Pengadaan dan Manajemen Hubungan dengan Pemasok
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Pendahuluan
Dalam persaingan bisnis global, manajemen hubungan pemasok atau Supplier Relationship Management (SRM) menjadi faktor kunci dalam meningkatkan efisiensi operasional dan keunggulan kompetitif. SRM memungkinkan perusahaan untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok, mengoptimalkan biaya, serta meningkatkan transparansi dalam rantai pasokan.
Penelitian ini, yang dilakukan oleh Oghazi et al. (2016), mengeksplorasi bagaimana integrasi SRM antara produsen dan pemasok tingkat pertama dapat meningkatkan performa bisnis. Studi ini juga membahas hambatan utama dalam proses integrasi SRM serta strategi untuk mengatasinya.
Metodologi Penelitian
Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan meninjau berbagai penelitian terdahulu serta wawancara mendalam dengan 5 perusahaan industri alat berat di Swedia. Fokus penelitian adalah bagaimana integrasi SRM diterapkan dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan.
Temuan Utama
1. Integrasi SRM dan Dampaknya pada Kinerja Bisnis
2. Hambatan dalam Implementasi SRM
Meskipun integrasi SRM memberikan banyak manfaat, studi ini mengidentifikasi beberapa tantangan utama:
3. Strategi Optimal untuk Meningkatkan Integrasi SRM
Penelitian ini mengusulkan beberapa strategi untuk mengatasi hambatan dalam integrasi SRM:
Analisis dan Implikasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi SRM memiliki dampak signifikan terhadap efisiensi rantai pasokan. Perusahaan yang menerapkan SRM dengan baik mampu:
Namun, agar integrasi SRM berhasil, perusahaan harus berinvestasi dalam teknologi digital, memperkuat komunikasi dengan pemasok, serta mengadopsi pendekatan berbasis data untuk evaluasi pemasok.
Kesimpulan
Integrasi Supplier Relationship Management (SRM) adalah langkah strategis yang dapat meningkatkan efisiensi rantai pasokan, mengoptimalkan biaya, dan memperkuat daya saing bisnis. Studi ini menegaskan bahwa penggunaan teknologi, transparansi data, serta pengelolaan hubungan jangka panjang dengan pemasok merupakan faktor kunci dalam keberhasilan SRM.
Dengan menerapkan strategi yang tepat, perusahaan dapat mengatasi tantangan dalam integrasi SRM dan menciptakan rantai pasokan yang lebih tangguh dan efisien.
Sumber Asli:
Oghazi, P., Fakhrei Rad, F., Zaefarian, G., Mortazavi, S., & Lindh, C. (2016). Unity is Strength: A Study of Supplier Relationship Management Integration. Journal of Business Research, 69(11), 4804-4810.
Ilmu dan Teknologi Hayati
Dipublikasikan oleh Anisa pada 26 Februari 2025
Konsep lanskap melampaui aspek fisik untuk mencakup ekspresi budaya, intelektual, dan artistik yang memengaruhi persepsi dan pengalaman manusia di berbagai konteks geografis dan sejarah.
Lanskap secara mendalam diekspresikan dalam budaya Aborigin Australia melalui cerita Dreamtime, sering dikenal sebagai cerita Dreaming atau songlines. Cerita-cerita ini, disampaikan secara lisan di berbagai kelompok bahasa di seluruh Australia, dengan lembut menghubungkan aspek fisik tanah dengan pentingnya budaya. Cerita Dreamtime berfungsi sebagai penyimpanan informasi, mengungkapkan kebenaran kunci tentang lanskap lokal, perkembangannya, dan pentingnya spiritual. Orang Aborigin menggunakan mitos ini untuk terhubung dengan leluhur mereka, mengisi tanah dengan lapisan kehalusan budaya dan makna yang mendalam yang memperkaya identitas individu dan sosial.
Dalam tradisi sastra Barat, puisi pastoral berkembang sebagai salah satu jenis literatur lanskap pertama. Puisi pastoral, yang berasal pada abad ke-3 SM dengan penyair Yunani Theocritus, menggambarkan adegan pedesaan yang idilis yang dihuni oleh gembala dan gembala. Miniatur puisi ini menyampaikan rasa damai dengan alam, menggambarkan kehidupan yang idilis tanpa komplikasi kehidupan metropolitan. William Wordsworth, tokoh penting periode Romantis, memperbarui puisi pastoral dengan karya-karya seperti "Michael, A Pastoral Poem" (1800), menginfusinya dengan gambaran yang lebih realistis tentang kehidupan dan kerja pedesaan sambil tetap memelihara rasa hormat terhadap alam.
Puisi Shanshui pertama muncul dalam tradisi sastra Tiongkok pada abad ketiga dan keempat Masehi, dan merayakan keindahan mengagumkan gunung dan sungai. Puisi Shanshui, yang didasarkan pada kepercayaan Taois dan Konfusian, mengekspresikan rasa harmoni antara manusia dan lingkungan, menekankan hubungan spiritual antara individu dan lanskap. Puisi-puisi ini membawa pembaca ke dunia khayalan pegunungan liar, sungai tenang, dan lanskap yang tenang, menginspirasi pemikiran dan refleksi tentang keindahan alam yang tak terbatas.
Puisi topografi, yang berasal dari Eropa modern awal, menggunakan bait deskriptif untuk menyoroti keindahan dan keragaman lanskap. "Cooper's Hill" (1642) karya John Denham dianggap sebagai karya penting dalam genre ini, membuka jalan bagi penyair masa depan untuk mengeksplorasi dan merayakan berbagai lokasi geografis. Dari tebing berbatu di pantai hingga lembah hijau pedesaan, puisi topografi menggambarkan berbagai geografi Bumi dengan detail yang hidup, menekankan daya tarik estetika dan nilai intrinsiknya.
Era Romantis melihat pergeseran yang mendalam dalam cara orang mempersepsikan dan menilai lanskap, dipicu oleh penyelidikan filosofis tentang yang sublime dan indah. Seniman dan penyair sama-sama memuji kemegahan dan kekuatan alam, menarik inspirasi dari alam liar dan panorama yang memukau. Refleksi kontemplatif William Wordsworth tentang alam, seperti "Lines Composed a Few Miles above Tintern Abbey" (1798), mencerminkan ketertarikan Romantis terhadap yang sublime, ketika penyair mempertimbangkan keindahan transenden alam dan dampaknya yang mendalam pada jiwa manusia.
Seni lukis lanskap muncul sebagai bentuk seni yang signifikan pada abad kesembilan belas. Seniman Eropa seperti Caspar David Friedrich dan Jean-Baptiste-Camille Corot menangkap kemegahan dan daya tarik alam, menyampaikan kagum dan kekaguman melalui penggambaran artistik mereka tentang lanskap. Hudson River School Amerika, yang dipimpin oleh seniman seperti Thomas Cole dan Albert Bierstadt, merangkul keagungan kasar alam liar Amerika, melukis panorama besar lanskap yang tak terjamah yang membangkitkan kagum dan penghormatan.
Dengan munculnya gaya estetika dan pendekatan konseptual baru, seni lanskap terus berkembang sepanjang abad ke-20. Di Britania Raya, gerakan seperti neo-romantisme mengambil inspirasi dari kedua ideal Romantis dan pengaruh kontemporer, memberikan perspektif baru tentang hubungan manusia dengan alam. Seniman seperti Paul Nash dan Graham Sutherland memeluk keindahan liris lanskap sambil bergulat dengan keprihatinan eksistensial kontemporer, menghasilkan karya yang indah dan bermakna.
Melintasi bangsa dan zaman, literatur dan seni lanskap telah memberikan kanvas kaya untuk menyelidiki hubungan manusia dengan lingkungan alam. Lanskap berfungsi sebagai habitat fisik dan tempat metaforis dengan nilai budaya, spiritual, dan artistik, seperti yang ditunjukkan dalam penceritaan Dreamtime Aborigin, puisi Romantis, dan seterusnya. Seniman dan penulis terus menjelajahi misteri keberadaan melalui lensa lanskap, memungkinkan penonton untuk memulai petualangan imajinatif dan penemuan dalam kain yang selalu berubah dari Bumi.
Disadur dari:
Pengadaan dan Manajemen Hubungan dengan Pemasok
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Pendahuluan
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, efisiensi dalam proses pembelian menjadi faktor penting dalam menekan biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas. Pembelian tidak langsung (indirect purchasing)—yang mencakup pengadaan barang dan jasa yang tidak langsung terkait dengan produksi—sering kali diabaikan, padahal dapat menyumbang hingga 60% dari total pengeluaran perusahaan.
Studi ini, yang dilakukan oleh Donald Ulrich Guimfack (2019) di Università Politecnica delle Marche, Italia, menganalisis bagaimana strategi pembelian dapat mengoptimalkan pembelian tidak langsung melalui pengurangan basis pemasok, pengelolaan hubungan pemasok, dan komunikasi organisasi.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berbasis survei terhadap 30 profesional dari 40 perusahaan manufaktur di wilayah Marche, Italia. Analisis dilakukan dengan regresi berganda untuk mengevaluasi dampak strategi pembelian terhadap peningkatan efisiensi pembelian tidak langsung.
Temuan Utama
1. Pengurangan Basis Pemasok Meningkatkan Efisiensi Pengadaan
2. Pengelolaan Hubungan Pemasok Meningkatkan Keandalan Pasokan
3. Komunikasi Organisasi sebagai Faktor Kunci dalam Efisiensi Pembelian
Analisis dan Implikasi
Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelian yang terencana dapat meningkatkan efisiensi pembelian tidak langsung dan mengurangi biaya operasional.
Beberapa strategi yang dapat diterapkan perusahaan untuk mengoptimalkan pembelian tidak langsung:
Kesimpulan
Strategi pembelian yang efektif memainkan peran kunci dalam optimalisasi pengadaan tidak langsung. Pengurangan basis pemasok, pengelolaan hubungan pemasok, dan komunikasi organisasi yang baik dapat meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas perusahaan.
Dengan mengadopsi strategi yang tepat, perusahaan dapat mengurangi biaya pengadaan, meningkatkan stabilitas pasokan, dan membangun hubungan bisnis jangka panjang yang lebih produktif.
Sumber Asli:
Donald Ulrich Guimfack (2019). The Impact of Strategic Purchasing on Indirect Purchasing Improvement. Università Politecnica delle Marche.
Pengadaan dan Manajemen Hubungan dengan Pemasok
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Pendahuluan
Dalam dunia bisnis modern, pengelolaan rantai pasok internal memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran operasional dan kepuasan pelanggan. Namun, banyak perusahaan menghadapi tantangan dalam mengukur kinerja rantai pasok mereka secara efektif, yang sering kali mengarah pada ketidakseimbangan stok, keterlambatan pengiriman, dan efisiensi yang rendah.
Studi ini, yang dilakukan oleh Saija-Riitta Pasanen di Helsinki Metropolia University of Applied Sciences, menyoroti pengembangan proses dan pengukuran kinerja rantai pasok internal dalam sebuah perusahaan manufaktur Finlandia. Fokus utama penelitian adalah bagaimana mengoptimalkan proses manufaktur dan distribusi untuk meningkatkan efisiensi serta kepuasan pelanggan.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam bentuk proyek pengembangan di sebuah perusahaan keluarga Finlandia yang memiliki lebih dari 600 produk dan 20 merek dalam produksi. Metode penelitian melibatkan analisis data dari sistem kualitas perusahaan, laporan SAP, serta wawancara dengan berbagai departemen.
Lima indikator kinerja utama (Key Performance Indicators/KPI) yang dipilih untuk mengukur efisiensi rantai pasok adalah:
Temuan Utama
1. Akurasi Peramalan Permintaan sebagai Faktor Kunci
2. Optimalisasi Pengiriman Internal untuk Efisiensi Operasional
3. Manajemen Stok yang Lebih Efektif
4. Ketepatan Pengiriman ke Pelanggan Meningkatkan Kepuasan Konsumen
Implikasi dan Strategi Optimal
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok internal meliputi:
1. Integrasi Sistem Digital dalam Pengelolaan Rantai Pasok
2. Peningkatan Kolaborasi Antar Departemen
3. Optimalisasi Manajemen Stok dan Gudang
4. Peningkatan Keandalan Pengiriman dengan Pengelolaan Transportasi yang Lebih Baik
Kesimpulan
Studi ini menunjukkan bahwa efisiensi rantai pasok internal dapat ditingkatkan secara signifikan melalui strategi berbasis data, integrasi digital, dan manajemen stok yang lebih baik. Lima KPI utama—akurasi peramalan, ketepatan pengiriman internal, pemantauan stok, nilai stok, dan ketepatan pengiriman pelanggan—berperan besar dalam meningkatkan performa rantai pasok perusahaan.
Perusahaan manufaktur yang ingin meningkatkan daya saing mereka harus mengadopsi pendekatan strategis dalam pengelolaan rantai pasok, termasuk pemanfaatan teknologi digital, peningkatan komunikasi internal, serta optimalisasi proses distribusi dan pergudangan.
Sumber : Saija-Riitta Pasanen (2015). Internal Supply Chain: Process and Performance Measurement Development. Helsinki Metropolia University of Applied Sciences.
Farmasi
Dipublikasikan oleh Anisa pada 26 Februari 2025
Farmakologi, sebuah cabang ilmu yang menggali ke dalam dunia senyawa kimia dan perannya yang magis dalam memengaruhi tubuh manusia. Inilah perjalanan menarik melalui ilmu yang mendalam, membuka kotak rahasia dan keunikan farmakologi, serta mengungkap teori-teori yang menjadi dasar ilmu ini.
Farmakologi, seiring perkembangannya, berkembang menjadi dua divisi utama yang tak kalah menarik, yaitu farmakodinamika dan farmakokinetika. Di panggung farmakodinamika, senyawa-senyawa kimia ini berinteraksi dengan reseptor biologis, membuka tirai efeknya pada sistem tubuh manusia. Ini adalah pertunjukan ajaib di mana senyawa-senyawa ini menjadi bintang, merubah dinamika biologis dengan sentuhan magisnya. Sementara itu, farmakokinetika menjadi kisah perjalanan senyawa-senyawa ini dalam tubuh, melibatkan fase penyerapan, distribusi, metabolisme, dan eliminasi. Seolah-olah sebuah petualangan di dalam tubuh manusia, mereka menemukan jalannya, menuju tempat yang tepat untuk menciptakan dampaknya.
Beberapa teori farmakologi yang menghidupkan keajaiban ini semakin menarik. Pertama, Teori Reseptor dan Efek, menjelaskan bahwa efek obat sangat tergantung pada ketersediaan reseptor biologis yang sesuai. Teori Dosis-Respon, pada gilirannya, membahas hubungan antara dosis obat dan respons biologis yang dihasilkan. Sementara Teori Selektivitas Obat memberikan wawasan tentang kemampuan obat untuk bekerja secara selektif pada organ atau jaringan tertentu.
Farmakologi, pada intinya, adalah keajaiban yang membawa dampak pada kesehatan manusia. Setiap dosis obat adalah bagian dari kisah besar kesembuhan dan transformasi. Dengan memahami keunikan divisi dan teori farmakologi, kita terbenam dalam dunia di mana senyawa kimia dan tubuh manusia saling berkolaborasi, menciptakan narasi ilmiah yang mendalam dan menakjubkan.
Dalam dunia yang semakin kompleks, farmakologi bukan hanya ilmu pengetahuan, tetapi juga seni penyembuhan. Sebuah perjalanan penuh dengan rahasia dan keindahan yang mengubah pandangan kita terhadap senyawa kimia dan bagaimana mereka menjadi penyelamat dalam dunia kesehatan manusia.
Teori farmakologi
Sistem biologis yang dipengaruhi oleh suatu bahan kimia harus dipahami dengan baik untuk dapat mengkajinya. Disiplin farmakologi telah mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan berkembangnya pemahaman kita tentang biologi sel dan biokimia. Dengan secara langsung mengubah lokasi pada reseptor permukaan sel (yang memodifikasi dan memediasi jalur sinyal seluler yang mengatur fungsi seluler), sekarang dimungkinkan untuk mengembangkan senyawa yang bekerja pada sinyal seluler atau jalur metabolik tertentu melalui studi molekuler pada reseptor.
Bahan kimia mungkin memiliki karakteristik dan efek yang berkaitan dengan farmakologi. Farmakodinamik membahas dampak bahan kimia terhadap tubuh (beracun atau diinginkan), sedangkan farmakokinetik menjelaskan tindakan tubuh terhadap bahan kimia (misalnya, waktu paruh dan volume distribusi).
Pembagian divisi
Farmakologi juga dapat berkonsentrasi pada sistem tubuh tertentu. Efek obat-obatan pada berbagai sistem biologis diselidiki oleh divisi yang khusus menangani sistem tersebut. Diantaranya adalah imunofarmakologi pada sistem imun dan neurofarmakologi pada sistem saraf pusat dan perifer. Farmakologi ginjal, endokrin, dan kardiovaskular adalah divisi lebih lanjut. Studi tentang penggunaan obat-obatan yang mempengaruhi jiwa, pikiran, dan perilaku—seperti antidepresan—untuk mengobati penyakit mental—seperti depresi—dikenal sebagai psikofarmakologi. Hal ini berkaitan dengan proses perilaku dan neurobiologis dari tindakan zat psikoaktif dan mengintegrasikan metode dan konsep dari ilmu saraf perilaku, perilaku hewan, dan neurofarmakologi.[Referensi diperlukan] Topik terkait neuropsikofarmakologi berkaitan dengan bagaimana obat mempengaruhi area di mana sistem saraf dan pikiran menyatu.
Ada penerapan farmakologi dalam ilmu klinis. Studi tentang pengobatan pada orang yang menggunakan konsep dan metodologi farmakologi dikenal sebagai farmakologi klinis. Posologi, atau studi tentang dosis obat, adalah salah satu contohnya.
Toksikologi dan farmakologi adalah bidang yang berhubungan erat. Bidang keilmuan toksikologi dan farmakologi sama-sama berkaitan dengan pemahaman karakteristik dan fungsi zat. Toksikologi, di sisi lain, mempelajari efek negatif bahan kimia dan mengevaluasi risikonya, sedangkan farmakologi berfokus pada efek obat dari bahan kimia, seringkali obat atau molekul yang berpotensi menjadi obat.
Disadur dari:
Pengadaan dan Manajemen Hubungan dengan Pemasok
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 26 Februari 2025
Pendahuluan
Dalam industri elektronik yang kompetitif, kualitas, kinerja pengiriman, dan responsivitas pemasok menjadi faktor krusial bagi keberhasilan bisnis. Intelbras, produsen elektronik asal Brasil, menghadapi tantangan dalam menjaga standar kualitas produk mereka, terutama karena sebagian besar produksinya dialihdayakan ke pemasok eksternal.
Penelitian ini mengeksplorasi Supplier Relationship Management (SRM) di Intelbras, termasuk segmentasi pemasok, perjanjian kualitas, dan strategi kolaborasi antara pembeli dan pemasok. Fokus utama adalah bagaimana Intelbras meningkatkan kontrol kualitas dan menurunkan total biaya kepemilikan (Total Cost of Ownership/TCO) melalui strategi SRM.
Metodologi Penelitian
Studi ini dilakukan melalui pendekatan empiris di Intelbras, São José, Brasil, dengan data yang dikumpulkan dari berbagai departemen pengadaan dan kualitas pemasok. Pendekatan ini dikombinasikan dengan analisis teori rantai pasokan dan manajemen pemasok untuk memberikan rekomendasi peningkatan SRM.
Temuan Utama
1. Segmentasi Pemasok: Strategi Intelbras dalam SRM
Intelbras mengadopsi dua segmentasi utama pemasok:
Intelbras sebelumnya menerapkan strategi pemilihan pemasok berbasis harga, tetapi belakangan mengadopsi pendekatan berbasis Total Cost of Ownership (TCO), yang mempertimbangkan biaya tersembunyi seperti pengelolaan kualitas, pengiriman, dan stabilitas rantai pasokan.
2. Implementasi Perjanjian Kualitas (Quality Agreement)
3. Evaluasi dan Pengembangan Pemasok
4. Dampak SRM terhadap Efisiensi Operasional
Implementasi SRM di Intelbras telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam berbagai aspek operasional, antara lain:
Tantangan dalam Implementasi SRM
Meskipun SRM memberikan banyak manfaat, Intelbras menghadapi beberapa tantangan utama:
Rekomendasi untuk Optimalisasi SRM
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa rekomendasi dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas SRM di Intelbras:
Kesimpulan
Supplier Relationship Management (SRM) di Intelbras telah terbukti meningkatkan kualitas produk, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan. Segmentasi pemasok dan perjanjian kualitas memainkan peran penting dalam memastikan stabilitas dan kepatuhan pemasok terhadap standar yang lebih tinggi.
Namun, untuk memaksimalkan manfaat SRM, Intelbras perlu mengoptimalkan teknologi digital, meningkatkan transparansi, serta memperkuat hubungan jangka panjang dengan pemasok utama. Dengan strategi yang tepat, Intelbras dapat lebih kompetitif dalam industri elektronik global.
Sumber Asli:
Fredrik Stålbrand (2013). Supplier Relationship Management in Intelbras: Improving Quality through Buyer-Supplier Cooperation. University of Borås, School of Engineering.