Teknik Pertambangan
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 29 April 2025
Industri perminyakan, juga dikenal sebagai industri perminyakan atau ladang minyak, mencakup proses eksplorasi, ekstraksi, penyulingan, transportasi global (biasanya dengan kapal tanker dan jaringan pipa), dan pemasaran produk minyak hasil tambang. Produk dengan volume terbesar dari industri ini adalah bahan bakar minyak dan bensin (gasoline). Minyak juga merupakan bahan baku untuk banyak bahan kimia, termasuk obat-obatan, pelarut, pupuk, pestisida, parfum sintetis, dan plastik. Industri ini biasanya dibagi menjadi tiga komponen utama: hulu, tengah, dan hilir.
Hulu melibatkan eksplorasi dan eksploitasi minyak mentah, tengah melibatkan transportasi dan penyimpanan minyak mentah, dan hilir melibatkan penyulingan minyak mentah menjadi berbagai produk akhir.
Minyak sangat penting bagi banyak industri dan diperlukan untuk mempertahankan peradaban industri dalam konfigurasinya saat ini, sehingga menjadi perhatian penting bagi banyak negara. Minyak menyumbang proporsi yang signifikan dari konsumsi energi global, dari yang terendah 32% di Eropa dan Asia hingga yang tertinggi 53% di Timur Tengah.
Pola konsumsi di wilayah lain adalah sebagai berikut: Amerika Selatan dan Tengah (44%), Afrika (41%), dan Amerika Utara (40%). Dunia mengkonsumsi 36 miliar barel (5,8 km³) minyak setiap tahunnya[1], dengan negara-negara maju sebagai konsumen terbesar. Amerika Serikat mengonsumsi 18% minyak yang diproduksi pada tahun 2015. Produksi, distribusi, penyulingan, dan ritel minyak bumi secara bersama-sama mewakili industri terbesar di dunia dalam hal nilai moneter.
Sejarah singkat
Sejarah minyak bumi sudah ada sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, dengan masyarakat manusia purba yang menggunakan minyak yang belum dimurnikan untuk penerangan dan peperangan. Namun, signifikansinya dalam ekonomi global tumbuh secara bertahap, dengan minyak ikan paus menjadi sumber utama penerangan pada abad ke-19, diikuti oleh batu bara dan kayu untuk pemanasan dan memasak. Revolusi Industri meningkatkan permintaan energi, yang awalnya dipenuhi oleh batu bara, hingga penemuan minyak tanah dari minyak mentah secara signifikan meningkatkan permintaan minyak bumi, menjadikannya komoditas paling berharga pada awal abad ke-20.
Dalam sejarah modern, Kekaisaran Rusia menjadi produsen minyak utama pada abad ke-19, terutama di wilayah yang sekarang disebut Azerbaijan, di mana infrastruktur yang signifikan, termasuk jaringan pipa, dibangun. Sementara itu, di Amerika Serikat, sumur minyak komersial pertama dibor di Pennsylvania dan Virginia Barat pada tahun 1850-an, yang menyebabkan ledakan minyak besar. Penemuan minyak di Kanada semakin mendorong pertumbuhan industri ini.
Selama Perang Dunia II, kontrol atas pasokan minyak memainkan peran penting dalam konflik, dengan Sekutu mengamankan wilayah-wilayah penghasil minyak utama. Setelah perang, Timur Tengah muncul sebagai pemain dominan dalam produksi minyak. Sejak saat itu, kemajuan yang signifikan seperti pengeboran air dalam dan rekahan hidraulik telah merevolusi ekstraksi minyak, yang mengarah pada peningkatan produksi di wilayah-wilayah seperti Siberia, Venezuela, dan Afrika Utara dan Barat. Permainan serpih di daerah seperti Permian Basin dan Eagle-Ford telah menjadi pusat produksi yang penting bagi perusahaan-perusahaan minyak besar di Amerika Serikat.
Disadur dari: https://en.wikipedia.org/wiki/Petroleum_industry
Teknik Pertambangan
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 29 April 2025
Gas fosil, juga dikenal sebagai gas bumi (aardgas dalam Bahasa Belanda), gas alam, atau gas alami (natural gas dalam Bahasa Inggris), merupakan jenis bahan bakar fosil yang berwujud gas dan terutama terdiri dari metana (CH4). Gas ini dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi, dan tambang batu bara.
Komposisi kimia
Gas alam terdiri dari komponen utama, yaitu metana (CH4), bersama dengan hidrokarbon lainnya seperti etana (C2H6), propana (C3H8), dan butana (C4H10), serta gas-gas yang mengandung sulfur. Gas alam juga merupakan sumber utama helium.
Meskipun metana dapat menjadi gas rumah kaca, efeknya cenderung bersifat sementara karena bereaksi dengan ozon di atmosfer. Sumber metana utama berasal dari rayap, ternak, dan kegiatan pertanian.
Komposisi gas alam bervariasi tergantung pada sumber ladang gasnya, tetapi umumnya mengandung nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan air. Gas alam sering mengandung kontaminan utama berupa sulfur, yang harus dipisahkan sebelum digunakan.
Gas alam memiliki sifat mudah terbakar dan berpotensi menyebabkan ledakan. Meskipun gas alam lebih ringan dari udara, dalam ruang tertutup konsentrasinya dapat mencapai level yang membahayakan. Untuk mencegah kebocoran yang tidak terdeteksi, gas alam yang telah diproses biasanya diberi bau agar dapat terdeteksi.
Jenis-Jenis Gas Alam
Gas Alam (NG): Merupakan gas alam yang terkumpul di bawah tanah dengan beragam komposisi. Biasanya terdiri dari campuran hidrokarbon dengan daya tekan tinggi dan daya kembang besar, serta memiliki berat jenis yang rendah. Gas ini terbentuk secara alami dalam bentuk gas.
Cairan Gas Alam (NGL): Senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam akumulasi gas alam, namun berada dalam bentuk cair pada kondisi suhu dan tekanan yang tidak ekstrim. Contohnya adalah propana, butan, dan pentan, yang dapat diperoleh melalui proses pendinginan, penyulingan, atau absorpsi.
Gas Alam Cair (LNG): Biasanya terdiri dari gas metan yang telah dicairkan melalui proses pencairan yang melibatkan suhu ekstrim hingga -162 derajat Celsius dan tekanan yang tinggi. Setelah dilakukan proses regasifikasi, LNG dapat digunakan kembali untuk industri besar seperti industri listrik dan pekerjaan berat.
Gas Minyak Cair (LPG): Merupakan gas propana, gas butana, atau campuran keduanya. Gas ini lebih berat dari jenis gas lainnya dan diproses menjadi cairan untuk kemudahan penampungan. Biasanya digunakan untuk industri kecil dan menengah serta rumah tangga sebagai sumber energi panas. LPG dapat diproduksi baik dari gas fosil maupun dari minyak bumi.
Pemanfaatan
Pemanfaatan gas alam dapat dibagi menjadi 3 kelompok utama. Pertama, gas alam digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, industri, kendaraan bermotor, dan gas kota. Kedua, gas alam digunakan sebagai bahan baku untuk pupuk, petrokimia, plastik, dan industri lainnya. Ketiga, gas alam diekspor dalam bentuk LNG. Selain itu, gas alam juga dapat digunakan untuk AC, seperti di bandara Bangkok dan beberapa gedung perguruan tinggi di Australia.
Peyimpanan dan transportasi
Untuk menyimpan gas alam, digunakan metode "Natural Gas Underground Storage" dengan memanfaatkan "salt dome" sebagai ruang penyimpanan di bawah tanah. Gas alam disimpan di dalam kubah-kubah tersebut selama musim panas dan dikeluarkan saat musim dingin melalui kompresor gas.
Transportasi gas alam dilakukan melalui pipa salur, kapal tanker LNG, dan kapal tanker CNG. Di Indonesia, sedang dibangun sistem jaringan pipa gas nasional yang terintegrasi dari Aceh hingga Kalimantan. LNG digunakan untuk transportasi gas alam melintasi samudra, sementara truk tangki digunakan untuk jarak dekat. CNG juga dapat digunakan untuk transportasi darat dan bahkan pada pesawat terbang.
Gas alam di Indonesia
Pemanfaatan gas alam di Indonesia dimulai pada tahun 1960-an, saat produksi gas alam dari ladang PT Stanvac Indonesia di Pendopo, Sumatera Selatan dikirim ke pabrik pupuk Pusri IA di Palembang melalui pipa gas. PERTAMINA memulai pasokan gas alam ke pabrik-pabrik pupuk Pusri II, III, dan IV di Palembang dari ladang gas alam di Prabumulih, Sumatera Selatan pada tahun 1974. Pusri IA ditutup pada tahun 1993 dan digantikan oleh Pusri IB, yang merupakan pabrik pupuk paling modern di Asia pada masanya. Di Jawa Barat, PERTAMINA juga mulai memasok gas alam dari ladang lepas pantai di laut Jawa ke pabrik-pabrik pupuk dan industri di kawasan tersebut sejak tahun 1974. Gas alam juga diekspor dalam bentuk LNG. Aceh merupakan salah satu daerah penghasil gas alam terbesar di Indonesia, dengan PT Arun NGL Company sebagai pengelola gas alam sejak tahun 1979. Gas alam dari Aceh diekspor ke Jepang dan Korea Selatan. PT Pupuk Iskandar Muda di Aceh Utara juga menggunakan gas alam sebagai bahan baku untuk pabrik pupuk urea.
Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Gas_fosil
Pertanian
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 29 April 2025
Makanan adalah substansi yang dimakan oleh makhluk hidup untuk memperoleh nutrisi yang kemudian diubah menjadi energi. Nutrisi dalam makanan meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi tubuh. Minuman juga merupakan konsumsi cairan, tetapi istilah "makanan" juga dapat mengacu pada hal tersebut. Manusia mengonsumsi makanan yang disebut pangan, sementara hewan mengonsumsi pakan.
Kualitas suatu makanan dinilai berdasarkan nilai energinya dan berapa lama makanan tersebut dapat disimpan. Kurangnya konsumsi makanan yang tepat atau cukup dapat menyebabkan malnutrisi, yang berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan. Beberapa makanan juga dapat menyebabkan alergi pada individu yang sensitif. Bahan makanan diolah menjadi berbagai hidangan yang mencerminkan kebudayaan atau lokasi geografis tertentu. Makanan juga menjadi fokus dalam berbagai bidang ilmu seperti ilmu pangan, gizi, dan gastronomi.
Sumber Makanan
Sebagian besar makanan berasal dari tumbuhan, dengan beberapa di antaranya langsung berasal dari sumber tumbuhan. Biji-bijian menjadi makanan pokok yang memberikan energi dan nutrisi yang melimpah, dengan jagung, gandum, dan beras, serta varian-varian lainnya, berkontribusi sebesar 87% dari total produksi biji-bijian dunia. Meskipun demikian, sebagian besar biji-bijian tersebut digunakan sebagai pakan ternak.
Selain dari hewan dan tumbuhan, makanan juga dapat berasal dari berbagai jamur yang dapat dikonsumsi, terutama jamur kancing. Proses fermentasi menggunakan jamur dan bakteri menjadi penting dalam pembuatan berbagai makanan seperti ragi roti, minuman beralkohol, keju, acar, kombucha, dan yogurt. Contoh lainnya termasuk alga biru-hijau seperti spirulina. Beberapa zat anorganik seperti garam, soda kue, dan krim tartar digunakan untuk mengawetkan atau mengubah bahan secara kimia dalam pembuatan makanan.
Fungsi Dari Makanan
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan untuk energi dan pertumbuhan. Makanan bergizi mendukung perkembangan otak dan tubuh manusia. Nutrisi seperti protein, karbohidrat, dan lemak berperan penting dalam kesehatan. Karbohidrat menyediakan tenaga sehari-hari, protein mendukung pertumbuhan, dan lemak berfungsi sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat karbohidrat tidak mencukupi, memberikan glukosa penting untuk tubuh.
Masalah Tidak Mendapat Makanan
Kekurangan makanan dapat mengakibatkan kelaparan, yaitu ketidakcukupan asupan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. Orang dewasa wanita memerlukan sekitar 2.100 kalori per hari, sementara pria dewasa memerlukan sekitar 2.500 kalori. Selain itu, kekurangan makanan juga dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi yang menyebabkan berbagai penyakit, seperti kwashiorkor karena kekurangan protein, anemia karena kekurangan zat besi, dan gondok karena kekurangan mineral. Kekurangan vitamin juga dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti beri-beri, pelagra, pernisiosa, rakitis, dan skorbut.
Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Makanan
Pertanian
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 29 April 2025
Makanan pokok adalah jenis makanan yang dikonsumsi dalam jumlah besar, menjadi sumber utama karbohidrat, memiliki rasa netral, mengenyangkan, dan diperoleh dari alam setempat. Selain menyediakan karbohidrat, makanan pokok juga merupakan bagian integral dari budaya makan di berbagai kelompok etnik. Di Indonesia, nasi adalah makanan pokok yang sangat penting dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya makan masyarakat. Nasi putih, selain menjadi bagian penting dari kebiasaan makan, juga merupakan sumber energi yang signifikan bagi tubuh. Jenis makanan pokok bervariasi di setiap daerah, dipengaruhi oleh kondisi geografis dan budaya lokal. Selain nasi, Indonesia memiliki makanan pokok lainnya seperti jagung, kentang, labu kuning, pisang, sagu, singkong, ubi jalar, dan sukun.
Penyebaran Makanan Pokok
Di Amerika, jagung adalah makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh penduduk sehari-hari. Amerika Serikat, khususnya, merupakan produsen dan eksportir jagung terbesar karena jagung melimpah di negara tersebut, meskipun asal penyebarannya berasal dari Amerika Tengah. Lebih dari 90 juta hektar tanah di Amerika digunakan untuk menanam jagung.
Gandum merupakan bahan utama makanan pokok di Timur Tengah. Biasanya diolah menjadi tepung untuk membuat roti, mie, biskuit, dan makanan lainnya. Cina dan India menyumbang 31% dari produksi gandum global pada 2019, diikuti oleh Rusia, Amerika Serikat, dan Prancis.
Beras adalah makanan pokok di Asia, di mana penduduknya menjadi konsumen terbesar menurut OECD. Konsumsi beras di Asia mencapai 77,2 kg per orang per tahun pada periode 2018-2020. Asia juga memproduksi sekitar 90% dari total produksi beras global karena banyaknya petani di kawasan tersebut.
Pengelompokkan
Pangan Nabati: Makanan pokok dari sumber nabati adalah produk pangan yang dihasilkan dari tumbuhan yang bisa dikonsumsi langsung atau setelah pengolahan. Makanan nabati ini mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, karbohidrat, kalsium, zat besi, dan protein yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Di Indonesia, pangan nabati telah diklasifikasikan dalam Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan 2010-2014. Contoh pangan nabati meliputi beras, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, sayuran, buah-buahan, minyak goreng, dan gula putih.
Pangan Hewani: Makanan pokok dari sumber hewani adalah produk pangan yang berasal dari ternak, unggas, dan ikan. Makanan hewani umumnya dapat dikelompokkan menjadi empat kategori besar: daging, telur, susu, dan ikan.
Contoh Makanan Pokok
Jagung:
Kentang:
Labu Kuning:
Pisang:
Sagu:
Singkong:
Ubi Jalar:
Sukun:
Pengaruh produksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi berbagai makanan pokok meliputi produk alam dan pengaruh geografis yang memengaruhi perilaku konsumsi penduduk suatu negara. Perilaku konsumen ini dipengaruhi oleh faktor genetik, di mana lidah manusia dapat mendeteksi rasa manis, asin, pahit, asam, dan umami. Perubahan DNA juga memengaruhi komposisi rasa. Selain itu, budaya pangan juga mempengaruhi perilaku konsumsi masyarakat serta produksi makanan pokok. Faktor terakhir yang mempengaruhi produksi makanan pokok adalah lingkungan negara terkait penggunaan bahan-bahannya.
Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_pokok
Pertanian
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 29 April 2025
Beras merupakan bagian dari beras yang telah terpisah dari sekamnya. Secara anatomi, bagian sekam disebut "palea" dan "lemma". Pada saat pemanenan padi, gabah dipukul atau dihancurkan dalam lesung untuk memisahkan sekam dari isinya. Bagian isinya yang memiliki berbagai warna seperti putih, merah, ungu, atau hitam disebut nasi. Tanaman padi bisa tumbuh dengan tinggi antara 1 hingga 1,8 meter, dengan daunnya yang panjang dan sempit, biasanya memiliki panjang sekitar 50-100 cm dan lebar 2-2,5 cm. Nasi yang dapat dikonsumsi biasanya memiliki panjang antara 5 hingga 12 mm dan tebal 2-3 mm. Nasi yang dibuat dari jenis padi ketan dikenal sebagai ketan.
Struktur dan Kandungan Beras
Struktur beras secara biologis terdiri dari tiga bagian utama, yaitu aleuron (lapisan terluar yang sering kali dibuang saat pengupasan), endosperma (tempat sebagian besar pati dan protein terdapat), dan embrio (calon tanaman baru yang tidak dapat tumbuh dalam beras kecuali dengan teknik kultur jaringan; dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai mata beras).
Secara kandungan, beras dominan oleh pati sekitar 80-85%, disertai dengan protein, vitamin (terutama pada aleuron), mineral, dan air. Pati dalam beras terdiri dari dua jenis polimer karbohidrat, yaitu amilosa yang memiliki struktur lurus dan amilopektin yang berstruktur bercabang dan cenderung lengket. Proporsi dari kedua jenis pati ini sangat mempengaruhi warna dan tekstur nasi. Ketan, yang didominasi oleh amilopektin, cenderung sangat lengket, sementara beras pera, dengan kandungan amilosa lebih dari 20%, menghasilkan butiran nasi yang tidak lengket dan keras.
Perbedaan Warna Beras
Perbedaan warna pada beras dipengaruhi oleh genetika, terutama gen yang mengatur warna aleuron, endosperm, dan komposisi pati pada endosperm.
Selain itu, ada juga inovasi baru seperti beras analog dari sagu, jagung, dan tepung singkong yang diluncurkan sebagai pengganti beras padi. Beberapa jenis beras juga memiliki aroma wangi ketika dimasak, seperti 'Cianjur Pandanwangi' atau 'Rajalele', yang dihasilkan oleh senyawa aromatik yang dilepaskan oleh beras dan diatur secara genetik. Di Provinsi Gilan, Iran utara, banyak kultivar padi Indica telah dibesarkan oleh petani seperti Gerdeh, Hashemi, Hasani, dan Gharib.
Aspek Pangan
Beras merupakan bahan pangan yang sangat penting, terutama sebagai bahan dasar pembuatan nasi, makanan pokok di berbagai belahan dunia. Selain itu, beras digunakan dalam pembuatan berbagai kudapan dan kue-kue, terutama dari ketan, serta sebagai bahan dalam pembuatan tapai. Beras juga memiliki peran dalam jamu seperti beras kencur dan param, serta dalam minuman seperti arak dan air tajin. Di industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras dan tepung bekatul dari lapisan aleuron yang kaya nutrisi. Bagian embrio juga dijadikan suplemen makanan dalam bentuk tepung mata beras. Untuk keperluan diet, beras juga digunakan sebagai sumber pangan bebas gluten dalam bentuk berondong. Beras merah, salah satu jenis beras di Indonesia, memiliki khasiat obat yang diyakini sejak lama. Beras merah memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih, termasuk protein dan tiamin yang lebih tinggi. Kekurangan tiamin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti beri-beri. Selain itu, beras merah juga kaya akan fosfor dan selenium, yang merupakan elemen penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyakit degeneratif seperti kanker.
Aspek Budaya dan Bahasa
Budaya padi merupakan bagian integral dari budaya Austronesia, terutama di bagian barat. Istilah-istilah yang berkaitan dengan padi, seperti padi, gabah, merang, jerami, beras, nasi, atau ketan, menjadi ciri khas dari budaya Austronesia. Hal ini tercermin dalam relief-relief pada candi-candi di Jawa yang menunjukkan kehadiran budaya padi pada masa itu. Meskipun ada inovasi dalam pengolahan makanan beras, seperti rengginang dan beras merah instan, budaya menanak beras masih tetap terjaga sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari.
Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Beras
Pertanian
Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj pada 29 April 2025
Gabah merujuk pada bulir padi yang telah terpisah dari tangkainya, atau yang lebih dikenal sebagai jerami. Dalam perdagangan komoditas, gabah memiliki peran penting karena merupakan tahap awal dalam pengolahan padi sebelum dikonsumsi. Perdagangan padi dalam jumlah besar umumnya dilakukan dalam bentuk gabah. Gabah secara teknis didefinisikan sebagai hasil tanaman padi yang telah dipisahkan dari tangkainya melalui proses perontokan.
Anatomi Gabah
Secara anatomi biologi, gabah merupakan buah padi sekaligus bijinya. Sebagai buah bertipe bulir atau caryopsis, sulit untuk membedakan bagian buah dan biji secara terpisah.
Istilah perdagangan gabah
Untuk mengatur perdagangan gabah, terdapat istilah-istilah khusus yang digunakan dalam menentukan harga berdasarkan kualitas gabah. Istilah-istilah ini mencakup:
Ketentuan-ketentuan ini digunakan oleh Bulog untuk menentukan harga gabah atau beras berdasarkan kualitasnya.
Disadur dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Gabah