Pengukuran Kinerja dan Optimasi dalam Rantai Pasok
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Pendahuluan
Revolusi Industri 4.0 (I4.0) telah membawa perubahan signifikan dalam Supply Chain Management (SCM) dengan digitalisasi yang masif. Artikel ini mengulas kajian sistematis mengenai Supply Chain 4.0, mengidentifikasi bagaimana teknologi I4.0 berkontribusi dalam pengukuran kinerja rantai pasok. Studi ini menawarkan framework inovatif yang telah divalidasi melalui berbagai studi kasus di dunia nyata.
Transformasi Supply Chain Menuju Industry 4.0
Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan di Jerman pada Hannover Messe 2011, menandai era produksi otomatis dan cerdas yang mampu berkomunikasi secara mandiri berbasis data real-time. Teknologi seperti IoT, AI, Big Data, dan Digital Twin telah merevolusi cara perusahaan mengelola rantai pasok, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan keputusan strategis.
Framework Supply Chain 4.0
Framework yang dikembangkan dalam studi ini mencakup empat dimensi utama:
Studi Kasus: Implementasi Supply Chain 4.0
Studi ini memvalidasi framework melalui 10 perusahaan yang menerapkan teknologi I4.0 pada rantai pasoknya. Beberapa temuan penting:
Keunggulan dan Tantangan
Keunggulan Supply Chain 4.0:
✔ Efisiensi operasional lebih tinggi melalui otomatisasi.
✔ Keputusan berbasis data meningkatkan akurasi prediksi permintaan.
✔ Kolaborasi lebih erat antara pemasok dan distributor melalui platform berbasis cloud.
Tantangan dalam Implementasi:
⚠ Investasi awal yang tinggi dalam infrastruktur digital.
⚠ Keamanan data dan risiko siber yang perlu dikelola dengan baik.
⚠ Kurangnya tenaga kerja terampil dalam mengelola sistem berbasis I4.0.
Kesimpulan
Penerapan Supply Chain 4.0 menjadi strategi esensial bagi perusahaan yang ingin tetap kompetitif di era digital. Dengan pemanfaatan teknologi AI, IoT, Big Data, serta strategi kolaborasi rantai pasok berbasis cloud, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan mempercepat proses bisnis.
Sumber Artikel: Kannan Govindan, Devika Kannan, Thomas Ballegård Jørgensen, Tim Straarup Nielsen (2022). Supply Chain 4.0 performance measurement: A systematic literature review, framework development, and empirical evidence. Transportation Research Part E 164 (2022) 102725.
Pengukuran Kinerja dan Optimasi dalam Rantai Pasok
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Pendahuluan
Dalam era globalisasi dan digitalisasi, Supply Chain Information Sharing (SCIS) menjadi faktor penting dalam meningkatkan efisiensi dan ketahanan rantai pasok. Penelitian ini dilakukan oleh Mathijs Rutten sebagai bagian dari tesis Magister Administrasi Bisnis di University of Twente. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang membatasi dan mendukung berbagi informasi dalam multi-tier supply chain serta bagaimana Industry 4.0 berperan dalam mengatasi hambatan tersebut.
SCIS memiliki dampak positif terhadap kinerja rantai pasok dengan meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan, efisiensi operasional, dan fleksibilitas supply chain. Namun, ada banyak kendala yang membuat implementasi SCIS menjadi tidak optimal. Penelitian ini mengkaji faktor penghambat dan pendorong SCIS, serta bagaimana peran Industry 4.0 dalam memfasilitasi pertukaran informasi yang lebih baik.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus kualitatif dengan analisis mendalam terhadap rantai pasok perusahaan manufaktur farmasi hewan di Belanda. Teknik utama yang digunakan adalah:
Temuan Utama
1. Dampak Positif SCIS pada Kinerja Rantai Pasok
2. Faktor yang Mempengaruhi SCIS
Penelitian ini menemukan bahwa faktor penghambat dan pendorong SCIS dapat dikategorikan dalam empat dimensi utama:
a) Konektivitas Supply Chain
b) Kemauan Individu untuk Berbagi Informasi
c) Karakteristik Rantai Pasok
d) Fasilitasi Organisasi
3. Studi Kasus: Implementasi SCIS dalam Perusahaan Manufaktur Farmasi Hewan di Belanda
Sebagai bagian dari studi ini, sebuah perusahaan manufaktur farmasi hewan di Belanda menjadi objek penelitian. Temuan utama dari studi kasus ini meliputi:
Hasil studi menunjukkan bahwa dengan adopsi teknologi Industry 4.0, perusahaan dapat mengurangi hambatan berbagi informasi hingga 40%, meningkatkan transparansi data antar mitra supply chain, serta mempercepat waktu respons terhadap permintaan pasar.
4. Peran Industry 4.0 dalam Meningkatkan SCIS
Penelitian ini juga mengkaji bagaimana Industry 4.0 memengaruhi SCIS dalam supply chain modern. Beberapa peran utama Industry 4.0 dalam meningkatkan SCIS meliputi:
a) Peningkatan Ketersediaan Teknologi Informasi
b) Reduksi Hambatan Keamanan Data
c) Meningkatkan Kepercayaan dan Kolaborasi
Strategi Optimal untuk Meningkatkan SCIS
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan SCIS dalam multi-tier supply chain:
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa SCIS memiliki peran krusial dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing rantai pasok. Namun, masih banyak tantangan yang harus diatasi, terutama dalam hal kepercayaan, teknologi, dan perbedaan kepentingan antar mitra bisnis.
Industry 4.0 berpotensi menjadi solusi utama dalam mengatasi hambatan SCIS dengan menyediakan teknologi yang lebih canggih dan aman. Perusahaan yang berhasil mengadopsi SCIS berbasis Industry 4.0 akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar global.
Sumber : Mathijs Rutten (2022). Factors Influencing Multi-Tier Supply Chain Information Sharing: A Multi-Tier Supply Chain Case Study. University of Twente.
Pengukuran Kinerja dan Optimasi dalam Rantai Pasok
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Pendahuluan
Supply Chain Management (SCM) memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama dalam mendukung perdagangan domestik dan internasional. Namun, penerapan SCM di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk biaya logistik yang tinggi, infrastruktur yang kurang memadai, dan keterbatasan penelitian dalam bidang ini.
Penelitian ini, yang dilakukan oleh Gamze Ogcu Kaya, Sri Susilawati Islam, dan Ammar Mohamed Aamer, bertujuan untuk menganalisis kondisi SCM di Indonesia berdasarkan studi literatur. Dengan menggunakan metode analisis konten terstruktur, penelitian ini mengevaluasi tren, tantangan, dan peluang SCM di Indonesia serta memberikan rekomendasi untuk penelitian di masa depan.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan literature review dengan mengumpulkan 97 jurnal akademik yang relevan dengan topik SCM di Indonesia. Setelah melalui proses penyaringan dan validasi, hanya 38 jurnal yang dianggap sesuai untuk dianalisis lebih lanjut.
Analisis dilakukan dengan mengategorikan penelitian SCM berdasarkan tema utama, termasuk:
Metode ini membantu mengidentifikasi kesenjangan penelitian serta memberikan wawasan mengenai implementasi SCM di Indonesia.
Temuan Utama
1. Status Supply Chain Management di Indonesia
2. Tantangan dalam Implementasi SCM
Penelitian ini mengidentifikasi beberapa kendala utama dalam penerapan SCM di Indonesia, di antaranya:
3. Kategori Penelitian SCM di Indonesia
Berdasarkan analisis literatur, SCM di Indonesia terbagi dalam beberapa tema utama:
a) Supply Chain Berkelanjutan (31,58%)
b) Dampak SCM terhadap Kinerja Bisnis (13,16%)
c) Pengukuran Kinerja SCM (13,16%)
d) Tantangan dan Risiko dalam SCM (10,53%)
e) Teknologi dan Inovasi dalam SCM (5,26%)
4. Studi Kasus: Penerapan SCM dalam Berbagai Industri
Penelitian ini juga mengulas beberapa studi kasus yang menggambarkan implementasi SCM di berbagai sektor:
a) Industri Minyak Kelapa Sawit
b) Industri Batu Bara
c) Industri Pertanian
Strategi Optimal untuk Meningkatkan SCM di Indonesia
Berdasarkan temuan penelitian ini, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan SCM di Indonesia:
1. Meningkatkan Infrastruktur Logistik
2. Mendorong Adopsi Teknologi SCM
3. Mengembangkan Kebijakan Pemerintah yang Mendukung SCM
4. Meningkatkan Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan
Kesimpulan
Penelitian ini menyoroti bahwa SCM di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, tetapi juga memiliki peluang besar untuk berkembang. Investasi dalam infrastruktur, digitalisasi, dan kebijakan yang mendukung keberlanjutan akan menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok Indonesia.
Dengan strategi yang tepat, perusahaan di Indonesia dapat:
Penting bagi pelaku bisnis, akademisi, dan pemerintah untuk terus mengembangkan penelitian dan implementasi SCM agar dapat mencapai supply chain yang lebih berkelanjutan dan kompetitif.
Sumber : Gamze Ogcu Kaya, Sri Susilawati Islam, Ammar Mohamed Aamer (2022). Supply Chain Management in Indonesia: A Literature Review. International Journal of Project Management and Productivity Assessment.
Teknik Fisika
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Salah satu yang menjadi polemik ketika calon mahsiswa baru menentukan jurusan yangakan diambil adalah minimnya pengetahuan tentang jrusan yang beragam. Ditambah lagi ketika juruan tersebut memilki kesamaan nama. Seperti contoh Teknik fisika dan Fisika Murni. Kedua jurusan tersebut seringkali disalahpahami oleh calon mahasiswa baru. Nah untuk membantu kamu para calon mahasiswa, artikel ini membahas perbedan kedua jurusan tersebut agar kamu bisa lebih yakin dalam memiilih.
Perbedaan Jujrusan secara umum
Fisika Murni
Fisika Murni kerap disingkat dengan jurusan fisika. Jurusan ini biasanya berada di bawah naungan MIPA. Oleh karenanya pada perguruan tinggi tertentu sering juga disebut sebagai Fisika MIPA. Di jurusan ini mahasiswa akan diarahkan menjadi ilmuwan fisika. Dengan mempelajari dasar teori fisika yang kuat, lulusannya diharapkan dapat mengembangkan keilmuan fisika.
Teknik Fisika
Di jurusan ini, garis besar mata kuliah yang akan dipelajari adalah ilmu fisika dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kamu akan belajar mengenai teori-teori fisika dan melakukan analisis untuk menyelesaikan beragam masalah yang terkait dengan fisika di lapangan.
Perbedaan mata kuliah
Fisika Murni
Materi pembelajaran yang sangat sulit? Semua materi pembelajaran mempunyai tingkat kesulitannya masing-masing. Tidak sedikit dari orang yang menekuni fisika berpendapat bahwa yang tersulit adalah fisika quantum. Namun karena “sulit” itu relatif, berikut ini akan saya tulis beberapa mata kuliah yang ditawarkan prodi fisika murni.
Teknik Fisika
Jika kamu mengambil jurusan Teknik Fisika dengan peminatan Manajemen Energi, nantinya kamu bisa belajar mengenai cara membangun gedung yang hemat energi dan ramah lingkungan dengan menggunakan prinsip-prinsip Fisika. Seru ‘kan?
Nah di jurusan ini, kamu akan belajar banyak mengenai beberapa hal berikut:
Perbedaan Gelar Lulusan
Kamu yang berkuliah di jurusan Fisika akan lulus dengan gelas Sarjana Science atau S.Si. Sedangkan kamu yang akan mengambil jurusan teknik fisika akan lulus dengan gelar Sarjana Teknik atau S. T.
Perbedaan pilihan karir
Fisika Murni
Bidang Perminyakan dan Pertambangan
Dengan keahlian yang dimiliki, lulusan Fisika dapat memulai bekerja sebagai seorang field engineer pada perusahaan-perusahaan top seperti Pertamina, Total Indonesia, Caltex, Schlumberger, PT Aneka Tambang, Freeport, hingga PT Timah.
Industri Manufaktur dan Industri Telekomunikasi
Lulusan Fisika dapat bekerja di bagian Research and Development dan juga dapat bekerja sebagai seorang QA/QC (Quality Assurance / Quality Control) di perusahaan seperti PT LEN, PT INTI, Samsung, ASTRA Int. , PT Telkom, Siemens, hingga Satelindo.
Industri Keuangan dan Perbankan
Tak hanya lulusan akuntansi, lulusan fisika juga dapat bekerja di lembaga keuangan baik itu bidang asuransi, perbankan, maupun lembaga keuangan lainnya baik sebagai tenaga pemasar, audit internal, atau credit analyst officer.
Industri Teknologi Informasi
Bagi lulusan fisika yang menyukai bidang teknologi bisa bekerja di bidang IT seperti menjadi seorang software developer di berbagai perusahaan.
Institusi Riset dan Pengembangan
Sama seperti jurusan sains pada umumnya, jurusan ini juga bisa menjadi seorang peneliti di lembaga-lembaga penelitian baik milik pemerintah maupun swasta merupakan pilihan yang bisa dipertimbangkan. Mulai dari LIPI, BATAN, hingga BPPT.
Teknik Fisika
Industri Pembangkit Listrik
Lulusan dari jurusan Teknik Fisika memiliki peluang kerja yang bergerak di bidang industri pembangkit listrik. Hampir sama seperti lulusan teknik elektronika, Kamu akan punya jenjang karier yang menjanjikan di bidang industri ini. Ilmu yang Kamu dapat saat berkuliah juga sangat berhubungan dengan bidang yang satu ini.
Industri Alat Instrumen Dan Integrasi Sistem
Peluang kerja berikutnya yang dapat dipilih oleh lulusan jurusan Teknik Fisika adalah bekerja di industri alat instrumen dan integrasi sistem. Di bidang ini, Kamu bisa mengoptimalkan semua ilmu yang Kamu miliki untuk diaplikasikan. Untuk gajinya sendiri tentunya cukup lumayan berkisar di angka Rp10.000.000,00 bahkan bisa lebih.
Industri Rekayasa Dan Konstruksi
Peluang atau prospek kerja Teknik Fisika berikutnya adalah bekerja di industri rekayasa dan konstruksi. Jelas sekali kalau bidang industri ini sangat membutuhkan Kamu sebagai lulusan dari Teknik Fisika. Di bidang ini Kamu bisa bekerja membuat rancangan bangunan pabrik dan lain-lain.
Soal gaji, bekerja di industri rekayasa dan konstruksi bisa memberikan Kamu masa depan yang cerah. Kamu bisa mendapatkan penghasilan di kisaran Rp15.000.000,00. Kamu juga bisa berkontribusi besar pada dunia konstruksi di Indonesia.
Bekerja Di BUMN
BUMN menjadi salah satu tujuan bagi para mahasiswa yang sudah lulus kuliah. Bagi Kamu yang lulus sarjana jurusan Teknik Fisika juga punya peluang besar untuk bekerja di BUMN. Adapun BUMN yang cocok untuk lulusan Teknik Fisika contohnya adalah PLM, TELKOM, dan lain sebagainya.
Demikianlah Perbedaan Teknik Fisika dan Fisika Murni. Sesungguhnya kamu memiliki kebebasan untuk memilih jurusan sesuai dengan passion dan dengan keinginanmu. Artikel ini memberikan gambaran general yang bisa membantu kamu memilih antara Teknik Fisika dan Fisika Murni.
Kamu bisa mempelajari lebih lanjut tentang informasi menarik lainnya melalui official website UMN. Di website tersebut kamu juga bisa memilih prosedur pendaftaran online sesuai dengan pilihanmu. Yuk, daftar sekarang dan mulai karir kamu bersama UMN!
Sumber: https://www.umn.ac.id/
Teknik Fisika
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Area yang tercakup dalam fisika teknik
Fisika teknik mencakup segala hal mulai dari biologi hingga matematika dan teknologi. Dengan menjelajahi beberapa contoh, kita akan melihat mengapa fisika memainkan peran penting dalam memecahkan masalah-masalah teknik. Bidang-bidang yang terkait dengan fisika teknik meliputi:
Dalam fisika teknik, sebagian besar tahun pertama di A-Level didedikasikan untuk dinamika gerakan, dan teknik termal dan termodinamika. Pentingnya fisika di bidang-bidang ini dan dalam bidang teknik secara umum adalah karena fisika menggambarkan mekanisme di mana alam semesta dan sistemnya yang beragam bekerja bersama.
Dinamika gerakan
Gerakan dan dinamikanya merupakan salah satu aspek utama fisika teknik. Studi tentang gerakan penting karena berbagai aplikasinya di berbagai bidang seperti robotika, lintasan luar angkasa, fisika partikel, dan objek apa pun yang bergerak.
Dinamika gerakan menggunakan penyederhanaan objek yang bergerak dan massanya untuk memodelkannya. Model ini memungkinkan kita untuk mempelajari bagaimana gaya yang bekerja pada suatu objek mempengaruhi pergerakannya. Berikut adalah beberapa contoh masalah yang dapat diselesaikan dengan menerapkan dinamika gerakan:
Teknik termal dan termodinamika
Teknik termal dan termodinamika mempelajari perangkat yang menggunakan panas untuk menghasilkan kerja atau menggunakan kerja untuk memodifikasi suhu suatu objek atau tempat. Teknik termal dan termodinamika memiliki berbagai aplikasi, mulai dari mesin hingga produksi energi, bahkan termasuk proses biologis dan kimiawi yang melibatkan energi.
Dinamika rotasi
Dinamika rotasi adalah bidang dinamika gerakan yang mempelajari objek yang bergerak dalam jalur melingkar atau setengah lingkaran. Dinamika rotasi sebagai bidang studi meliputi:
Termodinamika dan mesin
Termodinamika adalah cabang fisika yang mempelajari pertukaran energi dalam suatu sistem. Energi dipertukarkan sebagai panas atau kerja, yang menyebabkan perubahan suhu sistem. Perubahan energi dan kerja dapat menyebabkan gerakan kompresi dan ekspansi pada beberapa sistem gas.
Mesin termal
Mesin adalah sistem yang menggunakan energi untuk menghasilkan kerja atau sebaliknya. Mesin termal menggunakan atau menghasilkan panas. Mesin juga dapat menghasilkan kerja untuk mengubah energi suatu benda. Lihat contoh mesin berikut ini yang menggunakan energi atau memodifikasi energi suatu objek:
Hubungan antara termodinamika dan mesin
Mesin, seperti yang terdapat pada mobil, pembangkit listrik, atau freezer, dimodelkan sebagai sebuah sistem yang menggunakan atau mengekstrak energi dalam bentuk panas. Pemodelan mesin, di mana termodinamika digunakan, mengabaikan banyak bagian dari sistem untuk menyederhanakan studinya. Pemodelan ini berfokus pada berapa banyak energi yang dikonsumsi untuk menghasilkan sejumlah kerja.
Pemodelan termodinamika berguna dalam berbagai bidang, seperti yang tercantum di bawah ini:
Hukum-hukum termodinamika
Studi termodinamika telah didukung oleh model teoretis yang menyederhanakan pertukaran energi dan kerja objek nyata. Dengan cara itu, hasil penting telah dicapai yang lebih dikenal sebagai 'hukum termodinamika'. Hukum-hukum ini, yang menggambarkan hubungan antara kerja, panas, dan suhu, diterapkan secara universal pada setiap objek yang ada.
Ada empat hukum termodinamika:
Fisika Teknik - Poin-poin penting:
Pertanyaan yang sering diajukan tentang Fisika Teknik
Mengapa fisika penting dalam bidang teknik?
Fisika menjelaskan mekanisme alam semesta dan sistemnya yang beragam bekerja bersama. Pengetahuan tersebut, yang diekspresikan dalam hukum dan teori, dapat diterapkan di banyak bidang sains dan teknik. Misalnya, dalam teknik mesin, hukum gerak dan gaya digunakan untuk memodelkan dan menciptakan beragam mesin dan perangkat.
Apa yang dilakukan oleh jurusan Fisika Teknik?
Fisika teknik adalah bidang teknik yang berkaitan dengan aplikasi praktis fisika untuk industri, sains dan teknologi. Seorang mahasiswa jurusan Teknik Fisika menggunakan pengetahuan mereka untuk memecahkan masalah di berbagai bidang teknologi, sains, dan masyarakat.
Apa saja topik dalam fisika teknik?
Fisika teknik mencakup banyak topik, yang terkait dengan berbagai bidang seperti matematika, komputasi, teknik mesin, teknik elektro, kedokteran, energi, kimia, material, teknik sipil, dan masih banyak lagi.
Bagaimana fisika digunakan dalam bidang teknik?
Fisika, teori dan solusinya, digunakan di setiap bidang teknik. Fisika nuklir, misalnya, memiliki dampak besar pada dunia kedokteran dengan menyediakan teknik untuk memindai bagian dalam tubuh, memerangi kanker, dan mensterilkan objek.
Disadur dari: https://www.studysmarter.co.uk/
Teknik Fisika
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Saat kamu mendengar kata Fisika pasti otak kamu langsung berpikir “susah”, “berat”, “teori”, dan sebagainya. Eits, jangan salah. Jurusan Teknik Fisika tidak melulu belajar soal teori Fisika, melainkan juga banyak mempelajari tentang aplikasinya di dunia nyata. Bahkan tanpa kamu sadari seringkali kamu menemukan aplikasi dari ilmu Fisika ini di kehidupan sehari-hari, lho. Jadi jurusan ini tidak “se-berat” atau “se-susah” yang kamu bayangkan. Banyak juga hal-hal seru baru yang akan kamu pelajari saat masuk ke jurusan ini.
Apa itu jurusan Teknik Fisika?
Di jurusan Teknik Fisika, kamu nggak hanya belajar tentang teori Fisika, tetapi kamu juga akan belajar soal pemrograman, elektronika, sipil, kimia, material, dan lainnya. Selain itu, Teknik Fisika juga mempelajari hal-hal seperti perencanaan, desain, konstruksi atau manajemen alat-alat berat. Untuk itulah seorang mahasiswa Teknik Fisika akan memperoleh berbagai pengetahuan mengenai ilmu-ilmu dasar (kimia, fisika, dan matematika) serta ilmu-ilmu keteknikan (teknik mesin, teknik elektro, teknik kimia, teknik material). So, jika kamu menjadi lulusan Teknik Fisika maka kamu akan kaya ilmu. Wawasanmu dijamin akan semakin luas.
Teknik Fisika sangat cocok untuk kamu yang tertarik dengan bidang teknologi maupun ilmu-ilmu dasar seperti fisika, kimia, dan matematika. Apalagi, dengan perkembangan advanced technologies yang sangat cepat membuat kebutuhan akan insinyur-insinyur yang memiliki kemampuan antar-disiplin ilmu pun menjadi semakin meningkat.
Gambaran mahasiswa Teknik Fisika (Sumber: its.ac.id)
Mata kuliah di jurusan Teknik Fisika
Nah di jurusan ini, kamu akan belajar banyak mengenai beberapa hal berikut:
Bahkan, jika kamu mengambil jurusan Teknik Fisika dengan peminatan Manajemen Energi, nantinya kamu bisa belajar mengenai cara membangun gedung yang hemat energi dan ramah lingkungan dengan menggunakan prinsip-prinsip Fisika. Seru ‘kan?
Menurut kak Nurul, lulusan Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB), di tingkat akhir nanti kamu juga akan memilih peminatan dengan fokus yang berbeda-beda. “Di tingkat akhir, bisa milih beberapa lab gitu. Ada yang fokus ke bidang medik, konservasi energi, akustik, instrumentasi industri, dan sebagainya. Setelah masuk, relatif akan lebih banyak pilihan lagi. Tapi nggak ‘saklek’ kok. Bisa aja proyek yang dikerjain nanti lintas bidang,” ungkapnya.
Apa bedanya Ilmu Fisika dan Teknik Fisika?
Squad, masih banyak yang bingung nih mengenai perbedaan antara ilmu fisika dengan Teknik Fisika. Pada dasarnya, ilmu fisika sendiri terbagi ke dalam empat jenis, yaitu teori, eksperimental, terapan, dan teknik. Teknik Fisika lebih mengambil fokus kepada ilmu terapan dan juga keteknikan, sedangkan ilmu fisika lebih kepada ilmu murni yang meliputi teori dan eksperimental.
“Dari aku ngobrol sama teman-teman Fisika, mereka itu ngulik suatu metode buat digali ilmu pengetahuannya. Sementara anak Teknik Fisika biasanya diajarin sesuatu buat bisa nge-build industrinya. Efektif atau nggak ya metode ini kalo dipakai mass production. Misalnya dari atom X, anak Fisika bakal nyari tahu X ini kalau ditambah Y akan jadi seperti apa ya? Nah kalau anak Teknik Fisika, misalnya punya atom X dengan karakteristik ini. Kalau mau dibuat barang A, harus ditambah apa ya X ini? Kurang lebih seperti itu,” ungkap kak Nurul.
Prospek kerja lulusan jurusan Teknik Fisika
Lulusan Teknik Fisika bisa bekerja sebagai insinyur profesional di berbagai bidang. “Karena belajar semua dasar aspek keteknikan, sebenarnya berpeluang untuk bisa kerja di semua industri yang butuh teknologi, baik itu industri manufaktur yang biasanya diisi sama anak teknik elektro atau teknik mesin, maupun industri proses yang identik sama anak teknik kimia,” jelas kak Nurul.
Lulusan Teknik Fisika bisa menempati posisi sebagai teknisi di bidang kontrol sistem, material, ataupun mesin di perusahaan otomotif. Selain itu, kamu juga bisa bekerja di industri perminyakan, pertambangan, telekomunikasi dan elektronika, teknologi informasi, pembangkit listrik, properti, atau instansi pemerintah. Bahkan, kamu juga bisa menjadi konsultan, akademisi, atau bekerja di lembaga penelitian. “Nah, (secara teori) sistem kurikulum yang belajar secara general itu dibikin supaya lulusannya lebih gampang beradaptasi sama perkembangan teknologi,” tambah kak Nurul.
Kampus dengan Jurusan Teknik Fisika
Buat kamu yang minat masuk jurusan ini, cek dulu ya daftar kampus yang membuka program studi Hubungan Internasional berikut ini.
So, saat kamu masuk ke jurusan Teknik Fisika, kamu nggak hanya akan menguasai satu bidang saja tetapi juga banyak bidang teknik yang lain. Hal ini tentu saja akan berguna untukmu di dunia kerja nanti. Yuk, persiapkan dirimu untuk menghadapi seleksi masuk kampus dengan video beranimasi di ruangbelajar.
Sumber: https://www.ruangguru.com/