Presiden Jokowi Kunjungi Smelter Aluminium Terbesar di Kalimantan: Dukung Hilirisasi Industri Mineral dan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

Dipublikasikan oleh Cindy Aulia Alfariyani

10 Mei 2024, 09.20

Foto: REUTERS/Ilya Naymushin

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) aluminium di kawasan Kalimantan. Bahkan, baru-baru ini proyek tersebut dikunjungi oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Fasilitas smelter aluminium terbesar di Indonesia dibangun oleh PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) anak usaha PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) yang merupakan salah satu perusahaan milik konglomerat Garibaldi Thohir.

Smelter aluminium dengan investasi sekitar US$ 2 miliar atau Rp30,55 triliun (kurs Rp15.278 per US$) ini merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Industri Hijau Kalimantan Utara yang dibangun KIPI. Hal itu dalam rangka mendukung program hilirisasi industri sumber daya alam yang dicanangkan pemerintah untuk memberikan nilai tambah bagi bahan mentah serta pemanfaatan energi hijau.

Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Christian Ariano Rachmat mengatakan, pembangunan smelter sejalan dengan visi dan misi pemerintah untuk melakukan hilirisasi mineral. Dengan begitu bisa memberikan nilai tambah dan berkontribusi bagi pendapatan dan devisa negara.

Ia berharap upaya perusahaan memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam mengurangi impor aluminium, memberikan proses dan nilai tambah terhadap alumina, dan meningkatkan penerimaan pajak negara. Selain itu, mampu menyerap lebih dari 6.000 tenaga kerja lokal pada fase konstruksi dan sekitar 1.500 tenaga kerja lokal pada fase operasi.

"Selanjutnya kami terus bekerja keras untuk mencapai target Commercial Operation Date (COD) yang direncanakan pada semester pertama tahun 2025," ujar Christian. PT Kalimantan Aluminium Industry yang merupakan anak perusahaan grup PT Adaro Minerals Indonesia Tbk.

PT Kalimantan Aluminium Industry membangun smelter aluminium di lahan seluas 600 Ha dengan kapasitas produksi aluminium pada fase pertama sebanyak 500.000 tpa aluminium.

Tahapan prakonstruksi smelter aluminium juga telah berjalan. Antara lain pemesanan dan pelunasan beberapa long lead items serta pembangunan jetty untuk kebutuhan konstruksi. Alat-alat berat dan material juga telah masuk ke lokasi untuk pelaksanaan konstruksi.

Selain itu, main equipment pembangkit listrik untuk mendukung operasi aluminium di tahap pertama dalam proses fabrikasi. Upaya KAI dalam meningkatkan ketersediaan aluminium demi peningkatan daya saing produk sumber daya alam di Indonesia ini diharapkan turut membantu pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Selain itu, turut berperan dalam mencapai target Net Zero Emission Indonesia.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) aluminium terbesar di Indonesia milik PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) di Tanah Kuning, Kalimantan Utara, Selasa (28/3/2023).

Sumber: www.cnbcindonesia.com