Evaluasi Dampak Sosioekonomi Jalan Pedesaan: Arah Baru Kebijakan Infrastruktur Berbasis Bukti

Dipublikasikan oleh Marioe Tri Wardhana

27 Oktober 2025, 08.17

Mengapa Temuan Ini Penting untuk Kebijakan?

Pembangunan jalan pedesaan di negara berkembang seperti Bangladesh menunjukkan dampak besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Laporan Evaluating the Socio-Economic Impacts of Rural Roads yang diterbitkan oleh World Bank (2016) menemukan bahwa pembangunan dan peningkatan jalan desa secara signifikan mengurangi kemiskinan, memperluas akses pendidikan, serta meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin di pedesaan.

Akses jalan yang lebih baik menurunkan biaya transportasi hingga 30% dan meningkatkan pendapatan rumah tangga sekitar 20% di wilayah terpencil. Infrastruktur jalan juga terbukti meningkatkan partisipasi perempuan dalam pasar tenaga kerja karena mobilitas yang lebih aman dan cepat.

Dalam konteks Indonesia, hasil ini sangat relevan dengan program seperti Pembangunan Jalan Daerah Tertinggal dan Perbatasan yang dijalankan oleh Kementerian PUPR. Kebijakan berbasis bukti ini dapat diperkuat melalui berbagai pelatihan yang membantu perencana memahami hubungan antara infrastruktur, kemiskinan, dan pembangunan manusia.

Implementasi di Lapangan: Dampak, Hambatan, dan Peluang

Penelitian di Bangladesh memperlihatkan dampak langsung pembangunan jalan terhadap masyarakat pedesaan:

  • Akses pasar dan layanan publik meningkat pesat, terutama untuk petani dan pelaku UMKM.

  • Pendapatan masyarakat bertambah, sementara tingkat kemiskinan berkurang signifikan di desa yang terhubung jalan baru.

  • Partisipasi perempuan meningkat dalam kegiatan ekonomi dan pendidikan.

  • Biaya transportasi menurun, memperluas akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan.

Namun, implementasinya juga menghadapi hambatan seperti:

  • Minimnya pemeliharaan jangka panjang akibat keterbatasan dana daerah.

  • Keterbatasan koordinasi antara pemerintah pusat dan lokal dalam prioritas pembangunan jalan.

  • Kurangnya partisipasi masyarakat dalam tahap evaluasi proyek.

Peluang ke depan adalah mengintegrasikan sistem monitoring berbasis data digital untuk memastikan proyek jalan benar-benar memberikan manfaat sosial dan ekonomi. Artikel seperti Dorongan Infrastruktur yang Kuat dapat menambah pemahaman ini.

5 Rekomendasi Kebijakan Praktis

  1. Prioritaskan Jalan Penghubung Desa ke Pusat Ekonomi Lokal
    Fasilitasi konektivitas dari desa ke pasar utama untuk memaksimalkan dampak ekonomi dan menekan biaya distribusi.

  2. Bangun Sistem Pemeliharaan Jalan Berbasis Komunitas
    Melibatkan masyarakat desa dalam perawatan rutin agar infrastruktur lebih berkelanjutan dan efisien.

  3. Gunakan Evaluasi Dampak Sosial-Ekonomi sebagai Instrumen Kebijakan
    Setiap proyek jalan baru wajib disertai evaluasi dampak berbasis data lapangan.

  4. Dorong Kemitraan Publik-Swasta (PPP)
    Untuk memperkuat pendanaan dan efisiensi pelaksanaan proyek, terutama di wilayah tertinggal.

  5. Integrasikan Kebijakan Jalan dengan Program Pemberdayaan Masyarakat
    Konektivitas fisik harus disertai peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat lokal agar manfaatnya inklusif.

Kritik terhadap Potensi Kegagalan Kebijakan

Kebijakan jalan pedesaan bisa gagal jika hanya berfokus pada aspek fisik tanpa mempertimbangkan keberlanjutan sosial dan ekonomi. Beberapa risiko yang perlu diantisipasi:

  • Proyek bersifat top-down tanpa pelibatan masyarakat lokal.

  • Kurangnya anggaran pemeliharaan yang menyebabkan degradasi infrastruktur.

  • Evaluasi dampak hanya formalitas administratif.

  • Ketimpangan antarwilayah akibat alokasi dana yang tidak proporsional.

Kebijakan infrastruktur yang tidak disertai sistem evaluasi yang transparan dan inklusif berisiko memperlebar kesenjangan sosial antarwilayah pedesaan.

Penutup

Temuan World Bank menegaskan bahwa pembangunan jalan pedesaan bukan hanya mempercepat mobilitas, tetapi juga memperkuat fondasi sosial ekonomi masyarakat. Jalan yang baik membuka akses terhadap peluang kerja, pendidikan, dan layanan publik — kunci menuju pembangunan inklusif.

Bagi Indonesia, integrasi antara pembangunan jalan dan pemberdayaan masyarakat menjadi langkah strategis menuju transformasi ekonomi desa. Melalui pelatihan kebijakan publik, pembuat kebijakan dan pelaku lapangan dapat memperkuat kapasitasnya dalam membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Sumber

World Bank. (2016). Evaluating the Socio-Economic Impacts of Rural Roads: Evidence from Bangladesh.