Bagaimana Industri Perminyakan Terjadi di Dunia

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana

23 Februari 2024, 09.01

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/File:Oil_Reserves.png

Industri perminyakan, juga dikenal sebagai industri perminyakan atau ladang minyak, mencakup proses eksplorasi, ekstraksi, penyulingan, transportasi global (biasanya dengan kapal tanker dan jaringan pipa), dan pemasaran produk minyak hasil tambang. Produk dengan volume terbesar dari industri ini adalah bahan bakar minyak dan bensin (gasoline). Minyak juga merupakan bahan baku untuk banyak bahan kimia, termasuk obat-obatan, pelarut, pupuk, pestisida, parfum sintetis, dan plastik. Industri ini biasanya dibagi menjadi tiga komponen utama: hulu, tengah, dan hilir. 

Hulu melibatkan eksplorasi dan eksploitasi minyak mentah, tengah melibatkan transportasi dan penyimpanan minyak mentah, dan hilir melibatkan penyulingan minyak mentah menjadi berbagai produk akhir.

Minyak sangat penting bagi banyak industri dan diperlukan untuk mempertahankan peradaban industri dalam konfigurasinya saat ini, sehingga menjadi perhatian penting bagi banyak negara. Minyak menyumbang proporsi yang signifikan dari konsumsi energi global, dari yang terendah 32% di Eropa dan Asia hingga yang tertinggi 53% di Timur Tengah. 

Pola konsumsi di wilayah lain adalah sebagai berikut: Amerika Selatan dan Tengah (44%), Afrika (41%), dan Amerika Utara (40%). Dunia mengkonsumsi 36 miliar barel (5,8 km³) minyak setiap tahunnya[1], dengan negara-negara maju sebagai konsumen terbesar. Amerika Serikat mengonsumsi 18% minyak yang diproduksi pada tahun 2015. Produksi, distribusi, penyulingan, dan ritel minyak bumi secara bersama-sama mewakili industri terbesar di dunia dalam hal nilai moneter.

Sejarah singkat

Sejarah minyak bumi sudah ada sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, dengan masyarakat manusia purba yang menggunakan minyak yang belum dimurnikan untuk penerangan dan peperangan. Namun, signifikansinya dalam ekonomi global tumbuh secara bertahap, dengan minyak ikan paus menjadi sumber utama penerangan pada abad ke-19, diikuti oleh batu bara dan kayu untuk pemanasan dan memasak. Revolusi Industri meningkatkan permintaan energi, yang awalnya dipenuhi oleh batu bara, hingga penemuan minyak tanah dari minyak mentah secara signifikan meningkatkan permintaan minyak bumi, menjadikannya komoditas paling berharga pada awal abad ke-20.

Dalam sejarah modern, Kekaisaran Rusia menjadi produsen minyak utama pada abad ke-19, terutama di wilayah yang sekarang disebut Azerbaijan, di mana infrastruktur yang signifikan, termasuk jaringan pipa, dibangun. Sementara itu, di Amerika Serikat, sumur minyak komersial pertama dibor di Pennsylvania dan Virginia Barat pada tahun 1850-an, yang menyebabkan ledakan minyak besar. Penemuan minyak di Kanada semakin mendorong pertumbuhan industri ini.

Selama Perang Dunia II, kontrol atas pasokan minyak memainkan peran penting dalam konflik, dengan Sekutu mengamankan wilayah-wilayah penghasil minyak utama. Setelah perang, Timur Tengah muncul sebagai pemain dominan dalam produksi minyak. Sejak saat itu, kemajuan yang signifikan seperti pengeboran air dalam dan rekahan hidraulik telah merevolusi ekstraksi minyak, yang mengarah pada peningkatan produksi di wilayah-wilayah seperti Siberia, Venezuela, dan Afrika Utara dan Barat. Permainan serpih di daerah seperti Permian Basin dan Eagle-Ford telah menjadi pusat produksi yang penting bagi perusahaan-perusahaan minyak besar di Amerika Serikat.

 

Disadur dari: https://en.wikipedia.org/wiki/Petroleum_industry