Perindustrian
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 17 Februari 2025
Insentif diskon pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) kendaraan roda empat terbukti mampu memberikan stimulus bagi peningkatan industri-industri pendukungnya, terutama yang bergerak pada industri komponen otomotif. Melalui kebijakan tersebut, beberapa subsektor manufaktur mampu tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional 2021 yang sebesar 3,69%.
“Sepanjang 2021, tercatat industri pengolahan nonmigas tumbuh 3,67%. Beberapa subsektor tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya industri alat angkut sebesar 17,82%,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (10/2).
Industri alat angkut mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan subsektor industri lainnya, seperti industri logam dasar (11,5%), industri mesin dan perlengkapan (11,43%), ataupun industri kimia, farmasi, dan obat tradisional (9,61%).
Saat pandemi Covid-19 masuk ke tanah air, industri alat angkut merupakan salah satu subsektor manufaktur yang mengalami pukulan paling keras di antara subsektor manufaktur lainnya. Kala itu, kontraksi pada pertumbuhan industri alat angkutan mencapai 34,29 persen pada kuartal II/2020. Salah satu penyebabnya adalah turunnya penjualan kendaraan.
Di periode tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat industri otomotif hanya mampu menjual mobil sebanyak 24.042 unit, lebih rendah 89,44 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Di samping itu, industri otomotif hanya mampu memproduksi 41.250 unit mobil atau lebih rendah 85,02 persen secara tahunan. Sepanjang 2020, pertumbuhan industri alat angkut minus 19,86%.
Padahal, industri otomotif merupakan industri yang menghidupi 1,5 juta pekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut. Akibat anjloknya sektor ini, banyak pekerja yang perkonomiannya turut terdampak. “Karena pertimbangan tersebut, Kemenperin sejak awal pandemi mengusulkan pembebasan pajak kepemilikan mobil baru yang direalisasikan melalui insentif PPnBM DTP,” tutur Agus.
Kebijakan tersebut kemudian direalisasikan pada 1 Maret 2021 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 20 Tahun 2021 tentang Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Tertentu Yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2021.
Kebijakan tersebut kemudian diperpanjang hingga Desember 2021 karena terbukti meningkatkan penjualan mobil dan menciptakan multiplier effect terhadap perekonomian Indonesia. Kemenperin mencatat penjualan mobil peserta insentif PPnBM DTP pada periode Maret hingga Desember 2021 sebanyak 519 ribu unit. Peningkatan penjualan mobil sebesar 113% dibandingkan tahun 2020.
Insentif tersebut memberikan peningkatan permintaan input di sektor industri (backward linkage) sebesar Rp36 Triliun serta peningkatan output sektor otomotif (forward linkage) sebesar Rp43 Triliun.
Saat ini terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun danmenyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang. Total investasi yang telah tertanam di sektor otomotif mencapai Rp140 triliun.
Menperin menambahkan, proses manufaktur peserta program PPnBM DTP melibatkan sebanyak 319 perusahaan industri komponen Tier 1. Tentunya hal ini mendorong peningkatan kinerja industri komponen Tier 2 dan 3 yang sebagian besar termasuk kategori industri kecil dan menengah (IKM).
Terlibatnya IKM dalam industri komponen otomotif, diharapkan pula turut memberikan rangsangan pada peningkatan aspek ketenagakerjaan sektor industri manufaktur. “Seiring dengan bangkitnya sektor industri pengolahan dari dampak pandemi, ada tambahan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang di tahun 2021 sehingga jumlah total tenaga kerja di sektor ini kembali meningkat ke angka 18,64 juta orang. Diharapkan penyerapan tahun ini terus bertambah,” pungkasnya.
Insentif Dilanjutkan
Melihat manfaat yang besar dari kebijakan insentif diskon PPnBM DTP terhadap perekonomian di masa pandemi Covid-19, tahun ini pemerintah memutuskan untuk memperpanjang program tersebut, sejak 2 Februari 2022. Menperin menyebut, perpanjangan insentif masih berada dalam koridor keberlanjutan program Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2022.
“Dilanjutkannya insentif PPnBM DTP tahun 2022 sekaligus akan mengurangi shock penjualan, serta dapat terus menjaga momentum pertumbuhan industri otomotif nasional, sekaligus meningkatkan utilisasi dan kinerja sektor industri komponen otomotif termasuk, industri kecil menengah,” papar Menperin.
Insentif diskon pajak PPnBM DTP dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 5/PMK.010/2022 tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah berupa Kendaraan Bermotor Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2022. Aturan itu berisi tentang desain insentif baru yang disesuaikan dengan kondisi pemulihan sektor otomotif ke depan.
Pada aturan tesebut, insentif PPnBM DTP kendaraan bermotor roda empat diberikan bagi kendaraan dengan kandungan komponen lokal minimal 80%. Ada dua segmen yang kendaran bermotor yang mendapatkan insentif tersebut.
Segmen pertama, kendaraan bermotor dengan harga tertinggi Rp200 juta untuk kendaraan hemat energi dan harga terjangkau yang dikenal masyarakat sebagai Low-Cost Green Car (LCGC). Periode insentif untuk LCGC diberikan baik pada kuartal pertama, kedua, dan ketiga di 2022. Insentif diberikan dalam bentuk potongan PPnBM sebesar 100%, 66,66% dan 33,33% untuk masing-masing kuartal tersebut, sehingga PPnBM yang dibayar di kuartal pertama hanya sebesar 0%, kuartal kedua 1%, dan kuartal ketiga 2%.
Segmen kedua adalah kendaraan dengan kapasitas mesin sampai dengan 1500cc dengan harga antara Rp200-250 juta. Segmen ini mendapatkan diskon PPnBM sebesar 50% pada kuartal pertama sehingga konsumen membayar tarif PPnBM hanya sebesar 7,5%.
Sumber Artikel : Kemenperin.go.id
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 11 Februari 2025
Depok Go Lancar atau Trans Margonda adalah sistem bus raya terpadu yang memulai operasinya pada tanggal 29 Maret 2021 di Kota Depok, Jawa Barat. Layanan ini, yang juga dikenal sebagai BRT (Bus Rapid Transit), dirancang untuk mengatasi masalah kemacetan yang sering terjadi di kota tersebut. Tujuannya adalah menyediakan kendaraan massal yang nyaman, aman, bersih, dan cepat bagi penduduk Kota Depok.
Tarif yang diberlakukan dalam layanan Depok Go Lancar adalah sebesar Rp. 7.000 sekali jalan. Tarif ini dibuat terjangkau agar dapat diakses oleh sebanyak mungkin pengguna. Selain itu, Depok Go Lancar juga mendukung metode pembayaran non-tunai dengan bekerjasama dengan beberapa platform pembayaran elektronik seperti LinkAja, T-Money, OVO, Sakuku, Go-Mobile, Dana, dan GoPay. Namun, pembayaran tunai juga masih diterima untuk memberikan fleksibilitas bagi pengguna.
Sejak diluncurkan, Depok Go Lancar telah memberikan solusi transportasi yang efektif bagi penduduk Kota Depok. Dengan adanya layanan BRT ini, masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih lancar dan cepat, menghindari kemacetan yang sering terjadi di jalan-jalan utama. Depok Go Lancar juga membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, sehingga berkontribusi dalam mengurangi polusi udara dan kemacetan di kota tersebut.
Untuk menjaga kualitas layanan, Depok Go Lancar terus melakukan evaluasi dan perbaikan. Peningkatan frekuensi kedatangan bus, pemeliharaan armada secara rutin, serta peningkatan sistem pembayaran non-tunai menjadi beberapa langkah yang dilakukan untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi pengguna. Selain itu, pihak terkait juga berkomitmen untuk menjaga kebersihan dan keamanan dalam setiap perjalanan.
Depok Go Lancar (Trans Margonda) diharapkan dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Depok. Layanan ini menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan efisien bagi penduduk yang ingin menghindari kemacetan dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Dukungan dan partisipasi dari pemerintah daerah serta kesadaran masyarakat dalam menggunakan transportasi publik ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutan dan peningkatan kualitas layanan Depok Go Lancar di masa depan.
Disadur dari Artikel : id.wikipedia.com
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 11 Februari 2025
J&T Express merupakan perusahaan pengiriman internasional yang didirikan pada Agustus 2015 di Jakarta, Indonesia. Bisnis intinya adalah layanan ekspres dan logistik lintas batas.
J&T Express berkomitmen untuk terus menciptakan pengalaman berkualitas terpadu bagi pelanggannya secara global. Dengan lebih dari 300.000 personel layanan di seluruh dunia, jaringan J&T Express mencakup 13 negara termasuk China, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Filipina, Kamboja, Singapura, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Brasil, Meksiko, dan Mesir, melayani lebih dari dua miliar orang di seluruh dunia.
Sejarah Sinkat
J&T, yang dikenal sebagai "kelinci cepat" dalam bahasa Mandarin, didirikan pada tahun 2015 oleh pengusaha Jet Lee, mantan CEO Oppo Indonesia, dan Tony Chen, yang mendirikan merek ponsel pintar pada tahun 2004.
Garis waktu ekspansi perusahaan termasuk memasuki Malaysia dan Vietnam pada tahun 2018, diikuti oleh Filipina, Thailand, dan Kamboja pada tahun 2019, serta Singapura dan Cina pada tahun 2020. Pada tahun 2022, J&T memperluas jangkauannya ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Meksiko, dan Mesir. J&T telah dianugerahi penghargaan Indonesian Top Brand Awards pada tahun 2018 dan 2019.
Pada Maret 2021, J&T meluncurkan layanan angkutan udara premium, memperkenalkan pesawat kargo pertamanya. Pada bulan November, perusahaan telah mendapatkan tambahan pendanaan sebesar IDR41.065 miliar, dengan valuasi mencapai IDR328.520 miliar. J&T sedang mempersiapkan pencatatan saham di Hong Kong pada tahun 2022, dengan CICC, Bank of America, dan Morgan Stanley yang mengawasi proses IPO. Pada bulan Desember 2021, J&T mengakuisisi operasi logistik saingannya, BEST Inc. di Tiongkok dengan nilai sekitar IDR18.068,60 miliar.
Selama bulan-bulan awal tahun 2022, J&T memperluas operasinya ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dan kemudian merambah ke Amerika Latin dengan mendirikan fasilitas baru di Meksiko. Pada bulan Februari 2022, di LEAP, perusahaan mengumumkan rencana untuk mendirikan kantor pusat regional MENA di Riyadh, Arab Saudi, yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan industri logistik pintar terbesar di wilayah tersebut. Selain itu, pada bulan Juni di tahun yang sama, J&T memperluas jaringannya ke 13 negara dengan memperkenalkan J&T Express Mesir.
Pada tahun 2019, J&T menempati posisi sebagai perusahaan pengiriman terbesar keempat dan diakui sebagai unicorn kedelapan di Indonesia. Pada April 2021, valuasinya telah mencapai IDR131.408 miliar, dan pada Desember 2021, J&T menduduki peringkat ke-16 unicorn terbesar di dunia menurut Hurun Index. J&T adalah salah satu dari dua decacorn di Indonesia.
Pandemi covid-19:
Selama pandemi COVID-19 di Indonesia, volume pengiriman J&T meningkat 50% year-on-year selama Ramadhan 2020, mencapai hingga 3 juta paket yang diproses per hari. J&T Express memberikan pasokan bantuan ke kota-kota yang terkena dampak parah wabah ini, termasuk Surabaya dan Tangerang, dan mendistribusikan paket bantuan medis ke rumah sakit.
Kontroversi
Pada tahun 2020, setelah video viral yang menunjukkan karyawan yang salah menangani paket, J&T Express Filipina menyatakan bahwa mereka akan menegakkan sanksi terhadap karyawan yang terlibat dalam insiden tersebut. Video serupa yang melibatkan karyawan J&T Express di Indonesia muncul secara online pada tahun 2019. Media Consumeren, sebuah platform pengaduan konsumen di Indonesia, menerima banyak keluhan dari kelompok-kelompok kejahatan terorganisir lokal mengenai penyortiran yang tidak akurat, kurangnya transparansi, dan akuntabilitas dalam sistem pelacakan paket J&T Express. Akibatnya, pelanggan mengalami kasus kehilangan paket atau pengiriman yang dikirim ke tujuan yang salah.
Pada tanggal 4 Februari 2021, video yang menggambarkan protes dan kerusuhan di gudang J&T Express di Malaysia beredar luas di platform media sosial Malaysia. J&T kemudian merilis pernyataan yang mengklarifikasi bahwa insiden tersebut berasal dari kesalahpahaman terkait pembayaran bonus, menyangkal klaim pemotongan gaji sebelumnya. Kementerian Sumber Daya Manusia kemudian mengumumkan bahwa protes tersebut dimotivasi oleh kekhawatiran tentang upah karyawan dan peningkatan beban kerja. Beberapa karyawan merekam video permintaan maaf yang ditujukan kepada J&T Express dan pelanggannya, menegaskan bahwa tidak ada pemotongan atau masalah upah yang melibatkan karyawan J&T Express Perak.
Disadur dari: en.wikipedia.org
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 11 Februari 2025
Industri otomotif di tanah air semakin menunjukkan geliatnya di tengah tekanan pandemi Covid-19 yang masih melanda. Hal ini tercermin dari laju produktivitas kendaraan yang tetap terjaga dalam upaya memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor, yang juga berdampak pada akselerasi pemulihan ekonomi nasional.
“Industri alat angkut tumbuh luar biasa, mencapai dua digit pada tahun 2021, yaitu sebesar 17,82%. Sektor otomotif ini sebagai salah satu penopang utama pertumbuhan industri manufaktur dan ekonomi nasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Karawang, Selasa (15/2).
Pada kesempatan tersebut, Menperin mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara Pencapaian Produksi Ekspor ke Dua Juta Unit dan Pelepasan Ekspor Perdana Ke Australia dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia TMMIN). Dalam laporannya kepada Presiden, Menperin menyampaikan, hal tersebut merupakan salah satu milestone bagi kebangkitan produk otomotif Indonesia yang sesuai standar produk global.
Menurut Menperin, sama halnya dengan ekspor ke Jepang, ekspor produk mobil ke Australia terkenal memiliki spesifikasi yang ketat, misalnya terkait spesifikasi bahan bakar, emisi, dan keamanan, menandakan industri otomotif Indonesia telah memiliki daya saing yang tinggi, sehingga produknya diminati di berbagai pasar mancanegara. “Dengan demikian, setelah menembus pasar Australia, Indonesia sudah ekspor ke empat benua di dunia, yaitu Amerika, Afrika, Asia, Australia,” imbuhnya.
Dengan rantai nilai yang terbentang luas, industri otomotif nasional memiliki nilai forward linkage sebesar Rp35 triliun dan nilai backward linkage sebesar Rp43 triliun pada tahun 2021. “Untuk Toyota sendiri memiliki nilai forward linkage senilai Rp19,7 triliun dan nilai backward linkage senilai Rp16,1 triliun. Jadi yang disumbangkan Toyota hampir 40% dari total akumulatif industri manufaktur,” ujarnya.
Agus menyampaikan, pihaknya bertekad memacu sektor industri untuk terus meningkatkan investasi, nilai tambah, dan melakukan perluasan pasar ekspor, termasuk membuka pasar-pasar ekspor baru, di antaranya adalah Australia. “Hal ini sesuai dengan arahan dan penugasan dari Bapak Presiden, yang menyampaikan pentingnya hal-hal tersebut,” tuturnya.
Terkait nilai investasi, industri otomotif tercatat merealisasikan sebesar Rp22,5 triliun pada tahun 2021, naik 220% dibanding capaian penanaman modal tahun 2020. Sementara itu, komitmen Toyota Group akan menambah investasi sebesar Rp28,3 triliun sampai tahun 2024.
Mengenai peningkatan nilai tambah, Kementerian Perindustrian terus mengakselerasi pendalaman struktur industri otomotif, sehingga nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) atau local purchase dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia semakin meningkat.
“Saat ini, local purchase kendaraan roda empat atau lebih yang diproduksi di Indonesia rata-rata 20-80%. Namun dapat kami laporkan bahwa seluruh produksi dari Toyota sudah memiliki local purchase atau lokal konten sebesar 75%. Jadi, merek boleh Toyota, tetapi sebetulnya produk dalam negeri,” papar Menperin.
Untuk perluasan pasar ekspor, khususnya pangsa pasar ekspor produk otomotif Indonesia telah mampu menembus lebih dari 80 negara dengan kinerja ekspor tahun 2021 tercatat sebanyak 294 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp52,90 triliun, serta sebanyak 91 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp1,31 triliun, dan 85 juta pieceskomponen dengan nilai sebesar Rp29,13 triliun.
“Secara khusus ekspor produk TMMIN pada tahun 2021 sebanyak 119 ribu unit kendaraan atau sekitar 40% dari total ekspor otomotif Indonesia ke luar negeri. Alhamdulillah, Bapak Presiden bisa hadir untuk melepas pengiriman ekspor perdana ke Australia yang juga disertai beberapa produk diekspor ke Filipina dan Jepang,” ungkap Agus.
Menperin pun memberikan apresiasi kepada PT TMIIN yang akan menjadikan Indonesia sebagai hub ekspor dari semua produk-produknya dengan teknologi dan standar tinggi. “Selain itu, PT Toyota juga telah menyampaikan komitmennya untuk memproduksi beberapa jenis kendaraan elektrifikasi, yang akan diawali dengan produksi Kijang hybrid. Tentunya kami akan terus mendukung dan mendorong percepatan produk elektrifikasi atau kendaraan listrik murni,” tandasnya.
Oleh karena itu, pemerintah memberikan perhatian besar terhadap pengembangan industri otomotif melalui beragam stimulus. Karenanya, Menperin menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas segenap dukungan serta arahan yang ditujukan untuk membangkitkan pelaku industri otomotif di tengah pandemi, terutama melalui pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).
”Hasil kebijakan PPnBM DTP terbukti mampu menopang pertumbuhan dan peningkatan produksi kendaraan dan mampu menghindarkan terjadinya PHK pada sektor industri otomotif, khususnya sektor IKM,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pandemi bukan hanya menghadirkan ujian dan tantangan bagi semua pihak, utamanya bagi dunia usaha atau pelaku industri. ”Pandemi ini juga membuka untuk kita bisa mengambil peluang dan kesempatan yang ada, baik itu mengambil peluang pasar-pasar baru, yang peluang itu telah terbukti diambil oleh PT TMMIN dengan ekspor perdananya ke Australia,” paparnya.
Karena itu, Kepala Negara mengapresiasi kepada PT TMMIN karena produknya berupa Toyota Fortuner berhasil tembus ke pasar Australia. ”Keberhasilan ini juga didukung dari SDM-SDM Indonesia yang memiliki kualifikasi yang sangat baik untuk produk ekspor, khususnya dalam memproduksi mobil. Sebab, harus sangat teliti, cermat, dan hati-hati karena ini menyangkut keselamatan orang,” ujarnya.
Presiden pun memberikan apresiasi kepada upaya Menteri Perindustrian dalam terus mendorong ekspor mobil hingga mencapai 80-an negara di empat benua. ”Yang saya senang juga bahwa kandungan lokalnya, TKDN sudah lebih dari 75 persen. Artinya, banyak komponen atau spare part, dan juga aksesoris-aksesoris yang ada di dalam mobil itu disuplai dari industri-industri UKM kita. Ini juga sangat baik untuk menghidupkan usaha-usaha kecil, yang ada di negara kita,” tandasnya.
Sumber Artikel : Kemenperin.go.id
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 11 Februari 2025
Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan lockdown dari Pemerintah Vietnam membawa berkah bagi industri di Indonesia. Pasalnya, sejumlah pesanan untuk industri yang semula datang ke negara tersebut kini beralih ke Indonesia. Salah satu yang kelimpahan berkah adalah industri alas kaki. Pesanan yang masuk pun kini bukan hanya mengarah pada salah satu jenis sepatu, namun sudah bervariasi.
"Kalau 2020 lalu ekspor mengandalkan sport shoes, di 2021 mulai masuk sepatu- order sepatu non sport yang dikerjakan industri-industri menengah kita. Saya lihat data ekspor dari Jabodetabek meningkat, ekspor Jatim, Jateng meningkat," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/9/21).
Setiap tahun banyak pabrikan Indonesia yang mendapatkan order dari brand kenamaan dunia, mulai dari Adidas, Nike hingga Puma. Saat ini, permintaan dari brand tersebut masih ada, namun permintaan dari jenis sepatu lain juga ikut datang.
"Nggak hanya sport shoes aja nih, tapi kelimpahan non sport yang bukan brand-brand utama. Misalnya untuk outdoor meningkat, untuk keluar, bertani, kemudian sepatu untuk bekerja di kebun meningkat," sebutnya.
Demi memenuhi permintaan tersebut, pabrikan kini terus mengejar produksi. Salah satunya meningkatkan kapasitas menjadi 100%, Pemerintah pun sudah mengizinkannya asal dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Sesuai anjuran pemerintah 100%. Sempat beberapa zona masuk level 4 nggak bisa produksi lebih dari 50%, tapi beberapa daerah turun sudah ujicoba 100% sekarang mau ga mau," ujar Firman.
Selain itu, perusahaan pun sampai harus merekrut karyawan baru demi memenuhi permintaan. Namun, cara merekrut dari setiap perusahaan maupun daerah terlihat berbeda.
"Kasuistik karena ada penambahan order kapasitas akhirnya rekrut baru, ada yang di daerah-daerah, Jateng kapasitas rekrut baru. Jabodetabek kita menambah rekrut karyawan dari yang dulu di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau garmen PHK di 2020, kemudian dilatih lagi," jelasnya.
Berkah bertambahnya lapangan kerja karena Vietnam masih terus menghadapi lockdown. Data dari Asosiasi Tekstil dan Pakaian Vietnam (Vitas) yang dilansir dari AFP, mengungkapkan bahwa hingga 90% rantai pasokan di sektor garmen terputus, utamanya di wilayah Selatan negara tersebut.
Sumber: www.cnbcindonesia.com
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 11 Februari 2025
Sektor industri tetap konsisten memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor nasional. Pada Januari 2022, kinerja ekspor industri pengolahan mencapai USD15,71 miliar atau naik 31,16% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sektor industri memberikan sumbangsih sebesar 82% terhadap struktur ekspor nasional pada awal tahun macan air. Pada Januari 2022, total ekspor nasional mencapai USD19,16 Miliar, atau naik 25,31% dibanding capaian Januari 2021 (y-o-y).
Sementara itu, sektor nonmigas berkontribusi hingga 95,30% terhadap kinerja ekspor nasional Januari 2022. Adapun pangsa pasar utama ekspor nonmigas, yaitu ke Tiongkok (19,25%), Amerika Serikat (14,04%), dan Jepang (8,29%).
“Ekspor di Januari 2022 ini menandai peningkatan kinerja yang stabil dan semakin membaik. Kami yakin, ekspor sektor manufaktur di bulan-bulan selanjutnya akan terus meningkat, meskipun pandemi Covid-19 masih terjadi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (15/2).
Menurut Menperin, kinerja baik ekspor industri manufaktur ini sejalan dengan kebijakan hilirisasi dalam meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri. Selain itu, membuktikan bahwa produk industri Indonesia mampu berdaya saing di kancah global.
“Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, hal yang sedang dipacu dari sektor industri antara lain adalah penambahan investasi, peningkatan nilai tambah, dan perluasan pasar ekspor. Hal ini yang akan mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional,” paparnya.
Agus mencontohkan, sektor industri otomotif telah membuktikan kemampuannya untuk menembus pasar ekspor baru, yakni Australia. Negara Kanguru tersebut diketahui memiliki standar dan spesifikasi yang ketat terhadap produk kendaraan yang dipasarkan.
“Hari ini telah dibuktikan oleh salah satu perusahaan industri otomotif di Indonesia, yakni PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang berhasil melakukan ekspor perdana ke Australia. Menurut Bapak Presiden, keberhasilan tersebut berkat kompetensi SDM industri kita dan juga didukung oleh sektor IKM komponen otomotif yang mampu memenuhi standar kualitas global,” paparnya.
Untuk perluasan pasar ekspor, khususnya pangsa pasar ekspor produk otomotif, industri Indonesia telah mampu menembus sekitar 80 negara dengan kinerja ekspor tahun 2021 tercatat sebanyak 294 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp52,90 triliun, serta sebanyak 91 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp1,31 triliun, dan 85 juta pieces komponen dengan nilai sebesar Rp29,13 triliun.
“Secara khusus, ekspor produk TMMIN pada tahun 2021 sebanyak 119 ribu unit kendaraan, atau sekitar 40% dari total ekspor otomotif Indonesia ke luar negeri. Alhamdulillah, Bapak Presiden bisa hadir untuk melepas pengiriman ekspor perdana ke Australia yang juga disertai beberapa produk diekspor ke Filipina dan Jepang,” ungkap Agus.
Sumber Artikel : kemenperin.go.id