Pengukuran Kinerja dan Optimasi dalam Rantai Pasok

Supply Chain 4.0: Strategi Pengukuran Kinerja dan Implementasi Teknologi Industry 4.0

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025


Pendahuluan

Revolusi Industri 4.0 (I4.0) telah membawa perubahan signifikan dalam Supply Chain Management (SCM) dengan digitalisasi yang masif. Artikel ini mengulas kajian sistematis mengenai Supply Chain 4.0, mengidentifikasi bagaimana teknologi I4.0 berkontribusi dalam pengukuran kinerja rantai pasok. Studi ini menawarkan framework inovatif yang telah divalidasi melalui berbagai studi kasus di dunia nyata.

Transformasi Supply Chain Menuju Industry 4.0

Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan di Jerman pada Hannover Messe 2011, menandai era produksi otomatis dan cerdas yang mampu berkomunikasi secara mandiri berbasis data real-time. Teknologi seperti IoT, AI, Big Data, dan Digital Twin telah merevolusi cara perusahaan mengelola rantai pasok, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan keputusan strategis.

Framework Supply Chain 4.0

Framework yang dikembangkan dalam studi ini mencakup empat dimensi utama:

  1. Procurement 4.0 – Integrasi teknologi dalam pemilihan pemasok dan pengelolaan persediaan.
  2. Manufacturing 4.0 – Automasi dan digitalisasi proses produksi.
  3. Logistics 4.0 – Pemanfaatan data real-time dalam perencanaan dan distribusi barang.
  4. Warehousing 4.0 – Optimalisasi gudang dengan sistem pintar berbasis IoT dan AI.

Studi Kasus: Implementasi Supply Chain 4.0

Studi ini memvalidasi framework melalui 10 perusahaan yang menerapkan teknologi I4.0 pada rantai pasoknya. Beberapa temuan penting:

  • Logistics 4.0 meningkatkan efisiensi transportasi dan pengiriman barang hingga 30%.
  • Procurement 4.0 menurunkan biaya persediaan hingga 20% dengan penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam pemilihan pemasok.
  • Warehousing 4.0 dengan sistem berbasis IoT dan robotik mempercepat proses pengelolaan gudang hingga 35%.

Keunggulan dan Tantangan

Keunggulan Supply Chain 4.0:
Efisiensi operasional lebih tinggi melalui otomatisasi.
Keputusan berbasis data meningkatkan akurasi prediksi permintaan.
Kolaborasi lebih erat antara pemasok dan distributor melalui platform berbasis cloud.

Tantangan dalam Implementasi:
Investasi awal yang tinggi dalam infrastruktur digital.
Keamanan data dan risiko siber yang perlu dikelola dengan baik.
Kurangnya tenaga kerja terampil dalam mengelola sistem berbasis I4.0.

Kesimpulan

Penerapan Supply Chain 4.0 menjadi strategi esensial bagi perusahaan yang ingin tetap kompetitif di era digital. Dengan pemanfaatan teknologi AI, IoT, Big Data, serta strategi kolaborasi rantai pasok berbasis cloud, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan mempercepat proses bisnis.

Sumber Artikel: Kannan Govindan, Devika Kannan, Thomas Ballegård Jørgensen, Tim Straarup Nielsen (2022). Supply Chain 4.0 performance measurement: A systematic literature review, framework development, and empirical evidence. Transportation Research Part E 164 (2022) 102725.

 

Selengkapnya
Supply Chain 4.0: Strategi Pengukuran Kinerja dan Implementasi Teknologi Industry 4.0

Pengukuran Kinerja dan Optimasi dalam Rantai Pasok

Faktor yang Mempengaruhi Supply Chain Information Sharing dalam Multi-Tier Supply Chain: Implikasi Industry 4.0

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025


Pendahuluan

Dalam era globalisasi dan digitalisasi, Supply Chain Information Sharing (SCIS) menjadi faktor penting dalam meningkatkan efisiensi dan ketahanan rantai pasok. Penelitian ini dilakukan oleh Mathijs Rutten sebagai bagian dari tesis Magister Administrasi Bisnis di University of Twente. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang membatasi dan mendukung berbagi informasi dalam multi-tier supply chain serta bagaimana Industry 4.0 berperan dalam mengatasi hambatan tersebut.

SCIS memiliki dampak positif terhadap kinerja rantai pasok dengan meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan, efisiensi operasional, dan fleksibilitas supply chain. Namun, ada banyak kendala yang membuat implementasi SCIS menjadi tidak optimal. Penelitian ini mengkaji faktor penghambat dan pendorong SCIS, serta bagaimana peran Industry 4.0 dalam memfasilitasi pertukaran informasi yang lebih baik.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus kualitatif dengan analisis mendalam terhadap rantai pasok perusahaan manufaktur farmasi hewan di Belanda. Teknik utama yang digunakan adalah:

  • Literature review untuk membangun kerangka teori SCIS.
  • Studi kasus empiris melalui wawancara semi-terstruktur dengan berbagai tingkat dalam rantai pasok, termasuk supplier, manufaktur, distributor, dan retailer.
  • Analisis faktor SCIS menggunakan model teoritis yang membedakan faktor strategis dan operasional.

Temuan Utama

1. Dampak Positif SCIS pada Kinerja Rantai Pasok

  • SCIS meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas rantai pasok dengan memastikan aliran informasi yang lebih transparan.
  • Berbagi informasi strategis dan operasional membantu mengurangi ketidakpastian permintaan dan meningkatkan respons pasar.
  • Integrasi teknologi digital meningkatkan aksesibilitas dan akurasi data, mendukung pengambilan keputusan berbasis data.

2. Faktor yang Mempengaruhi SCIS

Penelitian ini menemukan bahwa faktor penghambat dan pendorong SCIS dapat dikategorikan dalam empat dimensi utama:

a) Konektivitas Supply Chain

  • Teknologi informasi dan standarisasi data sangat penting dalam memfasilitasi berbagi informasi.
  • Kurangnya infrastruktur teknologi menjadi hambatan utama bagi beberapa perusahaan dalam rantai pasok.

b) Kemauan Individu untuk Berbagi Informasi

  • Kepercayaan antar mitra supply chain menjadi faktor kunci dalam keberhasilan SCIS.
  • Ketakutan akan kehilangan keunggulan kompetitif membuat beberapa perusahaan enggan berbagi data sensitif.

c) Karakteristik Rantai Pasok

  • Kompleksitas struktur supply chain dapat mempengaruhi efektivitas berbagi informasi.
  • Ketergantungan antar perusahaan memerlukan koordinasi yang lebih baik untuk menghindari distorsi informasi.

d) Fasilitasi Organisasi

  • Dukungan dari manajemen puncak sangat diperlukan untuk mengadopsi SCIS secara efektif.
  • Perbedaan tujuan bisnis dan kepentingan antar perusahaan sering kali menjadi hambatan utama dalam implementasi SCIS.

3. Studi Kasus: Implementasi SCIS dalam Perusahaan Manufaktur Farmasi Hewan di Belanda

Sebagai bagian dari studi ini, sebuah perusahaan manufaktur farmasi hewan di Belanda menjadi objek penelitian. Temuan utama dari studi kasus ini meliputi:

  • Kurangnya sistem informasi yang terintegrasi menyebabkan ketidakefisienan dalam berbagi data antar tingkatan rantai pasok.
  • Manajemen risiko yang buruk membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam berbagi informasi, terutama terkait data strategis.
  • Penggunaan teknologi Industry 4.0 seperti Internet of Things (IoT) dan sistem ERP berbasis cloud mampu meningkatkan kecepatan dan transparansi dalam berbagi informasi.

Hasil studi menunjukkan bahwa dengan adopsi teknologi Industry 4.0, perusahaan dapat mengurangi hambatan berbagi informasi hingga 40%, meningkatkan transparansi data antar mitra supply chain, serta mempercepat waktu respons terhadap permintaan pasar.

4. Peran Industry 4.0 dalam Meningkatkan SCIS

Penelitian ini juga mengkaji bagaimana Industry 4.0 memengaruhi SCIS dalam supply chain modern. Beberapa peran utama Industry 4.0 dalam meningkatkan SCIS meliputi:

a) Peningkatan Ketersediaan Teknologi Informasi

  • Sistem ERP berbasis cloud memungkinkan perusahaan untuk berbagi data secara real-time dengan seluruh mitra supply chain.
  • Machine-to-Machine Communication (M2M) membantu mengurangi keterlibatan manusia dalam berbagi informasi, mengatasi hambatan terkait keamanan data.

b) Reduksi Hambatan Keamanan Data

  • Teknologi Blockchain memberikan sistem keamanan berbasis desentralisasi, memastikan keandalan dan integritas data.
  • Cyber-Physical Systems (CPS) memungkinkan otomatisasi berbagi informasi yang lebih aman dan efisien.

c) Meningkatkan Kepercayaan dan Kolaborasi

  • Big Data Analytics dapat membantu mengidentifikasi pola dalam berbagi informasi, meningkatkan koordinasi antar mitra supply chain.
  • Artificial Intelligence (AI) digunakan untuk memprediksi permintaan dan mengoptimalkan pertukaran informasi secara otomatis.

Strategi Optimal untuk Meningkatkan SCIS

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan SCIS dalam multi-tier supply chain:

  1. Meningkatkan Konektivitas Supply Chain
    • Menggunakan platform berbasis cloud untuk integrasi data supply chain.
    • Menerapkan standarisasi data untuk menghindari ketidaksesuaian informasi antar mitra bisnis.
  2. Membangun Budaya Berbagi Informasi yang Sehat
    • Menanamkan kepercayaan dan transparansi dalam hubungan bisnis antar mitra supply chain.
    • Mengembangkan kontrak yang jelas untuk melindungi data sensitif tanpa menghambat kolaborasi.
  3. Memanfaatkan Teknologi Industry 4.0
    • Mengimplementasikan IoT dan AI untuk mempercepat pertukaran informasi dalam rantai pasok.
    • Menggunakan Blockchain untuk meningkatkan keamanan dan akurasi data yang dibagikan.
  4. Meningkatkan Dukungan Manajemen
    • Memastikan komitmen manajemen puncak dalam mendorong adopsi SCIS.
    • Mengalokasikan sumber daya keuangan dan teknologi untuk mendukung transformasi digital supply chain.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa SCIS memiliki peran krusial dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing rantai pasok. Namun, masih banyak tantangan yang harus diatasi, terutama dalam hal kepercayaan, teknologi, dan perbedaan kepentingan antar mitra bisnis.

Industry 4.0 berpotensi menjadi solusi utama dalam mengatasi hambatan SCIS dengan menyediakan teknologi yang lebih canggih dan aman. Perusahaan yang berhasil mengadopsi SCIS berbasis Industry 4.0 akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar global.

Sumber : Mathijs Rutten (2022). Factors Influencing Multi-Tier Supply Chain Information Sharing: A Multi-Tier Supply Chain Case Study. University of Twente.

 

Selengkapnya
Faktor yang Mempengaruhi Supply Chain Information Sharing dalam Multi-Tier Supply Chain: Implikasi Industry 4.0

Pengukuran Kinerja dan Optimasi dalam Rantai Pasok

Analisis Supply Chain Management di Indonesia: Tantangan, Tren, dan Solusi Keberlanjutan

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025


Pendahuluan

Supply Chain Management (SCM) memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama dalam mendukung perdagangan domestik dan internasional. Namun, penerapan SCM di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk biaya logistik yang tinggi, infrastruktur yang kurang memadai, dan keterbatasan penelitian dalam bidang ini.

Penelitian ini, yang dilakukan oleh Gamze Ogcu Kaya, Sri Susilawati Islam, dan Ammar Mohamed Aamer, bertujuan untuk menganalisis kondisi SCM di Indonesia berdasarkan studi literatur. Dengan menggunakan metode analisis konten terstruktur, penelitian ini mengevaluasi tren, tantangan, dan peluang SCM di Indonesia serta memberikan rekomendasi untuk penelitian di masa depan.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan literature review dengan mengumpulkan 97 jurnal akademik yang relevan dengan topik SCM di Indonesia. Setelah melalui proses penyaringan dan validasi, hanya 38 jurnal yang dianggap sesuai untuk dianalisis lebih lanjut.

Analisis dilakukan dengan mengategorikan penelitian SCM berdasarkan tema utama, termasuk:

  • Supply Chain Berkelanjutan
  • Dampak SCM pada Kinerja Bisnis
  • Pengukuran Kinerja SCM
  • Tantangan dan Risiko SCM
  • Strategi dan Teknologi dalam SCM

Metode ini membantu mengidentifikasi kesenjangan penelitian serta memberikan wawasan mengenai implementasi SCM di Indonesia.

Temuan Utama

1. Status Supply Chain Management di Indonesia

  • SCM di Indonesia masih dalam tahap berkembang, dengan jumlah penelitian yang terbatas dibandingkan negara-negara Asia lainnya seperti Malaysia dan Singapura.
  • Peringkat Logistics Performance Index (LPI) Indonesia pada tahun 2018 adalah 46, naik dari 63 pada tahun 2016, menunjukkan adanya perbaikan tetapi masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga.
  • Biaya logistik Indonesia masih tinggi, mencapai 23,5% dari PDB, lebih besar dibandingkan Malaysia (13%) dan Thailand (15%).

2. Tantangan dalam Implementasi SCM

Penelitian ini mengidentifikasi beberapa kendala utama dalam penerapan SCM di Indonesia, di antaranya:

  • Kurangnya pemahaman konsep SCM di kalangan bisnis dan akademisi.
  • Infrastruktur logistik yang tidak memadai, termasuk keterbatasan sistem transportasi dan pergudangan.
  • Ketidakpastian pasokan, terutama dalam sektor industri yang bergantung pada impor bahan baku.
  • Kurangnya adopsi teknologi dalam SCM, menyebabkan ketidakefisienan dalam manajemen rantai pasok.

3. Kategori Penelitian SCM di Indonesia

Berdasarkan analisis literatur, SCM di Indonesia terbagi dalam beberapa tema utama:

a) Supply Chain Berkelanjutan (31,58%)

  • Studi ini menunjukkan bahwa keberlanjutan menjadi fokus utama dalam penelitian SCM di Indonesia.
  • Contoh: Widodo et al. (2010) menganalisis rantai pasok minyak kelapa sawit, menemukan bahwa keberlanjutan masih menjadi tantangan utama bagi ekspor Indonesia.
  • Wu et al. (2017) meneliti rantai pasok industri batu bara dan menemukan bahwa kebijakan lingkungan sangat memengaruhi efisiensi SCM.

b) Dampak SCM terhadap Kinerja Bisnis (13,16%)

  • Beberapa penelitian membuktikan bahwa SCM yang efektif meningkatkan daya saing perusahaan.
  • Anatan (2010) menemukan bahwa praktik SCM yang baik dapat meningkatkan keunggulan kompetitif bisnis.
  • Handoko et al. (2015) meneliti hubungan antara Enterprise Resource Planning (ERP) dan SCM, yang terbukti meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

c) Pengukuran Kinerja SCM (13,16%)

  • Banyak perusahaan Indonesia belum memiliki metode standar untuk mengukur kinerja SCM.
  • Guritno et al. (2015) mengevaluasi SCM di sektor pertanian, menemukan bahwa inefisiensi dalam distribusi produk pertanian dapat menyebabkan kenaikan harga.

d) Tantangan dan Risiko dalam SCM (10,53%)

  • Fizzanty (2012) meneliti tantangan logistik di Indonesia, terutama dalam rantai pasok produk pertanian.
  • Ibrahim dan Zailani (2010) menunjukkan bahwa hambatan utama bagi SCM Indonesia adalah kurangnya dukungan pemerintah dan biaya transportasi yang tinggi.

e) Teknologi dan Inovasi dalam SCM (5,26%)

  • Vanany et al. (2015) mengembangkan sistem traceability berbasis RFID untuk industri darah, yang meningkatkan efisiensi distribusi di rumah sakit Indonesia.
  • Vanany et al. (2016) juga meneliti digitalisasi SCM dalam industri pertanian, menunjukkan bahwa penerapan teknologi masih sangat terbatas.

4. Studi Kasus: Penerapan SCM dalam Berbagai Industri

Penelitian ini juga mengulas beberapa studi kasus yang menggambarkan implementasi SCM di berbagai sektor:

a) Industri Minyak Kelapa Sawit

  • Indonesia adalah eksportir kelapa sawit terbesar di dunia, tetapi rantai pasoknya menghadapi tantangan keberlanjutan.
  • Widodo et al. (2010) menemukan bahwa kurangnya regulasi lingkungan menyebabkan rendahnya daya saing di pasar global.

b) Industri Batu Bara

  • Wu et al. (2017) menemukan bahwa industri batu bara Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mencapai rantai pasok yang berkelanjutan, karena tingginya dampak lingkungan.

c) Industri Pertanian

  • Guritno et al. (2015) meneliti rantai pasok sayuran di Yogyakarta dan menemukan bahwa ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan menyebabkan pemborosan besar.

Strategi Optimal untuk Meningkatkan SCM di Indonesia

Berdasarkan temuan penelitian ini, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan SCM di Indonesia:

1. Meningkatkan Infrastruktur Logistik

  • Investasi dalam transportasi dan pergudangan sangat penting untuk mengurangi biaya logistik.
  • Digitalisasi rantai pasok, seperti penggunaan Internet of Things (IoT) dan Blockchain, dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi.

2. Mendorong Adopsi Teknologi SCM

  • Sistem ERP berbasis cloud memungkinkan integrasi data supply chain secara real-time.
  • Artificial Intelligence (AI) dapat digunakan untuk prediksi permintaan dan optimasi logistik.

3. Mengembangkan Kebijakan Pemerintah yang Mendukung SCM

  • Subsidi untuk transportasi dan infrastruktur logistik dapat mengurangi biaya SCM bagi pelaku usaha.
  • Standarisasi regulasi lingkungan akan membantu perusahaan Indonesia dalam meningkatkan daya saing di pasar global.

4. Meningkatkan Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan

  • Peningkatan transparansi data antar pemasok, produsen, dan distributor akan membantu mengurangi risiko pasokan.
  • Kemitraan strategis antara pemerintah, universitas, dan industri dapat membantu mendorong riset dan inovasi dalam SCM.

Kesimpulan

Penelitian ini menyoroti bahwa SCM di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, tetapi juga memiliki peluang besar untuk berkembang. Investasi dalam infrastruktur, digitalisasi, dan kebijakan yang mendukung keberlanjutan akan menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok Indonesia.

Dengan strategi yang tepat, perusahaan di Indonesia dapat:

  • Mengurangi biaya logistik
  • Meningkatkan efisiensi operasional
  • Meningkatkan daya saing di pasar global

Penting bagi pelaku bisnis, akademisi, dan pemerintah untuk terus mengembangkan penelitian dan implementasi SCM agar dapat mencapai supply chain yang lebih berkelanjutan dan kompetitif.

Sumber : Gamze Ogcu Kaya, Sri Susilawati Islam, Ammar Mohamed Aamer (2022). Supply Chain Management in Indonesia: A Literature Review. International Journal of Project Management and Productivity Assessment.

 

Selengkapnya
Analisis Supply Chain Management di Indonesia: Tantangan, Tren, dan Solusi Keberlanjutan

Teknik Fisika

Beda Teknik Fisika dan Fisika: Serupa Tapi Tak Sama

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025


Salah satu yang menjadi polemik ketika calon mahsiswa baru menentukan jurusan yangakan diambil adalah minimnya pengetahuan tentang jrusan yang beragam. Ditambah lagi ketika juruan tersebut memilki kesamaan nama. Seperti contoh Teknik fisika dan Fisika Murni. Kedua jurusan tersebut seringkali disalahpahami oleh calon mahasiswa baru. Nah untuk membantu kamu para calon mahasiswa, artikel ini membahas perbedan kedua jurusan tersebut agar kamu bisa lebih yakin dalam memiilih.

Perbedaan Jujrusan secara umum

Fisika Murni

Fisika Murni kerap disingkat dengan jurusan fisika. Jurusan ini biasanya berada di bawah naungan MIPA. Oleh karenanya pada perguruan tinggi tertentu sering juga disebut sebagai Fisika MIPA. Di jurusan ini mahasiswa akan diarahkan menjadi ilmuwan fisika. Dengan mempelajari dasar teori fisika yang kuat, lulusannya diharapkan dapat mengembangkan keilmuan fisika.

Teknik Fisika

Di jurusan ini, garis besar mata kuliah yang akan dipelajari adalah ilmu fisika dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kamu akan belajar mengenai teori-teori fisika dan melakukan analisis untuk menyelesaikan beragam masalah yang terkait dengan fisika di lapangan.

Perbedaan mata kuliah

Fisika Murni

Materi pembelajaran yang sangat sulit? Semua materi pembelajaran mempunyai tingkat kesulitannya masing-masing. Tidak sedikit dari orang yang menekuni fisika berpendapat bahwa yang tersulit adalah fisika quantum. Namun karena “sulit” itu relatif, berikut ini akan saya tulis beberapa mata kuliah yang ditawarkan prodi fisika murni.

  • Fisika Dasar
  • Analisis rangkaian listrik
  • Termodinamika
  • Mekanika kuantum
  • Getaran dan gelombang
  • Elektronika analog
  • Sistem digital
  • Matematika untuk fisika. Mata kuliah ini cukul menjadi momok bagi mereka yang kurang menyenangi matematika.
  • Analisis numerik
  • Optika geometri dan fisis
  • Sensor dan instrumentasi
  • Teori relativitas khusus
  • Fisika inti
  • Mekanika fluida

Teknik Fisika

Jika kamu mengambil jurusan Teknik Fisika dengan peminatan Manajemen Energi, nantinya kamu bisa belajar mengenai cara membangun gedung yang hemat energi dan ramah lingkungan dengan menggunakan prinsip-prinsip Fisika. Seru ‘kan?

Nah di jurusan ini, kamu akan belajar banyak mengenai beberapa hal berikut:

  • Fisika Dasar
  • Fisika Modern
  • Fisika Material
  • Analisis Termal
  • Mekanika Fluida
  • Termodinamika
  • Pemodelan Probabilitas dan Statistik
  • Otomasi Industri
  • Elektronika Analog dan Digital
  • Medan Elektromagnetik
  • Konversi Energi
  • Teknik Akustik

Perbedaan Gelar Lulusan

Kamu yang berkuliah di jurusan Fisika akan lulus dengan gelas Sarjana Science atau S.Si. Sedangkan kamu yang akan mengambil jurusan teknik fisika akan lulus dengan gelar Sarjana Teknik atau S. T.

Perbedaan pilihan karir

Fisika Murni

  1. Bidang Perminyakan dan Pertambangan

Dengan keahlian yang dimiliki, lulusan Fisika dapat memulai bekerja sebagai seorang field engineer pada perusahaan-perusahaan top seperti Pertamina, Total Indonesia, Caltex, Schlumberger, PT Aneka Tambang, Freeport, hingga PT Timah.

  1. Industri Manufaktur dan Industri Telekomunikasi

Lulusan Fisika dapat bekerja di bagian Research and Development dan juga dapat bekerja sebagai seorang QA/QC (Quality Assurance / Quality Control) di perusahaan seperti PT LEN, PT INTI, Samsung, ASTRA Int. , PT Telkom, Siemens, hingga Satelindo.

  1. Industri Keuangan dan Perbankan

Tak hanya lulusan akuntansi, lulusan fisika juga dapat bekerja di lembaga keuangan baik itu bidang asuransi, perbankan, maupun lembaga keuangan lainnya baik sebagai tenaga pemasar, audit internal, atau credit analyst officer.

  1. Industri Teknologi Informasi

Bagi lulusan fisika yang menyukai bidang teknologi bisa bekerja di bidang IT seperti menjadi seorang software developer di berbagai perusahaan.

  1. Institusi Riset dan Pengembangan

Sama seperti jurusan sains pada umumnya, jurusan ini juga bisa menjadi seorang peneliti di lembaga-lembaga penelitian baik milik pemerintah maupun swasta merupakan pilihan yang bisa dipertimbangkan. Mulai dari LIPI, BATAN, hingga BPPT.

Teknik Fisika

  1. Industri Pembangkit Listrik

Lulusan dari jurusan Teknik Fisika memiliki peluang kerja yang bergerak di bidang industri pembangkit listrik. Hampir sama seperti lulusan teknik elektronika, Kamu akan punya jenjang karier yang menjanjikan di bidang industri ini. Ilmu yang Kamu dapat saat berkuliah juga sangat berhubungan dengan bidang yang satu ini.

  1. Industri Alat Instrumen Dan Integrasi Sistem

Peluang kerja berikutnya yang dapat dipilih oleh lulusan jurusan Teknik Fisika adalah bekerja di industri alat instrumen dan integrasi sistem. Di bidang ini, Kamu bisa mengoptimalkan semua ilmu yang Kamu miliki untuk diaplikasikan. Untuk gajinya sendiri tentunya cukup lumayan berkisar di angka Rp10.000.000,00 bahkan bisa lebih.

  1. Industri Rekayasa Dan Konstruksi

Peluang atau prospek kerja Teknik Fisika berikutnya adalah bekerja di industri rekayasa dan konstruksi. Jelas sekali kalau bidang industri ini sangat membutuhkan Kamu sebagai lulusan dari Teknik Fisika. Di bidang ini Kamu bisa bekerja membuat rancangan bangunan pabrik dan lain-lain.

Soal gaji, bekerja di industri rekayasa dan konstruksi bisa memberikan Kamu masa depan yang cerah. Kamu bisa mendapatkan penghasilan di kisaran Rp15.000.000,00. Kamu juga bisa berkontribusi besar pada dunia konstruksi di Indonesia.

  1. Bekerja Di BUMN

BUMN menjadi salah satu tujuan bagi para mahasiswa yang sudah lulus kuliah. Bagi Kamu yang lulus sarjana jurusan Teknik Fisika juga punya peluang besar untuk bekerja di BUMN. Adapun BUMN yang cocok untuk lulusan Teknik Fisika contohnya adalah PLM, TELKOM, dan lain sebagainya.

Demikianlah Perbedaan Teknik Fisika dan Fisika Murni. Sesungguhnya kamu memiliki kebebasan untuk memilih jurusan sesuai dengan passion dan dengan keinginanmu. Artikel ini memberikan gambaran general yang bisa membantu kamu memilih antara Teknik Fisika dan Fisika Murni.

Kamu bisa mempelajari lebih lanjut tentang informasi menarik lainnya melalui official website UMN. Di website tersebut kamu juga bisa memilih prosedur pendaftaran online sesuai dengan pilihanmu. Yuk, daftar sekarang dan mulai karir kamu bersama UMN!

Sumber: https://www.umn.ac.id/

Selengkapnya
Beda Teknik Fisika dan Fisika: Serupa Tapi Tak Sama

Teknik Fisika

Teknik Fisika dan Pertanyaan Umum

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025


Area yang tercakup dalam fisika teknik

Fisika teknik mencakup segala hal mulai dari biologi hingga matematika dan teknologi. Dengan menjelajahi beberapa contoh, kita akan melihat mengapa fisika memainkan peran penting dalam memecahkan masalah-masalah teknik. Bidang-bidang yang terkait dengan fisika teknik meliputi:

Dalam fisika teknik, sebagian besar tahun pertama di A-Level didedikasikan untuk dinamika gerakan, dan teknik termal dan termodinamika. Pentingnya fisika di bidang-bidang ini dan dalam bidang teknik secara umum adalah karena fisika menggambarkan mekanisme di mana alam semesta dan sistemnya yang beragam bekerja bersama.

Dinamika gerakan

Gerakan dan dinamikanya merupakan salah satu aspek utama fisika teknik. Studi tentang gerakan penting karena berbagai aplikasinya di berbagai bidang seperti robotika, lintasan luar angkasa, fisika partikel, dan objek apa pun yang bergerak.

Dinamika gerakan menggunakan penyederhanaan objek yang bergerak dan massanya untuk memodelkannya. Model ini memungkinkan kita untuk mempelajari bagaimana gaya yang bekerja pada suatu objek mempengaruhi pergerakannya. Berikut adalah beberapa contoh masalah yang dapat diselesaikan dengan menerapkan dinamika gerakan:

  1. Lintasan peluncuran roket atau orbit satelit dalam teknik kedirgantaraan.
  2. Pergerakan lengan robotik dalam industri dan aplikasi lainnya.
  3. Dinamika fluida dalam teknologi kedirgantaraan, aeronautika, dan angkatan laut.

Teknik termal dan termodinamika

Teknik termal dan termodinamika mempelajari perangkat yang menggunakan panas untuk menghasilkan kerja atau menggunakan kerja untuk memodifikasi suhu suatu objek atau tempat. Teknik termal dan termodinamika memiliki berbagai aplikasi, mulai dari mesin hingga produksi energi, bahkan termasuk proses biologis dan kimiawi yang melibatkan energi.

Dinamika rotasi

Dinamika rotasi adalah bidang dinamika gerakan yang mempelajari objek yang bergerak dalam jalur melingkar atau setengah lingkaran. Dinamika rotasi sebagai bidang studi meliputi:

  • Perpindahan sudut, termasuk kecepatan, percepatan, dan percepatan sudut.
  • Analisis energi (kinetik dan potensial), kerja, dan daya mekanik suatu benda dalam gerakan rotasi.
  • Analogi antara gerak garis lurus dan gerak melingkar.
  • Torsi dan momen inersia.

Termodinamika dan mesin

Termodinamika adalah cabang fisika yang mempelajari pertukaran energi dalam suatu sistem. Energi dipertukarkan sebagai panas atau kerja, yang menyebabkan perubahan suhu sistem. Perubahan energi dan kerja dapat menyebabkan gerakan kompresi dan ekspansi pada beberapa sistem gas.

Mesin termal

Mesin adalah sistem yang menggunakan energi untuk menghasilkan kerja atau sebaliknya. Mesin termal menggunakan atau menghasilkan panas. Mesin juga dapat menghasilkan kerja untuk mengubah energi suatu benda. Lihat contoh mesin berikut ini yang menggunakan energi atau memodifikasi energi suatu objek:

  • Mesin mobil menggunakan gas untuk menghasilkan pembakaran. Pembakaran tersebut kemudian diubah menjadi gerakan, menggunakan sistem mekanis kompleks yang menghubungkan mesin dengan roda mobil.
  • Mesin freezer menggunakan energi listrik untuk menghasilkan kerja dan mengekstrak energi panas dari dalam freezer, sehingga membuatnya lebih dingin daripada bagian luarnya.
  • Mesin dimodelkan dengan termodinamika, menggunakan kerja dan energi yang dihasilkan dan/atau diserap oleh mesin tersebut.

Hubungan antara termodinamika dan mesin

Mesin, seperti yang terdapat pada mobil, pembangkit listrik, atau freezer, dimodelkan sebagai sebuah sistem yang menggunakan atau mengekstrak energi dalam bentuk panas. Pemodelan mesin, di mana termodinamika digunakan, mengabaikan banyak bagian dari sistem untuk menyederhanakan studinya. Pemodelan ini berfokus pada berapa banyak energi yang dikonsumsi untuk menghasilkan sejumlah kerja.

Pemodelan termodinamika berguna dalam berbagai bidang, seperti yang tercantum di bawah ini:

  1. Pemodelan pembangkit listrik, termasuk pembangkit listrik tenaga panas, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan lainnya.
  2. Perangkat pertukaran termal, seperti perangkat pembekuan sederhana (freezer) atau yang lebih kompleks seperti sistem pendingin yang digunakan dalam roket.
  3. Siklus termodinamika mesin pembakaran, seperti mesin diesel, mesin Stirling, dan lain-lain.
  4. Fisika teknik. Termodinamika. Pembangkit listrik. Belajar lebih cerdas.

Hukum-hukum termodinamika

Studi termodinamika telah didukung oleh model teoretis yang menyederhanakan pertukaran energi dan kerja objek nyata. Dengan cara itu, hasil penting telah dicapai yang lebih dikenal sebagai 'hukum termodinamika'. Hukum-hukum ini, yang menggambarkan hubungan antara kerja, panas, dan suhu, diterapkan secara universal pada setiap objek yang ada.

Ada empat hukum termodinamika:

  1. Hukum ke nol: hukum keseimbangan termal.
  2. Hukum pertama: hukum yang menggambarkan energi internal suatu zat.
  3. Hukum kedua: hukum entropi yang tidak dapat diubah.
  4. Hukum ketiga: hukum nilai entropi yang konstan dalam suatu sistem pada nilai nol mutlak.

Fisika Teknik - Poin-poin penting:

  • Fisika teknik adalah bidang fisika yang berfokus pada aplikasi praktisnya.
  • Fisika teknik tidak hanya didasarkan pada fisika tetapi juga pada bidang-bidang seperti biologi, elektronik, ilmu komputer, matematika, mekanika, kimia, dan lainnya.
  • Dua bidang yang sangat penting dalam fisika teknik adalah dinamika gerakan dan rekayasa termal dan termodinamika.
  • Termodinamika dan mesin adalah cabang dari teknik termal yang mempelajari pertukaran energi dan kerja suatu sistem. Pemodelan mesin menggunakan termodinamika.
  • Dinamika rotasi adalah cabang dari dinamika gerakan, yang mempelajari pergerakan benda pada lintasan melingkar. Dinamika rotasi diterapkan di berbagai bidang seperti teknik kedirgantaraan dan robotika.

Pertanyaan yang sering diajukan tentang Fisika Teknik

Mengapa fisika penting dalam bidang teknik?

Fisika menjelaskan mekanisme alam semesta dan sistemnya yang beragam bekerja bersama. Pengetahuan tersebut, yang diekspresikan dalam hukum dan teori, dapat diterapkan di banyak bidang sains dan teknik. Misalnya, dalam teknik mesin, hukum gerak dan gaya digunakan untuk memodelkan dan menciptakan beragam mesin dan perangkat.

Apa yang dilakukan oleh jurusan Fisika Teknik?

Fisika teknik adalah bidang teknik yang berkaitan dengan aplikasi praktis fisika untuk industri, sains dan teknologi. Seorang mahasiswa jurusan Teknik Fisika menggunakan pengetahuan mereka untuk memecahkan masalah di berbagai bidang teknologi, sains, dan masyarakat.

Apa saja topik dalam fisika teknik?

Fisika teknik mencakup banyak topik, yang terkait dengan berbagai bidang seperti matematika, komputasi, teknik mesin, teknik elektro, kedokteran, energi, kimia, material, teknik sipil, dan masih banyak lagi.

Bagaimana fisika digunakan dalam bidang teknik?

Fisika, teori dan solusinya, digunakan di setiap bidang teknik. Fisika nuklir, misalnya, memiliki dampak besar pada dunia kedokteran dengan menyediakan teknik untuk memindai bagian dalam tubuh, memerangi kanker, dan mensterilkan objek.

Disadur dari: https://www.studysmarter.co.uk/

Selengkapnya
Teknik Fisika dan Pertanyaan Umum

Teknik Fisika

Jurusan Teknik Fisika: Dunia Perkuliahan dan Prospek Kerjanya

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025


Saat kamu mendengar kata Fisika pasti otak kamu langsung berpikir “susah”, “berat”, “teori”, dan sebagainya. Eits, jangan salah. Jurusan Teknik Fisika tidak melulu belajar soal teori Fisika, melainkan juga banyak mempelajari tentang aplikasinya di dunia nyata. Bahkan tanpa kamu sadari seringkali kamu menemukan aplikasi dari ilmu Fisika ini di kehidupan sehari-hari, lho. Jadi jurusan ini tidak “se-berat” atau “se-susah” yang kamu bayangkan. Banyak juga hal-hal seru baru yang akan kamu pelajari saat masuk ke jurusan ini.

Apa itu jurusan Teknik Fisika?

Di jurusan Teknik Fisika, kamu nggak hanya belajar tentang teori Fisika, tetapi kamu juga akan belajar soal pemrograman, elektronika, sipil, kimia, material, dan lainnya. Selain itu, Teknik Fisika juga mempelajari hal-hal seperti perencanaan, desain, konstruksi atau manajemen alat-alat berat. Untuk itulah seorang mahasiswa Teknik Fisika akan memperoleh berbagai pengetahuan mengenai ilmu-ilmu dasar (kimia, fisika, dan matematika) serta ilmu-ilmu keteknikan (teknik mesinteknik elektroteknik kimia, teknik material). So, jika kamu menjadi lulusan Teknik Fisika maka kamu akan kaya ilmu. Wawasanmu dijamin akan semakin luas.

Teknik Fisika sangat cocok untuk kamu yang tertarik dengan bidang teknologi maupun ilmu-ilmu dasar seperti fisika, kimia, dan matematika. Apalagi, dengan perkembangan advanced technologies yang sangat cepat membuat kebutuhan akan insinyur-insinyur yang memiliki kemampuan antar-disiplin ilmu pun menjadi semakin meningkat.

jurusan teknik fisika

Gambaran mahasiswa Teknik Fisika (Sumber: its.ac.id)

Mata kuliah di jurusan Teknik Fisika

Nah di jurusan ini, kamu akan belajar banyak mengenai beberapa hal berikut:

  • Fisika Dasar
  • Fisika Modern
  • Fisika Material
  • Analisis Termal
  • Mekanika Fluida
  • Termodinamika
  • Pemodelan Probabilitas dan Statistik
  • Otomasi Industri
  • Elektronika Analog dan Digital
  • Medan Elektromagnetik
  • Konversi Energi
  • Teknik Akustik
  • dan masih banyak lagi yang lainnya

Bahkan, jika kamu mengambil jurusan Teknik Fisika dengan peminatan Manajemen Energi, nantinya kamu bisa belajar mengenai cara membangun gedung yang hemat energi dan ramah lingkungan dengan menggunakan prinsip-prinsip Fisika. Seru ‘kan?

Menurut kak Nurul, lulusan Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB), di tingkat akhir nanti kamu juga akan memilih peminatan dengan fokus yang berbeda-beda. “Di tingkat akhir, bisa milih beberapa lab gitu. Ada yang fokus ke bidang medik, konservasi energi, akustik, instrumentasi industri, dan sebagainya. Setelah masuk, relatif akan lebih banyak pilihan lagi. Tapi nggak ‘saklek’ kok. Bisa aja proyek yang dikerjain nanti lintas bidang,” ungkapnya.

mata kuliah Jurusan Teknik Fisika

Apa bedanya Ilmu Fisika dan Teknik Fisika?

Squad, masih banyak yang bingung nih mengenai perbedaan antara ilmu fisika dengan Teknik Fisika. Pada dasarnya, ilmu fisika sendiri terbagi ke dalam empat jenis, yaitu teori, eksperimental, terapan, dan teknik. Teknik Fisika lebih mengambil fokus kepada ilmu terapan dan juga keteknikan, sedangkan ilmu fisika lebih kepada ilmu murni yang meliputi teori dan eksperimental.

“Dari aku ngobrol sama teman-teman Fisika, mereka itu ngulik suatu metode buat digali ilmu pengetahuannya. Sementara anak Teknik Fisika biasanya diajarin sesuatu buat bisa nge-build industrinya. Efektif atau nggak ya metode ini kalo dipakai mass production. Misalnya dari atom X, anak Fisika bakal nyari tahu X ini kalau ditambah Y akan jadi seperti apa ya? Nah kalau anak Teknik Fisika, misalnya punya atom X dengan karakteristik ini. Kalau mau dibuat barang A, harus ditambah apa ya X ini? Kurang lebih seperti itu,” ungkap kak Nurul.

Prospek kerja lulusan jurusan Teknik Fisika

Lulusan Teknik Fisika bisa bekerja sebagai insinyur profesional di berbagai bidang. “Karena belajar semua dasar aspek keteknikan, sebenarnya berpeluang untuk bisa kerja di semua industri yang butuh teknologi, baik itu industri manufaktur yang biasanya diisi sama anak teknik elektro atau teknik mesin, maupun industri proses yang identik sama anak teknik kimia,” jelas kak Nurul.

prospek kerja Jurusan Teknik Fisika

Lulusan Teknik Fisika bisa menempati posisi sebagai teknisi di bidang kontrol sistem, material, ataupun mesin di perusahaan otomotif. Selain itu, kamu juga bisa bekerja di industri perminyakan, pertambangan, telekomunikasi dan elektronika, teknologi informasi, pembangkit listrik, properti, atau instansi pemerintah. Bahkan, kamu juga bisa menjadi konsultan, akademisi, atau bekerja di lembaga penelitian. “Nah, (secara teori) sistem kurikulum yang belajar secara general itu dibikin supaya lulusannya lebih gampang beradaptasi sama perkembangan teknologi,” tambah kak Nurul.

Kampus dengan Jurusan Teknik Fisika

Buat kamu yang minat masuk jurusan ini, cek dulu ya daftar kampus yang membuka program studi Hubungan Internasional berikut ini.

  • Institut Teknologi Bandung (ITB)
  • Universitas Gadjah Mada (UGM)
  • Telkom University
  • Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
  • Universitas Multimedia Nusantara
  • Institut Teknologi Sumatera (ITERA)

So, saat kamu masuk ke jurusan Teknik Fisika, kamu nggak hanya akan menguasai satu bidang saja tetapi juga banyak bidang teknik yang lain. Hal ini tentu saja akan berguna untukmu di dunia kerja nanti. Yuk, persiapkan dirimu untuk menghadapi seleksi masuk kampus dengan video beranimasi di ruangbelajar.

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Sumber: https://www.ruangguru.com/

Selengkapnya
Jurusan Teknik Fisika: Dunia Perkuliahan dan Prospek Kerjanya
« First Previous page 359 of 1.031 Next Last »