Keinsinyuran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 10 Mei 2025
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) merupakan organisasi profesi yang menaungi para insinyur di Indonesia dengan tujuan meningkatkan kompetensi, etika, serta peran insinyur dalam pembangunan nasional. Salah satu dokumen utama yang mengatur tata kelola organisasi ini adalah Anggaran Rumah Tangga (ART) PII. Dokumen ini menguraikan berbagai aspek, mulai dari kode etik, keanggotaan, kepengurusan, hingga keuangan organisasi.
Resensi ini bertujuan untuk memberikan gambaran mendalam tentang isi ART PII, menyoroti poin-poin penting, serta menganalisis relevansinya terhadap perkembangan profesi insinyur di Indonesia.
Anggaran Rumah Tangga PII merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar PII dan menjadi pedoman bagi seluruh anggota dalam menjalankan aktivitas organisasi. ART ini mencakup berbagai aturan yang berkaitan dengan:
Sebagai organisasi profesi, PII memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa para insinyur di Indonesia memiliki standar kompetensi yang tinggi serta mematuhi kode etik yang telah ditetapkan.
Keanggotaan dan Hak serta Kewajiban Anggota
Jenis Keanggotaan
ART PII mengatur beberapa jenis keanggotaan, yaitu:
Hak dan Kewajiban Anggota
Setiap anggota memiliki hak untuk berpartisipasi dalam program PII, mengikuti sertifikasi insinyur profesional, serta memperoleh advokasi hukum jika menghadapi permasalahan dalam menjalankan profesinya. Di sisi lain, anggota juga berkewajiban untuk mematuhi kode etik, membayar iuran, serta mengikuti pengembangan profesi berkelanjutan.
Struktur Organisasi dan Kepengurusan
PII memiliki beberapa tingkatan kepengurusan yang diatur dalam ART, yaitu:
Masa jabatan pengurus memiliki batas waktu tertentu, dengan sistem pemilihan yang demokratis melalui kongres dan rapat anggota.
Kode Etik dan Pengembangan Profesi
ART PII menegaskan pentingnya kode etik sebagai panduan utama bagi para insinyur dalam menjalankan profesinya. Kode etik ini mencakup prinsip-prinsip dasar seperti:
Selain itu, PII memiliki sistem sertifikasi insinyur profesional (IP) yang terbagi menjadi tiga tingkat:
Program Pengembangan Profesi Berkelanjutan (P3B) juga menjadi syarat bagi insinyur untuk mempertahankan sertifikasinya.
Tata Kelola Keuangan
Sumber keuangan PII berasal dari berbagai aspek, antara lain:
Dana yang diperoleh digunakan untuk berbagai program pengembangan profesi serta operasional organisasi.
Efektivitas Program Sertifikasi Insinyur Profesional
Dalam lima tahun terakhir, penerapan sertifikasi IP di Indonesia menunjukkan dampak positif:
Data ini menunjukkan bahwa penerapan standar profesionalisme yang lebih ketat dapat meningkatkan kualitas proyek serta mengurangi risiko kegagalan konstruksi.
Implementasi Kode Etik dalam Proyek Infrastruktur
Penerapan kode etik insinyur dalam proyek strategis nasional telah membantu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Sebagai contoh:
Kesimpulan dan Rekomendasi
ART PII menjadi landasan utama bagi organisasi dalam memastikan bahwa profesi insinyur di Indonesia berkembang dengan standar yang tinggi. Dengan adanya aturan yang jelas mengenai keanggotaan, kode etik, serta pengembangan profesi, PII dapat berperan lebih aktif dalam mendukung pembangunan nasional.
Rekomendasi
Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan profesi insinyur di Indonesia semakin berkembang dan memiliki daya saing yang tinggi di tingkat global.
Sumber Artikel dalam Bahasa Asli
Anggaran Rumah Tangga Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
Keinsinyuran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 10 Mei 2025
Insinyur memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, khususnya dalam era globalisasi yang semakin menuntut profesionalisme dan kompetensi tinggi. Buku Insinyur Indonesia yang ditulis oleh Mahyuddin, Miswar Tumpu, Ritnawati Makbul, dan beberapa penulis lainnya membahas berbagai aspek profesi insinyur, mulai dari sejarah, regulasi, hingga tantangan dan peluang yang dihadapi di masa depan. Buku ini juga mengupas peran serta insinyur dalam mendukung pembangunan serta bagaimana kode etik dan sertifikasi insinyur menjadi bagian penting dalam meningkatkan daya saing mereka di tingkat nasional maupun internasional.
Latar Belakang dan Sejarah Perkembangan Insinyur Indonesia
Sejarah insinyur di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan pendidikan teknik di negara ini. Pada masa kolonial Belanda, insinyur dihasilkan dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB). Setelah kemerdekaan, profesi insinyur semakin berkembang dengan lahirnya Persatuan Insinyur Indonesia (PII) pada tahun 1952. Undang-Undang Keinsinyuran No. 11 Tahun 2014 kemudian memberikan landasan hukum bagi insinyur untuk mendapatkan sertifikasi dan menjalankan praktik keinsinyuran secara profesional.
Peran Insinyur dalam Pembangunan Nasional
Insinyur memiliki kontribusi besar dalam berbagai sektor, terutama dalam infrastruktur, energi, transportasi, dan lingkungan. Dalam buku ini dijelaskan bahwa insinyur berperan sebagai ujung tombak dalam membangun industri berbasis inovasi. Beberapa data yang disajikan antara lain:
Dari angka tersebut, terlihat bahwa masih ada kesenjangan dalam jumlah insinyur yang dihasilkan untuk mendukung pembangunan nasional. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan institusi pendidikan untuk memperkuat program studi teknik dan meningkatkan jumlah lulusan insinyur.
Tantangan Insinyur Indonesia dalam Persaingan Global
Era globalisasi membawa tantangan tersendiri bagi insinyur Indonesia, terutama dalam menghadapi kompetisi dengan tenaga kerja asing. Beberapa tantangan utama yang diidentifikasi dalam buku ini meliputi:
Peran Pemerintah dalam Kemajuan Insinyur Indonesia
Pemerintah memiliki peran penting dalam meningkatkan daya saing insinyur Indonesia. Beberapa langkah yang telah dilakukan meliputi:
Kode Etik Insinyur Indonesia
Kode etik menjadi bagian penting dalam profesi insinyur. Buku ini menjelaskan bahwa kode etik insinyur bertujuan untuk:
Program Profesi dan Sertifikasi Insinyur
Dalam buku ini juga dibahas tentang pentingnya sertifikasi bagi insinyur Indonesia. Dengan adanya sertifikasi, seorang insinyur dapat memperoleh Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI), yang menjadi bukti kompetensi mereka dalam bidang keinsinyuran. Beberapa manfaat dari program sertifikasi ini antara lain:
Studi Kasus: Peran Insinyur dalam Infrastruktur Indonesia
Salah satu contoh keberhasilan insinyur Indonesia dalam proyek infrastruktur adalah pembangunan Tol Trans-Jawa. Dengan melibatkan ribuan insinyur dan tenaga ahli, proyek ini berhasil menghubungkan berbagai kota besar di Pulau Jawa dan meningkatkan efisiensi transportasi. Beberapa dampak positif dari proyek ini meliputi:
Kesimpulan dan Rekomendasi
Buku Insinyur Indonesia memberikan wawasan yang sangat luas tentang peran dan tantangan yang dihadapi oleh insinyur di Indonesia. Beberapa kesimpulan utama dari buku ini adalah:
Rekomendasi:
Dengan implementasi strategi ini, diharapkan insinyur Indonesia dapat semakin berdaya saing dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pembangunan nasional.
Sumber Buku dalam Bahasa Asli
Mahyuddin, Miswar Tumpu, Ritnawati Makbul, dkk. (2021). Insinyur Indonesia. Yayasan Kita Menulis.
Keinsinyuran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 10 Mei 2025
Profesi insinyur memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, terutama dalam sektor jasa konstruksi. Paper ini membahas mekanisme sertifikasi tenaga ahli jasa konstruksi berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran. Dengan tujuan utama untuk meningkatkan profesionalisme dan daya saing insinyur Indonesia, UU Keinsinyuran mengatur standar kompetensi, lisensi kerja, serta sertifikasi bagi tenaga ahli konstruksi.
Paper ini menyoroti bagaimana sertifikasi tenaga ahli konstruksi menjadi faktor penting dalam mencegah kesalahan dan kelalaian praktik keinsinyuran yang dapat merugikan masyarakat serta mengamankan investasi dalam proyek-proyek pembangunan. Melalui sertifikasi yang diakui secara nasional dan internasional, insinyur Indonesia diharapkan dapat bersaing di kancah global.
Latar Belakang
Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor utama dalam pembangunan nasional. Namun, tantangan yang dihadapi adalah belum adanya standar yang seragam bagi tenaga ahli konstruksi, yang menyebabkan variasi kualitas dan efisiensi di lapangan. Oleh karena itu, UU Keinsinyuran mengatur bahwa setiap insinyur yang melakukan praktik keinsinyuran wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) yang diterbitkan oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan diperbarui setiap lima tahun.
Regulasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan standar kualitas tenaga kerja tetapi juga untuk memastikan bahwa praktik keinsinyuran berjalan sesuai dengan prinsip keselamatan, keberlanjutan, serta kode etik profesional.
Paper ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan analisis terhadap berbagai sumber, termasuk data primer dan sekunder, serta wawancara dengan pakar dan praktisi di bidang keinsinyuran. Informasi yang dikumpulkan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas sertifikasi tenaga ahli jasa konstruksi serta dampaknya terhadap kualitas dan keamanan proyek konstruksi.
Implementasi Sertifikasi dalam Industri Konstruksi
Paper ini menguraikan beberapa data kuantitatif terkait dampak sertifikasi tenaga ahli terhadap proyek konstruksi di Indonesia:
Data ini menunjukkan bahwa penerapan sertifikasi tenaga ahli tidak hanya meningkatkan kualitas pekerjaan tetapi juga mengurangi potensi kegagalan proyek akibat kelalaian teknis.
Regulasi Sertifikasi dan Tantangan Implementasi
Dalam implementasinya, sertifikasi tenaga ahli jasa konstruksi masih menghadapi beberapa tantangan:
Analisis dan Evaluasi
Keunggulan Sertifikasi Tenaga Ahli
Tantangan yang Harus Dihadapi
Kesimpulan dan Rekomendasi
Paper ini menegaskan bahwa sertifikasi tenaga ahli jasa konstruksi adalah langkah penting dalam meningkatkan daya saing insinyur Indonesia di era globalisasi. Dengan adanya sertifikasi yang jelas dan sistematis, tenaga kerja konstruksi dapat bekerja lebih profesional, efisien, serta memiliki perlindungan hukum yang lebih baik.
Rekomendasi
Dengan implementasi yang lebih baik, diharapkan tenaga ahli jasa konstruksi di Indonesia dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan nasional.
Sumber Artikel dalam Bahasa Asli
Widiasanti, I. (2014). "Mekanisme Sertifikasi Tenaga Ahli Jasa Konstruksi menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran." Jurnal Menara Jurusan Teknik Sipil FT UNJ, Volume IX - No.2, Juli 2014.
Keinsinyuran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 10 Mei 2025
Perubahan ekonomi dan dinamika pasar kerja menyebabkan banyak insinyur teknik sipil beralih dari sektor publik ke sektor swasta. Paper "Implikasi Pergeseran Insinyur dari Sektor Publik ke Sektor Swasta" yang ditulis oleh Dirga Putra Nasution, Hassanul Arifin, Nola Widya Putri B Sembiring, dan Suci Zabran Abrari membahas bagaimana transisi ini mempengaruhi gaji, keamanan kerja, citra profesi, dan kepercayaan masyarakat terhadap insinyur. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berbasis studi pustaka, penelitian ini mengungkapkan berbagai tantangan dan peluang yang muncul akibat fenomena ini.
Sektor publik secara tradisional menjadi tempat utama bagi insinyur sipil untuk bekerja, terutama dalam proyek infrastruktur nasional. Namun, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan infrastruktur dan investasi swasta dalam pembangunan, semakin banyak insinyur yang berpindah ke sektor swasta. Faktor-faktor yang mendorong pergeseran ini antara lain adalah gaji yang lebih kompetitif, fleksibilitas kerja, serta peluang pengembangan karier yang lebih luas.
Paper ini juga menyoroti bahwa meskipun sektor swasta menawarkan lebih banyak insentif finansial, terdapat beberapa tantangan seperti tingkat persaingan yang lebih tinggi dan ketidakpastian dalam keamanan kerja.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka. Data dikumpulkan dari berbagai jurnal, artikel, dan penelitian sebelumnya untuk memahami dampak transisi insinyur dari sektor publik ke sektor swasta. Analisis dilakukan dengan membandingkan aspek-aspek seperti struktur gaji, stabilitas pekerjaan, serta dampak sosial yang ditimbulkan oleh pergeseran ini.
Dampak Pergeseran Insinyur dari Sektor Publik ke Swasta
Perubahan Struktur Gaji
Salah satu perbedaan utama antara sektor publik dan sektor swasta adalah sistem penggajian. Berdasarkan hasil penelitian:
Keamanan Kerja dan Stabilitas
Keamanan kerja merupakan salah satu faktor utama yang membedakan kedua sektor ini:
Perubahan Citra Profesi
Paper ini juga membahas bagaimana pergeseran insinyur ke sektor swasta memengaruhi citra profesi:
Studi Kasus dan Data Kuantitatif
Studi Kasus: Pergeseran Insinyur dalam Proyek Infrastruktur
Dalam penelitian ini, salah satu studi kasus yang dikaji adalah pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia. Berdasarkan data:
Efisiensi dan Kepercayaan Masyarakat
Salah satu temuan menarik dalam paper ini adalah dampak transisi insinyur terhadap kepercayaan masyarakat:
Analisis dan Evaluasi
Keunggulan Pergeseran Insinyur ke Sektor Swasta
Tantangan yang Dihadapi
Kesimpulan dan Rekomendasi
Paper ini menegaskan bahwa pergeseran insinyur dari sektor publik ke sektor swasta memiliki dampak yang kompleks, baik dari sisi keuntungan finansial maupun tantangan dalam stabilitas pekerjaan. Pergeseran ini juga berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap proyek-proyek infrastruktur yang dikelola oleh sektor swasta.
Rekomendasi
Dengan strategi ini, diharapkan insinyur yang bekerja di sektor swasta dapat tetap menjaga profesionalisme mereka dan berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan nasional.
Sumber Artikel dalam Bahasa Asli
Dirga Putra Nasution, Hassanul Arifin, Nola Widya Putri B Sembiring, Suci Zabran Abrari. (2021). "Implikasi Pergeseran Insinyur dari Sektor Publik ke Sektor Swasta." Jurnal Pensil: Pendidikan Teknik Sipil, Volume 10, Nomor 3, 154-159.
Keinsinyuran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 10 Mei 2025
Profesi insinyur memiliki peran penting dalam memastikan keberhasilan proyek konstruksi melalui penerapan metode pelaksanaan yang sistematis dan manajemen proyek yang efektif. Paper ini membahas bagaimana implementasi kode etik insinyur dan profesionalisme dapat mempengaruhi metode pelaksanaan serta pengendalian waktu dan mutu dalam proyek rehabilitasi laboratorium dan lapangan SMPN 2 Kota Mojokerto. Fokus utama penelitian ini adalah menganalisis sejauh mana perencanaan dan implementasi berjalan sesuai target serta bagaimana manajemen proyek dilakukan untuk mengatasi kendala di lapangan.
Dalam proyek konstruksi, penerapan metode pelaksanaan dan manajemen proyek sangat menentukan keberhasilan suatu proyek. Rehabilitasi laboratorium dan lapangan sekolah membutuhkan perencanaan yang matang agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai spesifikasi dan dalam rentang waktu yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, kode etik insinyur dan profesionalisme menjadi faktor kunci dalam menjaga kualitas dan efisiensi pekerjaan.
Paper ini menyoroti pentingnya pengendalian waktu dan mutu dalam proyek konstruksi serta bagaimana metode pelaksanaan yang diterapkan dapat mendukung kesuksesan proyek. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan dalam proyek serta bagaimana strategi pengendalian diterapkan untuk mengatasinya.
Penelitian ini dilakukan melalui observasi langsung di lokasi proyek, pengisian kuesioner oleh berbagai pihak yang terlibat dalam proyek, serta analisis dokumen terkait. Beberapa aspek utama yang dikaji meliputi:
Analisis Metode Pelaksanaan
Dari hasil penelitian, tingkat keberhasilan metode pelaksanaan proyek rehabilitasi laboratorium dan lapangan sekolah ini cukup tinggi. Persentase signifikansi metode pelaksanaan rehabilitasi gedung dan lapangan terhadap rencana adalah:
Hasil ini menunjukkan bahwa proyek berjalan sesuai perencanaan dengan tingkat deviasi yang sangat kecil.
Manajemen Waktu dan Mutu
Dalam aspek manajemen proyek, terjadi keterlambatan pada minggu ke-19 hingga minggu ke-20 akibat keterlambatan pengiriman material, terutama kusen aluminium dan komponen lainnya. Deviasi yang tercatat adalah:
Untuk mengatasi keterlambatan ini, pihak kontraktor melakukan penjadwalan ulang dan menambah tenaga kerja di minggu ke-21 agar proyek tetap berjalan sesuai target.
Dalam hal mutu, semua pekerjaan harus memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Kerja dan Syarat (RKS). Kualitas bahan bangunan dan penerapan standar pengujian material menjadi bagian dari pengendalian mutu agar hasil proyek sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Implementasi Kode Etik dan Profesionalisme
Dari hasil penelitian, implementasi kode etik insinyur tercermin dalam beberapa aspek berikut:
Selain itu, penerapan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan (K3L) dalam proyek ini masih perlu ditingkatkan. Penggunaan alat pelindung diri (APD) belum diterapkan secara konsisten dalam semua tahap proyek, meskipun pemasangan rambu keselamatan telah dilakukan sesuai prosedur.
Analisis dan Evaluasi
Keunggulan Implementasi Kode Etik dan Profesionalisme
Tantangan dalam Implementasi
Kesimpulan dan Rekomendasi
Paper ini menunjukkan bahwa penerapan kode etik insinyur dan profesionalisme memiliki dampak signifikan terhadap keberhasilan proyek konstruksi. Meskipun proyek ini secara keseluruhan berjalan dengan baik, terdapat beberapa tantangan yang harus diatasi, seperti keterlambatan material dan penerapan K3L yang belum maksimal.
Rekomendasi
Dengan strategi ini, proyek konstruksi dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan sesuai dengan prinsip profesionalisme yang diharapkan dalam dunia keinsinyuran.
Sumber Artikel dalam Bahasa Asli
Rahmanita Nuzula, Ridho Bayu Aji, M. Sigit Darmawan, Budi Suswanto, RPX Rooswan Happmono. (2025). "Implementasi Kode Etik Insinyur dan Profesionalisme terhadap Signifikansi Metode Pelaksanaan dan Manajemen Proyek pada Proyek Konstruksi Rehabilitasi Laboratorium dan Lapangan SMPN 2 Kota Mojokerto." Inisiatif: Jurnal Ekonomi, Akuntansi dan Manajemen, Volume 4, Nomor 2, Halaman 140-146.
Keinsinyuran
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 10 Mei 2025
Mutu dan relevansi lulusan perguruan tinggi teknik terhadap kebutuhan pasar kerja masih menjadi permasalahan utama di Indonesia. Paper ini membahas bagaimana program profesi insinyur dapat menjadi solusi dalam meningkatkan daya saing lulusan teknik dan relevansi mereka dengan kebutuhan industri. Artikel ini menyoroti bagaimana program profesi dapat menjadi alternatif bagi lulusan teknik yang ingin langsung terjun ke dunia industri tanpa harus melanjutkan pendidikan akademik ke jenjang magister.
Dalam era persaingan pasar bebas, kemajuan industri membutuhkan sumber daya manusia dengan kompetensi yang tinggi. Namun, banyak lulusan teknik yang belum siap kerja karena sistem pendidikan yang lebih berfokus pada teori daripada praktik. Hal ini menyebabkan banyak lulusan merasa tidak cukup bekal untuk masuk ke dunia kerja dan memilih melanjutkan ke jenjang magister. Paper ini menyoroti pentingnya program profesi insinyur sebagai jalur alternatif yang lebih relevan bagi calon insinyur yang ingin bekerja di industri.
Beberapa faktor yang menjadi latar belakang pentingnya program ini antara lain:
Landasan Hukum
Program profesi insinyur memiliki dasar hukum yang kuat, antara lain:
Tujuan dan Target Mutu Lulusan
Program profesi insinyur bertujuan untuk:
Profil lulusan program ini diharapkan memiliki kemampuan untuk:
Sertifikat dan Gelar Profesi
Setelah menyelesaikan program profesi, lulusan berhak mendapatkan:
Kriteria Peserta Program Profesi Insinyur
Seleksi masuk PPI dilakukan melalui ujian pengetahuan dan keterampilan teknik untuk menyetarakan standar mutu lulusan teknik di Indonesia. Syarat peserta program ini meliputi:
Kurikulum Program Profesi Insinyur
Kurikulum program ini memiliki bobot sekitar 30-40 satuan kegiatan profesi, dengan proporsi sebagai berikut:
Beberapa mata kuliah inti dalam program ini antara lain:
Lama Studi dan Metode Pembelajaran
Program profesi insinyur dirancang untuk diselesaikan dalam satu tahun, dengan batas waktu maksimal tiga tahun. Metode pembelajaran yang diterapkan mencakup:
Evaluasi dan Sertifikasi
Keberhasilan peserta diukur melalui:
Setelah lulus, peserta dapat memperoleh sertifikat insinyur profesional yang membuka peluang untuk mendapatkan lisensi kerja atau sertifikat keahlian.
Tantangan dan Peluang Implementasi
Tantangan
Peluang
Kesimpulan dan Rekomendasi
Paper ini menegaskan bahwa program profesi insinyur merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan teknik di Indonesia. Dengan adanya program ini, insinyur tidak hanya memiliki kompetensi teknis yang kuat tetapi juga keterampilan profesional yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Rekomendasi
Dengan implementasi yang lebih baik, diharapkan lulusan teknik di Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan industri global dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pembangunan nasional.
Sumber Artikel dalam Bahasa Asli
Tris Budiono M. (2008). "Program Profesi Insinyur, Peluang Optimasi Tanggung Jawab PTT Mempertajam Relevansi ST pada Kebutuhan Pasar." Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin VII, November 2008.