Mengapa Temuan Ini Penting untuk Kebijakan?
Pemeliharaan jalan sering kali menjadi aspek yang terabaikan dalam kebijakan infrastruktur, padahal penelitian Gould et al. (2013) menegaskan bahwa road maintenance memiliki nilai ekonomi yang sama pentingnya dengan pembangunan jalan baru. Tanpa perawatan rutin, kualitas jalan menurun cepat, mengakibatkan biaya transportasi meningkat, produktivitas menurun, dan kecelakaan lalu lintas meningkat.
Dalam konteks kebijakan publik, temuan ini penting karena menunjukkan bahwa pengeluaran untuk pemeliharaan jalan merupakan investasi ekonomi jangka panjang, bukan beban anggaran. Setiap dolar yang diinvestasikan dalam pemeliharaan dapat menghemat hingga 3 dolar biaya rekonstruksi di masa depan.
Bagi Indonesia, hasil riset ini sangat relevan. Meskipun pemerintah gencar membangun jalan tol dan jalan nasional, banyak jalan daerah mengalami degradasi karena minimnya anggaran perawatan. Oleh sebab itu, perencanaan infrastruktur nasional harus menempatkan pemeliharaan sebagai bagian integral dari siklus hidup jalan.
Implementasi di Lapangan: Dampak, Hambatan, dan Peluang
Implementasi kebijakan pemeliharaan jalan di berbagai negara menunjukkan dampak ekonomi yang signifikan:
-
Peningkatan efisiensi logistik, karena kendaraan dapat melaju dengan kecepatan dan keamanan lebih tinggi.
-
Penurunan biaya operasional kendaraan (VOC) hingga 30% di wilayah dengan sistem pemeliharaan rutin.
-
Peningkatan akses ekonomi dan sosial, terutama di wilayah pedesaan.
Namun, sejumlah hambatan masih sering muncul:
-
Ketergantungan pada anggaran pusat, sehingga pemeliharaan jalan daerah tertunda.
-
Kurangnya data kondisi jalan dan sistem asset management yang akurat.
-
Keterbatasan kapasitas teknis di tingkat daerah dalam menyusun program pemeliharaan berbasis prioritas.
Meski begitu, peluangnya besar. Dengan digitalisasi dan sistem road asset management, pemerintah dapat memantau kondisi jalan secara real-time dan memprioritaskan anggaran berdasarkan tingkat urgensi.
Artikel seperti Infrastruktur dan Ekonomi juga dapat memperkuat kemampuan analisis dan evaluasi kebijakan perbaikan jalan di tingkat nasional maupun daerah.
5 Rekomendasi Kebijakan Praktis
-
Bangun Sistem Nasional Manajemen Aset Jalan
-
Gunakan data berbasis GIS untuk memetakan kondisi dan umur infrastruktur secara berkala.
-
-
Prioritaskan Pemeliharaan Preventif daripada Reaktif
-
Pendekatan preventif lebih hemat biaya dan efektif dibandingkan perbaikan setelah kerusakan parah.
-
-
Tingkatkan Pendanaan Daerah Melalui Skema Kemitraan Publik–Swasta (PPP)
-
Melibatkan sektor swasta dalam kontrak jangka panjang (Performance-Based Maintenance Contracts).
-
-
Kembangkan Kapasitas SDM di Bidang Infrastruktur Transportasi
-
Melalui artikel seperti Digital Twin dalam Manajemen Infrastruktur Transportasi, aparatur dapat memahami prinsip efisiensi biaya dan keberlanjutan.
-
-
Integrasikan Evaluasi Dampak Ekonomi dalam Perencanaan Jalan
-
Setiap proyek jalan harus mencakup analisis cost-benefit jangka panjang, bukan sekadar pembangunan fisik.
-
Kritik terhadap Potensi Kegagalan Kebijakan
Kebijakan pemeliharaan jalan berisiko gagal jika hanya menekankan aspek teknis tanpa memperhatikan tata kelola dan partisipasi publik. Beberapa potensi kegagalan mencakup:
-
Anggaran pemeliharaan teralihkan ke proyek baru demi pencitraan politik.
-
Kurangnya transparansi dalam kontrak dan pelaksanaan proyek.
-
Ketiadaan standar nasional untuk pengukuran kondisi jalan.
-
Minimnya koordinasi antarinstansi, seperti antara Kementerian PUPR dan pemerintah daerah.
Untuk menghindari hal ini, perlu diperkuat mekanisme audit kinerja jalan dan transparansi anggaran publik. Kolaborasi akademisi, masyarakat, dan sektor swasta juga dapat meningkatkan akuntabilitas.
Penutup
Pemeliharaan jalan adalah pilar utama keberlanjutan infrastruktur nasional. Seperti yang diuraikan Gould et al. (2013), investasi dalam road maintenance bukan sekadar pengeluaran rutin, tetapi strategi efisien untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Indonesia dapat mengadopsi prinsip economics of maintenance melalui kebijakan berbasis data, tata kelola transparan, dan peningkatan kapasitas SDM. Dengan dukungan program pelatihan dari Diklatkerja, pemerintah dapat memastikan bahwa setiap kilometer jalan yang dibangun tetap berfungsi optimal dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.
Sumber
Gould, J., Peterman, A., & Smith, L. (2013). Economics of Road Maintenance. World Bank Technical Paper.