Perindustrian

J&T Express: Perusahaan Multinasional di Bidang Ekspedisi

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 11 Februari 2025


J&T Express merupakan perusahaan pengiriman internasional yang didirikan pada Agustus 2015 di Jakarta, Indonesia. Bisnis intinya adalah layanan ekspres dan logistik lintas batas.

J&T Express berkomitmen untuk terus menciptakan pengalaman berkualitas terpadu bagi pelanggannya secara global. Dengan lebih dari 300.000 personel layanan di seluruh dunia, jaringan J&T Express mencakup 13 negara termasuk China, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Filipina, Kamboja, Singapura, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Brasil, Meksiko, dan Mesir, melayani lebih dari dua miliar orang di seluruh dunia.

Sejarah Sinkat

J&T, yang dikenal sebagai "kelinci cepat" dalam bahasa Mandarin, didirikan pada tahun 2015 oleh pengusaha Jet Lee, mantan CEO Oppo Indonesia, dan Tony Chen, yang mendirikan merek ponsel pintar pada tahun 2004.

Garis waktu ekspansi perusahaan termasuk memasuki Malaysia dan Vietnam pada tahun 2018, diikuti oleh Filipina, Thailand, dan Kamboja pada tahun 2019, serta Singapura dan Cina pada tahun 2020. Pada tahun 2022, J&T memperluas jangkauannya ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Meksiko, dan Mesir. J&T telah dianugerahi penghargaan Indonesian Top Brand Awards pada tahun 2018 dan 2019.

Pada Maret 2021, J&T meluncurkan layanan angkutan udara premium, memperkenalkan pesawat kargo pertamanya. Pada bulan November, perusahaan telah mendapatkan tambahan pendanaan sebesar IDR41.065 miliar, dengan valuasi mencapai IDR328.520 miliar. J&T sedang mempersiapkan pencatatan saham di Hong Kong pada tahun 2022, dengan CICC, Bank of America, dan Morgan Stanley yang mengawasi proses IPO. Pada bulan Desember 2021, J&T mengakuisisi operasi logistik saingannya, BEST Inc. di Tiongkok dengan nilai sekitar IDR18.068,60 miliar.

Selama bulan-bulan awal tahun 2022, J&T memperluas operasinya ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dan kemudian merambah ke Amerika Latin dengan mendirikan fasilitas baru di Meksiko. Pada bulan Februari 2022, di LEAP, perusahaan mengumumkan rencana untuk mendirikan kantor pusat regional MENA di Riyadh, Arab Saudi, yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan industri logistik pintar terbesar di wilayah tersebut. Selain itu, pada bulan Juni di tahun yang sama, J&T memperluas jaringannya ke 13 negara dengan memperkenalkan J&T Express Mesir.

Pada tahun 2019, J&T menempati posisi sebagai perusahaan pengiriman terbesar keempat dan diakui sebagai unicorn kedelapan di Indonesia. Pada April 2021, valuasinya telah mencapai IDR131.408 miliar, dan pada Desember 2021, J&T menduduki peringkat ke-16 unicorn terbesar di dunia menurut Hurun Index. J&T adalah salah satu dari dua decacorn di Indonesia.

Pandemi covid-19:

Selama pandemi COVID-19 di Indonesia, volume pengiriman J&T meningkat 50% year-on-year selama Ramadhan 2020, mencapai hingga 3 juta paket yang diproses per hari. J&T Express memberikan pasokan bantuan ke kota-kota yang terkena dampak parah wabah ini, termasuk Surabaya dan Tangerang, dan mendistribusikan paket bantuan medis ke rumah sakit.

Kontroversi

Pada tahun 2020, setelah video viral yang menunjukkan karyawan yang salah menangani paket, J&T Express Filipina menyatakan bahwa mereka akan menegakkan sanksi terhadap karyawan yang terlibat dalam insiden tersebut. Video serupa yang melibatkan karyawan J&T Express di Indonesia muncul secara online pada tahun 2019. Media Consumeren, sebuah platform pengaduan konsumen di Indonesia, menerima banyak keluhan dari kelompok-kelompok kejahatan terorganisir lokal mengenai penyortiran yang tidak akurat, kurangnya transparansi, dan akuntabilitas dalam sistem pelacakan paket J&T Express. Akibatnya, pelanggan mengalami kasus kehilangan paket atau pengiriman yang dikirim ke tujuan yang salah.

Pada tanggal 4 Februari 2021, video yang menggambarkan protes dan kerusuhan di gudang J&T Express di Malaysia beredar luas di platform media sosial Malaysia. J&T kemudian merilis pernyataan yang mengklarifikasi bahwa insiden tersebut berasal dari kesalahpahaman terkait pembayaran bonus, menyangkal klaim pemotongan gaji sebelumnya. Kementerian Sumber Daya Manusia kemudian mengumumkan bahwa protes tersebut dimotivasi oleh kekhawatiran tentang upah karyawan dan peningkatan beban kerja. Beberapa karyawan merekam video permintaan maaf yang ditujukan kepada J&T Express dan pelanggannya, menegaskan bahwa tidak ada pemotongan atau masalah upah yang melibatkan karyawan J&T Express Perak.

Disadur dari: en.wikipedia.org 

Selengkapnya
J&T Express: Perusahaan Multinasional di Bidang Ekspedisi

Perindustrian

Presiden Apresiasi Menperin, Kinerja Industri Otomotif Bangkit Di Tengah Pandemi

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 11 Februari 2025


Industri otomotif di tanah air semakin menunjukkan geliatnya di tengah tekanan pandemi Covid-19 yang masih melanda. Hal ini tercermin dari laju produktivitas kendaraan yang tetap terjaga dalam upaya memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor, yang juga berdampak pada akselerasi pemulihan ekonomi nasional.

“Industri alat angkut tumbuh luar biasa, mencapai dua digit pada tahun 2021, yaitu sebesar 17,82%. Sektor otomotif ini sebagai salah satu penopang utama pertumbuhan industri manufaktur dan ekonomi nasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Karawang, Selasa (15/2).

Pada kesempatan tersebut, Menperin mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara Pencapaian Produksi Ekspor ke Dua Juta Unit dan Pelepasan Ekspor Perdana Ke Australia dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia TMMIN). Dalam laporannya kepada Presiden, Menperin menyampaikan, hal tersebut merupakan salah satu milestone bagi kebangkitan produk otomotif Indonesia yang sesuai standar produk global.

Menurut Menperin, sama halnya dengan ekspor ke Jepang, ekspor produk mobil ke Australia terkenal memiliki spesifikasi yang ketat, misalnya terkait spesifikasi bahan bakar, emisi, dan keamanan, menandakan industri otomotif Indonesia telah memiliki daya saing yang tinggi, sehingga produknya diminati di berbagai pasar mancanegara. “Dengan demikian, setelah menembus pasar Australia, Indonesia sudah ekspor ke empat benua di dunia, yaitu Amerika, Afrika, Asia, Australia,” imbuhnya.

Dengan rantai nilai yang terbentang luas, industri otomotif nasional memiliki nilai forward linkage sebesar Rp35 triliun dan nilai backward linkage sebesar Rp43 triliun pada tahun 2021. “Untuk Toyota sendiri memiliki nilai forward linkage senilai Rp19,7 triliun dan nilai backward linkage senilai Rp16,1 triliun. Jadi yang disumbangkan Toyota hampir 40% dari total akumulatif industri manufaktur,” ujarnya.

Agus menyampaikan, pihaknya bertekad memacu sektor industri untuk terus meningkatkan investasi, nilai tambah, dan melakukan perluasan pasar ekspor, termasuk membuka pasar-pasar ekspor baru, di antaranya adalah Australia. “Hal ini sesuai dengan arahan dan penugasan dari Bapak Presiden, yang menyampaikan pentingnya hal-hal tersebut,” tuturnya.

Terkait nilai investasi, industri otomotif tercatat merealisasikan sebesar Rp22,5 triliun pada tahun 2021, naik 220% dibanding capaian penanaman modal tahun 2020. Sementara itu, komitmen Toyota Group akan menambah investasi sebesar Rp28,3 triliun sampai tahun 2024.

Mengenai peningkatan nilai tambah, Kementerian Perindustrian terus mengakselerasi pendalaman struktur industri otomotif, sehingga nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) atau local purchase dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia semakin meningkat.

“Saat ini, local purchase kendaraan roda empat atau lebih yang diproduksi di Indonesia rata-rata 20-80%. Namun dapat kami laporkan bahwa seluruh produksi dari Toyota sudah memiliki local purchase atau lokal konten sebesar 75%. Jadi, merek boleh Toyota, tetapi sebetulnya produk dalam negeri,” papar Menperin.

Untuk perluasan pasar ekspor, khususnya pangsa pasar ekspor produk otomotif Indonesia telah mampu menembus lebih dari 80 negara dengan kinerja ekspor tahun 2021 tercatat sebanyak 294 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp52,90 triliun, serta sebanyak 91 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp1,31 triliun, dan 85 juta pieceskomponen dengan nilai sebesar Rp29,13 triliun.

“Secara khusus ekspor produk TMMIN pada tahun 2021 sebanyak 119 ribu unit kendaraan atau sekitar 40% dari total ekspor otomotif Indonesia ke luar negeri. Alhamdulillah, Bapak Presiden bisa hadir untuk melepas pengiriman ekspor perdana ke Australia yang juga disertai beberapa produk diekspor ke Filipina dan Jepang,” ungkap Agus.

Menperin pun memberikan apresiasi kepada PT TMIIN yang akan menjadikan Indonesia sebagai hub ekspor dari semua produk-produknya dengan teknologi dan standar tinggi. “Selain itu, PT Toyota juga telah menyampaikan komitmennya untuk memproduksi beberapa jenis kendaraan elektrifikasi, yang akan diawali dengan produksi Kijang hybrid. Tentunya kami akan terus mendukung dan mendorong percepatan produk elektrifikasi atau kendaraan listrik murni,” tandasnya.

Oleh karena itu, pemerintah memberikan perhatian besar terhadap pengembangan industri otomotif melalui beragam stimulus. Karenanya, Menperin menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas segenap dukungan serta arahan yang ditujukan untuk membangkitkan pelaku industri otomotif di tengah pandemi, terutama melalui pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).

”Hasil kebijakan PPnBM DTP terbukti mampu menopang pertumbuhan dan peningkatan produksi kendaraan dan mampu menghindarkan terjadinya PHK pada sektor industri otomotif, khususnya sektor IKM,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pandemi bukan hanya menghadirkan ujian dan tantangan bagi semua pihak, utamanya bagi dunia usaha atau pelaku industri. ”Pandemi ini juga membuka untuk kita bisa mengambil peluang dan kesempatan yang ada, baik itu mengambil peluang pasar-pasar baru, yang peluang itu telah terbukti diambil oleh PT TMMIN dengan ekspor perdananya ke Australia,” paparnya.

Karena itu, Kepala Negara mengapresiasi kepada PT TMMIN karena produknya berupa Toyota Fortuner berhasil tembus ke pasar Australia. ”Keberhasilan ini juga didukung dari SDM-SDM Indonesia yang memiliki kualifikasi yang sangat baik untuk produk ekspor, khususnya dalam memproduksi mobil. Sebab, harus sangat teliti, cermat, dan hati-hati karena ini menyangkut keselamatan orang,” ujarnya.

Presiden pun memberikan apresiasi kepada upaya Menteri Perindustrian dalam terus mendorong ekspor mobil hingga mencapai 80-an negara di empat benua. ”Yang saya senang juga bahwa kandungan lokalnyaTKDN sudah lebih dari 75 persen. Artinya, banyak komponen atau spare part, dan juga aksesoris-aksesoris yang ada di dalam mobil itu disuplai dari industri-industri UKM kita. Ini juga sangat baik untuk menghidupkan usaha-usaha kecil, yang ada di negara kita,” tandasnya.

Sumber Artikel : Kemenperin.go.id

Selengkapnya
Presiden Apresiasi Menperin, Kinerja Industri Otomotif Bangkit Di Tengah Pandemi

Perindustrian

Pabrik Sepatu Indonesia Banjir Order! Inilah Efek Lockdown Vietnam yang Dahsyat

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 11 Februari 2025


Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan lockdown dari Pemerintah Vietnam membawa berkah bagi industri di Indonesia. Pasalnya, sejumlah pesanan untuk industri yang semula datang ke negara tersebut kini beralih ke Indonesia. Salah satu yang kelimpahan berkah adalah industri alas kaki. Pesanan yang masuk pun kini bukan hanya mengarah pada salah satu jenis sepatu, namun sudah bervariasi.

"Kalau 2020 lalu ekspor mengandalkan sport shoes, di 2021 mulai masuk sepatu- order sepatu non sport yang dikerjakan industri-industri menengah kita. Saya lihat data ekspor dari Jabodetabek meningkat, ekspor Jatim, Jateng meningkat," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/9/21).

Setiap tahun banyak pabrikan Indonesia yang mendapatkan order dari brand kenamaan dunia, mulai dari Adidas, Nike hingga Puma. Saat ini, permintaan dari brand tersebut masih ada, namun permintaan dari jenis sepatu lain juga ikut datang.

"Nggak hanya sport shoes aja nih, tapi kelimpahan non sport yang bukan brand-brand utama. Misalnya untuk outdoor meningkat, untuk keluar, bertani, kemudian sepatu untuk bekerja di kebun meningkat," sebutnya.

Demi memenuhi permintaan tersebut, pabrikan kini terus mengejar produksi. Salah satunya meningkatkan kapasitas menjadi 100%, Pemerintah pun sudah mengizinkannya asal dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Sesuai anjuran pemerintah 100%. Sempat beberapa zona masuk level 4 nggak bisa produksi lebih dari 50%, tapi beberapa daerah turun sudah ujicoba 100% sekarang mau ga mau," ujar Firman.

Selain itu, perusahaan pun sampai harus merekrut karyawan baru demi memenuhi permintaan. Namun, cara merekrut dari setiap perusahaan maupun daerah terlihat berbeda.

"Kasuistik karena ada penambahan order kapasitas akhirnya rekrut baru, ada yang di daerah-daerah, Jateng kapasitas rekrut baru. Jabodetabek kita menambah rekrut karyawan dari yang dulu di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau garmen PHK di 2020, kemudian dilatih lagi," jelasnya.

Berkah bertambahnya lapangan kerja karena Vietnam masih terus menghadapi lockdown. Data dari Asosiasi Tekstil dan Pakaian Vietnam (Vitas) yang dilansir dari AFP, mengungkapkan bahwa hingga 90% rantai pasokan di sektor garmen terputus, utamanya di wilayah Selatan negara tersebut.

Sumber: www.cnbcindonesia.com

 

Selengkapnya
Pabrik Sepatu Indonesia Banjir Order! Inilah Efek Lockdown Vietnam yang Dahsyat

Perindustrian

Berkontribusi Terbesar, Ekspor Industri Pengolahan Naik 31 Persen Awal Tahun

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 11 Februari 2025


Sektor industri tetap konsisten memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor nasional. Pada Januari 2022, kinerja ekspor industri pengolahan mencapai USD15,71 miliar atau naik 31,16% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sektor industri memberikan sumbangsih sebesar 82% terhadap struktur ekspor nasional pada awal tahun macan air. Pada Januari 2022, total ekspor nasional mencapai USD19,16 Miliar, atau naik 25,31% dibanding capaian Januari 2021 (y-o-y).

Sementara itu, sektor nonmigas berkontribusi hingga 95,30% terhadap kinerja ekspor nasional Januari 2022. Adapun pangsa pasar utama ekspor nonmigas, yaitu ke Tiongkok (19,25%), Amerika Serikat (14,04%), dan Jepang (8,29%).

“Ekspor di Januari 2022 ini menandai peningkatan kinerja yang stabil dan semakin membaik. Kami yakin, ekspor sektor manufaktur di bulan-bulan selanjutnya akan terus meningkat, meskipun pandemi Covid-19 masih terjadi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (15/2).

Menurut Menperin, kinerja baik ekspor industri manufaktur ini sejalan dengan kebijakan hilirisasi dalam meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri. Selain itu, membuktikan bahwa produk industri Indonesia mampu berdaya saing di kancah global.

“Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, hal yang sedang dipacu dari sektor industri antara lain adalah penambahan investasi, peningkatan nilai tambah, dan perluasan pasar ekspor. Hal ini yang akan mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional,” paparnya.

Agus mencontohkan, sektor industri otomotif telah membuktikan kemampuannya untuk menembus pasar ekspor baru, yakni Australia. Negara Kanguru tersebut diketahui memiliki standar dan spesifikasi yang ketat terhadap produk kendaraan yang dipasarkan.

“Hari ini telah dibuktikan oleh salah satu perusahaan industri otomotif di Indonesia, yakni PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang berhasil melakukan ekspor perdana ke Australia. Menurut Bapak Presiden, keberhasilan tersebut berkat kompetensi SDM industri kita dan juga didukung oleh sektor IKM komponen otomotif yang mampu memenuhi standar kualitas global,” paparnya.

Untuk perluasan pasar ekspor, khususnya pangsa pasar ekspor produk otomotif, industri Indonesia telah mampu menembus sekitar 80 negara dengan kinerja ekspor tahun 2021 tercatat sebanyak 294 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp52,90 triliun, serta sebanyak 91 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp1,31 triliun, dan 85 juta pieces komponen dengan nilai sebesar Rp29,13 triliun.

“Secara khusus, ekspor produk TMMIN pada tahun 2021 sebanyak 119 ribu unit kendaraan, atau sekitar 40% dari total ekspor otomotif Indonesia ke luar negeri. Alhamdulillah, Bapak Presiden bisa hadir untuk melepas pengiriman ekspor perdana ke Australia yang juga disertai beberapa produk diekspor ke Filipina dan Jepang,” ungkap Agus.

Sumber Artikel : kemenperin.go.id

Selengkapnya
Berkontribusi Terbesar, Ekspor Industri Pengolahan Naik 31 Persen Awal Tahun

Perindustrian

Program P3DN Berkontribusi Tumbuhkan Perekonomian Daerah

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 11 Februari 2025


Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus aktif menjalin sinergi dengan para stakeholder untuk  mendukung Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Melalui sinergi berbagai pihak, Program P3DN bisa berkontribusi besar terhadap peningkatan produktivitas serta daya saing industri manufaktur nasional.

Di tahun 2022, Kemenperin kembali melakukan Sosialiasi Program P3DN untuk mencapai kesepahaman dengan para stakeholder serta mendorong optimalisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada berbagai pengadaan barang/jasa. Salah satu kelompok stakeholder yang mendapatkan sosialisasi Program P3DN adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, baik Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota dan Kabupaten serta para pelaku industri dalam negeri.

“Kemenperin mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan Program P3DN guna mendukung perekonomian di daerah,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo di Jakarta, Rabu (16/2).

Sekjen menjelaskan, Program P3DN merupakan salah satu langkah strategis untuk memperkuat industri dalam negeri, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor. Sebenarnya telah terjadi penurunan impor dari angka Rp1.677 Triliun di tahun 2019 menjadi Rp1.427 Triliun di 2020. “Namun penurunan ini belum cukup karena nilai penggunaan barang impor masih cukup tinggi,” ungkapnya.

Pelaksanaan Program P3DN di tahun 2022 sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan belanja produk dalam negeri dan produk UMKM serta Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. “Targetnya, sepanjang tahun 2022 ini, pembelanjaan PDN dan UMKM bisa mencapai Rp 400 Triliun,” jelas Sekjen Kemenperin.

Dalam Sosialisasi Program P3DN di Solo yang diselenggarakan Kemenperin kemarin (15/2), Kepala Pusat P3DN Kemenperin Nila Kumalasari menyebutkan bahwa terdapat potensi Belanja Barang dan Belanja Modal sebesar Rp 532,5 Triliun dalam APBD 2022. ”Dengan target belanja produk dalam negeri sebesar Rp400 Triliun, setiap Pemerintah Daerah bisa mengalokasikan 75% anggarannya untuk hal ini,” jelas Nila.

Kegiatan Sosialisasi Program P3DN kepada stakeholder di daerah ditargetkan untuk mengawali para SKPD dalam menyusun daftar kebutuhan belanja produk dalam negeri. ”Kami juga memberikan bimbingan teknis dan memfasilitasi business matching yang mempertemukan supply dan demand produk dalam negeri (PDN). Upaya ini bertujuan mengakselerasi target pembelian PDN sebesar Rp400 Triliun,” paparnya.

Nila menambahkan, sosialisasi kepada para stakeholder di daerah memberikan mengenai pentingnya peranan P3DN dalam seluruh aspek perekonomian. Pembelian PDN dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja serta mengurangi pengangguran di sebuah wilayah. Hal ini akan meningkatkan taraf perekonomian dan memperbaiki kesejahteraan rakyat. ”Kami mendorong bahwa setiap orang bisa berperan bahkan menjadi pahlawan dengan cara mulai menggunakan produk dalam negeri sejak tahap perencanaan hingga pembelian,” Ia menjelaskan.

Selanjutnya, Kemenperin juga memberikan fasilitasi 1.250 sertifikat TKDN kepada perusahaan industri dalam negeri pada tahun 2022. Pembiayaan fasilitasi tersebut dialokasikan melalui anggaran Prioritas Nasional (PN) sebesar Rp20 Miliar. “Saat ini, Kemenperin tengah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan untuk penambahan anggaran sertifikasi TKDN sebesar Rp161,25 Miliar dari dana Pemulihan Anggaran Nasional (PEN),” ujar Nila.

Diharapkan, dari sosialiasi ini, pemerintah daerah dapat meningkatkan pelaksanaan Program P3DN, termasuk para pelaku industri di daerahnya melakukan sertifikasi TKDN terhadap produk-produk yang dihasilkan.

”Melalui kegiatan ini, Kemenperin merangkul para stakeholder untuk dapat melaksanakan Program P3DN dengan optimal dan memaksimalkan seluruh potensi sektor industri dalam negeri,” pungkas Kepala Pusat P3DN Kemenperin.

Sumber Artikel : kemenperin.go.id

Selengkapnya
Program P3DN Berkontribusi Tumbuhkan Perekonomian Daerah

Perindustrian

Manfaatkan Teknologi Mutakhir, Industri Harus Buat Terobosan

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 11 Februari 2025


Industri di Tanah Air harus menghasilkan produk bernilai tambah tinggi agar bisa menghadapi serbuan produk impor. Terlebih di era perdagangan bebas saat ini, produk dalam negeri harus mampu bersaing hingga kancah internasional.

Demi mewujudkan itu, pemerintah proaktif memacu pengembangan industri nasional agar lebih berdaya saing global melalui berbagai instrumen. Baik berupa kebijakan maupun pemberian fasilitas fiskal maupun nonfiskal. Apalagi, sektor industri manufaktur selama ini konsisten memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

"Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong peningkatan daya saing industri nasional adalah melalui kegiatan penciptaan dan pemanfaatan teknologi industri baru secara mandiri,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, pada acara Penganugerahan Penghargaan Rintisan Teknologi Industri Tahun 2021 di Jakarta, Rabu (1/12).

Upaya itu merupakan salah satu wujud nyata dari implementasi program prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0. Aspirasi besarnya adalah menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada 2030.

Menurut Menperin, untuk mencapai target 10 negara perekonomian terbesar di dunia diperlukan juga terobosan di bidang industri dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mutakhir. Tidak cukup hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi secara organik.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi, menyampaikan pihaknya senantiasa mendukung perekayasaan, inovasi atau invensi teknologi yang dilakukan pelaku industri nasional. Apresiasi ini diwujudkan melalui pemberian penghargaan Rintisan Teknologi Industri (Rintek).

"Tujuan dari pemberian penghargaan ini untuk meningkatkan semangat industriawan agar selalu menciptakan dan memanfaatkan teknologi baru dalam meningkatkan kualitas produk yang memenuhi kebutuhan konsumen saat ini," ujar Doddy. "Pada akhirnya produk nasional mampu berdaya saing di perdagangan domestik maupun internasional.”

Penghargaan Rintek dilaksanakan rutin setiap tahun oleh Kemenperin sejak 2006. Mulai 2012, kegiatan ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali pada tahun genap. Namun, karena dampak pandemi Covid-19, kegiatan penghargaan Rintek diundur menjadi 2021. 

Hingga saat ini, penghargaan telah diberikan kepada 67 perusahaan industri atas 88 rintisan teknologi industri yang dihasilkan. Untuk tahun ini, telah dilaksanakan proses penilaian dan seleksi penerima Penghargaan Rintek 2021. Kemenperin telah menetapkan 16 perusahaan sebagai penerima penghargaan.

Perusahaan penerima penghargaan itu diantaranya PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan rintisan teknologi Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) Medium Altitude Long Endurance (MALE). Lalu PT Gabag Indonesia (Aplikasi Kantong ASI Pertama di Dunia), dan PT Pupuk Kalimantan Timur (Menurunkan Ammonia Losses 7 Ton per Hari dan Meningkatkan Produksi Urea 14 Ton per Hari dengan Penambahan Low Pressure Ammonia Absorber di Seksi Recovery Pabrik Urea-4).

Sumber Artikel : Republika.co.id

Selengkapnya
Manfaatkan Teknologi Mutakhir, Industri Harus Buat Terobosan
« First Previous page 25 of 37 Next Last »