika Tengah, suku Maya melibatkan penambahan hutan dengan pohon-pohon yang berguna seperti pepaya, alpukat, kakao, ceiba, dan sawo. Di ladang, berbagai tanaman seperti kacang-kacangan, labu, labu, dan cabai ditanam. Ahli hortikultura pertama di banyak budaya, sebagian besar atau secara eksklusif adalah perempuan.
Penggunaan historis tanaman dalam hortikultura
Selain nilai obat dan nutrisi yang dimiliki tanaman, tanaman juga ditanam untuk keindahannya, dan untuk mengesankan dan menunjukkan kekuasaan, pengetahuan, status, dan bahkan kekayaan dari mereka yang memegang kendali atas bahan tanaman yang dibudidayakan. Kekuatan simbolis yang dimiliki tanaman ini telah ada bahkan sebelum awal budidaya mereka.
Ada bukti bahwa berbagai kebun yang dikelola oleh suku Aztec bersifat sakral, karena mereka menanam tanaman yang memiliki nilai religius. Tanaman ditanam untuk hubungan metaforis mereka dengan Dewa dan Dewi.Bunga memiliki kekuatan simbolis dalam upacara keagamaan, karena mereka dipersembahkan kepada para Dewa, serta diberikan dalam upacara kepada para pemimpin untuk menunjukkan hubungan mereka dengan para Dewa.
Aspek hortikultura
Perbanyakan
Perbanyakan tanaman dalam hortikultura adalah proses di mana perbanyakan suatu spesies dilakukan, meningkatkan jumlah individu tanaman. Perbanyakan melibatkan metode seksual dan aseksual. Dalam perbanyakan seksual digunakan benih, sedangkan perbanyakan aseksual melibatkan pembagian tanaman, pemisahan umbi, umbi, dan umbi - dengan menggunakan teknik seperti pemotongan, pelapisan, pencangkokan.
Pemilihan tanaman
Ketika memilih tanaman untuk dibudidayakan, seorang ahli hortikultura dapat mempertimbangkan aspek-aspek berdasarkan tujuan penggunaan tanaman dan dapat mencakup morfologi tanaman, kelangkaan, dan kegunaan.Ketika memilih tanaman untuk lanskap, ada pengamatan lokasi yang harus dilakukan terlebih dahulu. Pertimbangan mengenai jenis tanah, suhu/iklim, cahaya, kelembaban, dan tanaman yang sudah ada sebelumnya. Evaluasi lingkungan yang diberikan ini menjadi pertimbangan saat memilih bahan tanaman untuk lokasi tersebut. Pemilihan tanaman mungkin untuk tampilan tahunan, atau mungkin untuk penanaman yang lebih permanen. Karakteristik tanaman seperti tinggi/ukuran dewasa, warna, kebiasaan tumbuh, nilai hias, waktu berbunga, dan potensi invasif merupakan hal yang menentukan proses pemilihan tanaman.
Mengontrol variabel lingkungan atau tumbuh
Faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan tanaman meliputi: suhu, cahaya, air, pH, ketersediaan nutrisi, kejadian cuaca (hujan, salju, hujan es, hujan es dan hujan beku, embun, angin dan embun beku), kelembaban, ketinggian, medan, dan efek iklim mikro.Dalam hortikultura, variabel-variabel lingkungan ini dapat dihindari, dikontrol, atau dimanipulasi di lingkungan pertumbuhan dalam ruangan.
Suhu
Tanaman membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Kontrol suhu dapat dilakukan melalui berbagai metode. Menutupi tanaman dengan plastik dalam bentuk kerucut - yang disebut topi panas, atau terowongan, dapat membantu memanipulasi suhu di sekitarnya. Mulsa juga merupakan metode yang efektif untuk melindungi tanaman di luar ruangan dari embun beku selama musim dingin. Di dalam, metode pencegahan embun beku lainnya termasuk penggunaan mesin angin, pemanas, dan alat penyiram.
Cahaya
Tanaman telah berevolusi untuk membutuhkan jumlah cahaya yang berbeda, dan lamanya siang hari; pertumbuhan dan perkembangannya ditentukan oleh jumlah cahaya/intensitas cahaya yang diterimanya. Kontrol ini dapat dicapai secara artifisial melalui penggunaan lampu neon dalam pengaturan dalam ruangan. Memanipulasi jumlah cahaya juga dapat mengontrol pembungaan. Memperpanjang hari mendorong pembungaan tanaman yang berumur panjang dan mencegah pembungaan tanaman yang berumur pendek.
Air
Metode pengelolaan air melibatkan penggunaan sistem irigasi/drainase, dan mengendalikan kelembaban tanah sesuai kebutuhan spesies. Metode irigasi meliputi irigasi permukaan, irigasi sprinkler, sub-irigasi, dan irigasi tetes. Volume air, tekanan, dan frekuensi diubah untuk mengoptimalkan lingkungan tumbuh. Dalam skala kecil, penyiraman dapat dilakukan secara manual.
Media tanam dan pengelolaan tanah
Pemilihan media tanam dan komponen-komponen pada media membantu mendukung kehidupan tanaman. Di dalam lingkungan rumah kaca, petani dapat memilih untuk menanam tanaman mereka dalam sistem akuaponik di mana tidak ada tanah yang digunakan. Seringkali petani dalam lingkungan rumah kaca akan memilih campuran tanpa tanah yang tidak menyertakan komponen tanah alami. Campuran ini menawarkan keuntungan seperti penyerapan air, kemandulan, dan umumnya sangat tersedia di industri.
Metode pengelolaan tanah sangat luas, tetapi mencakup penggunaan pupuk, rotasi tanaman terencana untuk mencegah degradasi tanah yang terlihat pada monokultur, pemberian pupuk, dan analisis tanah.
Pengendalian dengan menggunakan lingkungan tertutup
Faktor abiotik seperti cuaca, cahaya, dan suhu adalah hal-hal yang dapat dimanipulasi dengan lingkungan tertutup seperti rumah kaca, rumah kaca, konservatori, rumah poli, dan rumah teduh. Bahan-bahan yang digunakan dalam konstruksi bangunan-bangunan ini dipilih berdasarkan iklim, tujuan, dan anggaran.
Rangka dingin menyediakan lingkungan tertutup, dibangun dekat dengan tanah dan dengan bagian atas yang terbuat dari kaca atau plastik. Kaca atau plastik memungkinkan sinar matahari masuk ke dalam bingkai pada siang hari dan mencegah hilangnya panas yang seharusnya hilang sebagai radiasi gelombang panjang pada malam hari. Hal ini memungkinkan tanaman untuk mulai ditanam sebelum musim tanam dimulai. Rumah kaca/konservatori memiliki fungsi yang serupa, tetapi konstruksinya lebih besar dan dipanaskan dengan sumber energi eksternal. Mereka dapat dibangun dari kaca, meskipun sekarang terutama terbuat dari lembaran plastik. Rumah kaca yang lebih mahal dan modern dapat mencakup kontrol suhu melalui naungan dan kontrol cahaya atau AC serta penyiraman otomatis. Rumah teduh menyediakan naungan untuk membatasi kehilangan air melalui evapotranspirasi.
Disadur dari: https://en.wikipedia.org/
Pertanian
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Jika Anda mencari karir yang berdampak dalam pertanian atau budidaya tanaman, Anda mungkin bertanya-tanya apakah Anda harus mempelajari hortikultura vs pertanian. Metode pertanian yang berbeda namun terkadang tumpang tindih ini memiliki pro dan kontra.
Mempelajari hortikultura atau pertanian dapat memberi Anda pengetahuan dan alat untuk membuat perubahan positif dan membuat produksi pangan lebih berkelanjutan. Teruslah membaca untuk mengetahui bagaimana hortikultura dan pertanian yang berkelanjutan adalah kunci bagi kelangsungan hidup masyarakat kita. Artikel ini juga menjawab pertanyaan, apa perbedaan antara pertanian dan hortikultura?
Apa itu hortikultura?
Hortikultura adalah ilmu yang mempelajari tentang budidaya tanaman dan tumbuhan untuk konsumsi manusia atau tujuan estetika seperti berkebun. Hortikultura biasanya dilakukan dalam skala kecil seperti rumah kaca atau hamparan bunga formal. Hortikultura berhubungan dengan budidaya semua jenis flora, dari pohon dan semak belukar hingga bunga dan sayuran. Ahli hortikultura mempelajari tanaman dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitasnya.
Sub-disiplin hortikultura meliputi:
Manfaat hortikultura
Hortikultura menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi untuk meningkatkan hasil panen yang dihasilkan oleh tanaman. Ini berarti lebih banyak makanan di kebun komunitas Anda atau lebih banyak produk untuk dijual di pasar petani. Hortikultura sering kali menggunakan tumpang sari, atau polikultur, yang telah digunakan oleh penduduk asli selama berabad-abad untuk mengolah tanah secara berkelanjutan. Sebagai contoh, suku Iroquois selalu menanam jagung, kacang-kacangan, dan labu secara bersamaan. Ketiga tanaman tersebut saling memberikan manfaat satu sama lain, meningkatkan hasil dan kualitas tanaman pangan dan umur tanah.
Kelemahan hortikultura
Biasanya, hortikultura membutuhkan investasi besar di muka untuk membeli peralatan, tanah, tanaman, dan persediaan lainnya. Biasanya sangat padat karya, dan bekerja di luar berarti terpapar bahaya lingkungan. Kebun, rumah kaca, dan pertanian perkotaan juga menarik hewan pengerat dan hewan kecil lainnya yang dapat menjadi hama.
Kekurangan lain dari hortikultura adalah konsumsi air yang tinggi dan kontaminasi air jika Anda menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya di kebun Anda. Terakhir, hortikultura terkadang menyebabkan lebih banyak spesies invasif di suatu daerah seperti hemlock beracun yang dibawa ke negara ini untuk tujuan estetika.
Apa itu pertanian?
Pertanian melibatkan budidaya tanaman dan hewan berskala besar, biasanya untuk makanan. Pertanian meliputi pertanian tradisional dan peternakan. Tanaman dan produk hewan yang umum diproduksi di AS termasuk jagung, kedelai, daging sapi, dan kapas.
Manfaat pertanian
Peradaban manusia tidak akan ada tanpa pertanian. Manfaat utama pertanian adalah menyediakan sumber daya penting bagi masyarakat kita, yaitu makanan. Pertanian juga menyediakan banyak pekerjaan, bahan untuk obat-obatan, dan bahan mentah lainnya seperti wol dan kulit.
Hidroponik dan akuaponik sering digunakan dalam pertanian. Praktik-praktik ini juga dapat digunakan dalam hortikultura, tetapi manfaatnya akan bertambah jika digunakan dalam produksi skala besar. Hidroponik dan akuaponik melibatkan penanaman tanaman di dalam air. Akuaponik juga melibatkan ikan di dalam air untuk menyediakan pupuk alami bagi tanaman. Praktik berkelanjutan ini dapat membantu meningkatkan produksi tanaman dan makanan laut di masa depan.
Kelemahan pertanian
Dampak lingkungan dari pertanian monokultur terlihat pada penipisan tanah, membuat tanah tidak dapat digunakan untuk budidaya. Praktik pertanian yang tidak berkelanjutan juga menyebabkan peningkatan pemanasan global. Sebagai contoh, produksi daging menghasilkan 14% emisi karbon yang dihasilkan oleh manusia di dunia. Penggunaan pestisida yang berlebihan telah membahayakan pekerja dan hewan serta mencemari pasokan air. Namun, kerugian ini dapat dikurangi dengan menerapkan praktik yang lebih berkelanjutan.
Perbedaan antara hortikultura dan pertanian
Apa perbedaan antara hortikultura dan pertanian? Perbedaan utama antara hortikultura dan pertanian adalah skala produksi. Hortikultura berfokus pada produksi tanaman skala kecil, dan pertanian berfokus pada produksi skala besar yang berarti hasil yang lebih tinggi. Pertanian cenderung monokultur, sedangkan hortikultura cenderung polikultur.
Beberapa orang menganggap hortikultura sebenarnya adalah bagian dari pertanian. Mengapa hortikultura penting bagi pertanian? Hortikultura mengkhususkan diri dalam meningkatkan kualitas dan hasil panen tanaman yang dapat digunakan untuk membuat praktik pertanian lebih efektif dan berkelanjutan. Hal ini termasuk membuat tanaman lebih bergizi dan tahan terhadap penyakit.
Pentingnya hortikultura berkelanjutan
Ahli hortikultura dapat bekerja sama dengan perencana kota untuk meningkatkan hubungan simbiosis antara manusia dan lingkungan. Ada beberapa cara mudah untuk melakukan hal ini, seperti memasang bioswales di rumah, taman, dan kebun. Bioswales adalah hamparan miring spesies tanaman asli dengan akar penyaringan yang dalam yang menciptakan habitat bagi satwa liar dan mengumpulkan air hujan. Merancang teknologi seperti bioswales dan mengedukasi masyarakat tentang berkebun yang berkelanjutan adalah beberapa tanggung jawab ahli hortikultura.
Dengan gelar di bidang hortikultura berkelanjutan dari Unity Environmental University, Anda akan mengembangkan keterampilan untuk memulai pertanian perkotaan Anda sendiri, merancang sistem hidroponik, atau meneliti cara meningkatkan hasil panen pohon buah-buahan.
Pentingnya pertanian berkelanjutan
Mengadopsi praktik pertanian yang lebih berkelanjutan sangat penting untuk terus memberi makan populasi manusia yang terus bertambah dalam iklim global yang terus berubah. Pertanian skala besar mulai menggabungkan lebih banyak tumpang sari, metode pengendalian pestisida yang ramah lingkungan, dan konservasi air ke dalam praktik mereka.
Pemilik bisnis juga dapat membuat dampak dengan mengubah cara mereka mengelola pertanian mereka. Jika Anda tertarik dengan manajemen bisnis yang berkelanjutan, pertimbangkan untuk mengambil gelar di bidang pangan dan pertanian berkelanjutan dari Unity Environmental University.
Disadur dari: https://unity.edu/
Pertanian
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Profesor Aziz Purwantoro mengemukakan bisnis benih hortikultura di Indonesia memiliki prospek menjanjikan untuk terus dikembangkan sebagai peluang usaha pada sektor pertanian.
"Di bidang pertanian, industri perbenihan ini yang paling menopang. Satu kilo benih saja bisa dijual hingga ratusan ribu rupiah," kata Aziz Purwantoro dalam keterangannya di Yogyakarta, Jumat.
Menurut ia, industri benih hortikultura di Indonesia semakin tumbuh dan berkembang dengan banyaknya jenis varietas baru untuk tanaman sayuran dan buah-buahan yang dirilis ke publik.
"Selama 13 tahun saya menjadi anggota penilai, lebih dari seratus produsen benih yang tumbuh dan telah merilis 400 hingga 500 varietas baru untuk tanaman hortikultura dan sekitar 60-70 persen lebih banyak sayuran," ujar Aziz yang juga anggota Tim Penilai dan Pendaftaran Varietas Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.
Menurut Aziz, sebagian besar produsen penghasil benih ini didominasi pelaku usaha UMKM yang umumnya pemiliknya adalah orang yang telah lama berkecimpung di perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian.
"Mereka mau berkecimpung dalam bidang pertanian karena industri benih ini tidak membutuhkan modal besar. Mereka umumnya jebolan dari perusahaan, paling tidak tahu soal pemasarannya," kata dia.
Varietas baru yang dirilis oleh produsen benih rata-rata didominasi jenis tanaman sayuran, seperti cabai, terong, bawang merah, serta melon dan semangka untuk tanaman buah.
Untuk melepas jenis varietas baru, kata Aziz, tanaman hortikultura memerlukan waktu pemuliaan tanaman sekitar tiga sampai empat tahun.
"Kadang dua tahun saja bisa karena sayuran itu sekitar tiga sampai empat bulan sudah panen. Umumnya varietas baru ini memiliki keunggulan dari sisi produksi lebih tinggi atau lebih tahan terhadap hama," katanya.
Kepala Pusat Inovasi Agroindustri (PIAT) UGM sekaligus pakar pemuliaan tanaman dari Fakultas Pertanian UGM Prof. Taryono menambahkan setiap varietas baru yang dirilis ke publik hendaknya memberi nilai tambah bagi produk pertanian dan memiliki keunggulan dari tanaman sejenis di pasaran.
"Harus ada sesuatu yang berbeda dari sisi keunggulannya agar kita memiliki kekayaan sumber daya genetik," kata dia.
Sumber: https://www.antaranews.com
Pertanian
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) merupakan komoditas yang banyak dimanfaatkan untuk membuat berbagai barang kebutuhan sehari-hari, dari kue hingga kosmetik. Minyak sawit berasal dari tanaman sawit yang tumbuh pada kondisi tropis lembap.
Sawit awalnya ditemukan di Afrika Barat, tapi saat ini banyak dibudidayakan di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Karena itulah banyak negara penghasil sawit dari ketiga benua tersebut.
Pada Desember 2022, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memperkirakan produksi minyak sawit dunia periode 2022/2023 sebesar 77,22 juta ton, yang berarti meningkat 3,39 juta ton atau 4,59 persen dibanding pada tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, Indonesia menyumbang 45,5 juta ton atau sekitar 59 persen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia.
Selain Indonesia, ada beberapa negara lain yang turut menghasilkan minyak sawit dalam jumlah besar. Lantas, negara mana saja yang mendapat predikat sebagai penghasil sawit terbesar di dunia terbaru 2023? Simak informasinya di bawah ini.
Daftar Negara Penghasil Sawit Terbesar di Dunia 2023
1. Indonesia
Indonesia memproduksi 59 persen dari total produksi minyak sawit dunia atau sebanyak 45,5 juta ton per tahun.
Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2022 Indonesia mengekspor CPO dan produk turunannya sebanyak 25,01 juta ton. Angka tersebut turun dibanding jumlah ekspor pada 2021 yang sebesar 25,62 juta ton. Daerah tujuan ekspor utama sawit Indonesia adalah Uni Eropa, India, Pakistan, dan Afrika.
2. Malaysia
Malaysia masuk dalam urutan kedua negara penghasil sawit terbesar di dunia. Malaysia memproduksi 19,3 juta ton sawit per tahun, atau sekitar 25 persen dari produksi dunia. Pengimpor utama sawit Malaysia adalah Uni Eropa, Pakistan, Cina, dan Amerika Serikat.
3. Thailand
Negara penghasil sawit terbesar di dunia selanjutnya adalah Thailand.
Negara ini mampu menghasilkan 3,45 juta ton minyak sawit atau sekitar 4,4 persen dari produksi global. Sebagai upaya meningkatkan produktivitas sawit, Thailand mengembangkan program industri perkebunan sawit dalam jangka waktu 10 tahun mendatang. Sebagian produsen sawit di Thailand berasal dari petani berskala kecil.
4. Kolombia
Kolombia merupakan negara tropis di Amerika Selatan yang menjadi penghasil sawit terbesar di dunia urutan keempat. Sejak 2018, Kolombia tergabung dalam Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). Jumlah produksi sawit di negara ini mencapai 1,8 juta ton atau 2,3 persen dari produksi minyak sawit dunia.
5. Nigeria
Negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia selanjutnya adalah Nigeria.
Saat ini, tingkat produksi minyak sawit Nigeria sekitar 1,4 juta ton, yang berarti menyumbang 1,8 persen dari total produksi dunia. Nigeria pernah menjadi negara penghasil sawit terbesar ketiga di dunia pada 1996-2003, mengalahkan Thailand. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, Thailand berhasil meningkatkan produksi minyak sawitnya.
6. Guatemala
Guatemala mampu memproduksi 920 ribu ton minyak sawit per tahun.
Perkembangan industri sawit di negara yang berada di Amerika Tengah dan berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Laut Karibia ini berkembang pesat.
7. Papua Nugini
Negara penghasil sawit yang juga tetangga Indonesia ini mampu memproduksi minyak sawit sebanyak 800 ribu ton per tahun. Meski luas kebun sawit di Papua Nugini hanya 130 ribu hektare-Indonesia 16,8 juta hektare-negara ini mampu menjadi salah satu penghasil sawit terbesar di dunia. Papua Nugini mendirikan Kementerian Kelapa Sawit untuk mengatur segala sesuatu soal sawit.
8. Pantai Gading
Pantai Gading atau yang dalam bahasa Prancis dikenal dengan Cote d'Ivore merupakan negara yang terletak di Afrika Barat. Selain salah satu negara penghasil cokelat terbesar di dunia, Pantai Gading menjadi salah satu penghasil minyak sawit terbesar. Negara ini mampu menghasilkan minyak sawit sebanyak 600 ribu ton per tahun.
Pantai Gading dan Indonesia pernah bersama-sama menentang kampanye anti-sawit di Eropa pada 2013.
9. Honduras
Tak ketinggalan, Honduras juga termasuk negara penghasil sawit terbesar di dunia. Honduras mampu memproduksi sawit sebanyak 595 ribu ton per tahun. Negara ini pernah menerima bantuan bibit sawit dari Indonesia dan Malaysia melalui CPOPC setelah terkena bencana badai pada 2020.
10. Brasil
Negara ini menduduki posisi puncak penghasil minyak sawit terbesar di Amerika Latin. Jumlah produksinya mencapai 585 ribu ton per tahun. Beberapa perusahaan internasional bergantung pada ekspor sawit dari negara ini, seperti Danone, Nestle, Unilever, PepsiCo, dan Cargill. Selain penghasil sawit, Brasil memproduksi jagung sebanyak 129 ribu ton per tahun, atau setara dengan 11 persen hasil jagung dunia.
11. Ekuador
Terletak di barat laut Benua Amerika, Ekuador mampu memproduksi minyak sebanyak 480 ribu ton per tahun. Sekitar 85 persen minyak sawit Ekuador berasal dari wilayah Costa.
Sumber: https://koran.tempo.co/
Pertanian
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Program Studi (Prodi) Pendidikan Terapan Teknologi Manajemen Produksi Perkebunan (TMP) Sekolah Vokasi IPB University merupakan prodi terakreditasi A. Prodi ini dapat menjamin lulusan kompeten di bidang industri perkebunan.
Prodi ini dibentuk berdasarkan okupasi, kurikulumnya disusun berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Prodi TMP memiliki visi untuk menjadi program sarjana terapan yang unggul dan berdaya saing di Asia serta menghasilkan lulusan profesional di bidang perkebunan,” ujar Ketua Prodi TMP Sekolah Vokasi IPB University Ade Astri Muliasari, melalui siaran pers, Jumat (30/6/2023).
Ada Beasiswa
Ia mengungkapkan, prodi TMP merupakan satu-satunya prodi di IPB University yang bekerja sama dengan salah satu perusahaan besar swasta kelapa sawit, yaitu PT Minamas Plantation sejak tahun 2010.
Berkat kerja sama ini, mahasiswa berpeluang mendapatkan beasiswa ikatan dinas secara penuh, mulai dari biaya hidup, sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), wisuda hingga jaminan diterima bekerja.
“Kurikulum yang disusun juga mendukung program MBKM. Mahasiswa diikutkan untuk magang industri bersama mitra perusahaan maupun program yang diselenggarakan oleh kementerian seperti Indonesian International Student Mobility Awards Vokasi (IISMAVO) dan Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB),” ujarnya.
Prospek kerja
Prospek kerja lulusan adalah sebagai asisten divisi atau asisten afdeling hingga ke level manajerial. Lulusan juga dapat berkarir sebagai asisten peneliti, penyuluh perkebunan dan wirausaha perkebunan. Lulusan Prodi TMP paling banyak diserap di industri sawit dan tebu.
“Jangan berpikir pertanian sifatnya konvensional, padahal teknologi kekinian sudah mulai berkembang dan difasilitasi di prodi ini. Selama masyarakat masih membutuhkan banyak produk yang berasal dari komoditas perkebunan seperti minyak goreng dan gula, maka dunia perkebunan akan selalu ada, lapangan pekerjaan akan selalu tersedia,” ia melanjutkan.
“Indonesia merupakan produsen utama kelapa sawit, sehingga lapangan kerja terbuka lebar, beasiswa juga terbuka lebar, misalnya beasiswa dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Saat ini prodi TMP mendapat kuota beasiswa full dari BPDPKS bagi 30-60 orang calon mahasiswa yang berasal dari pekebun atau keluarga pekebun,” lugasnya.
Keunggulan prodi TMP
Selain itu, mahasiswa juga diberikan materi pengembangan profesi, manajemen konflik dan komunikasi penyuluh perkebunan, sehingga diharapkan lulusan dapat berpikir kreatif dan kritis serta mampu menghadapi permasalahan di perkebunan.
Menurut Ade, kurikulum tersebut merupakan salah satu keunggulan prodi TMP. Kurikulum dibentuk sesuai okupasi dan jenjang karier lulusan mulai dari sisi aspek teknis produksi tanaman, pengetahuan di level pendamping mandor hingga materi dasar manajerial untuk mengelola sumber daya perkebunan.
“Pembelajaran di prodi TMP juga dirancang secara dual sistem, mahasiswa belajar di industri dan di kampus. Pengajar dan dosen berasal dari kampus dan praktisi industri, sehingga dapat menghasilkan lulusan berkompetensi,” ujarnya.
Ade mengurai, tim dosen dan pengajar juga merupakan dosen dan praktisi industri yang memiliki sertifikat kompetensi sebagai asisten perkebunan kelapa sawit dari Lembaga Sertifikasi Profesi. Tim pengajar prodi TMP juga memiliki banyak prestasi, seperti mendapat hibah penelitian hingga program Matching Fund.
Fasilitas pembelajaran mumpuni
Fasilitas pembelajaran juga sangat lengkap, terlebih setelah mendapat hibah Program Penguatan Perguruan Tinggi Vokasi (P3TV) pada tahun 2020 sebesar 1,3 miliar untuk melengkapi sarana prasarana pembelajaran.
Hingga saat ini, prodi TMP memiliki peminat dengan rasio 1:4 sampai 1:6 setiap tahunnya. Jumlah mahasiswa saat ini sebanyak 220 orang.
Selain mendapatkan pembelajaran multikomoditas, mahasiswa juga berpeluang mengikuti program kerja sama internasional seperti pertukaran pelajar.
Misalnya pertukaran pelajar yang tergabung dalam Southeast Asia Technical and Vocational Education (Seatvet). Prodi TMP juga sudah bekerja sama dengan Universitas Nagoya, Kasetsart University dan beberapa universitas luar negeri lain.
“Kami juga memiliki skema asisten kebun kelapa sawit sehingga lulusannya mendapatkan sertifikat kompetensi (sertikom) yang diakui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSO). Tahun ini TMP memiliki kuota beasiswa sertikom untuk 20 mahasiswa,” pungkasnya.
Sumber: https://edukasi.sindonews.com/
Pertanian
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Ketika kita mendengar "hortikultura," kita biasanya berpikir tentang kebun yang indah dan buah-buahan yang lezat. Perbedaan utama dari pertanian adalah hortikultura berfokus pada tanaman tertentu, seperti bagian yang lebih kecil dan lebih rinci dari pertanian. Pertanian seperti bos besar, berurusan dengan banyak makanan dan hewan dalam skala besar. Hortikultura lebih seperti seniman, membuat lingkungan sekitar kita menjadi indah dengan buah-buahan, bunga, dan tanaman hias.
Apa itu Pertanian?
Pertanian melibatkan praktik terampil dan pengetahuan ilmiah dalam memelihara tanah, membudidayakan tanaman, dan merawat hewan. Ini termasuk menyiapkan tanaman dan produk hewani untuk digunakan orang dan menjualnya di berbagai tempat.
Sebagian besar makanan yang kita konsumsi dan kain yang kita kenakan, seperti katun, wol, dan kulit, berasal dari pertanian. Pertanian juga memberi kita kayu untuk bangunan dan pembuatan kertas. Produk yang kita dapatkan dan cara bertani dapat berbeda dari satu tempat ke tempat lain di seluruh dunia.
Fitur Utama Pertanian
Pertanian mempengaruhi masyarakat dalam berbagai cara, seperti mempertahankan mata pencaharian melalui makanan, tempat tinggal, dan kesempatan kerja. Pertanian memasok bahan-bahan penting untuk makanan dan berbagai barang serta berkontribusi pada ekonomi yang kuat melalui perdagangan. Sekarang, mari kita jelajahi beberapa aspek utamanya:
1. Pertanian subsisten: Mayoritas penduduk India mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian utama. Para petani biasanya bekerja di petak-petak kecil lahan bersama keluarga mereka, membudidayakan tanaman-tanaman terutama untuk konsumsi pribadi dan bukan untuk penjualan di pasar yang luas.
2. Tekanan populasi terhadap pertanian: Populasi India yang tumbuh dengan cepat memberikan tekanan yang signifikan pada sektor pertanian. Sektor ini harus mempekerjakan sebagian besar tenaga kerja dan juga memenuhi kebutuhan pangan jutaan orang. Untuk memenuhi permintaan yang meningkat pada tahun 2030, diperlukan tambahan hektar lahan. Selain itu, pertumbuhan populasi perkotaan menambah tantangan.
3. Pentingnya hewan: Hewan masih menjadi aspek penting dari tugas-tugas pertanian di India, termasuk membajak, menyiram, merontokkan, dan mengangkut hasil panen. Meskipun ada kemajuan, mekanisasi lengkap dalam pertanian India masih jauh dari harapan, dengan hewan-hewan yang terus memainkan peran penting.
4. Keanekaragaman tanaman: Ukuran India yang luas dan lanskap, iklim, dan komposisi tanah yang bervariasi berkontribusi pada budidaya tanaman yang beragam. Kemampuan negara ini untuk menanam tanaman tropis dan beriklim sedang membuatnya berbeda secara global, menampilkan keragaman yang luar biasa.
5. Fokus pada tanaman pangan: Dengan keharusan untuk memberi makan populasi yang besar, pertanian India berpusat pada budidaya tanaman pangan. Lebih dari dua pertiga dari lahan yang dibudidayakan dialokasikan untuk produksi pangan. Tetapi, perubahan dalam praktik-praktik budidaya telah mengakibatkan penurunan proporsi tanaman pangan dari 76,7% pada tahun 1950-51 menjadi 58,8% pada tahun 2022-23.
Pentingnya Pertanian
Pertanian berfungsi sebagai fondasi dari ekonomi negara kami, mewakili pekerjaan tradisional utama kami. India membudidayakan tanaman Kharif dan Rabi, termasuk tanaman-tanaman penting seperti beras, gandum, jagung, rami, tebu, berbagai macam sereal, kacang-kacangan, rempah-rempah, kapas, teh dan kopi.
1. Menyediakan bahan baku: Pertanian tidak hanya menanam makanan; pertanian adalah sumber bahan yang digunakan di seluruh dunia. Bahan-bahan ini digunakan untuk berbagai hal yang kita gunakan, seperti kayu untuk bangunan atau tanaman untuk membuat obat-obatan atau perasa makanan. Sebagai contoh, jagung bukan hanya makanan; jagung digunakan untuk membuat etanol, sejenis bahan bakar. Tumbuhan juga memberi kita resin, yang kita gunakan untuk membuat berbagai hal seperti perekat dan pelapis untuk konstruksi.
2. Membangun rantai pasokan yang andal: Ketika kita memperdagangkan produk pertanian antar negara, cara kita mengirimkannya sangat penting. Keterlambatan dalam mengangkut barang dapat menimbulkan masalah di seluruh dunia. Misalnya, jika hasil panen dari satu tempat tertunda, hal ini dapat memengaruhi ketersediaan di tempat lain, yang berdampak pada semua orang, mulai dari petani hingga ke rak-rak toko.
3. Meningkatkan ekonomi: Pertanian bukan hanya tentang bertani; pertanian juga mendukung lapangan pekerjaan dan pertumbuhan di industri lain. Pertanian yang kuat berarti lebih banyak pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik bagi suatu negara. Ketika pertanian menggunakan teknologi baru atau cara bertani yang lebih baik, hal ini membantu pertumbuhan ekonomi.
4. Warisan budaya: Pertanian terkait erat dengan budaya dan tradisi manusia. Cara orang bertani, makanan yang mereka makan, dan acara-acara seperti festival panen merupakan bagian dari masyarakat di mana pun. Hal ini menghubungkan kita dengan sejarah kita, membuat kita merasa terhubung dengan tempat kita berada, dan membentuk cara kita melihat diri kita bersama.
Apa itu Hortikultura?
Hortikultura menggabungkan ilmu pengetahuan dan seni untuk menumbuhkan dan menggunakan bahan pangan penting dan tanaman yang indah dengan hati-hati. Hortikultura mencakup banyak hal, seperti berbagai tanaman yang tumbuh setiap tahun atau bertahan selama bertahun-tahun, buah-buahan, sayuran, tanaman dalam ruangan yang indah, dan tanaman untuk taman. Selain pertanian, hortikultura membuat dunia kita lebih indah, membuat segala sesuatunya bertahan lama, dan membantu alam dan kesehatan kita terasa lebih baik. Selain itu, ahli hortikultura membudidayakan tanaman hias, pohon, dan rumput.
Fitur Utama Hortikultura
Hortikultura meliputi penanaman tanaman untuk keindahan, penggunaan praktis, dan terkadang untuk dimakan. Hal ini menghadirkan kontras yang unik dengan saudara kandungnya yang lebih besar, pertanian. Berikut ini adalah hal-hal yang membedakannya:
1. Berkebun dalam skala kecil: Hortikultura mencakup ruang-ruang yang lebih kecil, seperti taman yang nyaman, kusen jendela yang hijau, atau taman di atap yang ramai. Tempat-tempat ini mendapatkan banyak perawatan, menjadikannya indah dan hijau.
2. Banyak tanaman yang berbeda: Sementara pertanian berfokus pada tanaman utama seperti padi atau gandum, hortikultura menyukai semua jenis tanaman. Dengan buah-buahan yang lezat, sayuran segar, bunga-bunga berwarna-warni, dan pepohonan yang anggun, para ahli hortikultura menjelajahi seluruh dunia tanaman.
3. Merawat: Tukang kebun menggunakan alat seperti sekop dan pemangkas untuk merawat tanaman di hortikultura. Ini adalah ikatan khusus antara manusia dan tanaman, membuat berkebun menjadi aktivitas yang penuh perhatian dalam desain taman.
4. Membuat seni: Hortikultura bukan hanya tentang menanam makanan; tetapi juga tentang membuat ruang menjadi indah. Menciptakan taman yang cantik, membentuk lanskap, dan membuat sudut-sudut herbal yang harum mengubah tempat menjadi karya seni.
5. Koneksi pribadi: Tidak seperti pertanian besar yang menggunakan mesin, hortikultura memungkinkan Anda terhubung dengan alam. Menyaksikan benih kecil tumbuh menjadi tanaman besar, merawatnya, dan menikmati hasilnya bukan hanya tentang makanan - rasanya menyenangkan dan membawa kecintaan pada alam.
6. Lebih dari sekedar keindahan: Hortikultura bukan hanya tentang penampilan. Kebun di atap rumah memberikan makanan segar kepada masyarakat, dan lanskap yang dirancang membantu dengan air dan panas kota. Berada di sekitar tanaman membantu orang rileks, merasa lebih baik, dan bahkan berpikir jernih.
Perbedaan Pertanian dan Hortikultura
Perbedaan utama antara Hortikultura dan Pertanian diuraikan di bawah ini:
Pertanian:
Hortikultura:
Persamaan Antara Hortikultura Dan Pertanian
Hortikultura dan pertanian, meskipun berbeda, memiliki kesamaan yang mencolok dalam hal bagaimana mereka membudidayakan tanaman, merawat tanah, mengelola sumber daya, menangani tantangan seperti hama, dan berkontribusi pada ekonomi. Keduanya memainkan peran penting dalam menyediakan makanan, memberikan dampak pada ekonomi, dan mempengaruhi keseimbangan lingkungan.
1. Penanaman tanaman: Pertanian dan hortikultura melibatkan penanaman dan pertumbuhan tanaman. Pertanian berfokus pada tanaman penting, sementara hortikultura mencakup lebih banyak tanaman, termasuk buah-buahan, sayuran, dan tanaman hias.
2. Perawatan tanah: Setiap praktik merawat tanah untuk membantu tanaman tumbuh dengan baik. Memahami dan memelihara tanah yang sehat sangat penting untuk pertumbuhan tanaman.
3. Pengelolaan air: Mereka menggunakan air dengan bijak, dengan metode untuk menyirami tanaman dengan benar tanpa membuang-buang air.
4. Menghadapi masalah: Keduanya menghadapi tantangan seperti serangga, penyakit, dan gulma yang dapat merusak tanaman. Mereka berupaya mencegah masalah ini dan mengelolanya secara efektif.
5. Memanen tanaman: Mereka berdua mengumpulkan hasil panen ketika sudah siap. Mereka fokus pada cara yang tepat untuk memetik, menangani, menyimpan, dan mengangkut hasil panen.
Meskipun berbeda, pertanian dan hortikultura memiliki kesamaan dalam hal cara menanam tanaman, mengelola sumber daya, menyediakan makanan, mendukung ekonomi, dan menjaga keseimbangan lingkungan.
Ruang Lingkup Hortikultura Dan Pertanian
Meskipun pertanian dan hortikultura berbeda dalam skala dan pendekatannya, keduanya memainkan peran penting dalam menyehatkan dunia kita. Pertanian, dengan ladangnya yang luas, berfokus pada penanaman tanaman penting bagi banyak orang. Pertanian menggunakan teknologi canggih seperti robotika untuk bertani secara efisien, tetapi menghadapi tantangan dari hal-hal seperti perubahan iklim dan sumber daya yang terbatas.
Hortikultura lebih kepada kebun pribadi dan tanaman yang beragam, seperti buah-buahan dan bunga. Hal ini menambah keindahan pada ruangan dan memiliki manfaat seperti membantu orang bersantai. Namun, hortikultura juga memiliki tantangan, seperti tidak memiliki banyak lahan dan membutuhkan cara baru untuk menanam makanan.
Kesimpulan
Kesimpulannya, meskipun hortikultura dan pertanian berbeda dalam hal skala, fokus, dan praktik budidayanya, keduanya memainkan peran penting dalam kehidupan kita. Pertanian menekankan produksi tanaman berskala besar untuk pasokan makanan pokok, sedangkan hortikultura melibatkan budidaya tanaman yang beragam, untuk memenuhi kebutuhan yang lebih luas di luar makanan.
Dengan mengetahui perbedaan ini, kita dapat melihat bagaimana masing-masing membantu makanan, alam, dan membuat lingkungan kita lebih baik. Meskipun berbeda, keduanya penting untuk menjaga kita tetap sehat dan memastikan planet kita tetap baik-baik saja.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Hortikultura dan Pertanian
Q1. Apa perbedaan utama antara Pertanian dan Hortikultura?
Hortikultura berfokus pada penanaman buah-buahan, bunga, dan sayuran, sedangkan Pertanian berpusat pada tanaman untuk pertanian, makanan, dan peternakan.
Q2. Apa yang dimaksud dengan hortikultura DBT?
DBT Hortikultura mengacu pada fokus Departemen Bioteknologi untuk memajukan dan mendukung penelitian dan pengembangan terkait hortikultura.
Q3. Apa peran pertanian di India?
Pertanian secara signifikan berkontribusi pada ekonomi India, menyediakan bahan baku penting untuk industri dan menyumbang sekitar 17% terhadap PDB.
Q4. Apa saja jenis-jenis pertanian yang berbeda
Terdapat empat jenis utama dari pertanian: penggembalaan, perladangan berpindah, pertanian subsisten, dan pertanian intensif.
Q5. Apa pentingnya hortikultura?
Hortikultura mendorong perekonomian melalui penciptaan lapangan kerja, pasokan bahan baku untuk pengolahan makanan, dan peningkatan profitabilitas dari produksi yang lebih tinggi dan pendapatan ekspor.
Disadur dari: https://www.tractorjunction.com/