Metalurgi Indonesia: Menyongsong Masa Depan dengan 1.000 Lulusan Baru Setiap Tahun

Dipublikasikan oleh Nadia Pratiwi

22 Juni 2024, 11.36

Sumber: pexels.com

Indonesia membutuhkan setidaknya 1.000-an lulusan mahasiswa jurusan metalurgi untuk mendukung langkah pemerintah menggenjot hilirisasi pertambangan di dalam negeri. Karena hal itu, pemerintah Indonesia sampai melakukan kerjasama dengan universitas di China.

Deputi 2 Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Firman Hidayat menceritakan bahwa ketika program hilirisasi dimulai, Indonesia masih kekurangan lulusan jurusan metalurgi.

"Setiap tahun kami hanya meluluskan 350 - 400 mahasiswa metalurgi di seluruh Indonesia. Sementara kebutuhan sebenarnya lebih dari 1.000 mahasiswa," terang Firman dalam acara UOB Gateway to ASEAN Conference 2023, ASEAN Forging Ahead di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu, (11/10/2023).

Maka dari itu, kata Firman, pihaknya bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan jumlah lulusan metalurgi dan kapasitas sumber daya manusia RI.

"Salah satunya adalah bekerja sama dengan China Southern University, dan ITB untuk mengirimkan mahasiswa kami untuk mendapatkan gelar magister dan doktoral di bidang metalurgi. Kami menargetkan 1000 lulusan master dan 500 insinyur terbaik yang akan datang ke Indonesia dalam beberapa tahun ke depan," ungkap Firman.

Firman mencontohkan, jika berkunjung ke Morowali, Indonesia sedang membangun fasilitas metalurgi kelas dunia dan juga berencana untuk membangun fasilitas riset metalurgi berkelas dunia di ITB mulai tahun ini untuk memastikan transfer teknologi terjadi kepada masyarakat kita.

Sumber: cnbcindonesia.com